GO-LIFE Starts Supporting GO-PAY in the Latest Update

GO-LIFE, a part of GO-JEK consists of GO-MASSAGE (professional masseuse), GO-CLEAN (cleaning service), GO-AUTO (Automotive solution), and GO-GLAM (Beauty treatment) releases the latest update in appearance and payment feature integrated with GO-PAY. The occasion also marks GO-LIFE’s presence in 11 new cities in Indonesia.

“In making innovation, GO-LIFE always consider users’ convenience and partners’ welfare. Therefore, we create the more identical interface in the app with simpler and easier ordering process. We also add GO-PAY for the faster payment to all customers. Currently, the feature is only available in GO-MASSAGE,” Dayu Dara, Head of GO-LIFE, explained.

Furthermore, she also said regarding GO-PAY integration towards GO-LIFE is expected to facilitate users or partners in ordering and receiving the order. Users can order without having to pay in cash, while partners don’t have to prepare for a change.

In addition, GO-LIFE is getting more identical. She said, “Previously, all services have a different interface that creates a different experience in ordering. However, the services are now run in the same process; Home = Select Category / Services – Select Details – Confirm Order.”

Another feature attached is Bantuan (a help button) to facilitate users that having difficulty in any case. In the meantime, GO-LIFE is introduced in 11 new cities, those are Solo, Gresik, Tasikmalaya, Banjarmasin, Purwakarta, Samarinda, Bandar Lampung, Padang, Serang, Batam, and Pekanbaru. In total, GO-LIFE has available in 24 cities of Indonesia.

“By introducing GO-LIFE in 11 new cities, we’re expecting the public to get an easier service for professional lifestyle solution along with empowering informal sector’s partners in the region,” she added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Memulai “Growth Hacking” untuk Startup

Masih dalam seri topik growth hacking, melanjutkan pembahasan kedua, artikel kali ini akan mengulas mengenai persiapan apa saja yang harus dilakukan startup yang ingin memulai menjalankan strategi growth hacking. Sebuah upaya berlandaskan data untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis.

Menyelaraskan visi

Growth hacking bukan pekerjaan yang bisa dilakukan satu orang, butuh kerja sama di dalamnya untuk menghasilkan analisis dan eksekusi berkualitas. Ide-ide yang dihasilkan harus ditimbang dan diukur dengan data-data yang ada untuk selanjutnya dieksekusi sesuai dengan cara yang tepat.

Untuk memulai growth hacking, pastikan tim yang solid sudah terbentuk. Anggota tim tidak hanya yang berposisi di divisi pemasaran. Divisi produk misalnya, peran mereka sangat penting dalam proses growth hacking. Selain mereka harus menyediakan produk yang siap digunakan, di awal mereka juga harus siap sedia membuat produk-produk yang sesuai dengan permintaan atau hasil evaluasi dari kampanye.

Anggota tim harus diberi pengertian sejak awal bahwa mereka tidak hanya sedang berusaha memperkenalkan produk atau mengusahakan pendapatan bisnis yang lebih baik. Mereka ada dalam proses lengkap yang tujuan akhirnya menyenangkan pengguna, meningkatkan pendapatan, dan menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan.

Merencanakan strategi dan membangun komunitas

Salah satu elemen penting growth hacking adalah pemasaran. Cari tahu bagaimana cara terbaik menjangkau target pengguna mulai dari tren, kanal marketing hingga momen terbaik untuk memasarkan produk. Ini bisa diperoleh dengan membaca data-data yang sudah ada atau mempelajari pola pembelian. Cara-cara pemasaran seperti membuat konten berkualitas di media sosial, endorsement, atau berusaha menjalin komunikasi yang baik bisa dilakukan untuk mendukung usaha ini.

Selain itu buat metrik dan terus ukur dan evaluasi hasil yang telah dikerjakan. Jangan berhenti ketika sudah berhasil menunjukkan pertumbuhan dan jangan sungkan mengubah strategi jika dirasa apa yang dijalankan tidak sesuai dengan harapan. Di sinilah mengapa metrik pertumbuhan sangat penting. Metrik ini bisa tentang akusisi pengguna, pendapatan, retensi pengguna, dan semacamnya.

