Project Scorpio Menandai Akhir Era Console yang Kita Kenal

PlayStation 4 Pro dan Project Scorpio merupakan langkah para console maker memenuhi tuntutan terhadap semakin tingginya kualitas konten. Rivalitas kedua perusahaan tersebut memang seru dan sangat menarik disimak, tapi kita juga melihat sebuah revolusi besar tengah terjadi di ranah home console. Buktinya, siklus hidup hardware kini terasa berputar lebih cepat.

Meski berbeda ekosistem, performa hardware, serta koleksi permainan, Scorpio dan PS4 Pro mempunyai basis gagasan serupa mengenai mengapa mereka disiapkan. Microsoft sendiri mengklaim Scorpio sebagai console terkuat yang pernah ada, menjanjikan kinerja grafis sebesar 6-teraflop, memungkinkan sistem menjalankan permainan di resolusi 4K sejati. Meski demikian, ada alasan mengapa Microsoft tidak menamainya Xbox ‘Two’, hal ini juga boleh jadi menandai sebuah akhir dari era console.

Berbicara pada TechRadar, Albert Pinello dari Microsoft menjelaskan argumentasi mereka. Buat meramu sistem, sang produsen fokus pada prinsip kontinuitas. Maksudnya, tidak ada perbedaan sama sekali dalam penyuguhan secara retail. Bedanya hanya ketika game dihidangkan: saat disc dimasukkan ke Xbox One S, Anda akan memperoleh kualitas current-gen; kemudian saat permainan ditangani Scorpio, maka kita mendapatkan konten high-end.

Mirip seperti yang pernah disampaikan Shuhei Yoshida soal PS4 Pro, Scorpio masih merupakan bagian dari keluarga Xbox One, mendukung seluruh aksesori, periferal, game, serta dibekali fungsi serupa. Hanya saja, berkat Scorpio, gamer memperoleh lompatan mutu visual. Lalu untuk segmen pembuatan konten, Microsoft yakin developer dapat memanfaatkan tingginya kapabilitas hardware sehingga mereka lebih leluasa berkreasi.

Dengan agenda melepas dua produk dalam dua tahun (One S dan Scorpio tahun depan), TechRadar bertanya apakah pasar console nantinya akan menyerupai siklus smartphone. Pinello membenarkan bahwa banyak orang menggunakan analogi ini, namun ia menegaskan terdapat banyak perbedaan substansial antara console dan smartphone, misalnya dari penyajian produk sampai pendanaan. Tak serupa seperti perangkat bergerak, console maker tidak bisa seenaknya merilis versi baru hanya karena ada update kecil.

Menariknya lagi, Microsoft menyadari hadirnya versi refresh dan model high-end platform current-gen berpotensi membuat kesal dan membebani gamer. Solusinya adalah Microsoft mengungkap detail informasi dari awal dan mengutarakannya secara gamblang agar tidak menyesatkan. Misalnya seperti yang dituturkan Phil Spencer, Scorpio tidak memberi banyak manfaat jika Anda tidak mempunyai TV 4K.

Peluncuran Scorpio yang ditetapkan pada ‘musim liburan’ 2017 juga sengaja dilaksanakan ketika sudah ada lebih banyak orang memiliki TV 4K. Dan bagi Microsoft, Scorpio adalah sebuah pilihan tambahan untuk konsumen.

Header: VideoGamer.

Ayo Pastikan Game Favorit Anda Memenangkan Golden Joystick Awards 2016

Menjadi salah satu ajang penghargaan tertua dan turut dianggap sebagai Oscar-nya dunia gaming, seisi industri saat ini sedang bersiap-siap menyambut Golden Joystick Awards ke-34, akan segera berlangsung kurang dari dua bulan lagi. Berbeda dari event sejenis, Golden Joystick memberikan semua orang kesempatan buat memastikan game-game favorit mereka jadi pemenangnya.

Gerbang pemungutan suara telah dibuka sejak pertengahan September lalu dan voting bisa Anda lakukan di situs Games Radar. Menariknya lagi, selain mendukung judul permainan kesukaan Anda di periode 2015-2016, partisipan juga berhak mengikuti program promosi hasil dari kerjasama penyelenggara dengan Green Man Gaming: bundel game Spec Ops: The Line, Sid Meier’s Pirates dan satu judul misterius – semuanya ditawarkan seharga US$ 1 saja.

