Fitur Baru Waze, Memudahkan Membuat dan Menyimpan Rencana Perjalanan

Saat ini pandemi masih belum berakhir, tetapi agar ekonomi tetap jalan banyak yang mau tidak mau harus mulai bergerak. Contohnya para traveler, yang pasti perjalanan di era new normal akan sangat berbeda dibanding sebelum pandemi.

Tentu saja, sebelum melakukan perjalanan kita harus menyusun perencanaan dan melakukan persiapan yang matang. Tak lupa bawa perlengkapan untuk mengikuti protokol kesehatan.

Untuk merencanakan perjalanan, kita juga bisa mengandalkan aplikasi Waze. Di mana fitur terbarunya memungkinkan kita mengatur rencanan perjalanan di browser menggunakan fitur Live Map dan kemudian kita bisa menyimpannya ke aplikasi Waze di smartphone.

Kita juga menetapkan waktu kedatangan yang diinginkan dan Waze akan memberi notifikasi kapan kita harus meninggalkan rumah agar tiba di tujuan tepat waktu. Berkat data lalu lintas real-time, bila kemungkinan macet atau ada gangguan lainnya, Waze juga akan memberi tahu agar kita bisa berangkat lebih awal.

Karena kita sudah menyiapkan rencana perjalanan yang telah dibuat di browser, kita tidak perlu lagi mengisi lokasi awal dan tujuan setiap hendak pergi. Fitur baru ini tersedia untuk pembaruan terbaru Waze di platform Android dan iOS.

Sumber: Engadget

Setelah Spotify, Waze Hadirkan Integrasi 7 Aplikasi Streaming Lain

Maret tahun lalu, Waze menghadirkan integrasi Spotify demi memudahkan para pengemudi mobil untuk menikmati musik favoritnya selagi di jalanan. Kemudian belum lama ini, Google Maps menyusul dengan integrasi serupa, tapi yang mencakup Apple Music dan Google Play Music sekaligus.

Sebagai pencetus idenya, Waze memutuskan untuk semakin mematangkan fitur pemutar audio ini. Di samping Spotify, Waze baru saja kedatangan tujuh integrasi layanan streaming lain: Pandora, iHeartRadio, NPR, Deezer, Stitcher, Scribd, dan TuneIn, menyajikan pilihan konten audio yang lengkap, mulai dari musik, podcast, audiobook sampai radio.

Sama seperti sebelumnya, integrasi ini juga berlaku sebaliknya; panduan navigasi Waze masih bisa dipantau melalui deretan aplikasi streaming tersebut. Tentunya pengguna perlu meng-install versi terbaru Waze maupun aplikasi streaming yang hendak digunakan.

Waze Audio Player / Waze

Setelahnya, pengguna harus menyambungkan Waze dengan aplikasi streaming-nya terlebih dulu. Sinkronisasi ini cuma perlu dilakukan satu kali, dan selanjutnya pengguna tinggal memilih hendak memutar konten dari layanan yang mana.

Perlu dicatat, fitur ini masih berstatus beta, dan integrasinya belum tersedia sepenuhnya baik pada platform Android maupun iOS. Integrasi Deezer, misalnya, baru tersedia di iOS, sedangkan TuneIn untuk sementara hanya bisa dinikmati para Wazer yang menggunakan perangkat Android.

Peluncuran globalnya dijadwalkan bakal berlangsung dalam beberapa minggu ke depan. Namun kalau memang sudah tidak sabar mencoba, Anda bisa mendaftar sebagai beta tester guna menikmati jatah lebih awal.

Sumber: Waze.

Waze Kini Dapat Digunakan di Apple CarPlay

Sebelum Apple Maps generasi baru dirilis (masih lama, sebab mereka mengerjakannya sendiri dari nol), saya sebagai pengguna iPhone masih akan bergantung sepenuhnya pada Google Maps (atau Waze sesekali, saat mengemudikan mobil). Sayang ini semua tidak dimungkinkan apabila saya menggunakan Apple CarPlay di dashboard mobil, sebab fitur itu cuma bisa menampilkan navigasi dari Apple Maps.

