Microsoft Umumkan Pengembangan Teknologi Game Streaming Project xCloud

Sejak tersedianya internet, para console maker berupaya mengintegrasikan akses ke platform mereka demi menyajikan multiplayer online. Sega melakukannya di tahun 1990 lewat Meganet untuk Mega Drive, lalu Sony memperkenalkan mode online di PlayStation 2 pada tahun 2000. Dan belakangan, internet kembali merombak cara konsumen menikmati video game.

Setelah dicetus OnLive beberapa tahun silam, layanan cloud gaming mulai bermunculan. Beberapa nama populer yang sering kita dengar antara lain adalah PlayStation Now dan GeForce Now, lalu di Indonesia, kita bisa menemukan Skyegrid serta Emago. Selanjutnya, raksasa internet Google diketahui tengah menguji Project Stream, dan kali ini, Microsoft mengabarkan penggarapan platform gaming on demand yang mereka namai Project xCloud.

Premis Project xCloud hampir sama seperti layanan game stream lain, yakni mempersilakan kita bermain tanpa dibatasi perangkat yang dimiliki, memungkinkan pengguna menikmati konten dari mana saja. Menariknya, Microsoft tidak bermaksud menciptakan xCloud untuk menggantikan perangkat gaming konvensional seperti PC atau console, melainkan menyiapkannya sebagai alternatif mengakses permainan.

Karena Microsoft sendiri merupakan penyedia platform gaming terbesar di Bumi (mereka punya Xbox dan mayoritas gamer PC bermain di Windows), sang produsen memiliki basis yang kuat dalam membangun layanan on demand. Ketika Project xCloud tersedia nanti, ia rencananya akan dibekali lebih dari 3.000 permainan Xbox One. Microsoft juga berjanji untuk memudahkan developer menyajikan kreasi mereka di sana.

Modal krusial lain yang Microsoft miliki adalah data center Azure. Data center ini tersebar di 54 lokasi di dunia dengan layanan mencakup 140 negara. Berbekal hal tersebut, perusahaan merasa percaya diri mampu mengatasi tantangan kompleks yang menghadang dalam penyediaan layanan game streaming.

Melalui Project xCloud, Microsoft berkeinginan untuk menghidangkan pengalaman gaming berkualitas secara konsisten, terlepas dari perangkat yang konsumen gunakan. Buat melakukannya, Microsoft membangun hardware khusus di data center mereka agar sistemnya kompatibel baik ke permainan Xbox yang ada sekarang serta judul-judul yang akan dirilis di masa depan.

Proses pengujian Project xCloud tengah Microsoft lakukan. Tes dilakukan lewat perangkat berbeda seperti smartphone dan tablet yang dipasangkan ke controller Xbox via Bluetooth. Sebagai alternatifnya, game tetap dapat dikendalikan lewat layar sentuh. Microsoft sadar bahwa agar permainan tersaji intuitif, beberapa input harus diposisikan secara pas, baik pada tombol tertentu atau stik. Untuk itu, produsen mengembangkan overlay input yang mampu membaca sentuhan secara responsif – jika gamer bermain tanpa controller.

Rencananya, Microsoft akan memperkenankan publik berpartisipasi dalam sesi uji coba Project xCloud di tahun depan.

Acer Sediakan Laptop Gaming AMD Paling High-End di Indonesia

Nama Nvidia sulit dilepaskan dari laptop gaming karena kartu grafisnya tersebar di banyak perangkat gamer nomden tersebut. Perusahaan juga menyediakan beragam pilihan, termasuk menjajakan solusi untuk notebook berdesain ultra-thin. Namun tidak berarti sang rival mau menerima keadaan seperti ini. Belakangan, AMD mulai mendobrak pasar ‘gaming nomaden’ secara lebih agresif.

Di akhir minggu kemarin, AMD bersama Acer resmi meluncurkan Predator Helios 500 AMD Ryzen. Ia adalah alternatif dari Helios 500 dengan chip Intel dan Nvidia yang diluncurkan oleh perusahaan asal Taiwan itu bulan Juni lalu, kali ini dibekali prosesor Ryzen kelas desktop serta kartu grafis berkemampuan setara sang kompetitor. Helios 500 ‘PH517-61’ juga mengusung teknologi layar AMD yang jarang sekali ditemukan di produk lain.

