Keseriusan Layanan Transportasi Atrans Bertransformasi ke Platform Digital

Indonesia merupakan pasar yang subur untuk industri transportasi on demand. Apa yang dilakukan Grab, Go-Jek, dan Uber membuat para pemain konvensional mau tidak mau bertransformasi untuk bisa bertahan dari persaingan. Salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi konvensional yang berinovasi ke ranah digital adalah PT. Angelita Trans Nusantara. Melalui aplikasinya, Atrans menyediakan berbagai pilihan layanan mulai dari layanan ojek hingga sewa mobil.

Managing Director Atrans Arynto C. Samudro kepada DailySocial menuturkan selaku pemain baru di sektor on demand, mereka menggandeng perusahaan-perusahaan rental mobil untuk menjadi agen untuk melakukan perekrutan mitra pengemudi. Strategi ini dilakukan untuk menjaga kualitas kendaraan dan pengemudi dengan harapan cita-cita memberikan layanan terbaik bisa tercapai dengan mudah.

Selain melayani layanan transformasi pada umumnya, Atrans juga menyediakan perluasan layanan ojek berupa layanan pengiriman barang Trans Send dan layanan pemesanan makanan Trans Food. Perluasan layanan ini harus dilakukan jika ingin bersaing serius dengan layanan transportasi online yang sudah ada.

Sebagai pemain konvensional yang bertransformasi, Atrans sedikit banyak memiliki banyak keunggulan, khususnya soal pelanggan setia dan kualitas kendaraan. Untuk menambah kekuatan di arahan transportasi online, Atrans juga menghadirkan Trans Hour Rent, sebuah layanan yang memungkinkan menyewa kendaraan berdasarkan jam.

“Kami mengeluarkan produk Trans Hour Rent, di mana penumpang bisa sangat mudah menggunakan sewa mobil secara jam-jaman, tanpa harus ribet untuk berulang kali menentukan lokasi tujuan. Cukup sekali klik dan bisa pergi ke mana pun tanpa harus merogoh kantong cukup dalam, karena kami memberikan tarif Rp. 80.000,- per jam untuk pemakaian di dalam kota,” jelas Arynto.

Saat ini Atrans tercatat melayani kawasan Jabodetabek, Cirebon, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Untuk kawasan luar Jawa, Atrans sudah melayani daerah Palembang, Medan, dan Makassar.

Regulasi dan persaingan

Berdasarkan cerita Arynto, sebenarnya Atrans bukan produk pertama PT Angelita Trans Nusantara dalam hal aplikasi digital. Sebelumnya mereka juga pernah melahirkan aplikasi khusus untuk rental mobil. Karena permintaan pelanggan Atrans soal layanan transportasi online yang lebih lengkap, akhirnya Atrans dimunculkan untuk melengkapi jasa yang diberikan, termasuk layanan motor dan mobil barang.

Jika menilik persaingan yang selama ini ada di Indonesia tampaknya sektor transportasi online sudah masuk ke level selanjutnya. Go-Jek dan Grab sudah mulai serius menggarap ranah e-money dan pembayaran digital yang terintegrasi dengan sistem mereka. Ini menjadi sebuah tanda bahwa mengembangkan aplikasi transportasi online saja tidak cukup. Harus ada sebuah sistem yang terintegrasi dan memudahkan.

Peralihan pembayaran ke arah digital ini juga diamini Arynto. Menurutnya masyarakat ke depan akan lebih memilih ke pembayaran digital.

“Betul, saat ini semua transportasi sudah mulai menggunakan pembayaran digital dan ke depannya saya yakin jika masyarakat akan lebih memilih pembayaran digital dibandingkan harus membawa uang cash,” ujarnya.

Salah satu kebijakan terbaru dari pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan transportasi online adalah soal tarif layanan. Menanggapi hal ini, Arynto mendukung apa yang telah dilakukan pemerintah. Aaturan main mengenai tarif bisa dijadikan alasan berlomba memberikan pelayanan terbaik untuk penumpang dan bukan perang tarif.

“Atrans akan memenuhi dan mengikuti semua peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena kami adalah produk lokal hasil karya anak bangsa, yang akan terus mendukung untuk Indonesia menjadi lebih baik,” terang Arynto.

Tantangan dan rencana ke depan

Menurut Arynto, saat ini Atrans memiliki tantangan yang sedikit berbeda. Atrans dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik untuk membuat penumpang dapat mersasa aman dan nyaman saat menggunakan jasa Atrans.

Atrans berencana mendapatkan 30.000 mitra pengemudi baik untuk sepeda motor atau pun mobil. Mereka juga berambisi untuk melengkapi fitur-fitur dan jasa layanannya.

