13 Game Xbox Orisinal ‘Di-upgrade’ Agar Dapat Dinikmati di Xbox One

Backward compatibility ialah satu dari beberapa faktor yang jadi andalan Microsoft di Xbox One. Fitur ini memungkinkan pemain menikmati game-game Xbox 360 di console current-gen. Sejak tersedia, jumlah permainan di daftar backward compatible terus bertambah, dan Microsoft juga punya rencana yang lebih ambisius lagi terhadap kemampuan tersebut.

Dalam konferensi pers E3 2017, Microsoft mengabarkan bahwa sekitar 50 persen pemilik Xbox One pernah menikmati game Xbox 360, memperlihatkan populernya fitur ini di kalangan user. Dan melihat respons gamer yang begitu positif, Microsoft mengungkap agenda buat memperluas backward compatibility  Xbox One, hingga dapat menghidangkan permainan Xbox generasi pertama. Kapabilitas baru itu kabarnya mulai diimplementasikan pada hari ini.

Lewat IGN, Microsoft mengabarkan ada 13 permainan Xbox pertama yang segera bisa dimainkan dari Xbox One. Judulnya meliputi:

  • Star Wars: Knights of the Old Republic
  • Ninja Gaiden Black
  • Crimson Skies: High Road to Revenge
  • Fuzion Frenzy
  • Prince of Persia: The Sands of Time
  • Psychonauts
  • Dead to Rights
  • Black
  • Grabbed by the Ghoulies
  • Sid Meier’s Pirates!
  • Red Faction II
  • BloodRayne 2
  • The King of Fighters Neowave

Anda bisa melihat sendiri, nama-nama di atas bukanlah permainan biasa, namun merupakan judul-judul istimewa dan cult classic. Uniknya lagi, sistem  backward compatibility siap mendukung multiplayer coop meski game dimainkan dari platform berbeda. Ambil contohnya Crimson Skies. Permainan dapat dinikmati oleh gamer di Xbox, Xbox One standar, Xbox One S, hingga Xbox One X bersama-sama. Tentu saja, mereka sudah tidak ditunjang mode multiplayer online karena layanannya telah dihentikan bertahun-tahun silam.

Cara mengakses fitur ini sangat mudah. Tinggal masukkan disc orisinalnya ke Xbox One, atau dapat segera dimainkan jika Anda telah mempunyai game secara digital. Kita juga bisa membeli permainannya dari Xbox Store seharga US$ 10.

Mayoritas permainan Xbox tersebut tetap dihidangkan dalam rasio 4:3, namun teksturnya tampil lebih jelas serta tajam karena tak lagi terpatok di resolusi 480p. Ninja Gaiden Black bahkan siap mendukung rasio widescreen 16:9 sehingga game terlihat lebih modern.

Tim Xbox berjanji untuk terus menambah jumlah game Xbox yang kompatibel dengan Xbox One. Microsoft juga mengingatkan bahwa proses pemilihannya harus dilakukan secara cermat karena sejumlah alasan: beberapa publisher sudah berhenti berbisnis, ada kontrak yang hilang, atau disebabkan oleh masalah lisensi musik tertentu.

Lebih Dari 130 Game Siap Dukung Xbox One X, Pre-Order Kembali Dibuka

Berbekal performa grafis 6-teraflop, Microsoft meramu Xbox One X sebagai penyempurna pengalaman menikmati game di console sekaligus jawaban atas meningkatnya standar konten hiburan. Meski bXbox One X belum mendapatkan dukungan VR secara resmi, sang produsen saat ini memfokuskan perhatiannya pada penyajian 4K sejati serta fitur HDR.

Microsoft memberikan titel ‘Xbox One X Enhanced’ khusus bagi permainan-permainan yang sanggup memaksimalkan performa hardware console baru tersebut. Produsen terus berupaya menambah kuantitasnya, dan pada tanggal 20 September kemarin, Microsoft mengabarkan bahwa Xbox One X Enhanced telah melampaui 130 judul. Mereka terdiri dari game-game yang sudah dirilis serta upcoming.

Hal paling menarik dalam pemberitahuan ini adalah antusiasme Microsoft terhadap judul-judul platform last-gen yang nantinya turut didukung Xbox One X. Backward compatibility bukanlah fitur baru di Xbox One, namun saya sangat penasaran akan seperti apa jadinya jika game-game klasik (L.A. Noire dan Okami HD misalnya) dijalankan di Xbox One X.

Dua game ini akan duduk berdampingan dengan permainan-permainan Xbox One X Enhanced yang jadi kebanggaan Microsoft: Forza Motorsport 7, Assassin’s Creed Origins, Gears of War 4, Middle-earth: Shadow of War, Titanfall 2 dan Rise of the Tomb Raider. Daftar lengkap game Xbox One X Enhanced bisa Anda lihat di tautan ini.

