Asus Ramu Notebook ROG G701VIK Demi Menghidangkan Pengalaman 4K Gaming Portable

Saat diperkenalkan di Computex 2017, ROG Zephyrus membuat semua mata tertuju pada Asus. Dibantu Nvidia, sang produsen PC Taiwan itu berhasil melakukan sesuatu yang hampir mustahil: memasukkan kartu grafis high-end ke notebook ultra-thin. Namun sebetulnya, Asus juga turut menyediakan banyak opsi jika Anda menginginkan device yang lebih teruji dan ‘non-eksperimental’.

Salah satu contoh paling menarik adalah Republic of Gamers G701VIK. Ia merupakan varian pertama di seri keluarga G700 yang dipersenjatai kartu grafis Nvidia Pascal. Seperti model sebelumnya, G701VO, G701 anyar ini kembali memanfaatkan GPU laptop paling high-end. Dan tak seperti Zephyrus yang mendorong Asus mencurahkan perhatiannya pada aspek ketipisan, tidak ada kompromi performa di ROG G701VIK.

ROG G701 24

ROG G701 1

Di bulan Juli ini, Asus mulai membawa masuk ROG G701VIK ke Indonesia. Namun mereka tidak melakukannya dengan melangsungkan acara peluncuran besar. Produsen malah memilih untuk mengundang beberapa media buat menjajalnya langsung. Dari sesi hands-on, saya melihat setidaknya ada empat aspek andalan di G701VIK: desain, layar, performa hardware dan kemudahan overclock.

 

Desain dan konektivitas

ROG G701VIK ialah laptop 17-inci dengan penampilan yang stylish. Ia mungkin tidak setipis dan seringan beberapa varian ROG, namun laptop sama sekali tak kesulitan untuk mencuri perhatian. Asus bilang, chassis G701VIK ‘terinspirasi dari bio-armor, titanium, dipadu skema warna tembaga’ demi membuatnya tampil garang. Bagi saya pribadi, desainnya menyerupai artefak alien.

ROG G701 23

ROG G701 22

Rancangannya sengaja mengedepankan elemen asimetris, terutama pada bagian keyboard. Melengkapi papan ketik full-sized di sana, Asus mencantumkan tombol macro serta area touchpad dan wrist rest yang lapang. Tombol kursor sengaja di mundurkan sedikit agar peluang salah tekan saat bermain jadi lebih kecil. Selanjutnya, seluruh konektivitas fisik – meliputi sepasang port audio 3,5mm, tiga USB 3.1, HDMI, dua USB type-C (salah satunya dibekali Thunderbolt 3), mini DisplayPort serta LAN – diposisikan di samping kanan dan kiri.

ROG G701 16

ROG G701 17

ROG G701 20

Bukan ROG namanya tanpa kehadiran pernak-pernik yang khas. Di bagian punggungnya, notebook ini didandani dengan logo Republic of Gamers yang diapit dua garis LED ala mata robot. Pencahayaan merah serupa juga diimplementasikan pada keyboard-nya. Lalu, garis-garis di grille heat sink membuatnya terlihat sangat unik, mengingatkan saya pada exhaust pesawat alien.

ROG G701 18

ROG G701 19

Laptop mempunyai dimensi 429x309x44mm dengan bobot 4,1mm. ROG G701VIK memang kurang cocok untuk dibawa kerja setiap hari, tapi ia tetap jauh lebih portable dan ringkas buat digunakan dalam event-event turnamen dan LAN party dibanding PC desktop small form factor.

ROG G701 10

ROG G701 11

ROG G701 12

ROG G701 14

Layar

ROG G701VIK yang saya uji ini mempunyai panel anti-glare 17,3-inci 4K (3840×2160) dengan NTSC color space 100 persen dan dibantu teknologi WideView. Berbeda dari mayoritas laptop lain, keberadaan layar UHD di sana terasa selaras dengan komposisi hardware di dalam. Dan bukan hanya gaming, setup ini juga memberikan banyak manfaat bagi para desainer grafis dan fotografer saat mengolah gambar.

