Penerus Chipset Exynos 2100 Bakal Ditenagai GPU RDNA Besutan AMD

Kalau Anda masih ingat, pada pertengahan tahun 2019, Samsung pernah mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan AMD untuk membawa arsitektur GPU RDNA ke kategori smartphone dan tablet. Samsung rupanya tidak lupa akan rencana tersebut, dan mereka sudah punya update progres terbarunya.

Dalam acara peresmian chipset Exynos 2100 – chipset yang akan menenagai seri Galaxy S21 – Samsung turut mengumumkan bahwa upayanya bersama AMD untuk mengintegrasikan GPU berbasis RDNA ke chipset Exynos sudah hampir membuahkan hasil. Dengan kata lain, GPU RDNA besutan AMD ini bakal bisa kita jumpai pada chipset flagship Samsung yang selanjutnya.

Kapan penerus Exynos 2100 ini akan hadir masih tanda tanya. Namun kalau semuanya berjalan sesuai tradisi, sepertinya Samsung bakal memperkenalkannya di awal tahun depan bersama seri Galaxy S22. Kalau benar, Galaxy S22 semestinya bakal menawarkan performa gaming yang cukup fenomenal.

Asumsi ini tentu didasari oleh performa GPU RDNA di PC yang memang cukup mengesankan. GPU seperti Radeon RX 5600 XT dan RX 5700 XT terbukti mampu memberikan keseimbangan yang pas antara harga dan performa – setidaknya sebelum Nvidia mengumumkan GeForce RTX 30 Series dan AMD yang menyusul dengan Radeon RX 6000 Series.

Salah satu kartu grafis Radeon RX 5600 XT yang cukup laris di pasaran / Sapphire
Salah satu kartu grafis Radeon RX 5600 XT yang cukup laris di pasaran / Sapphire

RDNA memang bukanlah arsitektur terbaru yang AMD punyai sekarang, tapi paling tidak itu yang menjadi basis utama arsitektur yang mereka gunakan saat ini, yakni RDNA 2 yang terdapat pada console next-gen maupun seri kartu grafis RX 6000 Series tadi.

Di sektor mobile, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan antara performa dan efisiensi daya, sebab performa yang kencang saja bakal percuma kalau baterai perangkat jadi cepat habis. Semestinya inilah yang menjadi fokus utama Samsung dan AMD, apalagi mengingat arsitektur RDNA sendiri dikenal jauh lebih efisien daripada arsitektur yang AMD gunakan sebelumnya.

Tentunya akan sangat menarik membandingkan performa GPU RDNA pada chipset Exynos dengan performa GPU Adreno besutan Qualcomm. Selama ini, banyak konsumen yang mengeluhkan mengapa smartphone flagship Samsung di luar pasar Amerika Serikat tidak menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon, dan salah satu alasannya berkaitan dengan perbedaan kinerja GPU yang cukup lumayan.

Bagaimana seandainya situasinya berbalik ketika chipset Exynos sudah menggunakan GPU RDNA nantinya?

Via: AnandTech.

OPPO Reno5 Resmi Tersedia di Indonesia

Resmi sudah, per 12 Januari 2021 kemarin, OPPO Reno5 telah tiba di Indonesia. Dengan banderol Rp4.999.000, smartphone yang berfokus pada kemampuan videografi ini siap meneruskan jejak pendahulunya ‘merusak’ pasar smartphone kelas menengah.

Kalau melihat pencapaiannya sejauh ini, sepertinya Reno5 berada di jalur yang benar. Dalam waktu hanya tiga menit pasca program flash sale-nya dimulai di Shopee, Reno5 langsung habis terjual sebanyak 400 unit. Kendati demikian, OPPO memastikan konsumen masih bisa melakukan pre-order Reno5 sampai tanggal 21 Januari mendatang, sebelum akhirnya perangkat tersebut dijual secara luas.

Kalau kita lihat, harga jualnya memang sama persis seperti Reno4 ketika pertama diluncurkan pada bulan Agustus 2020 lalu, namun sudah pasti ada sejumlah pembaruan dari segi hardware yang dibawanya. Yang paling utama adalah layarnya. Tipe panel, ukuran, dan resolusinya sama persis – AMOLED 6,4 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel – akan tetapi refresh rate-nya sudah ditingkatkan menjadi 90 Hz.

OPPO juga telah menciutkan bezel bawah layar Reno5, sehingga otomatis rasio layar ke bodinya pun naik menjadi 91,7%. Secara keseluruhan, Reno5 menjanjikan pengalaman visual yang lebih baik daripada pendahulunya, dan itu penting karena letak keunggulan utama ponsel ini berada pada kapabilitas videografinya.

OPPO Reno5

Beralih ke chipset, Reno5 kembali menggunakan chipset Snapdragon 720G seperti Reno4, lengkap beserta RAM 8 GB dan penyimpanan internal 128 GB, yang masih bisa diperluas lagi dengan bantuan kartu microSD. Yang berubah adalah baterainya, kini dengan kapasitas yang lebih besar – 4.310 mAh – dan dukungan teknologi fast charging yang lebih cepat lagi.

Spesifiknya, Reno5 mendukung pengisian daya dengan output maksimum 50 W, dan konsumen bebas menggunakan charger SuperVOOC (yang termasuk dalam paket penjualan) maupun charger lain yang memanfaatkan protokol Qualcomm Quick Charge atau USB Power Delivery. Secepat apa memangnya proses charging yang dibutuhkan Reno5? Cuma 31 menit untuk mengisi hingga 80%, atau 48 menit untuk mengisinya sampai benar-benar penuh.

Semua itu dikemas dalam bodi yang berukuran nyaris identik seperti sebelumnya, dengan tebal hanya 7,8 mm dan bobot 171 gram. Lebih menarik lagi, Reno5 yang hadir dalam dua varian warna dan tekstur ini akhirnya sudah dilengkapi dengan chip NFC yang terintegrasi.

Untuk kameranya, Reno5 mengemas empat kamera belakang dengan konfigurasi sebagai berikut: kamera utama 64 megapixel f/1.7, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, kamera macro 2 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Kamera depannya sendiri tercatat menawarkan resolusi 44 megapixel.