Microsoft juga belum lama memublikasikan video bincang-bincang antara Larry ‘Major Nelson’ Hryb dan Albert Panello, isinya menjelaskan lebih detail apa itu Xbox One X Enhanced.

Via Xbox Wire, Microsoft menyampaikan, “Kami ingin membuat Xbox One X menjadi tempat terbaik untuk menikmati serta menciptakan video game, dan sejauh ini para partner terlihat bersemangat dalam mengantisipasinya serta mendukung penuh visi kami.”

Bersamaan dengan kabar tersebut, Microsoft juga mengumumkan pembukaan kembali gerbang pre-order Xbox One X, setelah edisi Project Scorpio Edition habis dipesan dalam waktu lima hari – memberinya gelar sebagai console Xbox One paling laris di sepanjang sejarah. Pre-order bisa dilakukan di jaringan retail Microsoft Store (berlaku di wilayah Amerika Serikat) serta secara online.

Xbox One X tetap dijajakan diharga normal, yakni US$ 500; tapi tentu saja edisi Project Scorpio sudah habis selamanya. Versi high-end Xbox One ini rencananya akan meluncur di musim libur akhir tahun nanti, bersamaan dengan bundel Xbox One S Forza Horizon 3 Hot Wheels, Xbox One S Minecraft Limited Edition, Xbox One S Shadow of War, serta Xbox One S Madden NFL 18 – tepatnya pada tanggal 7 November 2017.

Capcom Akan Hadirkan Versi HD Game Okami di PC, PlayStation 4, dan Xbox One

Terlepas dari beragam pujian dan penghargaan Game of the Year yang diterima Okami, penjualan permainan action-adventure ini tidak terlalu baik karena publisher memutuskan untuk merilisnya di PlayStation 2 saat PS3 sudah tersedia. Namun Capcom tidak patah arang. Pertama, mereka mem-port game itu ke Wii, dan selanjutnya, menggodok versi HD buat PlayStation 3.

Sejak bulan Agustus kemarin, mungkin Anda telah mendengar rumor mengenai keinginan Capcom menghadirkan Okami di platform current-gen. Berita ini berawal dari laporan Kotaku berdasarkan kemunculan ‘Okami HD’ di jadwal rilis permainan di dua toko retail Eropa, kemudian diperkuat oleh penyebutan namanya di Korean Game Rating Board. Dan akhirnya, Capcom resmi mengumumkan rencana perilisan Okami HD di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Lewat pengumuman itu, Okami menjadi satu dari sedikit permainan yang diluncurkan di tiga generasi platform game berbeda. Edisi baru tersebut tampaknya akan menjadi ‘versi HD dari HD’. Game kabarnya siap mendukung resolusi 4K, dibekali mini-game yang bisa dimainkan sembari menunggu loading screen.

Game orisinalnya, diluncurkan tahun 2006 dan memperoleh sanjungan dari media serta gamer, disebut-sebut sebagai salah satu permainan bergrafis paling cantik berkat pemanfaatan gaya Sumi-e,” jelas Capcom. “Versi baru ini akan lebih indah lagi karena ditunjang resolusi tinggi. Opsi 4K Okami HD bisa diakses dengan memainkannya di PlayStation 4 Pro, Xbox One X, dan PC.”

Okami HD 3

Okami HD versi current-gen kembali mengajak Anda bermain sebagai Amaterasu, dewa matahari Jepang yang mengambil wujud serigala raksasa Shiranui, dalam misi untuk menghentikan penindasan iblis berkepala delapan Orochi. Di sana, pemain akan dimintai tolong oleh karakter-karakter NPC menarik, serta berduel dengan lawan-lawan menakutkan.

Okami HD 2

Anda bisa mengerahkan berbagai kemampuan magis Amaterasu melalui Celestial Brush. Saat diaktifkan, game akan berhenti, dan pemain diberi kesempatan buat menggambar di layar (via DualShock atau PlayStation Move). Torehan tersebut dapat memunculkan efek seperti tiupan angin, mengoyak lawan hingga memperbaiki jembatan.

Uniknya lagi, selain menyajikan pilihan mode widescreen ‘normal’, Capcom turut menyiapkan format 4:3 di Okami HD, sempurna bagi Anda yang ingin bernostalgia.

Okami HD 4

Okami HD dijajakan di harga yang tidak terlalu mahal – lebih rendah dari kisaran harga game baru, hanya US$ 20. Tentu sajam publisher juga tak lupa menyediakan Collector Edition, dibanderol JPY 4.990 atau sekitar US$ 46.

Okami HD akan meluncur di PlayStation 4, Xbox One dan PC pada tanggal 12 Desember 2017.

Okami HD 5

Sumber: Gematsu.

Rockstar Akan Hadirkan L.A. Noire di Nintendo Switch, PS4, Xbox One dan HTC Vive

Grand Theft Auto dan Red Dead Redemption akan muncul di pikiran Anda ketika nama Rockstar disebutkan, tapi dalam beberapa tahun terakhir, sang publisher juga sempat melepas game yang tidak ada duanya. Satu contoh yang mungkin sulit gamer lupakan ialah L.A. Noire, permainan action-adventure open-world bertema detektif kreasi dari Team Bondi.

