Semua Seri Zenfone 5 Bakal Dapat Android Pie

Masih ingat dengan vendor smartphone yang memiliki hype paling tinggi pada tahun 2018? Ya, Asus bisa dibilang layak medapatkan predikat ini. Tahun ini ASUS memiliki jumlah permintaan yang tinggi untuk perangkatnya, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dibeberapa bagian di seluruh dunia.

Pada setiap peluncurannya, Asus selalu menggembar-gemborkan janji bahwa perangkat mereka pasti akan mendapatkan peningkatan sistem operasi Android. Hal tersebutlah yang sebentar lagi bakal terwujud pada keluarga Zenfone 5, yaitu Zenfone 5 itu sendiri, Zenfone 5Z, dan Zenfone 5Q. Ketiganya bakal mendapatkan sistem operasi Android Pie 9.0.

ASUS Zenfone 5Z - Auf

“Semua pengguna ZenFone 5, ZenFone 5Z, dan ZenFone 5Q akan dapat menjajal beragam fitur baru di Android Pie dalam waktu dekat,” ujar Jimmy Lin, Country Manager Asus Indonesia. “Ini merupakan bukti komitmen kami untuk memastikan pengguna ZenFone selalu mendapatkan pengalaman penggunaan yang terbaik,” tambahnya.

Khusus untuk Zenfone 5Q, ternyata ASUS membuat perangkat yang satu ini tidak merasakan Oreo. Dari daftar yang kami dapatkan, Zenfone 5Q akan langsung mendapatkan pembaharuan sistem operasi Android Pie.

ASUS Pie

Zenfone 5 akan mendapatkan sistem operasi Android Pie pada awal kuartal pertama 2019. Zenfone 5Z dan 5Q pun bakal mendapatkannya pada akhir bulan Januari 2019.

Pembaharuan sistem operasi tersebut nantinya akan memunculkan notifikasi pada setiap perangkat Zenfone yang mendapatkannya. Jadi, semua perangkat Zenfone 5, 5Z, dan 5Q akan melakukan upgrade melalui over-the-air atau OTA. Nantinya firmware tersebut bakal bisa diunduh pada halaman web resmi Asus Zenfone 5.

[Review] ASUS Zenfone 5Z: Smartphone Android Snapdragon 845 dengan Internal 256 GB Termurah

Mobile World Congress merupakan sebuah ajang dimana ASUS mengumumkan bahwa mereka bakal mengeluarkan smartphone dengan SoC Snapdragon 845 termurah. Akan tetapi, hype yang sudah terbangun tersebut sepertinya tertahan cukup lama, karena dari bulan Februari 2018, perangkat ini baru tersedia di bulan Oktober 2018.

Zenfone 5Z merupakan smartphone terkencang yang dimiliki oleh ASUS saat ini. Dengan menggunakan SoC Snapdragon 845, ASUS mengumumkan harganya adalah $499. Tentu saja semua orang terbelalak dengan harganya yang jika dikonversikan saat ini menjadi Rp. 7,3 juta. Sayangnya, seiring dengan waktu, harga tersebut pun tidak lagi dicap sebagai yang termurah.

ASUS Zenfone 5Z

Zenfone 5Z merupakan kembaran yang lebih kencang dari Zenfone 5. Pihak ASUS mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara Zenfone 5 dengan Zenfone 5Z kecuali dari sisi SoC. Spesifikasi kamera, desain, dan lain sebagainya sama seperti yang ada pada Zenfone 5.

Spesifikasi kedua smartphone dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Zenfone 5 Zenfone 5Z
SoC Snapdragon 636 Snapdragon 845
Prosesor 4×2 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 4×2.7 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.7 GHz Kryo 385 Silver
GPU Adreno 509 Adreno 630
RAM 4 GB 6 GB / 8 GB
Penyimpanan 64 GB + microSD 128 GB / 256 GB + microSD
Layar 6.2 inci 19:9 2246 x 1080 6.2 inci 19:9 2246 x 1080
Baterai 3300 mAh 3300 mAh Quick Charge 3.0
OS Android Oreo 8.1 ZenUI Android Oreo 8.1 ZenUI
Kamera Depan 8 MP 8 MP
Kamera Utama 12 MP Sony IMX 363 + 5 MP Omnivision 12 MP Sony IMX 363 + 5 MP Omnivision

Unit yang datang ke meja pengujian DailySocial merupakan varian tertinginya. Dengan RAM 8 GB dan internal 256 GB, harga yang ditawarkan ternyata menjadi cukup menarik. Apalagi dengan tambahan NFC yang saat ini cukup dibutuhkan untuk menambah saldo kartu uang elektronik, membuat Zenfone 5Z menjadi perangkat Snapdragon 845 yang terlengkap bahkan termurah pada kategori tersebut.

ASUS sendiri memiliki feature AI Boost. Feature ini sudah memulai debutnya pada Zenfone 4 Selfie Pro. Feature ini pula yang menyebabkan Zenfone 4 Selfie Pro menjadi perangkat dengan Snapdragon 625 terkencang yang ada dipasaran. AI Boost akan melakukan overclocking terhadap CPU pada clock tertentu yang sampai saat ini belum dapat dideteksi. Hal ini membuat Zenfone 5Z memiliki kinerja tambahan yang lebih baik lagi.

ASUS Zenfone 5Z - Belakang

ASUS menawarkan NFC pada Zenfone 5Z untuk melakukan pengisian ulang kartu uang elektronik. Feature ini sering kali tidak dihadirkan pada smartphone buatan Tiongkok. Padahal di Jakarta, NFC sangat dibutuhkan untuk mengisi kartu uang elektronik yang saat ini diharuskan untuk dipakai pada saat membayar parkir di mal maupun untuk pembayaran jalan Tol.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah spesifikasi yang dibaca dari CPU-Z dan Sensor Box:

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan dari ASUS Zenfone 5Z:

ASUS Zenfone 5Z - Unboxing

Desain

Berbeda dengan kebanyakan smartphone yang menggunakan bahan metal pada bagian belakangnya, ASUS memilih untuk menggunakan bahan kaca. Sayangnya, bahan kaca yang terlihat lebih elegan tentu saja rentan pecah saat jatuh serta menangkap banyak minyak bekas sidik jari. Kami pun menyarankan agar selalu menggunakan rubber case bawaan agar terhindar dari masalah tersebut.

ASUS Zenfone 5Z - Sisi Kiri

ASUS Zenfone 5Z memiliki notch atau poni yang lebih kecil dari smartphone buatan Apple (begitulah kata ASUS saat meluncurkannya). Layar pada Zenfone 5 memiliki resolusi 2246×1080 dengan dimensi layar 6.2″ inci dengan rasio 18,7:9. Hal ini membuat beberapa aplikasi harus diregangkan tampilannya agar terlihat penuh di layar, karena hampir semua aplikasi mengunakan rasio 16:9.

ASUS Zenfone 5Z - Sisi Kanan

Untuk bagian belakangnya terdapat pemindai sidik jari yang dapat mendeteksi jari jemari dengan cukup cepat. Di bagian kiri atas terdapat dua buah kamera yang tergabung dalam satu kaca, dengan desain penempatan atas bawah. Sayang memang, tonjolan kamera yang ada mampu membuat kacanya tergores saat diletakkan di meja. Untungnya, ketebalan dari back case bawaan membuat kamera sama rata, sehingga meminimalisir terjadinya goresan.

ASUS Zenfone 5Z - Sisi Bawah

ZenUI

ASUS Zenfone 5Z sendiri memiliki antar muka yang dibuat dari dapur mereka sendiri. Nama dari antar muka tersebut adalah ZenUI dengan versi 5. Basis dari sistem operasinya adalah Android Oreo 8.0. Zenfone 5Z memiliki begitu banyak feature seperti gesture, Twin App, OptiFlex untuk meningkatkan loading aplikasi, ZeniMoji untuk membuat wajah pengguna menjadi karakter lain, Game Genie, dan lain sebagainya.

Jaringan LTE

Jaringan 4G LTE yang ada di Indonesia memang cukup berbeda dengan yang ada di luar negeri. Akan tetapi yang unik adalah bahwa daftar jaringan yang didukung oleh Zenfone 5Z ini tidak hanya 6-7 kanal saja. Sepertinya Zenfone 5Z mendukung semua kanal 4G yang ada saat ini.

Dengan menggunakan Snapdragon 845 berarti Zenfone 5Z menggunakan modem Qualcomm X20. Dengan begitu, smartphone ini mendukung LTE Cat 18 yang memiliki kecepatan download hingga 1.2 Gbps.

Kamera

Kamera yang dibawa oleh Zenfone 5Z memiliki spesifikasi yang sama dengan Zenfone 5 yang mendapatkan nilai 90 pada DXOMark. Hasil seperti ini sama dimiliki oleh Google Pixel. Akan tetapi, hasil foto yang dimiliki oleh Zenfone 5Z terlihat sedikit lebih baik. Hal tersebut dikarenakan ISP yang dimiliki oleh Snapdragon 845 memang lebih baik dari Snapdragon 636.

