Aplikasi Booking Dokter Malaysia BookDoc dan Peluangnya Jika Berekspansi di Indonesia

Startup kesehatan di Indonesia kemungkinan akan kedatangan pemain baru asal Malaysia yakni BookDoc. Bila rencana mulus, akan masuk pada akhir tahun ini. Selain Indonesia, ada sejumlah negara lainnya yang tengah dibidik untuk BookDoc masuki, Cina, Taiwan, Vietnam, dan Filipina.

Sebagai gambaran, BookDoc didirikan oleh Dato’ Chevy Beh pada tahun lalu. Aplikasi ini menawarkan layanan reservasi dokter dan mencari penyedia fasilitas kesehatan terdekat. BookDoc kini sudah beroperasi di 17 kota yang tersebar di empat negara, yaitu Malaysia, Singapura, Hong Kong dan Thailand.

Dikutip dari pemberitaan, berbagai kerja sama strategis dengan berbagai korporasi dan institusi pemerintah di jalin oleh BookDoc untuk memudahkan penggunanya. Misalnya dengan Grab dan Uber, memudahkan pengguna untuk lebih cepat sampai di fasilitas kesehatan yang hendak dituju.

BookDoc baru-baru ini juga sudah menambah kerja sama dengan perusahaan transportasi udara AirAsia dan Agoda untuk pemesanan kamar hotel dengan fasilitas khusus pasien disabilitas. Mereka juga telah bermitra dengan berbagai fasilitas kesehatan dan asosiasi kesehatan di negara asalnya.

 

“Tujuan kami untuk meningkatkan akses pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan, dapat menjangkau, dan membuat ekosistem healthcare di wilayah tersebut jadi lebih baik,” ujar Dato’ Chevy Beh, Founder BookDoc.

Didukung berbagai partner strategis membuat Beh berambisi ingin mentransformasikan BookDoc sebagai aplikasi kesehatan ternama di Asia dan dapat menyejajarkan diri dengan pemain digital lainnya seperti Amazon atau Alibaba.

Terhitung kini pengguna BookDoc mencapai 200 ribu orang. Selain mengincar pengguna individu, BookDoc juga memiliki platform khusus untuk karyawan perusahaan. Perusahaan dapat mengakses ke dashboard untuk membantu mengevaluasi kebutuhan medis dari tiap karyawan. BookDoc rencananya akan menambah satu layanan baru yakni FitBit, sebuah aplikasi dalam smartphone yang dapat berfungsi menjaga track record kesehatan pasien.

“Perusahaan kami tergolong masih muda dan baru saja memulai usaha. Masih banyak ide lainnya yang sudah masuk ke dalam pipeline bisnis,” pungkasnya.

Kondisi nantinya bila BookDoc masuk ke Indonesia

Dilihat dari gambaran bisnisnya, sudah ada beberapa pemain startup kesehatan lokal yang memiliki konsep bisnis yang hampir sama. Ambil contoh, Doktersiaga, Konsula, Lokadok, dan MedisMap.

[Baca juga:Daftar Startup Indonesia di Bidang Kesehatan]

Lalu, apakah kedatangan BookDoc ini bisa membawa ancaman bagi pemain lokal? Belum tentu, sebab semua tergantung penerapan strateginya. Seandainya BookDoc bisa membawa kemitraannya dengan Uber, Grab, AirAsia, dan Agoda, hal tersebut bisa menjadi game changer karena belum ada aplikasi teknologi kesehatan di Indonesia yang memikirkan solusi selengkap ini.

Meskipun demikian, tak bisa dinafikkan bahwa tiap negara memiliki kultur budaya yang berbeda, sehingga tidak bisa sembarang pendekatan bisa diterapkan. Pada akhirnya, diharapkan konsumen yang membutuhkan jasa kesehatan yang semakin mudah, terpadu, dan terjangkau, akan menjadi pihak yang paling diuntungkan.

4 Tips Sederhana Mengelola Konflik dalam Tim

Di perusahaan manapun, cekcok antar pegawai atau dengan atasannya, adalah hal yang lazim, tak terkecuali dengan startup. Seringkali Anda sebagai founder menghadapi perbedaan persepsi dengan co-founder, strategi bisnis apa yang lebih urgent untuk dilakukan segera, atau calon karyawan yang mana tepat untuk direkrut.

Anda memerlukan teknik penanganan konflik dengan cara musyawarah agar dapat menghasilkan solusi kreatif, sekaligus menciptakan hubungan yang lebih kuat. Berikut ini adalah empat tips sederhana yang efektif dan dapat menyelesaikan perbedaan dalam tim startup Anda:

Tanyakan perspektif

Kemungkinan Anda akan merasa sangat nyaman mengutarakan pendapat dari sudut pandang diri sendiri dan ingin menyampaikan segera ke tim. Sayangnya, co-founder mungkin sama kerasnya dengan Anda ingin mengutarakan pendapatnya untuk didengarkan. Sebaiknya Anda ajukan pertanyaan mengenai perspektifnya dari pendapat yang sebelumnya sudah Anda utarakan.

Caranya dengan membuat pertanyaan terbuka, misalnya menanyakan “Apa keuntungan yang akan kamu dapatkan dengan pendekatan seperti ini?” atau “Bagaimana kamu menyimpulkan dari hal ini?”. Dengarkan baik-baik jawabannya, karena hal ini dapat membantu Anda mencari tahu bagian apa yang paling penting menurut mereka.

Tunjukan sikap

Apabila partner bisnis Anda terus mengulangi pendapat yang telah ia ucapkan meski Anda sudah paham apa maksud mereka, artinya kemungkinan besar dia merasa tidak didengar oleh Anda. Untuk itu, sebaiknya Anda tunjukkan sikap meski sikap Anda tidak setuju.