ROG G701 15

 

Performa dan hardware

Inkarnasi paling baru dari G701 yang hadir di tanah air ini menyimpan prosesor Intel Core ‘Kaby Lake’i7-7820HK, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM maksimal 64GB, dan dua buah SSD NVMe PCIe 4x sebagai unit penyimpanan data. Susunan seperti ini memang sudah lebih dari cukup buat menangani game-game blockbuster terbaru di setting grafis paling tinggi ataupun konten virtual reality.

ROG G701 30

ROG G701 3

ROG G701 25

Hasil benchmark-nya juga sama sekali tidak buruk. ROG G701VIK mampu mencetak skor 9392 di 3DMark Fire Strike Extreme 1.1, angka 5224 di 3DMark Fire Strike Ultra 1.1, dan memperoleh nilai 6537 di 3DMark Time Spy. Seperti biasa, fitur overclock tersaji mudah dan sederhana, bisa dilakukan melalui app Gaming Center cukup dengan beberapa kali klik di menu.

ROG G701 31

ROG G701 32

ROG G701 33

ROG G701 34

Tentu saja pertanyaan terbesarnya adalah, bagaimana performa gaming ROG G701VIK di resolusi 4K?

Di unit demo, tim Asus Indonesia menyiapkan dua permainan untuk dicoba, yaitu The Witcher 3: Wild Hunt dan Fallout 4. Karena The Witcher 3 memang sangat optimal, game berjalan lancar di preset ultra ‘rata kanan’ di  resolusi 3840×2160 plus VSync menyala. Fallout 4 di 4K sendiri memberikan sedikit tantangan buat ROG G701VIK. Sistem mampu menghidangkan frame rate per detik di antara 48 hingga 54, beberapa kali turun ke 34 ketika menampilkan banyak objek dan efek visual. Meski demikian, secara keseluruhan permainan tetap tersuguh dengan baik.

ROG G701 29

ROG G701 28

Satu ciri khas laptop gaming Asus yang saya temukan di ROG G701VIK ialah kepiawaian tim desainer demi memastikan kenyamanan Anda tidak terganggu akibat panas. Di sesi uji coba The Witcher 3 dan Fallout 4 (masing-masing selama kurang lebih setengah jam), temperatur palm rest terjaga tetap sejuk walaupun saya mulai mendengar raungan kipas pendingin di dalam. Area paling panas adalah bagian tengah keyboard, tapi suhunya tidak melewati tingkat yang mengkhawatirkan.

ROG G701 26

ROG G701 27

 

Harga?

Seluruh kecanggihan yang ditawarkan oleh Asus ROG G701VIK tentu saja menuntut harga tinggi. Faktanya, G701VIK merupakan salah satu produk ROG termahal saat ini, berada satu tier di bawah ROG GX800. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 65,3 juta.

ROG G701 5

Apakah 4K Gaming Sudah Bisa Dinikmati Secara Ideal Sekarang?

Setahun yang lalu, Nvidia memperkenalkan GeForce Titan X. Kehadiran Titan X memperkenalkan kita dengan tren 4K gaming tanpa harus mengandalkan setup multi-GPU. Pun demikian, Titan X bukanlah tanpa cacat. Pertama, harganya jauh melebihi batas mainstream di angka $1.000. Kedua, pengalaman belum bisa tersaji secara optimal, dengan frame rate rata-rata berada di kisaran 35 – 45 fps.

60 fps memang bisa dicapai dengan menurunkan opsi pengaturan grafik dalam game, tapi itu sangatlah bertentangan dengan premis yang ditawarkan 4K gaming, yaitu gaming dengan kualitas visual terbaik. Dengan kata lain, percuma saja resolusinya 3840 x 2160 pixel tapi tingkat detailnya pas-pasan; saya pribadi lebih memilih bermain di resolusi 1440p asalkan tingkat detailnya bisa maksimal.

