Developer Genshin Impact Punya Game Baru, Ubisoft Perkenalkan Ghost Recon Frontline

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di dunia game. Salah satunya, Electronic Arts mengungkap bahwa mereka tengah mempertimbangkan untuk mengganti nama dari seri game sepak bola mereka, FIFA. Selain itu, Ubisoft juga memperkenalkan Ghost Recon Frontline. Game yang bisa dimainkan oleh lebih dari 100 orang itu mengusung genre FPS PvP dan bisa dimainkan dengan gratis. Sementara itu, developer Genshin Impact, miHoYo, baru saja membuka pendaftaran closed beta dari game baru mereka, Honkai: Star Rail.

Tapjoy: Mobile Jadi Platform Favorit Gamers Milenial

Perusahaan riset mobile Tapjoy baru saja merilis laporan tentang kebiasaan bermain game dari para milenial. Menurut laporan tersebut, mobile merupakan platform pilihan bagi para gamers milenial. Buktinya, sekitar 82% milenial bermain game di smartphone mereka. Sebagai perbandingan, hanya 37% gamers milenial yang bermain di konsol serta handheld dan 27% milenial yang bermain game di PC.

Dari laporan tersebut, juga diketahui bahwa 70% gamers milenial memainkan mobile game setiap hari. Tanggapan mereka akan iklan mobile game juga cukup positif, khususnya iklan yang menawarkan hadiah dalam game. Menurut Lauren Baca, Senior Director of Marketing, Tapjoy, alasan mengapa gamers milenial senang bermain game di mobile adalah karena milenial merupakan salah satu generasi pertama yang bisa menikmati kemudahan yang ditawarkan oleh mobile internet, menurut laporan VentureBeat.

Developer miHoYo Buka Pendaftaran Closed Beta untuk Game Baru

Minggu lalu, miHoYo, developer Genshin Impact mengumumkan bahwa pendaftaran untuk closed beta dari game baru mereka — Honkai: Star Rail — telah dibuka. Star Rail akan mengambil setting dunia seperti Honkai Impact 3rd. Dalam Honkai Impact 3rd, dunia sudah diambang kehancuran. Para Valkyries — sebutan untuk para perempuan yang punya kekuatan super — harus melawan sebuah kekuatan yang tidak hanya bisa menciptakan monster, tapi menyebabkan bencana alam. Star Rail akan bisa dimainkan di PC dan mobile.

Dari video trailer-nya, Star Rail terlihat menggabungkan elemen action game dengan tactical game. Namun, berdasarkan screenshot di situs resminya, para pemain akan bisa memainkan hingga empat karakter pada saat bersamaan, mengimplikasikan bahwa Star Rail merupakan turn-based RPG. Sementara dari segi visual dan art style, Star Rail tampaknya lebih menyerupai Genshin Impact daripada Honkai, menurut laporan Kotaku.

Universal Studios Jepang Kerja Sama dengan The Pokémon Company

Universal Studios Jepang bekerja sama The Pokemon Company untuk membuat wahana bertema Pokemon, serupa Super Nintendo World. Saat ini, keduanya memiliki beberapa proyek untuk membuat “hiburan bertema Pokemon yang inovatif”. Rencananya, wahana pertama hasil kerja sama Universal Studios Jepang dan The Pokemon Company sudah terpasang di taman hiburan di Osaka pada akhir 2022.

“Kami bangga karena bisa menjalin kerja sama dalam jangka panjang dengan The Pokemon Company untuk membuat wahana bertema Pokemon di Universal Studios Jepang, baik untuk para fans Pokemon maupun para pengunjung taman bermain kami,” kata CEO dan presiden Universal Studios Jepang, J.L. Bonnier, seperti dikutip dari Games Industry.

Ghost Recon Frontline Sudah Bisa Dicoba oleh Masyarakat Umum

Minggu lalu, Ubisoft memperkenalkan game baru mereka, Ghost Recon Frontline. Game FPS itu akan mengadu lebih dari 100 pemain, seperti kebanyakan game battle royale. Mode utama dari Ghost Recon Frontline adalah Expedition. Dalam mode itu, 102 orang pemain akan dibagi ke dalam kelompok berisi 3 orang.

Ghost Recon Frontline jadi mobile game PVP yang bisa dimainkan secara gratis.

Untuk menang, setiap tim harus mengumpulkan tiga informasi. Setelah itu, mereka bisa pergi ke drop zone untuk memanggil helikopter dan pergi dari medan perang. Hanya saja, ketika sebuah tim berhasil memanggil helikopter, pemain lain akan mendapatkan peringatan. Jadi, mereka akan bisa pergi ke drop zone dan menyerang tim yang memanggil helikopter.

Ghost Recon Frontline sudah bisa dicoba oleh masyarakat umum pada bulan ini. Namun, masih belum diketahui kapan Ubisoft meluncurkan game tersebut, lapor IGN.

EA Pertimbangkan untuk Ganti Nama Franchise FIFA

Electronic Arts mengungkap bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengubah nama dari franchise game sepak bola mereka, FIFA. Namun, meski mereka memutuskan untuk mengganti nama FIFA, mereka akan tetap menjalin kerja sama dan membeli lisensi agar bisa menampilkan atlet, tim, dan liga sepak bola yang sebenarnya.

EA pertama kali bekerja sama dengan FIFA pada 1993, ditandai dengan peluncuran game FIFA International Soccer. Sejak saat itu, EA selalu merilis setidaknya satu game FIFA baru setiap tahunnya. Saat ini, tidak diketahui kenapa EA ingin mengubah nama franchise game sepak bola mereka. Menurut laporan IGN, ada kemungkinan, EA tidak lagi ingin menggunakan nama FIFA karena muncul berbagai berita kontroversial terkait organisasi sepak bola tersebut. Salah satunya adalah keterlibatan FIFA dalam skandal korupsi.

PB ESI Ingin Buat Ekstrakurikuler Esports, Penonton The International 10 Capai 1,1 Juta Orang

Setelah ditunda selama satu tahun, The International 10 akhirnya resmi digelar. Walau tidak ada penonton langsung, TI10 tetap menarik perhatian banyak orang. Hal ini terlihat dari jumlah orang yang menonton siaran langsung dari The International 10. Sementara itu, di dalam negeri, PB ESI mengungkap rencana mereka untuk mengadakan akademi esports dan ekstrakurikuler esports. Di Eropa, ESL Gaming menjalin kontrak kerja sama dengan Freaks 4U Gaming.

PB ESI Ingin Jadikan Esports Sebagai Ekstrakurikuler dan Buat Akademi Esports

Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) baru saja mengungkap rencana mereka untuk menjadikan esports sebagai ekstrakurikuler. Tak hanya itu, mereka juga berencana untuk membuat akademi esports. Tujuannya adalah untuk mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. Ketua Harian PB ESI, Bambang Sunarwibowo berharap, keberadaan program akademi esports dan ekstrakurikuler esports tidak hanya akan memunculkan atlet esports muda, tapi juga menumbuhkan ketertarikan untuk menjadi kreator konten, streamer, caster, pelatih atau wasit, lapor Antara.

Jumlah Penonton The International 10 Tembus 1,1 Juta Orang

The International 10 telah dimulai. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tim-tim yang bertanding di TI10 dibagi ke dua grup. Sayangnya, siaran TI10 tidak berjalan mulus. Pasalnya, siaran langsung dari TI10 sempat ditunda selama hampir 1 jam. Meskipun begitu, hal ini tidak menurunkan minat para penonton. Buktinya, jumlah peak viewers dari babak pertama TI10 mencapai lebih dari satu juta orang, menurut data dari Esports Charts.

Sementara itu, total hours watched dari group stage TI10 mencapai 11,2 juta jam, dengan jumlah peak viewers mencapai 1,1 juta orang. Seperti yang disebutkan oleh Dot Esports, jumlah peak viewers pada group stage TI10 hampir menyamai jumlah peak viewers dari babak final TI8. Ketika itu, pertandingan antara OG dan PSG.LGD berhasil mendapatkan peak viewers sebanyak 1,2 juta orang.

Streamer Amouranth Terkena Ban di Twitch, Instagram, dan TikTok

Minggu lalu, streamer ASMR Kaitlyn “Amouranth” Siragusa terkena ban di Twitch. Tak hanya itu, melalui Twitter, Amouranth mengungkap bahwa dia juga terkena ban di Instagram dan TikTok. Menurut laporan Dot Esports, kali ini adalah kali kelima Amouranth terkena hukuman ban di Twitch. Saat ini, Amouranth mengaku tidak tahu alasan di balik hukuman ban ini. Namun, ada kemungkinan, akunnya diblokir karena dia membuat konten yang terlalu seksual. Sebelum ini, dia juga ikut serta dalam tren bathtub streaming.

