Among Us Mendadak Tenar di Twitch

Among Us diluncurkan pada 2018. Meskipun begitu, game tersebut baru mulai populer dalam 2 bulan belakangan. Selama bulan Agustus dan 2 minggu September 2020, total download dari game buatan InnerSloth itu melonjak naik. Tak hanya itu, Among Us juga ternyata sangat populer di Twitch.

Menurut laporan bulanan dari StreamElements dan Arsenal.gg, Among US hampir masuk dalam 10 kategori paling populer di Twitch. Dengan jumlah hours watched mencapai 30 juta jam, Among Us duduk di peringkat 11. Pertumbuhan total hours watched dari Among Us memang fantastis. Jika dibandingkan dengan Juli 2020, total hours watched dari konten Among Us pada Agustus 2020 naik hingga 650%.

Pada Agustus 2020, Just Chatting masih menjadi kategori yang paling banyak ditonton di Twitch, walau total hours watched dari kategori tersebut mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, gelar game favorit di Twitch msaih dipegang oleh League of Legends, dengan total hours watched naik 5% menjadi 135 juta jam. Fall Guys, yang diluncurkan pada Agustus 2020, duduk di posisi 3 dengan total durasi video ditonton mencapai 106 juta jam, lapor GamesIndustry.

among us Twitch
Sejumlah kategori terpopuler di Twitch pada Agustus 2020. | Sumber: StreamElements, Arsenal.gg

Secara total, hours watched di Twitch pada Agustus 2020 mencapai 1,47 miliar jam, naik dari 1,42 miliar jam pada Juli 2020. Kali ini adalah pertama kalinya jumlah hours watched di Twitch mengalami pertumbuhan month-over-month sejak lonjakan yang terjadi pada April 2020 karena pandemi COVID-19.

Twitch bukan satu-satunya platform streaming game yang mengalami pertumbuhan pada Agustus 2020. Facebook Gaming juga tumbuh. Total hours watched Facebook Gaming selama Agustus 2020 mencapai 346 juta jam, naik 179% dari tahun lalu. Memang, Facebook Gaming masih jauh tertinggal dari Twitch, tapi mereka mulai menyusul YouTube Gaming, yang memiliki hours watched mencapai 461 juta jam pada bulan lalu.

Saat ini, di Twitch, Félix “xQc” Lengyel merupakan streamer paling populer, diikuti oleh Alexandre “gAuLeS” Borba, Nick “NickMercs” Kolcheff, dan Timothy “TimTheTatman” Beta. Menariknya, popularitas konten memasak di Twitch tengah naik. Menurut laporan The Verge, total hours watched dari kategori Food & Drink di Twitch mengalami kenaikna sebesar 96% dari tahun lalu.

Sumber header: Steam

Bagaimana Industri Esports dan Musik Saling Bersinggungan

Esports kini telah menjadi industri besar. Diperkirakan, valuasi industri esports tahun ini akan menembus US$1 miliar. Jadi, jangan heran jika semakin banyak perusahaan besar yang tertarik untuk terjun ke dunia esports. Perusahaan non-endemik sekalipun menunjukkan ketertarikan dengan esports, mulai dari merek minuman seperti Coca-Cola sampai perusahaan pembuat mobil seperti Lamborghini.

Bagi perusahaan non-endemik, esports biasanya menjadi bagian dari strategi marketing mereka, alat untuk memperkenalkan merek mereka pada audiens esports, yang biasanya masih muda. Memang, salah satu alasan mengapa industri esports bisa tumbuh begitu pesat adalah karena konten competitive gaming dipercaya akan menjadi hiburan generasi berikutnya.

Sebagai bagian dari industri hiburan, game dan esports tentu saja memiliki persinggungan dengan aspek lain dari dunia entertainment, seperti musik dan film. Banyaknya game yang diadaptasi ke film merupakan salah satu bukti dari hal itu. Bukti lainnya, semakin banyak kerja sama antara pelaku industri musik, mulai dari musisi sampai perusahaan streaming musik, dengan pelaku industri esports. Berikut pembahasan tentang sejumlah pelaku industri musik yang memutuskan untuk terjun ke esports.

 

Perusahaan Streaming Musik di Esports

Spotify menjadi salah satu perusahaan di dunia musik yang memutuskan untuk masuk ke industri esports. Mereka menjajaki dunia esports melalui kerja sama dengan Riot Games berupa sponsorship berbayar. Melalui kerja sama ini, Spotify resmi menjadi rekan streaming musik dan audio resmi dari berbagai kegiatan esports League of Legends, termasuk World Championship, Mid-Season Invitational, dan All-Star Event.

Apa artinya? Spotify akan memiliki bagian khusus LoL Esports yang berisi musik, playlist, dan podcast terkait League of Legends. Podcast tersebut tidak hanya membahas tentang cerita di belakang layar dari kompetisi League of Legends, tapi juga mengenai pembuatan original soundtrack League of Legends World Championship. Memang, dari tahun ke tahun, Riot selalu menyiapkan sejumlah lagu sebagai soundtrack dari League of Legends Worlds, sama seperti Piala Dunia.