Terlepas dari berbagai pujian dan kesuksesan komersial yang L.A. Noire dapatkan, kontroversi terkait buruknya lingkungan kerja membuat tim gagal mematangkan proyek baru. Akhirnya developer asal Australia itu berhenti beroperasi dan terpaksa membatalkan produksi permainan Whore of the Orient. Tapi Rockstar Games tahu L.A. Noire merupakan game yang sangat unik, dan memutuskan untuk menghadirkannya lagi di platform permainan modern.

L.A. Noire

Lewat News Wire, Rockstar Games mengumumkan rencana untuk meluncurkan L.A. Noire di Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, serta HTC Vive. Versi console current-gen menawarkan konten serupa, membawa Anda berkunjung kembali ke jantung kota Los Angeles di era 1940-an. Di sana, Anda akan memandu detektif Cole Phelps memecahkan kasus-kasus kriminal, dari mulai pembunuhan, narkotik hingga pembakaran.

Selain menyuguhkan gameplay open-world non-linier, aksi kejar-kejaran di jalan raya dan baku tembak, salah satu bagian paling unik di L.A. Noire adalah sesi wawancara serta interogasi saksi atau tersangka. Anda ditantang untuk menebak apakah sesorang berbicara jujur atau berbohong lewat raut wajah. Penyajiannya bisa sangat realistis karena pemanfaatan teknologi MotionScan dari Depth Analysis.

Untuk HTC Vive, Rockstar memberinya judul L.A Noire: The VR Case Files. Versi ini tidak menyajikan formula free roam, tapi difokuskan pada bagian pemecahan kasus. The VR Case Files menyimpan tujuh misi utama, dibangun secara spesifik demi menghidangkan pengalaman virtual reality yang interaktif.

Lalu buat Nintendo Switch, Rockstar memastikan game bisa mendukung penuh Joy-Con beserta fitur-fitur di sana seperti kendali gesture, HD rumble, turut memanfaatkan sensor gyroscope serta input layar sentuh. Perspektif juga dimodifikasi, menggunakan sudut kamera di atas bahu (over-the-shoulder).

L.A Noire di Switch, PlayStation 4 dan Xbox One sudah dilengkapi segala DLC yang pernah dirilis. Versi PS4 dan Xbox One akan memberikan Anda konten berkualitas visual FHD, lalu game juga siap mendukung resolusi 4K khusus pemilik Xbox One X dan PS4 Pro.

Empat versi L.A Noire ini rencananya akan dirilis pada tanggal 14 November 2017. Rockstar sama sekali tidak membahas eksistensi dari edisi Windows-nya, namun gamer PC dapat membelinya di Steam sekarang juga.

Tak Lama Setelah Diumumkan, Xbox One X Project Scorpio Edition Ludes Di-Pre-Order

Melihat performa Xbox One X di atas kertas, mungkin sulit bagi Sony untuk bersaing jika hanya mengandalkan permainan eksklusif. Bagaimanapun juga, console Microsoft tersebut merupakan sistem yang sanggup menyuguhkan konten 4K secara native. Kehadirannya sangat dinanti, bukan cuma oleh fans, karena eksistensinya berpotensi mengubah alur industri console.

Rumor mengenai keinginan Microsoft menciptakan versi lebih canggih dari Xbox One sudah lama terdengar, namun baru di ajang E3 2017 kemarin mereka memperkenalkannya secara resmi. Di sana, Microsoft mengubah nickname Project Scorpio dengan nama yang lebih formal, Xbox One X. Namun meski era baru akan dimulai bulan November nanti, sang console maker asal Amerika itu tidak melupakan proses panjang yang telah mereka lalui.

Di momen pembukaan acara Gamescom Cologne 2017, Microsoft menyingkap Xbox One X Project Scorpio Edition, edisi terbatas dari ‘console game terkuat di dunia saat ini’. Varian ini menyimpan komposisi hardware serupa model standar, namun desainnya-lah yang membuat Project Scorpio Edition istimewa. Begitu diincarnya produk ini, ia segera diserbu para gamer dan saat ini stok di Target dan Best Buy sudah kosong.

Lalu apa yang membedakan Project Scorpio Edition dengan Xbox One X biasa? Pertama, console sengaja dirancang agar bisa berdiri vertikal (via stand). Kemudian Microsoft membubuhkan branding ‘Project Scorpio’ hijau di unit console serta controller, dilatarbelakangi tubuh berwarna hitam. Jika Anda lihat lebih dekat, permukaan Project Scorpio Edition memiliki pola titik-titik kecil.