Misalnya dengan mengatakan, “Perspektif yang kamu utarakan itu terdengar seperti model langganan premium, bisa memberikan kesempatan untuk khalayak luas karena mudah diadopsi sekaligus jadi kesempatan baik untuk perusahaan meningkatkan pendapatan. Apakah itu benar?.”

Sebaiknya Anda hindari penunjukkan sikap dengan mengucapkan kata “tapi”, sebaliknya gunakan kata “dan” untuk membangun argumen yang baik.

Minta kritik

Apakah tim kerja khawatir dengan rencana bisnis Anda yang kurang jelas? Cobalah Anda untuk ambil inisiatif dengan meminta kritik dari mereka. Sebab kritik adalah hal lumrah yang biasa diutarakan orang-orang apabila mendengar suatu hal yang baru ia dengar.

Misalnya, Anda menanyakan pertanyaan yang bersifat kontra-intuitif, “Bagian apa yang salah dengan proposal ini?”. Setiap kritik yang diutarakan merupakan bentuk keprihatinan yang terlewatkan oleh Anda. Gunakan kritik tersebut untuk mengembangkan proposal baru yang akan cenderung lebih memicu kata “ya” untuk diucapkan.

Konsultasi dengan pihak ketiga

Apakah tim Anda masih berselisih paham? Mungkin cara ini bisa dicoba, yakni mengundang pihak ketiga untuk dapat diajak konsultasi bersama-sama. Berbagai perspektif dari tim yang masuk ke Anda, perlu disaring dan pilah lagi yang mana bisa membantu bisnis atau tidak. Dengan hadirnya pihak ketiga, Anda akan dapat terbantu bagaimana memilahnya.

iPaymu Luncurkan Bayar Disini

iPaymu, layanan pembayaran online lokal, baru-baru ini meluncurkan tools baru dengan skema peer to peer (P2P) untuk UKM lokal dinamai Bayar Disini. Lewat tools ini, pengguna bisa mengirimkan atau mengumpulkan uang lewat link saja. Diharapkan tools tersebut bisa membantu pengusaha UKM dalam meningkatkan omzet bisnis mereka.

Riyeke Ustadiyanto, CEO dan Founder iPaymu, menjelaskan dasar pendirian Bayar Disini berdasarkan pengalaman yang terjadi di masyarakat, ketika harus melakukan pembayaran lewat bank transfer yang penuh risiko dan rentan fraud atau penipuan. Dengan bank transfer tidak ada otomatisasi yang bisa menandakan apakah pembeli sudah melakukan pembayaran atau belum, sehingga harus ada pelaporan dari pembeli atau penjual untuk melakukan pengecekan.

Ini tercermin dari hasil riset iPaymu, sekitar 80% UKM di Indonesia melakukan transaksi melalui media sosial dan chat app seperti Facebook, BBM, Whatsapp, dan Line.

“Sejatinya, e-commerce itu tidak memerlukan bank transfer karena sangat rentan terjadi fraud apabila mereka menyebarluaskan nomor rekeningnya. Kami ingin bantu mereka dengan menyediakan Bayar Disini, seluruh proses transaksi hanya dilakukan lewat link dalam email saja. Itu lebih aman,” ujarnya kepada DailySocial, Selasa (20/9).

Bayar Disini diharapkan bisa menjadi jembatan bagi UKM dengan perbankan untuk sistem pembayarannya. BayarDisini diklaim bisa meningkatkan penjualan 10x lipat dari penjualan online saja. Kelebihan lainnya, pengguna tidak dibebankan biaya bulanan. Pengguna pun dengan mudah bisa menerima pembayaran tanpa harus melakukan konfirmasi.

Untuk menggunakan tools ini, pengguna cukup memberikan ID kepada pembeli berupa email yang berisi link dan dapat diklik sebagai pengiriman uang. Layanan ini mempermudah pedagang online hanya menggunakan satu akun yang terhubung dengan 137 bank dan bisa menerima pembayaran dari kartu kredit.

Siap garap sektor offline

Perlu diketahui, tools terbaru ini melengkapi layanan yang ditawarkan iPaymu yang gencar menggarap pasar e-commerce. Sebelumnya, iPaymu sudah meluncurkan Escrow (Rekening Bersama White Label), HUB iPaymu: Affiliate User Network, dan Program #rameORDER 2016: Meningkatkan Traffic.

Pria yang kerap disapa Keke ini menjelaskan seluruh tools tersebut memiliki dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan e-commerce yang berbeda-beda. Ambil contoh, untuk Escrow bertujuan untuk melindungi setiap transaksi penjualan atau pembelian barang dan jasa antara user dengan komunitas. Sementara, HUB iPaymu bertujuan untuk jangkauan bisnis dengan membangun afiliasi.

Sekadar informasi, jumlah merchant yang sudah tergabung menggunakan iPaymu kini sudah menyentuh angka 44.310.

Tools yang kami bangun sudah disesuaikan dengan kebutuhan e-commerce sebab kebutuhan mereka beda-beda meski ranah bisnisnya sama.”

Sebelum akhir tahun ini, pihaknya menargetkan akan meluncurkan sistem pembayaran untuk jalur offline dengan memakai konsep mobile point of sale (mPOS). Sasaran penggunanya adalah pedagang pasar. Nantinya pengguna hanya membutuhkan handphone dan toggle yang bisa dipakai untuk menggesek kartu ATM.