Hingga akhirnya kita tiba di tahun 2016 dan Nvidia memperkenalkan seri GPU baru berarsitektur Pascal. Bersamanya, hadir GTX 1080 dan Titan X Pascal, dan keduanya bisa dibilang sebagai kartu grafis pertama yang sanggup menyajikan pengalaman 4K gaming secara optimal, tanpa terlalu banyak kompromi.

Artikel ini bukan bermaksud untuk mempromosikan Nvidia atau malah menjelek-jelekkan AMD yang sampai saat ini belum mempunyai rival sepadan untuk kedua GPU kelas atas tersebut. Artikel ini murni ingin membahas mengenai kondisi 4K gaming saat ini; apakah pengalaman yang didapat sudah bisa dibilang ideal, perangkat semacam apa yang dibutuhkan, dan bagaimana perkembangan ke depannya.

4K gaming sudah tergolong ideal

GTX 1080 lebih murah dari Titan X generasi pertama, tapi performanya sudah ideal untuk 4K gaming / Nvidia
GTX 1080 lebih murah dari Titan X generasi pertama, tapi performanya sudah ideal untuk 4K gaming / Nvidia

Selama game tersaji dalam 60 fps atau paling tidak mendekati angka tersebut, 4K gaming sudah bisa dibilang ideal. Tapi kembali lagi, opsi pengaturan grafik setidaknya harus berada di kisaran high. Baik GTX 1080 dan Titan X Pascal sudah memenuhi kedua kriteria ini. Namun yang menjadi pertanyaan lain, apakah harganya masuk akal?

Well, jika dibandingkan Titan X generasi lalu, GTX 1080 jauh lebih murah di angka $700, tapi di saat yang sama sanggup menyajikan peningkatan performa sebesar kira-kira 30 persen berdasarkan peninjauan PC World. Gamegame seperti Overwatch, The Witcher 3 maupun Star Wars: Battlefront dapat dengan mudah berjalan di kisaran 60 fps, tentunya dengan setting grafik berada di level high atau malah lebih tinggi.

Tidak percaya, coba tonton sendiri pengujian yang dilakukan tim Digital Foundry berikut ini.

Titan X Pascal di sisi lain semakin menunjukkan bahwa 4K gaming sekarang sudah bisa dinikmati dengan layak, dengan performa 30 – 40 persen lebih tinggi lagi dibanding GTX 1080, lagi-lagi berdasarkan pengujian Digital Foundry. Pun begitu, Anda harus menyediakan budget lebih besar lagi mengingat GPU ini dibanderol $1.200.

Ok, coba kita kesampingkan Titan X Pascal sebentar karena produk tersebut terlampau niche. GTX 1080 dengan banderol $700 sendiri juga tidak bisa digolongkan mainstream. Tapi ingat, ini baru tahun kedua kita berkenalan dengan 4K gaming, dan perubahan kondisinya ternyata sudah amat drastis.

Sedrastis apa? $1.000 tahun lalu hanya bisa dibelikan GPU Titan X saja yang belum sanggup menyajikan 4K gaming di kisaran 60 fps. $1.000 tahun ini sudah bisa dibelikan GTX 1080 plus sebuah monitor 4K, yang akan kita bahas dalam poin selanjutnya.

Perangkat pendukung 4K gaming

Apalah arti 4K gaming tanpa monitor 4K itu sendiri / Samsung
Apalah arti 4K gaming tanpa monitor 4K itu sendiri / Samsung

Tentu saja monitor 4K adalah komponen terpenting dalam 4K gaming selain kartu grafis. Percuma saja Anda mempunyai Titan X Pascal kalau monitor yang dipakai hanya beresolusi 1080p – saya pribadi sampai sekarang masih bisa menikmati semua game menggunakan GTX 960 di monitor full-HD. Dengan kata lain, GPU istimewa tersebut juga harus Anda pasangkan dengan monitor yang sepadan.

Dua sampai tiga tahun yang lalu, populasi monitor 4K masih segelintir dan banderol harganya selangit. Di tahun 2016 ini, jumlahnya sudah semakin banyak dan harganya mulai masuk akal, dengan catatan Anda tidak terlalu menuntut fitur-fitur ekstra seperti panel IPS atau dukungan teknologi AMD FreeSync maupun G-Sync.