Predator Helios 500 AMD Ryzen memang bukan satu-satunya laptop gaming bersenjata teknologi Advanced Micro Devices yang dipasarkan di Indonesia, tapi ada sejumlah alasan mengapa PH517-61 terbilang istimewa. Pertama, Ryzen 7 2700 berisi 8-core serta 16-thread yang ada di sana bukanlah varian ‘mobile‘. Dan kedua, laptop ini menyajikan panel FreeSync dengan tingkat refresh tinggi – kinerjanya siap diadu melawan Nvidia G-Sync.

Predator 14

Ada beragam fitur mutakhir lain yang Acer dan AMD bubuhkan di Helios 500 PH517-61 demi kenikmatan ber-gaming dan kelancaran pemakaian, namun AMD mengingatkan pula bahwa kehadiran prosesor desktop Ryzen 7 berarsitektur 12-nanometer dan dukungan RAM hingga 64GB memungkinkannya digunakan sebagai mobile workstation. Dan jika masih belum puas pada performanya, prosesor dan kartu grafis laptop juga siap untuk di-overclock.

Predator 15

 

Desain

Penampakan Helios 500 AMD Ryzen identik dengan saudari ber-GPU Nvidia-nya. Karena alasan inilah, AMD ingin kita mengingat serinya: PH517-61. Mempunyai dimensi 428x295x38,7-milimeter dan berbobot 4kg, perangkat ini masuk ke dalam kategori desktop replacement. Dan berkat permukaan tubuh yang luas, Acer bisa mencantumkan keyboard full-size tanpa pengurangan ukuran, enam tombol shortcut, serta touchpad lapang dan tombol mouse terpisah.

Predator 16

Predator 6

Helios 500 AMD Ryzen memiliki tombol power segitiga menyala seperti Arc Reactor Iron-Man. Branding Predator bisa ditemukan di sisi belakang layar. Panel tersebut tersambung ke tubuh lewat sepasang engsel, dan di bawahnya, terdapat lubang ventilasi asimetris berpenampilan futuristis. Konektivitas fisiknya dibubuhkan di sisi samping dan belakang, interface-nya sengaja disiapkan untuk menunjang headset virtual reality.

Predator 7

Predator 5

Acer tidak lupa untuk menjawab tren terkini di segmen gaming gear lewat penyediaan papan ketik bersistem pencahayaan RGB, yang dibagi berdasarkan zona. Kustomisasi dapat Anda lakukan lewat software Predator Sense, mempersilakan kita bermain-main dengan 16,8 juta warna.

Predator 10

Predator 18

Bagian terbaik dari aspek desain Predator Helios 500 AMD Ryzen bukan terletak pada aspek estetika semata, tapi pada kemudahan upgrade. Cukup dengan membuka dua baut, panel bawah laptop dapat dilepas. Di sana, Anda bisa mencantumkan memori RAM tambahan (ada empat channel), SSD ataupun hard disk. Perlu diketahui bahwa segala upgrade dapat dilakukan tanpa merusak garansi.

Predator 11

 

Layar

Predator Helios 500 AMD Ryzen menghidangkan layar IPS 17,3-inci beresolusi full-HD, mampu menyajikan refresh rate maksimal di 144Hz dan ditunjang oleh teknologi FreeSync. Pertama kalinya ada di laptop Acer, FreeSync berfungsi untuk menyinkronkan output GPU dengan display, sehingga berapa pun frame rate per detik yang dihasilkan sistem, tidak ada efek tearing maupun stuttering. Dan berkat refresh rate tinggi, pemain bisa tetap melihat detail pada objek yang bergerak cepat.

Predator 3

 

Kinerja

Melalui sesi demonstrasi live, tim AMD menunjukkan bagaimana Ryzen 7 2700 mampu mengungguli kinerja prosesor hexa-core Intel i9-8950HK dalam uji coba Cinebench R15. Performa chip 12nm 8-core di sana kabarnya 10 persen lebih tinggi dari prosesor generasi sebelumnya. Lalu di sisi pengolahan grafis, AMD dan Acer mengandalkan Radeon RX Vega 56 8GB – yang mempunyai performa ‘sedikit’ di atas GeForce GTX 1070.

Predator 1

Dalam sesi terpisah, tim AMD sempat menunjukkan kemampuan Predator Helios 500 AMD Ryzen menangani Far Cry 5 di preset grafis ultra. Di bagian paling berat sekali pun, frame rate tidak pernah berada di bawah 67, dengan rata-rata di 82 gambar per detik. Laptop juga tidak kesulitan menjalankan judul-judul battle royale populer di opsi visual high, seperti Fortnite (rata-rata 81fps) dan PlayerUnknown’s Battlegrounds (85fps).