Sejak tahun lalu, TikTok mulai memblokir kreator konten yang memasang tautan ke konten dewasa di bio mereka. Misalnya, kreator konten yang menampilkan tautan ke OnlyFans atau Linktree. Instagram juga punya peraturan serupa tentang konten seksual. Sementara di Twitch, streamers bisa terkena ban jika mereka mempromosikan OnlyFans.

BITKRAFT Ventures Siapkan US$75 Juta untuk Investasi di Blockchain Gaming

BITKRAFT Ventures, salah satu investor terbesar di bidang game dan esports, mengungkap bahwa mereka telah menyiapkan dana sebesar US$75 juta untuk diinvestasikan ke startup dan perusahaan yang bergerak di bidang blockchain gaming dan hiburan digital. Sebelum ini, mereka juga telah mempekerjakan Piers Kicks untuk membantu mereka dalam menjajaki ekosistem crypto.

BITKRAFT Ventures.

BITKRAFT tidak menentukan stage yang menjadi fokus mereka dalam mengucurkan dana investasi untuk blockchain gaming. Hal itu berarti, mereka akan menanamkan investasi ke startup atau perusahaan yang mereka anggap sesuai, tidak peduli apakah startup itu membutuhkan dana pre-seed atau perusahaan tersebut membutuhkan investasi di seri lanjutan, menurut laporan VentureBeat.

Freaks 4U Gaming Pegang Lisensi ESL di Prancis dan Jerman

Penyelenggara turnamen ESL Gaming mengumumkan kontrak kerja sama dengan Freaks 4U Gaming, perusahaan gaming dan esports marketing. Kontrak ini berlangsung selama lebih dari satu tahun. Melalui kontrak tersebut, Freaks 4U Gaming akan menjadi pemegang lisensi dan operator dari kompetisi nasional ESL dan festival DreamHack di Jerman dan Prancis. Selain itu, Freaks 4U Gaming juga akan membuat konten yang akan dimasukkan ke ESL dan DreamHack. Keduanya juga akan berkolaborasi demi mencari cara untuk memonetisasi esports events, menurut laporan Esports Insider.

Review Hot Wheels Unleashed: Balapan Nostalgia dengan Grafis Memanjakan Mata

Kehadiran Hot Wheels Unleashed di dunia game balap seakan menjadi angin segar untuk banyak gamer. Tak hanya bagi para pecinta Hot Wheels, game ini juga cocok untuk gamer kasual yang ingin memainkan sebuah game balap yang menyenangkan dan mudah dipahami.

Game ini memiliki semua hal yang dibutuhkan sebuah game balap arcade mulai koleksi mobil yang dibawa langsung dari mainan aslinya, lintasan balap gila, berbagai item untuk dikoleksi, dan juga beragam kustomisasi yang bisa dilakukan di dalamnya.

Ditambah lagi, game ini juga menawarkan nostalgia kepada para penggemar Hot Wheels baik yang dulu senang mengoleksi dan memainkan mainan aslinya, menonton serial animasinya, atau memainkan game-game adaptasi lainnya seperti Hot Wheels: Beat That atau Hot Wheels: Stunt Track Challenge.

Lalu bagaimana dengan Hot Wheels: Unleashed ini? Apakah game-nya mampu memenuhi ekspektasi dari para fans yang telah menanti lama sejak game Hot Wheels terakhir dirilis? Berikut adalah Review Hot Wheels: Unleashed.

Membawa Hot Wheels ke dunia nyata

Setiap detail dalam game ini ditampilkan dengan indah

Salah satu keputusan tepat sekaligus pencapaian yang berhasil diraih oleh developer Milestone adalah menghadirkan visualisasi photorealistic dengan model mobil dan lintasan yang ditampilkan layaknya mainan aslinya. Berkat penggunaan Unreal Engine 4, berbagai material mulai dari plastik hingga metal yang ada pada setiap mobil tampak seperti nyata. Bahkan detail-detail seperti sambungan cetakan mainan hingga bekas sidik jari juga muncul bila pemain benar-benar mau memperhatikannya.

Realisme tersebut didukung dengan lintasan serta lokasi yang juga tampil tidak kalah detail dari mobilnya. Mulai dari ruang bawah tanah hingga di atas gedung pencakar langit, semua lokasi yang muncul dalam game ini terlihat menakjubkan. Tata cahaya terutama untuk dalam ruangan tampil indah dengan berbagai pantulan cahaya di berbagai permukaan.

Koleksi masif yang wajib dilengkapi

Ada banyak mobil yang wajib dikoleksi. Image credit: Milestones

Sama seperti di dunia nyata, Hot Wheels Unleashed juga berfokus kepada mobil-mobil yang harus dikoleksi. Hingga review ini ditulis, total ada 68 mobil mainan yang dapat dikoleksi. Pilihan mobilnya juga bervariasi, mulai dari mobil-mobil original milik Hot Wheels dengan beragam bentuk hingga mobil-mobil dunia nyata seperti Ford Mustang hingga DMC DeLorean dari film Back to the Future. Mobil-mobil tersebut nantinya dapat dikoleksi dengan membeli langsung dengan harga yang lebih mahal (dan pilihan terbatas) atau mengadu peruntungan lewat ‘blind box’ alias gacha’.

Sama seperti mainan aslinya, setiap mobil dalam game ini juga memiliki tingkat kelangkaan masing-masing. Ada 4 tingkatan mobil yang ada yaitu Common, Rare, Legendary, dan Super Treasure Hunt. Untuk mobil-mobil di tingkat Common dan Rare, pemain dapat melakukan upgrade yang akan meningkatkan performa sekaligus tingkat kelangkaannya. Sayangnya, peningkatan yang dilakukan nantinya tidak akan mengubah visualisasi dari mobilnya.

Sedangkan untuk mobil-mobil Legendary dan Super Treasure Hunt tidak bisa di-upgrade, namun telah memiliki performa yang tinggi dan memang sangat sulit didapatkan lewat Blind Box. Beberapa mobil dari kategori ini juga memiliki keunikannya masing-masing seperti suara nitrous yang unik pada DeLorean Back to the Future. Terakhir, ada juga mobil-mobil yang berstatus Secret Car dan seperti namanya mobil-mobil ini hanya bisa didapatkan dari balapan rahasia yang ada di dalam campaign game-nya.

Mengumpulkan berbagai hal lewat City Rumble

Semua progres pemain akan berada di City Rumble

Melanjutkan topik sebelumnya mengenai campaign, Hot Wheels memang memusatkan progres pemain di dalam campaign bernama City Rumble. Meskipun disebut campaign namun sebenarnya tidak ada cerita yang akan  diikuti pemain di dalamnya. City Rumble lebih berfungsi sebagai pemetaan event yang akan dilakukan oleh pemain selanjutnya.

Positifnya, setiap event memiliki hadiah uniknya masing-masing. Mulai dari mata uang, gears, blind box, hingga koleksi item untuk Basement atau Track Editor. Sistem progresif juga diterapkan sehingga pemain harus menyelesaikan balapan tertentu untuk dapat terus melanjutkan campaign. Bagusnya hal ini membuat setiap event di dalamnya terasa signifikan untuk dilakukan.

Apalagi, melengkapi koleksi item untuk Basement dan Track Editor tidak bisa didapatkan dari gacha. Sehingga campaign di sini memiliki tujuan lain yang lebih dari sekadar mencari uang. Ditambah lagi, ada juga Secret Event yang hanya dapat terbuka bila syaratnya telah dipenuhi oleh pemain.

Balapan seru namun minim variasi

Balapan akan terus tegang dari start hingga finish

Gameplay dari Hot Wheels Unleashed terbilang cukup sederhana dan mudah  dipahami. Hal yang unik adalah physics mobil dalam game ini bergerak layaknya mainan. Sehingga mobil yang dikemudikan akan terasa ringan dan mudah terbalik saat menabrak pembatas atau tidak tepat saat mendarat, terutama untuk mobil-mobil yang tinggi.