Berikut ini adalah daftar nominasi permainan yang masuk dalam 21 kategori Golden Joystick Awards ke-34:

Best Original Game

  • Abzu
  • Firewatch
  • Furi
  • Hyper Light Drifter
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Overwatch *
  • Quantum Break
  • Soma
  • Tom Clancy’s The Division
  • The Witness

Best Storytelling

  • Firewatch
  • Oxenfree
  • Quantum Break
  • Rise of the Tomb Raider
  • Soma
  • The Witcher 3: Blood and Wine *
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • Zero Time Dilemma

Best Visual Design

  • Abzu
  • Battleborn
  • Brutal
  • Dark Souls 3
  • Doom
  • Firewatch
  • Furi
  • Hyper Light Drifter
  • Inside
  • Mirror’s Edge Catalyst
  • No Man’s Sky
  • Overwatch *
  • Rise of the Tomb Raider
  • Soma
  • Superhot
  • The Witcher 3: Blood and Wine
  • The Witness
  • Uncharted 4: A Thief’s End

Best Audio

  • Amplitude
  • Doom
  • Fallout 4
  • Hyper Light Drifter
  • I Am Setsuna
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Overwatch
  • Star Wars Battlefront *
  • Thumper
  • Uncharted 4: A Thief’s End

Best Multiplayer Game

  • Broforce
  • Call of Duty Black Ops 3
  • Dark Souls 3
  • FIFA 17
  • Guild Wars 2: Heart of Thorns
  • Halo 5: Guardians
  • Keep Talking and Nobody Explodes
  • Overwatch *
  • PES 2017
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege
  • Star Wars Battlefront
  • Street Fighter 5
  • Tom Clancy’s The Division
  • World of Warships
  • Worms WMD

Best Indie Game

  • Banner Saga 2
  • Firewatch
  • Furi
  • Hyper Light Drifter
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Oxenfree
  • Pony Island
  • Starbound
  • Stardew Valley *
  • Superhot
  • The Witness
  • Undertale

Innovation of the Year

  • Guitar Hero Live
  • HTC Vive *
  • No Man’s Sky
  • Oculus Rift
  • Oculus Rift
  • Pokemon Go
  • Quantum Break

Best Gaming Moment

  • Climbing the tallest building in Mirror’s Edge Catalyst
  • Flying the Falcon in Star Wars Battlefront
  • Play of the game in Overwatch
  • Returning to Anor Londo in Dark Souls 3
  • The Brotherhood Of Steel arriving in Fallout 4
  • The Car Chase in Uncharted 4: A Thief’s End
  • The ending of Inside
  • Unleashing the BFG 9000 in Doom *
  • Unlocking the secret of Psalm 46 in The Witness

Most Wanted Game

  • Warhammer 40,000: Dawn of War 3
  • Days Gone
  • God of War
  • Horizon Zero Dawn
  • Mass Effect Andromeda *
  • Resident Evil 7
  • Scalebound
  • Sea of Thieves
  • Shenmue 3
  • Spider-Man
  • Star Citizen
  • The Legend of Zelda: Breath of the Wild

YouTube Personality of the Year

  • Capgun Tom
  • Jesse Cox
  • Amy Lee
  • TWOSYNC
  • Samgladiator
  • Ashley Mariee *
  • Blitzwinger
  • JMX
  • Spencer FC
  • Mr Woofless
  • Matt HD Gamer

Studio of the Year

  • 343 Industries
  • Bethesda Game Studios
  • Blizzard
  • CD Projekt RED *
  • Creative Assembly
  • Firaxis
  • FromSoftware
  • Hello Games
  • id software
  • Naughty Dog
  • Niantic

Gaming Platform of the Year

  • 3DS
  • Apple iOS
  • Google Play
  • PS4
  • Steam *
  • Xbox One

Game of the Year

  • Dark Souls 3
  • Deus Ex: Mankind Divided
  • Doom
  • Fallout 4
  • Halo 5
  • Hitman
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Overwatch *
  • PES 2017
  • Pokemon Go
  • Rise of the Tomb Raider
  • The Witness
  • Total War: Warhammer
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • XCOM 2

Performance of the Year

  • Doug Cockle (The Witcher 3: Blood & Wine) *
  • Camilla Luddington (Rise of the Tomb Raider)
  • Cissy Jones (Firewatch)
  • Elias Toufexis (Far Cry Primal, Deus Ex Mankind Divided)
  • Nolan North (Uncharted 4: A Thief’s End)
  • Rich Sommer (Firewatch)
  • Shawn Ashmore (Quantum Break)
  • Victoria Atkin (Assassin’s Creed: Syndicate)