Dia mengaku konsep mPOS yang akan dikembangkannya ini agak mirip dengan aplikasi Squirrel. “iPaymu tidak hanya mengerjakan area digital saja, tapi juga ingin menggarap sektor offline sebab pedagang itu tidak bisa secara langsung diajak berjualan online. Rencananya sebelum akhir tahun ini sudah bisa diluncurkan,” pungkasnya.

CEO Muda, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Menjalankan Startup

Banyak perusahaan digital ternama di dunia awalnya dibangun dari petakan tanah berukuran beberapa meter saja. Sebut saja Apple dan Microsoft. Berkat mimpi dan kerja yang tepat dari tim, kini dua perusahaan tersebut menjadi raksasa. Kisah ini mungkin menjadi trigger bagi Anda untuk melakukan hal yang sama, mengembangkan ide menjadi usaha bisnis raksasa dan mendulang untung.

Sebagai pemimpin startup, Anda perlu memikirkan apa saja hal-hal yang perlu lakukan saat mengembangkan bisnis. Ada apa saja? Berikut rangkumannya seperti dikutip dari laman ini:

Kata “sukses” dan “besar” tidak bisa dipertukarkan dalam bisnis

Jika Anda adalah seorang founder dari perusahaan yang baru memiliki satu produk, tidak ada salahnya untuk memfokuskan seluruh sumber daya ke produk itu saja. Buat produk atau layanan berdasarkan apa yang konsumen inginkan, lalu investasikan waktu dan pikiran untuk membuatnya jadi terbaik dari yang lainnya.

Sebaiknya Anda jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk melakukan diversifikasi bisnis. Memang itu baik untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan nyawa karyawan Anda, namun dengan fokus ke satu arah menjadikan Anda lebih spesial. Terlalu gegabah mendiversifikasi bisnis yang malah akan membuat perusahaan Anda lebih cepat mati dari waktunya.

Pelajari cara membentuk tim kerja yang tepat

Banyak kasus terjadi, pengusaha muda dengan ide brilian merasa perlu memiliki kontrol yang absolut untuk segala aspek di perusahaannya. Sebagai CEO, memang itu adalah bagian dari tanggung jawab Anda untuk memastikan semua bekerja sesuai aspeknya. Meskipun demikian, Anda harus berhati-hati agar tidak ikut mengatur dalam aspek mikronya.

Entah itu perusahaan Anda masih berskala startup atau bukan, Anda perlu sadar perlunya dikelilingi oleh orang-orang yang bisa dipercaya untuk mengatasi segala urusan, sampai hal terkecilnya. Entah Anda harus berurusan dengan COO, CFO, atau manajer dari berbagai level, perlu disadari mereka bekerja untuk membantu meringankan pekerjaan Anda dan menjalankan perusahaan. Biarkan mereka membantu Anda.

Sesekali Anda perlu lakukan review atas kinerja karyawan, periksa kelemahan apa saja yang perlu diperbaiki, dan potensi yang bisa ditingkatkan. Selain itu, Anda juga perlu menempatkan pemimpin dari setiap divisi untuk memastikan pekerjaan dilakukan sesuai jobdesc masing-masing. Sebagai CEO, fokus Anda adalah pengembangan perusahaan lebih besar lagi.

Definisikan dengan jelas jobdesc dan tanggung jawab tiap karyawan

Sebagai bagian dari tim, penting untuk memberi batasan apa saja jobdesc dan tanggung jawab dari tiap karyawan, bagaimana otoritasnya, dan lain-lain. Hal ini tentu saja akan membantu meminimalisir perselisihan kecil antar karyawan, sekaligus mengurangi beban pikiran Anda sendiri.

Belajar dari mentor

Sebagai CEO muda, penting untuk mengenali ada banyak individu yang memiliki lebih banyak pengalaman daripada Anda. Sehingga, penting untuk tumbuh dengan bantuan dari mentor. Anda sebaiknya jangan merasa terancam dengan rekan kerja yang berusia lebih tua dan bijaksana dari Anda. Sebaliknya, gunakan pengalaman mereka untuk menambah eksposur Anda, memperkuat kemampuan dalam menjalankan perusahaan yang sukses.

Percaya diri

Anda harus yakin segala keputusan diambil berdasarkan pertimbangan yang matang dan percaya diri. Karyawan, pemegang saham, dan direksi lainnya akan mencari Anda untuk membimbing mereka, oleh karena itu penting bagi Anda untuk percaya pada kemampuan diri sendiri.

Saran dari pihak luar memang berharga, tapi Anda harus tetap waspada sebab tiada yang tahu apa motif di balik saran tersebut diutarakan. Percaya pada visi Anda dan ikuti dengan passion yang telah membawa Anda ke posisi CEO.

Kawan Lama Grup Dirikan KlikMRO, Mudahkan Pemenuhan Kebutuhan Peralatan Industri

Perusahaan secara rutin mengeluarkan sejumlah dana untuk kebutuhan belanja, entah itu untuk membeli peralatan atau lainnya. Namun biasanya prosedur yang dibutuhkan banyak memakan waktu karena butuh approval yang berjenjang dan berlapis. Padahal di era teknologi seperti ini seluruh proses itu bisa terpangkas. Dengan memiliki visi untuk menyelesaikan masalah tersebut, KlikMRO hadir meramaikan ranah e-commerce untuk kalangan bisnis.

PT eMaRO Online Indonesia (KlikMRO), salah satu anak usaha e-commerce dari Kawan Lama Grup, secara khusus menyasar konsumen perusahaan yang membutuhkan produk pendukung proses pemeliharaan, perbaikan dan operasional (MRO), sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan industri. Sejak bulan KlikMRO telah resmi hadir dalam versi beta.