Namun hal tersebut menjadi keunikan tersendiri dari game ini yang membuatnya berbeda dari game balap arcade kebanyakan. Sistem berbelok dengan mekanisme ‘brake-to-drift’ memang sering ditemui di berbagai game balap, tetapi tantangan utama yang akan dihadapi pemain adalah bagaimana menguasai setiap belokan di lintasan, menyempurnakan drift agar tidak kehilangan kecepatan, dan juga mengeksekusi jalan pintas.

memotong jalur memiliki konsekuensi yang besar

Sayangnya variasi balapan yang disediakan dalam game ini terbilang minim, karena hanya ada tiga mode yang disediakan yaitu quick race, time attack, boss race. Secara sederhana quick race merupakan balapan melawan 11 mobil lain. Sedangkan time attack mengharuskan pemain untuk melaju di lintasan melawan batas waktu yang telah ditentukan. Dan yang terakhir adalah boss race, balapan ini mirip dengan quick race namun memiliki lintasan yang lebih panjang, rumit dan memiliki berbagai tantangan tambahan di dalamnya.

Pilihan lokasi yang disediakan juga terbatas yaitu hanya di enam lokasi, namun untungnya semua lokasi yang ada tersebut dipresentasikan dengan visualisasi yang sangat menarik. Untungnya juga developer Milestone cukup lihai dalam membangun lintasan yang variatif di setiap balapannya yang akhirnya membuat setiap balapan memiliki keunikannya masing-masing dan tidak terasa repetitif.

Beristirahat sejenak dengan konten sampingan

Selain balapan, pemain juga bisa memodifikasi basement yang bertindak sebagai ‘man-cave’

Selain memacu mobil mainanmu di trek plastik orange mulai dari langit-langit hingga ke bawah meja untuk menyelesaikan campaign, pemain juga dapat rehat untuk melakukan berbagai aktivitas sampingan sembari bersantai. Salah satunya adalah memodifikasi ruang pribadi pemain yang disebut “Basement”.

Di sini, pemain dapat menikmati semua bagian yang telah dikoleksi untuk memodifikasi ruangan sesuai selera pemain. Pemain dapat mengubah desain wallpaper, jenis lantai, pilihan furniture, hingga ke berbagai aksesoris kecil. Pemain juga bebas menentukan warna di hampir semua perabotan yang ada sehingga segala perubahan yang dilakukan akan terasa personal. Kerennya semua modifikasi di ruangan ini nantinya akan muncul ketika pemain balapan di lokasi basement.

membuat jalur Hot Wheels di sekeliling basement? Mengapa tidak?

Kemudian yang kedua adalah Track Editor yang telah disinggung sebelumnya. Di sini pemain dapat menggunakan berbagai macam part lintasan yang telah dikoleksi untuk membuat jalur lintasan impian masing masing. Pemain dapat memilih satu dari 6 lokasi yang telah tersedia dan memenuhinya dengan imajinasi para pemain terhadap lintasan Hot Wheels impiannya.

Selain lintasan standar, terdapat juga beragam variasi seperti lompatan, trek magnetik yang memungkinkan mobilnya menempel melawan gravitasi, hingga part khusus yang sebelumnya ada dalam boss race seperti laba-laba yang mengeluarkan jaring pengikat hingga kepala dinosaurus yang dapat mengigit mobil para pemain.

Berkreasi dengan mobil mainan yang dimiliki

Livery yang sudah dibuat akan dibagikan, anda juga bisa melihat kreasi pemain lain

Selain memodifikasi Basement dan juga membuat lintasan balap, Hot Wheels Unleashed juga memberikan pemain kemampuan untuk memodifikasi cat dan stiker dari mobil Hot Wheels favoritnya. Pemain bisa mengganti warna, memberikan berbagai stiker, hingga menentukan material yang digunakan untuk berbagai bagian mobilnya. Kontrol yang diberikan cukup luwes dan sederhana sehingga proses mengatur stiker akan terasa mudah dalam waktu singkat.

Dan setelah sibuk memodifikasi, pemain juga dapat memotret mobil atau bahkan lintasan yang telah dibuat menggunakan Photo Mode yang disediakan oleh game-nya. Photo Mode yang disediakan game ini juga cukup lengkap, mulai dari pengaturan zoom, fokus, filter, efek, hingga beragam frame untuk memperindah foto yang diambil.

Verdict

Image credit: Milestone

Pada akhirnya, Hot Wheels Unleashed menawarkan sebuah game balap arcade yang menyenangkan terutama bagi Anda yang memang menyukai Hot Wheels. Ada nostalgia sekaligus perasaan kagum untuk melihat mainan mobil ini dapat dikemudikan langsung di lintasan gila yang mungkin sebelumnya cuma ada dalam angan-angan.

Pemain juga akan dengan mudah beradaptasi dengan kontrol dari game ini yang terbilang cukup sederhana, namun masih memiliki ruang untuk improvisasi dan membuat para pemain menguasai game ini. Campaign yang tersedia juga akan memberikan arah yang jelas kepada pemain apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk dapat mengoleksi semua hal di dalam game ini.

Mendapatkan mobil Legendary dan Super Treasure Hunt terasa sangat menyenangkan

Namun game ini memiliki proses grinding yang cukup berat untuk mendapatkan uang yang cukup untuk membeli Blind Box ataupun Gears untuk meng-upgrade mobil favorit. Lokasi yang terbatas 6 dengan mode permainan yang sangat minim mungkin akan terasa repetitif bagi sebagian pemain.

Untungnya, semua kerja keras tersebut akan terbayar saat pemainnya akhirnya mendapatkan mobil mainan yang diinginkan atau berhasil memaksimalkan performa dari mobil kesukaan. Beberapa aktivitas di samping balapan juga cukup menyenangkan untuk dilakukan. Sehingga membuat game seharga Rp 400.000 ini sangat layak untuk dimainkan. Semoga saja ke depannya game ini mendapatkan update atau ekspansi untuk menambah konten-konten yang masih kurang dalam game ini

Ubisoft Jadi Perusahaan Game Paling Dibenci di Twitter dalam Riset Terbaru

Ketika mendengar kata-kata perusahaan game paling dibenci di dunia banyak gamer mungkin akan menunjukkan jarinya kepada Electronic Art (EA). Predikat tersebut memang melekat cukup lama pada EA, namun kelihatannya hal tersebut berubah tahun ini. Karena pada riset terbaru yang dilakukan RAVE Reviews menunjukkan bahwa perusahaan game yang paling dibenci saat ini bukan lagi EA melainkan Ubisoft.

Riset yang dilakukan oleh RAVE Reviews diambil secara spesifik melalui para pengguna Twitter dengan memanfaatkan program bernama SentiStrength. Program ini mampu menganalisa serta mensortir jutaan cuitan di Twitter berdasarkan reaksi positif dan negatif atas satu topik dan menarik persentasenya.

RAVE Reviews juga membagi hasil surveinya tersebut ke beberapa kategori seperti merek global terbesar secara keseluruhan, makanan cepat saji, raksasa teknologi, dan juga video game. Selain dibagi ke dalam kategori, hasil survei tersebut juga dibagi berdasarkan negara.

Image Credit: RAVE Review

Hasilnya menunjukkan Ubisoft menjadi perusahaan gaming paling dibenci di 23 negara termasuk Indonesia. Persentasenya sendiri mencapai 83,3% yang berarti hampir semua gamer Indonesia yang tercatat dalam pendataan tersebut membenci pengembang seri Assassin’s Creed ini.

Selain Ubisoft, peringkat kedua perusahaan yang paling dibenci di dunia diperoleh Capcom yang dibenci di 9 negara. Diikuti oleh pengembang game-game Pokemon, Game Freak yang dibenci di 4 negara, Konami yang dibenci di tiga negara, dan Activision yang dibenci di dua negara.

Image Credit: RAVE Review

Fakta mengejutkan lain dari hasil survei RAVE Review tersebut adalah Sony menjadi merek global yang paling dibenci di seluruh dunia di 10 negara. Microsoft menjadi raksasa teknologi yang paling dibenci dengan 22 negara. Dan Game Freak lagi-lagi menorehkan prestasi dengan dibenci 100% di Kanada.

Cukup mengejutkan bahwa EA bahkan tidak masuk ke dalam hasil survei ini, yang membuat riset ini menjadi sedikit diragukan akurasinya. Apalagi data yang diambil hanya sebatas cuitan yang dapat dibombardir oleh satu orang yang sama. Namun setidaknya hasil survei ini dapat menjadi pelajaran bagi para perusahaan game terutama Ubisoft yang ternyata cukup dibenci di banyak negara.

Akhirnya Rockstar Umumkan Resmi Trilogi GTA Remastered

Sudah tidak mengejutkan lagi jika akhirnya Rockstar secara resmi mengumumkan kehadiran HD remaster untuk tiga game klasiknya yaitu Grand Theft Auto III, Vice City, dan San Andreas. Tiga game tersebut nantinya akan dirilis dalam bundel yang disebut Grand Theft Auto: The Trilogy – The Definitive Edition.