Strategi ini akan selalu berubah sesuai keadaan. Misalnya sudah ada beberapa pengguna tetap, jangan fokus hanya pada akuisisi pengguna baru. Fokus juga ke apa yang bisa membuat mereka percaya dan jaga mereka dengan baik dengan cara pengelolaan komunitas.

Banyak startup atau brand yang cukup sukses menjaga pertumbuhan penggunanya karena mereka berhasil menjaga konsumen dengan terus mengelola komunitas, karena komunitas bisa menjadi salah satu jalan mendengar keluh kesah pengguna tentang produk. Mereka juga bisa menjadi kelompok pengguna yang diproritaskan menguji sebuah fitur baru.

Customer lifecycle

Unsur penting lainnya yang dipersiapkan ketika memulai strategi growth hacking adalah memahami customer lifecyle. Mulai dari akusisi, engagement, pembelian, retention, dan referral. Customer lifecyle inilah yang harus dipantau dan didalami dalam usaha mewujudkan pengetahuan yang cukup untuk memahami pengguna. Mulai dari bagaimana mereka tertarik sampai dengan apa yang membuat mereka tidak tertarik lagi.

Growth hacking pada dasarnya adalah proses berkelanjutan dan tidak memiliki ujung. Prosesnya berjalan dari iterasi satu ke iterasi lainnya. Tujuannya membuat bisnis terus bertumbuh dalam waktu singkat. Selain data dan kreativitas, dibutuhkan juga kerja keras.


Sumber : StartupGrind, Forbes

GO-LIFE Perbarui Tampilan dan Dukung GO-PAY

GO-LIFE, salah satu bagian GO-JEK yang di dalamnya mencakup layanan pijat profesional GO-MASSAGE, layanan kebersihan GO-CLEAN, layanan solusi otomotif GO-AUTO dan layanan kecantikan GO-GLAM mendapatkan pembaruan dari segi tampilan dan fitur integerasi pembayaran dengan GO-PAY. Momentum ini juga berbarengan dengan tersedianya GO-LIFE di 11 kota baru di Indonesia.

“Dalam berinovasi, GO-LIFE selalu memperhatikan kenyamanan pengguna dna juga kesejahteraan mitra. Untuk itu, kami membuat tampilan layanan pada aplikasi menjadi lebih seragam dengan proses pemesanan yang lebih simple dan mudah. Kami juga menambahkan fitur GO-PAY untuk proses pembayaran yang lebih cepat bagi seluruh pengguna kami. Untuk tahap awal, fitur pembayaran melalui GO-PAY ini baru tersedia pada layanan GO-MASSAGE,” terang Head of GO-LIFE Dayu Dara.

Lebih jauh Dara juga menjelaskan bahwa integrasi GO-PAY pada GO-LIFE diharapkan dapat memudahkan pengguna maupun mitra dalam memesan dan menerima pesanan. Pengguna dapat memesan tanpa harus membayar dengan uang tunai sementara mitra dimudahkan karena tidak perlu menyiapkan uang kembalian.

Di samping itu, GO-LIFE juga diganjar tampilan baru yang seragam. Dara menyampaikan, “Sebelumnya setiap layanan memiliki tampilan yang berbeda-beda sehingga membuat pengalaman pengguna dalam proses pemesanan yang berbeda juga. Namun kini, semua tampilan telah disamakan dengan proses pemesanan yang lebih mudah yakni proses: Home = Pilih Kategori / Layanan – Pilih Detail Layanan – Konfirmasi Pesanan.”

Fitur lain yang ditambahan berbarengan pembaruan tampilan ini adalah fitur Bantuan yang diharapkan bisa memberi bantuan untuk pengguna yang mengalami kesulitan. Di saat bersamaan GO-LIFE juga resmi hadir untuk 11 kota baru yakni Solo, Gresik, Tasikmalaya, Banjarmasin, Purwakarta, Samarinda, Bandar Lampung, Padang, Serang, Batam dan Pekanbaru. Jadi kini total GO-LIFE sudah bisa dinikmati di 24 kota di Indonesia.

“Dengan hadirnya GO-LIFE di 11 kota baru ini kami berharap masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan layanan solusi gaya hidup yang profesional dan sekaligus memberdayakan mitra-mitra sektor informal di kota tersebut,” imbuh Dara.