Perlu diketahui, KlikMRO adalah perusahaan e-commerce keempat yang dimiliki oleh Kawan Lama Grup (KLG). Ide dan konsep pendiriannya sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya, KLG sudah mendirikan KawanLama, Ruparupa (menjual barang-barang dari Ace Hardware, Informa dan Toys Kingdom) dan Krisbow (khusus menjual produk Krisbow).

Kepada DailySocial, Christianto Hermawan selaku Head of Customer Engagement KlikMRO menjelaskan umumnya saat perusahaan mengeluarkan dana untuk belanja rutin butuh belasan hingga puluhan approval. Tentu saja hal ini memakan waktu hingga berminggu-minggu sebelum barang bisa terkirim.

Pihaknya pernah melakukan studi, perbandingan harga produk dengan cost yang dikeluarkan perusahaan mencapai 1 banding 4. Artinya pengeluaran perusahaan tidak sebanding dengan harga produk yang diincarnya. Christianto mengatakan:

“Kami hadir dengan semangat ingin membantu meningkatkan produktivitas perusahaan MRO lewat teknologi. Banyak perusahaan yang butuh ada perpanjangan tangan dalam menyuplai produk sehari-hari tanpa proses tender.”

Christianto melanjutkan, proses bisnis KlikMRO adalah business-to-business (B2B) dengan layanan kemudahan seperti approval level, yakni memudahkan proses approval produk bagi buyer dan manajemen dalam satu proses untuk menunjang transaksi jual beli antar perusahaan. Sistem juga didesain untuk transparansi, yakni proses pemesanan, pembelian dan pengiriman barang mudah dipantau karena ada email notifikasi kepada pihak yang berhak mendapatkan informasi dan harga yang tercantum sudah termasuk pajak.

Kemudian kemudahan yang ditawarkan dalam dashboard All in One, yakni proses pencarian, pembelian, monitoring pesanan dan fitur perbandingan tersedia dalam satu dashboard terpusat. Terakhir kemudahan untuk memanfaatkan layanan E-Quotation, E-Invoice dan E-Faktur untuk buyer yang ingin mendapatkan surat penawaran, surat penagihan maupun faktur pajak saat melakukan transaksi.

“Semua kemudahan yang kami tawarkan memiliki tujuan akhir ingin memangkas seluruh biaya yang biasa ditanggung perusahaan bila berbelanja dengan cara konvensional.”

Siap tambah produk dan layanan

Saat ini terhitung lebih dari 100 ribu produk telah tersedia, dengan 180 merek yang terdiri dalam 13 kategori barang kebutuhan industri. Seluruh produk yang dihadirkan dalam situs KlikMRO adalah produk hasil kerja sama dengan pabrik dan distributor lokal yang menghadirkan produk orisinal dari merek kelas dunia seperti Philips, Schneider, AEG, Bosch dan lainnya.

Pihaknya bertekad ingin terus menambah jumlah rekanan kerja sama dengan merek lainnya. Catatannya, supplier harus memiliki barang dengan kondisi ready stock.

“Tantangan kami saat ingin menambah produk untuk industri perhotelan misalnya, rata-rata proses pembeliannya based on order, jadi tidak ada stock-nya. Ini permasalahan yang harus kami selesaikan.”

KlikMRO juga ingin memberikan fitur Services untuk kliennya dalam hal instalasi barang dengan kompleksitas yang minim. Nantinya instalasi akan dilakukan oleh orang yang berpengalaman di bidangnya. Selain itu, dalam fitur tersebut akan ada tim konsultan yang bertugas memberikan masukan kepada buyer terkait masa pakai produk, cara merawatnya dan lain-lain.

Untuk metode pembayarannya, KlikMRO menyediakan berbagai pilihan metode seperti kartu kredit, debit, bank transfer dan e-wallet. Selain itu, KlikMRO telah bekerja sama dengan Modalku, untuk pemberian fasilitas pinjaman kredit.

Mengenal Jasaku, Marketplace Penyedia Jasa On-Demand

Pemain marketplace jasa on-demand kini mulai kedatangan pemain baru yakni PT Jasaku Adiguna Sejahtera (Jasaku). Dengan model bisnis yang mirip namun tak serupa dengan pemain yang sebelumnya sudah hadir, Jasaku mengklaim ingin memberikan pendekatan yang berbeda untuk konsumen Indonesia dengan memberikan layanan real-time order.

Kepada DailySocial Founder dan CEO Jasaku Fanny Setiadi Faizal menjelaskan bahwa Jasaku memiliki jargon “Make Life Easier”, artinya pengguna dapat memilih sendiri jasa dan vendor yang sesuai dengan keinginan. Untuk melakukan proses pemesanan, pengguna tinggal memasukkan lokasi, waktu dan nantinya akan langsung keluar daftar vendornya.

Adapun lokasi vendor sudah disesuaikan dengan lokasi pengguna, hal ini berguna untuk menjamin jam kedatangan vendor dapat tepat waktu. Sekaligus mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan vendor. Pengguna dapat memilih vendor yang menyediakan jasa sesuai dengan kebutuhan dan harga per jasa sudah tercantum dalam aplikasi.

[Baca juga: Daftar Startup Penyedia Aneka Jasa On Demand Asli Indonesia]

Konsep kerjanya berbeda dengan marketplace penyedia jasa seperti Seekmi. Pengguna mengajukan permintaan, kemudian dalam beberapa jam pengguna akan menerima 3-5 penawaran dari penyedia jasa dengan estimasi harga dan kontak info.

