Vivo Umumkan S1 Pro dan Menjadi Vendor Smartphone Ke-2 Terbesar di Indonesia

Vivo hari ini secara resmi mengumumkan varian Pro dari ‘S1’ di Indonesia, Vivo S1 Pro yang ditujukan untuk pribadi yang stylish, spesial, dan pribadi yang mengapresiasi soul-nya. Sebelumnya smartphone S series perdana mereka yakni S1 dirilis pada bulan Juli 2019.

Hal unik dari smartphone yang mengusung tagline “clearly your style” ini ialah bentukan modul kamera belakangnya yang cukup menarik perhatian. Vivo menyebutnya sebagai “Diamond Shape Design” yang terinspirasi dari istana Nymphenburg di Jerman yang elegan, kemudian dari piramida kaca pada museum Louvre di Paris, dan yang paling dekat ialah kemegahan T3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Dari inspirasi-inspirasi itulah kami menghadirkan diamond shape design dan Vivo S1 Pro menjadi smartphone pertama di Indonesia yang menggunakannya. Desain baru kamera belakang ini dapat memberikan efek simetris sempurna, serta efek harmonis dan dinamis,” ujar Ricky Bunardi Product Manager Vivo Indonesia.

Konfigurasi empat buah kamera belakangnya terdiri dari kamera utama beresolusi 48MP dengan sensor berukuran 1/2″, ukuran pixel 0.8µm, dan aperture f/1.8. Kamera kedua 8MP dengan lensa super wide-angle yang menyuguhkan bidang pandang 108 derajat. Sisanya, masing-masing 2MP dengan lensa macro dan sebagai depth sensor.

Kamera depannya beresolusi 32MP lengkap dengan sejumlah fitur pendukung selfie. Sebut saja Pose Master yang menawarkan pilihan pose yang beragam dan alami untuk membantu Anda mendapatkan foto lebih menawan. Selain itu, tentunya dilengkapi dengan fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan seperti AI Face Beauty, AI Makeup, dan AR Sticker guna menghasilkan foto-foto yang menarik.

Posisi Vivo di Indonesia

rpt

Sebelum lanjut bahas spesifikasi Vivo S1 Pro, Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia menyampai sejumlah update terkait posisi brand Vivo di Indonesia dan mengungkap sejumlah layanan baru.

Hari ini saya menegaskan kembali mengenai bahwa Vivo selalu berorientasi pada konsumen setiap inovasi yang kami hadirkan berupaya memahami dan memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat Indonesia. Konsistensi untuk memahami kebutuhan konsumen melalui rangkaian produk inovatif mengantarkan Vivo mencapai posisi puncak nomor dua terbesar di Indonesia pada kuartal ketiga menurut laporan IDC Indonesia,” tutur Edy Kusuma.

Bentuk apresiasi terhadap konsumen juga diimplementasikan dalam tiga fokus utama yaitu more products, more supports, dan more understanding. Di tahun 2019 sendiri, selain V series – Vivo juga turut menghadirkan S series dan Z series.

Selain itu, Vivo menghadirkan after sale atau layanan purna jual seperti 1 hour rapid repair. Di mana bila smartphone Vivo Anda bermasalah dapat ditangani dengan waktu satu jam saja di service center Vivo. Lalu, ada juga program service day – di mana Vivo memberikan layanan gratis untuk membersihkan smartphone, gratis pengecekan performa smartphone, dan gratis screen protector.

Kemudian fokus ketiga, Vivo menyatakan bahwa mereka mendengar umpan balik konsumen atas setiap pembaruan produk dan inovatif yang kami hadirkan. Vivo S1 Pro juga termasuk jawaban dari umpan balik para penggunanya.

Spesifikasi dan Harga Vivo S1 Pro

PSX_20191125_195921

Soal spesifikasinya, Vivo S1 Pro mengusung layar Super AMOLED 6,38 inci dengan notch beresolusi Full HD+ dalam aspek rasio 19.5:9. Penggunaan panel Super AMOLED ini juga memungkinkan Vivo membenamkan fitur Screen Touch ID.

Smartphone ini dibekali baterai berkapasitas 4.500 mAh dengan port USB Type C dan teknologi Dual Engine Fast Charging 9V/2A. Dapur pacunya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 665, besaran RAM 8GB, dan penyimpanan internal 128GB yang bisa diperluas hingga 256GB melalui slot microSD.

Smartphone Android 9.0 Pie dengan Funtouch 9.2 ini juga turut menghadirkan dukungan fitur Multi-Turbo yang terdiri dari Center Turbo, Cooling Turbo, AI Turbo dengan AI Prediction Accuracy Rate guna mempercepat saat membuka aplikasi favorit, Game Turbo, dan ART++ Turbo yang memungkinkan membuka aplikasi pertama kali lebih cepat 19 persen. Selain itu, terdapat juga sejumlah fitur untuk mengoptimalkan kegiatan bermain game seperti Game Center untuk memonitor GPU, CPU, dan Temp. Lalu Ultra Game Mode atau Esports Mode, dan Voice Changer.