Xbox One X Project Scorpio Edition 1

Di dalam, ia menyimpan CPU octa-core kustom 2,3GHz, GPU berarsitektur Polaris 40-compute unit 1,172GHz berkekuatan 6-teraflop, memori GDDR5 12GB 326GB/detik, didukung flash memory 8GB, hard disk 1TB, unit power supply internal 245W, serta optical disc drive Blu-ray UHD.

Xbox One X Project Scorpio Edition 2

Hal paling menarik, dan mungkin alasan mengapa Xbox One X Project Scorpio Edition diburu gamer adalah harganya. Microsoft membanderolnya setara versi standar, di harga US$ 500. Pelepasannya juga dilakukan berbarengan, yakni pada tanggal 7 November 2017.

Di bawah ini ialah daftar game yang rencananya akan memanfaatkan kecanggihan hardware dari Xbox One X:

  • Agents of Mayhem
  • Age of Empires Definitive Edition
  • Anthem
  • ARK: Survival Evolved
  • The Artful Escape of Francis Vendetti
  • Ashen
  • Assassin’s Creed: Origins
  • Astroneer
  • Battlefield 1
  • Black Desert
  • Brawlout
  • Chess Ultra
  • Code Vein
  • Conan Exiles
  • Crackdown 3
  • Cuphead
  • Dark and Light
  • The Darwin Project
  • Dead Rising 4
  • Deep Rock Galactic
  • Destiny 2
  • Deus Ex: Mankind Divided
  • Diablo 3: Reaper of Souls
  • Dishonored 2
  • Dishonored: Death of the Outsider
  • The Division
  • Doom
  • Dovetail Games Euro Fishing
  • The Elder Scrolls Online: Morrowind
  • Elite Dangerous
  • Everspace
  • The Evil Within 2
  • F1 2017 Special Edition
  • Fable Fortune
  • Fallout 4
  • Farming Simulator 17
  • Farming Simulator 18
  • Far Cry 5
  • FIFA 18
  • Final Fantasy 15
  • Firewatch
  • For Honor
  • Fortnite
  • Forza Horizon 3
  • Forza Motorsport 7
  • Gears of War 4
  • Ghost Recon: Wildlands
  • Ginger: Beyond The Crystal
  • Gwent: The Witcher Card Game
  • Halo 5: Guardians
  • Halo Wars 2
  • Hello Neighbour
  • Hitman Season 1
  • Homefront: The Revolution
  • Injustice 2
  • Killer Instinct
  • Killing Floor 2
  • The Last Night
  • Life is Strange: Before the Storm
  • The Long Dark
  • Madden NFL 18
  • Mafia 3
  • Mantis Burn Racing
  • Mass Effect: Andromeda
  • Metro Exodus
  • Middle-earth: Shadow of War
  • Minecraft: Xbox One Edition
  • Minecraft: Xbox One Edition Favorites Pack
  • NBA 2K17
  • NBA 2K18
  • Need for Speed Payback
  • Observer
  • Ori and the Will of the Wisps
  • Outlast 2
  • Paladins
  • Path of Exile
  • Playerunknown’s Battlegrounds
  • Portal Knights
  • Pure Chess
  • Pro Evolution Soccer 2018
  • Project Cars 2
  • Quantum Break
  • Raiders of the Broken Planet
  • ReCore
  • Real Farm Sim
  • Resident Evil 7: Biohazard
  • RiME
  • Riverbond
  • Robocraft Infinity
  • ROBLOX
  • Rocket League
  • Sea of Thieves
  • Slime Rancher
  • SMITE
  • Sniper Elite 4
  • Sniper Ghost Warrior 3
  • Sonic Forces
  • Star Wars Battlefront 2
  • State of Decay 2
  • Strange Brigade
  • Sunset Overdrive
  • Super Lucky’s Tale
  • Steep
  • SUPERHOT
  • The Surge
  • Skyrim: Special Edition
  • Titanfall 2
  • Tacoma
  • Tekken 7
  • Unruly Heroes
  • Warframe
  • Warhammer: End Times
  • We Happy Few
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Wolfenstein: The New Colossus
  • World of Tanks

Sumber: Microsoft.

Meski Punya Xbox One X, Microsoft Fokuskan Upaya Pengembangan VR ke PC

Jika Anda rela berkompromi, maka PSVR adalah perangkat virtual reality terbaik untuk end-user. Ia memang tidak secanggih Vive atau Rift, tapi harganya jauh lebih terjangkau, dan Sony menjamin semua game yang kompatibel berjalan optimal di sana. Setelah PSVR tersedia, kini perhatian tertuju pada Microsoft. Apalagi, mereka akan segera meluncurkan versi high-end Xbox.

Sebagai home console terkuat saat ini, Xbox One X kabarnya sanggup menjalankan game di resolusi native 4K tanpa up-scaling. Menakar dari kemampuannya itu, berarti menyuguhkan konten VR bukanlah hal sulit bagi Xbox One X. Namun menariknya, Microsoft diam-diam sempat menghilangkan penyebutan kata VR di laman Xbox One X (waktu itu masih dinamai Project Scorpio). Tentu saja langkah tersebut membuat orang penasaran, bahkan mungkin mulai mempertanyakan klaim sang console maker.