PlayStation Game of the Year

  • Abzu
  • Amplitude
  • Firewatch
  • Gravity Rush Remastered
  • I Am Setsuna
  • No Man’s Sky
  • Ratchet & Clank
  • Salt And Sanctuary
  • Severed
  • Street Fighter 5
  • The Last Guardian
  • The Witness
  • Uncharted 4: A Thief’s End *
  • Uncharted: The Nathan Drake Collection
  • Yakuza 5

Nintendo Game of the Year

  • Fire Emblem Fates
  • Kirby: Planet Robobot
  • The Legend of Zelda: Tri Force Heroes
  • Monster Hunter Generations *
  • Pokken Tournament
  • Tokyo Mirage Sessions #FE
  • Xenoblade Chronicles X
  • Yo-kai Watch
  • The Legend Of Zelda: Twilight Princess HD

PC Game of the Year

  • Sid Meier’s Civilization 6
  • Doom
  • Master of Orion: Conquer The Stars
  • Overwatch
  • Stardew Valley
  • Stellaris
  • Total War: Warhammer
  • Undertale
  • World of Warships
  • XCOM 2 *

Xbox Game of the Year

  • Ark: Survival Evolved
  • Elite: Dangerous
  • Forza Horizon 3 *
  • Forza Motorsport 6
  • Halo 5: Guardians
  • Inside
  • Killer Instinct Season 3
  • Quantum Break
  • ReCore
  • Rise of the Tomb Raider

Competitive Game of the Year

  • Call of Duty Black Ops 3
  • Counter Strike: Global Offensive
  • Dota 2
  • FIFA 17
  • Hearthstone: Heroes Of Warcraft
  • Heroes of the Storm
  • Killer Instinct Season 3
  • League of Legends
  • Overwatch *
  • Smite
  • Starcraft 2: Legacy of the Void
  • Street Fighter 5

Competitive Play of the Year

  • Coldzera’s jumping AWP quad kill at MLG Columbus
  • s1mple’s double AWP noscope at ESL One Cologne *
  • Huni quad kill at the 2015 World Championships
  • w33’s Sunstrike, Echo Stomp cancel and Tornado snipe
  • Suma1l’s clutch Sacred Arrow at The International 2016
  • Justin Wong’s comeback against Flocker at EVO 2016
  • LI Joe’s V Trigger dodge at EVO 2016
  • Daigo’s ’magic pixel’ comeback at the Capcom Cup Final

21 Best Handheld / Mobile Game

  • Alphabear
  • Clash Royale
  • Downwell
  • Fire Emblem Fates *
  • Monster Hunter Generations
  • Peter Panic
  • Pokemon Go
  • Severed
  • The Room 3
  • Zero Time Dilemma

Seremoni Golden Joystick Awards 2016 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18 November nanti di O2 Arena, London.

Catatan: tanda bintang menandai pilihan saya.

Samsung Gear VR Kini Kompatibel dengan Controller Nirkabel Milik Xbox

Meski kelihatannya sepele, kontrol memegang peran yang tak kalah penting dari aspek visual saat membicarakan soal virtual reality. Tanpa kendali yang mudah, kesan immersive yang ditawarkan pasti akan berkurang, apalagi kalau game-nya cukup kompleks macam Minecraft.

Namun bagi pengguna Samsung Gear VR, ada kabar yang cukup menggembirakan. Sebentar lagi Anda bisa bermain menggunakan controller nirkabel Xbox. Tinggal sambungkan via Bluetooth, maka Xbox Wireless Controller siap dipakai menemani sesi VR gaming di mana saja dan kapan saja.

Keputusan Microsoft untuk menghadirkan kompatibilitas Xbox Wireless Controller pada Gear VR ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, Oculus yang bertanggung jawab atas software Gear VR juga mengandalkan controller Xbox pada headset Rift besutannya.

Dalam pernyataan resminya, Microsoft mengungkapkan niatnya untuk membuat semua game Gear VR kompatibel dengan Xbox Wireless Controller. Untuk mengawali, baru Minecraft: Gear VR Edition yang bisa dimainkan dengan controller tersebut; kemudian judul-judul populer lain seperti Herobound, Spirit Champion, Omega Agent dan End Space akan menyusul dalam beberapa bulan mendatang.

