Facebook Dikabarkan Sedang Mengerjakan Aksesori untuk TV dengan Fungsi Video Calling

Facebook membuat kejutan baru-baru ini dengan meluncurkan sepasang smart display speaker dengan fungsi utama untuk video calling bernama Portal dan Portal+. Pengumuman ini dinilai mengejutkan sebab Facebook sendiri sedang dilanda skandal privasi yang cukup serius di kampung halamannya.

Portal dan Portal+ juga merupakan hardware pertama bikinan Facebook di luar Oculus, yang merupakan hasil akuisisi. Berhubung kedua perangkat itu baru akan dipasarkan pada bulan November mendatang, kita tentu belum bisa menilai sukses atau tidaknya.

Kendati demikian, Facebook sudah punya rencana mengenai hardware mereka selanjutnya. Perangkat baru ini merupakan semacam webcam yang bisa didudukkan di atas TV (plus mungkin menyambung via HDMI), sehingga TV dapat digunakan untuk video calling. Teknologi yang digunakan kurang lebih sama seperti yang terdapat pada Portal dan Portal+.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Cheddar dari sumber terpercaya, perangkat ini masih dalam tahap pengembangan. Facebook menjulukinya dengan codename “Project Ripley” secara internal, dan perilisannya dijadwalkan berlangsung pada musim semi 2019, meski ini masih belum pasti.

Di samping fitur percakapan video, Ripley juga mengusung integrasi Facebook Watch, layanan streaming video ala YouTube yang belum lama ini diluncurkan secara global. Facebook Watch juga merupakan salah satu suguhan Portal dan Portal+, dan Facebook sudah punya rencana untuk menambahkan integrasi layanan lain ke depannya (meski kans untuk YouTube tergolong kecil).

Sumber: Cheddar.

Facebook Portal dan Portal+ Adalah Smart Display Speaker dengan Fokus pada Fungsi Video Call

Facebook resmi terjun ke bisnis hardware. Mereka baru saja memperkenalkan Portal dan Portal+, semacam smart display speaker ala Amazon Echo Show, tapi dengan video calling sebagai fungsi utamanya.

Portal adalah yang paling mirip dengan Echo Show. Ia dibekali layar sentuh 10,1 inci dengan resolusi 1200 x 800 pixel. Tepat di bawahnya, tersimpan dua full-range driver dengan output audio sebesar 10 watt.

Facebook Portal+

Portal+ di sisi lain mengemas layar sentuh 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel. Selain lebih besar dan lebih lebar, layarnya ini bisa diubah orientasinya antara horizontal atau vertikal. Audionya juga lebih bertenaga, dengan output 20 watt dari sepasang tweeter dan sub-woofer 4 inci.

Letak perbedaan Portal dan Portal+ berhenti di sana. Selebihnya, keduanya menjanjikan fungsionalitas yang sama persis. Utamanya adalah kamera 12 megapixel dengan sudut pandang seluas 140°, yang dibantu oleh AI (artificial intelligence) untuk melakukan panning dan zooming secara otomatis.

Facebook Portal

Keduanya turut dilengkapi empat buah mikrofon (dua di depan dan dua di belakang) guna menangkap suara dari segala arah. Pengguna juga dapat mengoperasikan Portal dengan perintah suara; memanggilnya menggunakan frasa “Hey Portal”, atau memanggil Alexa yang sudah terintegrasi sepenuhnya.

Facebook Portal

Integrasi sejumlah layanan streaming tak lupa disematkan (Spotify, Facebook Watch, dll). Sayang sekali tidak ada YouTube maupun Netflix di sini. Facebook berencana menambah jumlah layanan yang terintegrasi, akan tetapi tidak ada yang bisa memastikan apakah nantinya YouTube dan Netflix juga bakal tersedia.

Terakhir, Facebook Portal juga menawarkan fitur Story Time, yang pada dasarnya bakal menyulap sesi panggilan video bersama seorang anak menjadi sesi storytelling yang immersive dengan bantuan AR (augmented reality).

Facebook Portal

Saat semua fitur itu sedang tidak digunakan, Portal dan Portal+ akan menampilkan kumpulan foto dan video dari akun Facebook pengguna. Sejumlah notifikasi juga akan ikut disajikan, termasuk halnya pengingat ulang tahun.

