Apple iPhone 11 Series Kini Sudah Tersedia di Indonesia, Harganya Mulai Dari Rp13 Juta

Trio iPhone terbaru dari Apple, yakni iPhone 11, 11 Pro, dan 11 Pro Max kini sudah tersedia di jaringan Erajaya Retail Group. Anda bisa mendapatkannya lewat iBox, Erafone, dan Urban Republic di seluruh Indonesia per tanggal 6 Desember 2019.

Nah kalau pada tahun-tahun sebelumnya selisih harganya cukup tinggi, misalnya bila dibandingkan dengan Apple Store di Singapura – tahun ini harga iPhone 11 series jauh lebih menarik. Kita ambil contoh iPhone 11 varian paling dasar dengan penyimpanan 64GB, dibanderol Rp12.999.000 di Indonesia. Sementara, di Apple Store Singapura dibanderol S$1,149 atau sekitar Rp11,8 juta yang selisihnya tidak begitu jauh.

PSX_20191206_163041

Sebagai pengingat, tahun lalu harga iPhone XR 64GB tercatat mencapai Rp15.199.000. Mungkin Anda penasaran, kenapa harga iPhone 11 series bisa lebih menarik? Djatmiko Wardoyo, Director Marketing and Communication Erajaya Group berpendapat, “definisi menarik itu dalam penetapan harga; satu domainnya ada di principle, bukan di kita”, ungkap Djatmiko.

“Yang kedua, selalu terkait dengan kalau produk-produk yang memang sifatnya diimpor resmi, diimpor secara langsung dari luar bukan rakitan di sini itu terkait dengan yang namanya currency tingkat nilai tukar mata uang kita,” tambahnya.

Djatmiko juga mengatakan kalau respon iPhone 11 series ini bagus di Indonesia. Ia menyoroti rencana pemerintah yang akan menerapkan sistem kontrol imei per tanggal 18 April 2020 mendatang juga sangat berpengaruh.

Efek dari rencana penerapan ini ternyata sudah memberikan dampak ke konsumen yang sudah mulai mikir kalau beli iPhone lebih baik yang bergaransi resmi. Menurutnya, peraturan pemerintah yang akan diterapkan ini memiliki dampak yang bagus buat; satu negara – karena akan mendapatkan potensi pendapatan dari pajak ppn yang 10 persen.

Yang kedua itu dari sisi konsumen, di mana perlindungan konsumen akan menjadi prioritas – mereka akan sadar hak-haknya sebagai konsumen. Seperti kalau rusak, maka tercakup garansi. Ketiga tentunya bagus buat distributor atau ritel resmi seperti Erajaya.

Berikut daftar harga iPhone 11 series di Indonesia:

  • iPhone 11 64GB Rp12.999.000
  • iPhone 11 128GB Rp14.199.000
  • iPhone 11 256GB Rp16.199.000
  • iPhone 11 Pro 64GB Rp18.499.000
  • iPhone 11 Pro 256GB Rp21.799.000
  • iPhone 11 Pro 512GB Rp25.799.000
  • iPhone 11 Pro Max 64GB Rp19.999.000
  • iPhone 11 Pro Max 256GB Rp23.699.000
  • iPhone 11 Pro Max 512GB Rp27.499.000

Kegiatan peresmian penjualan perdana iPhone 11 series dilakukan di sembilan titik toko yaitu iBox Central Park, iBox Mal Kelapa Gading, iBox Senayan City, iBox Teuku Umar Denpasar, Erafone Bintaro X-Change, Erafone Kemang, Erafone Pondok Indah Mall, Erafone Supermal Karawaci, Erafone Teuku Umar Denpasar.

Setiap Konsumen yang menjadi pembeli pertama di sembilan toko tersebut akan mendapatkan privilege satu unit AirPods 2nd Generation. Selain itu, pada periode peresmian penjualan perdana 6 – 8 Desember 2019 ada promo menarik untuk setiap pembelian iPhone 11, iPhone 11 Pro, iPhone 11 Pro Max yang berlaku khusus di jaringan ritel Erajaya.

PSX_20191206_163128

Gratis hingga 2 bulan cicilan untuk transaksi cicilan 0% hingga 24 bulan dengan kartu kredit Bank BCA, Mandiri, BNI, BRI, Citibank, CIMB Niaga, HSBC dan Permata Bank. Gratis program keanggotaan gaya hidup TecProtec untuk perbaikan dan perlindungan iPhone selama 12 bulan. Serta, diskon 50 persen untuk AirPods 2nd Generation.

Kalau soal tampilan, iPhone 11 series memang masih mengusung desain yang nyaris identik. Namun tentu saja ada perombakan signifikan di sektor spesifikasi, terutama di bagian kamera, SoC, dan daya tahan baterai yang lebih baik.

iPhone 11 yang menggantikan iPhone XR datang membawa sepasang kamera belakang: 12MP f/1.8 dan 12MP dengan lensa ultra-wide (120°) f/2.4. Di depan, ada kamera 12MP f/2.2.

Untuk iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max, mereka mengusung triple camera. Jadi selain dua kamera yang sama seperti milik iPhone 11, ada pula kamera 12MP dengan lensa telephoto f/2.0.

Terkait performa, trio iPhone 11 ini mengandalkan chipset A13 Bionic yang diklaim menjanjikan peningkatan performa CPU dan GPU hingga sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan chipset A12 tahun lalu. Menariknya, A13 juga lebih irit daya; Apple mengklaim iPhone 11 Pro punya daya tahan baterai 4 jam lebih lama daripada iPhone XS, sedangkan untuk iPhone 11 Pro Max dan XS Max, selisihnya terpaut 5 jam.

Rp8.499.000, ASUS ROG Phone II Resmi Hadir di Indonesia

Tahun lalu, ASUS sempat merilis ROG Phone generasi pertama di Indonesia. Namun tidak jadi dipasarkan karena bila dilanjutkan development-nya sampai smartphone gaming tersebut beredar di Indonesia, waktunya terlalu dekat dengan ROG Phone II.

Kini ASUS akhirnya resmi memperkenalkan ROG Phone II di Tanah Air dan harganya terbilang mencengangkan. Sebagai perbandingan, tahun lalu ROG Phone pertama dijual mulai dengan harga Rp13 juta. Sedangkan, ROG Phone II dibanderol mulai Rp8,5 juta.

PSX_20191206_004527

Kalau dibandingkan spesifikasi dan fitur-fiturnya, ROG Phone II mendapat banyak peningkatan yang signifikan. Salah satunya teknologi layarnya, di mana ASUS menggunakan panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan menjadi pertama yang ada pada smartphone.

