HTC Kembali Luncurkan Smartphone Berspesifikasi Pas-pasan, Desire 19s

Eksistensi HTC di segmen smartphone bisa dibilang sudah tidak relevan lagi semenjak Google mengakuisisi divisi ponselnya dua tahun silam. Kendati demikian, hal itu rupanya tidak mencegah pabrikan asal Taiwan tersebut menelurkan ponsel baru. Akhir tahun lalu mereka merilis Desire 12s, dan menjelang akhir tahun ini, mereka sudah menyiapkan penggantinya, yakni Desire 19s.

Sama seperti pendahulunya, Desire 19s jauh dari kata flagship. Namun di saat pendahulunya masih mengusung dahi dan dagu yang besar, Desire 19s setidaknya cuma menyisakan dagunya saja. Dahinya sudah digantikan oleh notch kecil yang menduduki porsi teratas layar IPS 6,2 inci beresolusi 1520 x 720 pixel.

HTC Desire 19s

Performanya ditunjang oleh chipset MediaTek Helio P22, yang duduk di kelas yang sama seperti Qualcomm Snapdragon 450. Mendampingi chipset tersebut adalah RAM 3 GB dan storage internal 32 GB. Beruntungnya HTC masih menyematkan slot microSD untuk keperluan ekspansi.

Satu peningkatan yang cukup signifikan dibanding pendahulunya adalah perihal kamera. Di saat Desire 12s mencoba membujuk dengan kamera tunggal yang dikemas menyerupai setup kamera ganda, Desire 19s justru hadir membawa tiga kamera belakang sekaligus.

Ketiganya mencakup sensor 13 megapixel, sensor 5 megapixel dengan lensa ultra-wide, dan sensor 5 megapixel untuk merekam informasi depth. Beralih ke depan, ada kamera selfie 16 megapixel di balik notch-nya.

HTC Desire 19s

Menutup spesifikasinya adalah baterai berkapasitas 3.850 mAh yang mendukung fast charging 10 W via sambungan USB-C, cukup masif untuk ponsel yang spesifikasinya pas-pasan. Sistem operasi yang dijalankan adalah Android 9 Pie dengan tumpukan UI HTC Sense versi terbaru.

Di kampung halamannya, HTC Desire 19s saat ini sudah dipasarkan dengan harga setara $195. Sejauh ini belum ada informasi terkait rencana HTC memasarkan ponsel ini di negara-negara lain. Kalaupun ada, HTC tentu harus mempertimbangkan kompetitor-kompetitornya yang menjajakan produk dengan spesifikasi lebih tinggi dan harga lebih terjangkau.

Sumber: Phone Arena.

Motorola Razr Adalah Reinkarnasi Ponsel Lipat Paling Legendaris untuk Era Foldable

Ponsel foldable masih seumur jagung. Teknologinya belum benar-benar matang, harganya masih mahal, dan bisa dibilang secara umum para pemain di industri smartphone masih belum bisa memastikan arah tren ini bakal ke mana.

Indikasinya bisa kita lihat dari cara mengeksekusi konsep foldable yang berbeda-beda di antara tiap pabrikan. Lihat saja Samsung dan Huawei. Terlepas dari itu, tren foldable sudah pasti akan melahirkan perangkat dengan beragam form factor, namun siapa yang menyangka kalau tren ini juga dapat menghidupkan kembali salah satu ponsel legendaris dari dekade sebelumnya?

Perkenalkan Motorola Razr, reinkarnasi modern dari salah satu ponsel terlaris Motorola yang dirilis di tahun 2004, RAZR V3. Selain meninggalkan kenangan manis di hati konsumen yang pernah memilikinya, RAZR V3 juga punya pengaruh besar terhadap sejarah Motorola; volume penjualannya yang begitu besar berhasil membangkitkan kembali divisi ponsel Motorola yang sempat stagnan dan merugi.

Motorola Razr

Versi baru Razr ini murni dibuat untuk menghidupkan kembali kenangan tersebut. Tidak ada yang istimewa dari spesifikasinya, tapi ia luar biasa dari segi estetika. Nyaris semua elemen yang membuat konsumen jatuh hati dengan RAZR V3 dipertahankan di sini; mulai dari bodi lipat yang begitu tipis, lengkap dengan ‘dagu’ di bagian bawahnya, sampai layar kecil di sisi luarnya.