Bagi yang terpincut, Vivo S1 Pro dijual dengan harga Rp3.999.000 di Indonesia. Keran pre-order-nya telah dibuka pada 25 sampai 29 November 2019 melalui e-commerce Shopee dengan berbagai bonus menarik. Ada dua warna yang tersedia, glowing black dan crystal blue.

Waktu yang Dihabiskan oleh Pengguna LINE Today Indonesia Per Hari Rata-rata Sekitar 30 Menit

Salah satu fitur andalan LINE di Indonesia adalah LINE Today, fitur ini tersedia dalam aplikasi pesan instan keluaran LINE Corporation pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2018, LINE Today juga tersedia sebagai aplikasi terpisah di platform Android maupun iOS.

LINE Today sendiri merupakan news aggregator atau platfrom pengumpul konten dari berbagai portal berita. Namun selain menyajikan berita trending, pengguna LINE juga dapat mendengarkan podcast dan menonton berbagai video.

Bila dibanding dengan news aggregator kompetitor seperti UC News, Babe, Opera News, dan Kurio – LINE mengklaim daily user spent di aplikasi LINE Today Android adalah yang paling lama.

PSX_20191122_081143

Waktu yang dihabiskan oleh pengguna LINE Today dalam sehari rata-rata sekitar 27 menit 13 detik pada bulan Oktober dan sekitar 30 menit pada bulan November 2019″, ungkap Product Manager LINE Indonesia, Andi Firmanata di sela hari kedua LINE Developer Day 2019.

Menurut Andi, pengguna LINE Today sebagian besar berusia di bawah 25 tahun dan menggunakan smartphone dengan kapasitas memori internal yang terbatas. Sebab itu, kuncinya adalah mereka membuat aplikasi yang ringan dan cepat digunakan.

Ukuran file aplikasi LINE Today ini tidak lebih dari 5MB, yang mana ukuran file kecil ini penting bagi demografi Indonesia. Pada tahun 2019, tujuan LINE Today adalah untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan pengguna.

Kenapa time spent? Dari perspektif pengguna, LINE percaya semakin banyak waktu yang dihabiskan pengguna di dalam aplikasi, semakin besar kemungkinan mereka akan merekomendasikan kepada orang lain sehingga semakin banyak unduhan organik.

Sementara dari perspektif bisnis, model bisnis LINE Today ini dibangun dengan Iklan. LINE Today memonetisasi melalui model CPM (pre-roll dan mid-roll ads). Semakin banyak pengguna menghabiskan waktu di aplikasi, semakin banyak pula LINE dapat memberikan exposure terhadap iklan sehingga menghasilkan pemasukan lebih banyak.

PSX_20191122_081219

Rahasia dibalik kesuksesan LINE Today ini adalah eksperimen, mereka melakukan beberapa eksperimen yang memungkinkan pengguna menikmati konten secara berbeda. Seperti swipe at today yakni menyajikan berita yang dipersonalisasi untuk pengguna, picture-in-picture, easy access bar, dan podcast.

Kami memiliki sistem yang disebut AIRs (Artifiial Intelligent Recommendation System). Setelah pengguna menyukai artikel, sistem akan membaca bahwa kemungkinan besar mereka akan menyukai artikel serupa,” ujar Andi Firmanata. Lalu, apakah ada perbedaan algoritma di versi LINE Today berbasis web dan aplikasi?

Teknologi yang digunakan sama, satu-satunya perbedaan adalah UI dan UX. Di aplikasi LINE Today, UI dan UX akan bergaya ‘swipe’ – macam aplikasi kencan online. Jadi itu juga akan memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan versi messenger,” jawabnya.

Andi juga menjelaskan ketika membangun aplikasi, ada banyak hal yang dipertimbangkan. Aplikasi ini harus ringan, karena pengguna Indonesia sangat sensitif dengan ukuran aplikasi. Aplikasi ini harus memberikan feedback yang cepat dan baik ketika pengguna mengklik berita.

Kami juga perlu mempertimbangkan konektivitas karena banyak daerah di Indonesia memiliki koneksi internet yang lambat. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah konsumsi kuota. Harus meminimalkan konsumsi kuota saat mengakses aplikasi,” tutup Andi.

[LINE Developer Day 2019] Kami Belum Tertarik untuk Fokus Pada Konten Berbasis Video

Konten berbasis video semakin diminati di Indonesia, banyak yang ingin menjadi seorang vlogger, content creator, atau YouTuber. Di sesi interview dengan Euivin Park selaku Chief Technology Officer (CTO) Line Corp saya sudah menyiapkan beberapa pertanyaan terkait konten video dan soal enkripsi pesan.