Untuk mengaksesnya, pengguna hanya perlu meng-update firmware controller ke versi 3.1.1220.0, kemudian game Minecraft: Gear VR Edition dalam edisi yang terbaru pula. Pastikan controller Xbox yang hendak digunakan mengusung konektivitas Bluetooth.

Sumber: Xbox Wire.

Microsoft Konfirmasi Kemampuan Project Scorpio Jalankan Game di Resolusi 4K

Bagi PlayStation 4 Pro, 4K gaming sedikit berada di luar kemampuannya. Memang betul console high-end Sony tersebut memberi dongkrakan performa besar untuk PSVR dan dapat jalankan permainan di resolusi UHD, namun pada dasarnya ia hanya meng-upscale dari 1080p. Kabarnya, malah hardware baru sang rivalnya-lah yang betul-betul dibekali kapabilitas 4K gaming sejati.

Meski detail masih minim, dari informasi yang telah diungkap Microsoft, Project Scorpio mengusung chip AMD integrated bertenaga 6-teraflop. Secara teori, angka ini memperlihatkan kesanggupan mengangkat game di ultra-HD dengan 60Hz. Sang produsen bahkan menjanjikan kesempatan bagi user buat menikmati Fallout 4 di mode VR. Dan memang belum lama Microsoft mengonfirmasi klaim tersebut.

Berita tersebut datang dari tweet direktur Program Management Xbox, Mike Ybarra. Merespons komentar seorang pengguna Twitter, Ybarra menjawab singkat bahwa Scorpio mendukung native 3840×2160. Tentu saja untuk mencapai hal itu, console anyar ini harus memperoleh upgrade hardware besar-besaran; dan tidak seperti Sony, CPU AMD jaguar kemungkinan besar tidak lagi mencukupi.

Menelaah hardware Project Scorpio lebih dalam, rencananya console memanfaatkan CPU delapan-core dan GPU 6,5-TFLOP. TweakTown memprediksi, Microsoft boleh jadi mempersenjatainya dengan system-on-chip high-end AMD berteknologi fabrikasi FinFET 16-nanometer – performanya berada di antara Polaris kelas menengah dan chip berarsitektur Vega buat kalangan antusias. TweakTown juga memperkirakan, Microsoft turut menyematkan memori GDDR5 unified system sebesar 12GB berkecepatan 320GBps.

Meskipun Scorpio sanggup me-render permainan secara native di 4K, developer tetap harus rela berkompromi. Mereka perlu menurunkan setting grafis seperti ketajaman tekstur, depth of field, pencahayaan, dan lain sebagainya. Lalu saat menjalankan game di 3840×2160, Anda harus bisa puas dengan 30 frame rate per detik di setupmedium‘. Untuk perbandingan, PlayStation 4 Pro menyajikan resolusi UHD berbasis settinghigh‘ di 1080p. Laporan lain bilang, kinerja grafis Scorpio hampir setara GPU Nvidia GeForce GTX 1070.

Jika pemaparan di atas benar adanya, Scorpio akan menjadi console generasi kedelapan dengan kinerja hardware paling canggih, melampaui PS4 Pro. Tapi karena dijadwalkan buat dilepas sebelum 2016 berakhir, Sony berpeluang menjual console spesialis virtual reality ini lebih banyak.

Microsoft mempunyai agenda untuk merilis Project Scorpio di musim liburan 2017. Harganya belum diketahui, tapi mengingat ia adalah produk high-end, tidak heran seandainya dibanderol cukup mahal. TweakTown mengestimasi, Scorpio akan dijual di kisaran US$ 600.

Gambar header: Digital Trends.

Microsoft Xbox One S Versus New PlayStation 4, Siapa Jawaranya?

2016 kembali menjadi arena pertarungan panas antar dua console maker ternama, sesudah sebelumnya Sony dan Microsoft berduel di penghujung 2013 dengan pelepasan console generasi kedelapan. Memasuki era VR, kedua rival besar itu turut meluncurkan versi refresh hardware mereka, hingga masing-masing mengeluarkan senjata andalannya (Pro dan Scorpio) beberapa bulan lagi.

Setelah tersedia, komparasi antara Xbox One S dan PlayStation 4 ‘slim‘ memang tidak bisa dihindari. Meski PlayStation 4 baru seolah-olah disiapkan buat menjawab kehadiran One S, ada perbedaan fundamental antara kedua sistem: PS4 berwujud ramping itu merupakan pengganti varian terdahulu, sedangkan Xbox One S tersaji sebagai pilihan alternatif dengan sejumlah fitur tambahan. Pertanyaannya: mana yang terbaik untuk Anda?