Yang berubah drastis adalah layar di sisi dalamnya. Kalau dulu layar tersebut harus saling berbagi ruang dengan keyboard fisik, di sini layarnya memanjang sampai ke bagian dagu. Ya, yang dilipat sekarang bukan cuma bodinya, tapi sekaligus layarnya.

Di saat layar Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X terlipat secara horizontal, Razr berbeda sendiri karena layarnya terlipat secara vertikal. Samsung dan Huawei pada dasarnya memanfaatkan tren foldable untuk menyulap ponsel menjadi tablet, sedangkan Motorola justru memanfaatkannya untuk menciutkan ukuran smartphone secara drastis saat sedang tidak dipakai.

Motorola Razr

Saat terbuka lebar, pengguna akan dihadapkan dengan layar pOLED 6,2 inci beresolusi 2142 x 876 pixel. Sebaliknya, saat ditutup, giliran layar sentuh kecil di sisi luar yang menyambut dengan berbekal panel OLED 2,7 inci beresolusi 600 x 800 pixel. Selain menampilkan jam, layar kecil ini juga berfungsi untuk menampilkan notifikasi dan menyajikan sejumlah fungsi basic.

Di bawah layar kecil itu, tampak sebuah kamera dengan sensor 16 megapixel dan lensa f/1.7. Jadi dalam posisi perangkat tertutup, pengguna dapat memanfaatkan kamera tersebut untuk mengambil selfie, sedangkan dalam posisi terbuka, kameranya pun otomatis beralih peran menjadi kamera belakang. Di sisi dalam, masih ada satu kamera lagi yang menghuni notch layarnya, tapi hanya 5 megapixel f/2.0.

Motorola Razr

Menggunakan Razr dalam posisi terbuka sejatinya tidak jauh berbeda dari ponsel non-foldable berkat bentuknya yang rata. Sebagai pengaman, Motorola turut menyematkan sensor sidik jari di atas dagu Razr. Saat tertutup, Razr juga tampak rapat dan rata. Motorola cukup beruntung memiliki akses ke tim desainer Lenovo yang sebelumnya ditugaskan merancang engsel seri laptop Yoga.

Namun seperti yang saya bilang, Razr terkesan biasa saja dari segi spesifikasi. Chipset yang digunakan bukanlah kelas flagship, melainkan Snapdragon 710, ditemani oleh RAM 6 GB dan storage 128 GB. Lebih mengejutkan lagi, kapasitas baterainya cuma 2.510 mAh, dengan dukungan fast charging hanya 15 W, dan tanpa wireless charging.

Motorola Razr

Kekurangan ini sejatinya bisa dimengerti jika melihat dimensi Razr yang begitu ringkas. Saat terbuka, tebalnya berkisar 6,9 mm kecuali di bagian dagu, dan saat tertutup tebalnya pun hanya 14 mm. Kompromi ini mau tidak mau harus diambil demi mempertahankan keunggulan RAZR V3 sebelumnya.

Jadi begitulah, kalau yang Anda cari adalah teknologi tercanggih di segmen foldable, mungkin Anda salah tempat. Motorola Razr disiapkan buat mereka yang ingin merasakan kembali masa kejayaan ponsel lipat (clamshell), dengan catatan mereka siap mengucurkan dana sebesar $1.500 saat perangkat ini dipasarkan mulai awal tahun depan.

Sumber: SlashGear dan Wired.

5 Aplikasi Alternatif YouTube Music yang Tak Kalah Asik

Baru-baru ini, aplikasi Youtube yang kita kenal sebagai platform berbagi video terbesar di dunia telah meluncurkan aplikasi baru bernama Youtube Music. Setelah diluncurkan di berbagai negara, akhirnya Google berhasil membawa layanan streaming Youtube Music ke Indonesia.

Pada dasarnya, aplikasi ini sama seperti aplikasi streaming lainnya seperti Spotify, Joox atau Apple Music. Perbedaannya, semua yang ada di video Youtube bisa Anda dengarkan di aplikasi ini tanpa terdistraksi oleh video-video selain musik.