Selain itu, layar seluas 6,59 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9 ini memiliki response time 1ms. Tingkat reproduksi warna di color space DCIP-3 hingga 111,8 persen dengan Delta E<1 dan mendukung tampilan 10-bit HDR.

PSX_20191206_004500

“ROG Phone II merupakan smartphone gaming pertama yang menggunakan layar AMOLED 120Hz 1ms. Fitur tersebut memang tidak pernah diusung oleh produsen smartphone lainnya karena konsentrasi utama mereka bukanlah gaming. Untuk gamers, layar dengan refresh rate tinggi dan memiliki respons cepat sangat penting keberadaannya,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

SoC yang digunakan ialah Mobile Platform Qualcomm Snapdragon 855 Plus dengan CPU clock speed hingga 2,96GHz yang memang dirancang untuk kebutuhan gaming. Untuk menjaga performanya agar tetap optimal, ASUS menyeimbangkannya dengan sistem pendingin berlapis yakni GameCool II dengan 3D vapor-chamber hingga active cooling berupa aksesori kipas AeroActive Cooler II.

ROG Phone II menggunakan jenis RAM dan storage versi terbaru. RAM LPDDR4X dengan kapasitas 8GB atau 12GB, serta penyimpanan UFS 3.0 dengan kapasitas 128GB atau 512GB. Smartphone gaming ini juga dilengkapi dengan fitur gaming seperti sensor ultrasonic AirTrigger II dan sederet aksesoris eksklusif. Serta, dapat menemani sesi bermain game penggunanya dalam jangka waktu lebih lama – berkat baterai besar 6.000 mAh dengan teknologi Quick Charge 4.0.

Berikut harga aksesori gaming untuk ROG Phone II:

  • Adaptor ROG Charger 30W Rp399.000
  • AeroActive Cooler II Rp799.000
  • Professional Dock Rp899.000
  • Lighting Armor Case Rp599.000
  • TwinView Dock II Rp2.999.000
  • ROG Kunai Gamepad Rp899.000
  • Mobile Desktop Dock Rp2.299.000
  • ROG Phone Bag Rp599.000

ASUS juga menyediakan paket aksesori seperti ROG Kunai Gamepad, AeroActive Cooler II, 30W ROG Charger, dan ROG Phone Bag dengan harga Rp2.499.000. Lalu, TwinView Dock II, 30W ROG Charger, dan ROG Phone Bag seharga Rp3.599.000.

Harga ROG Phone II untuk Ultimate Heavy Gamer Package dijual seharga Rp12.499.000. Meliputi ROG Phone II varian memori 12GB + 512GB, serta aksesori Aero Case, AeroActive Cooler II, dan 30W ROG Charger.

Sementara, ROG Phone II untuk Hardcore ROG Fans Package dibanderol Rp22.891.000. Anda mendapatkan ROG Phone II varian memori 12GB + 512GB, semua aksesori gaming, dan ROG Suitcase.

Terakhir ROG Phone II untuk Elite Gamer Package, verian basic dengan ROG Phone II 8GB + 128GB. Isinya standar dengan 18W QC4.0 Charger dan Aero Case dibanderol hanya seharga Rp8.499.000. Harga tersebut terbilang berani dan sangat kompetitif menempelkan ketat smartphone mainstream pada rentang harga yang sama. Berikut video unboxing-nya:

Xiaomi Umumkan Redmi 8, 8A, dan Mi True Wireless Earbuds

Menurut laporan dari Canalys, pada kuartal ketiga 2019 – Xiaomi menduduki nomor dua terbesar sebagai penguasa pasar smartphone di Indonesia. Melengkapi Redmi Note 8 series yang sudah lebih dulu meluncur sejak bulan Oktober lalu, kini Xiaomi telah mengumumkan beberapa produk terbaru mereka meliputi smartphone Redmi 8, Redmi 8A, sistem operasi MIUI 11, dan produk ekosistem baru.

“Visi kami adalah menghadirkan inovasi kepada semua orang dengan produk berkualitas tinggi dan harga sebenarnya. Redmi 8 dan Redmi 8A akan melanjutkan mimpi kami menyediakan teknologi yang luar biasa kepada masyarakat di Indonesia dan mengubah hidup mereka dengan menghubungkan lebih banyak orang ke teknologi dan pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” ujar Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.

Redmi 8 by Xiaomi

Aspek utama yang diunggulkan Redmi 8 ialah desain barunya, smartphone ini hadir dengan desain baru bertema aura mirror dengan finishing glossy seperti kaca yang tak hanya terlihat elegan tapi juga terasa premium dalam genggaman tangan. Ditambah ketersediaan tiga pilihan warna stylish yaitu sapphire blue, ruby red, dan warna klasik onyx black.

Masih di bagian belakang, modul dual-camera ditempatkan di tengah atas secara vertikal yang memberi kesan simetris. Tiap sudutnya juga dibuat sedikit melengkung agar nyaman dipegang. Selain itu, perlu diketahui bahwa Redmi 8 sudah menggunakan port USB Type-C.

PSX_20191205_081145

Beralih ke bagian depan kita disuguhi layar IPS 6,22 inci dengan notch bergaya Dot Drop. Namun resolusinya hanya sebatas HD+ (720×1520 piksel) dengan tingkat kerapatan sekitar 270 ppi dalam rasio 19:9. Hal bagusnya, panelnya sudah diproteksi Corning Gorilla Glass 5 yang harusnya bakal lebih tahan terhadap benturan.

Smartphone ini digerakkan oleh chipset Qualcomm Snapdragon 439 yang dibuat pada proses pabrikasi 12 nm. Apakah ini upgrade atau downgrade? Sebab sebelumnya, Redmi 7 mengandalkan mobile platform Qualcomm seri Snapdragon 600 yakni Snapdragon 632 yang walaupun masih dibuat pada proses produksi 14nm.

Kinerjanya didukung dengan opsi konfigurasi RAM 3GB dengan penyimpanan 32GB atau RAM 4GB dengan penyimpanan 64GB. Lalu, tangki baterai 5.000 mAh yang dimilikinya diklaim mampu bertahan hingga empat hari.

Masuk akal, sebab chipset yang digunakan juga sangat efisien dan hanya menangani layar resolusi HD+. Tentu saja, tak lepas dari pengoptimalan baterai dan manajemem daya berbasis AI. Redmi 8 sebenarnya mendukung fast charging hingga 18W, tapi adaptor charger 18W harus dibeli secara terpisah. Dalam paket penjualan hanya dibekali adaptor charger standar 5V 2A. Berikut video unboxing Redmi 8:

Untuk fotografi kamera utama Redmi 8 mendapat sedikit peningkatan. Resolusinya masih 12MP, tapi dengan aperture dan ukuran per piksel lebih besar. Masing-masing f/1.8 dan 1.4µm, serta dilengkapi dengan sistem Dual Pixel PDAF.