Pertama apakah LINE memiliki rencana untuk merilis platform berbasis video baru dalam lingkungan aplikasinya, seperti YouTube atau IGTV? Sayangnya sejauh ini di Indonesia, konten berbasis video belum menjadi prioritas bagi pengguna LINE.

 

Euivin Park - Chief Technology Officer (CTO) Line Corp dalam sesi interview di LINE Developer Day 2019.
Euivin Park – Chief Technology Officer (CTO) Line Corp dalam sesi interview di LINE Developer Day 2019.

Dengan kebutuhan pengguna sebagai nilai utama kami, kami akan mempertimbangkan berbagai layanan apapun yang menjadi kebutuhan. Layanan video mungkin akan dikembangkan, namun sejauh ini di Indonesia – konten berbasis video bukanlah prioritas bagi pengguna kami.” Jawab Euivin Park di sela acara hari pertama Line Developer Day 2019 di Grand Nikko Hotel, Tokyo.

Singkatnya, Park menyebut perusahaannya belum berencana untuk menghadirkan produk dengan fokus utama untuk konten berbasis video tersebut. Lalu, pertanyaan kedua terkait postingan video di timeline.

Sebenarnya pengguna LINE sudah dapat memposting video di timeline, baik dari file video di galeri penyimpanan smartphone atau langsung merekamnya. Pertanyaannya ialah apakah LINE ada rencana untuk memonetisasi konten video dalam timeline? Sebab, hal ini pasti akan membuat banyak content creator berbondong-bondong membuat konten video di LINE.

Park mengatakan akan mempertimbangkan dan tidak menutup kemungkinan untuk memonetisasi konten video. “Namun kami perlu mengevaluasi terlebih dahulu berapa banyak pengguna LINE yang mengakses video melalui timeline, dengan menganalisa hasil data yang diperoleh dari proses risetnya,” jelas Park. Park juga menyebut akan mencari model bisnis yang sesuai dengan karakteristik dan kekuatan dari layanan LINE.

Pertanyaan ketiga terkait pesan enkripsi end-to-end, apakah mencakup semua konten yang ada dalam aplikasi LINE, termasuk foto dan video, panggilan telepon, dan panggilan video – ternyata tidak.

“Saat ini, enkripsi end-to-end hanya berlaku untuk teks, location messages, dan panggilan 1:1. Hal ini tidak berlaku untuk seluruh konten karena akan menimbulkan biaya yang berlebihan. Kami berusaha menyeimbangkan biaya,” jawab Park.

Selain itu, disinggung soal kompetisi di pasar Indonesia, Park menyebut LINE punya strategi berbeda. Park mengerti bahwa LINE bukan satu-satunya pemain di ranah aplikasi pesan instan di Tanah Air.

Kami  berupaya untuk memahami kebutuhan masyarakat Indonesia dan menghadirkan layanan untuk memenuhi kebutuhan berbasis gaya hidup masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Menurut Park, pengguna internet Indonesia sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat lain yang belum ditemuinya di kehidupan nyata. Selain itu, Park juga menekankan bahwa mayoritas pengguna LINE di Indonesia merupakan remaja, lebih besar jika dibandingkan dengan negara lain.

Hal ini juga menjadi salah satu bahan pertimbangan LINE dalam menghadirkan produk dan layanan, dan menekankan bahwa perusahaannya tidak ingin sembarangan dalam meluncurkan produk.

Soal LINE Brain, Park mengaku ingin segera menghadirkan teknologi LINE Brain di Indonesia, namun masih terbentur kendala menyoal bahasa. LINE Brain merupakan teknologi kecerdasan buatan yang secara spesifik ditujukan untuk layanan Business to Business (B2B).

Tentu saja kami sangat ingin LINE Brain bisa menyapa masyarakat Indonesia, namun ada beberapa hal teknis yang harus dirampungkan, salah satunya menyoal bahasa,” tutupnya.

LINE Developer Day 2019 Hari Pertama, Bertajuk LIFE with LINE

Pegelaran LINE Developer Day kembali diadakan di Jepang untuk kelima kalinya. Ajang tahunan ini menjadi tempat untuk berbagi dan berkreasi bersama dengan teknologi dan platform LINE.

Tahun ini LINE Developer Day diselenggarakan dua hari. Menariknya tak hanya membahas tentang teknologi dan platform milik LINE saja, mereka juga mengundang para developer lain yang sama-sama peduli tentang bidang teknis yang sama dan yang berada di garis depan untuk berbagi teknologi dan pengetahuan.

PSX_20191121_110201

Datang ke tempat ini, tidak hanya berbagi teknologi yang telah dilihat atau didengar di internet, namun para developer juga dapat berbicara bersama sambil mendengarkan proses dan masalah dalam melanjutkan project.” Ujar CTO LINE Corp Euivin Park.