KDA adalah girl band virtual buatan Riot Games. | Sumber: Polygon
KDA adalah girl band virtual buatan Riot Games. | Sumber: Polygon

Pada 2018, Riot Games bahkan memperkenalkan virtual girl band bernama K/DA, yang terdiri dari 4 karakter League of Legends, yaitu Ahri, Akali, Evelynn, dan Kai’Sa. Ketika itu, Riot mengaku, tujuan mereka membuat K/DA adalah karena mereka ingin serius dalam menggarap konten musik terkait League of Legends. Ambisi Riot tersebut tak padam sampai sekarang. Salah satu buktinya, Riot akan menampilkan K/DA bersama hero baru LoL, Seraphine, untuk menyanyikan lagu baru di League of Legends World Championship.

Spotify bukan satu-satunya perusahaan musik yang melibatkan diri dalam industri esports, TikTok juga cukup aktif di dunia esports. Memang, TikTok lebih dikenal sebagai media sosial. Namun, media sosial ini juga identik dengan berbagai lagu catchy yang digunakan oleh para penggunanya.

Salah satu bentuk keterlibatan TikTok dalam dunia esports adalah dengan mengadakan turnamen esports tingkat mahasiswa bernama TikTok Cup. Tak hanya itu, TikTok juga pernah bekerja sama dengan beberapa pelaku industri esports, seperti Riot Games dan ESL.

Riot Games menggandeng TikTok untuk meluncurkan “GIANTS”, lagu original yang dibawakan oleh grup hip-hop virtual, True Damage. Sementara itu, ESL berkolaborasi dengan TikTok untuk menampilkan highlight dari turnamen profesional Counter-Strike: Global Offensive dan konten esports secara umum. Di Indonesia, TikTok punya kerja sama dengan WHIM Indonesia, perusahaan manajemen influencer di bawah EVOS Esports. Tujuan WHIM menjadikan TikTok sebagai rekan adalah untuk mengembangkan bisnis influencer mereka.

TikTok bekerja sama dengna WHIM Indonesia milik EVOS. | Sumber: Esports Bureau
TikTok bekerja sama dengna WHIM Indonesia milik EVOS. | Sumber: Esports Bureau

Para streamer dan organisasi esports juga menggunakan TikTok untuk menjangkau Gen Z. Di Indonesia, beberapa organisasi esports yang punya akun resmi TikTok antara lain EVOS, Bigetron, dan ONIC. Sementara di mancanegara, Team SoloMid, 100 Thieves, dan G2 Esports merupakan contoh organisasi esports yang aktif di TikTok.

 

Kolaborasi Musisi dengan Esports

Pihak yang berkolaborasi dengan pelaku industri esports tak melulu perusahaan musik, tapi juga musisi dan grup musik. Minggu lalu, PUBG Mobile mengumumkan kerja samanya dengan grup girl band asal Korea Selatan, Blackpink. Tak lama setelah pengumuman itu, PUBG Mobile mengungkap ID dari masing-masing anggota Blackpink. Selain itu, PUBG Mobile kini juga memiliki kotak airbox bertema Blackpink dan pesawat berwarna pink.

Kali ini bukan pertama kalinya PUBG Mobile berkolaborasi dengan Blackpink. Pada Juli 2020, para pemain bisa mendengar lagu Blackpink “Playing with Fire” di beberapa lokasi pada peta PUBG Mobile.

Selain Blankpink, PUBG Mobile juga pernah bekerja sama dengan DJ Alan Walker. Tahun lalu, satu hari sebelum lagu “On My Way” dirilis secara global, lagu tersebut sudah muncul terlebih dulu di PUBG Mobile. Tak hanya itu, Walker juga tampil di PUBG Mobile Club Open Spring Split Global Finals, yang diadakan di Berlin, Jerman. Dia bahkan ikut serta dalam pertandingan showmatch. Dia kembali bekerja sama dengna PUBG Mobile dalam lagu “Live Fast”.

Sementara itu, Epic Games baru saja mengumumkan bahwa boy band BTS akan merilis video musik barunya, “Dynamite”, di Fortnite pada 25 September 2020. Tak cukup sampai di situ, Epic juga memperkenalkan 2 emote baru, yang koreografinya dibuat oleh BTS sendiri. Sebelum menggandeng BTS, Epic juga pernah mengundang Marshmello dan Travis Scott untuk mengadakan konser virtual di Fortnite.

BTS akan merilis video lagu terbarunya di Fortnite.
BTS akan merilis video lagu terbarunya di Fortnite.

Fortnite memang dikenal sebagai game battle royale. Namun, Epic juga tertarik untuk menyajikan konten musik di Fortnite. Mereka bahkan membuat studio high-tech di Los Angeles sebagai tempat untuk konser live yang akan ditayangkan di Fortnite. Pada April 2020, Epic juga memperkenalkan peta baru Party Royale Island. Seperti namanya, di sini, para pemain didorong untuk berpesta dan bukannya membunuh satu sama lain. Biasanya, di pulau inilah konser virtual para musisi diadakan.