Kamera sekundernya tetap 2 MP sebagai depth sensor. Fitur-fitur kamera belakangnya antara lain AI scene detection, AI portrait, AI beautify, dan HDR. Sedangkan, kamera depannya 8MP. Baik kamera depan dan belakangnya bisa merekam video 1080p pada 30fps.

Lalu, berapa harga Redmi 8 di Indonesia? Untuk varian memori 3GB+32GB dijual dengan harga Rp1.749.000 (harga perkenalan Rp1.699.000). Sedangkan, varian memori 4GB+64GB dijual Rp1.849.000 (harga perkenalan Rp1.799.000). Bisa dibeli di Lazada, Mi.com, dan Authorized Mi Store pada tanggal 12 Desember 2019.

Redmi 8A by Xiaomi

PSX_20191205_081137

Spesifikasi dari Redmi 8A sebetulnya tidak jauh berbeda dengan Redmi 8, yang dikurangi seperti konfigurasi RAM dan memori internalnya lebih rendah yakni 2GB dengan penyimpanan 32GB, serta hanya punya satu kamera di belakang 12MP.

Selain itu untuk desain, Redmi 8A kebalikan dari Redmi 8 dengan finishing matte. Namun tetap hadir dengan pilihan warna cantik seperti ocean blue, sunset red, dan midnight black.

Harga Redmi 8A di Indonesia dibanderol Rp1.449.000 dengan konfigurasi memori 2GB+32GB, harga perkenalannya Rp1.399.000. Redmi 8A bisa dibeli di Shopee, Mi.com, dan Authorized Mi Store pada tanggal 12 Desember 2019. Kedua smartphone tersebut dilengkapi dengan masa garansi 24 bulan.

Apa yang baru dari MIUI 11?

PSX_20191205_090101

Bersamaan dengan peluncuran Redmi 8 series, Xiaomi juga mengumumkan kehadiran resmi sistem operasi MIUI 11, sejak semula bertujuan menghadirkan komunikasi yang lebih langsung dan efisien antara pengguna dan perangkat teknologinya.

Pada versi terbaru ini, Xiaomi melangkah maju dengan menghadirkan evolusi pada desain dengan membuang elemen-elemen yang tidak utama dan memberikan penekanan pada konten. Tampilan antarmukanya lebih flat dan minimalis, dengan ikon aplikasi lebih lembut, membuat pengguna bisa mengakses fitur-fitur penting dengan cepat. Fitur dark mode juga menjadi suguhan utama.

Hal unik dari MIUI 11 ialah aspek suara, Xiaomi menghadirkan suara alam sebagai notifikasi dan alarm, seperti suara burung, serangga, dan air. Suara notifikasi bakal berubah-ubah seiring pergantian waktu. Pun demikian dengan alarm, tiap hari berbeda. Misalnya senin dengan suara air, selasa suara api, dan seterusnya. Ini menghadirkan nuansa alam yang menyegarkan ke ruang-ruang aktivitas pengguna perangkat smartphone Xiaomi.

Tak hanya suara, wallpaper di lockscreen juga bakal berganti tiap kita membuka smartphone. Kita bisa menggunakan dynamic wallpaper yang bergerak di homescreen, bahkan menggunakan video buat yang ingin lebih personal.

MIUI 11 ini juga menyediakan Mi Work, meliputi kalkulator dengan kemampuan lebih, bisa membuka dokumen di smartphone tanpa perlu mengunduh aplikasi office, dual clock di homescreen atau lockscreen yang berguna buat yang LDR-an, dan Mi Share untuk transfer file dengan cepat dan mudah. Lalu, ada Mi Life untuk menghitung langkah, serta quick replies yang memudahkan menjawab pesan atau telepon.

Mi True Wireless Earbuds

PSX_20191205_081030

Terakhir Xiaomi melengkapi jajaran produk air wireless earbuds dengan hadirnya Mi True Wireless Earbuds. Ia memiliki daya tahan baterai sampai 12 jam untuk memainkan musik tanpa henti. Dengan kontrol pintar, pengguna bisa dengan mudah mematikan atau pause, melakukan atau menerima panggilan, termasuk mengaktifkan voice assistant.

Mi True Wireless Earbuds Basic dibanderol dengan harga normal Rp299.000 dan harga perkenalan Rp249.000. Bisa dibeli pada tanggal 12 Desember di Mi.com dan Authorized Mi Store.

[Review] OPPO Reno2 F, Jelmaan Smartphone F Series

Rilis di Indonesia pada awal bulan Oktober 2019 lalu bersama Reno2, Reno2 F merupakan perangkat baru OPPO yang menyasar segmen pasar Rp5 jutaan. Sekedar informasi, Reno series dari generasi pertama dikategorikan sebagai smartphone premium atau high-end OPPO yang dijual pada rentang harga cukup mahal yaitu Rp8 juta hingga Rp13 juta.

Dijual dengan harga Rp5,4 juta, Reno2 F mewarisi sejumlah fitur yang ada pada Reno series generasi pertama. Sementara, bedanya dengan Reno2 ialah smartphone ini masih ditujukan untuk para early content creator. Mereka adalah orang-orang yang membuat konten untuk media sosial, sedangkan Reno2 merupakan smartphone pertama OPPO yang berfokus pada fitur-fitur videografi dan ditujukan langsung untuk para content creator. Berikut review OPPO Reno2 F selengkapnya:

Desain

PSX_20191202_180345

Ada yang belum bisa move-on sama F11 Pro? Seolah tidak rela melepas keunikan mekanisme kamera depan pop-up rising camera begitu saja, OPPO menggunakan kembali desain peninggalan F series tersebut pada Reno2 F. Namun, dipadukan dengan elemen desain khas Reno series.

Bisa dilihat dari tampilan punggung Reno2 F, konfigurasi empat kameranya tersusun vertikal di tengah atas dan modul kameranya berada di bawah lapisan Corning Gorilla Glass 5. Tak lupa ada O-Dot, lingkaran kecil ini agak menonjol untuk melindungi bagian lensa kamera belakang saat diletakkan di permukaan datar.