Semua fitur kamera andalan Reno4 ada di sini, mulai dari AI Color Portrait, AI Monochrome Video, sampai Night Flare Portrait, tidak ketinggalan pula fitur-fitur yang sudah tersedia sejak generasi sebelum-sebelumnya. Yang baru adalah tiga fitur khusus untuk keperluan videografi, yakni AI Highlight Video, AI Mixed Portrait, dan Dual-View Video, yang semuanya sudah sempat saya bahas secara mendetail sebelumnya.

Tren 5G dan fokus ke videografi

OPPO Reno5 5G

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kenapa harus video? Kalau kita perhatikan, fokus seri Reno dari generasi ke generasi memang berganti antara foto dan video, seperti misalnya Reno2 yang pertama kali memperkenalkan fitur Ultra Steady Video, kemudian Reno3 yang kembali berfokus ke fotografi lewat fitur 108MP Ultra Clear Image.

Lebih lanjut, Reno5 juga dipersiapkan oleh OPPO untuk menyambut teknologi 5G – OPPO bakal meluncurkan Reno5 5G di bulan Februari – dan 5G sudah pasti bakal mampu memaksimalkan fitur-fitur video yang tersedia. Yang paling gampang, proses upload konten video dapat dipersingkat secara signifikan ketika jaringan 5G memang sudah tersedia di Indonesia.

Fitur-fitur yang ada di Reno5 pun dirancang mengikuti tren video pendek di kalangan pengguna secara umum. Lewat Reno5, OPPO pada dasarnya ingin mendemokratisasikan tren ini sehingga yang bisa ikut berpartisipasi bukan hanya kalangan kreator, tapi juga para amatir berkat kemudahan menghasilkan video-video yang kreatif di Reno5 tanpa bantuan perangkat tambahan.

Seperti yang kita tahu, seri Reno memang menarget pasar mainstream ketimbang niche. Kebetulan segmen pasar smartphone seharga 3 – 5 jutaan merupakan pasar terkuat OPPO selama ini, sehingga tidak mengejutkan apabila Reno5 kembali diposisikan di segmen ini.

Pertanyaan yang terakhir, apakah fitur-fitur videografi baru yang ditawarkan Reno5 juga akan tersedia di ponsel OPPO lainnya? Di Reno4 masih ada kemungkinan meski beberapa hal tidak bisa dioptimalkan, tapi di seri A sepertinya hampir mustahil karena banyak alasan (beda chipset, beda kamera, dan lain sebagainya).

Seandainya 5 juta rupiah terdengar terlalu mahal, Anda mungkin bisa menunggu sampai bulan April mendatang. Rencananya, OPPO bakal meluncurkan Reno5 F di bulan tersebut, yang kabarnya cuma akan tersedia secara khusus di wilayah Indonesia. Kalau melihat riwayat generasi-generasi sebelumnya, varian F ini selalu menjadi yang paling terjangkau dari keseluruhan lini.

Sensor Sidik Jari Ultrasonik Generasi Kedua Qualcomm Lebih Luas Sekaligus Lebih Responsif

Sensor sidik jari di balik layar sudah bukan barang baru lagi di tahun 2021 ini. Kendati demikian, sebenarnya masih banyak yang bisa disempurnakan dari teknologi tersebut, misalnya saja luas area pada layar yang bisa dibaca oleh sensor, maupun seberapa cepat sidik jari pengguna dapat terbaca.

Problem-problem inilah yang hendak dibenahi oleh Qualcomm. Mereka baru saja mengumumkan 3D Sonic Sensor Gen 2, generasi baru dari sensor ultrasoniknya yang sudah bisa kita jumpai di smartphonesmartphone flagship Samsung sejak tahun 2018. Timing pengumuman ini pun bukanlah suatu kebetulan mengingat Samsung memang akan segera memperkenalkan ponsel flagship terbarunya, Galaxy S21.

Apa saja penyempurnaan yang dibawa? Yang paling utama adalah area permukaan sensor yang lebih luas; 8 mm x 8 mm, alias 77% lebih luas dibanding generasi pertamanya yang tercatat memiliki area permukaan seluas 4 mm x 9 mm. Karena lebih luas, otomatis data biometrik yang direkam pun juga lebih banyak, sehingga kinerjanya secara keseluruhan bakal semakin akurat.

Qualcomm 3D Sonic Sensor Gen 2

Bukan cuma itu, Qualcomm mengklaim sensor ultrasonik generasi kedua ini dapat membaca sidik jari 50% lebih cepat daripada sebelumnya. Peningkatan performa ini penting mengingat Qualcomm sebenarnya juga punya sensor lain bernama 3D Sonic Max, yang ukuran penampangnya sangat luas meski kinerjanya sama persis seperti generasi yang pertama.

Secara teknis, Qualcomm 3D Sonic Sensor Gen 2 ini memiliki ketebalan hanya 0,2 mm, cukup tipis untuk disematkan di balik panel OLED yang fleksibel. Apakah ini artinya penerus Galaxy Z Fold2 dan Z Flip bakal dilengkapi sensor sidik jari di balik layarnya? Bisa jadi demikian.

Menurut Qualcomm, ponsel pertama yang dibekali 3D Sonic Sensor Gen 2 akan tersedia di awal tahun 2021 ini. Qualcomm memang tidak menyebut nama brand secara spesifik, tapi sejauh ini Samsung adalah konsumen terbesar sensor ultrasonik bikinan Qualcomm, dan saya tidak akan terkejut seandainya Galaxy S21 hadir bersama sensor ultrasonik generasi kedua ini. Kita tunggu saja kepastiannya di tanggal 14 Januari.

Sumber: Qualcomm.

Usung Kamera Istimewa, OPPO Reno5 Siap Membantu Memicu Lahirnya Generasi Kreator Konten Baru

Dari generasi ke generasi, seri OPPO Reno selalu menghadirkan terobosan demi terobosan di bidang fotografi dan videografi. Semuanya tentu bermula dari Reno 10x Zoom dengan teknologi kamera periskopnya, dan dari situ sistem kamera di seri Reno terus berevolusi hingga melibatkan banyak fitur berbasis artificial intelligence (AI).