Aspek pertama yang bisa kita takar tentu saja ialah desain dari console. Di E3 2016, Microsoft telah mengumumkan bahwa Xbox One S mempunyai volume 40 persen lebih kecil dari model standar. Facelift yang mereka terapkan (dengan finishing matte putih dihiasi lubang-lubang melingkar) membuat device jauh lebih menarik. Beberapa reviewer bilang, seharusnya seperti inilah Xbox One dihidangkan.

New PlayStation 4 vs. Xbox One S 2 New PlayStation 4 vs. Xbox One S 1

PS4 slim hanya memperoleh pemangkasan volume sebesar 30 persen. Meski demikian, ia jauh lebih ramping dibandingkan One S, dengan dimensi 25,4×27,9×3,8cm versus 42,9×29,2×11,4cm. Walaupun PS4 tersebut tampak unggul dari sisi mobilitas, namun perlu Anda ketahui One S menyimpan unit power supply di dalam, sehingga kabel tidak lagi menyulitkan dan ia lebih mudah dibawa-bawa.

Melihat spesifikasi hardware, di atas kertas PlayStation 4 Slim sedikit lebih kuat dari Xbox One S. Keduanya tetap mengusung chip AMD Jaguar delapan-core; dengan GPU 1,84-TFLOP mentenagai New PS4 dan GPU 1,4-TFLOP 914MHz di dalam console anyar Microsoft. Mereka berdua dibekali memori RAM 8GB – DDR3 plus 32MB eSRAM di One S dan GDDR5 di New PS4. Kapasitas penyimpanan Xbox One S sendiri lebih lapang berkat HDD 2TB, dua kali lipat PS4 Slim.

Di segmen konektivitas, PS4 baru memperoleh dongkrakan teknis berupa Wi-Fi IEEE 802.11 a/b/g/n/ac 5GHz, memastikan koneksi internet lebih stabil saat mengunduh permainan dan menangani game online. Microsoft mengambil arahan berbeda, malah fokus pada kemampuan video. Jika kebetulan memiliki TV yang mendukung, Anda dapat men-streaming video UHD, menjadikan One S sebagai salah satu player Blu-Ray 4K paling terjangkau.

Untuk harga, PS4 Slim dan Xbox One S boleh dikatakan imbang. Mereka dijajakan mulai harga US$ 300 – US$ 400 buat One S 2TB. Keputusan kini berada di tangan Anda; dan jika masih bingung memilih sistem terbaik, silakan tanyakan satu hal ini pada diri Anda sendiri: di console apa franchise game favorit Anda tersedia?

Anda kebetulan punya cukup dana? Mengapa tidak miliki keduanya?

Sumber: Digital Trends.

Microsoft Akuisisi Layanan Live Streaming Interaktif Beam

Kehadiran YouTube Gaming yang dipicu oleh popularitas Twitch membuktikan bahwa live streaming berperan besar dalam industri gaming. Dari situ akan terbentuk komunitas yang loyal, dan hal ini sepertinya terdengar menggiurkan bagi Microsoft.

Pada tanggal 11 Agustus kemarin, raksasa teknologi asal kota Redmond tersebut secara resmi mengakuisisi sebuah layanan live streaming bernama Beam. Beam mungkin terdengar asing di telinga Anda mengingat ia baru diluncurkan pada bulan Januari lalu, tapi dalam kurun waktu beberapa bulan saja, komunitasnya sudah bertumbuh pesat menjadi 100 ribu pengguna.

Apa yang membuat Beam begitu berkarisma hingga akhirnya Microsoft pun tertarik untuk membelinya? Well, Beam merupakan sebuah layanan live streaming interaktif, dimana interaksi broadcaster dan penonton lebih dari sekadar chatting secara real-time.

Dalam Beam, penonton bisa aktif mempengaruhi sesi gaming sang broadcaster dengan memberikan tantangan-tantangan unik secara real-time. Di Minecraft misalnya, penonton bisa membatasi jenis tool yang bisa dipakai oleh broadcaster melalui sebuah panel kontrol visual.

Sederhananya, penonton akan diajak ikut ‘bermain’ bersama broadcaster dalam Beam. Hal inilah yang membuat Beam terkesan unik di tengah-tengah sederet layanan live streaming lainnya, dimana umumnya interaksi antara penonton dan broadcaster hanya berlangsung pasif.