Kepada The Verge, Head of Global Partnerships, Fortnite, Nate Nanzer mengungkap bahwa Epic memang ingin menjadikan Party Royale Island sebagai tempat bagi para musisi untuk mengadakan konser virtual. “Musisi yang tengah melakukan tur mungkin tertarik untuk melakukan konser di Fortnite,” ujarnya. “Karena konser virtual ini memungkinkan para musisi untuk tampil di depan audiens yang tidak bisa mereka temukan saat mengadakan konser biasa.”

Pada pertengahan September 2020, Epic mengundang Dominic Fike untuk mengadakan konser live di Fortnite. Sementara pada minggu lalu, mereka mengundang Anderson .Paak. Ke depan, Epic akan mengajak lebih banyak musisi untuk tampil di pangung virtual dalam game mereka.

Untuk masuk ke dunia esports, seorang musisi tak harus bekerja sama dengan publisher game. Ada juga musisi yang memilih untuk menjadi investor dari organisasi esports. Misalnya, rapper Kiari Kendrell Cephus alias Offset yang berinvestasi di Faze Clan atau Kim Hee-Chul, anggota Super Junior, yang mengucurkan dana ke BRION E-Sports agar tim itu bisa ikut berlaga dalam League of Legends Champions Korea.

 

Bagaimana dengan Musisi Indonesia?

Tren musisi terjun ke dunia esports juga terjadi di Indonesia. Buktinya, muncul sejumlah musisi ternama yang melibatkan diri dalam esports, baik dengan membuat organisasi esports, badan esports, atau ikut membuat konten gaming. Ariel dari Noah jadi contoh musisi yang membuat organisasi esports. Pada Januari 2020, dia memperkenalkan The Pillars. Tim pertama dari organisasi tersebut berlaga di Free Fire Master League dengan nama The Pillars Claymore.

Pelaku industri musik lain yang ikut terjun ke esports adalah Reza Oktavian (Arap). Pria yang dikenal sebagai DJ, musisi, YouTuber, dan streamer ini cukup aktif dalam membuat konten gaming. Tak hanya itu, dia juga sempat membentuk tim esports WAW Esports. Pada Februari 2020, dia mengumumkan terbentuknya MORPH Team, yang merupakan hasil kolaborasinya dengan BUBU.com. Tim PUBG Mobile MORPH Team terdiri dari 3 pemain mantan WAW Esports dan 1 pemain mantan EVOS Esports.

Giring Ganesha, vocalis band Nidji, juga aktif dalam dunia esports. Namun, bukan organisasi esports yang dia dirikan, tapi Indonesia Esports Premier League (IESPL), penyelenggara turnamen esports. Menurut Kumparan, salah satu alasan Nidji tertarik masuk ke dunia esports adalah karena anaknya, Zidane, punya impian untuk menjadi pemain game profesional.

 

Penutup

Layaknya kacang goreng, esports kini tengah laku keras. Pandemi juga membuat semakin banyak orang sadar dengan keberadaan industri esports. Jadi, tak aneh jika ada banyak perusahaan dari berbagai bidang yang tertarik untuk menjalin kerja sama dengan pelaku esports, termasuk musisi dan perusahaan musik. Buktinya, semakin banyak kolaborasi antara industri musik dan industri esports. Sebaliknya, perusahaan game seperti Riot Games dan Epic Games juga semakin serius dalam menyediakan konten musik dalam game mereka.

Di satu sisi, tidak semua orang akan merasa senang akan kolaborasi antara pelaku industri esports dan musik. Misalnya, sebagian fans PUBG Mobile protes akan keputusan mereka untuk bekerja sama dengan Blackpink. Di sisi lain, kerja sama antara pelaku esports dan musik akan membuat industri hiburan terus berevolusi, memunculkan berbagai hal baru, seperti konser virtual yang Epic adakan di Fortnite. Siapa tahu, konser virtual di game akan menjadi hal biasa di masa depan.

ESL Umumkan Jadwal Turnamen CS:GO untuk Tahun 2021

Pandemi COVID-19 memaksa penyelengggara turnamen ESL untuk menunda berbagai turnamen esports yang hendak mereka adakan pada tahun ini, termasuk Intel Grand Slam. Faktanya, beberapa waktu lalu, ESL dan DreamHack mengumumkan bahwa mereka kaan menunda semua turnamen esports tahun ini ke 2021.

Sekarang, ESL dan DreamHack membuat pengumuman terkait jadwal turnamen Counter-Strike: Global Offensive pada 2021. Melalui Twitter, mereka juga memberikan penjelasan soal perubahan yang akan mereka implementasikan pada turnamen esports yang diselenggarakan di tahun depan.

Inilah jadwal turnamen CS:GO yang akan diadakan oleh ESL dan DreamHack pada 2021.

