Versi Baru Gmail untuk iOS Hadirkan Fitur Gesture Swipe yang Customizable

Gesture swipe pada aplikasi email saat ini sudah banyak dianggap sebagai fitur standar. Kepraktisan yang ditawarkan memang tidak tertandingi: lewat tampilan inbox, swipe ke kanan bakal memindahkan email tersebut ke archive, sedangkan swipe ke kiri bakal mengaktifkan fitur snooze.

Masalahnya, tidak semua orang punya kebiasaan yang sama. Beruntung solusinya cukup simpel: jadikan gesture swipe itu customizable, alias dapat diubah fungsinya sesuai kebutuhan, ibarat tombol “Fn” yang biasa terdapat pada sebelah kanan tombol shutter di kamera-kamera modern.

Itulah yang dilakukan Google pada aplikasi Gmail untuk iOS. Gesture swipe memang sudah lama ada, akan tetapi baru sekarang pengguna dibebaskan mengubah fungsinya. Caranya cukup dengan masuk ke menu pengaturan Gmail, pilih “Swipe actions”, lalu tentukan opsi yang diinginkan.

Apakah itu “Archive”, “Trash”, “Mark as read”, “Mark as unread”, “Snooze”, atau “Move to”, yang pasti pengguna dibebaskan memilih, baik untuk swipe ke kiri maupun kanan. Di samping gesture swipe yang customizable, versi baru Gmail ini juga menghadirkan fitur snooze pada notifikasi, yang dapat diakses dengan 3D Touch atau menyentuh dan menahan pada notifikasi yang masuk.

Versi baru Gmail ini sekarang sudah tersedia, tapi mungkin belum untuk semua pengguna. Kalau Anda kurang suka gesture-nya dibuat customizable, maka Anda harus mematikannya terlebih dulu, sebab fitur ini nantinya akan aktif secara default.

Sumber: Engadget dan Google.

Versi Baru Firefox for iPad Semakin Kaya Fitur

Bagi sebagian besar orang, iPad kerap dianggap sebagai iPhone versi besar. Namun iPad Pro generasi ketiga membuktikan bahwa fungsinya sudah semakin mendekati sebuah laptop, dan itu memicu developer untuk menciptakan aplikasi yang bisa memaksimalkan layar masif sekaligus performa perkasanya.

Salah satu developer yang dimaksud adalah Mozilla. Mereka baru saja meluncurkan Firefox for iPad, dan dari namanya bisa kita lihat bahwa ini bukan sebatas versi besar dari browser-nya untuk platform iOS selama ini.

Dari segi tampilan, Firefox for iPad cukup mirip dengan versi desktop-nya. Kalau di desktop kita sudah terbiasa membuka Firefox bersebelahan dengan jendela aplikasi lain, di sini pun juga bisa, sebab Firefox for iPad sudah mendukung fitur Split Screen bawaan iOS.

Firefox for iPad

Manajemen tab pada Firefox for iPad juga dapat dilakukan dengan mudah, sehingga pengguna tak perlu bingung ketika jumlah tab yang dibuka terus melipat ganda. Dari tampilan manajemen tab, pengguna juga dapat mengakses fitur Private Browsing dengan satu kali klik pada icon-nya di ujung kiri bawah.

Buat pengguna yang kerap memakai keyboard eksternal, Firefox for iPad telah mendukung fitur keyboard shortcut. Juga menarik adalah fitur Send Tab; memanfaatkan akun Firefox, pengguna dapat mengirim tautan ke berbagai perangkatnya tanpa perlu dipusingkan dengan proses copypaste.

Terakhir, Firefox for iPad rupanya juga dapat dijadikan sebagai default browser pada aplikasi email Outlook for iOS. Tentunya semua fitur yang sudah tersedia di versi mobile Firefox selama ini juga ada. Kalau Anda merupakan pengguna setia Firefox dan memiliki iPad, silakan langsung unduh versi terbaru Firefox for iPad di App Store.

Sumber: Engadget dan Mozilla.