Sensor kamera utama yang digunakan oleh Zenfone 5Z adalah Sony IMX 363. Kamera belakang dari smartphone yang satu ini memang sangat baik, bahkan terbaik dari semua smartphone ASUS yang diluncurkan sampai saat ini. Kekurangan yang sangat terasa adalah pada saat kondisi cahaya yang gelap, membuat noise dan tingkat ketajamannya menurun.

Sayang, kamera wide angle yang dimiliki oleh smartphone ini juga tidak menangkap gambar dengan kualitas yang sama dengan utamanya. Detailnya kurang tertangkap dengan baik. Akan tetapi, hasil seperti ini memang lebih baik dibandingkan dengan Zenfone 5.

Hasil tangkapan kamera depannya ternyata cukup lumayan. Saat melakukan selfie, detail kumis dan jenggot yang ada dapat tertangkap dengan baik dan tidak terlalu buram.

Pengujian

ASUS Zenfone 5z menggunakan chipset terkencang dari Qualcomm saat ini dengan Snapdragon 845. SoC ini mengandalkan prosesor empat inti Kryo 385 Gold yang berbasiskan Cortex A75 dengan empat into Kryo 385 Silver yang berbasiskan Cortex A55. GPU yang digunakan adalah Adreno 630. Dengan spesifikasi ini, semua aplikasi dan game yang ada saat ini sudah tentu bisa berjalan dengan baik.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Kali ini, kami melakukan pengujian pada saat Zenfone 5Z menggunakan AI Boost dan pada saat fitur tersebut dimatikan. Ada satu hal yang cukup menyebalkan saat menyalakan AI Boost: PANAS.

Hampir setiap kali kami melakukan pengujian, nilai yang didapat selalu di bawah pada saat AI Boost dimatikan. Jadi, kami harus menunggu unit kembali normal baru bisa melakukan pengujian. Bahkan pengujian Antutu mengharuskan kami untuk memasukkan Zenfone 5Z ke dalam freezer selama tes berjalan. Dalam pemakaian sehari-hari, kami menganjurkan agar tidak menyalakan AI Boost karena suhunya lebih terjaga.

Pada pengujian kali ini, kami juga menghadirkan kembali Zenfone 5 yang memiliki AI Boost lebih stabil. Tanpa harus berlama lagi, silahkan lihat hasil pengujiannya di bawah ini.

Uji dengan BatteryXPRT

DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

ASUS Zenfone 5Z - Battery XPRT

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 3300 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 29.6 jam. Hal ini tentu membuat ASUS Zenfone 5Z juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphoneini tidak bertahan sehari.

Kesimpulan

Setelah mengeluarkan hype yang tinggi pada ASUS Max Pro M1 serta ASUS Zenfone 5, smartphone berikutnya yang ikut diminati adalah ASUS Zenfone 5Z. Walaupun konsumen harus menunggu sekitar enam bulan lamanya, ASUS Zenfone 5Z memang tampil memukau. Hal tersebut ditunjukkan pada kinerja, kamera, serta desain yang dimiliki.

ASUS Zenfone 5Z - Auf

Kinerja sebuah smartphone dengan SoC Snapdragon 845 memang sudah terjamin kencang untuk tahun 2018 ini. Semua aplikasi dan game yang ada pada Google Play sudah terjamin bakal berjalan. Begitu pula dengan Zenfone 5Z. Kinerjanya kencang pada saat settingnya standar serta stabil. Sayang memang, AI Boost yang seharusnya meningkatkan kinerjanya lebih tinggi lagi membuat perangkat ini menjadi panas.

Kamera pada perangkat yang satu ini mampu menghasilkan foto yang cukup baik. Walaupun ASUS mengatakan bahwa keduanya memiliki setting dan sensor yang sama, sepertinya ISP dari SD845 membuat hasil fotonya menjadi lebih baik. Walaupun begitu, hasilnya memang menjadi kurang tajam saat ada pada kondisi rendah cahaya.

Smartphone ini memiliki harga Rp. 7.799.000 untuk setting RAM 8 GB dan internal 256 GB dan Rp. 6.799.0000 untuk setting RAM 6 GB dan internal 128 GB. Hal ini masih membuat Zenfone 5Z sebagai smartphone dengan Snapdragon 845 dengan RAM  8 GB serta internal 256 GB termurah di Indonesia. Selain itu, NFC pada smartphone ini membuatnya menjadi perangkat Snapdragon 845 dengan feature terlengkap di Indonesia. Perangkat Snapdragon 845 pesaing dari ASUS belum satu pun yang menyertakan NFC.

Smartphone ini memang cocok untuk mereka yang membutuhkan kinerja tinggi sebuah perangkat Android. Selain itu, yang membutuhkan kinerja baik sebuah kamera juga bisa membeli smartphone ini. Sayang memang, harga Rp. 6 juta ke atas memang bukan untuk semua orang. Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, bisa menggunakan Zenfone 5 yang kelasnya ada dibawah Zenfone 5z.

Sparks

  • Kencang dengan Snapdragon 845
  • Hasil kamera bagus
  • Daya tahan baterai cukup baik
  • NFC

Slacks

  • AI Boost membuat unit panas dan menurunkan kinerja
  • Harga cukup tinggi

[Panduan] Menggunakan Google Camera Mod Tanpa Root di ASUS Max Pro M1

Saat Google meluncurkan Nexus 5, para penggunanya cukup bingung karena ada sebuah fungsi pada aplikasi Google Camera yang selalu menyala, yaitu HDR+. Saat itu pula, mereka menyadari bahwa saat menggunakan HDR+, hasil tangkapan gambarnya menjadi lebih baik dibandingkan saat dimatikan.

Lompat dua tahun kemudian, Google meluncurkan smartphone Pixel yang cukup mengguncang karena hasil kameranya yang sangat apik. Tentu saja hal tersebut dicapai berkat aplikasi Google Camera yang memiliki fasilitas HDR+.

review-asus-zenfone-max-pro-m1-15

Di saat yang hampir bersamaan, Xiaomi mengeluarkan sebuah smartphone dengan nama Mi 5s. Mi 5s memiliki kemiripan dengan Google Pixel dari segi spesifikasinya. Sensor kamera yang digunakan pun sama, yaitu Sony IMX 378 yang memiliki dimensi sensor besar.

Seorang developer asal Rusia dengan nama BSG, mengambil kesempatan ini dengan melakukan porting Google Camera yang eksklusif hanya untuk Pixel dan Nexus agar bisa dijalankan pada Xiaomi Mi 5s. Dan disinilah awal dari modifikasi Google Camera dimulai.

GCam Setting

Google Camera membutuhkan sebuah fungsi pada sistem operasi Android yang bernama Camera 2 API atau Camera HAL 3. Camera 2 API membuat sebuah smartphone bisa mengambil gambar RAW, Zero Shutter Lag, burst, dan lain sebagainya. API (Application programming interface) ini sudah ada semenjak Android Lollipop 5.0.

Untuk dapat mengaktifkan Camera 2 API, sebuah smartphone membutuhkan akses root. Setelah melakukan root, tinggal menambahkan sebuah baris dengan nama persist.camera.hal3.enabled=1 pada file Build.Prop di partisi system. Satu hal yang merugikan adalah dengan root, garansi akan hilang.

GCAM

Dilema tersebut juga dirasakan oleh para pengguna smartphone ASUS Zenfone Max Pro M1 yang sampai saat ini kameranya masih tergolong standar. Smartphone dengan kinerja kencang ini pun juga telah kami review pada tautan ini.

Seorang developer asal Taiwan bernama Shakalaca menemukan metode untuk membuat Camera 2 API aktif pada smartphone ASUS Zenfone Max Pro M1 tanpa harus melakukan root, bahkan tanpa melakukan pembukaan bootloader (unlock bootloader)!

Hal ini langsung membuat ASUS Zenfone Max Pro M1 dapat menjalankan aplikasi Google Camera Mod, di mana saat ini yang paling terkenal adalah hasil dari developer bernama Arnova8G2. Hasilnya gambarnya pun juga menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kamera bawaan.