Namun yang menjadi tanda tanya terbesar mungkin adalah seputar privasi. Facebook sadar betul bahwa ini bukan kekuatan utama mereka, namun mereka tetap berupaya meyakinkan konsumen lewat cara-cara berikut ini.

Facebook Portal

Yang pertama, kamera dan mikrofon milik Portal dan Portal+ dapat dinonaktifkan dengan satu sentuhan. Kalau itu ternyata masih kurang, pengguna juga dapat menutupi kameranya dengan cover plastik yang termasuk dalam paket pembelian.

Kedua, Facebook juga memastikan tidak ada percakapan video yang mereka dengarkan atau simpan di server. Enkripsi pun tidak lupa diterapkan pada semua sesi panggilan video. Terkait perintah suara, Portal hanya akan meneruskan ke server setelah pengguna mengucapkan mantra “Hey Portal”.

Facebook Portal

Terakhir, fitur-fitur berbasis AI, seperti kemampuan panning dan zooming otomatis kameranya tadi, berjalan langsung di perangkat, bukan melalui server Facebook. Kameranya pun tidak menggunakan teknologi pengenal wajah untuk mengidentifikasi identitas pengguna.

Facebook tentu berharap semua ini bisa cukup meyakinkan konsumen untuk menggunakan Portal dan Portal+ tanpa khawatir perihal privasi. Di Amerika Serikat, keduanya akan dipasarkan mulai bulan November, masing-masing seharga $199 (Portal) dan $349 (Portal+).

Sumber: Facebook.

Whatsapp Resmi Gelontorkan Group Call untuk Voice dan Video

Menggunakan Whatsapp sebagai aplikasi untuk berkomunikasi saat ini menjadi lebih nyaman. Setelah sebelumnya Whatsapp mengeluarkan fitur berupa komunikasi dengan grup atau Group Calling untuk para beta tester, saat ini fitur tersebut sudah dapat dirasakan oleh semua pengguna Whatsapp.

Per tanggal 30 Juli 2018, Whatsapp pun secara resmi mengeluarkan fitur group call untuk suara dan video ke semua penggunanya. Seperti biasa, para pengguna Whatsapp tidak perlu melakukan update karena fitur ini langsung diberikan dari server-nya. Akan tetapi, jika versi Whatsapp Anda terlalu lama, kemungkinan besar fitur ini tidak bisa digunakan dan tetap harus melakukan update melalui Google Play atau App Store.

Whatsapp-Conference

Sebelumnya, para pengguna iPhone kesulitan dalam melakukan akses fasilitas yang satu ini. Tidak seperti Android yang selalu disediakan APK beta di website resmi Whatsapp dan bisa di-download kapan saja, iPhone tidak memiliki fasilitas yang sama. Dan hari ini, para pengguna iPhone pun sudah bisa dengan leluasa menggunakannya karena sudah tersedia secara resmi.

Untuk menggunakan fasilitas call conference atau group call ini tentunya sangat mudah. Bagi para pengguna awam, bisa melakukan tahapan demi tahapan dari panduan yang pernah DailySocial buat pada tautan berikut ini. Untuk pengguna iPhone, panduannya pun mirip dengan Android.

Whatsapp mengklaim bahwa panggilan grup ini akan aman dari tangan jahil. Hal tersebut dikarenakan Whatsapp sudah menggunakan end to end encryption yang terjadi pada saat panggilan dilakukan. Hal ini bahkan membuat Whatsapp sendiri tidak bisa mendengarkan suara kita pada saat melakukan panggilan.

Fasilitas panggilan grup ini bisa dinikmati oleh maksimal empat orang pengguna. Selama menggunakan saat masih beta, panggilan grup justru terasa lebih baik dan lebih lancar dibandingkan dengan video call antar dua pengguna. Hal tersebut pun juga terasa saat melakukan panggilan suara dengan grup yang jeda suaranya lebih kecil daripada melakukan panggilan suara biasa pada aplikasi tersebut.

Walaupun begitu, saat melakukan panggilan suara dan video, usahakan agar koneksi internet Anda ada dalam keadaan yang prima. Gunakan jaringan 4G LTE agar arus data lebih lancar dan kencang. Hal tersebut tentu saja untuk menghindari agar tidak terjadi lag dan video yang terpotong-potong.