Lewat postingannya di berbagai media sosial, Rockstar memberikan teaser perdana untuk bundel game ini. Dalam caption-nya, Rockstar menuliskan bahwa bulan Oktober ini merupakan hari ulang tahun spesial yaitu 20 tahun sejak dirilisnya Grand Theft Auto III. Bersama dengan Vice City dan San Andreas, Rockstar ingin membawakan kembali tiga game legendaris ini untuk platform gaming generasi sekarang.

Lebih lanjut lewat Newswire di website resminya Rockstar menuliskan bahwa ketiga game ini nanti akan dirilis di hampir semua platform mulai dari PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X|S, Xbox One, Nintendo Switch, dan juga PC melalui Rockstar Game Launcher.

Rockstar menjanjikan bahwa tiga game ini akan membawa peningkatan menyeluruh pada grafis dan juga improvisasi gameplay, sambil tetap mempertahankan nuansa klasik yang dimiliki oleh ketiga game tersebut dulu.

Sayangnya tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai seberapa jauh improvisasi yang diberikan Rockstar kepada ketiga game ini. Namun Rockstar mengatakan bahwa mereka akan membagikan lebih banyak detail mengenai ketiga game ini dalam beberapa minggu ke depan.

GTA Trilogy original di Steam

Di sisi lain, Rockstar juga mengatakan bahwa mereka akan menarik versi klasik dari Grand Theft Auto III, Vice City, maupun San Andreas dari toko-toko digital mulai minggu depan. Sehingga bila Anda berminat dengan ‘versi original’ dari ketiga game ini, maka ada waktu seminggu untuk membeli game-nya dari Steam, Humble Bundle, dan toko digital lainnya.

Keberadaan remaster dari tiga game klasik ini sebenarnya sudah terendus oleh para fans sejak pertengahan tahun ini. Dimulai dari banyak dimatikannya mod-mod GTA klasik oleh induk perusahaan Rockstar yaitu Take-Two, kecurigaan komunitas meningkat karena Take-Two secara spesifik memburu mod-mod yang berhubungan dengan improvisasi grafis pada game-game klasik mereka. Kecurigaan tersebut akhirnya terbukti dengan diumumkannya remaster trilogi GTA ini.

Lenovo Dikabarkan Tengah Kerjakan Handheld Console Berbasis Android

Konsol genggam alias handheld kelihatannya akan menjadi pasar yang semakin ramai beberapa tahun ke depan. Setelah kesuksesan Nintendo Switch, yang kini tengah dibayang-bayangi oleh kehadiran konsol genggam milik Valve, Steam Deck, kini Lenovo dikabarkan akan ikut masuk dengan konsol genggam terbarunya.

Eksistensi dari konsol genggam ini awalnya ditemukan oleh salah satu member forum GBATemp bernama TheSpearGuy yang menemukan foto baru saat mencoba mencari kata kunci “Lenovo Handled“. Salah satu hasil foto mengarahkan dirinya ke website resmi Lenovo. Saat diinspeksi lebih lanjut akhirnya ditemukan nama “Legion Play” untuk konsol ini.

Selanjutnya media Liliputing juga ikut melacak foto yang didapatkan sebelumnya, yang akhirnya menunjukkan bahwa gambar tersebut awalnya diunggah ke website Lenovo Jerman dan Jepang. Fakta lain yang terungkap adalah Legion Play ini seharusnya diperkenalkan oleh Lenovo pada gelaran Mobile World Congress 2021 yang dilaksanakan bulan Juni-Juli lalu.

Tidak ada penjelasan mengapa konsol genggam ini tidak jadi diperkenalkan oleh Lenovo. Namun dalam website-nya terdapat penjelasan produk dari Legion Play yang ditulis:

“Didesain untuk bermain game AAA, Lenovo Legion Play adalah konsol cloud gaming Android pertama. Konsol ini memungkinkan pengguna memainkan ratusan game cloud, streaming koleksi game mereka, atau bermain game mobile.”

Dari gambar-gambar yang ada, terlihat bahwa Lenovo Legion menggunakan desain memanjang horizontal layaknya Nintendo Switch, Steam Deck, dan bahkan PSP. Di bagian tengah konsol terdapat layar berukuran 7 inci yang dilengkapi dengan teknologi HDR 10. Konsol ini juga ditenagai oleh baterai 7000mAh dan memiliki beberapa fitur pendukung seperti dual speaker ataupun built-in controller dengan layout mirip dengan joystick Xbox.

Sayangnya tidak ada penjelasan spesifikasi yang akan diusung oleh Legion Play ini, namun disebutkan bahwa konsolnya akan berjalan menggunakan sistem operasi Android yang telah dimodifikasi. Tampilan menu dari Legion Play ini juga terlihat dalam salah satu gambar yang memperlihatkan menu utamanya yang berfokus pada library game. Dalam gambar tersebut juga terlihat adanya pilihan GeForce Now milik Nvidia.

Hingga berita ini diangkat Lenovo masih belum memberikan konfirmasi apapun mengenai bocoran konsol Legion Play ini. Mungkin Lenovo akan memperkenalkan secara resmi konsol genggam ini suatu hari nanti.

Inilah 18 Tim Peserta Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2021 Fall

Turnamen Free Fire di Indonesia saat ini akan mencapai puncaknya dengan bergulirnya Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2021 Fall. Turnamen ini akan dimulai pada 16 hingga 24 Oktober 2021 mendatang dan diikuti oleh 18 tim Free Fire terbaik di Indonesia.

Tim peserta FFIM 2021 Fall merupakan tim-tim yang sebelumnya megikuti turnamen Free Fire Master League (FFML) Season 4 divisi 1 dan divisi 2. Turnamen tersebut digelar pada bulan Agustus hingga September 2021 kemarin dan merupakan liga Free Fire terbesar di Indonesia dengan total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp1,5 miliar.

Berikut ini 16 tim peserta FFIM 2021 Fall:

Babak Grand Finals

Image Credit: Liquipedia
  • SES Alfaink
  • NXL Ligagame
  • ONIC Olympus
  • EVOS Divine
  • Island of Gods
  • Siren GPX

Babak Play-In

Image Credit: Liquipedia
  • West Bandits Esports
  • The Pillars Rapier
  • ECHO Esports
  • AURA Ignite
  • RIMO ARJUNA
  • The Prime Esports
  • First Raiders Bravo
  • KINGS Esports
  • RedBull Rebellion
  • Rosugo Esports
  • EVOS Immortal
  • DG Esports

Kedelapan belas tim peserta FFIM 2021 Fall ini dibagi menjadi 2 kelompok yakni Grand Finals dan Play-In. 12 tim di babak Play-In akan bertarung lebih dahulu dengan 6 round yang dipertandingkan. 6 tim teratas babak Play-In nantinya akan lolos menuju babak Grand Finals. Mereka akan bertemu dengan 6 tim yang telah lolos lebih dahulu ke babak Grand Finals.

FFIM 2021 Fall ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp800 juta. Pemenang dari turnamen ini harusnya akan menjadi wakil Indonesia di ajang Free Fire internasional yakni Free Fire World Series (FFWS) 2021. Sayangnya, karena kendala pandemi COVID-19, akhirnya FFWS 2021 dibatalkan. Namun menurut rumor yang beredar Garena sedang merencanakan turnamen pengganti bertajuk Free Fire Asia Championship 2021. Turnamen ini akan digelar secara online dan akan diikuti oleh tim-tim Free Fire terbaik di Asia Tenggara.

Free Fire Indonesia Master sendiri merupakan turnamen puncak di Indonesia. Tahun ini FFIM 2021 Fall merupakan seri yang kedua. Seri pertama bertajuk FFIM Spring 2021 sukses digelar pada Maret 2021 kemarin. Turnamen tersebut memperebutkan total hadiah sebesar Rp800 juta dan dimenangi oleh EVOS Divine. EVOS Divine berhasil mengungguli First Raiders Bravo dan Sirens Esports di posisi kedua dan ketiga.

5 Tim PUBG Mobile Indonesia Akan Ikuti PMPL SEA Season 4 2021

Turnamen PUBG Mobile Pro League (PMPL) di masing-masing negara Asia Tenggara sudah resmi berakhir. PMPL di Indonesia sendiri berhasil dimenangi oleh Genesis Dogma GIDS. Kini, giliran pagelaran PUBG Mobile terbesar di Asia Tenggara yakni PUBG Mobile Pro League (PMPL) SEA Season 4 2021 yang akan segera bergulir. Turnamen yang diikuti oleh 20 tim PUBG Mobile terbaik dari Asia Tenggara tersebut akan dimulai pada 12 Oktober hingga 7 November 2021 mendatang.