“Tantangan kami memang agak sedikit berbeda, karena justru tantangan kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik agar penumpang dapat merasa aman dan nyaman saat menggunakan jasa kami, hal ini sesuai dengan slogan kami ‘Your Wise Choice Of Transportation’, di mana menggunakan Atrans adalah “Pilihan Bijak Transportasi Anda,” tutup Arynto.

Application Information Will Show Up Here

Indonesia Kini Miliki 45 Juta Pengguna Aktif Bulanan di Instagram

Instagram salah satu media sosial yang memiliki ciri khas sebagai tempat berbagi foto dan video pendek merilis data pengguna Indonesia. Dari data internal mereka Indonesia termasuk pasar terbesar Instagram di Asia. Tercatat total per kuartal pertama 2017 di Indonesia terdapat kurang lebih 45 juta pelanggan aktif setiap bulannya.

Angka tersebut naik dua kali lipat dari pengguna bulanan tahun lalu yang mencapai 22 juta. Capaian ini memposisikan Indonesia sebagai komunitas terbesar Instagram di Asia Pasifik dan salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif Instagram setiap bulannya

Dua fitur baru Instagram, Instagram Story dan Instagram Live mendapat sambutan cukup positif di Indonesia. Sejauh ini Indonesia menjadi negara pembuat konten Instagram Story terbanyak dengan catatan jumlah mencapai dua kali unggahan konten Instagram Story dibandingkan rata-rata global.

“Di Indonesia, saat ini ada lebih dari 45 juta pengguna aktif Instagram setiap bulan, sehingga Indonesia menjadi komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik. Bagi masyarakat Indonesia, berbagi momen penting merupakan bagian dari budaya, sehingga tak heran Indonesia menjadi salah satu penghasil konten Instagram Story terbanyak, di mana penggguna di Indonesia mengunggah hampir dua kali lebih banyak konten Instagram Story dari jumlah rata-rata secara global,” ujar Country Director Facebook untuk Indonesia Sri Widowati.

Tingginya jumlah pengguna dan berlipatnya konten yang diproduksi masyarakat Indonesia di Instagram juga tak lepas dari kekuatan komunitas Instagram di Indonesia. Komunitas Instagram di Indonesia disebut terbentuk karena kesamaan minat sehingga membawa dampak positif pada hubungan antar individu dan bisnis.

Dalam rilisnya, Instagram menyebutkan saat ini 80% pengguna Instagram tercatat setidaknya mengikuti satu akun bisnis, dan sepertiga konten Instagram Story yang paling banyak dilihat berasal dari akun-akun bisnis. Di Indonesia Blibli merupakan perusahaan pertama yang menggunakan format iklan Instagram Story.

Application Information Will Show Up Here

Wacana Whitelist Mengemuka, Dalih Menghindari Konten Negatif dan Ancaman Siber

Pemerintah masih berperang melawan konten negatif di ranah internet. Belum usai perjuangan Indonesia kembali dihadapkan dengan serangan cyber, yang terbaru serangan ransomware yang sempat menghebohkan dunia digital Indonesia. Pemerintah tampak serius menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut. Terbaru, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono mengutarakan akan ada rencana pemerintah mengadopsi whitelist untuk mengatur internet di Indonesia. Hal ini disampaikan Kristiono setelah Jajaran Mastel bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Sampai berita ini tertulis belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana penerapan whitelist untuk mengaturan internet di Indonesia. Konsep whitelist merupakan kebalikan dari blacklist. Jadi nantinya sistem akan mendaftar alamat situs atau domain yang diperbolehkan diakses, selebihnya akan diblokir. Jauh lebih “kejam” dalam hal membatasi akses penggunaan internet di Indonesia.

“Mastel melihat bisnis OTT (Over The Top) telah menyentuh berbagai sektor dan aspek kehidupan. Peluang dan ancaman yang ada pada OTT tidak terbatas pada aspek industri dan bisnis, namun juga dapat mencakup aspek IPOLEKSOSBUD-HANKAM (ideologi, politik, ekonomi sosial, budaya, pertahanan dan keamanan). Menjalankan kebijakan whitelist lebih efektif menangkal berbagai potensi ancaman sesuai amanah UU,” ungkap Kristiono seperti dikutip IndoTelko.

Rencana penerapan whitelist ini mengemuka lantaran mengantisipasi dua permasalahan utama dunia digital Indonesia, konten negatif dan ancaman ransomware. Ancaman terakhir yang disebut sebenarnya bukan hanya menyerang Indonesia, salah satu tindak kejahatan digital yang populer belakangan ini mengancam hampir seluruh pengguna di Indonesia. Kehadiran ancaman-ancaman ini dikhawatirkan mengganggu pengguna dan bisnis digital Indonesia.

