Short Q&A With Sebastian Togelang of Mountain SEA Ventures Regarding AVCII

On Thursday we reported on the formation of the Indonesian Venture Capital alliance, formed by eight venture capital firms operating in the country. Representatives of the firms met that day to discuss the state of tech entrepreneurship in the country and to formalize the alliance. We contacted Sebastian Togelang, head of Mountain Southeast Asia Ventures who was voted as the alliance chairman to find out more about the initiative.

Continue reading Short Q&A With Sebastian Togelang of Mountain SEA Ventures Regarding AVCII

Eight Venture Capital Firms Form an Alliance in Indonesia

Eight venture capital firms in Indonesia have just formalized an alliance today in Jakarta. Called Alliance of Venture Capitals in Indonesia (AVCII), the organization aims to share, collaborate, and act on issues regarding the technology and internet-based business landscape in Indonesia. Immediately, the first order of business is to deal with the uncertainty surrounding foreign investment regulations in the country.

Continue reading Eight Venture Capital Firms Form an Alliance in Indonesia

Berpikir Seperti VC (Bagian 2)

Tulisan ini adalah bagian kedua dari dua tulisan Guest Post oleh Arip Tirta, Direktur dan Co-founder UrbanIndo, startup di segmen properti online asal Bandung. Sebelumnya Arip bekerja di perusahaan investasi di Palo Alto, California. Tulisan pertama bisa dibaca di tautan ini

Melanjutkan tulisan sebelumnya, bagian kedua tulisan ini dimulai dengan pertanyaan:

Jika hari ini merupakan waktu yang sempurna untuk memulai sebuah perusahaan dan juga VC sedang mencari-cari kesempatan investasi, bagaimana caranya kita menarik sebuah VC untuk melakukan investasi di perusahaan kita?

Cara terbaik untuk menarik sebuah VC (Venture Capital) adalah dengan berpikir seperti sebuah VC. Kita harus membuat perusahaan kita menjadi perusahaan yang tepat bagi mereka untuk melakukan investasi.

Bagi startup yang berada di tahap awal, yang merupakan mayoritas tempat investasi VC di Indonesia, fokus mereka adalah tim manajemen. Anda harus yakin bahwa ketika Anda memulai perusahaan Anda, Anda memiliki tim manajemen yang solid dan berdedikasi. Produk selalu berkembang, begitu juga model bisnis, tetapi tim manajemen yang baik akan terus ada karena mereka tahu bagaimana cara mengarahkan perusahaan untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi.

Continue reading Berpikir Seperti VC (Bagian 2)

Berpikir Seperti VC (Bagian 1)

Catatan Editorial: Artikel ini adalah bagian pertama dari artikel Guest Post yang ditulis oleh Arip Tirta, Direktur dan Co-founder UrbanIndo, startup di segmen properti online asal Bandung. Sebelumnya Arip bekerja di perusahaan investasi di Palo Alto, California.

Sudah lebih dari tujuh bulan sejak saya meninggalkan Silicon Valley dan menetap di Bandung. Telah banyak hal yang terjadi termasuk di antaranya mendirikan UrbanIndo.com dan juga mendapatkan pendanaan dari sebuah Venture Capital (VC) untuk perusahaan saya tersebut.

Saya percaya bahwa Indonesia sekarang ini berada pada posisi yang sangat unik dan spesial. Dengan besarnya pasar yang dapat dimasuki serta dengan terus meningkatnya angka GDP Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa kita mempunyai potensi yang sangat besar menjadi tempat terbaik untuk memulai perusahaan mobile dan internet di Asia. Tidak hanya karena ada beberapa VC yang baru didirikan tetapi juga karena ada banyak VC yang baru menggalangkan dana dan sedang mencari kesempatan di Indonesia.

Dalam dua belas bulan terakhir, kita telah melihat ada banyak startup yang baru didirikan telah memasuki pasar yang berbeda-beda di Indonesia. Banyak dari mereka ingin mendapatkan pendanaan dari sebuah VC untuk mengakselerasi pertumbuhan mereka dan mengembangkan perusahaan mereka. Karena sudah merasakan berada di kedua belah pihak, saya merasa bahwa akan sangat membantu untuk memahami dinamika sebuah lembaga VC jika Anda ingin berusaha menarik mereka untuk melakukan investasi di perusahaan Anda. Mari kita terjun ke bagian pertama.

Continue reading Berpikir Seperti VC (Bagian 1)

Ru-Net Is Ready to Invest USD 50 Million in Southeast Asia

Business development and technology in Southeast Asia, including Indonesia seems increasingly attractive for companies and investors to participate for developing their business in the region. Following East Ventures and CyberAgent there’s another foreign venture company interested to invest in the Southeast Asia region, Ru-Net.

Ru-Net is a Russian venture company based in Moscow focusing their investments on the internet and information technology. Some examples of successful companies with their investments are Big Lion (Russian daily deals site), Ozon.ru (often referred to as Russia’s Amazon), IVI (online provider for video entertainment) and iMobilco (content provider). In Southeast Asia they have invested in MJ Group, an e-commerce platform provider from Vietnam.