Predator 17

Selain itu, AMD juga berjanji Anda selalu mendapatkan frame rate per detik di atas 60 ketika notebook menjalankan game-game populer, misalnya The Witcher 3: Wild Hunt, Battlefield 1, Star Wars Battlefront 2, Middle-earth: Shadow of War, Doom, Kingdom Come: Deliverance, hingga Wolfenstein II: The New Colossus.

Predator 2

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah penggunaan prosesor desktop membuat Predator Helios 500 AMD Ryzen jadi panas? Tidak juga. Untuk mengatasi temperatur tinggi, Acer mengandalkan kipas ‘3D’ AeroBlade. Kipas ini terbuat dari logam, memiliki ketebalan bilah hanya 0,1-milimeter sehingga produsen bisa mencantumkan 59 bilah di satu fan. Udara dingin diarahkan masuk dari sisi bawah, lalu udara panas dikeluarkan lewat ventilasi belakang.

Predator 13

 

Harga, ketersediaan dan bonus.

Acer Predator Helios 500 PH517-61 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan modal sebesar Rp 40 juta. AMD menyampaikan bahwa harga yang mereka tawarkan ini sangat kompetitif dan masuk akar, karena desktop replacement sekelas yang dibekali chip Intel dan Nvidia umumnya dijual jauh lebih mahal. Anda yang membelinya juga berhak mendapatkan tiga game premium secara gratis; ada Assassin’s Creed Odyssey, Strange Brigade, dan Star Control: Origins.

Nintendo Berencana Untuk Meluncurkan Switch Versi Baru?

Mulai memeriahkan persaingan console generasi kedelapan di bulan Maret 2017 berbekal konsep hybrid yang diusungnya, perjalanan Switch terlihat begitu mulus. Terhitung di akhir bulan Juni kemarin, Nintendo berhasil menjual hampir 20 unit console. Namun dari informasi yang beredar belakangan, produsen kabarnya malah punya agenda untuk menggarap versi barunya.

Diungkap oleh The Wall Street Journal berdasarkan laporan dari narasumber dan sejumlah pihak pemasok, perusahaan hiburan asal Jepang itu akan meluncurkan varian baru Switch di tahun depan demi menjaga momentum penjualan produk tetap tinggi. Buat sekarang, pihak Nintendo masih berdiskusi mengenai seperti apa hardware, software, fitur anyar yang akan dibubuhkan di perangkat, sembari menakar ongkos produksinya.

Menurut The Wall Street Journal, Nintendo mempertimbangkan untuk memperbarui layar console. Anda mungkin sudah tahu, layar merupakan bagian terlemah di Switch. Unit yang tersedia saat ini dibekali oleh panel LCD low-end, hanya menghidangkan resolusi 720p jika game dimainkan di mode handheld. Di awal perilisannya, sempat terdengar laporan yang menyatakan bahwa display tersebut mudah tergores jika kita tidak hati-hati ketika memasukkannya ke unit dock.

Melalui upgrade, Nintendo berkesempatan buat menyajikan layar yang lebih cerah, efisien dan lebih tipis lagi. Hal itu boleh dibilang cukup krusial mengingat untuk sebuah sistem gaming andalan, mutu serta kinerja display seluas 6,2-inci 237-ppi milik Switch masih berada di bawah smartphone kelas menengah. Meski begitu, kecil kemungkinan produsen akan mengadopsi teknologi panel high-end – misalnya display OLED yang digunakan Apple di iPhone X.

Pengenalan versi baru dari produk console-nya bukanlah hal baru bagi Nintendo. Ambil saja contohnya 3DS. Sejak tersedia di tahun 2011, perangkat gaming handheld tersebut memperoleh beberapa kali ‘refresh‘ dan anggota keluarganya terus bertambah; ada 3DS XL, model tanpa kapabilitas tiga dimensi 2DS, serta varian ‘New’ baik untuk 3DS, 2DS maupun 3DS XL. Inkarnasi terbarunya adalah New 2DS XL, dirilis di pertengahan tahun lalu.

Sang narasumber menyampaikan bahwa Nintendo berencana buat meluncurkan versi baru Switch di paruh kedua tahun 2019. Produsen sejauh ini belum memberi komentar terkait eksistensi dari ‘New Switch’, namun di bulan Februari lalu, creative fellow Shigeru Miyamoto sempat menyampaikan keinginannya agar siklus hidup Switch lebih panjang dari platform game Nintendo lainnya. Itu berarti, upgrade di tahun depan bisa jadi bukanlah yang terakhir.