PSX_20191202_180341

Selain itu, kamera depannya kini dilengkapi dengan atmosphere light. Di mana bagian samping kanan dan kiri kamera akan menyala saat terbit dan tenggelam. Serta, menjadi lampu indikator saat selfie menggunakan timer. Rerolusinya 16MP dan mekanisme kameranya dilengkapi free-fall protection, bila smartphone terjatuh – sensor akan otomatis menarik modul kamera depan.

Untuk kelengkapan atributnya, di sisi atas selain kamera depan terdapat mikrofon sekunder untuk noise cancelling. Lalu, jack audio 3.5mm, mikrofon utama, port USB Type-C, dan speaker di sisi bawah. Tombol power dan SIM Tray dengan tiga slot (dual nanoSIM dan microSD) di kanan dan tombol volume di kiri.

PSX_20191202_180304

Corning Gorilla Glass 5 juga melapisi panel AMOLED seluas 6,5 inci. Resolusinya Full HD+ dalam rasio 19.5:9 dengan kepadatan sekitar 394 ppi. OPPO sudah melengkapi Reno2 F dengan fitur hidden fingerprint unlock versi 3.0. Dari yang saya baca, area unlock-nya 16 persen lebih terang dan kecepatannya meningkatkan 11,3 persen dibanding versi sebelumnya.

Desain stylish dengan build quality yang cukup premium memang menjadi keunggulan smartphone ini. Unit Reno2 F yang saya review berwarna sky white, terus terang saya agak kurang sreg dengan kerangka logamnya yang di cat silver.

Menurut saya kesannya setengah-setengah dan terlihat kurang mewah, saya membayangkan ketika dipakai cukup lama mungkin akan korosi dan membuatnya terlihat murah. Lebih aman memilih warna lake green, warna hijau sendiri sudah menjadi ciri khas dari smartphone Reno series.

Kamera

Untuk aktivitas fotografi, kemampuan Reno2 F harusnya sudah cukup bisa diandalkan. Smartphone ini mengusung konfigurasi quad-camera, dengan kamera utama beresolusi tinggi 48MP (0.8µm) menggunakan sensor Samsung ISOCELL GM1.

Secara default, Reno2 F menghasilkan foto beresolusi 12MP dengan piksel berukuran 1.6µm yang ideal untuk menangani beragam skenario. Tetapi kita juga bisa memilih resolusi 48MP dengan piksel berukuran 0.8µm di pengaturan rasio foto.

Selain itu, pada mode 12MP kita juga difasilitasi fitur optical zoom 2x dan digital optimal 5x. Sayangnya, hasil foto zoom 5x mengerikan – pecah lebih baik jangan digunakan. Lalu, hasil foto pada mode 12MP ini entah kenapa detailnya terlihat kurang tajam dan beberapa kali menghasilkan foto yang cukup washed out. Berikut hasil foto kamera belakang Reno2 F:

Kamera kedua 8MP dengan lensa ultra-wide 13mm yang digunakan untuk mode ultra wide angle 119 derajat. Kabar baiknya, mode tersebut juga bisa digunakan pada perekaman video. Sayangnya, fitur perekaman video Reno2 F sangat pas-pasan. Bukan hanya tanpa OIS seperti yang dimiliki Reno2, tapi hanya mampu merekam video 1080p 30fps. Tak ada opsi 1080p 60 fps atau 4K 30fps.

Lalu ketiga, 2MP dengan lensa monokrom. Manfaatnya bisa ditemui pada filter O6 dan O7 untuk menghasilkan foto dengan gaya retro. Lalu, terakhir 2MP sebagai depth sensor dan untuk mode portrait, di mana intensitas efek bokehnya bisa disesuaikan.

Hardware

Reno2 F berjalan diatas sistem operasi Android 9 Pie dengan user interface ColorOS 6.1. Kemungkinan update ColorOS 7 berbasis Android 10 untuk pengguna Reno2 F akan tiba tahun depan.

Menyoal performa, smartphone ini ditenagai chipset yang sama seperti OPPO F11 Pro. Menggunakan chipset Mediatek Helio P70 yang terbukti sudah cukup untuk menangani beragam kebutuhan smartphone harian, bahkan untuk aktivitas gaming pun masih lancar. Berikut hasil benchmark Reno2 F:

Disokong besaran RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB yang bisa ditambah lagi dengan menyisipkan kartu microSD. Kapasitas baterai 4.000 mAh juga didukung fitur pengisian cepat VOOC Flash Charge 3.0 dengan adaptor charger 20W.

Verdict

Embel-embel F mungkin mengacu pada penggunaan elemen smartphone F series, di mana OPPO mengadopsi kembali mekanisme rising camera milik F11 Pro. Kesamaan juga ditemui pada spesifikasinya, jadi aman untuk mengatakan kalau Reno2 F merupakan penerus dari F11 Pro atau smartphone baru F series yang kini sudah melebur dengan Reno series.

Dapur pacu yang digunakan masih sama, yakni Mediatek Helio P70. Namun OPPO memberikan beberapa update signifikan berupa penggunaan layar AMOLED, fitur pemindai sidik jari di bawah layar, dan konfigurasi quad-camera.

Dengan harga Rp5,4 juta, yang ditawarkan oleh Reno2 F memang serba nanggung. Saya lebih merekomendasikan Reno2 saja, walaupun selisih harganya lumayan tapi kemampuannya tidak setengah-setengah dan memiliki fitur videografi mumpuni.

Sparks

  • Panel AMOLED dengan hidden fingerprint unlock 3.0
  • Mekanisme kamera depan pop-up camera dengan atmosphere light
  • Quad camera dengan kamera utama 48MP

Slacks

  • Belum mampu merekam video 4K, tanpa OIS
  • Masih menggunakan chipset Mediatek Helio P70

[Review] Samsung Galaxy Note 10+, Powerphone Untuk Kerja & Bikin Konten

Saya suka fotografi, memotret dengan kamera mirrorless, dan selalu menyimpannya dalam format Raw. Mostly, hasil tangkapannya pasti perlu diolah dan saya mengandalkan aplikasi Lightroom di smartphone untuk mengedit foto Raw.

Ya, karena lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengolah foto lewat smartphone dibanding menggunakan laptop. Nah stylus S Pen yang dimiliki oleh Samsung Galaxy Note 10+ ini sangat memudahkan proses editing.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Itu satu skenario favorit saya, lalu yang kedua adalah video editing. Hanya bila benar-benar mendesak dan pengalaman saya mengedit video dengan S Pen menggunakan aplikasi Premiere Rush cukup baik. Terus yang ketiga, saat harus publish artikel lewat browser smartphone – dengan S Pen mengedit draft di Galaxy Note 10+ bisa lebih presisi saat memiringkan kata.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Masih banyak lagi skenario penggunaan S Pen, tentu saja selain untuk membuat catatan, menggambar, dan corat-caret. Samsung juga selalu meningkatkan kemampuan S Pen di setiap generasi, misalnya sejak Note9 – S Pen dilengkapi teknologi Bluetooth LE (low energy) untuk fungsi remote control.