IMG_20180801_141121

 

Untuk mengaktifkan Camera 2 API, Anda harus membutuhkan PC. Lakukan hal berikut ini:

  1. Jika PC Anda belum terdapat driver USB untuk Zenfone Max Pro M1, download saja melalui link ini. Halaman ini milik developer bernama Sudeep Duhoon asal India yang aktif dalam melakukan modifikasi Zenfone Max Pro M1. File driver-nya sendiri sudah banyak beredar di internet.
  2. Extract file RAR tersebut, buka folder ASUS_Android_USB_drivers_for_Windows, lalu buka sub folder sesuai dengan versi Windows Anda (pengguna Windows 10, gunakan folder Windows 8.1) dan cari file dengan nama android_winusb.inf. Klik kanan pada file tersebut dan pilih install.
  3. Download Minimal ADB pada link berikut dan lakukan instalasi. Jangan lupa untuk menjawab Y pada saat ditanya ingin melakukan instalasi secara system wide.
  4. Setelah selesai, tahap pertama mempersiapkan PC pun selesai
  5. Matikan perangkat ASUS Zenfone Max Pro M1
  6. Lalu nyalakan dengan cara menekan tombol volume atas dan power. Jika dilakukan dengan benar, maka smartphone akan ada pada mode CSC Fastboot.
  7. Kembali lagi ke komputer, buka command prompt dengan cara mengetik CMD pada start. lalu klik kanan pada command prompt dan pilih Run as Administrator.
  8. Sambungkan perangkat ASUS Zenfone Max Pro M1 melalui USB, lalu tunggu sampai komputer selesai melakukan instalasi driver.
  9. Pada command prompt, ketik fastboot devices. Jika benar, maka fastboot akan menemukan sebuah perangkat. Jika belum, coba restart PC dan lakukan langkah nomer 7 lagi.
  10. Ketik fastboot oem enable_camera_hal3 true pada command prompt. Jika benar, maka tulisan OKAY akan muncul.
  11. Untuk melakukan reboot, tinggal ketik fastboot reboot

install

Langkah tersebut sudah mengaktifkan Camera 2 API pada ASUS Zenfone Max Pro M1. Setelah booting selesai, yang harus dilakukan adalah melakukan download Google Camera Mod pada website CelsoAzevedo yang mengumpulkan semua modifikasi Google Camera dari semua developer.

Saya menyarankan untuk menggunakan modifikasi dari Arnova8G2 karena hasilnya lebih tajam dan saturasinya lebih baik. Ambil saja versi yang disarankan pada website tersebut.

CMD Run as Admin

Pasang Google Camera Mod tersebut dan gunakan HDR+ Enhanced yang ada pada aplikasi tersebut. Jangan lupa menyalakan feature Nexus 6P agar tingkat ketajaman gambar lebih baik lagi. HDR+ Enhanced juga aktif pada kamera depan, sehingga sangat baik untuk mengambil gambar selfie.

Selamat berfoto-foto!

Edit: Jika Anda mendapatkan error command write failed, aktifkan Developer Options terlebih dahulu, dengan menekan Build Number pada About Phone tujuh kali. Lalu masuk ke Developer Options dan aktifkan USB Debugging.

Sumber: ASUS Zentalk.

[Review] ASUS Zenfone 5Q: Smartphone Android untuk Selfie dengan NFC

Pada saat ASUS mengeluarkan smartphone Android Zenfone 4 Max Pro, beberapa wartawan diajak untuk melakukan wawancara eksklusif. Di sana, DailySocial menanyakan kenapa pada saat itu ASUS tidak melakukan integrasi Near Field Communication (NFC) di perangkatnya yang dijual di Indonesia.

Pertanyaan ini menjadi cukup valid karenakan gerakan pembayaran non tunai di Indonesia mulai digalakkan. Dengan begitu, menggunakan kartu uang elektronik sudah harus menjadi kebutuhan sehari-hari. NFC dapat membantu orang untuk melakukan isi ulang kartu tersebut.

ASUS Zenfone 5Q

NFC terakhir ada pada perangkat Zenfone 2. Dan ASUS pun menjawab pertanyaan ini dengan mengeluarkan Zenfone 5Q, yang merupakan perangkat mereka di tahun 2018 yang paling murah yang memiliki NFC. Di Indonesia, Zenfone 5Q merupakan smartphone pertama yang menggunakan Snapdragon 630, sang penerus Snapdragon 625.

Zenfone 5Q pertama kali diperkenalkan di Barcelona pada MWC 2018 dengan nama Zenfone 5 Lite. Kabarnya, 5Q sendiri sempat dicanangkan sebagai penerus Zenfone 4 Selfie dengan nama Zenfone 5 Selfie. Kehadiran smartphone ini juga sempat telat hadir di pasaran Indonesia terkait dengan penamaannya.

ASUS Zenfone 5Q merupakan smartphone pertama dari ASUS yang menggunakan empat buah kamera. Dua pada bagian depan untuk melakukan selfie dan wefie dan dua pada bagian belakang sebagai kamera utama. Kamera kedua pada setiap sisi bisa digunakan untuk mengambil dengan angle lebih lebar.

Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Zenfone 5Q:

SoC Qualcomm Snapdragon 630
CPU 8x Cortex A53 2,2 GHz
GPU Adreno 508
RAM/Storage Internal 4 GB / 64 GB
Layar IPS 6” 18:9 2160 x 1080
Kamera utama / depan Dual 16 MP f/2.2 / Dual 20 MP f/2.0
Baterai 3300 mAh
Sistem Operasi Android Nougat 7.1 ZenUI 5
Dimensi 160.6 x 76.2 x 7.8 mm
Bobot 168 gram

Untuk hasil pindaian CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut:

Jika dilihat dari spesifikasi di atas, penggunaan Android Nougat 7.1 memang merupakan sebuah kekurangan pada smartphone ini. ASUS memang berencana untuk melakukan upgrade ke Android Oreo, namun hal tersebut mungkin dianggap terlambat.

Paket Penjualan

Paket penjualan yang kami terima memiliki warna putih. Di dalam paket penjualan itu ditemukan:

 

ASUS Zenfone 5Q - Paket penjualan

Charger, kabel microUSB, earphone, earbud, rubber back case, dan quick guide.

Desain

Menyandang nama Zenfone 5Q, membuatnya memiliki desain yang kurang lebih mirip dengan Zenfone 5. ASUS menggunakan bahan aluminium untuk rangka pada bagian sampingnya. Smartphone ini menggunakan kaca pada bagian belakangnya. Sayang memang, kaca seringkali menangkap banyak sidik jari sehingga akan terlihat kotor.

Untuk kaca layarnya sendiri sudah menggunakan desain 2,5D, sehingga akan cukup sulit menggunakan tempered glass tanpa terangkat dibagian pinggirnya. Dimensi layarnya sendiri adalah 6 inci dengan rasio 18:9, sehingga tidak semua aplikasi bisa dihadirkan dengan layar penuh. ASUS tidak memberikan informasi apakah layar depannya menggunakan kaca keras atau tidak, sehingga sebaiknya gunakan lapisan pelindung layar saat menggunakan.

Untuk bagian belakangnya, dapat ditemukan sensor sidik jari, dua kamera, dan sebuah lampu led flash. Kameranya sendiri sedikit menonjol sehingga cukup mengganggu saat ditaruh di atas meja. Untungnya, soft case bawaan dari paket penjualannya membuat kamera menjadi sama rata, sehingga dapat terhindar dari baretnya kaca kamera tersebut.

Pada bagian atas, ditemukan sebuah port audio 3.5 mm. Sedangkan tombol power dan volume berada di sebelah kanan. SIM Tray yang berisi dua slot nano SIM dan satu untuk microSD ini berada pada sisi sebelah kiri. Bagian bawahnya terdapat sebuah microphone, port microUSB, dan speaker.

ZenUI 5.0

ASUS Zenfone 5Q menggunakan sistem operasi Android Nougat 7.1.1 dengan antarmuka buatan ASUS bernama ZenUI yang memiliki versi 5.0. ZenUI 5.0 sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pure Android seperti sistem penghematan baterai, gesture, dan lain sebagainya. ZenUI 5.0 juga sudah mengakomodir Z-RAM sebesar 1 GB sehingga cache akan langsung ditaruh pada RAM dengan sistem kompresi.

Jaringan 4G LTE

Tidak semua smartphone memiliki pilihan kanal 4G yang sama. Akan tetapi, Zenfone 5Q sepertinya sudah dikondisikan untuk menerima semua operator di Indonesia. Smartphone ini mendukung Band 1(2100 MHz), 3(1800 MHz), 5(850 MHz), 7(2600 MHz), 8(900 MHz), 20(800 MHz), dan 40(2300 MHz). Akan tetapi sayangnya, Zenfone 5Q belum mendukung VoLTE secara native.

Kamera: Megapiksel Besar dan Banyaknya Kamera Bukan Jaminan

ASUS Zenfone 5Q membawa kamera depan dengan resolusi 20 MP. Hal ini membuat 5Q secara otomatis menjadi smartphone selfie dalam lini produk ASUS. Dengan menggunakan sensor Sony IMX 376, seharusnya membuat hasil kameranya menjadi prima. Nyatanya? Tidak.

Hasil kamera depan lebih sering menangkap gambar dengan kurang tajam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan self timer dengan menggeser tombol shutter ke tengah. Hasil gambarnya juga masih terlihat noise. Sepertinya ASUS masih harus melakukan tuning terhadap kamera smartphone ini.

Kamera belakang dari smartphone ini mungkin mirip dengan ASUS Zenfone Max Pro M1. Hasilnya memang terlihat cukup banyak noise pada gambar, namun gambar yang dihasilkan masih cukup tajam. Akan tetapi sayang memang, hasilnya masih belum bisa menyamai Zenfone 3.

Untuk hasil dari kamera wide, mending tidak usah ditanya, karena gambarnya tidak tajam dan banyak noise. Oleh karena itu, gunakan saja kamera ini hanya untuk bokeh.