“Tadi fokusnya soal keamanan, itu lebih penting. Beberapa bulan kemarin kan banyak kasus hacker, malware, dan yang terbaru Telegram. Itu yang paling mendesak,” ucap Kristanto.

Dalam sebuah pemberitaan, para periset Google, Chainalysis, UC San Diego, dan NYU Tandon School of Engineering menyebutkan korban ransomware telah membayar $25 juta (330 miliar Rupiah) uang tebusan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Jumlah yang cukup besar mengingat para korban tidak hanya korporasi tetapi juga UMKM dan pengguna biasa.

Solusi yang lebih baik

Solusi whitelist lebih mengkhawatirkan dibanding blacklist karena premis awal yang digunakan adalah semua konten di internet adalah buruk, selain yang masuk ke dalam daftar.

Sebenarnya hal wajib yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah memberikan edukasi tentang tata cara menggunakan, berkomunikasi, atau berinteraksi di Internet dengan baik. Terutama meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengamanan data.

Konsumen pengguna layanan internet di Indonesia harus disadarkan tentang bahaya membagikan informasi pribadi, membuat password yang kuat, hingga bagaimana cara mengantisipasi atau mencegah software berbahaya masuk ke jaringan atau komputer mereka. Pembelajaran seperti itu akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan cara-cara instan, seperti blokir dan semacamnya.

Startup Kesehatan Farmaku Layani Konsumen Secara Online dan Offline

Obat-obatan adalah salah satu barang yang sensitif dalam transaksi online. Statusnya yang berkaitan dengan kesehatan dan penyalahgunaannya membuatnya menjadi salah satu barang yang harus diperhatikan betul kualitasnya. Salah satu yang mencoba untuk menghadirkan layanan e-commerce di segmen ini adalah Farmaku.

Farmaku mencoba menghadirkan kebijakan-kebijakan yang mengatur kualitas layanannya. Melalui pelarangan penjualan obat keras tanpa disertai resep dokter Farmaku berusaha meminimalkan penyalahgunaan obat keras. Farmaku juga tidak melayani penjualan obat golongan Opiat, Hipnotik, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.

Salah satu poin penting layanan e-commerce yang menjual obat ada pada bagaimana mereka memenuhi regulasi. Tantangan Farmaku yang baru beroperasi pada Februari 2017 ini tak hanya soal persaingan, tetapi juga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Menurut mereka, kualitas layanan dan perlindungan konsumen menjadi sangat penting.

Sebagai bentuk komitmen kepada penggunanya, Farmaku hanya menjual obat yang telah mengantongi izin resmi dari BPOM dan juga menghadirkan toko fisik sebagai syarat legalitas. Bangunan fisik Apotek Farmaku sendiri bisa dijumpai di Ruko Paramount 7CS Blok DF2 No. 18, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang.

Digital Marketing Manager PT. Solusi Sarana Sehat (pengelola Farmaku) Argo Tri Utomo kepada DailySocial menjelaskan dalam rangka menjamin kualitas dan kepuasan pelanggan pihaknya sudah menyiapkan apoteker yang siap untuk melayani pemesanan secara online. Jika terjadi pemesanan obat yang mencurigakan dan tidak sesuai dengan etika kedokteran dan kesehatan, apoteker Farmaku berhak membatalkan dan tidak melanjutkan transaksi dengan pelanggan tersebut.

“[Kami memiliki] 3000 produk kesehatan, terdiri di antaranya adalah obat jenis OTC (bebas jual), obat Ethical (wajib melampirkan resep dokter). Kami sudah menyediakan fitur upload resep dokter untuk pelanggan. Suplemen kesehatan dan kecantikan, produk perawatan kecantikan, produk ibu dan anak juga ikut serta melengkapi produk yang terdapat di Farmaku.com,” terang Argo.

Menurut Argo, pihaknya tengah dalam proses menjalin kerja sama dengan klinik dan rumah sakit. Jika berjalan sesuai rencana, di akhir tahun 2017 ini mereka sudah menjalin kerja sama dengan rumah sakit, klinik, bahkan membuka cabang untuk toko fisik.

Dihadapkan dengan persaingan

Farmaku masuk ke persaingan layanan apotek online dengan status pendatang baru. Layanan mereka yang belum genap berusia satu tahun mengharuskan Farmaku bekerja keras untuk mengenalkan layanan dan membangun kepercayaan pelanggan.