Jadi, Anda bisa mendengarkan lagu-lagu langka yang hanya ada di Youtube. Namun, untuk berlangganan aplikasi Youtube Music Anda harus membayar sebesar Rp 49000/bulan dan Rp 59.000 untuk YouTube Premium.

Tapi, jika bagi Anda YouTube Music terlihat kurang menarik. Sebenarnya di Google Play ada beberapa aplikasi alternatif untuk Youtube Music, berikut adalah beberapa pilihannya.

Stream

screenshot-play.google.com-2019.11.12-10_49_51

Bagi penikmat musik, Youtube memang memberikan segalanya seperti halnya video, namun kadangkala Anda ingin mendengarkan musik saja di Youtube sambil membuka aplikasi lain seperti Twitter, Facebook atau Instagram. Atau akan lebih seru ketika beraktifitas sambil mendengarkan musik dari Youtube sesuai yang Anda inginkan. Aplikasi Stream adalah aplikasi pihak ketika yang dapat membuat playlist musik dari Youtube dan bisa Anda dengarkan sembari membuka aplikasi lain.

Play Tube

playtube

Aplikasi ini memiliki fungsi hampir sama dengan aplikasi Stream, yaitu Anda bisa mendengarkan lagu dari Youtube sambil membuka aplikasi lain seperti sosial media. Anda juga bisa mendengarkan lagu dari playlist yang sudah ada atau Anda buat sendiri.

Joox

Aplikasi ini khusus untuk mendengarkan lagu dari album-album terkenal milik musisi dunia. Tidak seperti, aplikasi Streaming lain yang harus membayar untuk mendengarkan lagu tanpa iklan, Anda masih bisa mendapat fasilitas tersebut jika membagikan musik Joox ke sosial media Anda, tentunya hanya untuk sementara. Namun, jika Anda ingin mendapatkan layanan bebas mendengarkan musik dari waktu yang lama, Anda bisa mengupgrade ke premium.

Spotify Lite

Ini adalah versi ringan dari aplikasi Spotify yang asli, khusus bagi Anda yang minim penyimpanan perangkat. Walaupun Lite, aplikasi ini memiliki layanan yang sama persis seperti Spotify. Anda bisa mendengarkan lagu dari album official dan mendownload untuk mendengarkan lagu secara offline. Mendengarkan lagu dari aplikasi Spotify Lite ini juga masih akan tetap terhitung di Chart Spotify.

Apple Music

Apple Music termasuk salah satu pemain besar di ranah ini, kendati popularitasnya masih belum seluas Spotify yang notabene merupakan layanan gratis. Lahir dari nama besar, Apple Music terus diperhitungkan sebagai kompetitor yang tak main-main. Fitur, pembaruan berkala, dan list lagu yang jauh lebih lengkap akan menjadikan Apple Music terlihat lebih menarik di mata pengguna.

Jelang Peluncurannya, Aplikasi Google Stadia Sudah Bisa Diunduh dari Play Store

Peluncuran resmi layanan cloud gaming Google Stadia hanya tinggal hitungan hari. Tepat tanggal 19 November nanti, konsumen di 14 negara yang sudah membeli Stadia Founder’s Edition akhirnya dapat menikmati lebih dari 30 game AAA di beragam perangkatnya.

Maksud kata “beragam” di sini tentu mencakup perangkat Android dan iOS. Untuk pengguna Android, aplikasi Google Stadia bahkan sudah bisa mereka unduh sekarang juga melalui Play Store. Mereka bisa mengenali aplikasinya terlebih dulu sebelum menikmati suguhannya tidak lama lagi.

Selain untuk mulai bermain maupun membeli game baru yang tersedia di katalognya, aplikasi ini rupanya juga bakal memberikan akses ke semacam forum komunitas pengguna Stadia. Konten di segmen ini tentu masih akan sangat terbatas mengingat Stadia memang belum tersedia di banyak negara, dan perangkat yang didukung sejauh ini juga masih bisa dihitung jari.

Deskripsi singkat di halaman Play Store-nya menjelaskan bahwa game dapat dimainkan sesaat setelah dibeli, dengan catatan perangkat tersambung ke jaringan Wi-Fi. Saat ada patch atau update baru untuk setiap game, pelanggan tetap bisa memainkannya tanpa harus menunggu lama, sebab server Stadia yang akan mengurusi semuanya di belakang layar.