  • Intel Extreme Masters Katowice: 16-28 Februari, 2021
  • ESL Pro League S13: 10 Maret – 18 April, 2021
  • DreamHack Masters: 3-13, Juni 2021
  • ESL One Cologne powered by Intel: 6-18 Juli, 2021
  • Intel Extreme Masters Melbourne: 17-22 Agustus, 2021*
  • ESL Pro League S14: 1 September– 10 Oktober, 2021
  • Intel Extreme Masters: 14-24 Oktober,2021
  • Intel Extreme Masters: 2-12 Desember, 2021

Satu hal yang harus diingat, ESL bisa sewaktu-waktu mengubah tanggal dari semua turnamen mereka. Selain itu, jadwal dari Intel Extreme Masters Melbourne juga masih bersifat sementara. Pasalnya, waktu penyelenggaraan turnamen tersebut harus menyesuaikan jadwal istirahat para pemain profesional.

jadwal turnamen CS:GO 2021
ESL juga mengubah format pada turnamen buatan mereka. | Sumber: Win.gg

Pada 2021, ESL Pro Tour akan diawali dengan Intel Extreme Masters Katowice, yang akan diadakan pada Februari. ESL berencana untuk mengadakan turnamen tersebut secara offline. Untuk itu, mereka bahkan telah membangun studio khusus yang sudah memenuhi protokol kesehatan COVID-19. ESL mengklaim, studio tersebut telah menggunakan teknologi tercanggih untuk memberikan pengalaman terbaik, baik untuk para pemain profesional maupun penonton di seluruh dunia.

Selain jadwal turnamen CS:GO untuk 2021, ESL juga membahas tentang format baru yang akan mereka gunakan di ESL Pro Tour. Biasanya, setiap turnamen akan diselenggarakan selama 1 minggu. Namun, pada tahun depan, turnamen akan dilangsungkan selama 2 minggu. Harapannya, hal ini akan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh para tim profesional di perjalanan. Memang, salah satu keluhan yang biasa dilontarkan oleh para pemain profesional CS:GO adalah lamanya waktu yang mereka habiskan untuk perjalanan.

Hanya saja, durasi turnamen ESL yang lebih lama berarti para tim esports profesional juga harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk ikut serta ikut serta dalam kompetisi ESl. Hal ini dapat menyulitkan mereka untuk mengikuti turnamen CS:GO yang diadakan oleh penyelenggara lain, seperti Flashpoint dan BLAST.

Sumber: The Esports Observer, Win.gg

Babak Final The Real Race dari Lamborghini Adu 12 Sim Racer Terbaik

Pandemi COVID-19 membuat banyak kompetisi olahraga harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Terkadang, pertandingan olahraga itu digantikan dengan turnamen esports. Karena itu, tidak heran jika kompetisi sim racing berkembang pesat di tengah pandemi. Beberapa perusahaan pembuat mobil juga memutuskan untuk terjun ke esports dengan mengadakan turnamen balapan virtual, seperti Ferrari dan Lamborghini.

Lamborghini mengumumkan kompetisi sim racing pertama mereka, The Real Race, beberapa bulan lalu. Turnamen tersebut memiliki 5 babak kualifikasi yang diadakan selama 5 minggu, sejak Mei 2020 sampai Agustus 2020. Dari babak kualifikasi ini, Lamborghini akan memilih 12 sim racer terbaik untuk datang ke markas mereka di Italia. Di sana, 12 pembalap simulasi tersebut akan ikut serta dalam babak final The Real Race, yang akan diadakan pada 24 September 2020.

babak final the real race
Posisi 12 sim racer yang akan berlaga di babak final The Real Race. | Sumber: Lamborghini

Dalam babak final The Real Race, 12 sim racer yang ikut serta akan saling beradu dengan satu sama lain di 2 lintasan. Balapan pertama akan diadakan di Barcelona, sementara balapan kedua di Mount Panorama. Juara pertama dari babak final The Real Race akan mendapatkan scale model dari mobil Lamborghini yang mereka gunakan dengan skala 1:18, lapor Dupont Registry.

Tak hanya itu, 3 orang yang menjadi juara dari The Real Race juga akan mendapatkan tur VIP ke markas Lamborghini, menurut situs resmi Lamborghini. Tur tersebut akan berlangsung selama 3 hari dan Lamborghini akan menanggung seluruh biaya bagi para juara.

Dalam tur tersebut, 3 sim racer yang memenangkan babak final The Real Race akan mengunjungi departemen riset dan pengembangan Lamborghini. Di sana, mereka akan dapat menguji mobil terbaru buatan perusahaan Italia tersebut. Mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berlatih bersama pembalap resmi Lamborghini di lintasan balap sebenarnya menggunakan mobil Lamborghini.

Saat ini, posisi nomor satu dari The Real Race diduduki oleh Nils Naujoks. Dia dikenal sebagai esports racer sejak 2003, meski saat ini, dia lebih fokus untuk menjadi manajer dari tim racing G2 Esports. Dia berhasil menjuarai babak kualifikasi pertama yang diadakan di Monza. Sementara posisi ke-2 dan ke-3 diisi oleh Arnaud Lacombe dan Matthias Egger.

Biaya Akuisisi Pemain Android 4x Lebih Murah dari Pemain iOS

Dari tahun ke tahun, biaya akuisisi pemain mobile game terus turun. Menurut laporan 2020 Mobile Gaming Apps dari Liftoff, rata-rata biaya akuisisi pemain mobile game kini hanya US$1,47 turun 66% dari tahun lalu, yang mencapai US$4,37. Tak hanya itu, biaya untuk mendorong pemain mendaftarkan diri dalam sebuah mobile game juga turun, dari menjadi US$5,72 per pemain dari US$9,17 pada tahun lalu.