Facebook Messenger Kini Miliki Salah Satu Fitur Populer yang Ada di WhatsApp

Facebook Messenger kembali meluncurkan pembaruan untuk pengguna setianya yang disebut dengan message replies, fitur baru yang bertujuan memudahkan pengguna untuk memahami respon atas pesan yang dikirimkan oleh teman.

Fitur baru Messenger ini hampir sama dengan fitur quote di WhatsApp. Tujuannya, pengguna kini dapat merespon pesan spesifik yang dikirimkan oleh teman. Dengan demikian, teman yang menerima respon dapat memahami pertanyaan atau komentar mana yang direspon. Cara ini jauh lebih mudah dan efektif ketimbang cara lama yang seringkali menumpuk jadi satu dan tercampur aduk, mana jawaban dan mana pernyataan lain yang acapkali tidak berhubungan dengan apa yang ditanyakan.

facebook message reply

Yang berbeda, jika di WhatsApp Anda harus men-swipe pesan tertentu untuk membuat kutipan, di Messenger Anda harus menekan lama pesan yang ingin dijawab secara khusus kemudian nanti akan muncul ikon reply baru. Jawaban baru nantinya akan ditampilkan tepat di bawah kutipan dari pertanyaan atau pesan aslinya. Fitur ini disebut dapat bekerja untuk hampir semua jenis konten, mulai dari teks, foto, video, emoji hingga gambar GIF.

Tidak hanya untuk percakapan individu, fitur ini diyakini akan sangat membantu penghuni grup dalam bercengkrama dengan teks. Memudahkan penerima dan pembaca lain untuk mengikuti alur percakapan.

Facebook semakin meningkatkan fokusnya pada platform pesan instan guna memperkokoh ekosistem mereka. Messenger menghuni satu potongan yang cukup besar kendati merupakan pecahan dari Facebook, sementara WhatsApp seolah sulit tersentuh oleh para pesaing. Dan keduanya secara konsisten memperoleh penyegaran-penyegaran yang selalu diterima oleh pasar. Awal tahun ini, Facebook memperbarui desain Messenger dengan fokus untuk meningkatkan pengalaman antarmuka. Hanya beberapa minggu yang lalu, Facebook juga mulai menguji antarmuka Mode Gelap di Messenger. Kemudian ada fitur Unsend sebagai penutup sebelum akhirnya fitur message reply ini mengudara.

Sumber berita Venturebeat.

Lepas Label Beta, Fitur VPN Gratis Kini Bisa Dipakai di Browser Opera Android

Pada bulan April tahun lalu, Opera secara mengejutkan “membunuh” layanan VPN gratisnya, Opera VPN yang kemudian memunculkan anggapan bahwa Opera tak lagi menganggap penting fitur tersebut. Tetapi, langkah sebaliknya justru diambil menyusul pengumuman yang dirilis bulan lalu bahwa Opera ytelah memulai proses penambahan fitur VPN gratis ke browser versi Android-nya. Kini, label beta telah ditanggalkan dan perlahan semua pengguna Opera Android bisa berselancar lebih aman dan nyaman.

Update terbaru ini dikatakan sudah disematkan di versi terakhir Opera Browser di Google Play Store. Dikutip dari Ubergizmo, dikatakan bahwa fitur VPN gratis di browser Opera Android yang digulirkan tidak akan dibatasi dan bersifat gratis, di mana pengguna dapat mengatur lokasi di beberapa tempat seperti Eropa, Amerika dan juga Asia. Opsi berlabel “optimal” juga disematkan untuk menawarkan jaringan paling stabil dan cepat yang tersedia.

ofa_51_beta_blog_2

Menurut Opera, fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk memegang kendali lebih baik dari sebelumnya, menjaga privasi mereka ketika menjelajah dunia maya sembari tetap memperoleh kualitas jaringan yang optimal. Dengan fitur ini pula, pengguna browser Opera tidak perlu lagi mengunduh aplikasi pihak ketiga atau bahkan mengorbankan uang untuk berlangganan ke layanan VPN premium. Semua benefit ini didapatkan hanya dengan satu sentuhan aktivasi fitur VPN di Opera Browser.