Via Polygon.

 

Ultra Space Battle Brawl Meluncur ke Steam, Tersedia Versi Windows dan Mac

Satu lagi kabar gembira datang dari developer game tanah air, kali ini dari Toge Productions dan Mojiken Studio. Kedua perusahaan tersebut baru saja merilis game andalan mereka, Ultra Space Battle Brawl, untuk Steam. Tak hanya untuk PC Windows, Ultra Space Battle Brawl juga dapat dimainkan di komputer berbasis MacOS.

Bila Anda tidak familier dengan judul ini, Ultra Space Battle Brawl adalah game yang menggabungkan Pong (sejenis tenis) dengan genre fighting game. Dua orang pemain (atau AI) saling beradu dalam permainan lempar bola demi menghancurkan kristal di markas lawan. Sekilas terlihat sederhana namun pada praktiknya sulit dikuasai.

Ultra Space Battle Brawl | Screenshot 1
Ultra Space Battle Brawl | Sumber: Steam

Uniknya, Ultra Space Battle Brawl menyajikan visual dengan gaya pixel art retro yang akan mengingatkan Anda pada game di era SEGA Genesis. Karakter-karakter di dalamnya pun punya penampilan dan jurus-jurus yang eksentrik. Sebut saja Djarwani, pria kekar bertampang sangar a la geng motor Jepang, namu punya perut buncit. Ada juga Akifu, cowok kribo berkacamata yang kekuatan spesialnya adalah memukul bola dengan jempol berkecepatan tinggi.

Tampilan retro serta palet dominan warna-warna neon seperti ungu, jingga, dan kuning menimbulkan kesan estetika yang lazim digunakan dalam genre musik vaporwave. Selain itu game ini juga dengan bangga menonjolkan ciri khas Indonesia lewat sisi soundtrack. Alunan lagu-lagu funkot alias “dangdut koplo” di dalamnya dijamin akan membuat Anda bergoyang sambil geleng-geleng kepala.

Ultra Space Battle Brawl sebelumnya sudah dirilis juga untuk Switch, tepatnya pada bulan Juli 2018 lalu. Game ini mendapat penerimaan yang positif dari para kritikus, terutama untuk dimainkan bersama teman-teman sambil bersantai dan makan-makan. Sistem kontrol sederhana, unsur kompetitif, serta nuansa humor di dalamnya memang cocok untuk menghadirkan suasana ceria.

Berminat? Langsung saja kunjungi halaman Steam Ultra Space Battle Brawl. Dengan harga Rp99.900 saja, Anda sudah bisa membawa game ini ke PC Anda. Tersedia juga DLC soundtrack berisi 28 lagu, hasil kolaborasi antara komponis Masdito Bachtiar, Manami Matsumae (komponis seri Mega Man), serta grup musik chiptune Little-Sound Orchestra.

Sumber: Toge Productions.

Yo-Kai Watch 3 Akan Terbit dalam Bahasa Inggris di Awal Tahun 2019

Nintendo baru-baru ini mengumumkan bahwa Yo-Kai Watch 3 akan dirilis dalam bahasa Inggris baik di region Eropa maupun Amerika Utara. Game hasil karya perusahaan Level-5 itu sebelumnya sudah tersedia di Jepang sejak tahun 2016. Namun para gamer barat baru akan bisa menikmatinya mulai tanggal 8 Februari 2019, eksklusif di Nintendo 3DS.

Mirip seperti seri Pokemon yang biasanya dirilis dalam dua atau tiga versi, Yo-Kai Watch 3 juga memiliki tiga versi berbeda. Tiga versi itu disebut Yo-Kai Watch 3: Sushi, Yo-Kai Watch 3: Tempura, dan Yo-Kai Watch 3: Sukiyaki. Perbedaan antara Sushi dan Tempura terletak pada Yo-Kai (monster/hantu yang bisa ditangkap) eksklusif di dalam masing-masing game. Sementara versi ketiga, Sukiyaki, merupakan versi baru dengan konten-konten tambahan yang dirilis belakangan.

