5 Hal yang Penting-penting Tentang Desain dan Kamera Vivo V11 Pro

Tak terasa, sudah dua bulan lebih sedikit sejak smartphone Vivo V11 Pro resmi hadir di Indonesia. Menurut saya, penerus dari Vivo V9 ini adalah salah satu mid-range smartphone terbaik di Tanah Air pada tahun 2018.

Bahkan Vivo V11 Pro masih merupakan satu-satunya smartphone di Indonesia yang memiliki fitur inovatif bernama Screen Touch ID, yakni sensor pemindai sidik jari yang tertanam di bawah layar Super AMOLED. Nah di artikel ini, saya akan membahas lima hal yang penting-penting tentang desain dan kamera Vivo V11 Pro.

1. Notch Mungil dan Desain Warna Bergradasi

vivo-v11-pro-1

Vivo V11 Pro hadir dengan desain notch mungil yang menyerupai tetesan air. Dengan warna bergradasi yang terinspirasi dari alam semesta yakni Nebula Purple. Serta, keindahan malam bertabur bintang – Starry Night.

Bagian belakang smartphone ini berlapis material polycarbonate dengan konsep 3D design, punya ketebalan 7,9 mm yang tergolong tipis, dan bobot 156 gram. Sudut-sudut yang agak membulat dan agak melengkung di kedua sisi punggungnya, membuat V11 Pro ergonomis untuk digenggam seharian.

2. Ultra All Screen

vivo-v11-pro-3

Vivo V11 Pro mengadopsi desain Ultra All Screen dengan layar berukuran lapang 6,41 inci, dengan bezel samping yang amat tipis yakni 1,76mm, serta sekitar 3mm untuk bagian dagu dan dahi yang menghasilkan screen-to-body ratio 91,27 persen.

Panel yang digunakan berjenis Super AMOLED, beresolusi Full HD+ (1080×2340 piksel), dalam aspek rasio 19.5:9, dan sudah mendukung standar warna DCI-P3 yang menyuguhkan rentang warna yang lebih lebar.

3. Screen Touch ID

vivo-v11-pro-2

Panel Super AMOLED merupakan komponen wajib untuk mendukung teknologi Screen Touch ID yang dikembangkan Vivo bersama Synaptics. Teknologi ini merupakan pengembangan fingerprint dalam layar generasi ke-4.

Adapun untuk cara kerjanya, Super AMOLED akan menyinari layar untuk memindai dan mendapatkan sidik jari pengguna. Ruas garis pada sidik jari akan memproyeksikan bayangan ke sensor fingerprint, bayangan tersebut yang menjadi identifikasi.

Bila logo fingerprint tidak muncul, cukup gerakkan sedikit V11 Pro dan logo fingerprint akan kembali muncul. Sebagai alternatif, Vivo juga menyediakan metode Face Access dengan dukungan sensor infrared sehingga face unlock bisa bekerja di kondisi cahaya temaram.

4. AI Dual Rear Camera

vivo-v11-pro-4

Vivo V11 Pro sudah mengusung konfigurasi dual camera yang disebut ‘AI dual rear camera‘, serta sudah dilengkapi Google Lens yang mampu mengenali obyek dan mengambil informasi dari foto.

Kamera utamanya beresolusi 12-megapixel dengan sensor Dual Pixel dan aperture besar f/1.8. Sedangkan, kamera sekundernya 5-megapixel sebagai depth sensor dengan aperture f/2.4.

Fitur baru yang diunggulkan Vivo V11 Pro ialah Anti-Backlight AI HDR. Misalnya kita memotret seseorang dengan pada situasi backlight, sistem kamera tidak hanya akan membuat muka objek kita terlihat jelas tapi sekaligus memperbaiki warna latar belakangnya.

Yang baru lagi ialah AI Portrait Framing, di mana sistem kamera akan merekomendasikan komposisi foto. Akan muncul ikon bulat, lalu kita gerakkan smartphone agar ke ikon tersebut – setelah itu kamera akan menjepret otomatis dalam waktu 2 detik.

Tak lupa AI Bokeh mode atau effect bokeh, untuk memotret foto dengan efek bokeh. Intensitas bokeh-nya juga dapat diatur, baik itu sebelum ataupun sesudah foto diambil.

5. Perfect Selfie

vivo-v11-pro-5

Smartphone Vivo memang telah dikenal memiliki kemampuan selfie yang mumpuni. Termasuk Vivo V11 Pro yang telah dibekali dengan kamera depan beresolusi besar yakni 25-megapixel dengan aperture f/2.0. Untuk menghasilkan foto selfie yang sempurna, sejumlah fitur telah disiapkan mulai dari AI Selfie Lighting, Face Beauty, dan AI Face Shaping.

AI Selfie Lighting membuat pengguna Vivo V11 Pro bisa membuat foto portrait dengan berbagai efek pencahayaan ala studio yang berbeda. Contohnya Natural Light, Studio Light, Stereo Light, Loop Light, Rainbow Light, dan Monochrome background.

Fitur Face Beauty tidak hanya untuk memperhalus kulit dan memutihkan wajah – sekarang tersematnya fitur AI Face Shaping juga bisa mengubah bentukan wajah menjadi lebih tirus, mengecilkan pipi yang tembem, membuat dagu lebih lancip, membuat hidung tampak lebih mancung atau tirus, dan mengecilkan atau memperbesar bibir – semua efek itu bisa didapatkan secara real-time.