ofa_51_beta_blog_1

Sebagai informasi tambahan, fitur VPN di Opera dimotori oleh Surfeasy, perusahaan yang dibeli pada tahun 2015 lalu. Imbuhan ini memungkinkan Opera menghadirkan berbagai fitur keamanan yang mencegah pembajakan privasi, seperti memblokir cookie dialog, cryptojacking dan ad blocking. Karenanya, Opera kini dengan berani secara aktif menawarkan dompet crypto yang menjadi salah satu opsi aman bertransaksi cryptocurrency yang terjangkau, aman dan nyaman.

Ini Jadwal Peluncuran dan Perangkat yang Dapat Jatah Update ColorOS 6

ColorOS 6 pertama kali dikonfirmasi memasuki fase beta pada bulan November 2018 lalu. Meski belum apa-apa, kabar itu menjadi angin segar bagi para pemilik perangkat berlabel OPPO. Sayangnya, penantian panjang mereka belum akan berakhir bahkan ketika tahun telah berganti.

Kabar baik datang ketika muncul pemberitaan soal seri baru OPPO Reno April mendatang. Di mana bersama seri baru tersebut OPPO diyakini bakal meluncurkan custom UI barunya, ColorOS versi keenam. Tapi pengguna OPPO bisa bernafas lega karena pabrikan asal Tiongkok tersebut tidak hanya akan membenamkan seri terbaru custom UI-nya ke perangkat Reno tapi juga ke sejumlah perangkat lainnya.

Berikut ini adalah jadwal peluncuran ColorOS 6 ke beberapa perangkat keluaran OPPO.

  • Gelombang pertama: Oppo R15, R15 Dream Edition (April)
  • Gelombang kedua: Oppo Find X, R17, R17 Pro (Akhir August)
  • Gelombang ketiga: Oppo R11s, R11s Plus, R11, R11 Plus, A7x, A3 (September)

Perubahan yang akan dihadirkan oleh ColorOS 6 secara umum fokus pada sisi tampilan. Sorotan pertama tertuju pada perubahan tata letak UI, di mana teks dan ikon akan dirombak dan susun ulang. Warna putih akan mendominasi dengan sentuhan warna-warna progresif.

Secara keseluruhan, OS baru ini terlihat lebih halus dan elegan. Antarmuka memiliki font baru bernama Oppo Sans dan pengaturan huruf teks baru akan diperkenalkan. Hadir pula fitur game sounder yang memberikan efek mencekam saat permainan berlangsung.

light-tower

Sejauh ini sisi desain masih yang paling menonjol dari ColorOS 6, bukan fungsional. Tetapi bagaimana dan apa saja yang sebenarnya akan dihadirkan masih harus ditunggu sampai kedatangannya.

Sumber berita Gizchina.

Google Kembangkan Sistem Speech Recognition yang Bisa Bekerja Secara Offline

Fitur speech recognition pada smartphone kita kenal sebagai fitur yang sangat bergantung pada koneksi internet. Itu dikarenakan teknologinya begitu kompleks, melibatkan sejumlah bagian dengan tugasnya masing-masing yang spesifik.

Pertama-tama, ada satu bagian dari sistem yang ‘memecah-mecah’ input audio menjadi satuan suara terkecil alias fonem. Selanjutnya, bagian sistem lain akan menghubungkan fonem demi fonem menjadi kata-kata, sebelum akhirnya frasanya ditebak oleh bagian yang lain lagi.

Itulah mengapa dibutuhkan koneksi internet yang baik agar speech recognition bisa bekerja dengan lancar, sebab smartphone perlu mengirimkan input audionya ke server terlebih dulu untuk diproses. Semua yang melibatkan server tentu tidak luput dari latency alias jeda, namun Google rupanya sudah punya solusi yang menarik.

Recurrent Neural Network Transducer

Ketimbang mengandalkan sistem speech recogntion yang tersimpan di server, Google meracik sistem berbasis AI bernama Recurrent Neural Network Transducer (RNN-T) yang bisa bekerja langsung di perangkat tanpa perlu mengandalkan koneksi internet. Alhasil, input audio dapat diproses secara instan tanpa ada jeda.