Yo-Kai Watch 3 | Screenshots
Tampilan Yo-Kai Watch 3 versi Jepang | Sumber: Gematsu

Sayangnya tidak ada info jelas tentang konten di versi Inggrisnya, apakah akan berbasis Yo-Kai Watch 3: Sushi, Tempura, atau Sukiyaki. Logo yang ditunjukkan oleh Nintendo pun ternyata logo yang benar-benar baru, berbeda dari ketiga versi di Jepang. Idealnya, versi Inggris akan lebih baik bila hanya memiliki satu versi yaitu versi Sukiyaki yang sudah berisi konten terlengkap.

Yo-Kai Watch 3 memberikan suasana petualangan baru yang berbeda dari prekuel-prekuelnya. Biasanya pemain akan disuruh memilih satu dari dua protagonis, anak laki-laki bernama Nathan Adams (alias Nate) atau anak perempuan bernama Katie Forester. Tetapi kali ini Yo-Kai Watch 3 kedatangan satu tokoh baru, yaitu Hailey Anne.

Yo-Kai Watch 3 | Logo
Logo Yo-Kai Watch 3 versi Inggris, berbeda dari versi Jepangnya | Sumber: Nintendo

Lokasi cerita Yo-Kai Watch 3 juga lebih variatif daripada prekuelnya yang hanya berlatar di Jepang. Alkisah, kali ini Nate dan keluarganya baru saja pindah rumah ke sebuah kota fiktif di Amerika Serikat bernama St. Peanutsburg. Pemain dapat menemukan berbagai Yo-Kai bertema kebarat-baratan di sana. Sementara itu petualangan Hailey berlokasi di Jepang. Ia membuka sebuah biro detektif bersama Yo-Kai partnernya, Usapyon.

Tanggal rilis yang disebutkan di atas adalah tanggal rilis untuk wilayah Amerika Utara. Sementara untuk wilayah Eropa, Nintendo hanya menyatakan bahwa game ini akan terbit di musim dingin (antara Desember 2018 – Februari 2019). Para penggemar sudah menunggu selama dua tahun. Semoga saja mereka tidak perlu menunggu lebih lama lagi.

Sumber: Nintendo Life.

Valthirian Arc: Hero School Story Telah Dirilis, Game Indonesia Populer di Inggris

Agate Studio, developer game asal Bandung, baru saja merayakan perilisan game terbaru mereka yang berjudul Valthirian Arc: Hero School Story. Selain terbit untuk PC, game yang menggabungkan genre RPG fantasi dengan simulasi manajemen sekolah ini adalah game pertama Agate Studio yang berhasil tembus pasar console mainstream, yaitu PS4 dan Switch.

Agate Studio bekerja sama dengan penerbit game global ternama dalam peluncuran Valthirian Arc: Hero School Story, yaitu PQube. Selama ini PQube telah berpengalaman menerbitkan berbagai macam game populer, seperti seri BlazBlue, Earth Defense Force, serta Senran Kagura.

Valthirian Arc: Hero School Story | Screenshot 1
Valthirian Arc: Hero School Story | Sumber: Steam

Valthirian Arc: Hero School Story berhasil membuktikan bahwa produk buatan Indonesia bisa bersaing di tingkat internasional. Buktinya, game ini langsung mencapai peringkat 2 best-seller di Steam wilayah Inggris Raya hanya dalam waktu 24 jam sejak terbit. Hingga kini pun nama Valthirian Arc masih hinggap di bagian game baru yang trending di Steam, bersaing dengan judul-judul besar seperti Mega Man 11 dan Life is Strange 2.

Untuk memainkan Valthirian Arc: Hero School Story, Anda dapat membelinya dengan harga US$19,99 di PS Store dan Nintendo eShop, atau Rp95.999 di Steam. Ini masih belum dipotong dengan diskon 10% untuk pembelian selama seminggu pertama. Bila Anda lebih suka mengoleksi versi fisik, Valthirian Arc: Hero School Story versi PS4 dan Switch juga bisa Anda dapatkan di gerai-gerai ritel game terdekat.

Valthirian Arc: Hero School Story | Screenshot 2
Valthirian Arc: Hero School Story | Sumber: Steam

Valthirian Arc: Hero School Story merupakan game ketiga dari seri Valthirian Arc yang pertama kali diluncurkan Agate Studo pada tahun 2010 silam. Berawal dari game Flash, seri tersebut kini telah berevolusi menjadi game console dengan tampilan full 3D yang menarik. Dulu saat masih berupa proyek Kickstarter, game ini juga dikenal dengan judul Valthirian Arc: Red Covenant, namun Agate Studio mengganti judulnya agar lebih mencerminkan isi game itu sendiri.