Park ini ingin meng-upgrade LINE Developer Day sebagai konferensi teknis untuk para developer dan membantunya. Nah salah satu fokus LINE yang diungkap pada hari pertama LINE Developer Day ialah menghadirkan layanan intuitif untuk penggunanya bertajuk “LIFE with LINE”. Di dalamnya termasuk fintech, commerce, 020, serta contents & entertainment.

Tahun ini saja kami merilis 25 layanan baru dan fungsi-fungsi utama baru secara Global, seperti open chat di dalam LINE dan LINE CONOMI, dan dApp yang menggunakan Blockchain. Kami mempunyai tema LIFE with LINE, di mana salah satu dari visi tersebut yakni fokus mengembangkan layanan finansial. Ini bagian dari mempermudah berbagai permasalahan yang selama ini terjadi di masyarakat,” ujar Euivin Park.

Layanan finansial ini telah menjadi fokus LINE sejak tahun lalu, mereka telah mengembangkan berbagai layanan seperti LINE Insurance, LINE Score, LINE Securities, LINE Pocket Money, dan pada bulan September LINE membuka layanan transaksi mata uang virtual BITMAX baru untuk Jepang.

PSX_20191121_110339

Fokus pada layanan perbankan dan finansial dalam pengembangan teknologi AI LINE salah satunya juga diterapkan pada LINE Pay. LINE Pay mengombinasikan teknologi AI untuk pengenalan gambar dan analisa untuk menghadirkan keamanan lebih baik, serta autentikasi melalui biometrik saat melakukan transaksi.

Pengguna terdaftar di Jepang telah melampaui 36 juta akun dan 48 juta secara global. Volume transaksi melebihi 1 triliun yen, LINE telah membuat kemajuan signifikan dalam mempromosikan cashless society.

Di Jepang, LINE mendirikan Mobile Payment Alliance dan secara global kami bertujuan untuk ekspansi lebih lanjut dengan berkolaborasi dengan berbagai layanan pembayaran dalam bentuk LINE Pay Global Alliance.

Selain itu, LINE turut menegaskan bahwa privasi pengguna merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan teknologi dan layanan baru, terutama terkait AI. Dalam pengembangannya, LINE mengusung dua prinsip, yaitu privasi sebagai yang utama dan menghindari data silos. Terkait pentingnya keamanan privasi pengguna, Park mengatakan bahwa semua sistem yang dikembangkan LINE harus berporos pada prinsip ini.

Sementara data silos ialah salah satu hambatan yang kerap ditemukan developer dalam menghadirkan pengalaman penggunaan yang mulus. Karena umumnya data yang dibutuhkan berasal dari berbagai sumber penyimpanan, menggunakan sistem atau pemprograman berbeda sehingga sulit untuk diintegrasikan dan menyebabkan risiko yang besar.

Untuk mengatasinya, LINE tengah mengembangkan platform bertajuk Unified Self Service Data Platform, menawarkan bantuan menyoal tata kelola data sehingga pengembang dapat lebih mudah memperoleh data yang dibutuhkan guna melakukan penyesuaian pada sistem agar dapat terintegrasi dengan mulus.

LINE juga mengumumkan aplikasi LINE Mini, merupakan API yang dapat dimanfaatkan developer untuk menciptakan produk, salah satunya chatbot, dan memungkinkan pengembang untuk saling berkolaborasi. Aplikasi LINE Mini sendiri merupakan bagian dari bisnis AI milik LINE, yaitu LINE Brain.

 

LINE Corporation Gelar Developer Day 2019, 2 Hari dengan 70 Topik

Awalnya aplikasi chatting LINE dikenal dengan pilihan strikernya yang lucu-lucu. Seiring waktu, LINE terus memanjakan para penggunanya dengan beragam fitur dan layanan baru.

LINE Corporation pun secara rutin mengadakan LINE Developer Day. Ajang tahunan ini dimulai sejak 2015 dan tahun 2019 ini berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 20 dan 21 November di Grand Nikko Hotel, Daiba,- Tokyo, Jepang.

Euivin Park, LINE CTO - membuka LINE Developer Day 2019.
Euivin Park, LINE CTO – membuka LINE Developer Day 2019.

LINE Developer Day sendiri merupakan tech conference yang membahas banyak hal dari perspektif teknis. Misalnya update soal pengembangan layanan dan pengenalan inisiatif baru LINE di masa depan, serta tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi.

Tahun lalu, LINE Developer Day mencakup 60 agenda termasuk AI, blockchain, fintech, platform iklan LINE, infrastruktur, keamanan, data, dan teknologi penting lainnya yang digunakan dalam layanan LINE.

Sementara tahun ini ada lebih dari 70 agenda, hari pertama akan fokus pada teknologi di terkait “Engineering” seperti AI, data platform dan infrastruktur, keamanan dan privasi, LINT (LINE Improvement for Next Ten years). Lalu, hari kedua lebih ke perspektif praktis untuk pengembangan produk dengan tema “Production” seperti teknologi layanan web, UI / UX, dan project management.