Ternyata ada pertimbangan lain yang menyebabkan Microsoft melakukan revisi pada strategi penyajian Xbox One X dan alasan mereka tidak membahas VR di panggung E3 2017 bulan Juni lalu. Berbicara pada GameSpot, general manager Dave McCarthy menyampaikan bahwa upaya pengembangan virtual reality dan augmented reality oleh Microsoft dititikberatkan terlebih dulu untuk platform PC. Konsol akan menyusul sesudahnya.

“Kami akui, PC merupakan fokus utama Microsoft,” tutur McCarthy. “Ketika melihat Windows 10, kami melihat sebuah ekosistem terbuka untuk developer. Kami juga melihat jumlah pengguna aktif bulanan yang mencapai angka setengah miliar orang. Akhirnya kami putuskan bahwa inilah area yang akan jadi pusat perhatian pengembangan VR dan AR.”

Menurutnya, saat ini para developer masih terus mencoba menemukan pengalaman VR ‘pamungkas’, yaitu konten yang benar-benar membuat orang terdorong untuk memiliki perangkat virtual reality. Sejauh ini prosesnya berjalan cukup baik. Microsoft sendiri yakin studio first-party mereka yang sedang mengerjakan konten VR buat Windows 10 akan menghasilkan karya memuaskan. Sayangnya, Microsoft baru bisa mengungkap detailnya di akhir tahun.

Sentimen serupa juga sempat diungkap oleh sang bos Xbox, Phil Spencer. Menurutnya, suatu hari nanti virtual reality akan jadi elemen krusial dalam gaming. Tetapi syaratnya, VR harus jadi mainstream terlebih dulu. Xbox One X sendiri sengaja dirancang sebagai console yang siap menunjang HMD VR, namun Spencer belum bisa memperkirakan kapan tepatnya hal itu terjadi.

Xbox One X rencananya akan meluncur pada tanggal 1 November 2017, ditawarkan di harga US$ 500. Fitur dan kapabilitas console baru Microsoft itu dapat Anda simak dalam artikel ini.

Sumber: GameSpot.

Apakah Harga Xbox One X Masih Terlalu Mahal Untuk Gamer?

Xbox One X merupakan salah satu primadona di acara E3 2017 yang dilangsungkan minggu kemarin. Console yang sebelumnya dinamai Project Scorpio itu diklaim sebagai sistem gaming 4K sejati, dan di E3 2017, Microsoft sungguh-sungguh berkeinginan untuk memperlihatkan seluruh kemampuannya lewat demo game-game blockbuster seperti Forza Motorsport 7 dan Anthem.

Salah satu kekhawatiran terbesar konsumen terhadap Xbox One X terletak pada harganya. Console disiapkan sebagai perangkat gaming mainstream, sebuah device yang mampu menghidangkan pengalaman paling optimal di harga masuk akal. Bagi gamer core, console ialah alternatif lebih terjangkau dibanding sistem seperti PC. Namun premis Xbox One X boleh jadi menyebabkannya tidak begitu bersahabat bagi dompet gamer.

Xbox One X 1

Bersamaan dengan penyingkapan Xbox One X, Microsoft juga mengumumkan harganya. Device ini dibanderol di angka estimasi terendah: US$ 500. Cukup masuk akal bukan? Memang, tapi mayoritas konsumen masih menganggapnya terlalu mahal, khususnya jika dibandingkan dengan varian standar – Xbox One S dibanderol mulai dari US$ 250 sedangkan PlayStation 4 dijual di harga US 300.

Dalam wawancara bersama Business Insider, sang bos Xbox Phil Spencer menegaskan bahwa Microsoft tidak mengambil keuntungan dari penjualan Xbox One X. Seperti sebelumnya, mereka menganggapnya sebagai investasi (Meski begitu, Microsoft juga enggan untuk bilang bahwa proses produksi, distribusi dan pemasaran One X membuat mereka rugi). Pemasukan tentu saja dapat diperoleh lewat penjualan game dan konten.

Tapi apakah Xbox One X layak ditawarkan di US$ 500? Beberapa hal perlu kita ketahui:

  • Chip ‘Scorpio Engine’ lebih canggih 15 sampai 20 persen dibanding prosesor PlayStation 4 Pro. Ia adalah komponen termahal di console.
  • Xbox One X punya tambahan memori GDDR5 4GB, dan harganya pun sudah pasti tidak murah. Kabarnya, AMD membutuhkan modal US$ 30 untuk meng-upgrade memori di R9 390 dan 390X dari 4GB ke 8GB.
  • Ruang pendingin Xbox One X memanfaatkan teknologi serupa kartu Grafis GTX 1080 dan GTX 1080 Ti.
  • Bandwidth di unit hard drive juga telah ditingkatkan dari 40MB/detik menjadi 60MB/detik. Itu artinya ada kenaikan sebesar 50 persen (mungkin berkat penggunaan drive 7.200rpm). Performa lebih tinggi tentunya membuat harganya meningkat.
  • Keberadaan UHD Blu-ray juga berpengaruh pada harga, walaupun kenaikannya tidak terlalu signifikan karena Xbox One S juga memiliki optical disk drive sejenis.
  • Di dalam, Xbox One menggunakan teknologi bernama ‘Hovis Method’, bertugas untuk menyesuaikan pasokan tenaga di motherboard pada Scorpio Engine. Hal ini sudah pasti menambah ongkos produksi.