Kita bisa memotret foto dengan S Pen, mengontrol slideshow PowerPoint, scrolling ke atas atau bawah saat browsing, dan banyak lagi. Nah fitur S Pen baru di Galaxy Note 10+ disebut Air Action, di mana dengan menekan tombol S Pen kita bisa mengendalikan smartphone dengan sejumlah gesture seperti kiri kanan dan naik turun.

Selain S Pen, fitur produktivitas lain pada Galaxy Note 10+ ini ialah Samsung Dex. Hubungkan smartphone ke laptop, install aplikasi Samsung Dex – lalu kita bisa melanjutkan pekerjaan yang dimulai dari smartphone dan mengakses semua yang dibutuhkan lewat laptop. Berikut review Samsung Galaxy Note 10+ selengkapnya.

Desain

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bila dibanding pendahulunya, tampilan Galaxy Note 10+ ini memang mengalami beberapa perubahan. Namun bukan perubahan signifikan, karena garis besar desainnya masih senada dan Galaxy Note 10 series disuguhkan dalam opsi warna bertema ‘aura’.

Kamera depannya kini tersimpan di punch hole seperti Galaxy S10 series, bedanya letaknya di tengah bukan di pinggir. Samsung menyebutnya Infinity-O display, mereka menggunakan panel Dynamic AMOLED seluas 6,8 inci yang sudah mendukung HDR10+, dengan resolusi Quad HD+ (1440×3040 piksel) dan aspek rasio 19:9.

Balik ke punggungnya, posisi modul kamera belakangnya tersusun secara vertikal dan Anda tidak akan menemukan fingerprint scanner di sana. Sebab, Galaxy Note 10+ sudah mengusung on-screen ultrasonic fingerprint scanner atau di berada bawah layar.

Mungkin tergantung preferensi pengguna masing-masing, menurut saya respon dan kecepatannya masih lebih baik sensor fingerprint fisik yang berada di punggung smartphone. Saya lebih menyukai dan di Galaxy Note 10+ lebih cepat menggunakan facial recognition dibanding fingerprint di bawah layar.

Build quality-nya sangat baik, dengan material premium kaca Gorilla Glass bagian depan dan belakang yang agak melengkung dan menyatu dengan kerangka logam. Untuk kelengkapan atribut di sekeliling body-nya, di sisi bawah ada rumah S Pen, speaker, port USB Type-C, dan mikrofon utama.

Sementara di sisi atas terdapat mikrofon sekunder untuk noise-canceling dan SIM Tray berbentuk hybrid. Sebelah kanannya tidak ada apa-apa, tombol power dan volume berada di sebelah kiri. Samsung telah melenyapkan tombol Bixby dan jack audio 3.5mm.

Kamera

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Upgrade signifikan Galaxy Note 10+ salah satunya di aspek kamera, Samsung telah memfasilitasi agar para penggunanya bisa membuat konten kreatif pakai Galaxy Note 10+. Total ada lima buah, satu di depan dan empat kamera di belakang. Kamera depannya beresolusi 10 MP, dilengkapi teknologi Dual Pixel PDAF yang pasti sangat berguna untuk aktivitas vlogging, dan mampu merekam video 4K 30fps.

Sementara, kamera utamanya beresolusi 12MP dengan sensor berukuran 1/2.55 inci, punya variable aperture f/1.5 hingga 2.4, serta lengkap dengan teknologi autofocus Dual Pixel PDAF dan OIS. Kamera kedua 12MP juga dengan lensa telephoto 52mm dengan aperture f/2.1, serta dilengkapi PDAF dan OIS yang menyuguhkan kemampuan optical zoom sebanyak dua kali.

Lanjut ke kamera ketiga, 16MP dengan lensa ultra-wide 12mm dan aperture f/2.2 untuk menangkap lebih banyak area, konten, dan informasi. Lalu, yang terakhir ialah 3D ToF camera untuk memetakan kedalaman dan menopang fitur kamera berbasis AR. Berikut hasil fotonya:

Dengan perbekalan ini, Galaxy Note 10+ bukan hanya cakap dalam memotret di segala kondisi baik siang maupun malam, tapi juga bisa diandalkan untuk membuat konten video. Samsung telah membenamkan OIS dan fitur Super Steady untuk mengkompensasi getaran.

Lalu, ada pula fitur video seperti Slow Motion dan Super Slow Motion untuk membuat video gerakan lambat yang dramatis. Meskipun ada opsi lain yaitu dengan merekam video pada 60 fps di resolusi 4K atau 1080p dan mengeditnya pada timeline 24 fps. Tentu saja, ada timelapse dan kita bisa berkreasi dengan Live Focus Video dan AR Doodle untuk memberikan sentuhan coretan dalam video.

Performa

Phablet ber-S Pen ini menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie dengan One UI yang menyederhanakan user experience secara keseluruhan dan punya night mode, pasangan sempurna untuk smartphone dengan panel AMOLED. Di Indonesia, kita kebagian chipset Exynos 9825.

SoC ini dibuat pada proses fabrikasi 7nm, CPU octa-core yang terdiri dari dual-core 2.73 GHz Mongoose M4, dual-core 2.4 GHz Cortex-A75, dan quad-core 1.9 GHz Cortex-A55. Lengkap GPU Mali-G76 MP12 dan modem LTE 2.0Gbps yang memungkinkan Anda mengunduh file, live game, streaming konten dengan stabil. Serta, didukung besaran RAM 12GB dan penyimpanan USF 3.0 256GB. Berikut hasil benchmark-nya.

Kapasitas baterainya 4.300 mAh yang mungkin standar buat smartphone sekaliber Galaxy Note 10+, namun Samsung membekalinya dengan charger 25W dalam paket penjualan. Di mana hanya butuh waktu satu jam saja untuk mengisi penuh dari kondisi baterai kosong.

Bila masih kurang, smartphone ini mendukung charger 45W yang bisa mengisi penuh 30 menit saja. Selain itu, Samsung Galaxy Note 10+ juga mendukung fast Qi/PMA wireless charging 15W dan power bank/reverse wireless charging 9W.