Akuisisi ini akan menempatkan Beam menjadi bagian dari Team Xbox. Ke depannya, Beam menjanjikan deretan fitur baru beserta integrasi game yang tentu saja telah diberi bumbu interaktif.

Sumber: Microsoft dan Beam.

Microsoft Sedang Garap Game Untuk Scorpio, Sedangkan PS Neo Akan Diungkap Bulan Depan

Potensi 4K gaming dan virtual reality boleh dibilang merupakan faktor yang kembali memicu duel sengit di antara kedua pemain besar di ranah console. Berawal dari rumor dan bocoran, kini perhatian khalayak tertuju pada Project Scorpio Microsoft serta Sony PlayStation Neo. Dan belum lama ini, terungkaplah kabar penting terkait kedua sistem gaming high-end tersebut.

Pertama-tama mari kita bahas apa yang sedang Microsoft siapkan. Merespons pertanyaan seorang pengguna Twitter, bos Xbox Phil Spencer mengonfirmasi bahwa timnya saat ini sedang sibuk menggodok Project Scorpio di sisi ‘hardware, platform dan game‘.

Diumumkan resmi pada E3 2016 silam, produsen kabarnya membekali Scorpio dengan CPU octa-core dan kartu grafis berkekuatan enam teraflop, menyajikan lompatan performa sangat besar dibanding Xbox One tipe standar dan juga One S yang baru saja meluncur. Meskipun sistem diklaim menyuguhkan bandwith memori 320GB per detik, Scorpio tidak dibuat untuk menggantikan current-gen console mereka.

Scorpio tetap kompatibel ke permainan, aksesori, serta unit controller versi sebelumnya. Tapi meski premisnya menarik, Spencer juga sempat bilang, Scorpio tidak banyak memberikan manfaat jika Anda tak mempunyai televisi 4K.

Menariknya, sang rival dari Jepang sendiri tampak tenang menghadapi lawan mainnya. Walaupun ada indikasi kuat Sony berencana melepas Neo sebelum Scorpio, mereka belum mengumumkannya secara resmi.

Setelah E3 2016, tampaknya Neo juga tidak disingkap di Gamescom ataupun Tokyo Game Show. Berdasarkan laporan situs Gameblog, Sony memilih untuk melangsungkannya di event terpisah. Penyajian acara tersebut mungkin akan sama seperti pengungkapan PlayStation 4 tiga tahun silam – dilakukan di kota New York pada tanggal 7 September 2016.

Seperti Scorpio, Neo diprediksi mampu kompatibel ke TV 4K serta mendukung PlayStatioin VR secara optimal – platform virtual reality eksklusif console PlayStation. Pelan-pelan, detail mengenai Neo mulai terungkap berkat bocoran-bocoran informan, tetapi satu hal yang belum bisa dipastikan adalah: apakah Neo sanggup menangani 4K gaming sejati atau hanya sekedar upscale video ke 4K.

Bulan lalu, ICXM memublikasikan potongan dokumen yang menyatakan bahwa Neo boleh jadi mempunyai FLOP 2,3 kali lebih besar dari PlayStation 4, menempatkannya di kisaran 4 teraflop. Jika angka tersebut akurat, maka kinerja Neo tentu lebih tinggi dibanding versi slim Xbox One, tetapi masih berada di bawah Project Scorpio.

Seperti pendekatan Microsoft terharap Scorpio, PlayStation Neo turut mendukung permainan-permaian PS4 plus ‘mode Neo’ sehingga visual tampil lebih cantik.

Via Digital Trends & BGR.

Rangkuman Review Xbox One S, Apakah Versi Slim Console Current-Gen Microsoft Ini Layak Anda Miliki?

Gelombang pertama versi mungil console current-gen Microsoft yang diberi nama Xbox One S akhirnya meluncur kurang dari dua bulan setelah ia resmi diperkenalkan, tepatnya di tanggal 2 Agustus kemarin. Sejumlah website teknologi dan gaming ternama sudah menguji sistem game anyar itu secara intensif dan mempublikasi ulasannya beberapa jam lalu.