Fakta menarik lainnya adalah aplikasi Stadia ini dikembangkan menggunakan software development kit (SDK) bikinan Google sendiri bernama Flutter. Kelebihan utama Flutter adalah kemudahan untuk menciptakan aplikasi multi-platform, dan ini bisa diartikan aplikasi Stadia versi iOS nantinya bakal menawarkan pengalaman yang sama seperti versi Android-nya, sebab codebase yang digunakan pun juga sama.

Sumber: 9to5Google.

Berkat Fitur Catalog, Berjualan Online via WhatsApp Jadi Lebih Mudah dan Ideal

WhatsApp yang kita kenal sekarang bukan sebatas medium untuk bertukar pesan, melainkan juga medium untuk berdagang bagi sebagian orang. Di Indonesia, kita pasti sudah tidak asing dengan toko-toko online yang menawarkan sejumlah produknya melalui aplikasi chatting milik Facebook tersebut.

Tren semacam ini rupanya bukan cuma terjadi di tanah air, tapi juga di negara-negara lain seperti Brasil dan Meksiko. Dari situ WhatsApp tergerak untuk menyediakan solusi yang lebih ideal, dan fitur Catalog pun akhirnya lahir.

Catalog pada dasarnya memungkinkan kita untuk meninjau deretan produk yang ditawarkan oleh sebuah toko online tanpa harus meninggalkan WhatsApp maupun saling bertukar pesan. Cukup buka profil tokonya, lalu mampir ke menu Catalog, dan kita akan disambut oleh daftar produk yang ada di lapaknya, lengkap beserta deskripsi pendek sekaligus harganya masing-masing.

Sebaliknya, pihak penjual juga diuntungkan dari segi interaksi dengan konsumen. Ketimbang harus memilih foto produk dari galeri ponsel dan mengirimkannya satu per satu, mereka hanya perlu membuka Catalog dan memilihkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Selain lebih memudahkan, Catalog sejatinya juga bisa menumbuhkan kesan profesional bagi para pelapak.

Untuk para pemilik toko online, Catalog bisa diakses melalui versi terbaru aplikasi WhatsApp Business. Berdasarkan video panduan di atas, proses pembuatan Catalog cukup mudah, semudah mencantumkan foto produk dan menginput detail-detail pendukung macam deskripsi, harga, dan kode produk.

Catalog sekarang sudah tersedia di WhatsApp Business versi Android maupun iPhone. Indonesia cukup beruntung menjadi salah satu negara yang kebagian jatah pertama di samping Brasil, Meksiko, India, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat.

Sumber: WhatsApp.

Fossil Hybrid HR Sembunyikan Layar E-Ink di Balik Tampang Tradisionalnya

Fossil bukanlah nama yang asing di kategori smartwatch hybrid, dan baru-baru ini mereka kembali menunjukkan bahwa pengalaman panjangnya berhasil membuahkan inovasi yang cukup menarik. Inovasi tersebut datang dalam wujud Fossil Hybrid HR.

Tidak seperti smartwatch hybrid pada umumnya, ada sesuatu yang berbeda di balik sepasang jarum penunjuk Hybrid HR. Bagian membulat tersebut rupanya merupakan panel layar e-ink yang bersifat always-on, dirancang untuk menampilkan sejumlah informasi esensial tanpa menguras baterai secara berlebihan.

Fossil Hybrid HR

Berhubung ini e-ink, wajar apabila tampilannya monokrom. Informasi penting yang dapat disajikan cukup beragam, mulai dari data activity tracking, informasi cuaca, sampai notifikasi dari berbagai aplikasi. Jika dilihat sepintas dari jauh, sebagian besar orang mungkin bakal mengira perangkat ini sebagai jam tangan tradisional.

Fitur pintarnya jelas kalah lengkap apabila kita bandingkan dengan smartwatch Wear OS. Pun demikian, konsumen masih dipersilakan melakukan kustomisasi sesuai kebutuhan dan seleranya masing-masing. Satu pembeda yang paling utama antara Hybrid HR dan smartwatch Wear OS adalah tidak adanya app store di perangkat ini.