Verdict

Samsung menyebut Galaxy Note 10 series ini sebagai ‘powerphone‘, dengan aspek unggulan pada desain, produktivitas, fotografi, dan kinerja. Paket komplet, dengan S Pen memberikan fleksibilitas lebih dalam bekerja, berkarya, dan sekaligus bermain. Pekerja kantoran, fotografer, dan content creator akan sangat terbantu dengan kelebihan S Pen.

Bila Anda merasa membutuhkan stylus, Galaxy Note series memang menjadi satu-satunya pilihan Anda. Tapi, bila Anda merasa tidak membutuhkan stylus – maka banyak opsi yang lebih terjangkau. Belakangan sudah bermunculan smartphone dengan SoC powerful dengan harga sedikit lebih terjangkau. Sebut saja, ASUS Zenfone 6 dan Realme X2 Pro.

Sparks

  • Kemampuan S Pen telah ditingkatkan, lebih banyak fitur
  • Tampilan Dynamic AMOLED 6,8 inci yang mengesankan
  • Baterai 4.600 mAh standar, tapi dibekali dengan teknologi fast charging yang cepat
  • RAM 12GB dengan opsi penyimpanan UFS 3.0 256GB atau 512GB

Slacks

  • Lenyapnya jack audio 3.5mm dan tak dibekali dongle Type-C ke 3.5mm dalam paket penjualan
  • Secara garis besar, masih memiliki desain yang identik seperti pendahulunya

Smartphone Gaming ASUS ROG Phone II Meluncur 5 Desember di Indonesia

Hai para gamer, ada kabar baik datang dari ASUS. Mereka segera menghandirkan smartphone gaming ROG Phone II di Indonesia, tepatnya pada tanggal 5 Desember 2019 mendatang.

Nah kalau kita bicara soal ‘smartphone gaming‘, aspek performa hanya satu diantaranya. ROG Phone II tak hanya bermodalkan chipset terbaik yang ada saat ini, tapi juga didukung oleh ekosistem gaming yang kuat termasuk hardware, software, dan aksesori.

PSX_20191128_181459

ASUS telah melakukan optimasi yang memungkinkan ROG Phone II mampu mengeluarkan potensi penuh dari chipset Qualcomm Snapdragon 855+. Kuncinya ada pada sistem cooling khusus sebanyak empat level, dari internal thermal design 3D vapor chamber, ventilasi di dalam dan di luar, hingga active cooling berupa aksesori kipas AeroActive Cooler II.

Didukung pula besaran RAM yang mencapai 12GB LPDDR4X dan penyimpanan UFS 3.0 hingga 512GB. Selain itu, kapasitas baterainya tergolong sangat besar yakni 6.000 mAh dan didukung teknologi ROG HyperCharge 30W dan Quick Charge 4.0.

Selain AeoroActive Cooler II, aksesori lain untuk ROG Phone II ialah ROG TwinView Dock II yang memberikan layar kedua AMOLED 6.59 inci. Lalu, ada ROG Kunai Gamepad yang memberikan kontrol permainan lebih dan bisa dikombinasikan dengan ROG TwinView Dock II.

Kemudian Aero Case untuk memberi perlindungan, case ini kompatible dengan AeroActive Cooler II. Lalu, ada juga Lighting Armor Case, Mobile Desktop Dock, Pro Dock, dan WiGig Display Dock Plus. Karena perbedaan dimensi, beberapa aksesori ROG Phone II tidak kompatible dengan ROG Phone pertama.

PSX_20191128_181503

Sekarang saya akan bahas teknologi layarnya, ROG Phone II mengusung layar AMOLED 6,59 inci beresolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dalam rasio 19.5:9. Panelnya mendukung refresh rate 120Hz, response time 1ms, touch sampling rate 240Hz, dengan akurasi warna Delta E kurang dari 1, dan dukungan tampilan 10-bit HDR.

Soal desain, ROG Phone II memang terlihat masih identik dengan versi yang pertama. ASUS merancang agar body-nya nyaman dalam genggaman tangan di posisi landscape. Terdapat juga port USB Type-C di bagian samping untuk mengisi daya atau menghubungkannya ke aksesori.

Tak lupa, fitur AirTrigger II – sensor khusus di bagian samping body yang dapat digunakan saat bermain game turut ditingkatkan dengan input latency 20ms, dual vibration, dan sliding gesture baru untuk bermain game.

PSX_20191128_181507

Masih banyak lagi fitur-fitur gaming yang dimiliki oleh ROG Phone II, saya sudah dapat unit review-nya dan akan kita bahas lengkap dalam artikel review mendatang. Mengenai harga, kita tunggu saja peluncurannya pada tanggal 5 Desember mendatang. Satu lagi, ASUS juga bakal memperkenalkan earphone ROG Centra yang memiliki bobot yang ringat ringan hanya 29 gram saja.

ASUS juga menghadirkan program promosi khusus bagi gamer yang membeli ROG Phone II saat hari peluncurannya di Indonesia untuk 300 gamer pertama. Antrian untuk pembelian langsung akan dimulai pada tanggal 5 Desember 2019 pukul 00.00 WIB, sementara penjualan akan dimulai pada pukul 16.30 WIB. ASUS juga akan menggelar sesi pre-order secara online. Untuk pre-order online bisa di cek di sini.

Lokasi penjualan perdana dan peluncuran ROG Phone II adalah di Grand Ballroom Hotel Pullman, Central Park, Jakarta. Berikut detailnya:

  • Antrian 1 hingga 100 akan mendapatkan ROG X G-Shock Watch, ROG Jacket – We Own The Game Limited Edition, serta ROG Cap seharga Rp4.000.000
  • Antrian 101 hingga 200 akan mendapatkan ROG Phone 2 30W Adapter, ROG Jacket – We Own The Game Limited Edition, serta ROG Cap seharga Rp1.400.000
  • Antrian 201 hingga 300 akan mendapatkan ROG Jacket – We Own The Game Limited Edition, serta ROG Cap seharga Rp1.000.000

 

TP-Link Umumkan Empat Produk Baru, Deco 4 Hingga Switch TL-SF1008P

TP-Link Indonesia hari ini (26 November 2019) telah meluncurkan empat produk terbaru mereka dalam acara bertajuk ‘Reliable Technology‘. Pertama Deco E4, sistem WiFi mesh yang dilengkapi dengan fitur QoS. Berkat teknologi mesh ini setiap unit Deco E4 akan terhubung secara wireless tanpa perlu menarik kabel lagi.

Sementara, fitur QoS pada Deco E4 akan secara otomatis membagi kecepatan internet pada masing-masing aktivitas, mulai dari streaming video, bermain game, dan browsing. Selain itu, Deco E4 memiliki kemampuan untuk mengcover hingga 2.800 square ft area WiFi.