Seri Reno5 tentu tidak luput dari tren tersebut. Selain membawa peningkatan dari segi spesifikasi, Reno5 turut mengusung sistem kamera yang lebih mumpuni ketimbang generasi sebelumnya.

Secara teknis, modul kamera belakangnya dihuni oleh empat kamera yang berbeda: kamera utama 64 megapixel f/1.7, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, kamera macro 2 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Di depan, ada kamera selfie 44 megapixel yang mengisi lubang kecil di ujung kiri atas layarnya.

Dibantu oleh image signal processor (ISP) canggih milik chipset Snapdragon 720G – 765G pada Reno5 5G – kamera Reno5 sanggup menghasilkan foto-foto yang menawan, baik di kondisi cahaya yang terang maupun redup. Tone warna yang dihasilkan tergolong netral dan tidak kelewat vibrant, dan distorsi yang menjadi penyakit umum kamera ultra-wide hampir tidak kentara pada Reno5.

Supaya lebih jelas, biar hasil jepretannya sendiri yang berbicara.

Demi memfasilitasi jiwa kreatif para konsumen seri Reno, OPPO tentu tidak lupa menyematkan sejumlah fitur fotografi berbasis AI pada Reno5. Fitur-fitur seperti AI Color Portrait, Night Flare Portrait, Ultra-Clear 108MP Image, Ultra-Dark Mode maupun Ultra-Night Selfie Mode kembali hadir pada Reno5 setelah sebelumnya menjadi salah satu daya tarik utama Reno4.

Di saat yang sama, OPPO turut menambahkan fitur bernama Image-Clear Engine (ICE) pada Reno5 yang bekerja dalam dua skenario. Yang pertama adalah untuk memastikan hasil bidikan tetap jernih ketika sedang memotret subjek bergerak, seperti misalnya anak-anak yang tengah bermain. Kedua, ICE juga akan membantu menghasilkan gambar yang tajam ketika pengguna melakukan pengambilan gambar secara cepat dan spontan.

Fokus ekstra di bidang videografi

OPPO Reno5

Itu tadi baru soal fotografi, dan OPPO rupanya telah memberikan perhatian ekstra pada kemampuan videografi Reno5. Lagi-lagi hal itu mereka wujudkan dengan melibatkan kecanggihan AI.

Secara keseluruhan, Reno5 mengemas tiga fitur videografi baru yang sebelumnya tidak tersedia pada pendahulunya. Fitur yang pertama adalah AI Highlight Video, yang tersedia buat kamera belakang maupun kamera depan. Fitur ini pada dasarnya bekerja dalam dua cara yang berbeda:

  • Ketika merekam video dalam kondisi pencahayaan yang redup, Reno5 bakal mengaktifkan algoritma Ultra Night Video guna memastikan hasil rekamannya tetap terlihat cerah, tajam sekaligus alami. Berdasarkan pengujian internal OPPO, hasil rekaman video malam hari di Reno5 bisa tampak sekitar 74,4% lebih cerah dan 33,7% lebih jelas berkat penerapan algoritma ini.
  • Ketika merekam video dengan cahaya latar belakang yang kuat, giliran algoritma HDR Live yang diaktifkan secara otomatis, dengan tujuan supaya subjek dan latar belakang bisa terlihat sama jelasnya sekaligus tetap kelihatan alami.

Yang cukup istimewa, rangkaian kalkulasi yang diterapkan oleh fitur AI Highlight Video ini rupanya hanya membutuhkan waktu pemrosesan sekitar 20 milidetik, dan konsumsi dayanya pun juga terbilang irit. Optimalisasi semacam ini mungkin terdengar sudah biasa di bidang fotografi, namun OPPO tampaknya ingin membuat gebrakan dengan menghadirkannya di bidang videografi.

Fitur yang kedua adalah AI Mixed Portrait, yang berfungsi untuk menggabungkan video portrait dan video latar belakang dalam satu bingkai yang sama. Hasil akhirnya adalah sebuah video dengan efek double exposure yang artistik, yang selama ini hanya bisa dihasilkan dengan melakukan penyuntingan secara intensif.

Terakhir, ada fitur Dual-View Video yang memungkinkan perekaman video menggunakan kamera belakang dan depan secara bersamaan, lengkap beserta beberapa opsi framing yang kreatif. Lalu saat perlu menyunting video lebih lanjut, pengguna bisa langsung berpindah ke aplikasi Soloop lewat shortcut baru di aplikasi kamera, dan di sana pengguna dapat langsung menciptakan film pendek yang menarik menggunakan fitur auto generate, atau memanfaatkan beragam template video yang tersedia.

Semua itu tanpa melupakan fitur-fitur videografi yang sudah ada pada Reno generasi sebelumnya, macam AI Monochrome Video maupun Ultra Steady Video 3.0. Dipadukan semuanya, Reno5 bakal membantu memicu lahirnya generasi kreator konten baru.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

OPPO Ungkap Spesifikasi dan Fitur Kamera Reno5 dan Reno5 5G

Sesuai janji yang diungkap pada bulan Desember kemarin, OPPO siap mendatangkan Reno5 secara resmi ke Indonesia pada awal tahun 2021 ini, persisnya pada tanggal 12 Januari mendatang. Seperti sebelum-sebelumnya, mendekati hari peluncurannya, OPPO mengadakan sejumlah pre-launch event guna membangun hype atas perangkat tersebut.

Sebelumnya, OPPO sudah membahas secara mendetail mengenai desain baru yang diusung oleh Reno5. Sekarang, giliran spesifikasi lengkap dan fitur-fitur kameranya yang dibahas. Kita mulai dari spesifikasi layarnya terlebih dulu, yang mencakup panel AMOLED 6,4 inci beresolusi FHD+, lengkap dengan refresh rate 90 Hz dan lapisan kaca Gorilla Glass 5.

Lanjut mengenai chipset, di sini rupanya Reno5 masih tetap menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 720G seperti sebelumnya, yang didampingi oleh RAM berkapasitas 8 GB dan storage internal 128 GB (plus slot kartu microSD). Yang berbeda, Reno5 sudah dilengkapi dengan NFC – penambahan yang sepele namun sangat penting bagi sebagian konsumen, apalagi mengingat absennya NFC memang selama ini menjadi salah satu kekurangan terbesar dari generasi sebelumnya.