Di segmen yang sama, layanan seperti Go-Med, GoApotik, atau K24Klik sudah lebih dulu ada dengan kelebihan masing-masing.

Menanggapi persaingan ini, Arga menyebutkan pihaknya optimis dengan bisa bersaing. Farmaku, dari penjelasan Arga, juga menyediakan layanan konsultasi langsung dengan dokter di hari-hari tertentu. Hal ini yang coba dipublikasikan secara maksimal untuk meningkatkan tingkat kepercayaan pelanggan.

Dari segi pengiriman saat ini Farmaku masih mempercayakan jasa pengiriman logistik seperti JNE. Untuk alternatifnya Farmaku berencana menggandeng ojek online.

“[Proses] pengirimannya sama, kami kirim dari office center kita untuk saat ini. Namun, jika sudah ada cabang lain dibuka, maka akan dikirimkan di cabang terdekat sesuai alamat customer,” sebut Arga.

 

Startup Investasi Budidaya Sebagai Usaha Pemberdayaan Petani dan Bisnis Pertanian

Pak Gondrong, seorang petani yang tinggal di kawasan Gadog, Jawa Barat, kepada DailySocial mengatakan selama ini banyak petani yang mengawali kegiatannya secara otodidak. Walhasil pengetahuannya soal bercocok tanam sangat terbatas. Suatu ketika ia dan kawan-kawan mengenal Crowde, sebuah platform investasi budidaya. Ia menyebutkan kini banyak mendapatkan pendampingan dari tim lapangan Crowde untuk memastikan hasil pertaniannya optimal.

“Alhamdullilah dari Crowde ada yang sering ke kebun, kebetulan dari IPB orangnya,” cerita Pak Gondrong.

[Baca juga: Platform Investasi Bidang Agrikultur Crowde Permudah Petani Dapatkan Modal]

Contoh di atas merupakan salah satu perwujudan kenapa startup di sektor pertanian dan peternakan, selanjutnya kita sebut agtech (agriculture technology), bisa memberikan dampak sosial ekonomi luar biasa bagi masyarakat.

Sebagai negara agraris, penerapan teknologi di sektor ini memang lumayan tertinggal dibanding sektor produktif lainnya di Indonesia. Dikutip dari Kompas, saat ini yang menjadi tiga permasalahan utama di sektor pertanian meliputi produksi, distribusi, dan keterjangkauan harga.

Rantai distribusi yang panjang dan dominasi pemain-pemain besar membuat perjalanan hasil pertanian terlalu panjang dan berpengaruh terhadap harga hasil pertanian di pasaran.

Menyelesaikan masalah di lapangan

Tanaman Cabai Pak Gondrong

Crowde yang dikembangkan Yohanes Sugihtononugroho dan BantuTernak yang dikembangkan Ray Rezky Ananda adalah contoh startup yang mencoba membantu mengatasi masalah-masalah ini.

Latar belakang pendidikan di bidang peternakan membuat Ray, yang berkuliah di UGM, mempunyai wawasan untuk memetakan masalah-masalah peternak ini.

“Jadi kalo ke pasar hewan mungkin peternaknya sedikit, kebanyakan belantik. Belantik ini membeli sapi dari peternak dengan harga murah. Tetapi peternak tetap senang, karena diberikan fasilitas hutang kepada peternak. Ini salah satu dari banyaknya cerita yang ironi tentang peternak desa. Semoga tahun ini nilai investasi Bantuternak bisa melakukan ekspansi ke daerah lain selain di Bantul. Kami ingin kebermanfaatan Bantuternak bisa dirasakan oleh peternak di seluruh Indonesia,” cerita Ray.

Kendati belum lama beroperasi, BantuTernak mengklaim telah mendapat sambutan positif dari peternak, utamanya mereka yang kesulitan modal dan belum terlalu paham sentuhan teknologi.

Secara umum, permodalan menjadi isu yang sangat fundamental. Startup lain mencoba menjembatani permasalahan tersebut dengan cara yang sedikit berbeda. seperti yang dilakukan startup Yogyakarta Angon.

[Baca juga: Sepak Terjang Angon Digitalkan Proses Beternak di Indonesia]

Apa yang dilakukan Angon ialah memberdayakan petani sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dalam dunia peternakan tapi tidak memiliki kemampuan dan waktu untuk merealisasikannya. Investor dapat melakukan pemesanan ternak, kemudian ternak tersebut dipelihara dan dibesarkan. Biaya perawatan akan dialokasikan untuk operasional peternak di sentra peternakan rakyat, sedangkan keuntungan yang didapat akan didistribusikan dengan mekanisme bagi hasil.