Verdict

Persaingan di industri smartphone Indonesia sangat dinamis, bermodalkan spesifikasi tinggi dan harga terjangkau saja itu sudah tidak lagi cukup. Smartphone juga harus mengandung elemen kekinian dan tentu saja inovasi baru. Saya senang, Vivo mencoba menembus batas dengan menghadirkan fitur inovatif seperti Screen Touch ID pada V11 Pro.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang disponsori oleh Vivo.

[Hands-on] OPPO A7, Baterai Lebih Awet dengan Desain Serupa F9

OPPO A7 akhirnya resmi dirilis di Indonesia, smartphone anyar ini dibanderol dengan harga Rp3.699.000. Buat yang belum tahu, fase pre-order dari OPPO A7 sendiri sudah dibuka sejak tanggal 22 November hingga 28 November dengan cashback sebesar Rp300.000. Lalu, seperti apa fitur dan spesifikasinya?

Desain Serupa OPPO F9

hands-on-oppo-a7

Di acara peluncurannya, saya berkesempatan untuk hands-on OPPO A7. Dari segi tampilan, OPPO A7 mengusung bahasa desain yang nyaris sama dengan smartphone kelas tengah premium OPPO F9. Tampak depan misalnya, OPPO A7 punya bentukan notch mungil yang disebut waterdrop screen. Selain itu, layout setup dual rear camera, posisi fingerprint sensor, dan atribut lainnya juga identik.

hands-on-oppo-a7

Perbedaan mencolok antara keduanya ialah pilihan warnanya. OPPO A7 hadir dalam dua warna baru, yaitu Glaze Blue yang justru seperti warna hijau tua dan Glazing Gold atau mudahnya kita sebut saja emas. Keduanya memiliki pola garis-garis yang menimbulkan efek bercahaya saat terkena pacaran sinar.

Berkat penggunaan material polycarbonate composite yang dikenakan, bagian back cover OPPO A7 tampil layaknya kaca. Kemudian bagian sudut-sudutnya yang agak melengkung seperti berlapis kaca 2.5D diperoleh dari tehnik pemanasan berulang yang disebut 3D Thermally Bent Sheet.

Overall, desain OPPO A7 cukup ergonomis di tangan dan tampil ‘fresh‘ dengan warna barunya. Meskipun mungkin bagi sebagian orang teknik pengecetan gradient spraying technology pada OPPO F9 lebih mewah.

Spesifikasi OPPO A7

hands-on-oppo-a7

Smartphone Android 8.1 Oreo dengan antarmuka Color OS 5.2 ini mengusung layar 6,2 inci dalam rasio memanjang 19:9 dengan resolusi sebatas HD 720×1520 piksel saja. Layarnya telah diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 3.

Chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang tertanam pada OPPO A7 memang tidak begitu istimewa, meskipun sebenarnya cukup powerful untuk kebutuhan standar ber-smartphone sehari-hari. Terlebih telah didukung RAM 4GB dan penyimpan internal 64 yang tergolong lapang.

hands-on-oppo-a7

Di sektor fotografi, OPPO A7 mengandalkan konfigurasi kamera ganda. Kamera utamanya 13-megapixel (f/2.2 + AF) dan kamera sekunder 2-megapixel (f/2.4). Sementara, kamera depannya lebih istimewa – resolusinya lebih tinggi dengan aperture lebih besar yakni 16-megapixel f/2.0.

Kapasitas baterai sebesar 4.230 mAh juga menjadi keunggulannya, berpadu dengan AI Batery Management, dan chipset Snapdragon 450 yang hemat daya di resolusi layar HD – OPPO A7 dijanjikan menyuguhkan daya tahan baterai yang lebih lama dan diyakini dapat digunakan hingga lebih dari 1 hari untuk pemakaian wajar.

Terlepas dari harganya yang mungkin bagi sebagian orang agak kemahalan, first impression saya terhadap OPPO A7 ini sebenarnya cukup baik – mengingat smartphone ini telah mengadopsi sejumlah elemen yang ada pada mid-range premium smartphone OPPO F9. Jadi, tunggu review OPPO A7 di Dailysocial untuk mengetahui lebih detail apa yang ditawarkannya.

[Hands-On] Fujifilm GFX 50R, Kamera Mirrorless Medium Format Rp69.999.000

Di industri kamera, mirrorless dengan sensor berukuran full frame tengah menjadi topik terhangat. Pasar mirrorless full frame semakin berkembang, tetapi persaingan sesungguhnya baru saja dimulai.

Sony yang sudah matang dengan A7 series, Leica dengan sistem L-Mount yang juga akan digunakan oleh Panasonic Lumix S series dan didukung oleh Sigma. Kemudian Nikon dengan Z 6 dan Z 7, serta Canon dengan EOS R, keduanya menggunakan dudukan lensa baru.

Fujifilm-GFX-50R

Bagaimana dengan Fujifilm? GFX series adalah jawabannya, alih-alih mengembangkan full frame – Fujifilm memilih langsung lompat lebih tinggi ke medium format.

Tanpa berlama-lama, setelah diumumkan di Photokina 2018 pada bulan September lalu, kamera mirrorless medium format kedua dari Fujifilm yakni GFX 50R pun resmi dihadirkan ke Indonesia dengan harga Rp69.999.000 untuk body only.