Sumber: Whatsapp. Gambar header: Whatsapp

Cara Menggunakan Whatsapp Call dan Video Call Conference

Tidak seperti zaman dahulu, komunikasi yang ada pada jaman sekarang memang sepertinya tidak lagi terbatas. Dulu, untuk melakukan komunikasi jarak jauh, kita masih harus memakai telepon dengan kabel yang biasa ditaruh di sebuah ruangan pada rumah kita.

Lalu muncul perangkat telepon nirkabel dengan teknologi GSM, AMPS, dan CDMA. Dengan menggunakan teknologi telepon genggam, panggilan telepon bisa dilakukan di mana saja asalkan terpapar sinyal dari menara BTS.

Setelah itu, muncul lah internet yang menjanjikan koneksi dengan lebih baik. Panggilan suara pun bisa dilakukan melalui beberapa aplikasi seperti Microsoft Netmeeting yang kemudian muncul banyak aplikasi yang mampu melakukan panggilan seperti Skype, Yahoo Messenger, Google Talk, dan lain sebagainya.

Belakangan, Google mengeluarkan Hangout yang merupakan platform chatting yang mampu melakukan panggilan video dan suara. Uniknya, Google Hangout mampu melakukan panggilan lebih dari satu orang. Hal ini pun kembali diikuti oleh LINE dan terakhir, Whatsapp.

Berbicara mengenai Whatsapp, aplikasi tukar pesan yang satu ini memang sudah lama memiliki fungsi panggilan suara dan video. Saat ini, ternyata Whatsapp sudah memiliki kemampuan untuk melakukan panggilan suara dan video yang melibatkan tidak hanya dua orang saja, tetapi juga empat orang.

Feature Whatsapp conference ini memang masih tergolong beta, namun sudah dapat digunakan dengan sangat baik. Sayangnya, tidak semua orang bisa menggunakan fungsi yang satu ini, karena memang masih ada dalam tahap beta.

Mendapatkan akses

Sama seperti feature Whatsapp lainnya yang ada dalam tahap pengujian beta, pengguna yang ingin mendapatkan call conference harus mendapatkan aksesnya saat diundang oleh pengguna lainnya yang sudah memiliki akses. Artinya, saat ingin mendapatkan fungsi call conference, Anda harus ditelepon via Whatsapp dari teman yang sudah mendapatkan akses tersebut.

Tidak selesai sampai disitu, pengguna juga diharuskan untuk memakai Whatsapp versi beta. Untuk hal ini, apk dapat diunduh pada website http://www.whatsapp.com/android. Fitur ini sudah bisa dinikmati semenjak versi 2.18.162. Sayangnya, ada beberapa versi beta setelah 2.18.162 yang tidak bisa digunakan untuk melakukan trigger fungsi conference.

Melakukan conference

Untuk melakukan panggilan suara maupun video secara bersamaan, yang pertama kali dilakukan adalah menelepon salah satu rekan Anda. Sebelumnya, ada baiknya untuk melakukan janjian terlebih dahulu. Yang perlu diingat adalah Whatsapp hanya mampu melakukan video dan voice conference dengan maksimal empat peserta.

Whatsapp-Conference

Setelah tersambung, pada sisi kanan atas akan terdapat sebuah ikon untuk menambah orang dalam grup pembicaraan. Saat sebuah grup berisikan tiga sampai empat orang terbentuk, seharusnya dengan menggunakan aplikasi beta, semua peserta akan mendapatkan kemampuan untuk memulai melakukan panggilan bersama.

Untuk panggilan suara, prosedurnya tentu sama saja.

Sayangnya, sampai saat ini feature conference belum tersedia pada platform iOS. Akan tetapi, pengguna iPhone masih bisa dipanggil oleh para pengguna Whatsapp yang menggunakan Android. Semoga saja, Whatsapp bisa dengan cepat membuat fitur ini menjadi fasilitas resmi di Whatsapp versi stabil.

Nyaman?

Saat sudah mendapatkan fasilitas panggilan secara grup ini, pengguna bisa semaunya menambah seorang atau dua orang teman. Hanya dengan dua kali klik saja, hal tersebut bisa terwujud. Whatsapp mendesain feature ini dengan sangat minimalis sehingga mempermudah orang, yang awam sekali pun, untuk melakukan panggilan grup.