Kalau Anda lihat pada gambar GIF di atas, output yang dihasilkan RNN-T muncul per huruf, dan itu menunjukkan tidak adanya latency selama prosesnya berlangsung. Bandingkan dengan sistem speech recognition berbasis server seperti biasa, yang output-nya muncul secara tidak menentu.

RNN-T nantinya bakal hadir di Gboard pada semua ponsel Pixel, tapi seperti biasa, sementara baru bisa digunakan untuk bahasa Inggris saja. Google berharap mereka bisa menerapkan teknik yang sama untuk bahasa-bahasa lain ke depannya.

Sumber: SlashGear.

Fase Beta Android Q Dikabarkan Sudah Dimulai, Lebih Banyak Pabrikan yang Terlibat

Setiap tahun Google secara rutin meluncurkan generasi baru untuk sistem operasi mobile miliknya, Android. Tahun lalu, Android 9.0 Pie resmi meluncur dan di saat sebagian besar pengguna perangkat Android masih menanti kedatangannya di perangkat masing-masing, kini muncul kabar bahwa fase beta Android Q – penerus Pie akan dimulai segera.

Dilansir oleh PhoneArena, bahwa Google telah membuka pelacak bug Android Q Beta yang diyakini akan meluncur pada tanggal 11 Maret yang jatuh pada hari ini. Namun dari pantauan terakhir Dailysocial di situs resmi Google, komponen Android Q yang dimaksudkan belum diketemukan.

Sementara TheAndroidSoul mendapati sebaliknya. Filter pelacak bug menyebutkan bahwa hanya laporan yang dibuat setelah tanggal 11 Maret yang akan dipertimbangkan. Ini yang menjadi dasar mengapa banyak media menyebutkan bahwa fase beta Android Q akan dimulai pada tanggal 11 Maret.

TAS2

Google sendiri tidak menyebutkan pabrikan apa saja yang akan ambil bagian dalam fase beta ini. Namun Xda-developer berpatokan pada komentar salah satu pengembang Android, Illiyan Malchev dalam acara podcast Android Developers Backstage menyebut bahwa tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana akan ada lebih banyak OEM yang terlibat, tidak hanya tim internal yang biasanya menggunakan perangkat Google Pixel.

Masih terkait kabar keterlibatan OEM, muncul beberapa nama seperti OnePlus 6, Essential PH-1, Mi Mix 2S, Nokia 7 Plus, Vivo X21, Oppo R15 Pro dan Sony Xperia XZ2.

Android Q sendiri diperkirakan bakal mengemas beberapa fitur dan peningkatan baru dibandingkan Pie. Beberapa yang santer terdengar adalah hilangnya dukungan tombol back yang praktis akan menyisakan satu tombol home seorang diri. Kemudian hadirnya mode gelap, opsi otorisasi izin yang memberikan kendali lebih kepada pengguna, dan ada isu soal fitur serupa dengan Samsung Dex, serta opsi pengembang yang lebih luas.

Google biasanya menyingkap generasi baru sistem operasinya di kisaran bulan Agustus. Jadi, masih cukup lama sebelum benar-benar melihat seperti apa fitur dan kelebihan Android Q. Untuk saat ini, sepertinya menunggu kedatangan Android Pie adalah pilihan yang lebih masuk akal.

Sumber gambar header Pcmag.

Aplikasi Spectre Bantu Pengguna iPhone Ciptakan Foto Long Exposure Tanpa Ribet

Seperti yang kita tahu, perkembangan kamera smartphone tidak akan sepesat ini tanpa kemajuan di bidang computational photography. Bokeh artifisial pada hasil jepretan smartphone kita baru menggambarkan sebagian kecil dari potensi computational photography yang sebenarnya, sebab masih ada banyak yang bisa dieksplorasi.