“Berbedanya dengan kami, sistem layanan Jasaku itu real-time. Kami ingin meringkas waktu dengan mempermudah user dalam mengambil keputusan untuk jasa yang dibutuhkan. Sebab kebutuhan sehari-hari itu sifatnya urgent dan perlu dipenuhi dalam rentang waktu yang cepat. Kami juga memberikan fixed price per jasa, sehingga lebih akurat,” Jumat (16/9).

Apabila dalam proses order vendor tiba-tiba tidak bisa memenuhi pemesanan, pengguna akan mendapat notifikasi untuk melakukan pemesanan ulang. Sementara itu, untuk sistem pembayarannya sementara ini masih menggunakan pembayaran tunai.

Saat ini sudah ada 30 jenis jasa yang tersedia di Jasaku dengan total vendor mencapai 237. Dari 30 jenis jasa yang tersedia, Jasaku memiliki lima kategori jasa yang hampir setiap hari digunakan masyarakat, di antaranya home care, car care, pet care, personal care dan emergency. Ke depannya Jasaku akan terus menambah jasa lainnya untuk bisa dimasukkan ke aplikasi. Namun pihaknya memerlukan studi terlebih dahulu untuk memeriksa tingkat demand dari masyarakat.

Untuk pembagian komisi, dari total transaksi jatah untuk vendor sebesar 85% dan sisanya untuk pihak Jasaku. Vendor yang tertarik bergabung ke Jasaku, minimal mereka harus berbentuk tim, bila sudah berbentuk perusahaan berbadan hukum harus memberikan bukti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

“Nanti akan ada penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara kami dengan pihak vendor sebelum mereka kami akuisisi.”

Target Jasaku untuk sempurnakan sistem pembayaran

Fanny melanjutkan, pihaknya menargetkan untuk sistem pembayaran Jasaku nantinya sudah bisa terintegrasi dengan DOKU Wallet. Rencananya bila proses mulus pada Oktober pengguna Jasaku sudah dapat menggunakan DOKU Wallet sebagai alat pembayarannya. Nantinya setiap pengguna Jasaku otomatis memiliki ID DOKU. Mereka juga akan mendapat cashback bila menggunakan aplikasi Jasaku.

Sementara itu dari sisi vendor, Jasaku menargetkan ingin menambahnya sampai 500 hingga 1.000. Untuk pengguna, diharapkan bertambah menjadi 1.000-2.500 per bulannya dari posisi saat ini 4.806 orang.

Di sisi trafik pengguna, diharapkan bisa tumbuh menjadi 20% sampai 30% per harinya dari posisi saat ini masih 10%. Untuk mencapai target tersebut, Jasaku melakukan pemasaran secara dua jalur, online dan offline. Sudah ada beberapa agenda pemasaran offline yang akan dilakukan, misalnya mengikuti acara di mal dan pusat keramaian umum.

Saat ini Jasaku baru bisa dinikmati oleh masyarakat di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Tahun ini ditargetkan secara bertahap akan menambah kota baru mulai dari Bogor dan Bandung. Tahun depan direncanakan Jasaku akan masuk ke Surabaya dan Yogyakarta.

Perlu diketahui, Jasaku mulai beroperasi pada September 2015. Kemudian mulai hadir dalam bentuk aplikasi di Playstore pada 17 Juli 2016, menyusul versi iOS pada 1 Agustus 2016.

Application Information Will Show Up Here

6 Tips Galang Dana Tahap Awal untuk Startup Pemula

Sebagai founder dalam startup pemula, Anda biasanya akan menghadapi rintangan yang tak terhingga. Dari sekian banyak rintangan, ada satu permasalahan yang harus Anda hadapi, yakni memulai penggalangan dana tahap awal (seed funding). Matt Barba, Co-Founder dan CEO Placester, berbagi pengalamannya mengenai hal ini dan merangkumnya menjadi enam tips. Berikut rangkumannya:

Cek kesiapan

Sebelum Anda mengambil keputusan, periksa kembali kesiapan perusahaan apakah sudah siap atau belum. Sebab, proses pendanaan bakal melewati banyak putaran, mulai dari tahap awal, seri A, seri B, seri C, dan IPO. Di sisi lain, salah mengambil keputusan justru malah memicu bisnis hancur. Mungkin pada awalnya Anda akan menanyakan diri sendiri, “Apakah mendapatkan pendanaan adalah kebutuhan saya untuk melangkah ke tahap berikutnya?.”

Pasalnya, mendapatkan pendanaan bukan hanya mengenai perluasan bisnis saja, tetapi juga menciptakan komitmen penuh yang Anda berikan ke investor, karyawan, dan konsumen. Untuk itu, sebaiknya ubah pertanyaan sebelumnya dengan menanyakan ini, “Apakah saya siap tumbuh, bila perlu tumbuh paksa dengan cara yang tidak wajar? Apakah saya siap berkomitmen untuk pertumbuhan bisnis di masa mendatang?”

Cari penasihat, bukan investor

Saat proses pendanaan berlangsung, kemungkinan besar bisa membuat Anda menjadi lupa diri dan hanya fokuskan hubungan dengan investor yang berpotensi saja. Pada kenyataannya, penting untuk diingat ada banyak hal yang secara tidak langsung bisa menghubungkan Anda dengan uang.

Di luar sana, ada banyak investor potensial, namun hanya sedikit diantara mereka yang akan serius dengan Anda. Dengan mencari penasihat, Anda bisa memupuk hubungan lebih panjang, bahkan bisa menjelma lebih dari hubungan pada umumnya.

Saat mencari masukan dari mereka, jangan hanya mengejar dari kalangan CEO saja. Sebaliknya, carilah orang profesional yang berpengalaman di bidangnya misalnya kepala teknis, penjualan, atau marketing. Orang-orang tersebut sangat kaya ilmu dan dapat membantu perkembangan bisnis. Banyak terjadi di lapangan, investor didekati pebisnis karena dibelakangnya banyak orang-orang ahli yang bisa dimintai masukannya.