Application Information Will Show Up Here

Mister Aladin Introduces Flight Booking Feature

Mister Aladin introduces flight booking feature. They’re now entering the OTA crowds with this feature. Other that specific OTA services, some marketplace, like Tokopedia and JD.id, also provide this feature.

According to Mister Aladin‘s internal data, the soft launching of Mister Aladin’s flight booking feature has an impact on the hotel booking by 63% in the first quarter of 2018. Of the total booking, domestic travel is still a priority.

“We currently have more than 100,000 hotel inventories and targeting 200% increase by the end of 2018. To fulfill consumer’s demand and accommodate booking trend for the domestic route in Lebaran, we decided to launch flight booking feature focusing on domestic routes,” Veranika Gunawan, CEO of Mister Aladin, explained.

The flight booking feature should be Mister Aladin’s innovation to keep on track with the competitors. In addition, they have to be consistent in creating innovation and features for user’s demand.

In the same occasion, Mister Aladin also introduces Personal Travel Assistant feature in the app. It is expected to give a personal touch in its services. It also allows consumers to experience personal assistant service managed by the experts.

“We’ve seen a themed travel trend, such as backpacker, foodie, road trip, traveling for a marathon, and many others in the current travel class. As the best travel companions, it’s easy for us to create those stuff through Personal Travel Assistant,” Nitha Sudewo, COO of Mister Aladin, said.

Personal Travel Assistant feature and capability for personalized service by Mister Aladin are claimed to be the unique feature to stay competitive among other OTAs.

“I believe the uniqueness will be a leading feature of Mister Aladin in Indonesia’s market,” she explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

CupoNation is Available in Indonesia

Global Savings Group (GSG), a company under Rocket Internet, has launched a coupon portal in Indonesia called CupoNation. It offers lists of vouchers for some popular e-commerce.

GSG’s experience in commerce and technology is carried through CupoNation to help customers deciding wisely. On the occasion, CupoNation also intends to facilitate advertiser to reach the right targets in big scale.

Previously, CupoNation is already introduced in some neighboring countries, like Singapore (2013), Australia (2014), and Malaysia (2016). They’re risen up quickly in the region.

Igor Shapiro, Managing Director of Asia Pacific and Eastern Europe, said in the official release that the company is optimistic for Indonesia as the next potential market to launch the coupon portal.

“CupoNation’s launching in Indonesia will benefit not only online customers, but also e-commerce and advertisers in providing essential value by attracting the discount savvy to the platform in order to gain profit,” he said.

He also mentioned the fast-growing economy and e-commerce market in Indonesia. The company wants to demonstrate the global-certified trading content solution into the local ecosystem through CupoNation. He claims with the team support, global insight, and the existing local synergies in Southeast Asia, this can be the lead coupon portal for the next couple months.

CupoNation will be available in website and mobile version. The high mobility of Indonesia’s consumers will be Cuponation’s chance to explore. In the early stage, they’ll offer some coupon codes from the well-known e-commerce services, such as Lazada, Zalora, Tokopedia, Bhinneka, MatahariMall, Blibli, Bukalapak, and many others.

“We want to transform public’s way of purchasing and how a brand sells worldwide. CupoNation Indonesia is our regional commitment to tighten our position in Pacific and SEA market, increasing our global services to make it as the top of global content provider,” Andreas Fruth, Managing Director and Co-Founder of the Global Savings Group, explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Mister Aladin Kenalkan Fitur Pesan Tiket Pesawat

Mister Aladin memperkenalkan fitur baru mereka untuk pemesanan tiket pesawat. Dengan fitur baru ini Mister Aladin akan meramaikan sektor OTA di Indonesia di tengah persaingan pasar yang makin ramai –seperti diketahui sebelumnya, layanan e-commerce seperti Tokopedia dan JD.id juga melayani pemesanan tiket pesawat.

Dari data internal Mister Aladin, selepas acara soft-launching fitur tiket pesawat berimplikasi pada peningkatan pemesanan hotel sebesar 63% di kuartal pertama tahun 2018. Dari total pemesanan tersebut liburan di dalam negeri masih menjadi prioritas.

“Saat ini kami memiliki lebih dari 100.000 inventory hotel dan kami ke depannya menargetkan peningkatan inventory sebesar 200% di akhir 2018 ini. Untuk memenuhi permintaan konsumen sekaligus mengakomodasi tren pemesanan dalam negeri saat libur lebaran nanti, kami memutuskan untuk meluncurkan fitur pemesanan tiket pesawat dan berfokus pada rute domestik terlebih dulu,” terang CEO Mister Aladin Veranika Gunawan.