US$ 500 memang cukup memberatkan mayoritas gamer, dan kita belum tahu berapa harga Xbox One X setelah masuk ke Indonesia. Namun perlu kita ingat, kecanggihan Xbox One X baru betul-betul bisa dirasakan bagi mereka yang mempunyai TV 4K, dan saya rasa mereka yang sanggup mengeluarkan uang untuk membeli televisi high-end tak akan keberatan meminang console seharga US$ 500.

Sumber: Eurogamer.

The Witcher 3 Akan Dapatkan Dukungan Xbox One X dan PS4 Pro

Di bulan September kemarin, CD Projekt Red sempat menyampaikan pada Eurogamer bahwa The Witcher 3: Wild Hunt tidak akan memperoleh update dukungan PlayStation 4 Pro karena developer ingin fokus pada proses pengembangan Cyberpunk 2077 dan Gwent. Menurut mereka, mengonversikan resolusi The Witcher 3 ke 4K akan sangat menghabiskan waktu.

Namun mungkin pengumuman console Xbox One X mengubah pendirian CD Projekt Red. Kembali berbicara pada Eurogamer, perwakilan dari tim developer mengabarkan bahwa mereka saat ini sedang menggarap update agar permainan action role-playing fenomenal itu bisa mengoptimalkan kemampuan hardware dari varian baru current-gen console, baik Xbox One X maupun PlayStation 4 Pro.

“Saya mengonfirmasi bahwa kami sedang mengerjakan patch The Witcher 3 untuk Xbox One X dan PS4 Pro,” tutur seorang staf CD Projekt Red. “Kami belum dapat memberikan rinciannya sekarang. Info lengkapnya akan diungkap tak lama lagi.”

Kabar tersebut juga diperkuat oleh oleh tweet dari community leader Marcin Momot sebagai respons pertanyaan seorang user mengenai apakah akan ada patch juga buat PS4 Pro.

Meski CD Projekt Red masih enggan memberikan keterangan lebih jauh, saya membayangkan upgrade ke resolusi UHD akan membuat visual The Witcher 3: Wild Hunt jadi lebih cantik lagi. Ada probabilitas, patch tersebut juga akan tersedia buat versi PC – walaupun sebetulnya The Witcher 3 di Windows telah dapat dimainkan di 4K asalkan sistem Anda sanggup menanganinya. Siapa tahu, update itu bisa mempermulus kinerjanya.

Selain The Witcher 3, ada puluhan game lain yang kabarnya siap menunjang Xbox One X. Daftar lengkapnya bisa Anda simak di bawah:

  • ARK: Survival
  • Evolved
  • Anthem
  • Ashen
  • Assassin’s Creed Origins
  • Astroneer
  • Black Desert
  • Chess Ultra
  • Code Vein
  • Crackdown 3
  • Dead Rising 4
  • Deep Rock Galactic
  • Dishonored 2
  • Doom
  • Dovetail Games Euro Fishing
  • Dragon Ball Fighter Z
  • Everspace
  • Fallout 4
  • Farming Simulator 17
  • Final Fantasy XV
  • FIFA 18
  • For Honor
  • Forza Horizon 3
  • Forza Motorsport 7
  • Gears of War 4
  • Ghost Recon: Wildlands
  • Halo Wars 2
  • Hitman
  • Homefront: The Revolution
  • Injustice 2
  • Killer Instinct
  • Killing Floor 2
  • Life is Strange: Before the Storm
  • Madden NFL 18
  • Mantis Burn Racing
  • Metro: Exodus
  • Middle-earth: Shadow of War
  • Minecraft
  • Need For Speed: Payback
  • Ori and the Will of the Wisps
  • Outlast 2
  • Paladins
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds
  • Portal Knights Raiders of the Broken Planet
  • Resident Evil 7: Biohazard
  • RiME
  • Rocket League
  • Sea of Thieves
  • Slime Rancher
  • State of Decay 2
  • Super Lucky’s Tale
  • Superhot
  • Tacoma
  • The Artful Escape of Francis Vendetti
  • The Darwin Project
  • The Elder Scrolls Online
  • The Elder Scrolls V: Skyrim – Special Edition
  • The Last Night
  • The Surge
  • Titanfall 2
  • Warhammer: End Times – Vermintide
  • World of Tanks
  • We Happy Few

Mengulik Console Microsoft Xbox One X Lebih Jauh

Di hari Senin pagi kemarin, Microsoft resmi mengganti nama Project Scorpio jadi Xbox One X. Seperti penjelasan sang perusahaan asal Redmond itu sebelumnya, console ini disiapkan untuk menjalankan konten-konten hiburan next-gen yang kian menuntut performa hardware tinggi. Tapi mengejutkannya, Xbox One X ternyata tidak semahal prediksi banyak orang.