Indonesia akan mengirimkan 5 wakilnya ke dalam ajang PMPL SEA Season 4 ini. Kelima tim Indonesia tersebut adalah EVOS Reborn, RRQ RYU, Genesis Dogma GIDS, NFT Esports, dan Bigetron RA. EVOS Reborn akan tampil di PMPL SEA Season 4 sebagai finalis PMPL SEA Season 3 kemarin. Sayangnya, pada tahun 2021 ini penampilan mereka menurun. Bahkan yang terakhir mereka tidak lolos ke PMPL ID Season 4.

Sementara RRQ Ryu mendapatkan slot dari setelah memenangi PMPL ID Season 4 babak Regular Season. Sedangkan 3 tim lainnya yakni Genesis Dogma GIDS, NFT Esports, dan Bigetron RA merupakan 3 tim teratas turnamen PMPL ID Season 4 babak Country Finals.

Pembagian grup peserta PMPL ID Season 4 juga sudah selesai dilakukan. Sebanyak 20 tim peserta PMPL dibagi menjadi 5 grup dengan masing-masing 4 tim. Berikut ini hasil drawing pembagian grup PMPL ID Season 4:

Grup A

  • RRQ RYU (Indonesia)
  • V Gaming (Vietnam)
  • Vampire Esports (Thailand)
  • MS Chonburi (Thailand)

Grup B

  • Axis RedONE (Malaysia)
  • EVOS Reborn (Indonesia)
  • BN United (Vietnam)
  • Eagle Esport (Vietnam)

Grup C

  • FaZe Clan (Thailand)
  • Onyx Esport (Thailand)
  • Team Secret (Malaysia)
  • Yangon Galacticos (Myanmar)

Grup D

  • D’Xavier (Vietnam)
  • Geek Fam (Malaysia)
  • APG Esports (Kamboja)
  • Bigetron RA (Indonesia)

Grup E

  • The Infinity (Thailand)
  • Genesis Dogma GIDS (Indonesia)
  • NFT ESPORTS (Indonesia)
  • 4Rivals (Malaysia)

Kedua puluh peserta PMPL SEA Season 4 ini nantinya akan bertarung selama 3 minggu untuk menentukan slot menuju babak Grand Finals. Turnamen PMPL SEA Season 4 sendiri memperebutkan total hadiah sebesar US$200.000 atau sekitar Rp2,8 miliar. Selain itu, turnamen ini juga akan memperebutkan 3 slot menuju turnamen PUBG Mobile tingkat internasional PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2021.

10 Game dengan Penghasilan dan Angka Penjualan Terbesar Sepanjang Sejarah

Popularitas game datang dan pergi. Biasanya, popularitas sebuah game akan memudar seiring dengan berjalannya waktu. Namun, ada beberapa game yang tetap dapat relevan bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun sejak ia diluncurkan. Kali ini, saya akan membahas game-game yang berhasil mencetak rekor di dunia. Dua tolok ukur yang saya gunakan adalah total pendapatan dan total penjualan.

10 Game dengan Pemasukan Terbesar Sepanjang Masa

Daftar ini dibuat menggunakan data dari Video Games Sales Wiki. Angka penjualan dari game disesuaikan dengan tingkat inflasi menggunakan kalkulator inflasi.

1. Space Invaders (1978) – per 2021 – US$34 miliar

Percaya atau tidak, Space Invaders — game yang diluncurkan pada 1978 — memegang gelar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Game shooting buatan developer Jepang ini bisa dimainkan di arcade dan juga konsol Atari. Dari penjualan mesin arcade, total pemasukan Space Invaders mencapai US$7,5 miliar pada 1982 atau sekitar US$21,26 miliar pada 2021.

Selain dari penjualan arcade, Space Invaders juga mendapatkan pemasukan dari coin drop. Pada 1983, pemasukan Space Invaders dari coin drop mencapai US$4,4 miliar. Jika Anda menghitung inflasi, angka itu setara dengan US$12,47 miliar pada 2021. Sementara itu, dari konsol Atari, Space Invaders mendapatkan pemasukan sebesar US$151 juta pada 1990, sekitar US$316 juta pada 2021. Jadi, secara total, pemasukan yang didapat oleh Space Invaders adalah US$34 miliar.

2. Pac-Man (1980) – per 2021 – US$27,50 miliar

Peringkat kedua masih diisi oleh game klasik, yaitu Pac-Man, yang diluncurkan pada 1980. Game ini tersedia di arcade dan konsol. Dari penjualan mesin arcade, Pac-Man mendapatkan US$9,34 miliar pada 1982, yang setara dengan US$24,68 miliar. Masih di tahun 1982, Pac-Man mendapatkan US$319,2 juta (sekitar US$905 juta pada 2021) dari penjualan game untuk konsol.

Sementara itu, per 1987, penjualan Pac-Man di PC menyumbangkan US$2 juta (setara dengan US$4,82 juta pada 2021). Nantinya, Pac-Man juga diluncurkan untuk mobile. Dari mobile, Pac-Man mendapatkan US$84 juta per 2012, sekitar US$100 juta jika Anda menghitung inflasi. Jadi, secara total, pemasukan Pac-Man mencapai US$27,5 miliar.

3. Street Fighter II (1991) – per 2017 – US$21,3 miliar

Street Fighter II diluncurkan pertama kali pada 1991 sebagai game arcade. Satu tahun berikutnya, Capcom meluncurkan beberapa versi baru dari Street Fighter II, seperti Street Fighter II: Champion Edition, Street Fighter II Turbo, Super Street Fighter II, dan Super Street Fighter II Turbo. Keempat game itu masih merupakan game arcade. Masih di 1982, Capcom merilis Street Fighter II: The World Warrior untuk Super Nintendo Entertainment System (SNES). Game itu terjual sebanyak 6,3 juta unit.

Pada 1993, Capcom meluncurkan Street Fighter II Turbo untuk SNES dan Street Fighter Special Champion Edition untuk Mega Drive. Setahun kemudian, Super Street Fighter II diluncurkan untuk SNES. Setelah itu, Capcom berhenti untuk meluncurkan Street Fighter II untuk platform apa pun selama 12 tahun. Baru pada 2006, Capcom merilis Street Fighter II untuk PlayStation Portable (PSP) sebagai bagian dari Classics Collection Reloaded. Dua tahun kemudian, pada 2008, Capcom merilis Super Street Fighter II Turbo HD Remix untuk PlayStation 3 dan Xbox 360.

 

Super Street Fighter II Turbo HD Remix. | Sumber: GameSpot

Nintendo meluncurkan Switch pada Maret 2017. Di tahun yang sama, Capcom merilis Ultra Street Fighter II: The Final Challengers untuk konsol Nintendo tersebut. Di tahun yang sama, Capcom juga sempat meluncurkan Super NES Classic Edition untuk SNES. Secara total, pemasukan yang Capcom dapat dari Street Fighter II adalah US$10,61 miliar pada 1991. Dengan inflasi, angka itu naik menjadi US$21,3 miliar.

4. Dungeon Fighter Online (2005) – per 2020 – US$15 miliar

Sejak diluncurkan pada 2005, Dungeon Fighter Online berhasil mendapatkan total pemasukan sebesar US$15 miliar, berdasarkan laporan keuangan Nexon untuk Q1 2020. Game beat-em up 2D action ini sangat populer di Tiongkok. Meskipun begitu, ia tidak terlalu populer di tingkat global. Buktinya, walau game itu tersedia di Steam, jumlah rata-rata dari concurrent players Dungeon Fighter Online di Steam hanya mencapai 450 pemain. Padahal, menurut laporan MMOS, pada puncaknya, jumlah concurrent players di Tiongkok bisa mencapai 3 juta orang.

Meskipun begitu, spending dari para gamers di Tiongkok sudah cukup untuk membuat Dungeon Fighter Online masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Setiap bulan, game ini juga sering masuk dalam daftar game PC dengan pemasukan terbesar, menurut data dari Superdata Research.

Dungeon Fighter Online sering masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbanyak. | Sumber: Superdata Research

5. CrossFire (2007) – per 2019 – US$14,2 miliar

CrossFire merupakan game FPS buatan Smile Gate yang dirilis pada 2008. Pada 2008-2009, pemasukan game itu hanya mencapai US$213 juta atau setara dengan US$250 juta pada 2021. Namun, pada 2010, pemasukan CrossFire meningkat pesat, mencapai US$1,2 miliar. Sejak saat itu, setiap tahun, pendapatan dari CrossFire tidak pernah kurang dari US$1 miliar. Per 2019, total pemasukan yang didapat oleh CrossFire mencapai US$14,2 miliar.