Fitur pemesanan tiket pesawat ini memang sudah seharusnya menjadi inovasi dari Mister Aladin jika tidak ingin tertinggal dari para pesaing lainnya. Selain itu Mister Aladin juga harus tetap konsisten dalam menghadirkan inovasi dan fitur yang dibutuhkan pengguna.

Dalam kesempatan yang sama Mister Aladin juga menghadirkan fitur Personal Travel Assistant pada aplikasi mereka. Fitur ini diharapkan mampu memberikan sentuhan personal ke dalam layanannya. Fitur ini memungkinkan konsumen menikmati layanan asistem pribadi yang dikelola oleh travel experts pilihan setiap saat.

“Kami melihat adanya tren themed travel seperti perjalanan backpacker, foodie, road trip, traveling untuk marathon dan sebagainya di kalangan travellers masa kini. Sebagai teman travel terbaik para travellers, mudah bagi kami untuk mewujudkan hal tersebut melalui Personal Travel Assitant,” terang Chief Operating Officer Mister Aladin Nitha Sudewo.

Fitur Personal Travel Assistent dan kemampuan memberikan layanan personalisasi milik Mister Aladin ini diklaim menjadi pembeda dan keunikan sehingga bisa tetap bersaing dengan OTA lainnya.

“Saya percaya keunikan ini akan tetap menjadi salah satu keunggulan Mister Aladin di pasar Indonesia,” terang Nitha.

Application Information Will Show Up Here

Membawa Konsep Co-Living ke Indonesia

Konsep penyewaan ruang kosong di era digital menjadi salah satu peluang bisnis yang mulai digeluti banyak pihak. Ruangan-ruangan kosong tersebut biasanya ditawarkan sebagai tempat untuk bekerja hingga hunian. Di kota-kota besar mungkin model ini bekerja dengan baik karena tingginya harga sewa dan keterbatasan ruangan, namun jika diterapkan di Indonesia akankah popularitasnya bisa merata di semua kota.

Konsep penyewaan yang saya maksud adalah co-working space dan juga co-living. Konsep pertama sudah cukup sukses untuk hadir di banyak kota di Indonesia. Selain untuk kantor, co-working space acap kali menjadi tempat para freelancer bekerja. Konsep kedua, co-living terbilang cukup baru di Indonesia.  Startup co-living asal Singapura, Hmlet, berencana berekspansi di Indonesia tahun ini. Yang menjadi pertanyaan apakah konsep co-living benar-benar bisa diterima di Indonesia?

Masih baru di Indonesia

Startup yang mencoba menjajaki konsep co-living di Indonesia memiliki dua tugas penting. Pertama mengenalkan konsep co-living dan yang kedua mengenalkan brand mereka sendiri. Kondisi ini bisa menjadi suatu kelebihan, artinya brand mereka bisa dieratkan dengan konsep co-living. Di sisi lain hal ini memerlukan banyak energi (dan mungkin biaya).

Di Indonesia, yang sudah menyediakan layanan co-living adalah Freeware Spaces Group. CEO Freeware Spaces Aryo Ariotedjo dalam wawancara terdahulu dengan DailySocial mengungkapkan, konsep co-living mirip dengan konsep kos-kosan di Indonesia. Karena di luar negeri konsep tidak mengenal kos-kosan, dari situ lahir konsep co-living. Hanya saja co-living terlihat lebih lengkap karena fasilitas-fasilitas umum yang ditawarkan.

Kebutuhan, budaya, dan harga

Jika melihat tren layanan startup yang ada di Indonesia, kebutuhan, budaya, dan harga sangat menentukan popularitas dan adopsi masyarakat. Memiliki ketiganya bukan perkara yang mudah.

Ditinjau dari segi kebutuhan, demand-nya mungkin paling cocok untuk karyawan fresh graduate yang sudah memiliki pendapatan lumayan tapi belum memiliki properti sendiri. Di sini ia membutuhkan lingkungan tempat tinggal yang mendukung kariernya.

Dari segi budaya, konsep co-living cenderung masih “asing”, meski di Indonesia juga mengenal konsep kos-kosan. Membudayakan gaya hidup co-living masih butuh waktu.

