Warung Pintar Reportedly Secures 87 Billion Rupiah Series B Funding

Warung Pintar is reportedly to secure series B1 round. According to our sources, the value reached $6 million or equivalent to 87 billion Rupiah. The investor leading this round is East Ventures, supported by Vertex Ventures. Both are investors from the previous round.

We have contacted relevant representative, however, we have not received a reply until this news is published.

This new investment brings Warung Pintar’s valuation to [est] $169 million. This is following the company’s previous series A round in 2019.

Previously, aside from the two venture capitalists, Warung Pintar also supported by a number of investors including EV Growth, Agaeti Venture (now AC Ventures), LINE Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Triputra Group, Digital Garage, OVO Fund, and angel investors.

In an interview with DailySocial in late May 2021, Warung Pintar’s Co-Founder & CEO, Agung Bezharie said that the company’s mission is to present the most complete solution in the warung business ecosystem. This includes solutions for shop owners, wholesalers, small to large distributors, as well as brand owners.

“We are digitizing and integrating every stakeholder with our supply chain system to create better transparency and efficiency,” he said.

Earlier this year, Warung Pintar also announced its acquisition of Bizzy for $45 million. Although it remains a separate business entity, this acquisition allows Warung Pintar to gain access to new channels in the Bizzy network, including wholesalers, distributors, to brands/manufacturers.

Bizzy is known as a B2B e-commerce that provides complete technology-based procurement services.

This supply chain is also a new evolution of the Warung Pintar business model. Through the Grosir Pintar application, they provide inventory management and logistics services for wholesale owners; makes it easy to connect to the warung channels on the network.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Warung Pintar Dikabarkan Raih Pendanaan Seri B 87 Miliar Rupiah

Warung Pintar dikabarkan telah membukukan pendanaan baru dalam putaran seri B1. Menurut sumber informasi yang kami peroleh, nilainya mencapai $6 juta atau setara 87 miliar Rupiah. Adapun investor yang memimpin putaran ini adalah East Ventures, didukung Vertex Ventures. Keduanya juga merupakan investor lama Warung Pintar.

Kami telah menghubungi pihak terkait, namun sampai berita ini terbit belum mendapatkan balasan.

Investasi baru ini membawa valuasi Warung Pintar di angka [est]  $169 juta. Ini sekaligus melanjutkan perolehan perusahaan pada tahun 2019 lalu dalam putaran seri A.

Sebelumnya, selain dua pemodal ventura tersebut, Warung Pintar turut didukung sejumlah investor termasuk EV Growth, Agaeti Venture (sekarang AC Ventures), LINE Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Triputra Group, Digital Garage, OVO Fund, dan angel investor.

Dalam wawancara bersama DailySocial akhir Mei 2021 lalu, Co-Founder & CEO Warung Pintar Agung Bezharie mengatakan bahwa misi perusahaannya adalah menghadirkan solusi yang paling lengkap dalam ekosistem bisnis warung. Ini termasuk solusi untuk pemilik warung, pedagang grosir, distributor kecil hingga besar, dan juga para pemilik brand.

“Kami mendigitalkan dan mengintegrasikan setiap stakeholder dengan sistem supply chain kami sehingga menciptakan transparansi dan efisiensi yang lebih baik,” ujarnya.

Awal tahun ini Warung Pintar juga mengumumkan akuisisinya terhadap Bizzy senilai $45 juta. Kendati tetap menjadi entitas bisnis terpisah, akuisisi ini memungkinkan Warung Pintar mendapatkan akses ke kanal baru di jaringan Bizzy, termasuk pedagang grosir, distributor, hingga brand/manufacturer.

Diketahui sebelumnya Bizzy merupakan e-commerce B2B yang memberikan layanan procurement lengkap berbasis teknologi.

Supply chain ini juga menjadi evolusi baru dari model bisnis Warung Pintar. Lewat aplikasi Grosir Pintar, mereka menyediakan layanan manajemen inventaris dan logistik bagi pemilik grosir; memudahkan terhubung dengan kanal-kanal warung di jaringannya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gredu Kenalkan Aplikasi Digitalisasi Sekolah

Satu lagi startup edutech resmi diperkenalkan, kali mengusung model bisnis B2B. Bernama “Gredu”, mereka menyajikan layanan berbasis SaaS untuk digitalisasi sistem informasi di sekolah. Layanan yang disajikan cukup variatif, mulai dari penjadwalan, presensi, pembuatan rencana pembelajaran hingga platform evaluasi belajar.