Apakah Xbox One S layak dimiliki, dan haruskah gamer Xbox beralih ke varian anyar itu? Ayo simak tanggapan para reviewer:

Menurut Gamespot, kehadiran Project Scorpio di tahun depan menyebabkan Xbox One S berada di posisi yang janggal. Mereka mempertanyakan, untuk siapa sebenarnya sistem ini ditujukan? Jika sudah mempunyai versi terdahulu, reviewer beropini bahwa One S tidak menawarkan banyak perbedaan, kecuali Anda benar-benar menginginkan sistem game berfitur HDR dan video 4K sekarang juga.

Di ulasan singkatnya, Ryan McCaffrey dari IGN bilang bahwa sebagai pemilik Xbox One, ia lebih baik menghemat uang dan menunggu Scorpio. Pada dasarnya, Xbox One S tak memberi banyak manfaat seandainya Anda tidak mempunyai TV 4K HDR. Meski demikian, IGN memuji Microsoft karena kehadiran Xbox One S artinya memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen, serta membuat Xbox One tipe standar turun harga.

Tim Digital Foundry Eurogamer merasa fitur video 4K Xbox One S kurang dikembangkan secara sempurna, kemudian performa GPU-nya belum mampu memberikan perbedaan signifikan buat meningkatkan pengalaman bermain. Namun mereka mengapresiasi Microsoft karena Xbox One S menyuguhkan segala permintaan fans, satu contohnya ialah desain yang lebih kecil dan lebih baik. Eurogamer mengakui, Xbox One S merupakan sebuah lompatan penting dari varian standar.

Dibanding media lain, pandangan Engadget sangat menarik. Di judul ulasan, mereka menekankan: Xbox One S ialah penerus sejati Xbox 360. Tapi bagian konsklusi terasa senada dengan IGN dan Gamespot: Xbox One S tidak wajib dimiliki kecuali Anda mempunyai TV high-end. Satu-satunya keunggulan versi slim ini adalah ruang penyimpanan yang lebih luas, namun bukan alasan kuat karena Anda sebetulnya bisa meng-upgrade kapasitas storage Xbox One standar.

Tech Radar sendiri memberikan Xbox One S skor tinggi, 4,5 dari 5 bintang. Bagi mereka, Xbox One S menetapkan sebuah tingkatan baru dalam pengembangan console, yang seharusnya Microsoft lakukan tiga tahun lalu. Xbox One S lebih anggun, lebih murah (dibanding varian bundel Kinect 2.0), dan lebih bertenaga dari sang pendahulu. Tak hanya sempurna bagi konsumen yang ingin mulai menikmati game Xbox, Tech Radar menilai, upgrade dari Xbox One ke Xbox One S merupakan langkah pintar.

Meski tampaknya bukan sebuah produk ‘esensial’, respons media terhadap Microsoft Xbox One S terbilang cukup positif.

Akhirnya Tersedia, Inilah Fitur-Fitur yang Microsoft Hadirkan di Update Besar Xbox One

Terhitung di akhir bulan Juli, Microsoft mulai meluncurkan update besar untuk home console kebanggaan mereka, Xbox One. Rencana tersebut sudah kita dengar sejak dua bulan silam, di mana sang console maker mencoba mendekatkan para penikmat game di Xbox One dan PC, serta memberikan para pemilik sistem bermacam-macam fitur yang telah lama mereka nanti.

Hampir seluruh fitur yang ada di versi Preview turut dibundel dalam pembaruan tersebut, dan Microsoft juga tidak lupa membubuhkan berbagai tambahan seperti Language Independence serta merilis app Xbox di iOS dan Android. Daftar lengkapnya bisa Anda simak di bawah:

Cortana

Asisten pribadi yang diadaptasi dari karakter di seri game Halo ini akhirnya tiba di platform tempat ia pertama kali diperkenalkan. Untuk sekarang, Cortana hanya tersedia buat gamer Xbox One di Amerika dan Inggris saja. Ia dapat memahami perintah suara dengan lebih natural dan akurat via headset ataupun Kinect, serta memudahkan Anda menemukan game, mengumpulkan kawan-kawan dan membentuk party, hingga menyalakan console. Microsoft berjanji akan terus meng-upgrade kemampuannya.

Game Collection

Interface Game Collection telah diperbaiki demi mastikan proses pencarian permainan yang lebih simpel. Kini kita lebih gampang mengelola koleksi game, serta mengurutkan mereka sesuai kategori. Tersedia pula akses sederhana buat meng-update dan menginstalasi permainan.