Sesi pembicaraan disampaikan termasuk oleh ahli geometri informasi dan penasihat senior RIKEN Brain Science Institute Shun-ichi Amari, ahli keamanan siber dan Wakil Direktur EG Secure Solutions, Direktur THE GUILD, serta desainer UI/UX Takayuki Fukatsu.

Pengembangan teknologi tersebut juga dimanfaatkan LINE pada ranah Smart City, meski masih terbatas untuk wilayah Jepang dan akan digunakan sebagai medium untuk membantu proses evakuasi terjadinya bencana.

Selain itu, peserta dapat mengunjungi stan interaktif untuk mencoba pengkodean menggunakan OSS, API, dan teknologi LINE lainnya. Pengunjung juga dapat menikmati pembicaraan dalam tiga kategori presentasi tambahan dalam format Booth, Poster Session, dan Short Track untuk memperoleh informasi terkait layanan LINE lebih jauh.

Perkuat Lini APS-C, Sony Resmi Merilis A6100 dan A6600 di Indonesia

Kalau ada pertanyaan, rekomendasi kamera mirrorless buat pemula dari Sony untuk belajar fotografi – maka pasti jawabannya setidaknya Alpha 6000. Sementara, bila mencari kamera mirrorless APS-C Sony dengan fitur-fitur videografi yang lengkap akan diarahkan ke A6300 atau A6500.

Sebelumnya Sony telah lebih dulu merilis A6400 dan di Indonesia penerus A6300 ini dibanderol Rp13 juta untuk body only. Sedangkan, A6300 sempat dijual Rp9 juta sebelum menghilang. Kini Sony juga telah merilis suksesor A6000 dan A6500 ke Tanah Air, adalah A6100 dan A6600.

PSX_20191118_213920

Keduanya mengandalkan sensor gambar 24,2MP Exmor CMOS, prosesor gambar terbaru BIONZ X, dan LSI front-end seperti yang diimplementasikan pada kamera full frame Sony. Gabungan ketiganya diklaim mampu menyuguhkan peningkatan menyeluruh terhadap kualitas gambar dan performa di segala area pengambilan foto dan video.

A6100 dan A6600 menawarkan kecepatan autofocus yang hanya membutuhkan waktu 0,02 detik. Dilengkapi dengan sistem AF yang memiliki 425 titik phase-detection yang mencakup 84 persen frame dan 425 titik contrast-detection.

Keduanya mengemas ‘Real-Time Tracking‘ dengan algoritma terbaru termasuk pengenalan objek berbasis AI, serta ‘Real-Time Eye AF‘ dengan pengenalan objek berbasis AI untuk mendeteksi dan memproses data secara real-time untuk manusia maupun fauna.

Sony A6100 Vs. A6000

PSX_20191118_211831

Harus diakui, sampai saat ini A6000 masih cukup mumpuni untuk kegiatan fotografi. Harga barunya juga semakin terjangkau, Rp7,5 juta dengan lensa kit.

Meski begitu, fitur-fitur videografinya memang seadanya. Bisa dimaklumi mengingat A6000 merupakan kamera keluaran tahun 2014. Lalu, peningkatan apa saja yang dibawa oleh A6100 dibanding pendahulunya?

Dari desain, baik A6000 maupun A6100 masih tampak identik dan body-nya masih terbuat dari plastik. Bedanya layar 3 inci sudah touchscreen dan bisa di flip 360 derajat ke depan untuk memudahkan aktivitas nge-vlog, sama seperti A6400 dan A6600.

Selain kecepatan autofocus-nya lebih kencang, kemampuan perekam video A6100 juga meningkat signifikan. Kini mampu merekam video 4K 30p/24p dan 1080 pada 120p, 60p, 30p, dan 24p. Sudah dilengkapi port microphone, tapi tanpa dukungan picture profile.

Sony A6600 Vs. A6500

A6600 mengambil gelar flagship milik A6500, body-nya terbuat dari magnesium alloy yang tahan terhadap kelembaban dan debu, serta mewarisi fitur IBIS (5-axis image stabilization). Peningkatan terbesar A6600 dibanding pendahulunya ialah penggunaan jenis baterai baru NP-FZ1000 seperti yang dimiliki kamera full frame A7 III.

Daya tahan baterainya sekitar dua kali lebih lama dibanding NP-FW50. Mampu menembak hingga 720 foto menggunakan viewfinder atau hingga 810 foto menggunakan monitor LCD.

PSX_20191118_211850

Selain itu, layar sentuh 3 incinya juga dapat di-flip ke depan. Karena penggunaan baterai baru, ukuran grip A6600 menjadi sedikit lebih besar dan justru menambah kenyamanan saat digunakan.

Tiga lagi, A6600 kini punya port headphone yang memungkinkan kita untuk monitoring audio dan fitur Real-Time Eye bekerja di pengambilan video. Serta, dilengkapi dengan profile picture HLG (Hybrid Log-Gamma) yang mendukung alur kerja HDR yang instan. Bagi yang ingin memberi warna saat pasca-produksi, profil S-Log3 dan S-Log2 juga tersedia.