Pengujian

ASUS Zenfone 5Q menggunakan SoC baru dari Qualcomm, Snapdragon 630. SoC ini menggantikan Snapdragon 625 yang sebelumnya banyak dipakai oleh para vendor smartphone. Snapdragon 630 saat ini memiliki clock CPU 2,2 GHz pada delapan inti prosesornya. GPU yang tertanam pun ternyata lebih baik dari sebelumnya dengan Adreno 508.

ASUS sendiri tidak menggunakan AI Boost pada Zenfone 5Q. Mereka beralasan bahwa desain Zenfone 5Q tidak dibuat untuk menahan panas saat AI Boost diaktifkan. Selain itu, ASUS memiliki beberapa pertimbangan lain mengapa AI Boost tidak diimplementasikan pada smartphone yang satu ini. Padahal, jika AI Boost dipasang pada smartphone ini, tentu saja kinerjanya akan menjadi lebih baik.

Game

Smartphone ASUS Zenfone 5Q kami uji dengan game yang sedang terkenal saat ini, PUBG. PUBG sendiri memang dikenal butuh GPU processing yang cukup kuat untuk mendapatkan grafis yang bagus. Secara default, smartphone ini hanya akan terpasang pada mode Smooth saja. Namun, saat dipakai dengan setting Balanced, game dapat berjalan dengan baik walaupun ada sedikit lag saat bertemu banyak musuh.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Untuk membandingkan, kami hadirkan sebuah smartphone yang memiliki SoC Snapdragon 625, yaitu Zenfone 4 Selfie Pro. Hal tersebut hanya untuk membandingkan seberapa besar kenaikan kinerja antar kedua SoC. Selfie Pro sendiri memiliki AI Boost yang meningkatkan kinerja CPU.

Uji dengan BatteryXPRT

Kali ini DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

Zenfone 5Q - BatteryXPRT.a76ef047d8d24c03823acdf41c4ee7c8

 

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 3300 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 22.2 jam. Hal ini tentu membuat ASUS Zenfone 5Q juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphone ini tidak bertahan sehari.

Verdict

Smartphone dengan NFC pada harga terjangkau saat ini mungkin bisa dihitung dengan jari. Akan tetapi, smartphone dengan NFC, kinerja yang baik serta  memiliki harga yang cukup terjangkau, mungkin hanya ASUS yang baru punya. Perangkat smartphone dengan NFC sendiri bisa ikut mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan penggunaan uang non tunai, seperti kartu uang elektronik.

Kinerja yang ditawarkan oleh smartphone ini berada di atas rata-rata smartphone tiga jutaan yang menggunakan SoC Snapdragon 625 ke bawah. Oleh karenanya, smartphone ini juga cocok digunakan untuk bermain game walaupun pengaturannya tidak yang paling tinggi. Untuk bekerja dan melakukan editing, smartphone ini juga cukup baik.

Kamera mungkin menjadi nilai jual dan sekaligus kekurangan pada smartphone ini. Menduduki kelas Zenfone 5, seharusnya kameranya lebih baik dari para pendahulunya yang memiliki rentang harga yang sama, yaitu Rp. 3.499.000. ASUS masih bisa memperbaiki hasil kameranya, seperti yang mereka lakukan pada Max Pro M1. Namun, hal tersebut harus menunggu beberapa lama lagi.

ASUS saat ini memang harus membentuk divisi khusus yang dapat menilai hasil kamera yang mereka buat. Jika ingin bersaing pada pasar yang sama yang diisi oleh Huawei, OPPO, Vivo, dan Xiaomi, kamera adalah hal pertama yang harus diperbaiki.

Sparks

  • Daya tahan baterai cukup baik
  • Kinerja cukup kencang
  • Feature lengkap
  • Harga tidak terlalu mahal
  • NFC!!
  • Desain apik

Slacks

  • Hasil kamera kurang baik
  • Tidak ada AI Boost

[Review] Asus Zenfone 5, Android Semi Flagship Rasa iPhone X

Lahir di konferensi MWC 2018, Asus Zenfone 5 memang cukup menyita perhatian pecinta gadget. Smartphone ini sangat prima dalam beragam aspek, mulai dari desain kekinian dengan notch, lebih kaya fitur dengan ZenUI versi 5, kemampuan dual-camera didukung artificial intelligence (AI), hingga performa powerful berkat penggunaan chipset Snapdragon 636.

Nah yang lebih menggiurkan lagi adalah harganya yang terbilang sangat kompetitif. Di Indonesia, Asus Zenfone 5 (ZE620KL) varian RAM 4GB dan ruang simpan 64GB dibanderol Rp4,3 juta. Sangat menggoda bukan?

Menurut Asus, sematan AI menjadikannya tidak hanya sekedar smartphone, tetapi juga pendamping Anda yang lebih pintar. Smartphone atau ponsel pintar yang lebih cerdas, mari kita ulas bersama, inilah review Asus Zenfone 5.

Unboxing Asus Zenfone 5

Review-Asus-Zenfone-5-1

Kemasan Asus Zenfone 5 (ZE620KL) tampil dalam dominan warna biru tua dan membawa dengan tagline ‘we love photo’. Unit yang saya review berwarna midnight blue. Isi kotak penjualan perangkat ini sangat lengkap, meliputi:

  • Unit Asus Zenfone 5
  • Adapter charger 2A
  • Kabel data USB Type-C
  • Headset
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Glass-like

Review-Asus-Zenfone-5-11

Harus diakui, Zenfone 5 punya tampang yang kece. Ada tiga hal yang mendukung tampilan visualnya. Pertama ialah berkat kehadiran notch di pucuk layar dan yang kedua – bezel samping yang tipis, di mana sekitar 83,6 persen bagian muka dihuni oleh layar.

Nah yang ketiga body Zenfone 5 dibuat dari perpaduan kerangka aluminium dan berlapis kaca 2.5D curve glass di sisi depan dan belakang.

Review-Asus-Zenfone-5-3

Bagian punggungnya sendiri menggunakan material Thermoplastic Polyurethane (TPU) dengan sentuhan akhir meniru kaca atau glass-like. Jadi, tetap menyuguhkan kesan premium sekaligus punya ketahanan yang baik.

Secuail bezel di pucuk layar merupakan rumah bagi kamera depan 8-megapixel dan sejumlah sensor. Berbalik ke belakang, kamera ganda 12-megapixel + 8-megapixel diposisikan secara horizontal, sensor sidik jari juga tersemat di belakang.

Sementara, atribut seperti tombol power dan volume berada di sebelah kanan. Sedangkan tray kartu seluler dan microSD bersifat hybrid ada di sebelah kiri.

Review-Asus-Zenfone-5-2

Bergerak ke sisi bawah, di sana ada jack audio 3.5mm, port USB Type C, microphone utama, dan speaker. Sedangkan di sisi atas hanya terdapat microphone sekunder.

Layar All-Screen 6,2 Inci

Review-Asus-Zenfone-5-12

Zenfone 5 mengusung all-screen display 6,2 inci dengan resolusi Full HD+ 1080×2246 piksel (402 ppi). Aspek rasio 19:9 yang dikenakan memuatnya mampu menampilkan lebih banyak informasi tapi dalam ukuran yang tetap nyaman untuk dipegang.

Layar IPS-nya mendukung warna DCI-P3, membuat tampilan foto, video, film, dan game terlihat lebih menarik. Kita juga bisa mengatur warna tampilan layar lebih lanjut dengan fitur Splendid.

Review-Asus-Zenfone-5-22

Dengannya, kita mengurangi tingkat cahaya biru agar lebih nyaman dalam melihat di malam hari, menyesuaikan pengaturan tampilan untuk membuat warna lebih hidup, dan mengatur suhu warna sesuai dengan kebutuhan dan preferensi sendiri.

Kemudian ada fitur berbasis AI yang disebut ‘smart screen on‘, di mana layar smartphone tidak akan mati dengan sendirinya pada saat Anda sedang menatapnya.

Bagi Anda yang menggunakan ‘face unlock‘ untuk membuka kunci layar, fitur ‘lift to check phone‘ bisa Anda aktifkan – cukup angkat smartphone dan senyum kearahnya maka smartphone bisa langsung terbuka.

Satu lagi, ada fitur ‘navigation bar‘. Dengannya kita bisa mengatur layout tombol navigasi dan menyembunyikannya sehingga seluruh layar smartphone ini didedikasi untuk konten.

ZenUI 5.0

Zenfone 5 berjalan pada OS Android 8.0 Oreo dengan sentuhan ZenUI versi 5.0, user interface-nya dirancang lebih simpel dan mudah digunakan. Beragam cara disediakan Asus untuk mengoperasikan Zenfone 5.

Pada homescreen misalnya, cara dasarnya adalah cukup usap dari bawah ke atas untuk menampilkan menu utama dan usap dari atas ke bawah untuk membuka jendela notifikasi.

Bisa juga pakai ‘fingerprint gesture‘, usap sensor pemindai sidik jari di belakang untuk mengakses notifikasi dengan cepat.

Cara lebih keren, aktifkan ‘ZenMotion’. Di mana bila kita melakukan double tap pada layar akan mematikan dan menyalakan layar, atau usap dari bawah ke atas untuk menyalakan layar.