6. World of Warcraft (2004) – per 2017 – US$12,05

Menurut data dari Video Games Sales Wiki, pemasukan World of Warcraft pada 2005 mencapai US$250 juta. Angka ini naik menjadi US$597 juta pada 2006 dan menjadi US$843 juta pada 2007. Pemasukan World of Warcraft menembus US$1 miliar untuk pertama kalinya pada 2008. Sampai 2011, pemasukan World of Warcraft terus ada di atas US$1 miliar.

Namun, pada 2012, pendapatan dari game MMORPG ini mulai turun, menjadi US$901 juta. Angka ini kembali turun pada 2013 — menjadi US$805 juta — dan pada 2014, menjadi US$728 juta. Pada 2015, pemasukan World of Warcraft memang sempat naik, menjadi US$814 juta. Namun, pada 2017, total pemasukan World of Warcraft kembali turun, menjadi US$472 juta. Secara total, jika Anda menghitung inflasi, pemasukan World of Warcraft dalam periode 2005-2017 mencapai US$12, 02 miliar.

7. League of Legends (2009) – per 2020 – US$11,866 miliar

Diluncurkan pada 2009, League of Legends adalah game pertama buatan Riot Games. Selama 10 tahun ke depan, League of Legends menjadi satu-satunya game besutan studio asal Los Angeles tersebut. Fokus Riot untuk mengembangkan game MOBA itu tidak sia-sia. Per 2020, total pemasukan yang Riot Games dapatkan dari League of Legends hampir mencapai US$12 miliar. Jika Anda penasaran bagaimana Riot bisa fokus pada League of Legends selama bertahun-tahun, Anda bisa membacanya di sini.

Pemasukan League of Legends pada 2015-2020. | Sumber: Statista

Pada 2012, pemasukan dari League of Legends mencapai US$200 juta. Perlahan tapi pasti, angka ini terus naik. Dalam satu tahun, pada 2013, pemasukan League of Legends melonjak menjadi US$624 juta. Pada tahun berikutnya, pemasukan game itu kembali naik, menjadi US$964 juta. Dan sejak 2015 sampai 2020, pemasukan League of Legends tidak pernah kurang dari US$1 miliar, menurut data Statista. Pada 2017, pemasukan dari League of Legends bahkan menembus US$2,1 miliar.

8. Honor of Kings (2015) – per 2021 – US$10 miliar

Minggu lalu, pemasukan Honor of Kings mencapai US$10 miliar. Dengan begitu, game MOBA tersebut menjadi mobile game pertama yang mendapatkan pencapaian tersebut. Ironisnya, Honor of Kings hanya membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa mendapatkan US$10 miliar. Padahal, League of Legends — yang menjadi inspirasi dari Honor of Kings — membutuhkan waktu 10 tahun untuk mendapatkan US$10 miliar.

9. Lineage (1998) – per 2019 – US$9,635 miliar

Lineaga dirilis pada September 1998. Per 2019, total pemasukan yang didapat game MMORPG asal Korea Selatan ini mencapai US$9,7 miliar, menjadikannya sebagai salah satu game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Faktanya, Lineage merupakan salah satu franchise game paling populer di Korea Selatan.

Berkat kesuksesan Lineage, franchise itu menelurkan banyak game lain. Misalnya, pada 2003, Lineage II dirilis. Game itu merupakan prekuel dari Lineage, dengan setting waktu 150 tahun sebelum Lineage. Pada 2017, tiga game Lineage diluncurkan sekaligus, yaitu Lineage 2 Revolution, Lineage 2 M, dan Lineage Red Knights. Ketiganya merupakan mobile game. Lineage 2 M — yang merupakan versi mobile dari Lineage II — diluncurkan pada 2019.

10. Monster Strike (2013) – per 2021 – US$9,3 miliar

Monster Strike menjadi mobile game kedua yang masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Diluncurkan pada 2013, Monster Strike dengan cepat menjadi populer di Jepang. Per Oktober 2018, total pemasukan dari game itu mencapai US$7,2 miliar. Ketika itu, Monster Strike berhasil menjadi mobile game dengan pemasukan terbesar, menggeser Puzzle & Dragons yang sebelumnya memegang gelar tersebut.

Monster Strike. | Sumber: VentureBeat

Dari daftar di atas, saya mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan. Pertama, di era sebelum konsol, penjualan mesin arcade menjadi sumber pemasukan terbesar untuk game. Dan walau tiga peringkat teratas diisi oleh game klasik, hal itu bukan berarti industri game menyusut. Data dari berbagai perusahaan riset menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, industri game terus berkembang.

Lalu, kenapa tidak ada game modern yang pemasukannya mengalahkan game klasik? Kemungkinan, hal ini terjadi karena banyaknya game yang tersedia di pasar. Jadi, total belanja yang dihabiskan oleh pemain juga terbagi ke jauh lebih banyak game. Sehingga, tidak ada satu game yang berhasil mendapatkan pemasukan yang sangat besar.

Kesimpulan kedua, pemasukan mobile game tidak kalah besar dari pemasukan game-game PC atau konsol. Buktinya, Honor of Kings dan Monster Strike berhasil masuk dalam daftar 10 game dengan penghasilan terbesar sepanjang masa, walau kedua game itu baru diluncurkan pada era 2010-an.

Kesimpulan lain yang bisa ditarik dari kesuksesan Honor of Kings dan Monster Strike adalah jika sebuah game berhasil sukses di pasar game yang besar, maka developer bisa fokus pada satu pasar itu saja. Honor of Kings sangat populer di Tiongkok dan Monster Strike di Jepang. Namun, keduanya tidak terlalu populer di dunia internasional. Meksipun begitu, keduanya tetap dapat meraup penghasilan miliaran dollar. Hal ini bisa terjadi karena Tiongkok merupakan pasar game terbesar, dan Jepang pasar game terbesar ketiga.

Kesimpulan terakhir, 6 dari 10 game dalam daftar di atas merupakan game free-to-play. Hal ini menunjukkan besarnya potensi dari model bisnis ini. Jadi, tidak heran jika sejumlah perusahaan game merombak model bisnis dari franchise lama mereka, seperti Konami yang meluncurkan eFootball sebagai game free-to-play.

Bagi developer game, salah satu daya tarik model bisnis free-to-play game adalah game tetap bisa memberikan pemasukan bertahun-tahun sejak game itu diluncurkan. Sementara jika developer menggunakan model bisnis game premium — jadi Anda cukup membeli game itu sekali dan Anda bisa memainkannya selamanya — mereka hanya punya dua kesempatan untuk mendapatkan pemasukan. Pertama, ketika mereka pertama kali meluncurkan game mereka. Kedua, saat mereka meluncurkan DLC.

10 Game dengan Angka Penjualan Terbesar

Selain total pemasukan, metrik lain untuk mengukur kesuksesan sebuah game adalah menghitung angka penjualan game tersebut. Berikut 10 game dengan angka penjualan tertinggi.

1. Tetris – 500+ juta unit

Menghitung angka penjualan Tetris tidak mudah, mengingat game ini pertama kali diluncurkan pada 1984. Menurut Digital Trends, penjualan fisik dari Tetris mencapai 70 juta unit. Sekitar 35 juta unit berasal dari paket bundling Tetris dengan Nintendo Game Boy. Setelah itu, Tetris diluncurkan di mobile, yang mendorong angka penjualan. Pada 2014, VentureBeat melaporkan bahwa game Tetris yang berbayar telah diunduh sebanyak 425 juta kali. Angka ini tidak mencakup versi gratis dari Tetris. Jadi, kemungkinan,  total penjualan Tetris bahkan lebih tinggi dari 500 juta unit.

2. Minecraft – 238+ juta unit

Ketika pertama kali diluncurkan pada 2009, Minecraft bisa dimainkan dengan gratis. Beberapa bulan kemudian, Minecraft dijual dengan sistem pre-order. Sekarang, Anda bisa memainkannya dengan gratis. Namun, jika Anda ingin memainkannya di PC atau konsol, Anda harus membelinya. Total penjualan dari Minecraft dari PC, konsol, dan mobile diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta unit.