Fujifilm-GFX-50R

Fujifilm GFX 50R sendiri menggunakan sensor gambar Fujifilm G, CMOS dengan ukuran medium format (43,8×32,9mm). Dibanding dengan full frame, ukuran medium format 1,7 kali lebih besar.

Resolusi gambarnya mencapai 51,4-megapixel dengan chip X-Processor Pro Image. Lebih tinggi dibanding mirrorless full frame seperti Nikon Z 7 dengan 45,7-megapixel dan Sony Alpha A7R III dengan 42-megapixel.

Fujifilm-GFX-50R

Dari segi spesifikasi, GFX 50R masih identik dengan seri sebelumnya yakni GFX 50S. Body GFX 50R ini masih mempertahankan sasis weather and dust resistant seperti milik kakaknya.

Bedanya adalah ukuran body-nya yang lebih ringkas dan ringan. Datang bergaya rangefinder dengan bentuk persegi panjang dan posisi viewfinder elektroniknya telah beralih ke samping kiri atas kamera.

Fujifilm-GFX-50R

Bentuk EVF-nya lebih kecil dengan resolusi 3,69 juta dot dan tingkat perbesaran 0,77x. Di bawah jendela bidik, terdapat layar sentuh 3,2 inci beresolusi 2,36 juta dot dengan mekanisme tilting – hanya bisa dimiringkan ke atas atau bawah.

Untuk kontrol kamera, Fujifilm menyematkan dial shutter speed dan kompensasi eksposur. Terdapat juga joystick dan sejumlah tombol function yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan.

Fujifilm-GFX-50R

Meski diklaim cukup kecil untuk sebuah mirrorless medium format dengan dimensi 161x97x66 mm dan bobot 775 gram. Namun bila dibandingkan dengan mirrorless full frame, dimensi GFX 50R masih cukup besar. Pun demikian dengan ukuran lensa-lensanya. Bagaimana dengan ekosistem lensanya? Saat ini lensa native GFX ada 6, rencananya Fujifilm akan merilis lensa 50mm f/3.5 pada tahun 2019.

Dari pengalaman saya mencoba GFX 50 R, performa autofocus dari kamera ini masih terasa kurang cepat karena masih mengandalkan deteksi kontras (contrast detect AF). Continuous drive juga pelan, hanya 3 foto per detik. Berbeda kalau bicara hasil fotonya, sangat detail dan tajam, dynamic range yang luas.

Hasil foto dari Fujifilm GFX 50R
Hasil foto dari Fujifilm GFX 50R

Untuk mengedit hasil fotonya, GFX 50 R ini telah didukung software Capture One. Ada tiga pilihan, yaitu Capture One Pro, Capture One Pro Fujifilm, dan Capture One Express (gratis).

Selain merilis GFX 50R, Fujifilm juga mengumumkan pengembangan mirrorless medium format GFX 102MP dengan sensor BSI CMOS baru dan X Processor 4. Mengusung teknologi autofocus phase detection Hybrid AF dengan cakupan 100% frame, punya body image stabilization, dan mampu merekam video 4K 30fps.

Untuk harganya, Fujifilm GFX 50R dibanderol Rp69.999.000 untuk body only. Lensa XF8-16mm F2.8 dibanderol Rp26.999.000 dan lensa XF200mm seharga Rp82.999.000.

[Review] ASUS VivoBook 15 X505ZA Ryzen 5, Laptop Kencang Ekonomis untuk Content Creator

Saat ASUS meluncurkan laptop VivoBook 15 X505ZA series pada bulan Agustus lalu, saya dibuatnya jatuh hati. Setelah berkonsultasi ke bapak Dimas dan Yoga Wisesa, saya pun menandainya ke dalam wishlist.

Sayangnya saya harus menanti lama, karena hingga review ini diterbitkan – baru varian Ryzen 3 yang sudah ada di ASUS Official Store Tokopedia. Sementara, untuk varian Ryzen 5 dan Ryzen 7 belum tersedia.

review-asus-vivobook-15-x505za

Setidaknya saya punya dua alasan, pertama dari aspek performa dan kedua ialah harga yang cukup ramah di kantong. Seperti yang disebutkan di atas, ASUS X505ZA series tersedia dalam tiga konfigurasi hardware berbeda yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu AMD Ryzen 3, Ryzen 5, dan Ryzen 7.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.

  • Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,4 juta
  • Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp 8,5 juta
  • Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta

Pilihan saya jatuh pada varian AMD Ryzen 5. Selain faktor kecocokan harga, saya meyakini performanya sudah cukup sebagai laptop untuk digunakan bekerja sehari-hari.

Jadi, saya sangat antusias saat laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle. Berikut review ASUS Vivobook 15 X505ZA dan di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari ASUS X505ZA.

Desain ASUS VivoBook 15 X505XZA

review-asus-vivobook-15-x505za

Masuk dalam jajaran laptop VivoBook, ASUS X505ZA di gembar-gembor sebagai ‘laptop tipis ekonomis’ dengan fitur dan spesifikasi yang cukup tinggi. Apapun APU Ryzen yang dipilih, ketiga varian ASUS X505ZA ini punya penampilan yang identik.