Implementasi teknologi tidak sepenuhnya mudah

Salah satu peternakan BantuTernak

Nyatanya tidak semudah yang dibayangkan membawakan solusi digital ke sektor pertanian. Untuk Crowde, Yohannes menceritakan bahwa ada beberapa permasalahan saat praktik mengimplementasikan solusi di lapangan, salah satunya dalam hal pembukuan oleh petani. Meski sederhana, hal ini penting untuk membantu pelaporan di sistem masing-masing. Sayangnya sejauh ini masih banyak yang belum melakukannya dengan baik.

“Yang menjadi tantangan adalah dari sisi petani. Masalah banyak petani yang belum begitu mengerti dalam melakukan pembukuan laporan keuangan. sehingga kami perlu melakukan kegiatan ekstra untuk memberikan edukasi dan membimbing mereka. Hal ini penting, karena kami sangat berfokus pada transparansi antara investor dan petani.”

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan]

Pun demikian, dari sisi investor, Yohanes menganggap tantangannya adalah mengenai metode pembayaran yang paling efisien dan efektif. Pada dasarnya, saat ini sudah sangat banyak perusahaan yang telah menyediakan jasa pembayaran digital, tapi masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum begitu familiar, khususnya mereka yang tertarik di investasi budidaya.

Perlu terobosan menyeluruh

Mata rantai pertanian dan peternakan yang tidak sehat menjadi kecemasan banyak pelaku di industri ini. Di luar investasi budidaya, masalah seperti akses ke pasar, komoditas benih, hingga optimalisasi lahan masih menjadi peluang emas bagi startup untuk bermanuver.

Founder dan CEO 8Villages Sanny Gaddafi, yang dengan beberapa produknya aktif membantu petani meningkatkan produktivitasnya, mengatakan, “Transparansi proses dan akses informasi, keduanya sangat bisa diselesaikan dengan solusi digital. Solusi digital adalah jawaban dari kedua masalah tersebut. [Meskipun demikian]  investasi [budidaya] hanya bagian kecil dari keseluruhan value chain yang bisa dikembangkan lagi, seperti market dan rantai logistik.”


Randi Eka Yonida berkontribusi dalam pembuatan artikel ini

Hal yang Wajib Dihindari untuk Menjaga Kualitas Layanan Pelanggan

Hubungan yang baik dengan pelanggan tidak hanya ditentukan dengan kualitas produk atau layanan. Salah satu faktor lain yang berperan sebagai penentu adalah layanan pelanggan. Layanan pelanggan memegang peran sentral dalam menjembatani hubungan antara bisnis dengan pelanggan. Jika gagal menjalin hubungan yang baik taruhannya ada di citra bisnis dan retensi pengguna.

Dalam laporan DailySocial yang bertajuk Digital Customer Service, ditemukan fakta bahwa 86,82% responden memperhatikan kualitas pelayanan pelanggan sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan sebuah layanan. Beberapa hal yang diperhatikan pelanggan mengenai kualitas pelayanan pelanggan adalah masalah waktu menanggapi.

Masih dari survei yang sama, ada 22,91% responden yang hanya bersedia menunggu 10 menit kurang untuk tanggapan dan ada 32,45% responden yang bersedia menunggu antara 10 hingga setengah jam dalam menunggu tanggapan.

Untuk menghindari kesalahan dalam mengelola pelayanan pelanggan, berikut beberapa hal yang harus dihindari ketika bisnis memutuskan membuka kanal layanan pelanggan.

Layanan yang tidak konsisten di seluruh organisasi

Layanan pelanggan merupakan kanal utama yang menghubungkan pelanggan dengan bisnis. Namun fakta tersebut tidak serta-merta meletakkan tanggung jawab di pundak layanan pelanggan untuk membina hubungan yang baik dengan pelanggan. Semua tim dan bagian dalam organisasi harus memiliki standar yang tinggi untuk membantu kinerja layanan pelanggan.

Contoh sederhananya ketika ada keluhan mengenai hal teknis, layanan pelanggan hanya berperan sebagai jembatan komunikasi antara tim teknis dan pengguna. Selanjutnya kecepatan antisipasi laporan ada di tangan tim teknis. Hal yang sama misalnya terjadi permasalahan di bidang pembayaran. Kualitas tim finansial harus sama baiknya.

Satu standar pelayanan untuk semua jenis pelanggan

Jika bisnis menawarkan berbagai paket berlangganan yang berjenjang dan memiliki satu standar kualitas pelayanan untuk semua jenis pelanggan itu merupakan sebuah kesalahan. Jika ada paket berjenjang maka layanan pelanggan harus juga memiliki jenjang. Meski harus memiliki standar minimal yang tinggi.