Juga berbeda adalah baterainya. Kini dengan kapasitas yang lebih besar lagi, 4.310 mAh, serta dukungan teknologi fast charging yang lebih cepat lagi, yakni 50 W. Menariknya, OPPO tidak menyebut teknologi pengisian daya cepat milik Reno5 dengan istilah SuperVOOC meskipun paket penjualannya menyertakan sebuah adaptor SuperVOOC. Alasannya karena Reno5 juga kompatibel dengan dua protokol fast charging lain, yakni Qualcomm Quick Charge dan USB Power Delivery.

Namun Reno5 baru sebagian dari cerita lengkapnya, sebab OPPO juga bakal menghadirkan Reno5 5G. Versi 5G ini tentunya mengemas jeroan yang agak berbeda, utamanya di bagian chipset, yaitu Snapdragon 765G yang sepenuhnya mendukung jaringan 5G sub-6 GHz dan 5G mmWave. Kendati demikian, OPPO masih akan mengunci konektivitas 5G milik Reno5 sampai akhirnya jaringan 5G sudah siap untuk dikomersialkan di tanah air.

PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto, menjelaskan bahwa mereka harus meminta izin ke Kemkominfo terlebih dulu sebelum bisa menyelipkan label 5G pada nama Reno5. Meski sejauh ini belum ada yang berani memastikan kapan pastinya jaringan 5G akan tersedia di Indonesia, setidaknya ini merupakan indikasi kuat bahwa kehadirannya sudah kian dekat.

Kamera dengan fokus pada fitur-fitur videografi

Di atas kertas, Reno5 mengemas kamera depan 44 megapixel dan empat kamera belakang: kamera utama 64 megapixel f/1.7, kamera ultra-wide f/2.2, serta kamera macro dan kamera monokrom yang sama-sama beresolusi 2 megapixel. Namun seperti yang kita tahu, OPPO selalu menyematkan sejumlah fitur berbasis AI baru demi menyempurnakan hardware-nya.

Pada Reno5, fitur-fitur tersebut difokuskan untuk keperluan videografi. Secara total ada tiga fitur kamera baru yang Reno5 tawarkan. Yang pertama adalah AI Highlight Video. Fitur ini bisa bekerja dalam dua skenario: saat cahaya redup, ia akan mengaktifkan algoritma Ultra Night Video untuk menerangkan bagian-bagian yang gelap sekaligus menjaga tingkat detailnya; lalu saat subjek membelakangi sorotan cahaya yang kuat (backlighting), giliran algoritma HDR Live yang diterapkan demi menjaga tone warna yang tetap alami.

Fitur yang kedua dinamai AI Mixed Portrait, dan fungsinya adalah untuk menggabungkan dua video dalam satu bingkai yang sama. Prosesnya hanya memerlukan pengguna untuk mengambil video yang ingin dijadikan background dan video lain yang ingin dijadikan subjek portrait, dan hasilnya adalah sebuah video dengan efek double exposure yang artistik.

Ketiga, ada fitur Dual-View Video yang memungkinkan pengguna untuk merekam video menggunakan kamera depan dan belakang secara bersamaan, lengkap dengan beberapa opsi framing yang kreatif. OPPO juga tidak lupa untuk menyempurnakan aplikasi penyunting video bawaan Soloop, yang kini dilengkapi fitur auto-generate dan menawarkan berbagai video template (plus akses cepat langsung dari tampilan kamera).

Fitur-fitur yang menjadi andalan Reno generasi sebelumnya, macam AI Color Portrait, AI Monochrome Video, Night Flare Portrait, Ultra-Clear 108MP Image, dan lain sebagainya, masih tetap dipertahankan di Reno5. Juga menarik adalah penambahan fitur Image-Clear Engine yang dirancang untuk mengoptimalkan hasil pemotretan subjek bergerak.

Berbicara mengenai kemampuan kamera Reno5, fotografer Aries Lukman memuji tone warna netral yang dihasilkan oleh kamera Reno5, yang pada akhirnya bisa lebih memudahkan proses penyuntingan pasca pemotretan. Aries juga mengomentari kamera ultra-wide Reno5 yang minim distorsi, dan ini pada dasarnya menjelaskan bahwa OPPO turut menyempurnakan aspek-aspek yang mungkin tidak langsung terpantau di atas kertas.

Berikut adalah beberapa contoh hasil jepretan OPPO Reno5.

ColorOS 11.1 secara default dan satu model Reno5 khusus untuk Indonesia

Pada kenyataannya, Reno5 bakal menjadi smartphone pertama yang kebagian update ColorOS 11.1. Di versi terbarunya ini, ColorOS menawarkan sejumlah penyempurnaan terkait keperluan gaming. Salah satu yang paling menarik mungkin adalah Gaming Shortcut Mode, di mana proses loading awal game bisa dipercepat. Berdasarkan pengujian internal tim ColorOS, pada game Arena of Valor, proses loading-nya bisa 15 detik lebih cepat berkat fitur ini.

Tidak kalah menarik adalah fitur Adjustable Gaming Touch, di mana pengguna dapat melakukan kustomisasi terhadap parameter-parameter seperti touch response time, sensitivitas gyroscope dan lain sejenisnya. Dipadukan dengan performa kencang Snapdragon 765G di Reno5 5G, semestinya ini bisa menjadi perangkat gaming yang cukup mumpuni.

Satu-satunya informasi yang masih OPPO rahasiakan sampai detik ini adalah harga jual Reno5, yang baru akan dibeberkan pada tanggal 12 Januari mendatang. Yang sangat menarik, di hari peluncurannya nanti, OPPO juga bakal menyingkap model ketiga Reno5, yang kabarnya cuma akan tersedia di pasar Indonesia saja.