Total penjualan Minecraft. | Sumber: Statista

3. Grand Theft Auto V – 150+ juta unit

Berdasarkan laporan keuangan Take-Two pada Q1 2020, sejak diluncurkan pada 2013, Grand Theft Auto V telah terjual sebanyak 135 juta unit. Sebanyak 15 juta unit terjual pada 2020. Per Agustus 2021, total penjualan GTA V menembus 150 juta unit. Angka ini mencakup penjualan GTA V di semua platform.

4. Wii Sports – 82,9 juta unit

Total penjualan Wii Sports mencapai 82,9 juta unit, menjadikannya sebagai salah satu game paling laris sepanjang masa. Namun, angka penjualan itu tidak menggambarkan kesuksesan game tersebut. Pasalnya, game itu memang dijual bersamaan dengan konsol Wii. Jadi, setiap orang yang membeli Wii akan mendapatkan game Wii Sports, tidak peduli apakah dia ingin membeli game tersebut atau tidak.

5. PUBG – 70+ juta unit

PlayerUnknwon’s Battlegrounds (PUBG) pertama kali diluncurkan pada 2017.  Hanya dalam waktu 4 tahun, game tersebut berhasil terjual sebanyak 70 juta unit. Dan angka penjualan PUBG masih menunjukkan angka naik. Tak hanya itu, PUBG juga cukup populer di mobile. Versi mobile dari PUBG telah diunduh sebanyak lebih dari 1 miliar kali. Hal ini menjadikan PUBG Mobile sebagai salah satu mobile game terpopuler sepanjang masa.

6. Super Mario Bros. – 48,24 juta unit

Super Mario Bros. diluncurkan pertama kali untuk Nintendo Entertainment System (NES). Ketika itu, game tersebut berhasil terjual sebanyak 40 juta unit. Setelah itu, game ini juga dirilis untuk beberapa konsol buatan Nintendo lainnya, seperti Game Boy Color, Game Boy Advance, dan Wii Virtual Console. Di ketiga platform tersebut, Super Mario Bros. terjual sebanyak 8 juta unit.

Super Mario Bros. untuk NES. | Sumber: Digital Trends

7. Pokemon Gen. 1 – 47,52 juta unit

Game Pokemon generasi pertama hadir dalam empat versi: Red, Blue, Yellow, dan Green. Di Jepang, ada dua game Pokemon generasi pertama, yaitu Red dan Green. Namun, untuk peluncuran global, Nintendo merilis tiga varian, yaitu Red, Blue, dan Yellow. Secara total, keempat game Pokemon generasi pertama terjual sebanyak 47,52 juta unit. Menurut Digital Trends, sekitar 46 juta unit dari game Pokemon generasi pertama terjual di Game Boy. Sementara sekitar 1,5 juta lainnya terjual melalui Nintendo 3DS Virtual Console.

8. Mario Kart 8/Deluxe – 45,53 juta unit

Mario Kart 8 adalah game Wii U dengan angka penjualan tertinggi. Meskipun begitu, total penjualan Mario Kart 8 di Wii U hanyalah 8,45 juta unit. Hal ini tidak aneh, mengingat Wii U hanya terjual sebanyak 13,56 juta unit per Desember 2019. Angka penjualan Mario Kart 8/Deluxe naik ketika Nintendo meluncurkan game itu di Switch. Di konsol itu, Mario Kart 8 Deluxe terjual sebanyak 37,08 juta unit, menurut Nintendo.

9. Wii Fit dan Wii Fit Plus 43,8 juta unit

Wii Fit dijual bersama aksesori Balance Board. Sesuai namanya, Wii Fit mengintegrasikan kegiatan olahraga ke dalam game, mendorong para pemilik Wii untuk menggerakkan badan mereka. Dan ternyata, “gameplay” ini terbukti populer. Wii Fit terjual sebanyak 22 juta unit. Sementara Wii Fit Plus — yang memiliki lebih banyak olahraga — terjual sebanyak 21 juta unit. Dengan begitu, Wii Fit menjadi game terpopuler ke-2 di Wii, hanya kalah dari Wii Sports.

10. Red Dead Redemption 2 – 38 juta unit

Red Dead Redemption 2 adalah salah satu game paling ambisius buatan Rockstar. Dan Rockstar berhasil membuat game open world dengan karakter yang realistis dan detail visual yang fantastis. Menurut ScreenRant, per Agustus 2021, game itu telah terjual sebanyak 38 juta unit.

Red Dead Redemption 2. | Sumber: Polygon

Dari daftar kali ini, salah satu hal yang bisa saya simpulkan adalah game klasik sekali pun tetap bisa populer jika ia diluncurkan di platform yang sesuai. Selain itu, angka penjualan sebuah game bisa didorong jika game tersebut diluncurkan di banyak platform, seperti yang dibuktikan oleh Minecraft dan Grand Theft Auto.

Selain menjadi salah satu game dengan angka penjualan terbanyak, GTA V juga merupakan salah satu game yang paling laris dalam waktu paling singkat. Ketika diluncurkan untuk PlayStation 3 dan Xbox 360, game itu terjual sebanyak 11,21 juta hanya dalam waktu 24 jam. Menariknya, Monster Hunter Rise menjadi salah satu game yang terjual dengan cepat. Dalam waktu 3 hari, game itu terjual sebanyak 4 juta unit. Padahal, game tersebut hanya tersedia untuk Switch, setidaknya untuk saat ini.

10 Mobile Game dengan Pemasukan Paling Besar

Jika dibandingkan dengan jumlah gamers PC dan konsol, jumlah mobile gamers jauh lebih banyak. Namun, spending yang dikeluarkan oleh para mobile gamers belum tentu sebesar total belanja dari gamers konsol dan PC. Karena itu, di segmen ini, saya ingin fokus pada mobile game untuk melihat berapa banyak pemasukan yang bisa didapat oleh mobile game.

1. Honor of Kings (2015) – US$10 miliar

Seperti yang sudah saya sebutkan, Honor of Kings merupakan mobile game pertama yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$10 miliar. Saat ini, game itu merupakan game paling sukses dari Tencent. Dan ke depan, Honor of Kings akan tetap berkontribusi pada pemasukan Tencent. Pasalnya, sampai saat ini, game tersebut masih punya 100 juta pemain aktif harian.

Honor of Kings sangat sukses di Tiongkok. Pada 2018, 98% pemasukan dari game ini berasal dari gamers di Tiongkok. Begitu suksesnya Honor of Kings sehingga ia disebut sebagai sebagai “candu”. Dan hal ini mendorong pemerintah Tiongkok untuk memperketat regulasi terkait waktu bermain anak dan remaja di bawah umur.

2. Monster Strike (2013) – US$9,3 miliar

Monster Strike diluncurkan pada Agustus 2013 oleh developer Jepang Mixi. Game ini merupakan game RPG dengan elemen puzzle serta fitur multiplayer. Monster Strike sangat populer di Jepang. Selain di Jepang, game ini juga diluncurkan di Amerika Utara, Taiwan, dan Korea Selatan. Hanya saja, Monster Strike tidak begitu populer di negara-negara itu.

Namun, spending dari para gamers di Jepang sudah cukup untuk membuat Monster Strike menjadi salah satu mobile game dengan pemasukan terbesar speanjang masa. Faktanya, pada 2014, game itu menjadi mobile game dengan pemasukan terbesar. Mixi — yang dulunya dikenal dengan nama XFLAG —  bahkan mengaku bahwa Monster Strike menyelamatkan mereka dari kebangkrutan.

3. Clash of Clans (2012) – US$7,7 miliar

Clash of Clans pertama kali diluncurkan untuk iOS pada Agustus 2012. Satu tahun kemudian, Supercell meluncurkan game ini di Android. Clash of Clans adalah game buatan Supercell yang paling sukses. Faktanya, kesuksesan Clash of Clans yang membuat nama Supercell menjadi sangat dikenal seperti sekarang. Setelah sukses dengan Clash of Clans, Supercell meluncurkan empat game spin-off dari game tersebut, yaitu Clash Royale, Clash Mini, Clash Quest, dan Clash Heroes.

4. Candy Crush Saga (2012) – US$6,4 miliar

Pada awalnya, Candy Crush Saga diluncurkan sebagai broswer game. Kemudian, game ini diluncurkan di iOS pada November 2012 dan di Android pada Desember 2012. Candy Crush dianggap sebagai salah satu mobile game dengan model freemium yang paling sukses. Memang, Anda bisa memainkan game match-three puzzle ini tanpa harus mengeluarkan uang. Namun, para pemain tetap terdorong untuk membeli item dalam game karena item membantu membantu mereka untuk melalui level yang sulit.