Saat melakukan panggilan video dengan tiga orang lainnya, layar akan terbagi menjadi empat bagian dengan dimensi yang sama. Hal ini tentu saja membuat lebih nyaman untuk dilihat. Suara juga terdengar cukup baik saat ketiga orang lainnya sedang berbicara (dengan catatan koneksi internet cukup baik).

Dengan begitu, Whatsapp voice dan video conference dapat digunakan dengan nyaman.

Baca juga 50 tips menggunakan WhatsApp yang kami rangkum untuk Anda.

Sasar Kreator Konten, Skype Uji Fitur Perekaman Percakapan

Skype tidak hanya populer di kalangan konsumen umum maupun pekerja saja. Kreator konten juga banyak yang memakainya untuk berkolaborasi, atau sekadar melakukan wawancara jarak jauh dengan beberapa narasumber sekaligus. Yang kerap menjadi masalah, merekam percakapan untuk kemudian disiarkan bukanlah pekerjaan mudah.

Itulah yang mendorong Microsoft untuk mengembangkan fitur khusus pada aplikasi Skype versi desktop-nya. Dinamai Skype for Content Creators, fitur ini memungkinkan para podcaster, vlogger dan lain sebagainya untuk merekam dan menyiarkan percakapan yang berlangsung di Skype tanpa bantuan perlengkapan yang mahal.

Yang diperlukan hanyalah software seperti Wirecast, Xsplit, Vmix, atau yang lain yang mendukung teknologi NDI besutan NewTek. Fitur baru ini memungkinkan Skype untuk meneruskan percakapan video ke salah satu software tersebut, sehingga kemudian bisa disiarkan secara langsung, dengan kualitas audio dan video yang tetap bagus.

Tampilan siarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera, contohnya seperti gambar di atas. Andai live streaming tidak diperlukan, percakapan yang direkam bisa langsung dipindah ke software seperti Adobe Premiere Pro atau Adobe Audition untuk diedit lebih lanjut.

Tersedia pada aplikasi Skype untuk Windows 10 dan Mac, fitur ini sekarang masih berstatus preview dan sedang diuji bersama pengguna dalam jumlah terbatas. Perilisan publiknya dijadwalkan berlangsung pada musim panas mendatang.

Sumber: Skype.

Fitur Panggilan Video Kini Tersedia pada Facebook Messenger Lite

Per Desember 2017 kemarin, Messenger Lite telah diunduh sebanyak 100 juta kali. Aplikasi versi ringan yang ditujukan untuk pengguna smartphone Android kelas budget itu populer karena menawarkan sejumlah fitur esensial milik versi standarnya, tapi di saat yang sama lebih optimal soal konsumsi RAM dan storage.

Namun selama ini masih ada satu fitur yang hilang dari Messenger Lite, yakni video call alias panggilan video. Di tahun 2018 ini, panggilan video sudah bisa dikategorikan sebagai medium komunikasi yang esensial, dan sudah semestinya tidak terlewatkan bagi pengguna smartphone kelas budget sekalipun.

Kalau perlu bukti, coba lihat catatan dari Facebook sendiri. Sepanjang tahun 2017, dikatakan ada 17 miliar panggilan video yang berlangsung via Facebook Messenger. Angka ini dua kali lebih banyak dibanding jumlahnya di tahun 2016.

Kabar baiknya, Facebook baru saja menggulirkan update terhadap Messenger Lite. Dalam versi terbarunya, pengguna akhirnya bisa menikmati fitur panggilan video satu lawan satu. Namun kalau Anda sering melakukan panggilan video secara beramai-ramai, Anda masih harus menggunakan aplikasi Messenger versi standar, yang belum lama ini juga mendapat pembaruan terkait fitur group video call ini.

Terlepas dari itu, update ini jelas bakal semakin meningkatkan peran Messenger Lite dalam keseharian pengguna. Yang cukup menarik, panggilan video dapat diaktifkan selagi panggilan audio masih berlangsung tanpa harus mematikan dan mengulangi percakapan terlebih dulu.

Sumber: Facebook.