Berita baiknya, ‘penyakit’ ini sudah berhasil diobati oleh iOS 12 yang dirilis belum lama ini. iOS 12 memang tidak membawa pembaruan yang luar biasa banyak, tapi lebih ke peningkatan performa dan fitur ‘perintilan’ yang pengaruhnya cukup besar. Salah satunya adalah dukungan aplikasi navigasi pihak ketiga pada CarPlay.

Sekarang, Waze pun juga sudah merilis update versi baru (versi 4.43.4) yang menghadirkan kompatibilitas CarPlay. Jadi saat Anda menyambungkan iPhone ke head unit mobil yang mendukung CarPlay, Anda bisa langsung melihat tampilan navigasi Waze langsung di layar head unit.

Waze Apple CarPlay

Meninjau panduan navigasi di layar dashboard jelas lebih nyaman sekaligus aman ketimbang di layar iPhone yang lebih kecil. CarPlay juga akan otomatis memperbesar ukuran icon yang tampak, sehingga kalau harus mengoperasikannya selagi memegang setir pun tetap bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Kompatibilitas Waze dengan CarPlay ini hadir beberapa hari setelah Google Maps meluncurkan update yang sama. Dengan begitu, Apple CarPlay sekarang setidaknya bisa disetarakan dengan Android Auto untuk urusan navigasi.

Sumber: MacWorld.

Ford Hadirkan Integrasi Waze pada Sistem Sync 3-nya Bagi Pengguna iPhone

Pemilik mobil yang mendukung Android Auto sudah bisa mengakses aplikasi navigasi Waze langsung dari dashboard sejak tahun lalu. Pengguna Apple CarPlay di sisi lain masih harus bertabah dengan Apple Maps, dan kita semua tahu Apple Maps hingga kini masih tergolong inferior, apalagi jika dibandingkan Waze yang berbasis crowdsourcing.

Kabar baiknya, pengguna iPhone sekarang punya cara lain untuk mengakses Waze langsung dari dashboard mobilnya, dengan catatan mobil yang ditungganginya punya cap Ford, serta mendukung sistem Ford Sync 3. Semuanya berkat teknologi Sync AppLink yang dikembangkan Ford, yang pada dasarnya mampu memproyeksikan aplikasi di smartphone menuju layar pada dashboard.

Ford Sync 3 Waze

Apabila semua syarat tadi sudah dipenuhi, pengguna hanya perlu menyambungkan iPhone-nya (iOS 11.3 ke atas) ke port USB di dashboard, dan Waze pun bisa langsung ditampilkan di layar. Mengoperasikannya bisa langsung di layar sentuh, atau bisa juga dengan menggunakan perintah suara. Panduan navigasi lisan pun juga akan keluar dari sistem audio bawaan mobil.

Melihat tampilan navigasi Waze di layar dashboard jelas lebih nyaman sekaligus aman ketimbang di layar iPhone yang imut-imut. Karena aplikasinya sebenarnya berjalan di smartphone, maka fitur-fiturnya tidak ada yang hilang ketika diakses lewat dashboard, dan salah satu yang paling penting adalah dukungan perintah suara itu tadi.

via Gfycat

Kalau Ford bisa, semestinya pabrikan lain juga bisa. Semoga saja mereka jadi tergerak untuk menghadirkan integrasi serupa, sehingga para pengguna iPhone tidak jadi tambah iri dengan teman-teman pengguna Android-nya yang dengan mudahnya mengakses Waze lewat Android Auto.

Sumber: Ford.

Layanan “Waze for Brands” Diluncurkan untuk Monetisasi Bisnis di Indonesia

Aplikasi navigasi jalan Waze meluncurkan layanan Waze for Brands sebagai langkah monetisasi bisnisnya di Indonesia. Peluang dari kemacetan di kota besar menjadi inspirasi bagi Waze untuk menjembatani kebutuhan pengiklan dalam menjangkau target penggunanya.