Penyatuan Xbox dan Windows Store

Microsoft sudah mulai menggabungkan elemen Xbox Store dan Windows Store sehingga pengguna memperoleh pengalaman serupa, menyajikan judul-judul menarik yang kemungkinan Anda sukai. Kita juga dapat mem-filter hasil search, membaca review, dan diberi kemudahan buat menemukan promo potongan harga.

Background Music

Dengannya, mulai saat ini gamer dipersilakan mendengarkan lagu-lagu favorit sembari menikmati permainan Xbox. Microsoft turut menggandeng para partner, memiliki agenda buat menghadirkan app Pandora (tersedia tak lama lagi), kemudian segera disusul oleh Groove Music, iHeartRadio, dan lain-lain.

Language Region Independence

Memungkinkan Anda memilih bahasa terlepas di daerah mana Anda tinggal. Contohnya, user asal Amerika yang harus pindah ke Jerman tetap bisa menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dengan Xbox One miliknya. Language Region Independence merupakan salah satu fitur yang sangat ditunggu-tunggu gamer.

Facebook Friend Finder

Kini akun Xbox Live bisa tersambung ke Facebook via Xbox One, mempermudah Anda mencari tahu siapa yang merupakan gamer Xbox di antara pengguna platform sosial media tersebut. Caranya cukup dengan log-in Facebook di sana.

Meluncur 2 Minggu Lagi, Ini Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Xbox One S

Keberadaan versi mungil console current-gen Microsoft yang kini kita ketahui bernama Xbox One S terbongkar sebelum pengumuman resminya di E3 2016, di tengah kentalnya rumor mengenai hardware baru dari sang produsen buat menangani konten-konten next-gen seperti VR serta 4K gaming. Tentu saja, tak lama Microsoft akhirnya meluruskan kabar tersebut.

Seperti yang diungkap sebelumnya, agenda tim Xbox selama beberapa bulan ke depan cukup padat. Sebelum Project Scorpio dilepas di ‘musim liburan’ tahun depan, Microsoft terlebih dulu berencana merilis Xbox One S sebelum 2016 rampung. Melalui situs milik director of programming Xbox Live Larry ‘Major Nelson‘ Hyrb, produsen mengumumkan waktu peluncuran resmi Xbox One S beserta info-info penting mengenainya.

Desain

Di sana, Hyrb kembali membahas faktor-faktor yang membuat One S unggul dibanding varian standar. Boleh jadi mewakilkan kata ‘slim‘, console dirancang agar 40 persen lebih kecil dari Xbox One, sudah disertai unit power supply build-in. Selain lebih ramping, wujudnya memang lebih stylish: casing warna putihnya seolah-olah terbagi dalam dua zona, bagian kanan (atau bawah jika Anda menggunakan stand) memiliki rangkaian grille.

Xbox One S 3

Controller

Xbox One S dibundel bersama Xbox Wireless Controller baru, kini mengusung grip bertekstur agar lebih mantap dalam genggaman. Selain aspek kenyamanan, Microsoft turut meningkatkan kepabilitas sinyal wireless (jangkauannya dua kali lebih besar) dan menambahkan dukungan koneksi Bluetooth. Oh, controller anyar ini bisa Anda sambungkan ke PC ber-OS Windows 10 setelah kehadiran Windows Anniversary Update.

Xbox One S 1

Fitur & performa

Untuk varian baru, Microsoft memang tidak lupa membekali Xbox One S dengan sejumlah upgrade pada kemampuannya, meski bukan lompatan besar seperti harapan banyak orang. Console menyajikan fitur video 4K, menjanjikan output yang lebih tajam dan jernih. Lalu kehadiran high dynamic range pada video serta game menghidangkan level kontras lebih tinggi. Ingat, kemampuan 4K hanya ditujukan untuk video.

Xbox One S 2

Harga & ketersediaan

Terhitung di tanggal 18 Juli kemarin, Microsoft mulai menggelar program pre-order Xbox One S di Amazon. Versi ‘Launch Edition’ rencananya akan meluncur di tanggal 2 Agustus 2016, dilengkapi hard drive internal sebesar 2TB, serta dibundel dengan satu unit Xbox Wireless Controller, console stand, kabel HDMI, dan Xbox Live Gold versi trial selama 14 hari. Produk dijajakan seharga US$ 400.

Selain itu Microsoft juga mempunyai agenda untuk melepas Xbox One S versi 1TB dan 500GB, masing-masing ditawarkan seharga US$ 350 dan US$ 300.

Sumber tambahan: Xbox Wire.