Aplikasi Chatting Khusus Gamer, Discord, Mulai Uji Fitur Video Call dan Screen Sharing

Beberapa tahun yang lalu, Skype adalah satu-satunya opsi software yang tersedia jika pengguna ingin melakukan panggilan video. Sekarang hampir semua aplikasi chatting turut dilengkapi fitur video call, bahkan yang dikhususkan untuk komunitas gamer sekalipun.

Aplikasi yang saya maksud adalah Discord, yang belakangan memang menjadi pilihan banyak gamer karena menawarkan fitur voice chat yang benar-benar gratis sekaligus mudah digunakan. Sekarang, video call dan screen sharing pun juga menjadi bagian dari fitur unggulan Discord, setidaknya untuk sejumlah pengguna yang beruntung mengingat kedua fitur ini masih dalam tahap pengujian.

Sekitar lima persen dari pengguna Discord yang terdaftar bisa mencobanya mulai sekarang. Menariknya, mereka bisa melakukan panggilan ke siapa saja, bahkan kepada temannya yang belum kebagian jatah akses ke fitur ini. Selain satu lawan satu, video call dan screen sharing dalam Discord juga mendukung hingga 10 orang sekaligus.

Discord memutuskan untuk mengujinya terlebih dulu karena panggilan video memang mengonsumsi data jauh lebih besar ketimbang panggilan suara. Pengembangnya ingin memastikan kalau server mereka dapat mengatasi peningkatan bandwith yang masif ini, sekaligus memperbaiki sederet problem yang mungkin muncul, sebelum akhirnya mereka bisa percaya diri untuk merilisnya ke semua pengguna.

Pengembang Discord bilang kalau perilisan finalnya mungkin masih satu bulan lagi, atau bahkan bisa lebih. Terlepas dari itu, ini merupakan kabar baik bagi para gamer yang selama ini masih harus mengandalkan layanan seperti Skype atau Google Hangouts.

Sumber: PC Gamer dan Discord.

Slack Kini Dibekali Fitur Panggilan Video

Bulan Juni kemarin, Slack secara resmi menghadirkan fitur panggilan suara untuk semua pengguna. Maka dari itu, wajar apabila panggilan video menjadi incaran selanjutnya, sehingga pada akhirnya pengguna Slack pun benar-benar tidak perlu mengandalkan aplikasi atau layanan lain untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya secara lebih efektif.

Hari ini, Slack pun meresmikan fitur panggilan video. Fitur ini bisa diakses langsung lewat browser, atau via versi terbaru aplikasi Slack di Windows maupun Mac. Aplikasi Android dan iOS-nya belum kebagian jatah; pengguna tetap bisa bergabung dalam percakapan video, hanya saja mereka cuma bisa menerima dan mengirimkan audio.

Untuk memulai panggilan video, caranya sama persis seperti fitur panggilan suara, yakni dengan mengklik icon bergambar telepon di bagian atas. Setelahnya, tinggal klik icon kamera di tengah untuk memulai percakapan video. Tidak perlu lagi membagikan link seperti ketika menggunakan Skype atau Google Hangouts.

Semua pengguna dapat menikmati fitur panggilan video satu lawan satu. Namun bagi tim yang membayar tarif berlangganan, mereka bisa menikmati panggilan video berkelompok hingga total 15 orang.

Fitur respon emoji turut tersedia dalam percakapan video Slack, berguna saat hendak menyampaikan pertanyaan maupun persetujuan terhadap yang sedang dibicarakan. Saat diaktifkan, emoji akan ditampilkan di atas video Anda dan akan terdengar suara notifikasi.

Sumber: Slack Blog.

Skype Kini Bisa Digunakan Tanpa Login Sama Sekali

Microsoft lagi-lagi meluncurkan update yang sangat menarik untuk Skype, dimana pengguna kini tidak diwajibkan login dengan akunnya masing-masing untuk bisa melakukan percakapan video. Fitur ini merupakan kelanjutan dari yang Microsoft rilis setahun lalu.

Update ini pada dasarnya menghadirkan fitur Guest Mode pada Skype. Pengguna hanya perlu mengunjungi situs Skype.com menggunakan komputer, klik tombol “Start a conversation”, lalu cantumkan namanya masing-masing. Selanjutnya, Skype akan memberikan sebuah link unik menuju ke percakapan yang bisa dibagikan via email, media sosial maupun aplikasi pesan instan.