Sama seperti prekuel-prekuelnya, di sini Anda akan berperan sebagai pimpinan sebuah akademi sihir yang harus melatih para calon pahlawan masa depan. Setiap murid dapat memilih satu di antara sembilan job (tiga job dasar dan enam job lanjutan) kemudian bertualang menyelesaikan masalah-masalah di kerajaan. Apa yang harus Anda lakukan untuk mendidik pahlawan terhebat?

Alienware Perkenalkan Laptop Gaming Tertipisnya

Karena difokuskan pada performa hardware, banyak orang mulai menoleransi desain notebook gaming yang bulky dengan bobot yang tidak menyehatkan bagi tulang punggung jika Anda harus membawa-bawanya setiap hari. Tapi sejak beberapa tahun silam, sejumlah produsen mulai mencoba menerapkan prinsip ultra-thin pada perangkat komputasi berkinerja tinggi.

Saat ini tak sulit bagi kita untuk menemukan laptop gaming berenampilan tipis. Dan mungkin melihat perubahan karakteristik konsumen, satu nama sepuh di segmen gaming high-end turut terpanggil buat menyediakan perangkat berkonsep serupa. Hari Kamis kemarin, Alienware resmi memperkenalkan M15, sebuah notebook gaming paling ramping dan berbobot paling ringan buatan tim pimpinan Frank Azor itu.

Alienware M15 sepertinya merupakan pelanjut lini M yang sempat absen dari peredaran. Arahan desain yang diambil produsen cukup familier, yaitu memampatkan layar 15,6-inci ke tubuh ber-form factor 14-inci dengan cara meminimalkan lebar bingkai (terutama frame sampingnya), serta menyisakan ruang lapang di bagian atas layar sehingga webcam tetap bisa ditempatkan di sana.

Alienware M15 2

Laptop memang belum memecahkan rekor desain tertipis, namun M15 jauh lebih ramping dari sepupu-sepupunya, dengan ketebalan cuma 21-milimeter dan bobot 2,16-kilogram. Penampilannya ini bahkan lebih mungil dan enteng dibandingkan notebook gaming 13-inci yang pernah Alienware buat. Salah satu aspek unik lain di sana ialah, produsen tetap bisa memasukkan papan ketik enam baris ber-numpad – ketika varian 15-inci terdahulu tidak memilikinya.

Alienware M15 1

Membahas sedikit soal sistem input, Alienware telah memperbarui keycap  di keyboard-nya, kali ini M15 menggunakan desain chiclet sembari tetap mempertahankan eksistensi dari pencahayaan RGB berbasis zona. Lalu bagian touchpad-nya diposisikan agak ke pinggir kiri, dibuat sejajar dengan tombol spasi. Selanjutnya, produsen memutuskan untuk mengintegrasikan tombol mouse ke dalam touchpad.

Alienware M15 3

Alienware M15 ditawarkan dalam beberapa konfigurasi. Anda dapat memilih model berkartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070 Max-Q, mencantumkan RAM sampai 32GB, menggunakan storage berbasis SSD 1TB atau membubuhkan Intel Optane, kemudian dipersilakan menentukan spesifikasi layar: antara FHD 60Hz yang ekonomis, 1080p dengan refresh 144Hz, atau panel 4K UHD 60Hz. Untuk prosesornya, tersedia opsi mulai Intel Core i5 generasi kedelapan.

Aspek lain di laptop gaming yang harus dikompromi oleh konsumen adalah harga. Namun menariknya, Alienware menawarkan M15 di harga yang tergolong kompetitif, dibanderol mulai dari US$ 1.100 buat versi entry-level-nya. Produk rencananya akan dipasarkan di tanggal 25 Oktober nanti.

Via The Verge & TechRadar.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Menikmati Red Dead Redemption 2

Di antara puluhan game yang dijadwalkan meluncur di bulan ini, Red Dead Redemption 2 merupakan salah satu judul yang ditunggu-tunggu banyak gamer. Jadwal perilisannya sempat mengalami dua kali penundaan, hingga akhirnya permainan siap dilepas tiga minggu lagi. Menjelang peluncurannya, Rockstar sudah memublikasi sejumlah info baik lewat website maupun video.