Di layanan teranyar ini, Waze membantu mendekatkan pengguna dengan brand favorit mereka. Ketika berkendara pengguna dapat menerima notifikasi untuk berbagai promosi spesial, serta menemukan berbagai tempat yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari seperti pom bensin.

Tampilan brand disematkan dalam aplikasi dibuat se-native mungkin menyesuaikan alur tujuan pengguna, sehingga diharapkan tidak mengganggu aktivitas saat menggunakan Waze. Waze menerapkan penghitungan iklan berdasarkan CPM (Cost per Mile) dan CPC (Cost per Click).

“Waze for Brands unique selling point-nya adalah penggunaan mobilitasnya yang tinggi. Brand bisa menjangkau dan berkomunikasi langsung dengan pengguna Waze,” Country Manager Waze Indonesia Marlin R Siahaan, Rabu (28/3).

Waze for Brands dihadirkan di Indonesia lantaran negara ini tergolong salah satu basis pengguna Waze terbesar. Sebelumnya Waze for Brands telah beroperasi di beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Beberapa brand pengiklan yang disasar Waze sebagai mitra meliputi sektor industri yang bergerak di area bahan bakar, ritel, dan otomotif. Beberapa nama yang sudah bergabung di antaranya adalah Toyota, Shell, Pit & Go, Insan Medika, dan J & C Cookies.

Terhitung di Indonesia saja jumlah pengguna aktif bulanan untuk Waze mencapai 4 juta orang. Sekitar 50% di antaranya berlokasi di Jakarta, kemudian diikuti Makassar, Medan dan kota besar lainnya. Secara global Waze telah hadir di 185 negara dengan pengguna aktif bulanan lebih dari 100 juta orang.

Rata-rata pengguna Waze di Indonesia memuncak pada hari Sabtu pukul lima sore, dengan lokasi tujuan seperti pusat perbelanjaan, supermarket, dan kedai kopi.

Tahun 2017 data Waze menunjukkan bahwa Jakarta menempati peringkat keempat di dunia sebagai kota lalu lintas terpadat setelah Manila, Bogota, dan Sao Paolo.

Waze Luncurkan Mode Navigasi Khusus Pengendara Motor

Aplikasi GPS populer Waze baru saja menerima update yang cukup menarik, sekaligus yang amat bermanfaat bagi mayoritas penggunanya di tanah air. Apalagi kalau bukan mode navigasi khusus untuk pengendara sepeda motor?

Untuk mengaktifkannya, pengguna hanya perlu menentukan tipe kendaraan pada menu pengaturan Waze. Dalam mode khusus sepeda motor ini, petunjuk arah yang disajikan Waze bakal mencakup jalur-jalur yang optimal untuk pengendara motor, atau kalau sejauh pemahaman saya, jalan-jalan pintas kecil yang biasanya tak bisa dilalui mobil.

Karena Waze menganut filosofi crowdsourcing, rekomendasi jalur yang disuguhkan juga banyak dipengaruhi oleh komunitas penggunanya. Jadi dengan kata lain, semakin sering Anda mengaktifkan mode navigasi khusus motor ini, semakin bagus pula rekomendasi jalur yang diberikan.

Talk to Waze

Versi baru Waze ini turut menghadirkan fitur Talk to Waze, yang bisa kita tebak dari namanya merupakan fitur perintah suara. Cukup ucapkan “OK Waze”, diikuti oleh instruksinya, pengguna dapat mengaktifkan beragam fungsi Waze tanpa perlu mengangkat jarinya sekalipun.

Fitur ini jelas sangat ideal ketika digandengkan dengan mode navigasi khusus motor tadi, tapi toh pengendara mobil juga bakal mengambil banyak manfaat darinya. Untuk sekarang, Talk to Waze baru mendukung bahasa Inggris saja, dan baru tersedia di negara-negara berikut: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Afrika Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Terakhir, Waze juga menambahkan dukungan atas jalur HOV (high-occupancy-vehicle), namun fitur ini baru tersedia di beberapa kawasan di Amerika Serikat saja.