Ada juga fitur ‘gestures on dark screen‘, shortcut untuk membuka aplikasi tertentu dengan gerakan. Ada enam shortcut yang disediakan dan bisa diubah target aplikasinya, cukup tuliskan w, s, e, c, z, dan v.

Review-Asus-Zenfone-5-32

Asus telah melakukan bersih-bersih, ZenUI 5.0 minim bloatware tetapi tetap kaya akan fitur. Yang baru dari Asus ada ZenMoji seperti Animoji di iPhone X.

Dengan ZenMoji kita bisa menggunakan wajah avatar yang lucu tetapi menggunakan suara sendiri, ekspresi yang lucu, dan pergerakan kepala. Namun saat ini hanya tersedia tiga avatar saja dan hasilnya bisa bagikan langsung ke Facebook, Instagram, YouTube, dan lainnya.

Review-Asus-Zenfone-5-34

Buat yang doyan gaming, fitur ‘game genie‘ memudahkan Anda merekam gameplay atau live streaming dari game yang dimainkan hingga 1080p. Audio-nya bisa dipilih dari game atau microphone.

Review-Asus-Zenfone-5-37

Tak ketinggalan, ada fitur face unlock atau face recognition yang memungkinkan Anda untuk membuka Zenfone 5 dengan hanya melihatnya saja.

Dual Camera dengan AI

Review-Asus-Zenfone-5-17

ZenFone 5 dibekali sistem dual-camera dengan fitur-fitur bebasis AI. Lensa utamanya 12-megapixel dengan sensor Sony IMX363 (f/1.8, 24mm, 1/2.55″, 1.4µm, PDAF) dan juga lensa wide-angle 120 derajat pada kamera kedua 8-megapixel (f/2.0, 12mm, 1/4″, 1.12µm). Proses jepretannya didukung oleh teknologi phase detection autofocus, gyro EIS, dan dual LED flash.

User interface aplikasi kamera Zenfone 5 juga tak luput dari penyederhanaan, kita bisa beralih dengan mudah ke mode standar dan mode wide-angle yang optimal untuk menjepret pemandangan alam, suasana perkotaan, pantai, dan foto keluarga beramai-ramai.

Pada posisi landscape, di sebelah kanan dari atas ada preview foto, beralih ke kamera depan maupun belakang, tombol shutter foto, shutter video, dan beralih cepat ke mode pro maupun auto.

Kemudian di sebelah kiri dari atas ada akses untuk mengaktifkan LED flash, timer, mode portrait untuk membubuhi depth effect, aspek rasio foto dengan pilihan 1:1, 4:3, 16:9, atau 18:9, mode HDR, dan pengaturan kamera.

Pada pengaturan kamera, kita bisa mengatur resolusi (tergantung dari rasio foto yang dipilih), hasil foto bisa disimpan dalam format RAW, kemudian kita bisa memilih focus mode ke smart auto-focus, continuous auto-focus, atau infinity. Serta, memilih metering mode ke center-weighted atau average.

Salah satu fitur yang sangat diunggulkan adalah AI Scene Detection, kamera Zenfone 5 menggunakan teknologi AI untuk menganalisis subjek dan mencocokannya dengan 16 scene detection. Setelah itu, kamera akan memberikan pengaturan yang sesuai.

Kembali ke UI kamera, pada mode auto – usap dari atas ke bawah untuk memberi filter efek dan usap dari bawah ke atas untuk menampilkan beragam mode lain yang tersedia. Mulai dari beauty, super resolution, panorama, time lapse, auto, pro, GIF animation, dan slow motion.

Review-Asus-Zenfone-5-44

Di mode pro, kita bisa dengan leluasa mengatur white balance dari 4500K – 7500K, exposure dari -2 sampai +2, rentang ISO 25 – 3200, shutter speed dari 1/50 – 32s, AF atau MF.

Review-Asus-Zenfone-5-39

Nah yang paling membuat saya terkesan adalah kemampuan perekam videonya. Bisa rekam video dalam format 4K, video 18:9, Full HD 60fps dan 120fps.

Berikut beberapa hasil bidikan Asus Zenfone 5:

Performa – Semi Flagship

Zenfone 5 adalah smartphone semi flagship yang diperkuat chipset high-tier Snapdragon 600 series terbaru yakni mobile platform Snapdragon 636. Berikut susunan hardware Zenfone 5:

  • Sytem-on-chip Qualcomm SDM636 Snapdragon 636
  • CPU Octa-core Kryo 260
  • GPU Adreno 509
  • RAM 4GB
  • ROM 64GB
  • Baterai Li-Ion 3300 mAh

Di Antutu, Zenfone 5 meraih skor 138.699 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 6.241 poin, di 3DMark Sling Shot mencetak 1.487 poin, serta di Geekbench 4 single-core 1.509 poin dan multi-core 5.372 poin.

Kinerja Zenfone 5 juga turut dibantu teknologi AI. Bila membutuhkan tenaga lebih, kita bisa mengaktifkan fitur AI Boost yang akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan ZenFone 5 dapat menjalankan aplikasi ataupun game yang berat sekalipun dengan lancar.

Selain itu, ZenFone 5 mengadopsi AI learning yang akan mempelajari kebiasaan kita sehingga sistem akan memprediksi aplikasi yang akan Anda gunakan berikutnya. Sehingga aplikasi dapat dibuka dengan cepat dan perpindahan dari satu aplikasi ke yang lain bisa dilakukan dengan smooth.

Untuk bermain game PUBG Mobile, Zenfone 5 mampu menyuguhkan grafik HD dan frame rate high. Sementara, game Arena of Valor tak hanya menyajikan  kualitas tampilan max, kualitas partikel max, dan resolusi HD, tapi juga high frame rate mode.

Verdict

Review-Asus-Zenfone-5-14

Menimbang apa yang ditawarkannya dengan harga Rp4,3 juta, saya yakin Asus Zenfone 5 merupakan salah satu smartphone kelas menengah terbaik.

Statusnya sebagai smartphone semi flagship memang terkesan ‘kentang’, karena bila Anda sediakan uang Rp6,5 juta – Anda bisa berinvestasi lebih baik dengan smartphone flagship sesungguhnya yakni Asus Zenfone 5Z yang berdapur pacu Snapdragon 845 atau Nokia 8 dengan Snapdragon 835.

Selain itu, di rentang harganya – Asus juga tak sendirian. Di sana Zenfone 5 harus melawan ketat dengan Oppo F7, Vivo V9, serta Samsung Galaxy A6 dan A6+.

Sparks

  • Desain kekinian 
  • Dual camera dengan AI, mode portrait, dan wide-angle
  • Performa apik dengan Snapdragon 636

Slacks

  • Layar notch tiru iPhone X?
  • Punggung bukan sepenuhnya kaca tapi campuran plastik (TPU)

Lewat Kampanye BackTo5, Asus Berupaya Mengembalikan ZenFone ke Masa Kejayaannya

Asus ZenFone boleh dibilang sebagai salah satu brand smartphone yang memercik persaingan di ranah entry-level. Ketika varian generasi pertamanya diperkenalkan, khalayak menyambutnya dengan sangat antusias karena saat itu ZenFone merupakan satu dari sedikit produk yang menawarkan kualitas tinggi dan spesifikasi cukup mumpuni di harga ekonomis.

Tapi sejak saat itu, ZenFone telah melewati beberapa kali perubahan visi. Asus tampaknya tak ingin cuma bermain di ranah budget saja, hingga akhirnya mereka memperkenalkan varian mid-range hingga high-end dengan bermacam-macam fitur andalan. Tak lama, pecahnya fokus Asus digunakan oleh sejumlah kompetitor untuk merebut tahta di kelas entry-level.

Zen 2

Namun belakangan, sang produsen hardware Taiwan terlihat berkomitmen untuk merebut kembali gelar tersebut. Di bulan April kemarin, Asus meluncurkan smartphone ZenFone Max Pro M1 untuk menjegal Redmi Note 5. Dan kemarin, mereka kembali membawa tiga model handset ‘terjangkau’ yang masing-masing diposisikan di segmen budget sampai high-end melalui acara bertema BackTo5. Mereka adalah ZenFone Live L1, ZenFone 5 dan ZenFone 5z.

Begitu banyaknya model handset yang Asus tawarkan memang sering kali membingungkan. Dalam satu lineup saja, ZenFone tersuguh dalam banyak varian: Selfie, Max, Pro, Go dan lain-lain. ZenFone sendiri sudah melewati lima kali regenerasi. Lewat BackTo5, Asus bermaksud memastikan lineup ZenFone generasi kelima tersebut laris manis seperti ZenFone 5 1st-Gen.

 

 

ZenFone 5 & ZenFone 5z

ZenFone 5 dan kakaknya, 5z merupakan bintang panggung keluarga ZenFone generasi kelima. Sebagai flagship, Asus berupaya memastikan produk ini prima dari beragam aspek – desain, fitur, teknologi hingga performa. Asus juga terlihat tidak segan mengadopsi sejumlah elemen yang saat ini populer di kalangan produsen smartphone, di antaranya ialah pemakaian notch hingga pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mendongkrak pengalaman penggunaan.