Laptop ini memiliki layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. Jelas bahwa ASUS X505ZA bukanlah laptop yang ultra tipis dan ringkas seperti seri ZenBook – meskipun ukurannya masih cukup portabel.

review-asus-vivobook-15-x505za

Menariknya, ASUS membenamkan layar 15 inci di form-factor laptop 14 inci. Hal ini tercapai berkat pemangkasan bezel samping layar yang cukup signifikan. Ketebalan bezelnya hanya 7,7mm yang menghasilkan rasio display ke body mencapai 81 persen.

Saya pun membandingkan dengan laptop 14 inci, ukuran lebarnya memang tidak jauh berbeda – memastikannya bakal muat diselipkan ke dalam tas. Namun, laptop ASUS X505ZA ini memang sedikit lebih panjang.

review-asus-vivobook-15-x505za

Dari sisi desain, overall ASUS X505ZA tampil cukup elegan. Bagian lid cover misalnya, ASUS membubuhkan pola sehingga membentuk ilusi yang terlihat menawan.

Saat laptop dibuka, kesan futuristik tidak dapat ditampik berkat layar 15,6 inci yang disebut NanoEdge display with ultranarrow bezel 7,7mm. Ditambah lagi, material logam yang menyelimuti di sekitar area keyboard yang juga menunjang penampilannya.

Walaupun begitu, struktur body yang didominasi oleh material plastik juga tidak bisa berbohong. Laptop ini terasa kurang premium saat ditenteng di tangan, tetapi sebagai laptop ekonomis hal tersebut tentu bisa ditoleransi.

ASUS X505ZA sudah mengadopsi chiclet keyboard yang memiliki jarak lebih besar di antara tuts-nya, sebab ASUS tidak menyertakan numerical pad. Ukuran tuts yang cukup lapang membuat pengalaman mengetik terasa menyenangkan dan memiliki sensasi tactile, kejadian typo mungkin bisa berkurang.

Sayangnya, keyboard laptop ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Tetapi yang paling menyebalkan adalah absennya lampu indikator caps lock dan ukuran tombol navigasi arah yang terlalu kecil.

review-asus-vivobook-15-x505za

Sekarang lanjut ke touchpad laptop yang letaknya di tengah dan telah mendukung kapabilitas Windows gesture. Sejumlah gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya tiga jari menyapu ke bawah untuk menampilkan desktop, tiga jari ke atas untuk multitasking view, dan tiga jari ke samping kanan atau kiri untuk berpindah antar aplikasi, dan banyak lagi.

Soal kelengkapan konektivitas, ASUS X505ZA telah dibekali sejumlah port fisik penting. Di sebelah kanan terdapat indikator pengisian daya, slot kartu memori flash, soket headphone/headset/mikrofon, dua buah port USB 2.0, dan slot keamanan. Berpindah ke sisi kiri, ditemui port USB type-C, port USB 3.0, port HDMI 1.4, port LAN, dan soket untuk mengisi daya.

Layar

review-asus-vivobook-15-x505za

Merunut website ASUS Indonesia, ada varian di mana panel seluas 15,6 inci pada ASUS X505ZA sudah mengusung resolusi Full HD. ASUS X505ZA memang memiliki banyak sekali varian dan menurut spesifikasi produk yang tertera di sejumlah toko di e-commerce hanya mencantumkan resolusi HD.

Berdasarkan unit ASUS X505ZA yang saya review, konfigurasi AMD Ryzen 5 dengan RAM 8GB dan storage 1TB – resolusi layarnya sebatas HD (1366×768 piksel). Jujur saja hal ini agak mengecewakan, ditambah lagi nilai color gamut NTSC-nya hanya 45 persen.

Padahal kebutuhan saya meliputi editing video dan mengedit foto. Sebagai informasi, NTSC merupakan besaran color gamut (Adobe RGB) yang berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna. Ditingkat ini, layar ASUS X505ZA kurang direkomendasikan untuk mengedit foto maupun video karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan pada kamera digital.

Meski begitu, kualitas tampilan layar ASUS X505ZA untuk aktivitas multimedia seperti menonton video dan gaming tidaklah mengecewakan. Layar laptop ini telah dilengkapi lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz, teknologi Splendid, hingga fitur ASUS Tru2Life Video untuk meningkatkan kualitas visual, serta mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

Kinerja

review-asus-vivobook-15-x505za

Semua laptop terbaru ASUS hadir dengan sistem operasi Microsoft, termasuk ASUS X505ZA yang sudah menjalankan Windows 10 Home. AMD Ryzen 5 2500U Processor 2.0 GHz (2 M cache, up to 3.6 GHz) dengan Thermal Design Power 15 watt telah tertanam.

Dikombinasikan dengan RAM 8 GB DDR4 1866MHz (dual channel), hard drive 1TB 5400 rpm SATA HDD, dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8, menegaskan bahwa dari segi performa ASUS X505ZA memang sudah cukup powerful.

Sebagai informasi, unit ASUS X505ZA yang saya review sudah di-upgrade besaran RAM-nya menjadi 16GB. ASUS X505ZA ini memang memiliki kapabilitas untuk mendongkrak performa lewat upgrade RAM dan juga tersedia slot SSD SATA.

review-asus-vivobook-15-x505za

Tentu saja, bila Anda rela mengeluarkan uang lebih. Tetapi, ASUS tidak menyediakan door compartment yang mudah untuk diakses, Anda harus membuka casing bawah secara keseluruhan.