Pengguna Deco E4 dapat menginstal aplikasi Deco di smartphone mereka untuk mengatur Deco E4. Terdapat juga fitur parental control yang bisa memonitor situs-situs web yang diakses dan membatasi akses penggunaan internet di rumah. Harga yang dibanderol untuk Deco E4 ialah Rp1.550.000.

Lanjut ke Tapo C200, Home Security WiFi Camera atau kamera keamanan untuk rumah ini dibanderol Rp400.000 dan mampu menangkap gerakan atau gambar di tempat yang gelap.

Fitur unik dari Tapo C200 ini ialah ‘pan tilt zoom‘, di mana kamera mampu berputar hingga 360 derajat – bisa dikontrol melalui aplikasi bawaan lewat smartphone. Selain itu, speaker yang tersemat dalam perangkat ini memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi dua arah.

Pindah ke CPE605, sebuah perangkat access point yang bisa memberikan solusi untuk titik-titik lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh internet WiFi. CPE605 ini merupakan perangkat outdoor access point yang dapat memancarkan frekuensi hingga 5GHz dan dilengkapi antena internal yang mampu menghasilkan kecepatan hingga 150Mbps.

Terdapat teknologi TDMA yang ditanamkan pada CPE605 sebagai transmisi outdoor jarak jauh yang bisa meningkatkan kinerja, serta kapasitas device dalam menangkap dan memancarkan sinyal. Karena memang di desain untuk luar ruangan, CPE605 tahan berbagai kondisi cuaca baik panas maupun hujau. Harga dari CPE605 dijual seharga Rp670.000.

Satu lagi ada TL-SF1008P, switch dengan delapan port yang mampu mendukung kekuatan listrik hingga 15,4 watt dari total seluruh port. Switch sendiri merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk berbagi koneksi internet kepada user lainnya dengan kabel.

Pada kondisi tertentu switch masih diperlukan dan memiliki kelebihan yaitu transfer data menjadi lebih cepat dan koneksi lebih stabil. Di pasar Indonesia, TL-SF1008P dibanderol Rp 700.000. Perangkat ini mengusung kampanye Green Technology, di mana konsumsi daya yang rendah pada perangkat ini akan menghemat penggunaan listrik.

Empat produk yang diluncurkan oleh TP-Link tahun ini dibuat agar sesuai dengan kebutuhan. Serta, diharapkan menjadi solusi yang tepat bagi setiap masalah jaringan dan keamanan yang sering muncul di masyarakat. Mulai dari sistem WiFi mesh yang memecahkan masalah untuk ruang yang tidak dijangkau sinyal WiFi hingga kamera keamanan yang mampu menangkap gerakan dan gambar dengan kualitas baik di ruang gelap.

ASUS Segera Hadirkan ZenBook Classic, ZenBook Duo, dan Pro Duo

Jelang pergantian tahun, ASUS berencana merilis sejumlah laptop ZenBook terbaru mereka ke Indonesia. Meliputi ASUS ZenBook Classic 13/14/15, ZenBook Duo, dan ZenBook Duo Pro. Yuk cari tahu lebih banyak satu per satu.

ASUS ZenBook Classic 13/14/15

Pertama ASUS akan memperbarui lini ZenBook Classic mereka yang terdiri dari tiga ukuran layar berbeda, 13 inci UX334, 14 inci UX434, dan 15 inci UX534. Bedanya dengan pendahulunya, ZenBook Classic yang baru ini memiliki ScreenPad versi 2.0 terbaru yang ukurannya lebih besar, kontrolnya lebih pintar, dan lebih efisien.

Masuk sebagai lini laptop premium ASUS, ZenBook Classic mengutamakan desain dan dimensi yang compact dengan NanoEdge display, mekanisme engsel ErgoLift Hinge. Target audience-nya young professional atau fresh graduate yang baru mulai bekerja, dengan skenario penggunaan office productivity, design atau editing foto/video ringan, dan mobility buat yang harus kerja meskipun di luar kantor.

Sedikit informasi soal spesifikasinya, ZenBook Classic bakal tersedia dalam opsi konfigurasi prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, kartu grafis NVIDIA GeForce MX250 (UX334/UX434) atau GTX1650 Max-Q (UX534).

ASUS ZenBook Duo UX481

Beralih ke ZenBook Duo, segmen yang dimasuki oleh laptop masih sama seperti ZenBook Classic – bukan ZenBook untuk para profesional. Namun lebih ditujuka untuk casual photographer, video editor, dan content creator atau YouTuber.

ZenBook Duo memiliki ScreenPad Plus yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan ScreenPad ZenBook Classic, 12,6 inci touchscreen dengan dukungan stylus. Dibuat untuk memenuhi kebutuhan multitasking dan meningkatkan produktivitas penggunanya.

Panel IPS 14 incinya beresolusi Full HD, dikemas dalam NanoEdge display dengan rasio screen-to-body 90 persen. Opsi dapur pacunya tersedia dalam konfigurasi hingga Intel Core i7 generasi ke-10 dan discrete graphic NVIDIA MX250.

ASUS ZenBook Pro Duo

Yang satu ini merupakan laptop flagship ASUS dengan dan ditujukan untuk para creative professional, contohnya photographer professional, movie editor, designer, content creator, programmer, hingga game streamer.

Punya panel OLED touchscreen beresolusi 4K (3840×2160 piksel) 15.6 inci, rasio screen-to-body 89 persen, DCI-P3 100 persen, dan rasio kontras 100.000:1. Lengkap dengan ScreenPad Plus 14 inci beresolusi 4K juga dan active stylus dalam paket penjualannya.

Aspek performanya, ZenBook Pro Duo ini punya opsi konfigurasi hingga dengan prosesor Intel Core i9 generasi ke-9. Serta, kartu grafis yang sangat powerful – NVIDIA GeForce RTX 2060 dengan NVIDIA studio driver.

Bagaimana menurut kalian? Ketiga laptop ZenBook premium yang akan segera diluncurkan oleh ASUS ini cukup menarik bukan? Jiwa kreatif Anda mungkin berteriak, tapi tentu saja sesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Kita tunggu saja tanggal mainnya.

LINE Ungkap Aplikasi LINE Mini, Bantu Pebisnis Optimalkan Layanan

Salah satu inovasi LINE Corporation yang diumumkan di ajang LINE Developer Day 2019 pada 20-21 November 2019 lalu di Tokyo, Jepang ialah aplikasi LINE Mini yang ditujukan untuk para pebisnis, UMKM, dan retail.