Continue reading Ru-Net Is Ready to Invest USD 50 Million in Southeast Asia

Biznet gets into the gaming and animation business with Biznet Capital Ventures

Biznet is a Jakarta-based company known for its business network, data center and multimedia. Biznet has recently started to go into business investment, especially in the gaming industry and animation via Biznet Capital Ventures.

According to the Biznet director Adi Kusma, The objective of Biznet Capital Ventures is a niche for gaming and animation companies started from seed round or late-stage.

Game and animation was deliberately chosen because it is in line with the future plan of Biznet itself. The size of the investment is from Rp. 500 million for each company. However Biznet is also able to lead the investment round for startup that require larger fund by inviting other partners.

A company (that is into the cloud computing business) indeed rapidly innovated the development of their own business line. In 2010, they developed an area in Cibubur called Biznet Technovillage as the “Silicon Valley” a la Indonesia.

Ru-Net Siap Investasikan 50 juta US Dollar di Asia Tenggara

Perkembangan bisnis dan teknologi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tampaknya semakin menarik bagi perusahaan maupun investor untuk ikut mengembangkan bisnisnya di kawasan ini. Menyusul East Ventures dan CyberAgent, satu lagi perusahaan ventura asing tertarik untuk menanamkan investasinya ke kawasan Asia Tenggara, Ru-Net.

Ru-Net adalah sebuah perusahaan ventura asal Rusia yang berbasis di Moscow dan memfokuskan investasinya pada bidang internet dan teknologi informasi. Beberapa contoh perusahaan yang sukses dengan investasi mereka antara lain Big Lion (situs daily deals Rusia), Ozon.ru (sering disebut Amazon-nya Rusia), ivi (penyedia video entertaiment online) serta iMobilco (content provider). Di Asia Tenggara, saat ini mereka telah berinvestasi di MJ Group, penyedia platform e-commerce asal Vietnam.

Dalam wawancaranya dengan Penn-Olson, direktur investasi Ru-Net, Alexander Pavlov mengumumkan rencana Ru-Net untuk menginvestasikan 50 juta US Dollar untuk startup dari kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, kawasan Asia Tenggara mempunyai pasar yang potensial untuk e-commerce. Di kawasan ini, masih ada ruang-ruang yang belum tergarap untuk e-commerce.

Continue reading Ru-Net Siap Investasikan 50 juta US Dollar di Asia Tenggara

Biznet masuk ke bisnis game dan animasi dengan Biznet Capital Ventures

Biznet adalah sebuah perusahaan yang terkenal dengan bisnis jaringan, data center dan multimedia berbasis di Jakarta. Baru-baru ini Biznet mulai masuk ke bisnis investasi khususnya di industri game dan animasi melalui Biznet Capital Ventures.

Menurut direktur Biznet Adi Kusma, objective dari Biznet Capital Ventures ini memang niche untuk perusahaan gaming dan animasi mulai dari seed round ataupun late-stage sekalipun.

Continue reading Biznet masuk ke bisnis game dan animasi dengan Biznet Capital Ventures

Female Daily Network Mendapatkan Pendanaan dari Angel Investor untuk Pengembangan Situs E-Commerce

Pada hari Rabu, DailySocial berkesempatan untuk berbincang dengan Affi Assegaf dan Hanifa Ambadar dari Female Daily Network tentang pendanaan dari angel investor yang baru saja mereka dapatkan serta tentang rencana masa depan mereka.

Meskipun ada kesamaan dalam nama, Female Daily Network dan DailySocial tidak memiliki relasi. Female Daily Network didirikan pada tahun 2005 sebagai sebuah blog santai tentang fashion yang kemudian tumbuh menjadi tujuan online bagi para perempuan Indonesia yang ingin membaca dan membahas tentang isu-isu terkait perempuan.

Saat ini Female Daily memiliki 3 media outlet, Fashionese Daily, Mommies Daily, dan Pops Daily serta sebagai forum eksklusif untuk perempuan dengan Market Plaza yang mejadi marketplace milik mereka yang cukup populer. Female Daily Network dikelola menggunakan dana pribadi sebelum kemudian berhasil menarik sejumlah mitra dan pengiklan termasuk merk-merk fashion utama seperti GAP, Mango, dan Metro Department Store, merk make-up seperti Estee Lauder dan grup L’Oreal, dan bahkan berbagai merk lain seperti Nokia, Samsung, dan Mazda.

Continue reading Female Daily Network Mendapatkan Pendanaan dari Angel Investor untuk Pengembangan Situs E-Commerce

Female Daily Network Takes in Angel Investment to Expand E-Commerce Site

20111221-161823.jpg

On Wednesday, DailySocial spent some time talking to Affi Assegaf and Hanifa Ambadar of Female Daily Network about its recent funding from an undisclosed angel investor as well as its future direction.

Despite the similarity in the name, DailySocial and Female Daily are not related. Female Daily Network began in 2005 as a casual blog about fashion and later grew to become an established online destination for Indonesian women who wish to read and discuss about female related issues.

Continue reading Female Daily Network Takes in Angel Investment to Expand E-Commerce Site