Dari pengalaman saya, sejumlah tugas kantoran standar seperti pengetikan, membuka aplikasi Office, browsing dengan banyak tab, hingga mengedit foto di software editing gambar seperti Photoshop CC dan Lightroom CC dapat berjalan dengan mulus oleh ASUS X505ZA.

Saya juga mencoba ASUS X505ZA untuk melakukan video editing di Adobe Premiere Pro CC. Meski ada tanda seru saat instalasi Premiere Pro karena dibutuhkan layar dengan resolusi Full HD, namun ternyata laptop ini mampu untuk mengedit video dengan lancar.

Daya Tahan Baterai

Untuk sumber tenaganya, ASUS menggunakan baterai 3-cell 42 Wh yang harusnya dapat menjaga laptop ini menyala seharian. Saya telah menguji laptop ini berdasarkan berapa lama bisa menonton file video 1080p, laptop terhubung ke jaringan WiFi, dengan tingkat kecerahan layar dan volume suara 50 persen.

Hasilnya, ASUS X505ZA mampu bertahan selama 5 jam 1 menit. Tentu saja saat digunakan untuk browsing, hasilnya mungkin bisa lebih lama. Sebaliknya, jika digunakan untuk bermain game, maka akan lebih cepat habis.

Verdict

review-asus-vivobook-15-x505za

Dengan harga Rp8,5 juta, ASUS X505ZA adalah pilihan solid bagi mahasiswa maupun karyawan yang membutuhkan laptop terjangkau dengan komputasi yang kencang.

Selain untuk menunjang aktivitas harian, laptop ini juga mampu menjalankan game-game PC esports seperti Dota 2, League of Legends, dan game lainnya dengan cukup lancar.

Performa AMD Ryzen 5 2500U Processor dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8 pada ASUS X505ZA sangat memuaskan. Potensi dari laptop ini juga masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi, berkat penggunaan konfigurasi RAM dual channel dan dual storage.

Jadi, sisihkan uang Anda untuk membeli RAM dan SSD. Kemudian pindahkan sistem operasi ke SSD, sehingga ASUS X505ZA akan lebih responsif dan cekatan dalam memenuhi kebutuhan Anda.

Sebenarnya, ASUS X505ZA juga cukup ideal buat kalian para video content creator (baca: YouTuber). Saya telah mencoba laptop ini untuk video editing dengan software Adobe Premiere Pro CC dan performa saat mengedit videonya mulus.

Sayangnya sebagai laptop ekonomis, ASUS X505ZA tidak didukung oleh spesifikasi display yang mumpuni. Layar seluas 15,6 incinya masih disokong resolusi HD (1366×768 piksel) dan hanya memiliki nilai color gamut NTSC 45 persen, sehingga kurang direkomendasikan untuk keperluan desain grafis.

Sparks

  • AMD Ryzen 5 Processor yang powerful
  • Punya potensi peningkatan performa dengan upgrade RAM dan SSD
  • Best value, harga relatif terjangkau dengan performa tinggi
  • Punya port USB Type-C

Slacks

  • Resolusi layar sebatas HD
  • Tidak memiliki lampu indikator caps lock
  • Ukuran tombol navigasi empat arah terlalu kecil

Garmin Instinct, Jam Tangan GPS yang Tangguh untuk Para Outdoor Adventure Enthusiast

Saat ini, ada banyak pilihan smartwatch atau activity tracker yang dirancang dapat digunakan untuk merekam kegiatan sehari-hari. Namun sebagian kalangan membutuhkan jam tangan yang tidak hanya pintar, tetapi juga tangguh – pasar ini yang disasar oleh Garmin.

Bicara tentang Garmin, mereka baru saja mengumumkan Rugged GPS Watch terbarunya di Indonesia yaitu Garmin Instinct. Target pasarnya memang sangat segmented, yakni ditujukan untuk outdoor adventure enthusiast.

garmin-instinct-jam-tangan-gps-yang-tangguh

Maka tak heran bila Instinct dibekali beragam sensor yang terbilang cukup lengkap. Seperti 3-axis compass, barometric altimeter, dan dukungan untuk berbagai sistem satelit navigasi global seperti GPS, GLONASS, dan Galileo.

Dengan aplikasi Garmin Explore, Instinct memberikan fungsionalitas navigasi dan pelacakan lengkap. Anda bisa merencanakan perjalanan dan menentukan kapan waktunya harus kembali. Fitur TracBack dapat menavigasi rute yang sama sehingga akan kembali ke titik awal.

garmin-instinct-jam-tangan-gps-yang-tangguh

Selain itu, Instinct juga dilengkapi fungsi sebagai fitness tracker yakni Mode Multisport. Berbagai aplikasi olahraga bawaan, konektivitas pintar, dan data kesehatan melengkapinya. Instinct dapat pengukur denyut jantung dari pergelangan tangan, memantau kegiatan sehari-hari, stres, tidur, dan data kesehatan lainnya.