Pelanggan yang membayar lebih tinggi dibanding pelanggan lainnya tentu mengharapkan perlakuan yang berbeda ketika menggunakan layanannya. Ini masalah prioritas. Harus ditentukan mana pelanggan yang memiliki prioritas lebih dibanding pelanggan lain. Sekali lagi, ini semua masalah ekspektasi dan kepuasan pelanggan.

Interaksi yang tidak efisien

Waktu tunggu, kualitas jawaban, dan kualitas pertanyaan-pertanyaan yang disajikan operator pelayanan pelanggan menjadi highlight untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan, yakni tentang efisiensi interaksi. Pastikan petugas yang bertugas telah mendapatkan standarisasi yang serupa, sehingga pertanyaan yang ditanyakan, waktu tunggu, dan cara mereka berinteraksi tidak memiliki perbedaan yang mencolok.

Petugas harus tahu kapan mengharuskan petugas menunggu dan kapan harus menjawab langsung apa yang ditanyakan. Selain itu sopan santun dalam berbahasa harus menjadi kemampuan wajib.

Prism Touch Mudahkan Pengelolaan Pembayaran Melalui Kanal Messaging

Prism yang mengusung konsep chat to buy kembali melengkapi portofolio layanannya dengan meluncurkan Prism Touch, sebuah aplikasi yang memudahkan para penjual untuk mengelola transaksi mereka. Aplikasi custom keyboard ini disiapkan untuk memudahkan menjual membuat tagihan hingga mengingatkan pelanggan untuk segera melunasinya.

Seperti ditulis CEO Prism Batista Harahap dalam rilisnya, Prism Touch mengusung misi umembawa pengalaman berjualan nomor satu. Aplikasi Prism Touch hadir dalam bentuk custom keyboard yang bisa digunakan penjual untuk berinteraksi dengan pembeli melalui berbagai platform pesan instan, seperti WhatsApp, Line@, Line, Instagram, BBM, Telegram, Facebook, dan lainnya.

Prism Touch mendukung metode pembayaran melalui Midtrans dan transfer bank, meliputi Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI.

Untuk penjual yang sudah menjadi pengguna Midtrans, layanan Prism Touch bisa digunakan untuk menerima pembayaran dari berbagai metode, seperti Credit Card, Bank Transfer (BCA VA, Mandiri Bill Payment, BNI VA, BRI e-Pay, dll), Indomaret dan sebentar lagi terintegrasi dengan Go-Pay.

Untuk kemudahan pengelolaan transaksi, Prism Touch menghadirkan dashboard yang bisa digunakan untuk mengelola keseluruhan aplikasi. Jika pengguna merupakan pengguna Midtrans, setiap pembayaran yang dibayarkan akan secara otomatis berpindah dari status pending ke paid.

prism touch 2 prism touch 1

Cara pengaturannya cukup mudah. Pengguna tinggal masuk atau login menggunakan akun Google kemudian mengisi informasi yang diperlukan, seperti nama toko, akun bank, dan key untuk terhubung dengan Midtrans. Selanjutnya pengguna tinggal mengaktifkan keyboard Prism Touch di bagian pengaturan input dan bahasa. Prism Touch bisa langsung digunakan.

“Kita memang berawal dari Coral yang punya misi untuk memberikan first class experience untuk seller. Oleh karena itu, produk ini fokus hanya untuk melayani sellers. App ini ga ada gunanya untuk consumer. Sebagai seller, sekarang dengan Prism Touch ga perlu lagi pake catetan manual untuk transaksi-transaksinya. Cukup dengan satu aplikasi dan semua kebutuhannya sebagai seller, kita fasilitasi,” ujar Tista tentang aplikasi Prism Touch.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Urgent.id Siap Jadi Solusi Terbaik Perbaikan Laptop dan Smartphone Pelanggan

Serba cepat adalah efek dari teknologi dan digitalisasi di banyak sektor. Hal ini membuat proses menunggu jadi lebih membosankan. Sesuai dengan namanya, Urgent.id (selanjutnya disebut Urgent) mencoba memangkas waktu tunggu dalam hal layanan perbaikan laptop dan smartphone. Dikemas dengan sistem aplikasi web dan aplikasi mobile Urgent mencoba menjadi rujukan bagi mereka yang membutuhkan jasa perbaikan laptop dan smartphone.

Layanan Urgent sejatinya bukan layanan baru. Brand Urgent hadir untuk menggantikan nama layanan MiniMall. Urgent melengkapi layanannya dengan aplikasi mobile yang bisa dengan mudah menghubungkan teknisi milik Urgent dengan pelanggan.