Vivo X60 dan X60 Pro Resmi Diluncurkan, Jadi yang Pertama Mengusung Chipset Exynos 1080

Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, seri Vivo X60 akhirnya resmi diperkenalkan pada tanggal 29 Desember kemarin. Sejauh ini yang hadir baru Vivo X60 dan X60 Pro, sedangkan X60 Pro+ kabarnya baru akan menyusul pada akhir bulan Januari nanti.

Dilihat sepintas, desainnya tidak berubah banyak jika dibandingkan dengan seri Vivo X50, terkecuali posisi lubang kamera depannya yang kini digeser ke tengah. Juga mirip seperti pendahulunya, X60 memiliki layar yang datar, sedangkan X60 Pro hadir dengan layar yang melengkung di samping kiri dan kanannya.

Terlepas dari perbedaan visual tersebut, spesifikasi layarnya sendiri identik baik di X60 maupun X60 Pro: AMOLED 6,56 inci dengan resolusi 2376 x 1080 pixel dan refresh rate 120 Hz. Juga sama persis adalah chipset yang digunakan, yakni Exynos 1080 yang merupakan chipset 5 nanometer pertama bikinan Samsung – X60 Pro+ kabarnya akan mengusung Snapdragon 888.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 8 GB pada X60 dan RAM 12 GB pada X60 Pro. Keduanya sama-sama dibekali storage internal UFS 3.1; X60 punya dua varian kapasitas (128 GB dan 256 GB), sedangkan X60 Pro hanya satu varian saja (256 GB). Vivo tidak lupa membekali X60 dan X60 Pro dengan dukungan fast charging 33 W terlepas dari selisih 100 mAh pada kapasitas baterainya (4.300 mAh dan 4.200 mAh).

Namun perbedaan yang paling signifikan di antara keduanya terletak pada kamera belakangnya. X60 hadir mengusung tiga kamera belakang, sedangkan X60 Pro dilengkapi empat kamera belakang. Satu kamera ekstra pada X60 Pro itu adalah kamera periskop 8 megapixel yang menawarkan optical zoom hingga sejauh 5x.

Vivo X60 Pro tampil lebih premium berkat sisi kiri dan kanan layar yang melengkung mengikuti kontur bodi / Vivo
Vivo X60 Pro tampil lebih premium berkat sisi kiri dan kanan layar yang melengkung mengikuti kontur bodi / Vivo

Selebihnya, kedua ponsel sama-sama mengunggulkan kamera utama 48 megapixel (Sony IMX598) yang dilengkapi teknologi gimbal terintegrasi beserta lensa besutan Zeiss, dengan sedikit perbedaan pada bukaan lensanya: f/1.8 di X60, f/1.5 di X60 Pro. Sisanya, ada kamera telephoto 13 megapixel (2x optical zoom) dan kamera ultra-wide 13 megapixel yang juga merangkap sebagai kamera macro.

Di Tiongkok, Vivo X60 dan X60 Pro bakal segera dijual masing-masing dengan harga mulai 3.500 yuan (± Rp7,5 jutaan) dan 4.500 yuan (± Rp9,6 jutaan). Sejauh ini masih belum ada informasi terkait rencana penjualannya di pasar internasional.

Sumber: GSM Arena.

Xiaomi Mi 11 Unggulkan Chipset Snapdragon 888 dan Layar 120 Hz Beresolusi 1440p

2020 kemarin Xiaomi seperti sedang berada di atas angin. Ponsel demi ponsel mereka luncurkan sepanjang tahun, tidak ketinggalan pula di segmen flagship lewat seri Mi 10. 2021 memang baru berjalan beberapa hari, tapi Xiaomi sudah tancap gas dengan meluncurkan Mi 11 bahkan sebelum pergantian tahun.

Ada banyak perubahan signifikan yang dibawa oleh Mi 11 jika dibandingkan dengan pendahulunya. Layar AMOLED-nya tidak hanya membesar menjadi 6,81 inci, tapi juga meningkat resolusinya menjadi 3200 x 1440 pixel. Di saat yang sama, Xiaomi turut mendongkrak refresh rate-nya lebih jauh lagi menjadi 120 Hz, plus memberikan satu sentuhan final, yakni touch sampling rate sebesar 480 Hz.

Xiaomi juga mendeskripsikan layar Mi 11 sebagai panel 10-bit, yang artinya ia lebih kaya warna daripada layar milik Mi 10. Tingkat kecerahan maksimumnya juga sangat mengesankan di angka 1.500 nit.

Secara estetika, Mi 11 tetap mempertahankan gaya desain pendahulunya yang elegan, tapi dengan bodi yang jauh lebih ramping: 8,06 mm, alias 0,9 mm lebih tipis daripada Mi 10. Kendati demikian, kapasitas baterainya tidak turun banyak; dari 4.780 mAh pada Mi 10 menjadi 4.600 mAh pada Mi 11. Malahan, dukungan output fast charging maksimumnya naik menjadi 55 W, atau 50 W jika mengambil rute wireless charging.

Beralih ke belakang, kita bakal menjumpai modul kamera dengan wujud yang berbeda, sekaligus yang lebih elegan kalau menurut saya pribadi. Modul tersebut dihuni oleh tiga kamera yang berbeda: kamera utama 108 megapixel f/1.85 dengan OIS, kamera telephoto 5 megapixel f/2.2 (2x optical zoom), dan kamera ultra-wide 13 megapixel f/2.4.

Jujur saya suka dengan konfigurasi seperti ini ketimbang yang melibatkan kamera macro dan depth sensor, sebab dua kamera ekstra itu mungkin adalah yang paling jarang digunakan oleh konsumen. Daripada punya lima kamera tapi dua di antaranya jarang dipakai, lebih baik cuma punya tiga tapi semuanya sering digunakan.

Lanjut mengenai spesifikasinya, sudah pasti Mi 11 mengemas dapur pacu yang sangat mumpuni. Utamanya berkat penggunaan chipset flagship Qualcomm Snapdragon 888 yang masih sangat gres, serta RAM 8 GB atau 12 GB LPDDR5 dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Di Tiongkok, Xiaomi Mi 11 saat ini sudah mulai dipasarkan dengan harga paling murah 3.999 yuan (± Rp8,5 jutaan) untuk varian 8 GB/128 GB. Belum diketahui kapan Xiaomi bakal membawanya ke pasar internasional, tapi yang pasti di Tiongkok mereka sudah berhasil menjual 350.000 unit Mi 11 dalam kurun waktu lima menit saja.