Sebagai jam tangan GPS yang tangguh, Garmin Instinct telah mengantongi sertifikasi standar militer Amerika Serikat 810G (MIL-STD-810G) untuk untuk ketahanan terhadap panas, guncangan, dan tahan air.

garmin-instinct-jam-tangan-gps-yang-tangguh

Body Instinct terbuat dari polimer yang diperkuat serat. Instinct mampu menghadapi suhu dari -20°C hingga 60°C, dan uji guncangan dari berbagai arah dengan ketinggian 122 cm. Sementara, kemampuan kedap airnya mencapai 100 meter dan tahan terhadap korosi.

garmin-instinct-jam-tangan-gps-yang-tangguh

Layar Instinct juga tahan goresan dan diperkuat secara kimiawi, serta mudah dibaca terutama di bawah sinar matahari langsung. Selain itu, tali jam tangan silikon berventilasi menggunakan dua keeper loop yang independen dan dapat dicopot agar pas di pergelangan tangan.

Saat disambungkan dengan smartphone, pengguna Instinct dapat menerima notifikasi seperti SMS, email, dan pemberitahuan lainnya. Instinct juga kompatibel dengan Garmin Connect, Anda dapat melacak workout, pola tidur, dan berkompetisi dalam tantangan kebugaran virtual.

garmin-instinct-jam-tangan-gps-yang-tangguh

Dari semua fitur, daya tahan baterai menjadi fitur favorit saya. Instinct dapat bertahan  hingga 14 hari dalam mode smartwatch, 16 jam dalam mode GPS, dan hingga 35 jam dalam mode hemat baterai UltraTrac.

Soal harga dan ketersediaan, Garmin Instinct dibanderol Rp4.499.000 dengan paket bundling Tas punggung Oakley (jumlah terbatas). Tersedia mulai 22 November di Urban Republic, Erafone Store, Erafone.com dan Blibli.com dalam pilihan warna Graphite, Tundra dan Flame Red. 

Pre-order OPPO A7 Dibuka, Versi Ekonomis dari OPPO F9?

Sesuai janji, OPPO akhirnya membuka keran pre-order untuk mid-range smartphone teranyar mereka – OPPO A7. Ponsel pintar ini memiliki desain yang nyaris menyerupai OPPO F9, terutama bentuk notch-nya yang mungil. Namun sentuhan warna baru Glaze Blue dan Glazing Gold, membuat OPPO A7 tampil lebih ‘fresh‘.

OPPO-A7

OPPO A7 mengadopsi desain fullscreen, dengan style notch waterdrop. Layarnya membentang 6,3 inci beresolusi HD (1520×720 piksel) dalam aspek rasio 19:9.

Menyoal fotografi, kamera ganda telah tertanam di belakang. Utamanya 13-megapixel (f/2.2 + AF) dan yang kedua 2-megapixel (f/2.0) sebagai depth sensor. Sementara, untuk meng-handle selfie, video call, dan fitur face unlock ditugaskan kamera depan 16-megapixel ber-aperture f/2.0.

OPPO-A7

Smartphone Android 8.1 Oreo dengan skin Color OS 5.2 ini digerakkan oleh chipset Qualcomm Snapdragon 450, didukung RAM 4GB, dan storage 64GB. Kapasitas baterai sebesar 4.230 mAh juga menjadi keunggulannya, berpadu dengan AI Batery Management – OPPO A7 dijanjikan menyuguhkan daya tahan baterai yang lebih lama dan diyakini dapat digunakan hingga lebih dari 1 hari.

OPPO-A7

OPPO A7 sendiri dijual dengan harga Rp3.699.000. Dengan membeli voucher di Shopee.id, Anda bisa mendapatkan OPPO A7 dengan harga Rp3.399.000. Untuk mekanismenya, konsumen pada periode 22 hingga 28 November 2018 dapat melakukan pembelian online voucher Rp200.000 untuk potongan harga senilai Rp500.000.

Aryo Meidianto A selaku PR Manager OPPO Indonesia mengatakan: “Hari ini konsumen sudah dapat melakukan pemesanan perangkat OPPO A7 yang dijual secara eksklusif melalui Shopee.id, konsumen dapat membeli voucher Rp500.000 dengan harga Rp200.000 dari tanggal 22 hingga 28 November 2018. Nantinya voucher akan ditukarkan secara online pada periode 29 November hingga 2 Desember 2018.”

OPPO-A7

Voucher ini berfungsi sebagai tanda pemesanan OPPO A7. Setelah melalukan pembelian voucher, Anda akan mendapatkan kode unik yang dapat ditukarkan secara online pada 29 November hingga 2 Desember 2018.

Setelah OPPO A7 tersedia, Anda akan melakukan pembayaran penuh perangkat A7 senilai Rp3.699.000. Setelah itu Anda akan menginput kode potongan voucher Rp500.000 pada akhir pembayaran sehingga mendapatkan cashback sebesar Rp300.000.

Bagaimana dengan metode offline? Anda dapat melakukan pemesanan melalui jaringan OPPO Store dan mendapatkan cashback Rp300.000. Anda cukup melakukan pemesanan dengan uang muka sebesar Rp200.000 pada periode 22 hingga 28 November 2018.

Kemudian, pada tanggal 29 November hingga 2 Desember, Anda dapat melakukan pengambilan perangkat OPPO A7 dan melakukan pelunasan perangkat sebesar Rp3.499.000.

