Jakarta Ventures Night, Acara Yang Kita (Benar-Benar) Perlukan

Tadi malam saya menghadiri acara Jakarta Ventures Night yang diadakan oleh East Ventures di Grand Hyatt Jakarta. Event ini merupakan event terbatas yang basically mempertemukan para startups dengan para investors. East Ventures melalui koneksinya dengan investor-investor Jepang mendatangkan sekitar 10 orang (mungkin lebih) orang-orang yang berasal dari VC company, dan juga founder-founder dari startup yang sudah full-cycle (IPO atau Akuisisi).

East Ventures juga mengundang 8 startup lokal untuk pitch di depan para investor dan juga undangan, saya pun berkesempatan untuk pitch DailySocial. Tidak, saya tidak mencari fundraising ataupun berniat menjual DailySocial ke investor, namun lebih ke memperkenalkan DailySocial kepada para investor-investor ini sebagai salah satu resource untuk mengenal startup lokal dengan lebih baik. Setidaknya, saya ingin DailySocial menjadi benchmark untuk startup lokal.

Continue reading Jakarta Ventures Night, Acara Yang Kita (Benar-Benar) Perlukan

Fundraising: Pit Stop Strategy ala Tokopedia

Artikel ini merupakan guest post yang ditulis oleh William Tanuwijaya, co-founder Tokopedia yang beberapa waktu lalu mendapatkan funding dari East Ventures dan juga berkesempatan untuk exhibit di event Echelon 2010 di Singapura. Artikel ini membahas bagaimana Tokopedia sukses berkembang dari strateginya untuk menerima funding dari VC, dan juga membuka perspektif mengenai perjuangan membangun sebuah startup.

Malam ini di acara #startuplokal, saat mendapatkan pertanyaan dari Rama soal keberhasilan Tokopedia mendapatkan investor, dan apa tips-tips yang bisa dibagi?, rasanya terlalu banyak informasi yang simpang-siur dalam kepala saya yang menjadikan saya agak bingung bagaimana menjawab pertanyaan tersebut dengan terstruktur. Disamping itu saya juga ingat ada hutang lama untuk janji guest-post di dailysocial, dan mungkin inilah saatnya hutang itu mulai dibayar. Berikut contekan jawabannya soal mengapa Tokopedia membutuhkan investor dan bagaimana strategi fundraising ala Tokopedia?

Continue reading Fundraising: Pit Stop Strategy ala Tokopedia

Echelon 2010 : Ekosistem Startup Singapura vs Indonesia

Sepulang dari acara Echelon 2010 beberapa waktu lalu, saya sempat berbincang dengan beberapa orang yang cukup berpengaruh di dunia teknologi dan startup Singapura. Beberapa kali juga sempat berdiskusi sambil ngopi dengan beberapa calon investor yang sangat tertarik masuk ke pasar Indonesia. Di kesempatan itu kami bertukar pikiran, berbagi ilmu mengenai ekosistem startup dan entrepreneurship di negara masing-masing yang lumayan membuka pikiran saya.

Singapura memang selama ini terkenal sebagai negara yang hi-tech, serba teratur, segala sesuatunya terorganisir dengan baik. Benar saja, selama 5 hari saya disana hampir sama sekali tidak melihat adanya polisi yang lalu lalang seperti di Indonesia. Segala sesuatu sepertinya sudah beres, solutif, teratur, disiplin dan sangat nyaman. Namun justru disinilah muncul masalah bagi para entrepreneur.

Continue reading Echelon 2010 : Ekosistem Startup Singapura vs Indonesia

Bangun Startup, Jauhkan Investor!

Membangun sebuah startup memang tidak semudah membalik telapak tangan, dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan yang tidak sedikit. Kemampuan manajemen sudah mutlak dimiliki oleh seorang startup founder, apalagi kalau seorang founder memilik keberanian yang cukup untuk menolak investor.

Sejak beberapa minggu kemarin saya sering kali membahas mengenai investor dan cara pandan mereka, apakah saya menganjurkan anda untuk mengejar-ngejar investor untuk meletakkan uang di hadapan anda? Tentu tidak. DailySocial, startup saya tercinta ini, merupakan salah satu produk hasil bootstrapping.

Apa sih bootstrapping itu? Jawaban cepatnya adalah, membangun sebuah startup tanpa campur tangan VC. Jawaban rincinya silahkan lihat-lihat di Wikipedia. Memangnya bisa membangun sebuah startup tanpa VC? Tentu bisa.

Continue reading Bangun Startup, Jauhkan Investor!

Iklim Investasi Startup Web di Indonesia

Berawal dari pembicaraan saya dengan beberapa investor dalam 2 minggu ini, saya berkesempatan ngobrol langsung dengan 5 calon investor yang tertarik untuk invest di web startup lokal. Saya pun mendapat banyak perspektif baru dari sudut pandang seorang investor ketika ingin melakukan investasi di sebuah startup.

Kebanyakan dari mereka cukup terkejut ketika melihat poster startup-startup Indonesia yang ternyata sudah cukup banyak. Pertanyaan yang hampir selalu keluar adalah “Yang mana yang bagus dan potensial?”. Tentu saja itu yang mereka cari, saya pun menyebut beberapa startup yang menurut pendapat pribadi saya cukup menarik meskipun belum ada yang “world changing” ataupun “disruptive”.

Continue reading Iklim Investasi Startup Web di Indonesia

Google Rambah Dunia Venture

Google hari ini mengumumkan secara resmi sebuah ‘petualangan’ baru-nya di dunia maya. Setelah sibuk akuisisi sana-sini, akhirnya Google memutuskan untuk membentuk sebuah badan Venture Capital. VC ini diberi nama Google Ventures yang digawangi oleh Bill Maris dan Rich Miner (interesting name btw).

This is Google’s effort to take advantage of our resources to support innovation and encourage promising new technology companies. By borrowing the best practices of top-tier, financially focused venture capital firms and bringing to bear Google’s unique technical expertise and brand, we think we can find young companies with truly awesome potential and encourage their development into successful businesses.

Ini sebuah bukti bahwa Google memang bingung dengan semua kekayaan yang dimilikinya, dan strategi ini adalah cara yang tepat mengingat banyak sekali startup yang membutuhkan VC-VC seperti ini.Google Ventures ini akan ditugaskan untuk mencari startup-startup dengan ide-ide inovatif dan kreatif dan tentu saja memiliki business plan yang bagus.Saya sendiri belum menemukan informasi mengenai syarat-syarat untuk mengajukan business plan ke Google Ventures, apakah sudah mendukung startup lokal atau belum (i highly doubt it).

Langkah yang bisa dibilang menantang untuk Google dengan kekayaannya yang cukup banyak. Loh, padahal minggu kemarin Google baru saja memecat 200 karyawannya kan? Tapi, minggu ini Google sudah membuka lowongan untuk 300 orang Engineer, Sales dan Marketing jadi tidaklah relevan untuk berasumsi Google mulai jatuh.

Namun meskipun masih eksperimental, Google tidak tanggung-tanggung dalam mengelola Google Ventures ini terbukti dengan ditunjuknya 2 orang dengan pengalaman puluhan tahun mengelola bisnis serupa. Bill Maris sudah terbukti sukses mendirikan Burlee.com dengan 13 tahun pengalaman, dan Rich Miner dengan 25  tahun pengalaman di bisnis manajemen produk dan inovasi.

Lalu, kapan para pemegang dana lokal mulai berani melakukan strategi serupa? Saya rasa dengan analis dan ketajaman intuisi yang tepat, tidak ada alasan untuk takut invest di startup lokal 🙂

sumber