Harga Sony A6100 dan A6600

PSX_20191118_211845

Selain dua kamera, Sony juga merilis dua lensa yakni E 16-55mm F2.8 G dan E 70-350mm F4.5-6.3 G OSS. Dengan dua lensa ini, Sony memiliki total 54 lensa untuk sistem E-Mount. Sony juga mengumumkan ketersediaan kamera mirrorless full frame flagship mereka yakni Sony A9 II yang rencananya akan tersedia pada bulan Februari 2020.

Sony A6100 dengan lensa kit 16-50mm dibanderol dengan harga Rp12.499.000 Sementara, Sony A6600 body only dibanderol Rp20.999.000 dan Rp26.999.000 dengan lensa 18-135mm. Pre-oder A6600 dimulai dari tanggal 18 November sampai 1 Desember dengan paket spesial berisi baterai NP-FZ100 (senilai Rp1.199.000) dan Battery Charger BC-QZ1 (senilai Rp1.299.000).

Tips Live Vlogging Ala Mba Gadget dan Streaming Game dari Smartphone

Setiap orang punya kesempatan buat jadi video content creator di platform video seperti YouTube atau IGTV. Namun bagi yang baru mau mulai, kita bisa mengandalkan smartphone untuk membuat konten.

Dailysocial.id bersama Yangcanggih.com didukung oleh Samsung telah mengadakan workshop bertajuk “Live A Life” pada 8 November lalu di HiveWorks Sudirman Jakarta. Acara ini juga menghadirkan product experience untuk para peserta dan juga mengajak para Samsung member untuk mencoba langsung smartphone Galaxy A series yang baru yakni Galaxy A30s dan Galaxy A50s.

Ada dua tema yang diangkat, pertama ‘Live Gaming’ yang dibawakan oleh Bram Arman, seorang live gaming expert dari AdvanceGuard. Kedua ‘Live Vlogging’ dengan ‘mba Gadget’ Fenny Astri, seorang tech vlogger dari channel YouTube GadgetEmpire.

Live a life

 

Live Vlogging dengan smartphone Samsung Seri A

Menurut mba Gadget, ada tiga kelebihan nge-live vlogging yaitu unique & natural, fast & simple gak perlu diedit lagi, dan interactive bisa langsung menyapa tanya jawab dengan penonton kita. Tentu saja sebelum mulai kita harus menyiapkan konten, kualitas audio dan audio juga harus diperhatikan. Tips vlogging lainnya sebagai berikut, seperti yang tampak di foto:

DSC06964

Beberapa diantara yang cukup penting adalah tentang memilih topik, pencahayaan yang baik agar pemirsa yang menonton bisa menikmati vlog dengan mamsial, lalu urusan teknis seperti in frame dan mic serta mengusahakaan agar suara tetap stablik saat merekam.

Beberapa tips lain yang juga penting antara lain adalah selalu berlatih dan konsistensi. Dua hal ini terkadang kurang diperhatikan, maunya jadi saya langsung bisa banyak yang nonton vlog. Padahal dengan berlatih secara maksimal tentu hasil video akan bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk konsistenti, menjadi penting untuk menjaga konten yang ada tetap terus bisa dibuat.

Live Gaming dengan smartphone Samsung Seri A

Sekarang kita akan membedah tips dan trik yang diberikan oleh Mas Bram yakni bagaimana streaming game favorit menggunakan smartphone. Saat ini, smartphone kelas menengah juga sudah cukup kuat memainkan game-game populer di Indonesia seperti Galaxy A30s dan Galaxy A50s. Kedua smartphone ini juga punya kapasitas baterai besar sehingga bisa bermain game lebih lama.

Live a life

Beberapa tips yang bisa diterapkan antara lain, pertama adalah untuk mengecek hal teknis seperti internet serta perangkat untuk live streaming. Pastikan Anda menyediakan internet dengan kecepatan tinggi. Untuk streaming basic kita bisa menggunakan aplikasi Game.ly dan NimoTV. Sementara, untuk streaming advance kita akan menggunakan YouTube, Twitch, dan Facebook Gaming.

Bila pilih opsi yang kedua, kita juga butuh laptop dengan spesifikasi cukup tinggi dan menginstal software tambahan. Seperti Open Broadcaster Software (gratis), XSplit Broadcaster (berbayar), dan vMix (berbayar). Selain itu, kita juga membutuhkan alat tempur berupa kamera, mikrofon, headphone, hingga lightning. Tapi, yang satu ini bisa disesuaikan dengan peralatan yang Anda punya.

Untuk pengguna smartphone Samsung, pertama kita perlu mengaktifkan USB Debugging yang terletak di menu Developer Options. Caranya buka Settings, ke About Phone, dan ketuk opsi Build number dengan cepat sebanyak 7x untuk mengaktifkan menu Developer Options.