Studi yang dilakukan oleh Liftoff juga menunjukkan, developer game yang memiliki dana terbatas sebaiknya meluncurkan game mereka di Android terlebih dulu. Pasalnnya, biaya akuisisi pemain di Android 4 kali lipat lebih murah daripada di iOS. Menariknya, baik Android dan iOS memiliki return-on-ad-spend (ROAS) yang kurang lebih sama. Memang, meski biaya akuisisi pemain baru di iOS lebih mahal, belanja pemain iOS juga lebih tinggi.

Selama ini, para pemain iOS memang dikenal rela untuk menghabiskan uang lebih banyak saat bermain game jika dibandingkan dengan pemain Android. Alasan lain mengapa biaya akuisisi pemain iOS lebih mahal adalah karena pengguna iPhone dianggap memiliki ekonomi yang lebih baik, karena harga iPhone lebih mahal dari kebanyakan harga ponsel Android, walau juga ada smartphone Android premium.

biaya akuisisi pemain mobile game
Tingkat return on ad spending per 7 hari berdasarkan genre game. | Sumber: Liftoff

Menariknya, walaupun biaya untuk mengakuisisi pemain baru turun, biaya untuk membuat pemain menghabiskan uang dalam game justru naik. Saat ini, biaya rata-rata untuk mendorong pemain berbelanja di game naik menjadi US$43,88 dari US$35,42, lapor GamesIndustry.

“Meski para pemain tertarik untuk mencoba game baru, mereka kurang tertarik untuk membeli item dalam game,” kata Liftoff, seperti dikutip dari Forbes. “Biaya untuk membuat pemain melakukan in-app purchase (IAP) naik 24% menjadi US$43,88, yang merupakan rekor tertinggi sejak 2018. Tingkat konversi install ke IAP juga turun 46%. Kemungkinan, hal ini terjadi karena resesi dan turunnya pemasukan siap dibelanjakan.”

Tampaknya, pandemi COVID-19 juga mulai memberikan dampak buruk pada industri game. Selama ini, industri game justru diuntungkan karena masyarakat diminta untuk tetap di rumah. Buktinya, total belanja gamer di AS sempat mengalami kenaikan. Begitu juga dengan industri game di Tiongkok.

Sumber header: Engadget

Lakukan IPO, Unity Dapat Investasi Sebesar Rp19 Triliun

Unity Technologies mendapatkan investasi sebesar US$1,3 miliar ketika mereka melakukan penawaran saham perdana minggu lalu. Dengan begitu, valuasi Unity sebagai perusahaan mencapai US$13,6 miliar. Sebagai perusahaan, Unity membuat game engine. Jumlah game yang dibuat menggunakan game engine Unity mencapai ribuan, mulai dari mobile game, konsol, sampai PC.

Pada bulan lalu, Unity mengajukan IPO ke Securities and Exchange Commission (SEC). Ketika itu, mereka juga mempublikasikan laporan keuangan mereka untuk pertama kalinya. Sebagian orang terkejut melihat besarnya kerugian yang dialami oleh Unity. Sementara sebagian lainnya kagum karena model berlangganan yang diterapkan oleh Unity bisa memberikan pemasukan dalam jangka panjang.

Pada 2018, pemasukan Unity mencapai US$380,7 juta dengan kerugian sebesar US$131,6 juta. Pada 2019, pemasukan Unity naik menjadi US$541,8 juta. Sayangnya, bersamaan dengan naiknya pemasukan perusahaan, kerugian yang mereka alami juga naik, menjadi US$163,2 juta. Sementara pada semester pertama 2020, pemasukan Unity telah menembus US$3351,3 juta dengan kerugian sebesar US$54,1 juta.

unity ipo
CEO Unity, John Riccitiello.| Sumber: GamesBeat/Dean Takahashi

Saat perusahaan melakukan IPO, biasanya, investor yang akan membeli saham perusahaan akan ditentukan oleh bank investasi. Namun, tidak begitu dengan Unity. CEO Unity, John Riccitiello mengatakan bahwa investor yang membeli saham perusahaan mereka ditentukan oleh tim manajemen Unity berdasarkan data. Salah satu kriteria investor mereka adalah perusahaan yang akan mempertahankan saham mereka di Unity dalam waktu lama.

“Kami ingin memilih investor yang bisa membuat kami bangga sebagai rekan mereka,” kata Riccietiello, seperti dikutip GamesBeat. Dia bergabung dengan Unity pada 2014 setelah meninggalkan Electronic Arts. Menurutnya, salah satu kelebihan Unity jika dibandingkan dengan pesaing mereka, seperti Unreal Engine buatan Epic Games, adalah pasar mobile game, yang nilainya memang terus naik dari tahun ke tahun.

“Epic adalah perusahaan yang sangat baik, dan mereka punya beberapa fitur hebat yang kami gunakan sebagai perbandingan,” ujar Riccietello, menurut laporan CNN. “Tapi… saya tidak menganggap mereka sebagai pesaing.”