Diskusi dengan founder yang sudah berpengalaman

Saat Anda menjaring banyak orang untuk menjadi penasihat, pastikan orang-orang tersebut sebelumnya sudah pernah melakukannya. Berbicara mengenai startup dan penggalangan dana, prosesnya akan berbeda di tiap wilayah. Jadi fokuskan cari founder yang lingkungannya sesuai dengan Anda. Paling tidak mereka sudah lebih dulu dari Anda sekitar 9-18 bulan.

Saat Anda mencoba melakukan pendanaan tahap awal (seed), coba diskusikan dengan founder yang baru saja mendapatkan investasi pada tahap tersebut. Dengan bersikap transparan tentang apa yang Anda inginkan dan dimana posisi Anda, jangan takut untuk bertanya apa yang Anda belum ketahui. Sebab semua founder pasti pernah berada di posisi yang sama dengan Anda.

Pilih investor yang tepat

Founder terkadang cenderung fokus mencari investor yang berukuran besar dan kaya. Padahal, sebenarnya ada banyak jenis investor untuk pendanaan tahap awal, sekaligus ada plus dan minusnya. Pada dasarnya ada tiga tipe investor.

Pertama, Angel Investor. Mereka memiliki uang sendiri yang bisa diinvestasikan kemana saja, jumlah kecil antara ribuan dolar hingga ratusan ribu dolar saja. Kelebihannya, mendapatkan angle investor merupakan tercepat daripada tipe investor lainnya. Mereka juga cenderung lebih kolaboratif, fleksibel, seperti penasihat, dan bersedia memberikan guideline bisnis. Namun kekurangannya mereka seringkali ikut terlibat dalam keputusan bisnis. Bila Anda memiliki banyak angel investor, artinya ada banyak koki di dapur. Namun hal ini jarang terjadi.

Kedua, Super Angel. Mirip seperi tipe pertama, namun mereka memiliki uang yang bisa diinvestasi sekitar $1 juta hingga $50 juta. Terkadang mereka juga menginvestasikan orang lain dan bekerja sampai full time. Hubungannya bisa jadi lebih formal. Kelebihannya, mereka cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan Anda dan memberikan bimbingannya. Kekurangannya, super angel mungkin mengaharapkan kontribusinya terhadap bisnis sama besarnya dengan nilai uang yang ia investasikan. Ini sama seperti tipe pertama, dimana mereka bisa sedikit mengganggu, apabila Anda memiliki banyak Super Angel di perusahaan.

Terakhir, Modal Ventura (VC). Mereka memiliki uang dengan jumlah terbanyak dari dua tipe sebelumnya, juga memiliki investasi di berbagai tempat di seluruh dunia. Kelebihannya, dengan memboyong nama perusahaan VC tentunya lebih prestise di kalangan startup. Mereka juga tidak tertarik terlibat di perusahaan yang diinvestasikan. Kekurangannya, untuk mendapatkan investor sekelas VC butuh waktu yang panjang, bisa sampai berbulan-bulan.

Hati-hati terhadap Yes Men

Saat pengembangan bisnis, Anda mungkin banyak mendengar kata “tidak” diucapkan oleh investor, konsumen, atau lainnya. Mendengar kata itu, memang menyedihkan. Namun perlu hati-hati bila mendengar investor yang terus menerus berkata “ya” atau istilahnya “Yes Men.”

Mereka akan jadi bahaya, sebab orang seperti itu akan selalu menyetujui apa yang Anda ucapkan demi menunjukkan ketertarikannya dengan bisnis Anda. Jika Anda bertemu calon investor seperti ini, belum memberikan jawaban ya atau tidak, mungkin sebaiknya Anda harus menarik diri dari mereka.

Persiapkan diri untuk melanjutkan prosesnya

Setelah Anda mulai menggalang dana, artinya secara efektif Anda harus siap ada di jadwal investor. Dengan kata lain, Anda harus siap melepaskan kontrol. Ini bisa jadi efek yang merusak. Pasalnya Anda memiliki jadwal meeting penting namun tiba-tiba investor memanggi Anda untuk hadir di meeting lainnya.

Efek berikutnya terasa di tim perusahaan Anda. Untuk mengurangi efek, pastikan orang-orang di sekitar Anda memahami kondisi ini bakal terjadi ke depannya. Buat tim Anda percaya perusahaan tetap bisa berjalan kendati Anda sedang berada di luar kantor.

Kredivo Targetkan Kuasai Transaksi E-commerce Hingga $2 Miliar di ASEAN

Platform kartu kredit virtual Kredivo menargetkan lima tahun mendatang (2021) dapat mengendalikan transaksi e-commerce antara hingga $2 miliar di kawasan ASEAN. Target tersebut dibuat dengan asumsi total transaksi e-commerce ASEAN di tahun tersebut mencapai $50 miliar.

Akshay Garg selaku CEO Kredivo menjelaskan untuk mencapai target tersebut pihaknya akan melakukan ekspansi ke beberapa negara di wilayah ASEAN. Ekspansi tersebut akan digalakkan mulai dari tahun depan. Ada beberapa negara yang menjadi pertimbangan untuk singgah, seperti Malaysia, Filipina dan Thailand. Kendati demikian pihaknya masih terus mempelajari pasar untuk menemukan sasaran yang ideal.

“Rencana ekspansi ke negara berikutnya masih dalam kajian, kemungkinan pada kuartal I 2017 akan kami umumkan,” ujarnya, Kamis (15/9).