Fossil Hybrid HR

Kabar baiknya, keterbatasan seperti itu bisa dibayar dengan daya tahan baterai yang sangat lama, sampai sekitar dua minggu kalau kata Fossil, namun angka pastinya tentu sangat bergantung pada pola pemakaian masing-masing konsumen. Proses pengisian ulang baterainya juga tidak memerlukan waktu yang lama, cukup satu jam dari kosong sampai penuh.

Fossil Hybrid HR bakal tersedia dalam lima varian gaya yang berbeda, tiga untuk kaum adam, dan dua untuk kaum hawa. Fossil mematok harga $195 untuk varian yang dilengkapi strap berbahan silikon atau kulit, sedangkan varian yang mengemas strap stainless steel dihargai $215.

Sumber: Wareable.

7 Aplikasi Anti Virus Android yang Paling Direkomendasikan

Biasanya virus yang menyerang android didapatkan saat Anda mengunduh musik, video atau gambar di situs-situs yang tidak jelas. Kebanyakan orang tidak menyadarinya sampai hal-hal fatal terjadi. Oleh karena itu, Android juga membutuhkan anti virus untuk menjaga kesehatan sistemnya. Anti virus yang digunakan tidak  sama dengan anti virus pada komputer.

Berikut adalah daftar anti virus terbaik untuk smartphone Android.

Avast

Anti virus ini sudah diunduh lebih dari 100 juta pengguna di Playstore. Dengan Avast Mobile Security, aplikasi ini akan melindungi android Anda dari virus dan malware. Anda juga akan menerima pemberitahuan jika ada malware yang tidak sengaja terunduh di HP Anda.

Nox Security

Dilengkapi dengan pembersih virus, perlindungan terhadap virus, pembersih notifikasi, pembersih sampah, penguat RAM dan masih banyak lagi, membuat Nox Security sangat cocok dijadikan anti virus pada android.

360 Security

Aplikasi ini dirancang untuk melindungi ponsel Anda dari berbagai virus, malware, sampah, dan aplikasi-aplikasi yang tidak berguna. Anda bisa membersihkan HP Anda dengan satu kali ketuk. Selain itu, aplikasi ini juga bisa mengunci aplikasi di HP Anda seperti galeri, WhatsApp, aplikasi, dan lain-lain.

Clean Master

Aplikasi Clean Master merupakan aplikasi khusus untuk pembersih RAM dan anti virus. Cocok bagi HP yang penyimpanannya selalu habis karena sampah yang menumpuk. Clean Master dapat membersihkan sampah tersebut sehingga HP Anda ringan kembali.

AVG Anti Virus Gratis

AVG Anti Virus bisa melindungi HP Anda dari berbagai virus dan malware jahat. Aplikasi ini juga bisa melakukan penguncian aplikasi guna melindungi data pribadi Anda. Bisa juga melakukan pemindaian aplikasi permainan, file dan lain-lain. Jika HP Anda dirasa berat dan sering macet, aplikasi ini juga bisa membantu meningkatkan kecepatan.

Virus Cleaner

Digunakan lebih dari 100 juta pengguna, Virus Cleanser ini memiliki sejumlah fitur yang berguna  untuk membabat habis virus yang ada di android. Seperti halnya fitur Pembersih Virus Twin Engine sebagai pembersih super dan menghapus semua file sampah di cache.

Kaspersky Mobile Anti Virus

Tetap aman dan terlindungi dengan aplikasi anti virus Kapersky. Sebagai anti virus, Kaspersky Mobile mampu melindungi perangkat Anda dari virus dan informasi penting Anda agar tidak tercuri secara online. Fiturnya ada bermacam-macam yakni anti phising, anti pencurian, temukan ponsel saya, dan masih banyak lagi.

Xiaomi Mi Note 10 Resmi Diluncurkan, Smartphone Pertama dengan Kamera 108 Megapixel

Tanpa harus berlama-lama, Xiaomi akhirnya resmi meluncurkan Mi Note 10 setelah menyingkap teaser-nya beberapa hari lalu, dan hanya selang satu hari setelah versi untuk pasar Tiongkok-nya (Mi CC9 Pro) dirilis. Sesuai ekspektasi, nilai jual utama ponsel ini terletak pada kameranya.