Fitbit Hadirkan Charge 3 di Indonesia, Bisa Mengukur Gangguan Tidur

Kita semua tahu olahraga penting buat kesehatan. Namun, olahraga lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Itulah menurut saya, sebelum berkenalan dengan pelacak kesehatan (activity tracker atau fitness tracker). Perangkat wearable itu memicu saya buat terus bergerak, setidaknya saya memiliki target minimal 5.000 langkah per hari dan 10.000 langkah di hari tertentu.

Salah satu brand wearable global yang terkenal akan produk smartwatch dan fitness tracker-nya adalah Fitbit. Setelah memulai debutnya di Tanah Air dengan Fitbit Versa pada bulan Juni lalu, kini mereka mengumumkan kehadiran Fitbit Charge 3 di Indonesia. Seperti apa fitur-fiturnya?

Fitur Utama Fitbit Charge 3

Fitbit-Charge-3-3

Fitbit Charge 3 dibanderol mulai Rp2,8 juta, harganya memang tidak terpaut jauh dengan Fitbit Versa yang dijual mulai dari Rp3,3 juta. Namun sebagai activity tracker, Charge 3 memiliki sejumlah keunggulan dibanding smartwatch.

Misalnya, form-factor Charge 3 yang lebih simpel dan ringkas membuatnya lebih nyaman digunakan sepanjang hari. Daya tahan baterai dimilikinya juga lebih awet hingga 7 hari dan punya body swim-proof hingga 50 meter.

Fitbit-Charge-3-5

Kalau soal fitur dan sensor-sensor yang tertanam, Charge 3 tidak kalah canggih dengan Versa. Banyak sekali fungsinya, mulai dari merekam langkah, menghitung kalori, monitor detak jantung, pemantau tidur, dan lainnya.

Quick replay adalah salah satu fitur barunya, di mana Charge 3 dapat merespon notifikasi yang masuk. Sensor SpO2 yang tertanam juga memungkinkan kita mengetahui kualitas tidur secara menyeluruh dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Untuk saat ini sensor SpO2 belum aktif, kita masih harus menunggu aplikasi Fitbit Labs Sleep Score siap. Rencananya, versi beta-nya akan diluncurkan di bulan November ini.

Hands-On Fitbit Charge 3

Fitbit-Charge-3-4

Dibanding pendahulunya, Charge 3 dilengkapi layar sentuh dan ukurannya lebih luas. Fitbit juga telah meningkatkan spesifikasi panel gray-scale OLED-nya, di mana 40 persen lebih terang dan lebih tajam dibanding Charge 2.

Fitbit-Charge-3-6

Casing-nya terbuat dari aluminium aerospace dan layarnya diproteksi dengan Corning Gorilla Glass 3. Selain dirancang agar lebih nyaman digunakan dan body tahan lama, Fitbit juga merancang Charge 3 agar terlihat tetap stylish dengan menyediakan band yang colorful.

Fitbit-Charge-3-2

Fitbit Charge 3 dibanderol dengan harga Rp2.799.000 dan tersedia dalam varian warna hitam dengan case graphite alumunium atau warna abu-abu biru dengan case rose gold alumunium. Ada juga, Fitbit Charge 3 Special Edition yang dipasarkan dengan harga Rp3.099.000. Sedangkan, aksesorinya dijual dengan harga berkisar antara Rp449.000 hingga Rp769.000.

Fujifilm Instax Square SQ20 Hadir di Indonesia, Kamera Instan Hybrid Kaya Fitur

Namanya Prilita Kamalia, 23 tahun. Ia bekerja sebagai Social Media Spesialist dan belum lama ini bergabung di Dailysocial. Jujur saja, saya agak kaget ketika dia mengeluarkan perangat kamera instan dari dalam tasnya dan meminta dipotret.

Menurutnya, tidak semua harus didigitalkan. Selain untuk melengkapi tulisan di jurnal, hasilnya biasanya diberikan ke temannya sebagai kenang-kenangan.

Tipe yang digunakan adalah Fujifilm Instax Mini 8, biasanya ia menghabiskan 20 lembar senilai Rp150.00 per bulan. Tipe ini masih analog dan tidak memiliki layar. Jadi, saya harus menggunakan viewfinder yang berukuran kecil untuk membidik objek dan saya juga harus ekstra hati-hati karena harus berhasil dalam sekali jepret.

Setelah ia mengetahui Fujifilm Instax Square SQ20 hadir di Indonesia, tentu saja ia sangat antusias – sudah ada keinginan untuk upgrade.

Fujifilm Instax Square SQ20 Resmi Hadir di Indonesia

fujifilm-instax-square-sq20-hadir-di-indonesia

Ya, hari ini Fujifilm meluncurkan kamera instan hybrid terbaru, yaitu Instax Square SQ20. Sesuai namanya, SQ20 menghasilkan bidikan dalam aspek rasio 1:1 atau persegi.

Disebut hybrid, karena SQ20 mengombinasikan digital dan analog. Hasil foto maupun videonya bisa disimpan secara digital ke microSD. Sebelum mencetaknya langsung dari kamera, kita bisa melakukan editing atau menerapkan filter yang disukai.

Sederet fitur baru pun melengkapi penerus dari SQ10 ini, motion mode misalnya. Di mana SQ20 mampu merekam video untuk menciptakan efek foto baru atau mengambil foto objek yang bergerak untuk mendapatkan momen.