Garg mengaku, target ini dibuat berdasarkan hasil riset yang dilakukan Kredivo. Pasar utama kartu kredit di seluruh dunia masih dominan dikuasai oleh MasterCard. Pihaknya membutuhkan waktu untuk berkembang dan menguasai pasar. Oleh karenanya Kredivo ingin lebih fokus membuat produk cerminan dari pengembangan MasterCard, supaya lebih mudah diadopsi.

Ia melanjutkan, nantinya saat ekspansi dapat terealisasi pihaknya akan menggunakan brand Kredivo untuk diboyong ke luar negeri. Selain itu Kredivo juga akan membuka peluang untuk bekerja sama dan menggandeng partner dari lembaga keuangan asal negara tersebut yang akan bertindak sebagai lender.

“Kami membuka peluang untuk seluruh institusi keuangan asal negara tersebut menjadi partner bisnis. Kami masih lihat-lihat bagaimana regulasinya dan kontur pasarnya.”

Seperti diketahui, Kredivo menggandeng PT BFI Finance Indonesia Tbk menjadi pihak lender tunggal untuk penyaluran pembiayaannya. Grag mengungkapkan pihaknya memilih BFI karena adanya kesamaan visi dan misi. Di satu sisi, BFI membutuhkan pangsa pasar baru di tengah lesunya pembiayaan untuk sektor otomotif.

Perkembangan Bisnis di Indonesia

Kredivo baru melesatkan layanan di Indonesia sejak November 2015. Grag mengaku sejak enam bulan terakhir secara rerata per bulannya bisnis tumbuh lebih dari 50%, baik dari segi pengguna maupun transaksi. Kini Kredivo sudah bekerja sama dengan 45 e-commerce untuk memproses transaksi di dalamnya.

Beberapa e-commerce tersebut termasuk Bhinneka, Global Teleshop, Wellcomm Shop, Jualo, Sepulsa, Lensza, AsmaraKu, dan lain-lain. Pihaknya menargetkan sampai akhir tahun ini jumlah kerja sama bisa bertambah hingga 100 e-commerce, sementara pada tahun depan jumlahnya bisa berlipat ganda hingga 300 e-commerce.

“Merchant e-commerce di Indonesia terus bertambah setiap minggunya. Kami targetkan pada tahun depan jumlah merchant bisa menyentuh angka 300 e-commerce.”

Menurutnya dengan bekerja sama dengan banyak e-commerce Kredivo secara langsung dapat berperan menjadi stimulus penjualan bagi bisnis online dan membuat transaksi online lebih terjangkau dan aman bagi konsumen. Pasalnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat luar biasa, namun belum dibarengi dengan ekosistem pembayaran yang matang.

Hal ini tercermin dari rendahnya tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia, merupakan terendah di Asia Tenggara. Menurut laporan Asosisai Kartu Kredit Indonesia, pada Juli 2016 jumlah kartu kredit yang beredar hanya sebesar 17 juta dengan rata-rata dua kartu kredit per orang. Ini menunjukkan jumlah pemilik kartu kredit di Indonesia berada di angka sekitar 8 juta orang.

“Ke depannya kami ingin berkolaborasi dengan lebih banyak pemain e-commerce dan memperluas inklusi kartu kredit di Indonesia melalui teknologi,” pungkasnya.

Platform Edukasi BangsaCerdas Persiapkan Peluncuran Skema O2O Tahun Depan

Platform edukasi lokal BangsaCerdas saat ini sedang mempersiapkan program pendidikan baru berskema Online to Offline (O2O) untuk menjaring pelajar untuk dilatih menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja. Rencananya, usia anak yang akan disasar 18-25 tahun.

Kepada DailySocial, Jupiter Zhuo, Co-Founder BangsaCerdas, menjelaskan nantinya program tersebut berbentuk sebuah bootcamp dengan lama ajar selama dua bulan. Siswa akan dilatih oleh tenaga pengajar BangsaCerdas yang berkompeten di bidangnya.

“Dalam program itu, nanti kami akan latih siswa meningkatkan skill agar mereka bisa bersaing di dunia kerja. Saat ini, fokus pendidikan yang sedang diminati adalah programming dan design. Itu salah satu bidang pendidikan yang dinilai “seksi” di Indonesia,” terangnya, (15/9).

[Baca juga: BangsaCerdas Tambah Daftar Portal yang Sediakan Materi Pembelajaran Online dan Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]

Untuk dapat mengikuti program ini, siswa bisa membayar dari kocek sendiri atau mendapatkan beasiswa dari BangsaCerdas. Adapun pendaftarannya, lanjutnya, akan dibuka pada Oktober 2016 setelah BangsaCerdas meluncurkan perubahan situs versi terbaru.

Dia berharap program ini dapat menjadi salah satu jalan akselerasi untuk mengisi kekosongan kebutuhan talenta dalam jumlah banyak. Pemerintah saat ini memiliki program untuk menciptakan 1000 startup di Indonesia, artinya, industri butuh talenta yang cukup banyak untuk turut andil dalam program nasional tersebut.

“Kami ingin fokus memberikan materi pelajaran yang lebih dapat diaplikasikan ke dunia kerja. Selama ini belum banyak edutech yang bisa memberikan itu.”

Luncurkan aplikasi

Baru-baru ini, BangsaCerdas juga sudah meluncurkan aplikasi BangsaCerdas untuk Android. Untuk versi iOS, rencananya akan diumumkan sebulan mendatang. Menurut Jupiter, untuk membuat suasana belajar semakin menyenangkan dan tidak membosankan, pihaknya memiliki berbagai fitur yang akan terus dikembangkan. Fitur tersebut termasuk chat online, diskusi, gamification, update materi tiap hari, materi standar kurikulum, video, dan lainnya.