Indra Gunawan, pengusaha muda di balik layanan ini, menjelaskan bahwa Urgent sendiri transpirasi dari kondisi mendesak. DI saat perangkat laptop atau smartphone kesayangan rusak dan itu merupakan perangkat satu-satunya membuat keadaan serba mendesak. Di titik itulah Urgent mencoba hadir.

Layanan Urgent diperkenalkan (setelah sebelumnya dikenal sebagai layanan MiniMall) pada awal tahun ini. Dengan berbagai pertimbangan seperti kemudahan branding dan kecocokan dengan layanan yang ditawarkan akhirnya nama Urgent terpilih.

Dari penuturan Indra, sejauh ini ada tiga permasalahan yang sering diterima oleh layanan Urgent untuk kategori laptop. Yang pertama adalah turunnya performa laptop karena banyak debu dan panas, permasalahan di bagian pengisian ulang daya dan juga permasalahan mati total. Sementara untuk perangkat smartphone permasalahan LCD yang rusak dan bootloop menjadi yang teratas.

Selain aplikasi mobile, Urgent juga menawarkan jasa jemputan untuk barang yang ingin diperbaiki. Pelanggan hanya perlu mengisi form isian yang disediakan sistem dan melengkapinya dengan data-data yang diminta seperti jenis kerusakan dan lainnya, kemudian menyepakati untuk biaya jemputan. Ini merupakan salah satu terobosan besar dalam segmen layanan perbaikan.

Urgent saat ini hanya melayani pelanggan di kawasan Bandung. Namun dalam waktu dekat Indra sebagai salah satu inisiator di balik layanan Urgent menyebutkan mereka akan segera melayani wilayah Jakarta.

“Kami berencana mengembangkan aplikasi yang sudah ada menjadi lebih wow dan bisa digunakan di Jakarta. Dalam waktu dekat Insya Allah kami akan merekrut tim programmer dan desainer untuk mempersiapkan kejutan tersebut,” terang Indra.

Application Information Will Show Up Here

Fitur Lokasimu Kurio Bantu Pengguna Dapatkan Berita yang Berhubungan dengan Sekitar Mereka

Kurio terus mengupayakan pengalaman terbaik membaca berita kepada penggunanya. Setelah menyematkan teknologi machine learning di sistem mereka kini Kurio meluncurkan fitur baru, Lokasimu. Sebuah fitur yang memungkinkan pengguna membaca berita yang berkaitan dengan lokasi sekitar mereka.

Fitur Lokasimu atau tab Lokasimu berisikan beragam berita dari sumber tepercaya untuk membantu pengguna mendapatkan informasi di sebuah tempat ataupun daerah, sehingga penduduk atau masyarakat daerah tertentu juga bisa menikmati berita yang ada di daerah mereka.

“Melalui Tab ‘Lokasimu’ ini, diharapkan bisa memudahkan pengguna untuk mengakses berita-berita yang diinginkan sesuai dengan lokasi sekitar ataupun daerah,” ujar CEO & Founder of Kurio David Wayne Ika .

“Selain itu, dengan fitur ‘Lokasimu’ pengguna juga bisa lebih update mengenai hal-hal yang sedang terjadi di tempatnya berada dan tidak ketinggalan berita.”

Dari segi teknologi, fitur atau tab Lokasimu disokong dengan teknologi machine learning, sebuah mesin yang dapat memprediksi sebuah berita layak atau tidak berada di tab Lokasimu. Tim Kurio juga menjelaskan mereka selalu melakukan monitoring terhadap konten yang berada di tab Lokasimu sehingga kualitas konten diklaim tetap terjaga.

[Baca Juga: Kurio Terapkan Teknologi Machine Learning untuk Kurangi Penyebaran Hoax]

Fitur Lokasimu sendiri terinspirasi dari kejadian-kejadian lokal yang sebenarnya penting bagi pengguna di daerah tertentu. Salah satu fakta yang menjadi latar belakang fitur Lokasimu adalah bahwa Indonesia terdiri dari beragam suku budaya dan minat terhadap daerah tertentu. Tim Kurio percaya dengan menyediakan berita yang sesuai dengan lokasi atau daerah mereka berada masyarakat bisa lebih peduli dengan lokasi atau daerah sekitar mereka.

“Mungkin saja sebuah topik dari suatu daerah sedang trending namun belum tentu bisa menjadi berita yang relevan bagi pembaca yang berada di suatu daerah tertentu. Kurio ingin masyarakat mempunyai rasa nasionalis dengan perspektif dari masing-masing daerah karena pada dasarnya Indonesia mempunya karakteristik budaya yang beragam,” ujar Public Relation Kurio Krisva Angnieszca.