“Gredu adalah solusi untuk digitalisasi sekolah. Kami mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang timbul untuk para pemegang peran di sekolah seperti guru, orang tua maupun murid; dan mencoba memberikan platform sesuai kebutuhan masing-masing peran tersebut,” ujar Co-Founder & COO Gredu Ricky Putra.

Paket produk Gredu terdiri dari 4 kategori, yakni School Management System, Learning Management System, Literacy dan Full Version. Masing-masing dapat dilanggan terpisah sesuai kebutuhan.

Gredu
Varian layanan yang ditawarkan Gredu

Untuk media akses, saat ini Gredu menyediakan aplikasi berbeda yang dapat digunakan oleh guru, orang tua dan murid.

Dari sudut pandang murid, melalui aplikasi mereka dapat mengakses berbagai sumber daya pembelajaran dan masukan personal yang diberikan guru. Misalnya jadwal dan materi belajar yang disiapkan sesuai kurikulum.

Sementara di aplikasi guru, dapat membuat soal uji kompetensi, melakukan analisis perkembangan dan memberikan umpan balik untuk setiap perkembangan murid. Sementara di aplikasi orang tua, ada dasbor khusus dengan fitur analisis hasil belajar putra-putrinya.

“Tidak hanya itu, tersedia juga platform untuk sekolah dimana proses administrasi sekarang bisa melalui platform Gredu,” imbuh Ricky.

Bukukan pendanaan pra-seri A

Senin (20/01) lalu bersamaan dengan grand launching layanan, Gredu mengumumkan perolehan pendanaan putaran pra-seri A. Tidak disebutkan nominalnya, pendanaan ini didapat dari Vertex Venture. Sebelumnya mereka telah telah memperoleh pendanaan awal dari angel investor dan Global Wakaf Corporation.

Startup yang sudah diinisiasi sejak pertengahan 2016 ini memiliki kantor di Jakarta. Didirikan oleh tiga orang founder, yakni Mohammad Fachri (CTO), Rizky Anies (CEO) dan Ricky Putra (COO).

Founder Gredu di acara grand launching layanan / Gredu
Founder Gredu di acara grand launching layanan / Gredu

“Gredu saat ini telah bekerja sama dengan 200 sekolah yang terletak di Jakarta, Dharmasraya, Tangerang dan Bangka Belitung,” imbuh Ricky.

Untuk target realistis tahun 2020, mereka ingin bisa melakukan ekspansi ke kota-kota baru di Indonesia dan merangkul hingga 600 sekolah. Dari sisi produk, akan segera diluncurkan beberapa fitur baru sesuai dengan perkembangan kurikulum dan sistem pendidikan yang ada saat ini.

Harapkan kolaborasi antarpemain

Di Indonesia edutech bertumbuh dengan baik. Untuk layanan serupa Gredu sebelumnya juga sudah ada platform Pintro, Kelase, Sikad hingga ZumiApp; tentu dengan keunggulan berbeda. Pemain dengan model bisnis B2C makin banyak lagi, mereka yang menawarkan aplikasi belajar untuk kalangan pelajar atau umum, seperti Ruangguru, Zenius, Quipper dan lain-lain.

Menanggapi banyaknya pemain di sektor serupa Ricky berpendapat, “Kami sangat bersyukur dengan banyaknya rekan edutech yang bermunculan, karena Gredu selalu berpikir bahwa beban kemajuan pendidikan tidak akan bisa dipikul hanya oleh satu atau dua pihak. Gredu berharap ke depannya dapat berkolaborasi dengan para rekan di edutech dan pemerintah demi kemajuan bangsa.”

Gredu dimulai dari kegelisahan para founder tentang minimnya penyerapan teknologi terhadap sistem edukasi yang sedang berjalan. Selain itu, peran guru yang seharusnya mengajar, telah disibukkan oleh pengisian data daripada pengolahan data. Dengan menggunakan aplikasi digital, seharusnya guru dapat lebih fokus di penyampaian materi, evaluasi dan pembangunan karakter.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

HappyFresh Prepares for Surabaya

Two weeks ago, leading online grocery delivery platform HappyFresh sealed an investment worth $12 million from a number of investors, including Sinar Mas Digital Ventures (SMDV) and Vertex Venture. DailySocial interviewed HappyFresh’s Co-Founder and CEO Markus Bihler about the funding and its effects to the company’s operations in Indonesia. Continue reading HappyFresh Prepares for Surabaya