Sekadar mengingatkan, Mi Note 10 hadir membawa lima kamera belakang: kamera utama 108 megapixel dengan ukuran fisik sensor yang lebih besar daripada biasanya (1/1,33 inci), kamera telephoto 5 megapixel dengan 5x optical zoom, kamera wide-angle 20 megapixel, kamera portrait 12 megapixel, dan kamera macro 2 megapixel yang mampu mengunci fokus pada objek dengan jarak hingga sedekat 1,5 cm.

Seperti halnya mayoritas smartphone lain belakangan ini, Mi Note 10 turut dilengkapi fitur Night Mode. Menariknya, Xiaomi bilang fitur ini bekerja dengan menggabungkan beberapa foto dalam format RAW, bukan JPEG, yang secara teori dapat menghasilkan foto dengan detail dan dynamic range yang lebih baik.

Xiaomi Mi Note 10

Mi Note 10 mengemas notch kecil pada layarnya, dan itu menjadi rumah atas kamera selfie 32 megapixel f/2.0. Layarnya ini merupakan panel AMOLED 6,47 inci beresolusi 1080p, dan di baliknya bernaung sensor sidik jari generasi baru yang diklaim 88% lebih tipis ketimbang sebelumnya.

Dampak positif dari penggunaan sensor sidik jari baru itu adalah ruang kosong berlebih pada Mi Note 10, yang akhirnya dimanfaatkan Xiaomi untuk menjejalkan baterai berkapasitas masif: 5.260 mAh, lengkap dengan dukungan fast charging 30 W, tapi sayangnya tanpa dukungan wireless charging.

Xiaomi Mi Note 10

Urusan spesifikasi, Mi Note 10 memang belum masuk kategori flagship, namun itu bukan berarti kinerjanya otomatis loyo. Chipset yang digunakan adalah Qualcomm Snapdragon 730G yang berada di kelas menengah, ditemani oleh RAM 6 GB dan storage internal sebesar 128 GB (tanpa slot microSD).

Kalau itu dirasa kurang berpotensi, masih ada Mi Note 10 Pro yang identik namun mengemas RAM dan storage lebih besar, persisnya 8 GB dan 256 GB. Kamera 108 megapixel milik Mi Note 10 Pro juga sedikit berbeda karena didampingi oleh lensa 8P, bukan 7P seperti pada Mi Note 10 standar. Dugaan saya, lensa 8P maksudnya adalah lensa yang strukturnya terdiri dari delapan elemen.

Xiaomi berencana memasarkan Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro di negara-negara Eropa terlebih dulu. Di sana, Mi Note 10 dibanderol 549 euro (± Rp 8,5 juta), sedangkan Mi Note 10 Pro dihargai 649 euro (± Rp 10 juta).

Sumber: GSM Arena.

Xiaomi Resmi Perkenalkan Smartwatch Perdananya, Mi Watch

Smartwatch perdana Xiaomi, Mi Watch, akhirnya resmi diperkenalkan setelah sejumlah bocorannya beredar di media sosial beberapa hari lalu. Persis seperti yang sudah diduga, perangkat ini mengambil banyak inspirasi dari Apple Watch, terutama dari segi desain.

Kemiripannya dengan Apple Watch bisa kita lihat dari bentuk layar serta posisi crown dan satu tombol tambahannya di sisi kanan. Layarnya sendiri merupakan panel AMOLED 1,78 inci beresolusi tinggi, dengan kepadatan pixel di angka 326 ppi. Layar tersebut duduk di atas case berbahan aluminium atau stainless steel, lagi-lagi sama seperti yang Apple tawarkan.

Xiaomi Mi Watch

Spesifikasi Mi Watch tergolong cukup mumpuni. Chipset Qualcomm Snapdragon Wear 3100 ditunjuk menjadi otaknya, lengkap beserta dampingan RAM 1 GB dan storage 8 GB. Kapasitas baterainya pun cukup besar di angka 570 mAh, dan Xiaomi mengklaim perangkat ini mampu beroperasi hingga 36 jam nonstop dalam sekali pengisian.

Juga penting di ranah smartwatch adalah kehadiran GPS dan NFC, yang berarti Mi Watch dapat memonitor aktivitas seperti jogging atau bersepeda secara mandiri (tanpa harus mengandalkan GPS milik smartphone), serta bisa dipakai sebagai alat pembayaran elektronik. Dukungan eSIM dan jaringan 4G, serta keberadaan mikrofon dan speaker juga berarti perangkat ini siap dipakai untuk keperluan menelepon.