Setelah itu kita sambungkan smartphone ke laptop, lalu buka software OBS. Untuk menampilkan tampilan yang ada smartphone di laptop, pilih opsi Window Capture dan pilih smartphone kita.

Kalau sudah tampil, langkah berikutnya adalah mengatur audio agar masuk ke laptop. Kita akan membutuhkan kabel AUX, lalu buka opsi Open Volume mixer, System Sounds, ke tab recoding dan pilih microphone. Kalau semua persiapkan sudah selesai, pergi ke YouTube dan Live Streaming.

Dua kegiatan menggunakan smartphone di atas, dewasa ini semakin populer untuk dikakukan. Para konten kreator senantiasa memproduksi berbagai konten baik itu vlog maupun live streaming game. Koneksi internet yang makin stabil dengan dukungan smarpthone yang mumpuni tentunya ikut membantu munculnya berakan konten kreator masa kini.

Acara workshop ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari konten kreator, kalangan umu dan gamer. Acara sendiri tidak hanya memberikan materi tetapi juga handson secara langsung. Tujuannya tentu saja agar para peserta bisa langsung mempraktekan materi yang diajarkan.

Acara sendiri didukung oleh Samsung yang menyediakan perangkat untuk workshop, ada Samsung Galaxy A80 untuk kegiatan vlogging yang mumpuni dengan kamera dan tampilan yang trendy. Serta ada pula perangkat Galaxy A20s dan A30s, dua perangkat yang relatif baru yang juga telah bisa digunakan untuk bermain game secara cukup maksimal.

DailySocial dan Yangcanggih sendiri berencana untuk menggelar berbagai workshop lainnya, jadi pantengin terus DailySocial dan Yangcanggih.com untuk informasi lanjutan.

Terima kasih untuk Samsung yang telah mendukung acara, sampai jumpa di acara berikutnya.

ASUS Umumkan Laptop ZenBook UM431 dan ZenBook Flip UM462

Saat memilih laptop, biasanya aspek performa menjadi prioritas utama dan mengabaikan aspek portabilitas. Laptop gaming seperti ROG atau TUF pun kerap menjadi pilihan, karena mampu menjalankan game PC dengan lancar dan juga menangani tugas-tugas berat seperti video editing dengan baik.

Namun laptop gaming juga punya beberapa kekurangan, pertama dimensinya bongsor dan bobotnya berat. Kedua daya tahan baterainya kurang bisa diandalkan, Anda akan bergantung dengan colokan listrik.

Di sisi lain, laptop tipis atau ultrabook dengan performa yang mencukupi dan dimensi ringkas harganya masih dirasa mahal menimbang spesifikasi yang didapat. Kabar baiknya, ASUS baru saja mengeluarkan dua laptop premium seri ZenBook dengan harga yang terbilang terjangkau.

Adalah ASUS ZenBook UM431 dan ZenBook Flip UM462, mereka ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Mobile yakni Ryzen 5 atau Ryzen 7. Didukung besaran RAM 8GB yang sudah mencukupi untuk menangani berbagai aktivitas para penggunanya dan penyimpanan berbasis SSD 512GB.

ASUS ZenBook UM431

ASUS ZenBook UM431 merupakan laptop premium 14 inci dengan desain klasik. Menggunakan panel IPS beresolusi Full HD dikemas dalam NanoEdge Display, didukung 100% sRGB, Anti-Glare, dan brightness 250 nits.

Nah keunggulan ZenBook UM431 ini adalah adanya empat speaker dengan teknologi Smart AMP by Harman/Kardon. Selain itu, laptop ini masih punya slot SD card reader yang merupakan fitur essential bagi para photografer atau videografer, lengkap dengan satu port USB 3.1 Type-C.

Laptop ini tersedia dalam warna utopia blue, untuk varian dasar berprosesor AMD Ryzen 5 3500U dengan AMD Radeon Vega 8 graphics dibanderol Rp9.999.000. Sedangkan untuk varian dengan AMD Ryzen 7 3700U dengan AMD Radeon RX Vega 10 graphics dibanderol Rp12.299.000.

ASUS ZenBook Flip UM462

Beralih ke ASUS ZenBook Flip UM462 yang merupakan laptop convertible premium 14 inci dengan engsel ErgoLift Hinge yang bisa diputar 360 derajat. Artinya, mendukung lebih dari satu skenario penggunaan seperti mode tablet, tenda, dan display mode.

Panel IPS 14 inci NanoEdge Display sudah touchscreen, beresolusi Full HD, didukung 100 persen sRGB, berlapis Anti-Glare, dan punya tingkat brightness 300 nits. Selain itu, laptop ini memiliki IR HD Web Camera yang didukung Windows Hello Facial Recognition, Number Pad, dan slot microSD card reader (bukan SD card).