Via website Xbox, Microsoft menjabarkan sejumlah fitur serta kapabilitas One X. Dari bocoran sebelumnya, Anda mungkin sudah mengetahui spesifikasi teknis console anyar itu, namun baru kali ini informasinya diungkap secara resmi oleh pihak Microsoft. Misi dari Xbox One X adalah menghidangkan game di 4K, dan hardware di dalam tentu tidak sulit menangani permainan-permainan virutal reality.

Aspek lain yang tidak kalah mengagetkan adalah penampilannya. Dibekali komponen-komponen bertenaga, kita bisa memaklumi jika ukuran Xbox One X lebih besar dari varian biasa maupun One S – apalagi jika berpatokan pada versi developer-nya. Kenyataannya tidak seperti itu. Xbox One X merupakan console terkecil ciptaan Microsoft, memiliki tubuh balok minimalis  berwarna hitam ala grafit.

Sisi depan dan atasnya sangat simpel, hanya ada sedikit tombol, slot optical drive, satu port USB, dan logo Xbox berwarna putih. Di sisi sampingnya terdapat lubang-lubang mungil, mungkin dimaksudkan sebagai ventilasi udara. Baru di sisi belakangnya Anda bisa menemukan konektivitas fisik lebih lengkap seperti HDMI in dan out, dua buat port USB SS, S/PDIF dan port LAN.

Xbox One X menyimpan CPU AMD custom 8-core, berjalan di kecepatan 2,3GHz. Kemampuan proses yang lebih gesit itu memungkinkan AI bekerja lebih optimal, lalu console bisa menampilkan detail serta menyajikan interaksi lebih baik. Sistem memiliki memori grafis GDDR5 sebesar 12GB dengan bandwith 326GB per detik, berguna untuk mendongrak performa game serta mempercepat proses loading.

Xbox One X 1

GPU tersebut mempunyai tenaga sebesar 6-teraflop, diklaim sanggup menampilkan karakter dan detail permainan secara lebih realistis, serta membuat animasi berjalan lebih mulus. Buat menyejukkan hardware, Microsoft memanfaatkan solusi pendingin berbasis cairan yang dipadu bersama kipas berstruktur sentrifugal. Dihitung secara keseluruhan, Xbox One X mempunyai kinerja 40 persen lebih tinggi dibanding console terkuat saat ini.

Xbox One X 2

Selain itu, Xbox One menyimpan flash memory 8GB, penyimpanan berbasis hard disk 1TB, mendukung Blu-ray 4K, HDR 10 dan AMD FreeSync; serta ditunjang sistem audio DTS 5.1.

Beberapa game yang Microsoft pamerkan di panggung E3 2017 kemarin siap dinikmati di resolusi 4K, antara lain: Forza Motorsport 7, Crackdown 3, State of Decay 2, Sea of Thieves, Super Lucky’s Tale, Assassin’s Creed Origins dan Star Wars Battlefront II.

Xbox One X akan tersedia di bulan November 2017, dibanderol di harga US$ 500.

Console Xbox One Baru Jadi Primadona Microsoft di E3 2017

Konferensi Microsoft merupakan salah satu momen yang paling dinanti di E3 2017 karena mereka punya agenda untuk mengungkap console baru di sana. Presentasi dilakukan subuh tadi, sengaja difokuskan buat memamerkan kecanggihan perangkat bertenaga 6-TFLOP spesialis konten next generation yang dahulu dikenal sebagai Project Scorpio.

Xbox One X

Xbox One X adalah nama resmi dari Project Scorpio, dan di E3 2017, Microsoft menyingkap segala detail – termasuk rupa dan harga. Wujud Xbox One X hampir menyerupai Xbox One S dengan bernama hitam. Terlepas dari hardware canggih di dalamnya, ia merupakan console Xbox One paling mungil. Xbox One X rencananya akan dilepas di bulan November 2017, dibanderol di harga yang ‘masuk akal’, hanya US$ 500.

Selain itu, Microsoft juga berencana untuk memperluas fitur backward compatibility di Xbox One. Kini ia siap menjangkau Xbox generasi pertama. Sesudah fitur ini tersedia, Anda hanya tinggal memasukkan disc game lawas untuk bisa menikmatinya di Xbox One. Permainan kabarnya akan tersaji lebih baik – secara visual serta gameplay. Tapi untuk sakarang, baru ada satu judul yang dikonfirmasi, yaitu Crimson Skies: High Road to Revenge.