Integrasi Waze dan Spotify Akhirnya Hadir Juga di iOS

Beberapa waktu yang lalu Waze mengumumkan kehadiran pembaruan baru ke aplikasi versi Androidnya. Pembaruan tersebut menghadirkan integrasi ke layanan streaming musik populer, Spotify. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman bermusik yang lebih mudah ketika pengguna tengah sibuk melihat petunjuk-petunjuk di dalam peta menggunakan aplikasi Waze.

Secara umum, integrasi ini bertujuan mencegah pengguna berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain yang berpotensi membahayakan, apalagi saat pengguna sedang mengemudikan kendaraan.

Nah, enam bulan setelah fitur tersebut dihadirkan ke Android, Waze dan Spotify akhirnya memboyong fitur yang sama ke platform iOS secara global. Setelah pengguna melakukan pembaruan aplikasi, mereka bisa langsung menghubungkan akun Waze ke akun Spotify. Begitu terhubung, pengguna akan mendapati ikon Spotify di dalam aplikasi Waze yang jika di-tap, akan menampilkan kontrol playback. Dari sana pengguna bisa memutar musik, melakukan jeda, memilih daftar putar atau jika ingin bisa langsung menjalankan aplikasi Spotify.

Selain menghadirkan kontrol playback, pembaruan juga menghadirkan playback otomatis ketika navigasi dimulai dan fitur tambahan menjelajah daftar putar hanya ketika kendaraan sedang dalam posisi parkir atau berhenti.

Dan seperti kebanyakan update, ketersediaan pembaruan ini akan secara bertahap ditemukan oleh pengguna iOS. Namun sudah update ini dipastikan segera bisa dipergunakan oleh pengguna iOS di seluruh dunia.

Sumber berita Ubergizmo dan Theverge

Waze Hadirkan Fitur Order Ahead untuk Permudah Pembelian Makanan dan Minuman

Usai memperkenalkan integrasi Spotify, Waze kini meluncurkan fitur baru yang tak kalah menarik. Dinamai “Order Ahead”, fitur ini memungkinkan pengguna untuk memesan makanan atau minuman, lalu mengambil pesanan setibanya di lokasi.

Mitra pertama yang digandeng oleh Waze adalah Dunkin’ Donuts, melanjutkan kerja sama antara kedua perusahaan yang dimulai pada tahun 2012. Ke depannya, bisa dipastikan Waze bakal menggandeng lebih banyak jaringan restoran lainnya.

Fitur ini memerlukan aplikasi Dunkin’ Donuts ter-install pada perangkat Android maupun iOS milik pengguna. Pasalnya, tombol “Order Ahead” yang muncul di aplikasi Waze sejatinya akan langsung menghubungkan pengguna ke fitur On-the-Go Ordering dalam aplikasi Dunkin’ Donuts.

Tampilan fitur Order Ahead pada aplikasi Waze / Dunkin' Donuts
Tampilan fitur Order Ahead pada aplikasi Waze / Dunkin’ Donuts

Dari situ pengguna tinggal memilih makanan atau minuman yang hendak dipesan, lalu mengambilnya di cabang Dunkin’ Donuts terdekat yang sudah direkomendasikan oleh Waze. Untuk alasan keselamatan, fitur Order Ahead ini hanya dapat diaktifkan ketika kendaraan pengguna sedang dalam posisi berhenti.

Fitur ini baru tersedia buat konsumen di Amerika Serikat, sebab pengguna juga wajib menjadi anggota loyalty program yang disediakan Dunkin’ Donuts. Belum ada informasi kapan fitur ini bisa dinikmati di tanah air, jadi untuk sementara layanan seperti GO-FOOD tetap bisa jadi andalan.

Sumber: TechCrunch dan Dunkin’ Donuts.

Waze Hadirkan Integrasi Spotify, Demikian Pula Sebaliknya

Macet ataupun tidak, musik hampir selalu menemani kita di jalanan. Tradisi ini malah semakin diperkuat dengan adanya inisiatif-inisiatif dari layanan streaming, seperti misalnya Spotify yang menyuguhkan playlist yang diracik untuk mendampingi pengguna di tengah kemacetan.