Zen 13

Zen 25

Kehadiran notch di layar ZenFone 5 menandai keputusan Asus untuk mengadopsi sentuhan desain trendi di produk barunya itu. Namun karena hampir semua produk flagship kini mengusungnya, orisinalitas bukanlah faktor terkuat dari perangkat ini.

Zen 4

Zen 8

Tidak ada perbedaan di sisi desain antara ZenFone 5 dan 5z. Kedua smartphone menggunakan konstruksi logam yang diapit oleh kaca 2.5D di kedua sisinya. Lengkungan bagian samping mengingatkan saya pada ZenFone 3, apalagi ditambah pola brushed di punggung yang memberikan efek optik. Menariknya, pemanfaatan rasio 19:9 memungkinkan produsen membenamkan panel IPS 6,2-inci 2246x1080p di form-factor 5,5-inci. ZenFone 5 memiliki dimensi 153×75,6×7,7, seperti ZenFone 4; lalu, rasio layar ke tubuhnya mencapai 83,6 persen.

Zen 11

Zen 12

Zen 14
Komparasi desain antara ZenFone 5 (kiri) dan iPhone X (kanan).

 

Fotografi

Fotografi merupakan aspek yang sangat dibangga-banggakan Asus dalam ZenFone 5. Produk ini meneruskan kampanye ‘We love Photo’ mereka, dan di sana, sang produsen mempersenjatai sensor flaghship Sony IMX363 dengan kecerdasan buatan serta melengkapinya bersama modul kamera sekunder 8Mp. Asus turut mencantumkan sistem OIS empat poros buat meminimalkan blur, lensa ber-aperture f/1.8 dan PDAF dual-pixel.

Zen 20

Country marketing manager Asus Galip Fu menyatakan bahwa dengan ZenFone 5, Anda tidak perlu belajar fotografi untuk mendapatkan hasil jepretan memuaskan karena AI-nya bisa mempejari fotografi buat Anda. Kecerdasan buatanya dapat mengenal objek atau skenario foto berbeda, misalnya makanan, hewan, matahari terbenam, flora hingga salju.

Zen 10

 

AI

Berbicara soal artificial intelligence, Asus mengimplementasikannya bukan cuma di kamera, tapi juga di berbagai aspek  ZenFone 5, dari mulai layar (akan menyala terus saat Anda sedang melirik kontena dan menyesuaikan temperatur warna bergantung dari kondisi pencayahayaan), baterai untuk menggenjot kinerja hardware serta memperpanjang umurnya, hingga untuk mengimplementasi ringtone pintar.

Zen 9

Namun saya menduga, AI tersebut bekerja lebih cerdas di ZenFone 5z. Varian ZenFone 5z menyimpan system-on-chip Snapdragon 845, dan di dalamnya, Qualcomm membenamkan neural processing engine; sedangkan ZenFone 5 diotaki oleh chip Snapdragon 636. Selain itu, perbedaan kedua model terletak pada jumlah memori. Varian 5z paling high-end ditopang RAM 8GB dan memori internal 256GB – setara laptop mainstream.

Zen 7

 

ZenFone Live L1

ZenFone Live L1 disiapkan Asus untuk menggempur segmen smartphone entry-level yang saat ini dimeriahkan oleh Oppo A83, Vivo Y71 dan Redmi 5. Untuk melancarkan aksinya itu, ada dua senjata yang digunakannya: harga dan layar ‘full view‘ 18:9. Asus mencantumkan layar 2.5D 5,5 HD+ tersebut ke tubuh plastik, namun mereka berhasil memastikan desainnya tetap ramping (berketebalan 8.1mm) serta ringan (140g).

Zen 18

Zen 15

Pemakaian kamera 12Mp f/2.0 di belakang dan 5-Mp f/2.4 di depan memang tergolong standar, namun merupakan penawaran terbaik di harga yang terjangkau ini. Apalagi ZenFone Live L1 sudah ditunjang oleh chip Qualcomm Snapdragon 425 serta didukung tiga slot SIM (salah satunya bisa diganti dengan kartu microSD). Asus menyiapkan dua konfigurasi memori, yaitu RAM 2GB dan ROM 16GB, serta RAM 3GB dan ROM 32GB.

Zen 19

Fakta menarik dari penyingkapan ZenFone Live L1 kemarin adalah, Asus memilih Indonesia sebagai tempat pengumuman perdana produk ini. Hal tersebut menandai pentingnya pasar Indonesia bagi Asus, senada dengan komentar regional director Southeast Asia Benjamin Yeh dalam presentasinya.

Zen 16

Zen 17

 

Harga

ZenFone 5z, ZenFone 5, maupun ZenFone Live L1 dijajakan di harga yang sangat fantastis untuk masing-masing segmen. Saya masih sulit percaya smartphone ber-Snapdragon 845 bisa diperoleh dengan mengeluarkan uang kurang dari Rp 8 juta. Pertanyaan saya, apakah ada fungsi atau fitur yang dipangkas? Sejauh ini, Asus belum membahas kapabilitas fast charging, dan saya belum dapat memastikan apakah fitur ini ada atau tidak.

Zen 24

Harga dari ketiga ZenFone baru itu bisa Anda simak di bawah:

  • ZenFone 5z 8GB/256GB – Rp 7,5 juta
  • ZenFone 5z 6GB/128GB – Rp 6,5 juta
  • ZenFone 5 – Rp 4,3 juta (flash sale Rp 4 juta)
  • ZenFone Live L1 3GB/32GB – Rp 1,7 juta
  • ZenFone Live L1 2GB/16GB – Rp 1,4 juta (flash sale Rp 1,3 juta)

[Review] Asus Zenfone Max Pro (M1), Spesialis Gaming – Minus di Kamera

Mengambil tema “limitless gaming atau game tanpa batas”, Asus membawa Zenfone Max Pro (M1) ke Indonesia. Bermodalkan chipset high-tier terbaru Snapdragon 636, layar lapang FullView 5,99 inci full HD+ aspek rasio 18:9, dan baterai berkapasitas 5.000 mAh yang tahan lama.

Ya, Zenfone Max Pro ini bisa dibilang smartphone spesialis gaming. Diramu untuk memenuhi kebutuhan “gamer mobile“, menawarkan pengalaman bermain game lebih optimal. Lewat review Asus Zenfone Max Pro (M1) berikut, saya akan mencoba mengungkapkan apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

Paket Penjualan Zenfone M1

review-asus-zenfone-max-pro-m1-14

Harga Asus Zenfone Max Pro dijual mulai dari Rp2,3 juta (RAM 3GB), Rp2,8 juta (RAM 4GB), serta Rp3,3 juta (RAM 6GB). Unit yang saya review merupakan varian termurah yakni versi RAM 3GB (ZB602KL) dengan paket penjualan sebagai berikut:

  • Unit Asus Zenfone Max Pro (M1)
  • Adapter charger 2A
  • Kabel data microUSB
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Konservatif

Asus masih mempertahankan desain konservatif pada Zenfone Max Pro, yakni full bezel bukan notch. Hanya saja, bagian layar sudah mengadopsi aspek rasio baru 18:9 seperti smartphone modern saat ini, lengkap dengan lapisan 2.5D curved glass yang agak melengkung di tepian kaca.

Body Zenfone Max Pro tersusun atas material logam aluminium, dengan dimensi 159 x 76 x 8.5 mm, dan bobot 180 gram. Jujur saja, body-nya memang lumayan tebal dan terkesan begitu kokoh, bisa dimaklumi karena telah tertanam baterai 5.000 mAh.

review-asus-zenfone-max-pro-m1-1

Berkat keempat sudut yang membulat, membuat Zenfone Max Pro terasa ergonomis dalam genggaman tangan. Terutama dalam posisi landscape saat bermain game.

Layout tombol-tombolnya standar saja,  tombol power dan volume berada di sebelah kanan. Kemudian di sebelah kiri ada akses untuk membuka dua slot kartu SIM dan sebuah slot microSD berdedikasi.

Lalu, di bagian bawah tersemat jack audio 3.5mm, port microUSB, loudspeaker, dan mikrofon. Beralih ke belakang, terdapat kamera ganda yang disusun vertikal yang nyaris tanpa tonjolan dan sensor fingerprint yang mudah dijangkau jari telunjuk.

Layar FullView 5,99 Inci 18:9 

review-asus-zenfone-max-pro-m1-4

Layar Zenfone Max Pro yang terbentang lebar 5,99 inci telah disangga resolusi full HD+ 1080×2160 piksel dengan kepadatan piksel 402 ppi. Berkat aspek rasio 18:9, Anda mendapatkan view lebih lebar sekitar 12 persen saat bermain game dibanding smartphone 16:9.

Layar lapang dan tambahan view tersebut tentu cukup menguntungkan, terutama bila game yang dimainkan ialah game MOBA atau battle royale yang mengandalkan kejelian mata.