Anthem

Anthem dibahas lebih lengkap di atas panggung Microsoft dibanding EA. Di sana, porsi gameplay permainan action-RPG itu disingkap dalam video berdurasi hampir tujuh menit. Berkat dukungan engine Frostbite, grafisnya sangat indah, dan saya harap tidak ada downgrade di versi retail-nya nanti. Anthem menempatkan Anda sebagai salah seorang Freelancer, para petualang yang dibekali baju zirah hi-tech Javelin.

Assassin’s Creed Origins

Di konferensi Microsoft, eksistensi dari Assassin’s Creed Origins akhirnya dikonfirmasi. Game stealth action itu akan membawa Anda menjelajahi negeri Mesir kuno dan menjadi saksi dimulainya perseteruan antara Assassin dan Templar. Origins memperkenalkan tokoh utama bernama Medjay, pemuda yang diberi tanggung jawab untuk melindungi bangsanya. Ubisoft membenamkan lebih banyak elemen role-playing serta menyempurnakan sistem pertempuran – sehingga sedikit menyerupai Dark Souls.

Forza Motorsport 7

Turn 10 merupakan salah satu tim developer yang membantu penggarapan Xbox One X, dan permainan simulasi balap terbaru diramu untuk memaksimalkan kemampuan hardware-nya. Kabarnya, Forza Motorsport 7 siap menghidangkan pengalaman 4K gaming di 60fps, dibumbui sistem pencahayaan dan cuaca dinamis, dan juga dimeriahkan oleh lebih dari 700 tipe mobil. Permainan akan tersedia di seluruh tipe Xbox One dan PC pada tanggal 3 Oktober 2017.

Black Desert Online

Microsoft punya rencana untuk menghadirkan permainan MMORPG populer PC, Black Desert, di console current-gen mereka. Game akan didukung mode 4K sehingga berjalan optimal di Xbox One S.

Crackdown 3

Sunyinya kabar mengenai Crackdown 3 setelah diungkap di E3 2014 dipecahkan oleh pengumuman yang dilakukan oleh Terry Crews. Crackdown 3 terlihat hampir menyerupai game sebelumnya, menyajikan aksi bombastis di dunia permainan open-world. Masih belum diketahui apakah Terry Crews akan betul-betul hadir sebagai karakter game atau tidak. Crackdown 3 rencananya dirilis pada tanggal 7 November 2017.

Dragon Ball Fighter Z

FighterZ ialah permainan fighting tradisional dengan grafis cell-shaded yang mengadu karakter-karakter Dragon Ball Z legendaris. Berbeda dari seri Xenoverse, Fighter Z dikembangkan oleh tim di belakang permainan Guilty Gear, fokus pada pertarungan dua dimensi yang dikombinasikan bersama bumbu ‘brawl‘ tiga versus tiga. Game ini baru tersedia di awal 2018.

Life is Strange: Before the Storm

Before the Storm disiapkan sebagai prekuel dari Life is Strange, kali ini hanya dibagi ke dalam tiga episode. Permainan akan mempertemukan Anda dengan karakter yang sering disebut di Life is Strange, tetapi nasibnya tidak diketahui. Rincian mengenai narasi, dan eksistensi dari sistem ‘time travel‘ yang membuat permainan terdahulunya begitu unik belum diketahui.

Life is Strange: Before the Storm meluncur di tanggal 31 Agustus 2017. Developer Dontnod memercayakan tim Deck Nine Games untuk mengerjakan prekuelnya itu.

Metro Exodus

Sekuel kedua dari permainan shooter horror/survival yang diangkat dari novel tulisan Dmitry Glukhovsky dipamerkan di acara Microsoft. Kali ini, game tampaknya mengusung formula open-world, akan tersedia baik di platform Sony maupun Microsoft.

PlayerUnknown’s Battlegrounds

Battlegrounds akan hadir di Xbox One tahun ini.

Minecraft

Permainan sandbox populer ini akan mendapat dukungan fitur cross-platform sehingga bisa dimainkan bersama-sama dari perangkat mobile, console serta PC. Mojang juga punya agenda untuk melepas visual pack, yaitu update yang diarahkan pada aspek grafis.

Sea of Thieves

Perilisan permainan lucu bertema bajak laut dari Rare ini diundur ke tahun 2018. Sebagai kompensasinya, Microsoft menunjukkan video gameplay berdurasi hampir 10 menit.

State of Decay 2

Game open-worldzombie survival‘ ini akan tersedia eksklusif di platform game Microsoft, dijadwalkan untuk meluncur pada musim semi 2018. Simak gameplay trailer-nya di bawah.

ID@Xbox

Ada banyak permainan indie yang Microsoft pamerkan di E3 2017, di antaranya Cuphead, Deep Rock Galactic, Ori and the Will of the Wisps, The Last Night, The Artful Escape, Tacoma, dan Super Lucky’s Tale.