Selain informasi resmi dari Rockstar, sang publisher juga telah mempersilakan sejumlah media untuk menjajal langsung RDR2 dan memublikasikan artikel preview mereka. Namun jika semua itu masih belum bisa memuaskan dahaga Anda terhadap permainan action adventure open world bertema Western ini, Sony menjabarkan sejumlah hal yang perlu Anda ketahui sebelum menikmati Red Dead Redemption 2 via blog PlayStation. Ini dia:

1. Diisi oleh 23 individu dengan latar belakang berbeda, anggota gang Van Der Linde akan menjadi keluarga Anda dan punya peran besar dalam permainan. Saat berkemah bersama, Anda dipersilakan mendengarkan mereka saling bercerita atau membantu merkea  mengumpulkan kayu serta berburu.

2. Game dapat dinikmati dari perspektif berbeda. Selain menyajikan kamera third-person, Anda diperkenankan pula untuk beralih ke sudut pandang orang pertama – seperti mode first-person di Grand Theft Auto V PC.

3. Rockstar tahu ada banyak pemainnya yang gemar merekam video atau mengoleksi screenshot. Khusus buat kebutuhan ini, Anda dapat menggunakan fitur Activate Cinematic untuk menyalakan mode kamera panorama atau tampilan jarak dekat. Saat berkendara, kuda bisa diperintahkan untuk mengikuti jalan secara otomatis, mempermudah Anda mengambil gambar.

4. Bagian head-up display permainan bisa dikustomisasi. Anda dapat menonaktifkannya atau memilih versi yang lebih kecil.

5. Di versi PlayStation 4, menu radial untuk mengakses perlengkapan serta persenjataan bisa dilakukan dengan menekan tombol L1. Karakter utama Anda, Arthur Morgan, juga dapat mempelajari kemampuan buat menenteng dua pistol.

6. Beberapa masalah kadang bisa diselesaikan tanpa pertumpahan darah, cukup dengan mengeluarkan tembakan peringatan. Misalnya ketika saksi mata mencoba kabur, atau untuk ‘meminta’ pengemudi kereta berhenti.

7. Anda bisa berinteraksi dengan semua NPC, dan efeknya kadang sulit diprediksi: karakter tersebut dapat merespons dengan sopan atau percakapan itu malah berakhir ricuh karena ternyata mereka tak mau diganggu.

8. Dan sama seperti manusia, fauna yang ada di permainan juga tidak bisa ditebak, masing-masing dibekali AI dan akan merespons kejadian secara dinamis. Menariknya lagi, bahkan kuda tunggangan juga punya karakteristik sendiri, akan semakin akrab dengan tuannya jika diperlakukan dengan baik.

9. Memasak dan mengakses sistem crafting dapat dilakukan ketika Anda sedang berkemah. Barang-barang yang sudah dikumpulkan bisa dijadikan perlengkapan atau amunisi.

10. Dalam petualangannya, pakaian Arthur dapat kotor akibat banyak hal: debu, lumpur atau darah. Anda bisa membersihkan semua noda itu, bahkan memaksa sang protagonis untuk bercukur.

Red Dead Redemption 2 akan meluncur di PS4 dan Xbox One pada tanggal 26 Oktober 2018.

The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel I & II Sambangi PS4 dalam Bahasa Inggris

Nama The Legend of Heroes dulu tidak begitu terkenal di kalangan gamer barat. Namun berkat kerja keras XSEED Games dan banyaknya review positif, akhirnya nama The Legend of Heroes berkibar sebagai judul RPG yang patut ditunggu. Terutama antologi terbarunya, yaitu The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel yang hingga kini kisahnya masih belum tamat juga.

Di negara asalnya, Jepang, seri The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel sebetulnya sudah mencapai game keempat (yang tampaknya juga merupakan penutup dari kisah Trails of Cold Steel). Sementara di Amerika Serikat dan negara berbahasa Inggris lainnya, baru ada dua game yang diterjemahkan. Anda mainkan di PS3, PS Vita, serta PC. Kini XSEED Games juga akan menerbitkan versi PS4 dari kedua game itu dalam bahasa Inggris.