“Video yang kami tampilkan tidak dikenakan biaya apapun. Kurikulum kami dapat diaplikasi di dunia kerja. Juga, materi yang kami berikan berdasarkan kurikulum yang sudah disusun secara rinci, sehingga teman-teman bisa belajar lewat handphone, desktop, maupun tablet.”

Jupiter mengungkapkan, aplikasi ini memiliki perbedaan fitur dibandingkan dengan versi desktopnya. Dari hasil pantauan tim, pengguna BangsaCerdas lebih banyak yang mengakses lewat desktop, daripada smartphone. Hal ini menunjukkan bahwa ada segmentasi tujuan, pengguna yang mengakses lewat smartphone cenderung lebih menggunakannya untuk menonton video materi ajar, sementara dari desktop lebih banyak fitur yang bisa diakses.

Terhitung, pengguna BangsaCerdas sejak diluncurkan delapan bulan lalu, kini sudah menyentuh angka sekitar 5.000 orang.

Application Information Will Show Up Here

IDEAFEST 2016 Angkat Tema Berpikir Perubahan “SHIFT(THINK)”

IDEAFEST, sebuah festival kreatif tahunan yang fokus untuk memberikan inspirasi anak muda Indonesia untuk terjun dan merevolusi Indonesia lewat kreativitas, kini kembali hadir dengan tema SHIFT(THINK) bermakna Berpikir Perubahan.

Tema tersebut dipilih akibat dari kondisi perusahaan tradisional yang harus mengalami penurunan drastis akibat hadirnya perusahaan yang memberikan solusi kepada konsumen dengan bantuan teknologi. Perusahaan seperti Google, Uber, dan Airbnb dikenal sebagai perusahaan yang berkembang pesat dan mulai mengubah gaya hidup masyarakat.

Berdasarkan kondisi tersebut, muncul pertanyaan apa yang harus dipersiapkan Indonesia dengan adanya perubahan itu? IDEAFEST ingin mengajak pemerintah, pengusaha, dan anak muda untuk mempersiapkan diri dalam era perubahan tersebut.

Acara ini akan diselenggarakan pada 23-24 September 2016 dan menghadirkan lebih dari 200 pembicara inspiratif yang berasal dari berbagai bidang, baik itu pengusaha, inovator, pelaku seni, pengembang aplikasi, sampai kepala daerah. Seluruh pembicara akan berbagi pengalaman berdasarkan latar belakang masing-masing dan sesuai dengan tren yang berkembang saat ini ini.

“Sejak beberapa tahun, kita sudah lihat pesatnya industri kreatif di Indonesia. Bahkan, industri ini dipercaya akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada masa mendatang, terutama dengan penetrasi digitak yang luar biasa dan karakter konsumen Indonesia yang sangat terbuka. Maka, sudah saatnya pemain di industri ini untuk berpikir lebih dinamis agar bisa mengembangkan potensi yang lebih baik dan memiliki dampak yang bermanfaat untuk masyarakat,” terang Ben Soebiakto, Co-Founder IDEAFEST, Rabu (14/9).

Pada hari pertama (23/9), agenda akan diisi dengan 80 sesi Ideatalks oleh 150 pembicara, diantaranya Nia Dinata (Produser dan Sutradara Film), Achmad Zaky (CEO Bukalapak), Andy F Noya (Presenter dan Jurnalis), Hadi Wenas (CEO MatahariMall), Jason Lamuda (Co-Founder Berrybendka), dan lain-lain.

Kemudian, pada hari kedua akan dilanjutkan dengan sesi konferensi diisi oleh Presiden Joko Widodo sebagai keynote speaker, Gwendolyn Regina (Mashable), Hooi Ling Tan (Grab), HB Naveen (Falcon Pictures), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), dan lainnya.

Adapun topik-topik diskusi yang akan diangkat dalam IDEAFEST 2016 merupakan turunan dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang ditetapkan oleh Bekraf. Adapun topik tersebut antara lain inovasi sosial, kewirausahaan, teknologi, hiburan, dan life hack.

Sebelumnya diberitakan, IDEAFEST akan mengangkat topik mengenai peluang e-commerce di Indonesia. Andrew Gunawan, Head of Promotion IDEAFEST, mengatakan program tahunan ini akan terus memasukkan topik e-commerce dalam berbagai sesi diskusi dalam acara. Sebab, menurutnya, perjalanan e-commerce di Indonesia masih sangat panjang, mengingat tingkat penetrasi ritel online yang belum setingkat dengan Amerika maupun Tiongkok.

[Baca juga: IDEAFEST 2016 Kembali Angkat E-Commerce Sebagai Salah Satu Topik Utama]

“Ideafest melihat ekonomi kreatif yang dipercaya akan menjadi tonggak perekonomian Indonesia pada masa mendatang mendapat kesempatan yang lebih besar lagi dengan terjadinya transformasi digital. Transformasi digital tersebut adalah e-commerce yang dapat menjadi penghubung bagi para pelaku industri ekonomi kreatif untuk bertransaksi dan melakukan kegiatan monetisasi,” ujarnya.

Selain itu, dalam acara IDEAFEST akan diumumkan pemenang kompetisi “Ide untuk Indonesia.” Pemenang akan mendapatkan dukungan mentorship, funding, dan perjalanan edukasi dengan total nilai sebesar 500 juta Rupiah. Ada lima finalis yang akan bertarung, yakni Omah Yogurt Stevia, Gen Oil, Tele-TCG, Lingkaran, dan Mycotech.


Disclosure: DailySocial adalah media partner IDEAFEST 2016