Salah satu sumber pemasukan Unity adalah biaya langganan untuk game engine mereka. Biaya berlangganan yang Unity kenakan pada developer beragam, mulai dari US$399 sampai US$2.400 per tahun, tergantung pada besar studio game yang menggunakan engine tersebut.

unity ipo
Fall Guys adalah salah satu game yang menggunakan game engine buatan Unity. | Sumber: Steam

Selain dari biaya langganan, Unity juga mendapatkan pemasukan dari iklan, bisnis yang tengah mengalami kesulitan saat ini. Pasalnya, belum lama ini, Apple memutuskan untuk berhenti menggunakan Identifier for Advertisers (IDFA), yang bisa digunakan oleh pengiklan untuk melakukan targeted advertising. Apple melakukan ini demi melindungi privasi para penggunanya. Dan hal ini akan membuat bisnis periklanan mobile menjadi semakin sulit, yang dapat menjadi masalah bagi Unity.

Unity mengaku, salah satu risiko bisnis mereka adalah karena mereka sangat menggantungkan diri pada sistem operasi buatan perusahaan lain. Padahal, peraturan penggunaan di operasi sistem itu bisa saja sewaktu-waktu berubah. 

Game engine Unity adalah salah satu teknologi paling penting dalam game. Software yang dikembangkan menggunakan Unity telah dijalankan di lebih dari 1,5 miliar perangkat. Unity mengklaim, engine buatan mereka juga digunakan di lebih dari 50% mobile game, game PC, dan game konsol. Mereka memperkirakan, potensi pasar mereka di bisnis game, iklan TV, dan film animasi mencapai US$29 miliar. Sejauh ini, beberapa game populer yang menggunakan Unity sebagai game engine antara lain Pokemon Go, Call of Duty: Mobile, dan Fall Guys.

Sumber header: Gaming Street

SteelSeries Perkenalkan Arctis 9, Headset Nirkabel untuk PC dan PS5

SteelSeries memperkenalkan headset gaming nirkabel baru, yaitu Arctis 9. Headset ini kompatibel dengan PC dan PlayStatoin 4. SteelSeries juga menjamin bahwa headset tersebut akan bisa digunakan pada PlayStation 5. Dilengkapi dengan konektivias Bluetooth dan 2,4GHz, Anda akan bisa menghubungkan Arctis 9 ke smartphone dan PS4/PC Anda. Ya, Arctis 9 memang memiliki desain dan fitur yang hampir sama dengan SteelSeries Artics 9X. Hanya saja, Arctis 9X ditujukan untuk pemilik Xbox One.

Arctis 9 memiliki baterai yang bisa digunakan hingga 20 jam. Pada ear cup sebelah kanan, Anda akan menemukan port Micro USB untuk mengisi baterai dari headset tersebut. Di sini, juga terdapat 3,5mm jack yang bisa Anda gunakan untuk menghubungkan Arctis 9 dengan kabel jika Anda mau.

Kebanyakan tombol pada Arctic 9 terdapat di ear cup sebelah kanan. Di sini, terdapat tombol untuk menyalakan headset, tombol untuk mematikan mikrofon, dan juga volume dial utama, yang berfungsi untuk menyesuaikan volume audio di game dan chat secara bersamaan.

SteelSeries Arctis 9
SteelSeries Arctis 9.

Sementara pada ear cup sebelah kiri, terdapat volume dial untuk menyesuaikan volume dari audio game dan chat secara terpisah. Di sini, Anda juga dapat menemukan mikrofon yang dapat ditarik. Ketika Anda menekan tombol mute, lampu indikator pada mikrofon akan menyala. Dengan begitu, Anda tidak perlu bingung apakah mikrofon headset dalam keadaan menyala atau mati. SteelSeries Arctis 9 dihargai US$200 atau sekitar Rp2,9 juta.

Baik Sony maupun Microsoft mengungkap bahwa mereka akan meluncurkan konsol next-gen mereka pada November 2020. Jadi, tidak heran jika perusahaan pembuat aksesori gaming berlomba-lomba untuk memperkenalkan headset baru yang kompatibel dengan konsol tersebut. Sama seperti Turtle Beach, SteelSeries biasanya meluncurkan headset yang berbeda untuk PS5 dan Xbox Series X. Namun, juga ada merek headset lain yang lebih memliih untuk menyediakan satu headset untuk kedua konsol next-gen itu.

Di tengah pandemi, semakin banyak orang yang menghabiskan waktu untuk bermain game. Hal ini mendorong mereka untuk membeli perangkat gaming. Menurut laporan Newzoo, Gen X pun ternyata menunjukkan ketertarikan untuk membeli aksesori gaming.

Sumber: The Verge, Engadget

Supercell, Riot, Ubisoft Suntikkan Dana untuk Aplikasi Gaming Sosial

Bunch baru saja mendapatkan investasi sebesar US$20 juta (sekitar Rp295 miliar). Ronde pendanaan kali ini dipimpin oleh General Catalyst. Sejumlah publisher game ternama juga ikut menanamkan investasi untuk Bunch, seperti Electronic Arts, Take-Two Interactive Software, Krafton, Ubisoft, Mixi, Miniclip, Colopl, Riot Games, Ubisoft, dan Supercell. Tidak heran jika para publisher turut mendukung Bunch, mengingat ia merupakan aplikasi gaming sosial.