The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel Decisive Edition
The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel Decisive Edition | Sumber: XSEED Games

Spesial di awal perilisannya, XSEED Games menyediakan dua edisi khusus yang menarik untuk dikoleksi. Pertama yaitu The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel Decisive Edition, dengan isi sebagai berikut:

  • Blu-ray The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel versi PS4
  • Replika koin 50 Mira (mata uang dalam Trails of Cold Steel)
  • CD soundtrack berisi 21 lagu
  • SteelBook Case bergambar karakter Rean Schwarzer

Untuk game kedua, edisi khusus ini disebut The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel II Relentless Edition, dengan isi sebagai berikut:

  • Blu-ray The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel versi PS4
  • Replika bros Ouroboros (organisasi musuh di Trails of Cold Steel)
  • CD soundtrack berisi 23 lagu
  • SteelBook Case bergambar karakter Crow Armbrust
The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel II Relentless Edition
The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel II Relentless Edition | Sumber: XSEED Games

The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel I & II versi PS4 mengandung pembaharuan yang sebelumnya hanya ada di versi PC. Termasuk kualitas grafis lebih tajam, tambahan sulih suara untuk lebih dari 5000 baris dialog, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah The Legend of Heroes, tersedia pilihan sulih suara bahasa Inggris atau bahasa Jepang. Versi PC nantinya juga akan mendapat opsi sulih suara Jepang lewat update gratis.

Seri The Legend of Heroes terkenal sebagai JRPG yang sangat padat akan teks. Untuk sebagian gamer mungkin alur ceritanya akan terasa lambat, tapi bagi gamer yang senang membaca dan menyukai world-building serta penggalian karakter secara detail, The Legend of Heroes akan meninggalkan kesan mendalam.

Beragam aspek kehidupan tak luput dari konflik di dalam Trails of Cold Steel, dari persahabatan, keluarga, ekonomi, milter, hingga politik. Tak banyak JRPG di luar sana yang menyajikan cerita sedetail The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel, dan saya berharap seri ini bisa lebih populer lagi di kemudian hari.

Sumber: Gematsu, XSEED Games.

Mouse Gaming SteelSeries Rival 650 Wireless Cuma Perlu Di-Charge Selama 15 Menit

SteelSeries Rival 600 yang dirilis bulan Januari lalu membuat gebrakan di kategori mouse gaming dengan sepasang sensor optik; satu menawarkan tracking satu banding satu yang amat presisi, satu lagi bertugas memonitor pergerakan mouse selama terangkat dari permukaan.

Hasilnya adalah sebuah mouse yang sangat ideal untuk para gamer kompetitif. Lalu yang menjadi pertanyaan, apa lagi yang bisa dilakukan SteelSeries untuk semakin menyempurnakan mouse tersebut? Gampang, potong saja kabelnya dan jadikan ia wireless.

SteelSeries Rival 650 Wireless

Maka lahirlah SteelSeries Rival 650 Wireless. Dari bentuknya sudah kelihatan kalau ia merupakan versi tanpa kabel dari Rival 600, dan ternyata spesifikasi yang diusung sama persis, mencakup sistem sensor ganda TrueMove3+ itu tadi.

Namun sebatas wireless saja pastinya kurang ketika ada penawaran yang tak kalah inovatif dari kompetitor, macam Logitech PowerPlay misalnya, yang pada dasarnya merupakan wireless charger untuk mouse. Dalam konteks itu, SteelSeries sudah menyiapkan alternatifnya, yakni fast charging.

SteelSeries Rival 650 Wireless

Selama port USB yang ditancapi mendukung fast charging, Rival 650 bisa di-charge dengan luar biasa cepat. SteelSeries mengklaim 5 menit pengisian mampu memberikan daya baterai yang cukup sampai lebih dari 3 jam pemakaian, sedangkan 15 menit pengisian malah bisa menyuplai daya untuk dipakai sampai lebih dari 10 jam.

Saat terisi penuh, baterainya bisa tahan sampai sekitar 24 jam penggunaan. Ini juga dipengaruhi oleh penggunaan sistem wireless yang efisien, dengan polling rate 1.000 Hz dan latency yang amat minim di angka 1 milidetik.

SteelSeries Rival 710 / SteelSeries
SteelSeries Rival 710 / SteelSeries

Di samping Rival 650, SteelSeries turut mengungkap Rival 710 yang merupakan suksesor dari mouse modular mereka. Rival 710 masih mempertahankan sejumlah keunikan pendahulunya, di antaranya layar OLED kecil di samping kiri dan notifikasi getar.

Yang berubah adalah penggunaan sensor TrueMove3 yang menawarkan tracking satu banding satu, serta switch mekanis yang diklaim tahan hingga 60 juta klik. Selebihnya, Rival 710 masih sama seperti Rival 700.

Keduanya saat ini sudah dipasarkan dengan harga sebagai berikut: Rival 650 Wireless $120 dan Rival 710 $100.

Sumber: SteelSeries.