Sumber: AnandTech.

Samsung Galaxy S21 Siap Diluncurkan pada 14 Januari 2021

Samsung secara resmi mengumumkan jadwal perhelatan event Samsung Galaxy Unpacked 2021: 14 Januari, pukul 22.00 WIB. Tanpa harus terkejut, tentu saja acara bakal diselenggarakan sepenuhnya secara online.

Tagline yang mereka usung kali ini adalah “Welcome to the Everyday Epic”, dan yang bakal menjadi bintang utama dari ajang tersebut sudah pasti adalah model teranyar dari keluarga Samsung Galaxy S. Kalau Anda sempat mengikuti sejumlah rumor yang beredar, Anda semestinya sudah tahu cukup banyak mengenai Samsung Galaxy S21.

Dari video teaser di bawah, kita dapat melihat modul kamera Galaxy S21 meskipun gambarnya buram. Bentuknya langsung mengingatkan saya pada Nokia 7610, dan ini sama persis seperti yang ada pada bocoran gambar Galaxy S21 yang beredar menjelang pergantian tahun kemarin.

Bocoran gambarnya sendiri menunjukkan dua varian ukuran yang berbeda, yakni Galaxy S21 dan Galaxy S21+. Kalau mengikuti tradisi tahun lalu, keduanya semestinya bakal mengusung spesifikasi yang nyaris identik. Rumor lain yang beredar menyebutkan bahwa seri Galaxy S21 bakal ditenagai oleh chipset Exynos 2100 yang diproduksi menggunakan proses pabrikasi 5 nanometer (atau Snapdragon 888 di Amerika Serikat).

Bagaimana dengan model yang ketiga, yakni Galaxy S21 Ultra? Bocoran gambarnya memang belum ada untuk model yang paling mahal ini, akan tetapi perangkat tersebut dilaporkan bakal menawarkan sejumlah keunggulan yang absen pada dua saudaranya.

Yang paling utama adalah layar dengan sisi samping yang melengkung, tidak seperti milik Galaxy S21 dan Galaxy S21+ yang datar. Selanjutnya, Galaxy S21 Ultra juga akan mengemas satu kamera periskop ekstra dan sistem laser autofocus. Namun yang mungkin paling mencuri perhatian adalah rumor bahwa Galaxy S21 Ultra bakal dilengkapi dukungan terhadap stylus S Pen.

Semua itu akan terjawab dalam hitungan hari, termasuk apakah benar Samsung juga akan mengikuti jejak Apple dengan tidak menyertakan charger pada paket penjualan seri Galaxy S21. Semoga saja prediksi ini salah.

Sumber: The Verge.

5 Tips untuk Memaksimalkan Smartphone OPPO Anda

Seperti yang kita tahu, hampir semua produsen smartphone Android punya sistem operasi rancangannya sendiri. Sering kali hal ini bisa menjadi nilai tambah bagi para konsumennya, terlebih jika ternyata sistem operasinya menawarkan fitur atau optimasi yang absen di Android versi ‘vanila’.

Jadi basisnya boleh sama Android – versi 9, versi 10, dan yang terbaru, versi 11 – akan tetapi pengalaman yang disuguhkan terkadang bisa berbeda drastis. Salah satunya bisa kita jumpai pada smartphone OPPO, yang semuanya ditenagai oleh sistem operasi ColorOS. Sepintas ColorOS mungkin hanya kelihatan lebih manis di mata, akan tetapi OPPO sebenarnya menyematkan banyak sekali fitur yang sangat fungsional.

Sayangnya, fitur-fitur tersebut terkadang mungkin agak sulit ditemukan oleh pengguna baru. Dalam artikel ini, saya akan memberi lima tips untuk memaksimalkan smartphone OPPO milik Anda, dari yang mungkin kedengarannya sepele, sampai yang bersangkutan langsung dengan topik privasi.

Percepat proses buka dan tutup aplikasi

OPPO Reno4 F

Kita mulai dari yang paling simpel, yakni mengoptimalkan proses membuka dan menutup aplikasi. Berbagai animasi yang ColorOS sajikan ketika membuka dan menutup aplikasi memang kelihatan fancy, tapi mungkin sebagian pengguna merasa hal itu justru membuat kinerja smartphone secara keseluruhan jadi terasa lebih lambat.

Kabar baiknya, problem ini dapat diatasi hanya dengan mengganti satu opsi pada menu pengaturan. Cukup buka Settings, pilih opsi “Home Screen & Lock Screen Magazine”, pilih “App Startup and Closing Animation Speed”, lalu pilih “Fast”.

Flip to mute

OPPO Reno4

Bayangkan Anda sedang berada dalam rapat, entah itu virtual atau yang dilakukan secara tatap muka, lalu ponsel Anda yang dibekali speaker stereo tiba-tiba berdering begitu kerasnya ketika ada panggilan telepon yang masuk. Panik dan cepat-cepat mengaktifkan profil silent mungkin adalah reaksi pertama Anda, tapi ini sebenarnya dapat diatasi dengan semudah membalik ponsel sehingga layarnya menghadap ke meja.

Untuk mengaktifkan fitur flip to mute ini, silakan buka Settings, pilih “Convenience Tools”, pilih “Gestures & Motions”, lalu klik tuas “Flip to Mute Incoming Calls”.

Private Safe

Split Mode ColorOS

Bagi yang menggunakan smartphone-nya untuk bekerja, sudah pasti di dalamnya tersimpan banyak file dan dokumen yang mungkin sifatnya cukup sensitif. Demi menghindarkannya dari tangan-tangan jahil, OPPO pun menyediakan fitur Private Safe pada ColorOS.

Untuk mengaktifkannya, Anda harus terlebih dulu membuat passcode. Caranya buka Settings, pilih “Fingerprint, Face & Passcode”, lalu klik “Privacy Password”.