Motion mode sendiri terdiri dari tiga fitur utama, yaitu frame grab, time shift collage, dan sequence filter. Dengan frame grab, kita merekam video maksimal berdurasi 15 detik. Kemudian, kita bisa memilih frame foto terbaik dari video tersebut guna mendapatkan momen atau ekspresi yang pas.

Sementara, time shift collage memungkinkan kita mengambil empat foto berbeda dalam waktu rentang tertentu – mirip dengan mode burst. Sedangkan, sequence filter memungkinkan kita menambahkan efek dinamis dan dreamy pada foto dengan adanya bayangan pada gerakan objek untuk menghasilkan foto yang lebih dramatis.

Selain tiga fitur baru tersebut, masih banyak lagi mode atau fitur menarik lainnya. Seperti collage dengan beragam tema atau template yang bisa dipilih, fitur 4x digital zoom, partical color, color filter, skin brightening, dan banyak lagi.

Dari segi tampilan, Fujifilm tetap menyuguhkan garis desain Instax yang ikonik. Dengan sudut-sudut yang agak membulat, sehingga nyaman saat dioperasikan.

fujifilm-instax-square-sq20-hadir-di-indonesia

Lalu, berapa harganya? Fujifilm Instax Square SQ20 dibanderol Rp2.999.000 di Indonesia dan tersedia dalam pilihan warna beige dan matte black. Pre-order sudah dibuka di Blibli, mulai dari tanggal 15-25 November 2018 atau Anda bisa mendapatkannya di outlet resmi Fujifilm mulai Desember 2018.

PlayerUnknown’s Battlegrounds Mendarat di PlayStation 4, Catat Tanggal 7 Desember

Kabar gembira bagi Anda pemilik konsol PlayStation 4 (PS4), sebentar lagi Anda bisa berburu ayam untuk makan malam di game PlayerUnknown’s Battlegrounds atau biasa disingkat PUBG.

Ya, akhirnya Sony telah memastikan bahwa PUBG akan meluncur ke PlayStation 4 pada tanggal 7 Desember 2018 mendatang.

Game bergenre battle royale ini cukup lama eksklusif di platform konsol Xbox One, setelah pertama kali ‘meledak’ di PC. Kepopulerannya bahkan tak terbendung sampai ke platform mobile.

PUBG versi PS4 langsung mendapatkan tiga peta yaitu Erangel, Miramar, dan Sanhok. Sementara, peta Vikendi akan menyusul. Anda bisa bermain solo atau squad dengan mengajak teman, terjun ke sebuah pulau dengan total 100 pemain dan bertahan sampai menjadi orang atau tim terakhir.

Pre-order untuk PUBG versi PS4 ini sudah dibuka mulai tanggal 13 November dan tersedia dalam tiga paket yang berbeda. Mulai dari Looter’s Edition yang dibanderol US$30, Survivor’s Edition US$50 termasuk Survival Pass: Vikendi, 2.300 G-Coin Pack, 20.000 BP, dan Champion’s Edition US$60 dengan Survival Pass: Vikendi, 6.000 G-Coin Pack, 20.000 BP.

battlegrounds-playerunknown-mendarat-di-playstation-4

battlegrounds-playerunknown-mendarat-di-playstation-4

Tentu saja, bagi Anda yang mengikuti pre-order akan memperoleh semacam bonus atau insentif yang tidak akan didapatkan setelah game dirilis pada bulan Desember. Sebut saja, skin eksklusif Nathan Drake Desert Outfit, serta Ellie Backpack dari game Uncharted dan Last of Us.

Sumber: Android Central

Revisi: Perubahan judul dan keterangan artikel yg salah menyebutkan kepanjangan PUBG. Sudah diperbaiki.

Vivo Y95 Resmi Diumumkan, Mid-range Smartphone dengan SoC Snapdragon 439

Vivo baru saja merilis smartphone anyar di pasar Filipina yaitu Vivo Y95. Sebuah perangkat mid-ranger yang dipersenjatai chipset Snapdragon 400 series terbaru yakni Snapdragon 439.

Dari segi tampilan, desain Vivo Y95 mirip seperti Vivo V11. Punya notch dengan style waterdrop dan back cover bergradasi dalam warna starry black dan aurora red.

6f0617d90c206637510d53e5e235987c

Smartphone Android 8.1 Oreo dengan sentuhan Funtouch OS 4.5 ini mengusung layar IPS 6,2 inci dalam rasio 19:9 dengan resolusi HD+ (720×1520 piksel).

Chipset Snapdragon 439 sendiri dibangun pada proses fabrikasi 12nm. Terdiri dari CPU octa-core, 2×1.95 GHz Cortex-A53 dan 6×1.45 GHz Cortex A53, serta GPU Adreno 505.

Kinerjanya didorong RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB yang bisa diperluas melalui slot microSD. Lalu, baterainya berkapasitas 4.030 mAh.

07c082a54d0ff9fbd0b15e52498b9a0d

Untuk fotografi, dua kamera tersemat di belakang. Satu 13-megapixel dengan aperture f/2.2 dan 2-megapixel dengan aperture f/2.4. Sementara, kamera depannya 20-megapixel yang tersemat di notch.

Saat ini Vivo Y95 tersedia di pasar Filipina dengan harga PHP 13.999 atau sekitar Rp3,8 juta.

Sumber: GSMArena