ZenBook Flip UM462 ini tersedia dalam warna light grey, dijual Rp11.299.000 untuk varian dasar dengan AMD Ryzen 5. Serta, Rp13.299.000 dengan prosesor AMD Ryzen 7. Dalam paket penjualannya sudah disematkan ASUS Pen, stylus khusus multi fungsi untuk mendukung beragam kegiatan.

Dibanding dengan laptop mainstream, kedua laptop ini memang lebih ringkas dan ringan. Namun dimensi dan ketebalannya tidak sekecil dan setipis lini ZenBook yang harganya lebih mahal. Meski begitu, mereka sudah mengantongi sertifikasi ketahanan standar militer MIL-STD 810G.

ASUS Zenfone 6 Meluncur Pekan Depan, Langsung Cicipi Android Q

Berselang sekitar setengah tahun sejak diumumkan perdana pada bulan Mei 2019, ASUS akhirnya bakal membawa Zenfone 6 ke Indonesia pekan depan – tepatnya pada tanggal 15 November. Saat ini ASUS belum mengungkap harga dari Zenfone 6, tapi yang pasti begitu Anda membelinya – Zenfone 6 bisa langsung di-update ke OS Android Q terbaru.

Ya, terhitung sejak 1 November Zenfone 6 sudah kebagian Android 10 lewat jalur OTA dan ASUS juga memastikan Zenfone 6 akan mendapatkan Android R. Selain itu, tampilan antarmuka ZenUI 6 kini sangat menyerupai stock Android.

Lebih jauh lagi, ASUS juga membenamkan manajemen memori cerdas dan optimalisasi Android framework. Sehingga Zenfone 6 mampu menangani tugas-tugas umum dan membuka aplikasi yang sering digunakan jauh lebih cepat.

Dapur pacu Zenfone 6 sendiri mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 855 dengan besaran RAM 6/8GB dan penyimpanan 128/256GB. Smartphone ini punya kapasitas baterai besar; 5.000 mAh lengkap dengan Quick Charge 4.0 18W.

Tentu saja, daya tarik utama Zenfone 6 ialah mekanisme Flip Camera-nya. Namun masih mengandalkan konfigurasi dual-camera, di mana kamera utamanya beresolusi tinggi 48MP disertai kamera sekunder 13MP dengan lensa wide-angle. Satu set kamera ini digunakan untuk mengambil foto maupun video depan dan belakang.

Melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, ASUS Zenfone 6 masih sangat layak ditunggu. Mungkin yang bakal menentukan ialah harga, kita tunggu saja tanggal 15 November nanti. Semoga saja, harganya masih bisa ditekan lebih terjangkau lagi.

IBM Tawarkan Solusi Pengolahan Big Data dengan Teknologi AI

Saat ini smartphone sudah menjadi sebuah kebutuhan setiap orang. Aktivitas kita di dunia digital termasuk di sosial media menghasilkan banyak data yang jumlahnya terus bertambah.

Data pun menjadi sangat kritis bagi konsumen, pemerintah, dan perusahaan di berbagai jenis. Misalnya bagi perusahaan, data yang besar memungkinkan mereka melakukan riset pasar mengenai apa yang disukai oleh konsumen.

Namun banyak tantangan untuk mengelola big data karena variasi dan volumenya sangat tinggi, kita perlu tool yang mampu menangani big data dan IBM memilikinya lewat Cloud platform serta teknologi AI.

Menurut IBM perusahaan mulai perlu memindahkan beban kerja kritisnya ke cloud dalam melakukan optimalisasi pekerjaan. Untuk membantu klien dalam memenuhi tuntutan akses terhadap inovasi teknologi seperti AI, IBM terus berinovasi dan baru saja memperbaharui portofolio Cloud dan Watson yang dimilikinya.

PSX_20191106_140136

“IBM berkomitmen untuk memberikan arahan kepada klien kami untuk menjalankan AI diberbagai jenis Cloud di manapun data tersebut ditempatkan untuk bisa memudahkan klien mengadopsi AI dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia.

IBM Cloud saat ini telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan yang sangat ketat akan regulasi seperti perbankan dan pemerintahan. Industri dari perusahaan ini memiliki data yang sangat kritis dan melalui kemampuan IBM Cloud yang aman, open dan bisa digunakan secara enterprise memudahkan perusahaan untuk melakukan modernisasi dan membuat aplikasi bisnis baru dengan menggunakan Cloud tanpa harus mengganggu keamanan pada aplikasi lain yang telah ada.

Selain itu, untuk mendukung kebutuhan inovasi teknologi, IBM juga mengedepankan pendekatan Watson Anywhere pada AI dengan mengedepankan core tekonologi Watson termasuk Watson OpenScale, Watson Assistant dan Watson Discovery, serta platform data Analisa terintegrasi pertama di industri yaitu Cloud Pak for Data. Inovasi ini antara lain memudahkan Watson untuk bisa menyesuaikan bahasa sesuai lingkungannya.