Untuk terus menjaga kualitas konten dan pengalaman terbaik bagi penggunanya Kurio disebut akan terus menjalin kerja sama dengan para publisher termasuk media lokal untuk membantu media lokal memperluas pembaca secara online. Dengan serangkaian uji coba dan validasi yang dilakukan sebelum peluncuran fitur Lokasimu pihak Kurio yakin fitur ini bisa diterima di masyarakat.


Disclosure: Kurio dan DailySocial memiliki induk perusahaan yang sama

Application Information Will Show Up Here

Mengenal TaniHub dan Upayanya Menyejahterakan Petani

Permasalahan rantai distribusi dari petani atau peternak Indonesia menjadi sorotan serius banyak pihak. Hal ini kemudian melahirkan banyak startup baru di sektor ini. Salah satu di antaranya adalah TaniHub. Tiga pokok masalah yang coba diselesaikan yakni rantai distribusi yang tidak efisien, akses pasar yang terbatas karena petani jarang bisa menjual ke ritel besar, dan persyaratan pembayaran yang memberatkan pembeli.

Merintis bisnis sejak Agustus tahun lalu, TaniHub perlahan menunjukkan eksistensi mereka sebagai salah satu platform yang menghubungkan petani dan para konsumen. Di samping itu ambisi para pendiri TaniHub untuk mengatasi permasalahan di sektor pertanian yang cukup besar akhirnya melahirkan TaniFund.

TaniHub yang mendekati usia satu tahun hadir tak hanya dengan solusi teknis yang mengandalkan teknologi digital dan mobile. TaniHub berusaha merangkul berbagai pihak untuk menciptakan sebuah sinergi dan komunikasi yang baik antara petani, pelaku bisnis, pemerintah, juga lembaga-lembaga keuangan seperti bank.

Dari segi konsep TaniHub merupakan sebuah marketplace yang menghubungkan penjual, dalam hal ini petani dengan pelaku bisnis. TaniHub mengambil peran sebagai tempat penunjang transaksi produk pangan yang berusaha menyediakan berbagai macam fitur dan layanan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan.

“TaniHub berperan sebagai perantara jual beli di mana setiap transaksi pembelian akan dibayarkan terlebih dulu oleh TaniHub ke penjual berdasarkan tagihan atas penyerahan produk pangan ke pembeli, dan pembeli akan membayar tagihan ke TaniHub sesuai syarat dan ketentuan pembayaran yang telah disepakati oleh kedua belah pihak,” papar CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan.

TaniHub awal dari lahirnya solusi lain di sektor pertanian

Tim TaniHub tampaknya masih berusaha memperbaiki sektor pertanian dengan cara mereka sendiri, dengan pendekatan teknologi. Hal ini ditandai dengan lahirnya layanan TaniFund, sebuah layanan crowdlending yang memungkinkan masyarakat berinvestasi di sektor  pertanian. Keterbatasan akses petani terhadap bank menjadi salah satu permasalahan utama yang coba diselesaikan oleh TaniFund.

Ivan kepada DailySocial mengatakan pihaknya, melalui TaniHub dan TaniFund berusaha bekerja semaksimal mungkin itu bisa membantu menyejahterakan petani melalui pendampingan secara langsung dengan tim yang kompeten yang berpengalaman di bidangnya. Mereka berharap bisa memberikan yang terbaik bagi petani dan masyarakat yang ingin membantu sektor pertanian Indonesia.

“TaniHub dan TaniFund memastikan untuk merangkul petani-petani terbaik yang dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar, tim TaniHub yang kompeten turut aktif terjun langsung ke lapangan untuk berkomunikasi secara langsung dan menjalin hubungan baik dengan jaringan petani, seperti melalui asosiasi, untuk dapat terhubung dengan petani pilihan,” terang Ivan.

Sejauh ini TaniHub memiliki kurang lebih 12.000 petani yang terhubung dengan sistem mereka yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan mayoritas berada di pulau Jawa. Dengan diluncurkannya TaniFund ini TaniHub melangkah ke level selanjutnya untuk menjadi sebuah platform lengkap untuk membantu sektor pertanian.

Dalam rilis yang dikeluarkan bersamaan dengan peluncuran TaniFund beberapa waktu lalu Ivan menjelaskan salah satu harapannya adalah bisa membantu orang-orang di desa untuk mengembangkan pertanian di desa masing-masing tanpa perlu ke kota untuk mencari pekerjaan. Dengan menyalurkan modal dari kota ke desa diharapkan bisa membantu petani untuk menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang layak dan adil.

Application Information Will Show Up Here