Hal itu telah dibuktikan oleh Spectre, aplikasi kamera baru untuk iPhone yang digarap oleh tim yang sama yang mengerjakan aplikasi Halide. Spectre dirancang untuk membantu para pengguna iPhone menyalurkan hobi fotografi long exposure-nya tanpa harus melibatkan tripod maupun alat bantu lainnya, melainkan hanya dengan keterlibatan AI.

Teknik yang diterapkan Spectre cukup unik. Pada kamera biasa, foto long exposure dihasilkan dengan menyetel shutter speed dalam kecepatan selambat mungkin. Spectre tidak demikian, ia akan menjepret ratusan foto yang berbeda secara beruntun dalam beberapa detik, sebelum akhirnya disunting dan disatukan menjadi format live photo.

Spectre Camera

Dilihat dari sudut pandang yang praktis, ada banyak yang bisa dilakukan oleh Spectre. Yang pertama, Spectre bisa menghapuskan keramaian dari suatu foto, ideal untuk mengabadikan lokasi yang populer di kalangan para turis.

Yang kedua, Spectre mampu mendeteksi scene secara otomatis. Jadi ketika Anda memotret di malam hari, Spectre akan mengaktifkan mode untuk mengambil foto jejak cahaya (light trails), foto pemandangan kota, maupun foto light painting.

Saat memotret air terjun, maupun lokasi-lokasi lain di mana air menjadi sorotan utama, Spectre juga bakal secara otomatis menyulap airnya menjadi blur sampai akhirnya kelihatan mulus.

Salah satu hasil foto yang dihasilkan aplikasi Spectre / Chroma Noir
Salah satu hasil foto yang dihasilkan aplikasi Spectre / Chroma Noir

Secara teknis, Spectre bisa digunakan untuk mengambil foto dengan durasi exposure hingga 9 detik. 9 detik adalah waktu yang lama, untuk itu Spectre juga dibekali fitur stabilization berbasis AI, sehingga hasil akhirnya tetap akan kelihatan mulus.

Buat yang tertarik mencoba, Spectre saat ini sudah bisa diunduh lewat App Store dengan harga perkenalan sebesar Rp 29 ribu. Perangkat paling tua yang kompatibel adalah iPhone 6, akan tetapi Anda butuh minimal iPhone 8 untuk bisa menikmati semua fitur berbasis AI-nya.

Sumber: SlashGear.

Google Sempurnakan Assistant di KaiOS Serta Hadirkan Integrasinya di Android Messages

Tiga tahun lalu, Google Assistant belum eksis, dan kita baru mengenal cikal bakalnya yang kala itu masih bernama Google Now. Sekarang, Assistant sudah merambah banyak perangkat sekaligus, termasuk halnya feature phone berkat sistem operasi yang bernama KaiOS.

Google sendiri merupakan salah satu investor besar KaiOS, dan itu berarti mereka bisa mengembangkan fungsi-fungsi Assistant pada feature phone secara leluasa. Yang terbaru, mereka menghadirkan fitur Voice Typing di KaiOS sehingga Assistant dapat menerjemahkan percakapan lisan pengguna menjadi teks.

Juga menarik adalah fitur di mana pengguna dapat mengakses menu-menu ponsel dalam bahasa Inggris, akan tetapi di saat yang sama berkomunikasi dengan Assistant menggunakan bahasa ibunya masing-masing. Jadi semisal kita lebih nyaman menginstruksikan Assistant menggunakan bahasa Indonesia, kita tidak harus dibuat bingung oleh menu-menu ponsel yang terkadang terjemahan Indonesianya terdengar aneh.

Setelah Google Maps, Assistant bakal terintegrasi ke aplikasi Messages bawaan Android / Google
Setelah Google Maps, Assistant bakal terintegrasi ke aplikasi Messages bawaan Android / Google

Dalam beberapa bulan ke depan, Assistant pada KaiOS (dan Android 9 Pie Go Edition) juga akan kebagian jatah fitur Actions. Supaya lebih maksimal, Google juga telah bekerja sama dengan developer dan brand lokal untuk menciptakan deretan Actions yang lebih relevan dengan masing-masing pengguna di beragam kawasan.