5. PUBG Mobile (2018) – US$6,2 miliar

PUBG adalah salah satu pelopor genre battle royale. Versi PC dari PUBG dirilis pada 2017. Satu tahun kemudian, pada Maret 2018, PUBG Mobile diluncurkan. Pada awalnya, PUBG menghadapi persaingan ketat dengan Fortnite, yang juga mengadopsi genre battle royale. Namun, PUBG berhasil bertahan dan menjadi salah satu game battle royale paling sukses di mobile.

Di Tiongkok, Tencent menjadi publisher dari PUBG. Pada awalnya, mereka juga menghadapi masalah. Pasalnya, regulator Tiongkok tengah memperketat peraturan terkait peluncuran dan monetisasi game baru. Tencent dilarang untuk memonetisasi PUBG Mobile karena game itu dianggap melanggar peraturan terkait kekerasan dalam game. Pada akhirnya, PUBG Mobile ditarik dari Tiongkok dan diluncurkan kembali dengan nama Peacekeeper Elite atau Game for Peace.

Battleground India Mobile adalah versi India dari PUBG Mobile.

Tak hanya di Tiongkok, PUBG Mobile juga mengalami masalah di beberapa negara lain, termasuk India, yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk PUBG Mobile. Alasan pemerintah India menarik PUBG Mobile dari App Store dan Play Store adalah karena mereka khawatir akan keamanan siber dari game itu. Selain itu, mereka juga khawatir Tiongkok akan menyadap data pemain PUBG Mobile, mengingat game itu dinaungi oleh Tencent sebagai publisher. Hal ini mendorong Krafton untuk menjadi publisher dari PUBG Mobile di India. Setelah PUBG Mobile dilarang, Krafton meluncurkan kembali game itu dengan nama Battlegrounds India Mobile.

6. Puzzle & Dragons (2012) – US$5,6 miliar

Sejak diluncurkan pada Februari 2012, Puzzle & Dragons itu telah diunduh sebanyak 80 juta kali. Tidak hanya itu, game ini juga merupakan mobile game pertama yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar. Jepang memberikan kontribusi terbesar pada pemasukan dari Puzzle & Dragons. Saat ini, pemasukan game ini memang menunjukkan tren turun. Namun, setiap bulan, pemasukan Puzzle & Dragons tetap mencapai puluhan juta dollar.

7. Fate/Grand Order (2015) – US$5,4 miliar

Fate/Grand Order adalah game RPG buatan Aniplex yang didasarkan pada franchise Fate/stay night dari Type-Moon. Game ini pertama kali diluncurkan untuk Android di Jepang pada Juli 2015. Dua minggu kemudian, game tersebut dirilis untuk iOS. Versi bahasa Inggris dari game ini diluncurkan pada Juni 2017.

Game Fate/Grand Order sangat populer di Jepang. Faktanya, gamers Jepang memberikan kontribusi 82% dari total pemasukan game itu. Pemasukan Fate/Grand Order mencapai lebih dari US$5 miliar, menjadikannya sebagai salah satu mobile game Sony yang paling populer. Pasalnya, Aniplex merupakan bagian dari Sony Music Entertainment di Jepang.

8. Pokemon Go (2016) – US$5,2 miliar

Diluncurkan pada Juli 2016, Pokemon Go dengan cepat menjadi fenomena di seluruh dunia. Salah satu daya tarik dari game ini adalah elemen Augmented Reality yang developer Niantic integrasikan pada game ini. Gameplay Pokemon Go juga mendorong para pemainnya untuk berjalan-jalan dan menjelajah di dunia nyata. Hal ini berkebalikan dengan kebanyakan mobile game, yang  biasanya membuat para pemainnya duduk diam.

9. Fantasy Westward Journey (2015) – US$4,7 miliar

Fantasy Westward Journey merupakan mobile game yang diadaptasi dari game MMORPG untuk PC dengan judul yang sama. Versi PC dari game itu diluncurkan pada Desember 2001. Sementara versi mobile dari Fantasy Westward Journey dirilis untuk iOS dan Android pada Maret 2015.

Fantasy Westward Journey 3D bakal diluncurkan dalam waktu dekat. | Sumber: Twitter

Pada 2016, Fantasy Westward Journey berhasil menjadikan developer NetEase sebagai perusahaan mobile game dengan pemasukan terbesar. Sampai sekarang, game itu tetap memberikan kontribusi besar pada pemasukan NetEase. Faktanya, di Tiongkok Fantasy Westward Journey sering masuk ke dalam daftar game dengan players spending setiap bulan. Biasanya, game ini ada di peringkat 2, kalah dari Honor of Kings.

10. Lineage M (2017) – US$3,5 miliar

Lineage M diriliis pada 2017. Game ini merupakan versi mobile dari MMORPG Lineage yang diluncurkan pada 1998. Di Korea Selatan, Lineage adalah salah satu franchise paling populer. Jadi, tidak heran jika hanya dalam waktu tujuh jam sejak ia diluncurkan, Lineage M berhasil menjadi game paling populer di App Store Korea Selatan.

Dalam waktu sebulan sejak peluncuran, Lineage M berhasil mendapatkan US$233 juta. Pemasukan game itu menembus US$1 miliar pada Juni 2018. Seperti yang disebutkan oleh Pocket Gamer, sampai sekarang, Lineage M adalah salah satu game paling menguntungkan untuk developer NCSoft.

Dalam daftar mobile game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa, umur mobile game yang masuk dalam daftar tersebut relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan game-game dalam daftar game dengan pemasukan terbesar. Tidak heran, mengingat mobile adalah platform yang relatif baru dari konsol atau PC. Meskipun begitu, semua mobile game itu memiliki pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Hal menarik lainnya yang dapat disimpulkan dari daftar mobile game dengan pemasukan terbesar adalah beragamnya genre dari game yang masuk daftar tersebut. Di satu sisi, game-game seperti Honor of Kings, PUBG Mobile, dan Lineage M merupakan game dengan gameplay yang ditujukan untuk hardcore gamers. Di sisi lain, game-game kasual — seperti Monster Strike, Candy Crush Saga, dan Puzzle & Dragons — juga berhasil masuk dalam daftar. Hal ini menjadi bukti bahwa game kasual pun punya pasar yang tidak kalah besar.

Sumber header: PC Mag

Babak Final Wild Rift Not So Ez Tournament by ViCee Siap Digelar

Ajang turnamen LoL Wild Rift bertajuk Not So Ez by ViCee akan segera masuk pada puncaknya, yaitu partai final. Setelah melewati masa kualifikasi dan semifinal, dari 128 tim maka terpilih 4 tim untuk bertanding memperebutkan posisi 1, 2 dan 3, dan merebutkan hadiah utama total 10 juta rupiah. 

Keempat tim itu adalah Tim Tuesday, Wild Beat Esport, As a Team dan Menuju Jerman. Untuk babak final sendiri akan bertanding tim Tuesday VS Wild Beast Esport sedangkan perebutan juara ketiga alias bronze match adalah As a Team VS Menuju Jerman

Pertandingan sendiri akan dijalankan secara online dan akan bisa ditonton secara live via akun Youtube ViCee. Pertandingan akan digelar 10 Oktober mulai pukul 13.00 WIB.

Selain babak final akan ada keseruan lain yang dihadirkan, yaitu mabar bareng tim pro. Pemenang alias juara 1 nantinya akan bermain melawan tim Wild Rift BOOM ID. Pertandingan ini tentunya akan menjadi kesempatan baik bagi tim pemenang Not So Ez Tournament by ViCee karena akan bisa memberikan pengalaman berharga bagi mereka. 

Tidak hanya itu akan ada pula kuis berhadiah saldo Gopat yang bisa didapatkan oleh peserta, akan ada pertanyaan selama pertandingan berlangsung yang nantinya bisa dijawab di kolom komentar. Di akhir acara akan diumumkan para pemenangnya. 

Ini baru kali pertama ViCee Indonesia menggelar Not So Ez Esports Tournament, League of Legends, Wild Rift. Selain uang tunai, Wild Rift juga memberikan hadiah untuk para pemenang, yaitu set Wild Rift Turret Phone Stand, Wild Rift T-Shirt, dan Batik Mask. Semuanya official merchandise.

Not So Ez Esports Tournament, presented by ViCee Indonesia juga memberikan kesempatan bagi para finalis dengan sesi Poaching Clinic bersama coach @yotalogy.

Jangan kelewatan untuk menonton babak final di Youtube ViCee jam 13.00 WIB hari Minggu 10 Oktober 2021, dapatkan hadiah di kuis selama acara.

Not So Ez Esports Tournament di sponsori penuh oleh ViCee dan didukung oleh Hybrid.co.ic dan Hasagi.