Dari situ Anda bisa langsung membuka brankas digital ini dengan mengunjungi Settings, pilih “Privacy”, lalu klik “Private Safe”. Masukkan passcode yang tadi Anda buat, lalu pilih file apa saja yang hendak Anda simpan dalam Private Safe. Jenis file yang bisa disimpan meliputi foto, video, audio, dokumen, dan sejumlah format file umum lain.

Agar lebih memudahkan, Anda juga dapat membuatkan shortcut Private Safe dan menempatkannya di halaman home screen.

Menyembunyikan aplikasi

ColorOS 11 pada OPPO Find X2 Pro / OPPO

Selain file dan dokumen, pengguna smartphone OPPO juga bisa mengamankan aplikasi dengan cara menyembunyikannya, sehingga yang dapat membukanya hanyalah Anda sendiri.

Untuk memulai, buka Settings, lalu pilih opsi “Fingerprint, Face & Passcode”. Klik “Privacy Password”, lalu pilih “App Lock”. Dari situ Anda bisa memilih aplikasi apa saja yang hendak disembunyikan, lalu klik “Lock”, pilih “Enable Password Verification”, dan klik “Hide Home Screen Icons”.

Langkah yang terakhir adalah menetapkan nomor akses untuk tiap-tiap aplikasi. Setelahnya, untuk membuka aplikasi yang disembunyikan, Anda cukup membuka Dialer, lalu cantumkan nomor akses dari tiap-tiap aplikasi yang sudah dibuat tadi.

Smart Driving

ColorOS 7 Riding Mode

Terakhir, OPPO turut menawarkan fitur bernama Smart Driving yang berguna untuk membantu menjaga konsentrasi kita selama mengemudi. Untuk mengaktifkannya, buka Settings, pilih “Smart Service”, pilih “Smart Driving”, lalu klik “Riding Mode”.

Anda akan dihadapkan dengan sejumlah opsi. Yang pertama, Anda bisa memilih nomor kontak siapa saja yang bisa tetap menghubungi Anda meski Smart Driving sedang aktif. Alternatifnya, Anda juga bisa membiarkan smartphone berdering seandainya nomor yang sama menghubungi Anda lebih dari satu kali selama Anda masih di perjalanan.

Ketiga, Anda bisa mengaktifkan opsi agar perangkat dapat membalas pesan teks secara otomatis setelah Anda menolak panggilan telepon yang masuk. Isi pesan yang dikirim secara otomatis ini tentu dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Review EaseUS MobiMover, Software Transfer Data iPhone yang Sangat Praktis dan Fleksibel

Sebagai pengguna iPhone sejak 2013, sampai detik ini saya masih benci dengan yang namanya iTunes. Interface-nya membingungkan, mekanismenya agak sulit dipahami, dan secara keseluruhan menurut saya kurang user friendly.

Terlepas dari itu, di PC Windows 10 saya tetap ada iTunes ter-install, sebab saya membutuhkannya untuk backup seluruh isi iPhone – saya sengaja tidak menggunakan iCloud Backup karena masalah storage dan kecepatan upload yang lambat. Di luar kepentingan backup, iTunes sama sekali tidak saya gunakan untuk hal lain.

Untuk memanajemen konten di dalam iPhone, saya lebih memilih solusi pihak ketiga yang sering kali lebih mudah digunakan daripada iTunes. Salah satu alternatif yang berhasil mencuri perhatian saya belum lama ini adalah EaseUS MobiMover. EaseUS sendiri saya tahu sejak lama sebagai pengembang software data recovery dan partition manager yang cukup berpengalaman.

Sebelum saya membahas kelebihan dan kekurangan aplikasi ini, saya akan menjabarkan terlebih dulu fitur-fiturnya secara singkat.

Fitur-fitur EaseUS MobiMover

EaseUS MobiMover

Fitur yang pertama adalah Content Management. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur beragam jenis konten pada iPhone. Ada sembilan macam konten yang didukung: audio, gambar, video, podcast, pesan teks, kontak, catatan, e-book, dan aplikasi. Semuanya diakses dari satu tampilan yang intuitif.

Untuk memindahkan pesan teks dari iPhone caranya cukup mudah, Anda tinggal mengkoneksikan iPhone dengan Mac, buka aplikasi EaseUS MobiMover. Pindahkan pesan teks ke Mac, setelah pesan dipindahkan (export) ke perangkat Mac, maka Anda bisa dengan mudah mencetaknya.

Selanjutnya, ada fitur Data Transfer. Fitur ini dibagi menjadi tiga: Phone to PC, PC to Phone, dan Phone to Phone. Fungsinya sebenarnya cukup mirip seperti Content Management, hanya saja di sini prosesnya lebih dipermudah karena Anda bisa langsung memindah banyak data sekaligus tanpa harus memilihnya satu per satu. Seperti fitur hanya dengan 1 klik saja untuk meng-export kontak dari iPhone.

Fitur yang ketiga adalah Backup & Restore. Yang bisa di-backup di sini meliputi kontak, message sekaligus attachment-nya, note sekaligus attachment-nya, voicemail, foto, musik, video, dan voice memo. Anda juga dapat melihat riwayat sesi backup sebelum-sebelumnya dengan mudah.

Masih seputar backup dan restore, MobiMover turut menawarkan fitur backup dan restore khusus untuk WhatsApp. Tentunya ini dapat menjadi alternatif yang lebih praktis bagi yang selama ini kesusahan karena kecepatan upload-nya lambat.

Terakhir, ada fitur Video Downloader yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh video dari platform seperti YouTube, Vimeo, atau Instagram, sebelum akhirnya ditransfer ke iPhone.

Harga EaseUS MobiMover

EaseUS MobiMover

Seperti kebanyakan software serupa lainnya, EaseUS MobiMover dapat digunakan secara cuma-cuma, hanya saja ada batasan transfer sebanyak 20 file per harinya. Di versi gratisannya, fitur backup dan restore WhatsApp juga absen.

Untuk menikmati seluruh fiturnya, Anda punya tiga opsi:

  • Membayar $19,95 setiap bulan
  • Membayar $29,95 setiap tahun
  • Membayar $69,95 satu kali di muka untuk mendapatkan akses lifetime

Satu license EaseUS MobiMover dapat digunakan di tiga komputer yang berbeda. Aplikasi ini juga tersedia di macOS, akan tetapi fitur-fiturnya jauh lebih lengkap di versi Windows-nya (yang saya gunakan).