Bermain game juga makin nyaman, karena FullView display-nya juga sanggup menyala sangat terang hingga pada 450 nits. Dukungan contrast ratio 1500:1 memberikan sudut pandang yang lebih jelas ke arah layar.

Ada pula teknologi TruePallete sehingga warna yang tampil lebih alami dan EcoPix yang memastikan layar dapat terlihat di bawah sinar matahari. Selain itu, ada fitur screen color untuk mengubah kehangatan warna layar. Serta, mode night light untuk melindungi mata dari efek cahaya biru berlebih dengan memberi rona kuning pada layar smartphone.

UI – Pure Android

Cukup mengejutkan, Asus menanggalkan antarmuka ZenUI yang kaya akan fitur. Sebaliknya, Zenfone Max Pro menggunakan pure Android versi 8.1 Oreo dengan patch keamanan bulan April 2018.

Alhasil, Zenfone Max Pro menyajikan tampilan flat material design yang benar-benar apa adanya dan minim bloatware. Sisi positifnya, antarmuka polos ini berjalan ringan, performanya terasa sangat smooth secara konsisten, dan semoga saja update Android bisa datang lebih cepat.

Saya pribadi lebih respect, bila Asus menggunakan ZenUI – yang telah menjadi salah satu signature dan keunggulan Asus sejak lama.

Kamera Ganda 

review-asus-zenfone-max-pro-m1-16

Satu-satunya yang bikin kecewa pada Zenfone Max Pro versi RAM 3GB adalah kamera. Menurut saya Asus kurang transparan dalam memberikan sosialisasi terkait fitur kamera.

Ya, hanya Zenfone Max Pro RAM 6GB yang dibekali kamera ganda 16-megapixel dan 5 megapixel, serta kamera depan 16-megapixel. Sedangkan varian RAM 3GB dan 4GB hanya menggunakan kamera ganda 13-megapixel (f/2.2, 1.12µm) dan 5-megapixel (f/2.4, 1.12µm) untuk menciptakan efek depth of field yang artistik, serta kamera depan 8-megapixel (f/2.2, 1.0µm). Bagaimana kualitasnya?

Sebelum menuju hasilnya, mari kita mulai dari antarmuka kameranya. Asus tak mengandalkan aplikasi Pixel Master camera, tapi menggunakan Snapdragon camera.

Menurut saya lebih mudah digunakan, kita bisa memilih efek dan berganti mode pengambilan gambar dengan cepat, dari mulai automatic, HDR, portrait, landscape, sports, flowers, backlight, candlelight, sunset, night, beach, dan snow.

Dua fitur unggulan Zenfone Max Pro adalah mode portrait untuk mengambil foto dengan efek bokeh, subjek fokus tajam dan background menjadi kabur sehingga membuat subjek menjadi menonjol. Lalu, mode beauty dilengkapi dengan fitur live beuatification yang secara instan mempercantik foto Anda.

Hasil bidikannya? Dalam kondisi outdoor dengan cahaya ideal, exposure dan warnanya terlihat bagus, mode HDR juga mampu meningkatkan dynamic range sehingga mampu menangkap detail lebih baik.

Sayangnya, kualitas foto turun drastis di indoor dan lowlight, warna agak pucat dan kehilangan detail cukup signifikan, serta kinerja autofocus yang melambat.

Kalau untuk perekaman videonya, Zenfone Max Pro mampu merekam dalam format 4K. Uniknya kita bisa menonaktifkan audio, cocok untuk mengambil footage video misalnya.

Berikut hasil jepretan Asus Zenfone Max Pro (M1):

Performa Tangkas

review-asus-zenfone-max-pro-m1-12

Seri “Max” kali ini memang sangat istimewa, karena Asus tak cuma menggulkan baterai besar tapi dapur pacu yang tangkas. Berikut susunan hardware Zenfone Max Pro.

  • Sytem-on-chip Qualcomm Snapdragon 636
  • CPU Octa-core 1.8 GHz Kryo 260
  • GPU Adreno 509
  • RAM 3, 4, 6GB
  • ROM 32/64GB
  • Baterai non-removable Li-Po 5.000 mAh

Snapdragon 600 series ini memboyong sejumlah teknologi yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series, menawarkan performa lebih cepat tapi tetap hemat baterai.  Di Antutu, Zenfone Max Pro mencetak skor 114.129 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 5.891 poin dan 1.445 poin di 3DMark Sling Shot.

Mobile platform terbaru Qualcomm ini menggunakan teknologi 14mm dengan basis arsitektur core Kyro 260 performance dan efficiency. Empat core Cortex-A73 untuk performance dan empat core sisanya Cortex-A53 untuk efficiency, dengan clock hingga 1.8GHz.

CPU Kryo 260 memiliki kinerja hingga 40 persen lebih tinggi daripada generasi sebelumnya yakni Snapdragon 630. Kemampuan GPU Adreno 509 pada Zenfone Max Pro M1 meningkat cukup jauh dibanding Adreno 506 pada Snapdragon 625. Mampu menyuguhkan kinerja lebih kuat untuk bermain game.

Tiga game MOBA favorit, seperti Mobile Legends, Arena of Valor, dan Vainglory, Zenfone Max Pro sudah mampu menjalankan grafis tinggi. Bagaimana dengan game battle royale PUBG Mobile, apakah cukup untuk bermain di high graphics ultra HD?

Sayangnya belum, hanya sampai pada resolusi HD dengan frame rate tinggi. Itupun menurut saya sudah mengagumkan. Lalu, saya coba bermain 4 match berturut-turut menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam, hasilnya suhu Zenfone Max Pro tidak overheat, memang sedikit panas tapi masih dalam tahap wajar.

Verdict

review-asus-zenfone-max-pro-m1-15

Xiaomi killer – sangat jelas bahwa Zenfone Max Pro ditunjukkan untuk melawan Xiaomi Redmi Note 5. Mereka sama-sama menawarkan smartphone spesifikasi tinggi dengan harga kompetitif.

Zenfone Max Pro layaknya sebuah “mesin konsol” yang mampu menjalankan game-game mobile hardcore dengan optimal dalam waktu yang lama, sangat cocok buat gamer mobile. Namun dengan catatan, jangan berekspektasi lebih pada kemampuan kameranya.

Sparks

  • Chipset Snapdragon 636 yang powerful
  • FullView display 5,99 inci rasio 18:9 full HD+
  • Pure Android, versi 8.0 Oreo
  • Baterai 5.000 mAh tahan lama

Slacks

  • Body agak tebal
  • Fokus kamera lambat di low light sehingga foto cenderung buram

Asus Juga Luncurkan ZenFone 5Q, Bawa Empat Kamera dengan Lensa Wide-Angle

Bagi sebagian kalangan, kemampuan kamera depan itu sama pentingnya dengan kamera belakang. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Asus, ada lima jenis foto favorit yang kerap diambil pengguna smartphone yaitu selfie (myself), selfie (with background), wefie, portrait (friend/family), dan scenery (landskap).

Agar kamera mampu mencakup area yang lebih luas, tentu dibutuhkan sebuah lensa wide-angle. Asus pun menjawab tantangan itu dengan membawa Zenfone 5Q ke Indonesia bersama Zenfone Max Pro M1. Seperti apa dia?

Usung Empat Kamera 

Bila Zenfone Max Pro M1 dirancang untuk nyaman bermain game, Zenfone 5Q menitik beratkan pada kemampuan memotret wide-angle 120 derajat. Smartphone ini dibekali dengan empat buah kamera, dua berada di depan dan dua di belakangnya.

Guna memenuhi kebutuhan selfie dan wefie, Asus mengandalkan kamera depan 20MP dengan sensor Sony IMX376 (f/2.0, 23mm, 1/2.8″, 1.0 μm). Sementara untuk memotret portrait dan landskap, Zenfone 5Q dibekali kamera belakang 16MP (f/2.2, 26mm, PDAF).

Keduanya berkolaborasi dengan lensa wide-angle 13mm yang tidak disebutkan resolusinya. Hadirnya pilihan mode ultrawide, tentu membuat pengambilan foto lebih leluasa.

Di sana juga ada fitur Asus BeautyLife dengan teknologi live-beautification dan dukungan live-streaming video untuk Facebook, YouTube, Twitter, Instagram dan platform media sosial lainnya. Anda bisa memilih berbagai opsi peningkatan penampilan, mulai dari menghapus noda di wajah, sampai mengubah warna kulit secara real-time.

Desain dan Spesifikasi

Zenfone 5Q merupakan salah satu seri Zenfone 5, di beberapa negara lain disebut Zenfone 5 Lite. Desainnya terbilang cukup mewah, di mana permukaan depan dan belakangnya menggunakan bahan kaca. Namun permukaan glossy-nya mudah menjadi sarang sidik jari.

Tambahan panel 2.5D contoured glass di bagian depan dan belakang melengkapi kesan mewah yang dihadirkan. Di Indonesia smartphone ini hadir dalam pilihan warna midnight black dan moonlight white.


FullView display membentang seluas 6 inci, dengan resolusi full HD+, aspek rasio 18:9 bezel tipis, dan screen-to-body 80,3 persen. Cuma belum mengusung layar notch seperti saudara premiumnya.