Selain memutar musik, kita biasanya juga membuka aplikasi navigasi. Yang paling ideal dalam kasus ini mungkin adalah Waze, dimana yang kita cari bukannya rute pulang (yang sejatinya sudah sangat kita hafal), melainkan informasi spesifik macam titik macet akibat kecelakaan, kegiatan konstruksi dan lain sebagainya.

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa Spotify dan Waze adalah aplikasi yang aktif menemani kita di perjalanan, dan ini juga berarti kita kerap bolak-balik membuka Spotify dan Waze selagi mengemudi. Tidakkah jauh lebih nyaman seandainya kita bisa mengakses keduanya dari satu aplikasi yang sama? Tentu saja, dan ini bukan merupakan angan-angan semata.

Waze baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Spotify untuk mengintegrasikan layanan streaming musik tersebut. Asalkan aplikasi Spotify telah ter-install di perangkat, Anda dapat memutar playlist favorit Anda di Spotify tanpa harus keluar dari aplikasi Waze.

Caranya tinggal sentuh icon Spotify yang muncul di atas kanan aplikasi Waze, dan lagu terakhir yang Anda dengarkan akan otomatis diputar. Tentu saja Anda dapat berpindah ke Spotify dengan satu tap ekstra, tapi hanya ketika mobil Anda benar-benar sedang berhenti.

Integrasi Waze di dalam Spotify / Waze
Integrasi Waze di dalam Spotify / Waze

Yang lebih menarik lagi, integrasi ini ternyata juga berlaku sebaliknya: Anda juga dapat memulai fungsi navigasi Waze dari dalam aplikasi Spotify selagi musik tetap dijalankan, sekali lagi dengan syarat aplikasi Waze sudah ter-install di perangkat Anda.

Integrasi Spotify di dalam Waze dan Waze di dalam Spotify ini akan tersedia untuk pengguna Android mulai hari ini, sedangkan pengguna iOS masih harus bersabar menunggu.

Sumber: Waze.

Fitur Baru Waze Bantu Pengguna Hindari Kemacetan di Area Event yang Menutup Jalan

Sejak awal diluncurkan, fungsi utama Waze adalah menyajikan rute-rute alternatif sehingga pengguna bisa terhindar dari kemacetan. Metode crowdsourcing yang digunakan juga terbukti efektif, tapi bagaimana jika ada suatu event besar yang sampai menutup jalan? Bisakah pengguna mendapatkan informasi tanpa harus ‘mengorbankan’ pengguna lain terlebih dulu yang sudah terlanjur terjebak?

Bisa, dan solusinya tetap saja mengandalkan metode crowdsourcing. Pun demikian, crowd yang dimaksud bukanlah pengguna Waze, melainkan penyelenggara eventevent besar tersebut.

Waze baru-baru ini mengumumkan Global Event Partner Program. Sederhananya, mereka ingin mengajak para penyelenggara event untuk memberikan informasi terkait jalan-jalan yang bakal ditutup sebelum acara dimulai, lalu meneruskannya ke seluruh pengguna Waze.

Menggunakan tool Waze Closure, mitra-mitra penyelenggara event ini bisa menginput detail-detail ekstra seperti misalnya lokasi parkir atau jalan yang dijadikan dua arah karena seberangnya ditutup. Mereka juga bisa menyematkan sebuah Live Map pada situs event guna memberikan informasi lalu lintas dan sebagainya yang terus ter-update.

Program dan fitur baru ini bakal menguntungkan semua pihak. Untuk pihak penyelenggara event, tidak menutup kemungkinan mereka dapat menjual lebih banyak merchandise karena pengunjung bisa datang lebih cepat dengan berbekal informasi-informasi seperti di atas. Untuk pengguna Waze, mereka dapat terhindar dari kemacetan karena sudah merencanakan rute alternatif lebih dulu.

Sejauh ini Waze sudah menggandeng 20 mitra yang tersebar di Amerika, Eropa dan Asia. Mengingat para partner tidak ditarik biaya, bisa dipastikan jumlah ini akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

Sumber: Engadget dan Waze.