Beralih ke software, Mi Watch menjalankan sistem operasi MIUI for Watch yang berbasiskan Wear OS. Selain punya tampilan yang berbeda, OS ini juga mengemas app store-nya sendiri. Xiaomi pun tidak lupa menyertakan sejumlah aplikasi bawaan rancangannya sendiri seperti Tasks, Recorder atau Notes.

Xiaomi Mi Watch

Fungsi tracking yang ditawarkan Mi Watch cukup melimpah. Di samping heart-rate monitoring dan sleep tracking, perangkat juga dibekali sepuluh mode khusus untuk memonitor aktivitas-aktivitas seperti berlari atau berenang. Ya, Mi Watch tentunya telah dirancang supaya tahan air, namun tidak diketahui sampai sedalam apa.

Untuk sekarang, Xiaomi hanya akan memasarkan Mi Watch di Tiongkok saja. Varian aluminiumnya dihargai 1.299 yuan (± Rp 2,6 juta), sedangkan varian stainless steel-nya dihargai 1.999 yuan (± Rp 4 juta) dan baru akan menyusul pada bulan Desember mendatang.

Sumber: Engadget.

Versi Baru ColorOS Berbasis Android 10 Sudah Bisa Diuji Coba oleh Pengguna OPPO Reno

Kabar gembira bagi para pengguna OPPO Reno, Anda diberi kesempatan untuk menjadi kalangan pertama yang menjajal versi baru ColorOS yang berbasiskan Android 10. Status versi anyarnya ini masih beta, dan itulah mengapa OPPO membatasi kuota pengujinya dalam jumlah beberapa ribu saja.

Seperti yang kita tahu, Android 10 mengemas seabrek fitur baru, dan sebagian besar dapat kita temukan pada ColorOS versi 6.7 ini. Salah satu yang paling dinantikan adalah Dark Mode, yang akan mengubah tampilan sejumlah aplikasi menjadi serba gelap sehingga jauh lebih nyaman di mata, terutama di malam hari.

Pada ponsel dengan layar AMOLED seperti OPPO Reno, Dark Mode juga bisa membantu menghemat konsumsi baterai. Ini dikarenakan pada panel AMOLED, sebagian besar pixel-nya tidak perlu menyala ketika menampilkan warna gelap. Tidak menyala berarti tidak mengonsumsi daya, itulah mengapa Dark Mode disebut dapat membantu meningkatkan efisiensi baterai.

ColorOS Trial Android 10

Fitur lain Android 10 yang hadir di ColorOS adalah navigasi gesture sebagai pengganti atas tombol navigasi virtual yang ada di bagian bawah layar. Menggantikan tombol Back adalah gesture mengusap dari sisi kiri layar, sedangkan mengusap dari bawah layar akan memberikan efek yang sama seperti tombol Home.

Untuk membuka jendela seluruh aplikasi yang terbuka, ada gesture mengusap hingga sepertiga layar dari bagian bawah. Sejauh pengetahuan saya, Android 10 yang terdapat di lini Google Pixel dilengkapi opsi untuk menonaktifkan gesture bagi pengguna yang lebih nyaman menggunakan tombol navigasi virtual, dan opsi yang sama semestinya juga tersedia pada ColorOS.

ColorOS Trial Android 10

Android 10 juga hadir membawa fitur Digital Wellbeing, yang pada dasarnya dirancang untuk membantu mengurangi ketergantungan pengguna akan perangkatnya. Di ColorOS, fungsinya pun sama, yakni supaya pengguna bisa melihat seberapa sering mereka memeriksa ponsel dan menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu.

Lebih spesifik lagi, ada fitur bernama Wind Down yang dapat mengingatkan pengguna untuk mematikan perangkat di malam hari dengan mengatur opsi jadwal tidur. Terakhir, ColorOS berbasis Android 10 juga menghadirkan pengaturan privasi yang lebih lengkap, khususnya pengaturan akses lokasi untuk tiap-tiap aplikasi.

Bagi yang tertarik mencoba, Anda bisa mengunduh update-nya melalui menu software update seperti biasa dan memilih versi percobaannya. Untuk pengguna Reno10x Zoom dan Reno2, update-nya baru akan menyusul di penghujung tahun nanti.