Kekuatan dapur pacunya dipercayakan pada chipset Snapdragon 630, disokong RAM 4GB, memori internal 64GB, dan baterai 3.300 mAh. Kelengkapan fiturnya cukup lengkap, NFC, face unlock, sensor sidik jari, dan fungsi dual SIM. Ada 3 slot yang disediakan, dua slot untuk kartu seluler berbentuk micro SIM, dan juga sebuah slot microSD.

Berapa harga Asus Zenfone 5Q? Smartphone fotografi empat kamera ini dibanderol dengan harga Rp3.499.000.

Mengulik Fitur Unggulan Smartphone untuk Gaming Asus Zenfone Max Pro M1

Game mobile bergenre MOBA seperti Mobile Legends: Bang Bang, Arena of Valor, dan Vainglory telah menjadi game favorit para gamer mobile di Indonesia. Saat ini fenomena game dengan genre battle royale seperti PUBG Mobile, Fortnite Mobile, dan Rules of Survival juga mulai dirasakan.

Banyaknya orang yang punya smartphone dan munculnya beragam game berkualitas yang bisa dimainkan secara gratis, membuat game mobile terus berkembang, bahkan akan mendominasi industri game.

Berangkat dari faktor tersebut, Asus telah meluncurkan smartphone yang mengandalkan kemampuan gaming yakni Zenfone Max Pro M1. Bertajuk “Limitless Gaming“, ponsel ini dibekali chipset powerful, FullView display, baterai ‘gajah’. Seperti apa kehebatannya?

Chipset Qualcomm Mid High Snapdragon 636

smartphone-untuk-gaming-asus-zenfone-max-pro-m1-7
Desain Asus Zenfone Max Pro M1 / Dailysocial

Qualcomm telah mendefinisikan ulang tingkatan chipset buatannya menjadi empat kategori, yaitu premium untuk seri Snapdragon 800, high-end seri Snapdragon 600, middle seri 400, dan entry-level untuk seri 200.

Asus memilih mempersenjatai Zenfone Max Pro M1 dengan chipset high-end Qualcomm generasi terbaru yakni Snapdragon 636, tapi saya lebih nyaman menyebutnya sebagai chipset mid high karena smartphone ini dibanderol terjangkau. Chipset ini memiliki arsitektur Kyro 260 dengan konfigurasi big.LITTLE dan diproduksi menggunakan pabrikasi 14 nm FinFET.

Ada empat core Cortex-A73 untuk performance dan empat core Cortex-A53 untuk efficient, kecepatan clock masing-masing 1.8GHz. Dengan GPU Adreno 509 yang mampu menyuguhkan performa gaming dan web browsing 10 persen lebih baik.

Ambil contoh PUBG Mobile, Zenfone Max Pro M1 akan disuguhkan kualitas grafis HD dan frame rate tinggi. Tampilan lebih detail tak cuma memanjakan mata, tapi memberikan vision lebih baik untuk menemukan musuh.

FullView Display 5,99 Inci

smartphone-untuk-gaming-asus-zenfone-max-pro-m1-3

Layar seluas 5,99 inci disokong resolusi full HD+, tentu sangat ideal untuk aktivitas gaming. Berkat aspek rasio 18:9, tampilan konten tersaji lebih banyak sekitar 12 persen lebih banyak dibanding 16:9.

Selain itu, contrast ratio 1500:1 memberikan sudut pandang yang lebih jelas ke arah layar. Serta sanggup menyala hingga pada 450 nits, sangat terang. Lengkap dengan teknologi TruePallete sehingga warna yang tampil lebih alami dan EcoPix yang memastikan layar dapat terlihat di bawah sinar matahari.

Baterai 5000 mAh & Dual Camera

smartphone-untuk-gaming-asus-zenfone-max-pro-m1-6

Berapa lama ZenFone Max Pro M1 bertahan untuk bermain game? Berbekal baterai kapasitas 5.000 mAh, Asus mengklaim bahwa sekali charge Anda bisa bermain game secara non-stop hingga 45 match atau sekitar 11,3 jam.

Sedangkan untuk game battle royale seperti PUBG Mobile mampu bertahan hingga 7 jam. Rules of Survival 8 jam dan Free Fire 9 jam.

Menyoal fotografi, Asus punya konfigurasi dual camera yang berbeda, 16MP+5MP untuk model RAM 6GB, serta 13MP+5MP untuk model RAM 3GB dan 4GB. Downgrade spesifikasi kamera tersebut sebenarnya sangat disayangkan.

Hands-on Asus Zenfone Max Pro M1

Chipset Snapdragon 636 yang cukup powerful, FullView display 5,99 inci full HD+ 18:9, dan kapasitas baterai 5.000 mAh yang lumayan besar memang membuat Asus Zenfone Max Pro M1 sangat nyaman untuk bermain beragam game. Namun saya tidak merasakan kesan gaming-nya.

Alih-alih memberi sentuhan UI dan konten yang kental akan tema gaming, Asus justru menanggalkan Zen UI dan menggunakan Pure Android 8.0 Oreo. Pun begitu dengan desain dan paket penjualannya, tak mengedepankan kemampuan gaming-nya.

Body-nya sendiri tersusun atas material metal, dimensi cukup ringkas 159x76mm tapi agak sedikit tebal 8,5mm. Masih bisa dimaklumi, karena baterai yang diusungnya terbilang besar. Warna yang ada ialah meteor silver dan deepsea black.

Bila melihat dari harganya yang amat menarik, Asus Zenfone Max Pro M1 memang dirancang untuk menghadapi Xiaomi Redmi Note 5. Berikut daftar harganya:

  • Asus Zenfone Max Pro M1 (RAM 6GB, ROM 64GB, kamera 16MP+5MP, kamera depan 16MP) – Rp3.299.000
  • Asus Zenfone Max Pro M1 (RAM 4GB, ROM 64GB, kamera 13MP+5MP, kamera depan 8MP) – Rp2.799.000
  • Asus Zenfone Max Pro M1 (RAM 3GB, ROM 32GB, kamera 13MP+5MP, kamera depan 8MP) – Rp2.299.000

Varian Lebih Terjangkau – Zenfone Max M1

Selain Zenfone Max Pro M1, Asus juga membawa varian yang lebih terjangkau yakni Zenfone Max M1 dengan fitur kunci FullView display 5,5 inci resolusi HD+, Snapdragon 430, RAM 3GB, ruang penyimpanan 32GB, Android 8.0 Oreo, kamera utama 13MP, kamera depan 5MP, dan baterai 4.000 mAh

Bila Zenfone Max Pro M1 dirancang untuk hardcore game, Zenfone Max M1 lebih ditunjukkan kalangan gamer casual yang tidak terlalu intens dalam bermain. Dibanderol Rp1.899.000, yang satu ini bakal berhadapan langsung dengan Xiaomi Redmi 5 dan Infinix Hot S3.

Asus Umumkan Seri ZenFone 3 yang Kebagian Update Android 8.0 Oreo

Asus terbilang rajin meluncurkan pembaruan untuk perangkat-perangkatnya. Meski sedang fokus mempersiapkan peluncuran perdana seri ZenFone 5, Asus menyempatkan diri untuk memberikan perhatian ke seri-seri terdahulu. Ada tiga seri, yaitu ZenFone 3 Laser, ZenFone 3 Zoom, dan ZenFone 3 Deluxe yang dipastikan bakal menerima update Android 8.0 Oreo.

Dalam konfirmasi ketersediaan update yang diumumkan melalui kicauan Twitter itu, Asus Malaysia memastikan pembaruan tersebut akan hadir pada bulan Maret 2018. Namun sayang tidak disebutkan secara jelas tanggal berapa pengguna salah satu dari tiga perangkat bisa mulai melakukan pembaruan.

update Asus Zenfone

Peluncuran ini bukan yang pertama dilakukan. Sebelumnya, Asus juga sudah merilis pembaruan untuk sejumlah perangkat ZenFone, antara lain ZenFone 3 dan ZenFone 3 Max. Beberapa pekan kemudian disusul oleh ZenFone 4 Pro yang juga menjadi salah satu perangkat yang beruntung.

Perangkat Asus sendiri tersedia dalam banyak model dan serial, agar tidak membuat konsumen kebingungan, adapun tiga perangkat Asus ZenFone yang kebagian jatah Maret nanti adalah Asus ZenFone 3 Laser (ZC551KL), Asus ZenFone 3 Zoom (ZE553KL), and Asus ZenFone 3 Deluxe (ZS550KL). Dalam konfirmasinya, Asus juga tidak memberikan penjelasan mengenai cakupan wilayah yang kebagian jatah.

Sedangkan bagi mereka yang memiliki satu dari tiga model tersebut, nantinya bakal menerima notifikasi update. Tetapi jika sampai akhir Maret belum menjumpai notifikasi, pengguna bisa memeriksa ketersediaannya melalui System Update yang sejatinya disediakan oleh semua pabrikan perangkat.

Sumber berita AndroidSould dan gambar header ilustrasi Google.