Faktor terakhir dan biasanya menjadi faktor penentu di Indonesia adalah soal harga. Melihat fasilitas dan harga yang ditawarkan, kecenderunganya konsep co-living menyasar kalangan tertentu yang mampu menjangkaunya. Melihat adaptasi di masyarakat yang akhirnya melahirkan paket-paket harga “sachet”, untuk menjangkau khalayak yang lebih luas diperlukan inovasi di sisi pricing.

Co-living bukan tanpa peluang di Indonesia. Di Bali lebih mudah memadukan konsep co-living dan co-working dalam satu tempat. Konsep yang sama lebih sulit diimplementasikan di daerah urban seperti Jabodetabek. Meskipun demikian, co-living bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjaga suasana kolaboratif namun masih membutuhkan ruang privat.

CupoNation Resmi Hadir di Indonesia

Global Savings Group (GSG) salah satu perusahaan di bawah naungan Rocket Internet meluncurkan portal kode diskon di Indonesia yang diberi nama CupoNation. Portal tersebut akan menawarkan daftar diskon untuk layanan-layanan e-commerce ternama.

Pengalaman GSG di bidang perdagangan dan teknologi dibawa ke dalam CupoNation untuk membantu para pembeli membuat keputusan belanja yang lebih cermat. Di saat bersamaan CupoNation juga berniat untuk memudahkan pengiklan menjangkau pengguna yang tepat dalam skala yang besar.

CupoNation sebelumnya sudah diperkenalkan di negara-negara tetangga seperti Singapura (2013), Australia (2014) dan Malaysia (2016). Di negara-negara tersebut CupoNation mengklaim telah mendapatkan popularitas dalam waktu yang relatif singkat.

Managing Director Asia Pasific and Eastern Europe Igor Shapiro dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa mereka percaya Indonesia merupakan pasar terbaik selanjutnya untuk meluncurkan portal diskon CupoNation.

“Peluncuran CupoNation di Indonesia akan membawa manfaat tidak hanya bagi pembeli online, namun juga e-commerce dan pengiklan yakni dalam memberikan nilai penting dengan cara menarik pengguna ‘discount-savvy’ ke portal belanja mereka yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan,” terang Igor.

Igor menambahkan bahwa Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat seiring dengan pertumbuhan pasar e-commerce. Dengan diluncurkannya CupoNation di Indonesia pihaknya ingin menghadirkan solusi konten dagang yang teruji di pasar global ke dalam ekosistem lokal Indonesia. Igor juga menyebutkan dengan kekuatan tim, pengetahuan global dan sinergi lokal yang telah ada di negara Asia Tenggara sebelumnya pihaknya percaya bisa menjadi portal diskon terdepan dalam beberapa bulan ke depan.

CupoNation akan hadir dalam versi web dan mobile. Tampaknya tingginya mobilitas para pembeli di Indonesia akan menjadi peluang yang ingin digarap oleh Cuponation. Untuk kehadiran awalnya mereka akan menghadirkan daftar kode kupon dari e-commerce kenamaan di antaranya Lazada, Zalora, Tokopedia, Bhinneka, MatahariMall, Blibli, Bukalapak dan beberapa lainnya.

“Kami ingin mentransformasikan cara masyarakat membeli dan bagaimana sebuah merek menjual di seluruh dunia. Peluncuran CupoNation di Indonesia merupakan bukti komitmen regional kami, memperkuat posisi kami di pasar Asia Tenggara dan Pasifik serta meningkatkan penawaran layanan global kami untuk terus membangun posisi sebagai penyedia konten dagang global terkemuka,” kata Managing Director and Co-Founder of the Global Savings Group Andreas Fruth menjelaskan.

Application Information Will Show Up Here

Amar Bank Partners with Mekar to Facilitate Funding for SMEs

Amar Bank set an agreement with PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar) in running a p2p lending service to distribute credit facility for some MFI (Micro Financial Institution) in Indonesia. Amar Bank’s support supposes to help SMEs’ business development through Mekar’s partners in all regions throughout Indonesia.

In fintech industry, Amar Bank has Tunaiku as a leading product, while Mekar is a fintech company that facilitates borrowers with lenders known as peer-to-peer (p2p) lending. Furthermore, Mekar will partner up with positive and potential MFI in need for investors to provide loans for its SMEs. In this position, Mekar expects the partnership to help SMEs development.