Kelebihan dan kekurangan EaseUS MobiMover

Saat pertama saya buka aplikasinya, saya langsung terpikat oleh tampilannya yang simpel dan mudah sekali dinavigasikan. Semua fiturnya diletakkan di sebelah kiri, dan masing-masing dilengkapi penjelasan singkat terkait fungsi-fungsinya. Interface-nya juga semakin manis berkat opsi Dark Mode.

Yang paling saya suka dari MobiMover adalah betapa mudahnya saya bisa memasukkan foto, lagu, maupun video ke iPhone, demikian pula sebaliknya. Saat mentransfer dari iPhone ke PC, otomatis akan dibuatkan folder dengan informasi tanggal pada namanya sehingga lebih mudah untuk dipantau.

Di menu pengaturannya, terdapat opsi transcode yang dapat diaktifkan ketika mentransfer gambar, audio atau video. Anda bebas memilih apakah file yang hendak di-transfer akan dikonversi terlebih dulu sehingga ukurannya lebih kecil, atau tetap sesuai kualitas dan ukuran aslinya.

Baik menggunakan Content Management maupun Data Transfer, langkah yang dibutuhkan sama-sama simpel dan prosesnya juga berlangsung cepat. Ini akan memangkas waktu cukup signifikan ketika kita memindahkan (transfer) video dari iPhone ke PC.

Satu kekurangan minor yang saya temui adalah, saat mentransfer musik dari PC ke iPhone, metadata track number-nya hilang sehingga urutan lagu dalam suatu album menjadi acak di iPhone. Sebuah kompromi yang sangat bisa saya terima daripada dipusingkan dengan proses sync iTunes.

Kekurangan lainnya adalah, saat hendak mentransfer kategori messages, proses loading isinya berlangsung agak lama, dan ternyata yang dapat dibaca cuma SMS biasa, bukan iMessage. Well, lagi-lagi tidak terlalu masalah mengingat iMessage hanya saya pakai untuk berkomunikasi dengan istri saya, persisnya untuk saling mengirimi foto atau video dalam resolusi asli, yang berarti isinya sudah pasti foto atau video yang telah kami simpan di galeri.

Bicara soal video, fitur Video Downloader milik MobiMover berfungsi sebagaimana mestinya. Video dari YouTube maupun IGTV dapat saya unduh hanya dengan menyalin dan mencantumkan link-nya. Bahkan video dari Facebook pun juga bisa, semuanya dengan resolusi maksimum 720p.

Dari pengalaman saya mencoba, yang tidak bisa adalah mengunduh video yang dipotong-potong menjadi banyak bagian pada sebuah post standar Instagram, seperti misalnya yang diunggah oleh akun Instagram Cyberpunk 2077 berikut ini. MobiMover juga mempunyai built-in video player yang berguna untuk mengecek apakah video yang diunduh sudah tepat atau belum. Sesudahnya, video tinggal ditransfer ke iPhone via fitur Content Management maupun Data Transfer.

Untuk fitur Backup & Restore, saya tidak menjumpai satu pun problem. Prosesnya berlangsung cukup cepat dan tidak terlalu jauh berbeda jika dibandingkan dengan iTunes. Ke depannya, sepertinya EaseUS berniat untuk menambahkan fitur preview agar pengguna dapat melihat seluruh isi dari suatu file backup.

Namun yang paling saya suka adalah fitur backup khusus WhatsApp. Saya bisa melihat mengapa EaseUS sengaja membuat satu fitur ini saja yang berbayar, sebab kenyataannya memang fitur ini sangat-sangat membantu. Seringkali, problem yang saya jumpai saat hendak mem-backup chat WhatsApp adalah kecepatan upload yang terlalu lambat, atau kapasitas penyimpanan iPhone yang kelewat penuh.

Bagi yang kecepatan upload-nya kencang, mungkin proses backup menggunakan MobiMover bakal terasa lebih lama. Terlepas dari itu, menurut saya tidak ada ruginya memiliki satu solusi backup tambahan, terutama bagi yang isi WhatsApp-nya mungkin banyak sekali yang berhubung dengan pekerjaan. Fitur ini pun juga berguna seandainya pengguna membeli iPhone baru, sebab mereka dapat mentransfer seluruh isi WhatsApp dari satu perangkat ke yang lain, menggunakan PC sebagai perantaranya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, saya suka dengan software ini, dan saya berniat untuk menjadikannya sebagai pengganti iTunes secara keseluruhan. Highlight-nya tentu saja adalah kemudahan mentransfer file multimedia dari dan ke iPhone, serta fitur untuk mem-backup seluruh isi WhatsApp itu tadi.

Semua itu memang tidak gratis, tapi menurut saya harganya masih cukup rasional. Opsi terbaiknya tentu adalah membeli license lifetime, tapi seandainya $70 terkesan terlalu mahal, license tahunan yang dipatok $30 semestinya bisa menjadi alternatif yang tak kalah menarik.

Bagi yang tertarik mencoba, Anda bisa langsung mengunduh EaseUS MobiMover di situsnya. Kalau memang tidak membutuhkan fitur backup WhatsApp, Anda tetap bisa menggunakannya tanpa mengeluarkan uang sedikit pun, dengan catatan Anda tidak mentransfer lebih dari 20 file setiap harinya. Jempol ekstra turut saya acungkan buat versi gratisnya yang sama sekali tidak dibanjiri iklan.

Sebagai tambahan informasi, berikut tautan dari beberapa fitur di EaseUS:
Untuk memindahkan (export) kontak dari iPhone https://www.easeus.com/iphone-data-transfer/3-ways-export-all-contacts-from-iphone.html
Transfer video dari iPhone ke PC https://www.easeus.com/iphone-data-transfer/transfer-videos-from-iphone-to-pc.html
Cara untuk mencetak pesan teks dari iPhone https://www.easeus.com/iphone-data-transfer/three-simple-ways-to-print-out-text-messages-from-iphone.html

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh EaseUS.