Semua ini merupakan bagian dari upaya Google untuk terus mengakselerasi progress ekspansi Assistant. Di luar KaiOS, Google juga secara perlahan mengintegrasikan Assistant ke aplikasi-aplikasi bikinannya, diawali dengan Google Maps dan kini berlanjut ke aplikasi Messages bawaan Android.

Sumber: Google.

OPPO Perkenalkan Smartphone 5G Pertamanya dan Teknologi 10X Lossless Zoom

Sesuai ekspektasi, di ajang MWC 2018 kita akan melihat perangkat baru dengan dukungan jaringan 5G. Salah satu pabrikan yang menyatakan kesiapannya mengeksplorasi dukungan akan teknologi seluler 5G adalah OPPO. Pabrikan asal Tiongkok tersebut baru saja memperkenalkan smartphone 5G pertamanya dan juga menyingkap teknologi kamera 10X lossless zoom untuk smartphone.

Dalam event bertajuk Innovation Event di ajang Mobile World Congress 2019, OPPO juga mengumumkan inisiasi 5G Landing Project yang melibatkan sejumlah operator telekomunikasi terkemuka di seluruh dunia. Hal ini tak lain dan tak bukan adalah untuk memuluskan ekspansi jaringan 5G dan memastikan ketersediaannya bagi perangkat terdukung, yang bertujuan mulia demi performa dan efisiensi yang lebih unggul agar dapat digunakan untuk banyak hal baru dan menghubungkan berbagai industri baru.

OPPO secara gamblang mengatakan bahwa smartphone 5G buatannya bakal ditenagai chipset teranyar buatan Qualcomm, Snapdragon 855 dan tentu saja dengan sisipan modem X50. Namun sayang pabrikan asal Tiongkok itu tak memberikan rincian lebih lanjut tentang spesifikasi bahkan nama untuk smartphone 5G yang dimakuskan. Sementara di luar sana, santer berhembus kabar bahwa itu kemungkinan besar nama perangkat yang disentil oleh OPPO adalah Find X2.

IMG_20190223_143905

Guna menghadirkan kemampuan maksimal, Oppo mengonfirmasi telah bekerja sama dengan sejumlah operator dan mitra telekomunikasi, yang meliputi sejumlah nama besar seperti Swisscom, Telstra, Optus dan Singtel. Oppo bahkan sudah menjadwalkan demonstrasi bersama Ericsson dan Qualcomm dalam cloud gaming dengan game SoulCalibur6 yang dikembangkan dengan Shadow.

Wakil Presiden OPPO, Anyi Jiang dalam rilis pers yang Dailysocial terima mengatakan, “Dengan bangga kami mengadakan acara Inovasi Global pertama untuk media dan para mitra. Inovasi adalah prioritas utama, dan kami telah membuat pengembangan terbaru untuk menghadirkan masa depan ke tangan konsumen. Kami ingin melanjutkan komitmen ini dan membawa pengembangan teknologi 5G dan fotografi terbaru ke pasar.”

IMG_20190223_143931

Teknologi 10 lossless zoom sendiri sudah pernah dibeberkan oleh OPPO sebelum ajang MWC digelar. Namun kali ini OPPO memberikan penjelasan yang lebih mendalam sekaligus memperlihatkan cara kerjanya kepada audiens.  Teknologi ini terdiri dari tiga lensa yang terdiri dari lensa telefoto, lensa sudut ultra lebar, dan kamera utama. Dengan inovasi ini, pengguna OPPO bisa memiliki kesempatan untuk mengambil foto berkualitas layaknya fotografer professional tanpa takut akan kualitas hasilnya.

Di kesempatan yang sama, OPPO juga memperkenalkan optical image stabilization (OIS) yang terpasang baik di kamera utama dan lensa telefoto, memberikan akurasi anti goyang yang lebih baik saat mengabadikan foto. Fitur-fitur baru ini diharapkan segera debut di ponsel yang tidak disebutkan namanya pada tahun 2019.

IMG_20190223_143942