Aplikasi Bunch memungkinkan para mobile gamer untuk tetap terhubung dengan satu sama lain saat mereka sedang bermain game. Memang, Bunch menempatkan diri sebagai aplikasi party di game-game multiplayer. Bunch memudahkan para pemain untuk bermain bersama teman-teman mereka, yang dapat mendorong tingkat engagement pemain dalam game. Hal ini akan menguntungkan developer yang mengintegrasikan Bunch ke game mereka.

investasi bunch
Jumlah pengguna Bunch tumbuh pesat selama pandemi.

Selama pandemi, jumlah pengguna Bunch tumbuh hingga puluhan kali lipat. Kepada GamesBeat, CEO Selcuk Atli mengatakan, sejak awal Maret 2020, jumlah pengguna aktif Bunch naik hingga 50 kali lipat dari bulan ke bulan. Dari ribuan pengguna, jumlah pengguna Bunch kini mencapai jutaan orang. Sekitar 60% pengguna milenial Bunch merupakan perempuan. Namun, jumlah pengguna pria dari Bunch juga terus bertambah.

Game multiplayer menjadi media sosial yang baru. Di waktu yang sulit seperti sekarang, ketika kita terisolasi dari orang lain, bermain game menjadi salah satu cara bagi orang-orang untuk berkumpul bersama teman,” kata Atli, seperti dikutip dari Games Industry.

Lebih lanjut, dia berkata, “Setiap game saling berdiri mandiri, terpisah dari satu sama lain. Di Bunch, kami mencoba membuat cara bagi para pemain untuk saling terhubung dengan teman-teman di dalam dan di luar game yang mereka mainkan. Kami sangat senang bisa mendapatkan General Catalyst dan juga banyak kreator game populer sebagai investor kami.”

Aplikasi Bunch sudah dilengkapi dengan beberapa game internal, seperti Pool, Mars Dash, Draw Party, Trivia, serta versi multiplayer dari Flappy Bird. Tak berhenti sampai di situ, Bunch juga terintegrasi langsung ke game-game seperti Spaceteam, Brawl Stars, dan Armajet. Bunch juga sudah mendukung PUBG Mobile, Minecraft, dan Uno.

Sebelum ini, Bunch telah mendapatkan investasi sebesar US$3,8 juta (sekitar Rp56 miliar) pada 2018. Pada November 2019, mereka kembali mendapatkan suntikan dana sebesar US$3,85 juta (sekitar Rp56,7 miliar).

Turnamen Minecraft Bakal Diadakan Lebih Sering

Noxcrew, komunitas kreator Minecraft, mulai mengadakan Minecraft Championship pada November 2019. Sejak saat itu, mereka secara rutin mengadakan turnamen Minecraft setiap bulannya. Namun, pada bulan ini, Noxcrew memutuskan untuk mengadakan MCC dua kali.

MCC 9 baru saja berakhir pada 12 September 2020 dan Noxcrew sudah mengumumkan bahwa MCC 10 akan dimulai pada 23 September 2020. Kali ini merupakan pertama kalinya Noxcrew mengadakan dua turnamen Minecraft sekaligus dalam satu bulan, menurut laporan Dot Esports.

Minecraft Championship biasanya diikuti oleh 10 tim yang berisi 4 orang. Tim-tim ini akan beradu kemampuan dalam berbagai mini-game, seperti Bingo But Fast, Ace Race, dan Skyblockle. Biasanya, tim-tim yang ikut merupakan tim undangan.

Meskipun begitu, pada MCC 10, para penonton juga bisa ikut serta. Dari 10 slot yang tersedia, 2 slot akan dibuka untuk para penonton. Para pemain Minecraft yang ingin ikut serta dalam MCC 10 harus membuat rekaman permainan bersama 3 teman satu timnya. Sayangnya, MCC 10 tidak menerima pendaftaran individu.

Tidak heran jika Noxcrew tertarik untuk mengadakan 2 turnamen Minecraft dalam sebulan. Konten Minecraft memang tengah diminati. Menurut Rod “Slasher” Breslau, yang mengaku sebagai esports dan gaming insider, siaran MCC 9 di Twitch dan YouTube mendapatkan 500 ribu penonton. Pada akhir kompetisi tersebut, jumlah penonton kategori Minecraft di Twitch mencapai lebih dari 300 ribu penonton, lapor Happy Gamer.

Saat ini, telah ada 3 tim yang dipastikan akan berlaga dalam MCC 10. Ketiga tim tersebut adalah:

1. Tim Red Rabbits, yang memiliki anggota:
Dream
GeorgeNotFound
SolidarityGaming
CptPuffy

2. Tim Orange Ocelots, yang memiliki anggota:
PetezAhhutt
SmallishBeans
FalseSymmetry
CubFan

3. Tim Yellow Yaks, yang memiliki anggota:
Krinios
Tapl
King_Burren
MichaelMcchill

Pandemi COVID-19 memaksa masyrakat untuk tetap di rumah selama beberapa bulan belakangan. Hal ini membuat banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain game atau menonton konten game. Buktinya, jumlah pengguna concurrent di Steam mencapai rekor baru. Selain itu, jumlah penonton di berbagai platform streaming game juga naik. Pada Q2 2020, total hours watched di Twitch mencapai 5 miliar jam, yang merupakan rekor tersendiri.