Saat link tersebut diklik, pengguna lain akan otomatis ditambahkan ke percakapan. Mereka pun juga tidak perlu login dan bisa langsung bergabung sebagai Guest jika menggunakan Skype for Web.

Dari situ, semua fitur inti Skype bisa dinikmati; termasuk percakapan satu lawan satu maupun grup, panggilan suara dan video, screen sharing dan bahkan file sharing. Sebanyak 300 orang sekaligus bisa bergabung dalam satu percakapan, atau 25 orang untuk voice dan video call.

Lalu apa guna akun Skype kalau begitu? Well, Anda masih diharuskan login kalau mau menyimpan percakapan selama lebih dari 24 jam, mengakses Skype dari perangkat mobile, atau mengaktifkan fitur Skype Translator. Kalau tiga hal ini tidak terlalu penting – saya kira ini berlaku untuk mayoritas pengguna, termasuk saya – silakan manfaatkan Guest Mode.

Sumber: Skype Blog. Gambar header: Pixabay.

7 Aplikasi Panggilan Video Berbasis Android Terpopuler

Di artikel sebelumnya, redaksi Dailysocial telah menghadirkan 5 aplikasi video call untuk perangkat Android. Tapi berhubung sejumlah aplikasi populer seperti KakaoTalk, LINE dan Viber belum tercantum, maka di kesempatan kali ini kembali kami hadirkan 7 aplikasi panggilan video yang juga tak kalah ngetop.

KakaoTalk

Mempunyai hampir sebagian besar fitur, KakaoTalk pantas disejajarkan dengan aplikasi-aplikasi pesan instan ngetop, seperti WhatsApp, LINE dan WeChat dan Facebook Messenger. Fitur panggilan video bahkan menjadi salah satu unggulannya dalam merebut pasar. Tentu selain fitur berkirim pesan teks, suara, gambar, stiker dan video.

Application Information Will Show Up Here

 

LINE

Dikemas apik dan interaktif, LINE menjadi aplikasi pesan instan pilihan jutaan pengguna kaula muda di banyak negara. Stiker dan fitur percakapan grup menjadi andalan LINE untuk bersaing dengan aplikasi lainnya. Di LINE pengguna dapat saling berkirim pesan teks, stiker, suara dan panggilan video sejernih layanan Skype ataupun Viber.

Application Information Will Show Up Here

 

WeChat

Aplikasi WeChat punya konsep yang hampir menyerupai LINE, tapi soal popularitas LINE masih satu tingkat di atasnya. Seperti halnya LINE, WeChat juga kaya akan pilihan stiker, emoji, fitur dan kualitas panggilan video yang jernih kendati tetap akan dipengaruhi kualitas koneksi pengguna.

Application Information Will Show Up Here

 

Tango

Kendati belum sepopuler LINE ataupun WeChat, Tango merupakan aplikasi pesan instan dan panggilan video yang patut diperhitungkan. Perlahan namun pasti, ia mulai mendapatkan tempat berkat sederet kelebihan yang ditawarkan. Secara umum, Tango punya hampir semua fitur WeChat ataupun LINE, hanya saja pilihan stikernya belum begitu banyak.

Application Information Will Show Up Here

 

Facebook Messenger

Guna bersaing dengan aplikasi serupa, tahun lalu Facebook resmi menghadirkan fitur panggilan video untuk pengguna global. Fitur ini makin melengkapi persenjataan Messenger yang sudah lama ada, seperti fitur panggilan suara, pesan teks, suara, video, stiker dan game mini.

Application Information Will Show Up Here

 

ICQ Video Calls

ICQ mempunyai catatan sejarah yang sudah cukup panjang, ia bukan lagi pendatang baru atau pemula di sektor ini. Bahkan, di masa lalu ia dianggap sebagai pesaing berat sebelum akhirnya dibeli sendiri oleh AOL. Selain panggilan video, ICQ juga punya fitur percakapan via teks dan bahkan dilengkapi fitur sandi untuk keamaanan.

Application Information Will Show Up Here

 

ooVoo

Dari hari ke hari, ooVoo mulai menarik perhatian. Di samping fitur percakapan, grup dan stiker, aplikasi ini juga menyediakan fitur panggilan video conference hingga 12 orang. Fitur yang bahkan baru dihadirkan oleh pengembang sekelas LINE.

Application Information Will Show Up Here