“This time, Amar Bank pairs with Mekar in distributing funds into some MFIs. Funding will be distributed to thousands of SMEs in some cities in Indonesia. We’ll continue to evaluate the potential to provide banking access for customers in need.” Vishal Tulsian, Amar Bank’s Managing Director, said.

This funding will be distributed to its two partners, Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) and Koperasi Abdi Kerta Rahardja (AKR). Both are said to acquire more than a hundred thousand borrowers of SMEs from all over Indonesia.

In the process, Mekar will take a role as a marketplace that also monitoring fund distribution for the selected borrowers.

“It’s an honor for a fintech company as Mekar to be partnered with Amar Bank, a bank with one of the leading technology in Indonesia,” Thierry Sanders, CEO of Mekar, said.

The partnership is Amar Bank’s attempt to increase access towards their lending service. Tulsian added, in 2018, Amar Bank will be focused on two products, conventional and digital lending. The team is also committed in supporting the financial institution, including MFI, as an effort to facilitate people in need for fast and on-point funding.

“It [fast and on-point distribution] is supported with administration process that accessible and convenient transaction in banking. With an objective to provide funding for SMEs, it means that we can also help to fasten the distribution for the right target,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Spokle Beri Solusi Digital untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia

Spokle Group Pty Ltd (Spokle) merupakan sebuah perusahaan startup jasa kesehatan dari Australia yang mulai melebarkan sayap ke Indonesia. Solusi yang diberikan Spokle diharapkan mampu menjawab keresahan orangtua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.

Dijelaskan Managing Director Spokle Group Elisabeth Yunarko, pihaknya dari awal menyadari banyaknya kebutuhan pelayanan terapi wicara dan komunikasi, terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Itulah mengapa akhirnya Spokle membuka layanannya di sini.

“Bayangkan negara kita dengan penduduk 263 juta, hanya memiliki 1200 tenaga terapis wicara, itupun tidak semua dengan spesialisasi di anak-anak. Tingkat prevalensi speech language disorder lebih dari 7% dari anak-anak (estimasi sekitar 2 juta anak-anak di bawah usia 15 tahun) – maka kebutuhan akan jasa spesialis ini boleh dibilang sangat underserved. Sebagai perbandingan, Australia dengan populasi 1/10 dari Indonesia, memiliki tenaga profesional di bidang ini sebanyak lebih dari 7800,” terang Elisabeth.

Kehadiran Spokle di Indonesia terbilang masih baru. Pihaknya belum memiliki kantor atau perwakilan khusus di Indonesia, namun mereka saat ini masuk dalam tahap menjajaki opsi untuk bekerja sama dengan dengan local partner, khususnya dengan organisasi yang bergerak di bidang kesehatan.

Lebih jauh Elisabeth menjelaskan bahwa prinsip yang dibawa Spokle disebut dengan Family Centered Therapy. Spokle dirancang untuk mengajarkan orangtua bagaimana menerapkan teknik dan strategi untuk mengembangkan kemampuan komunikasi anak melalui aktivitas sehari-hari di rumah. Di dalam aplikasi Spokle akan ditemui pelajaran bertahap dalam bentuk tutorial video yang didemonstrasikan para ahli untuk bisa dilakukan orang tua di rumah. Pengguna Spokle juga akan dituntun secara bertahap untuk menerapkan teknik, melihat target yang dicapai, dan penjelasan-penjelasan lainnya.

“Di samping itu kami juga ada banyak sekali video-video sumbangan dari keluarga-keluarga di Indonesia yang sudah mempraktekkan teknik tersebut, maka dapat menjadi contoh bagi user untuk belajar,” imbuh Elisabeth.

Spesialisasi layanan Spokle diharapkan bisa membantu banyak keluarga yang membutuhkan bantuan, termasuk juga memberikan wawasan kepada publik akan gangguan komunikasi dan pentingnya penanganan sejak dini.

Di Indonesia Spokle memiliki misi untuk bisa menjangkau pengguna dari berbagai daerah. Spokle juga tengah mengusahakan untuk berkolaborasi lebih intensif dengan tenaga medis, terapis, maupun terapi sekolah untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus.

Application Information Will Show Up Here