Belakangan, Minecraft juga kembali populer. Per Mei 2020, Minecraft telah terjual sebanyak 200 juta kopi. Sementara jumlah pemain aktif bulanannya mencapai 126 juta orang.

Team Liquid Punya Markas Baru, Lengkap Dengan Psikolog dan Chef

Team Liquid punya markas baru di Het Platform. Terletak di Utrecht, kota terbesar ke-4 di Belanda, Het Platform memiliki luas hampir 280 ribu kaki persegi. Sementara markas Team Liquid memiliki luas 11,4 ribu kaki persegi.

Het Platform dibangun dengan material daur ulang agar ramah lingkungan. Dan mengingat bangunan tersebut berada tepat di atas pusat transportasi, pemerintah Utrecht juga ikut terlibat dalam pembangunan bangunan tersebut, ungkap Brittany Lattanzio, Senior Talent Manager, Team Liquid.

markas baru team liquid
Markas baru Team Liquid terletak di Het Platform.

Kepindahan Team Liquid ke markas barunya didukung oleh Dell Alienware, yang telah menjadi rekan dari organisasi esports ini selama 10 tahun. Team Liquid juga berusaha untuk memuaskan Alienware dengan mendesain interior markas mereka agar menyerupai pesawat luar angkasa.

Markas baru Team Liquid tak hanya terlihat keren, ia juga sudah dilengkapi dengan puluhan PC dan monitor canggih. Di sana, terdapat 75 Alienware Aurora R11, yang menggunakan Intel Core i9 10900KF dan Nvidia RTX 2080 Ti, dan 140 monitor AW2521HFL. Markas Team Liquid juga sudah dilengkapi dengan monitor esports yang baru Alienware luncurkan, yaitu 360Hz AW2521H berukuran 24,5 inci. Secara total, nilai PC dan monitor yang ada di markas Team Liquid mencapai US$452 ribu. Selain PC canggih, Team Liquid juga mendapatkan akses ke internet berkecepatan tinggi.

Team Liquid memiliki 2 ruang latihan di markas barunya. Tak jauh dari ruang latihan, terdapat ruangan review, yang dilengkapi dengan 4K Projector dan Dell Canvas untuk membahas strategi tim. Para pemain bahkan memiliki “call pods” untuk melakukan streaming atau sekedar video chat pribadi. Markas Team Liquid juga memiliki kantor terbuka, ruang konferensi, dan ruang untuk bersantai.

markas baru team liquid
Markas baru Team Liquid juga dilengkapi dengan ruangan review.

“Kami ingin memberikan pemain kami tempat untuk berlatih dengan maksimal, memungkinkan mereka memberikan performa terbaik saat mereka bertanding,” kata Lattanzio, seperti dikutip dari PC Gamer. Dia mengungkap, visi Team Liquid adalah untuk menjadi tim yang bisa selalu menang. Salah satu cara untuk meraih kemenangan adalah dengan memastikan para pemain bisa merasa nyaman saat berlatih.

Tim Dota 2 Team Liquid menjadi tim pertama yang melakukan bootcamp di markas baru mereka. Mereka memulai hari dengan olahraga dan pemanasan. Mereka lalu mulai berlatih pada pukul 1 atau 2 siang hingga 8 atau 9 malam. Untuk membantu pemain menghadapi stres — pemain esports menghadapi tekanan mental yang sama besarnya dengan atlet Olimpiade — Team Liquid menyiapkan dua psikolog olahraga. Para pemain bisa meminta bantuan mereka untuk mengatasi burnout atau meminta saran agar mereka bisa memberikan performa terbaik.

Team Liquid juga ingin memastikan bahwa para pemain mereka sehat. Salah satu caranya adalah dengan menjaga pola makan mereka. Karena itu, Team Liquid mempekerjakan dua chef yang bertugas untuk menyiapkan makanan bernutrisi 3 kali sehari bagi para pemain. Kedua Chef ini juga ikut turun tangan dalam menentukan desain dapur di markas baru Team Liquid.

markas baru team liquid
Team Liquid ingin berikan tempat latihan terbaik untuk para pemainnya.

Team Liquid juga menyewa keseluruhan apartemen di lantai pertama dari Het Platform. Apartemen tersebut akan menjadi tempat tinggal para pemain. Apartemen para pemain Team Liquid dilengkapi dengan 2 monitor AW2521HF 240Hz dan 1 Alienware Aurora. Menggunakan prosesor Intel Core i7 dengan Nvidia RTX 2060 Super, PC tersebut ditujukan untuk kegiatan “bersantai dan streaming ringan.”

“Salah satu manfaat dari punya markas terpisah adalah saya bisa memisahkan kehidupan pribadi dan profesional saya,” kata Jack “Speed” Packwood-Clarke, pemain Rocket League. “Ketika Anda tinggal di tempat kerja, hal itu akan membuat Anda terus memikirkan pekerjaan Anda.”

Team Liquid bukanlah organisasi esports pertama yang rela menghabiskan uang banyak untuk membuat markas sendiri. Pada Januari 2020, 100 Thieves mengumumkan markas barunya di Los Angeles. Sementara pada tahun lalu, Team SoloMid menghabiskan US$13 juta untuk membuat pusat pelatihan bagi para atletnya.