Aplikasi LINE Mini merupakan fitur untuk membuat dan mengembangkan aplikasi di dalam platform LINE dengan menggunakan HTML 5 dan teknologi inovatif lain. Sehingga memungkinkan pebisnis, UMKM, atau toko membuat layanan mereka di dalam akun resmi LINE secara lengkap.

Euivin Park, LINE CTO
Euivin Park, LINE CTO

Pada dasarnya, aplikasi LINE Mini dapat memungkinkan pengguna untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih lengkap dan intuitif di dalam akun resmi LINE. Pelanggan dapat mencari menu, memesan makanan, melakukan pembayaran, dan bahkan bergabung sebagai anggota eksklusif di dalamnya. Lebih jauh lagi, pelanggan juga dapat melihat poin akumulatif mereka, menerima kupon tanpa harus mengunduh aplikasi lain atau mendaftar kembali di akun berbeda, semuanya tersedia dalam one stop solution.

Agar lebih banyak perusahaan atau toko untuk memindahkan aplikasi desain LINE Mini App, LINE juga mulai menyediakan desain versi baru Micro Frontend yang memungkinkan pengembang menciptakan aplikasi untuk kebutuhan yang berbeda. Tak hanya itu, mereka juga bisa menghubungkan beragam fungsi berbeda melalui API. Perusahaan bisa mengembangkan beragam layanan baru untuk bisnis mereka di dalam akun LINE.

Aplikasi LINE Mini tidak hanya menawarkan pengembangan konstruksi yang mudah, tetapi juga fleksibilitas aplikasi yang lebih baik. Pelanggan bisa mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap tanpa harus terbebani oleh ukuran aplikasi yang berat, keharusan mengunduh aplikasi pendukung lain, mendaftar akun baru, atau khawatir soal data pribadi mereka. Di dalam satu tempat ini, pelanggan tidak harus repot berpindah-pindah aplikasi lain yang dimiliki oleh perusahaan.

Keuntungan lain yang dimiliki oleh aplikasi LINE Mini baik bagi perusahaan maupun pelanggan adalah ukurannya yang ringan. Karena sebagian besar informasi pengguna disimpan di dalam aplikasi LINE sendiri, struktur aplikasi yang miliki oleh aplikasi LINE Mini cukup mudah dan hanya metode API yang bisa digunakan untuk menghubungkan informasi pelanggan.

Ada banyak hal yang bisa disediakan perusahaan di dalam aplikasi LINE Mini, termasuk kartu keanggotaan, kupon, reservasi online, mekanisme pembayaran dan notifikasi yang bisa terhubung serta berkoresponden dengan operasional perusahaan. Tidak hanya itu, aplikasi LINE Mini pun dapat dikombinasikan dengan sumber-sumber API untuk menambahkan lebih banyak fitur bagi pelanggan.

Implementasi aplikasi LINE Mini merupakan langkah pertama dari LINE dalam upayanya mengembangkan serta mempromosikan konsep OMO yang akan mengurangi “beban” pengguna untuk mengunduh dan menggunakan berbagai aplikasi berbeda dari satu induk perusahaan serta meningkatkan konsep “Life on LINE” lebih dalam lagi.

Saat ini, aplikasi LINE Mini masih berada dalam tahap soft launch di Jepang musim gugur ini dan diharapkan tersedia untuk pengguna di Negeri Matahari Terbit tersebut mulai musim semi 2020 mendatang.

Tentang LINT, Improvement yang Dilakukan LINE Untuk 10 Tahun Mendatang

Ajang tahunan LINE Developer Day 2019 telah usai digelar, tech conference ini berlangsung dua hari (20 dan 21 November) di Tokyo, Jepang dan membahas banyak hal dari perspektif teknis. Salah satu agenda utamanya ialah sesi bertajuk LINT yang dibawakan oleh Shunsuke Nakamura selaku LINE LINT TF Engineering manager & Software engineer.

Sebagai informasi, aplikasi perpesanan LINE meluncur pada tahun 2011. Pertumbuhan pengguna dan fitur atau layanan yang terintegrasi dengan LINE berkembang dengan cepat. Namun sistem inti LINE dihadapkan dengan berbagai hutang teknis yang harus mereka selesaikan sebagai platform.

LINT sendiri merupakan singkatan dari LINE Improvement for Next Ten years. Dalam sesi ini, Shunsuke Nakamura menjabarkan tantangan besar yang mereka hadapi dan bagaimana cara LINE bekerja melawan hutang teknis untuk sepuluh tahun ke depan, termasuk mengungkap fitur-fitur baru apa saja yang sedang dan akan mereka kerjakan di masa depan.

Untuk saat ini sebagian besar team engineer yang tergabung dalam project LINT berasal dari Jepang dan Korea, karena kantor pusat LINE terbesar memang berada di sana. Bagaimana dengan Indonesia?

Kami juga mengundang engineer dari luar Jepang. Untuk functionality dan feature, ada beberapa engineer dari Taiwan dan Thailand yang terlibat. Namun Indonesia belum terlibat dalam project ini, kami berharap untuk bekerja dengan Indonesia setelah kami memiliki server side engineer di sana,” tutur Shunsuke Nakamura dalam sesi interview di sela acara LINE Developer Day 2019.

LINT

Banyak fitur atau layanan yang akan disematkan di aplikasi LINE di masa mendatang. Sebut saja, dukungan fitur login-logout, multi akun, multi device, dan banyak lagi. Pembahasannya sangat teknis, Anda dapat mengetahui tentang LINT di tautan ini.

Lalu, apa tantangan terbesar dan hutang teknis yang dimiliki LINE dalam 10 tahun ke depan? Menurut Shunsuke Nakamura, salah satunya ialah LINE masih belum memiliki dukungan multi akun dan multi perangkat. Penambahan fitur tersebut akan menimbulkan banyak biaya. Lalu, yang lain ialah biaya back up data. Di mana LINE tidak hanya harus menduplikasi data tetapi melakukan maintenance sehingga biayanya juga berlipat ganda.

Selain itu, momen yang paling menantang yang dihadapi oleh para engineer LINE ialah saat ucapan tahun baru. Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia memiliki perbedaan waktu. Traffic akan tinggi saat itu dan LINE harus memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Selain itu, masing-masing negara memiliki ‘gaya’ mereka sendiri untuk mengirim ucapan selamat tahun baru. Pengguna LINE Jepang sebagian besar akan menggunakan teks, sementara yang lain seperti Indonesia akan menggunakan foto atau gambar juga untuk menyampaikan pesan.