Dua monitor 4K yang cukup populer adalah Samsung U28E590D yang dihargai $300 di Amazon, atau LG 27UD58-B yang sedikit lebih mahal di angka $365 karena mengemas panel IPS. Jadi, ditambah GTX 1080 tadi, dengan budget total sekitar $1.000 Anda sudah bisa meng-upgrade PC untuk menikmati 4K gaming secara optimal.

Namun ini hanya berlaku jikalau Anda sudah mempunyai gaming PC berspesifikasi lumayan. Sebut saja yang mencakup prosesor Intel Core i5 atau i7 – tapi jangan yang generasi pertama karena perbedaan performanya sangat jauh – dan power supply unit (PSU) dengan daya dan efisiensi yang cukup untuk menenagai GTX 1080 atau Titan X Pascal, jangan yang abal-abal bawaan casing PC.

Peran prosesor dalam kinerja grafis memang tidak terlalu besar, namun ia masih diperlukan untuk meneruskan instruksi ke GPU. Kalau prosesor tidak bisa meneruskannya dengan cepat, frame rate otomatis akan menurun dan ujung-ujungnya pengalaman 4K gaming jadi kurang ideal.

Kapan 4K gaming jadi mainstream?

The Witcher 3 / CD Projekt
The Witcher 3 / CD Projekt

Yang pasti tahun depan masih belum; mungkin masih perlu tiga sampai empat tahun lagi sampai bisa benar-benar menjadi mainstream. Di saat Nvidia dan AMD telah menawarkan GPU dengan kisaran harga $200 yang sanggup menjalankan game dalam resolusi 4K 60 fps, barulah 4K gaming bisa dikategorikan mainstream.

Di ranah console, tren 4K gaming sebenarnya baru saja dimulai oleh PlayStation 4 Pro, meski secara teknis perangkat tersebut belum benar-benar bisa menyajikan game dalam resolusi 4K, melainkan dengan ‘trik’ yang dikenal dengan istilah checkerboard rendering.

Tahun depan, Microsoft dikabarkan akan merilis Project Scorpio, yang pada dasarnya merupakan penerus Xbox One dengan kemampuan menjalankan game 4K secara native, meski hanya 30 fps. Terlepas dari itu, kedua console ini setidaknya bisa membantu memopulerkan tren 4K gaming.

Gaung 4K gaming sendiri kurang begitu terdengar karena ‘termakan’ oleh VR gaming. Virtual reality sepintas memang terdengar jauh lebih menarik, mengingat yang ditawarkan bukan cuma peningkatan resolusi saja, tapi juga kesan immersive yang menyelimuti para pemain.

Akan tetapi semua ini tidak menutup fakta bahwa Anda sudah bisa menikmati 4K gaming yang ideal sekarang juga dengan bermodalkan $1.000. Ke depannya, modal yang dibutuhkan pastinya akan terus menurun seiring berkembangnya teknologi yang terkait.

Daftar Game yang Akan Memanfaatkan Kecanggihan Hardware PlayStation 4 Pro

4K gaming ialah salah satu faktor pemicu dua console maker ternama meng-upgrade hardware current-gen mereka. Microsoft lebih dulu mengungkap agendanya di E3 2013 dan mengumumkan Project Scorpio, namun Sony memanfaatkan keleluasaan momen PlayStation Meeting untuk memamerkan kapabilitas PlayStation 4 Pro dan  game-game yang sudah didukungnya.

Judul-judul tersebut merupakan kombinasi permainan yang sudah dirilis dan game baru, mereka dijanjikan akan memaksimal segala kecanggihan hardware PS4 Pro. Beberapa permainan menghidangkan resolusi 4K, upgrade visual, dan ada potensi penyajian frame rate lebih tinggi; meski untuk sekarang, masih belum diketahui jelas metode Sony dalam mengimplementasikan update.

Tentu hal itu adalah PR bagi Sony dan developer, Anda cukup perlu mengetahui game-game apa saja yang kompatibel dengan PlayStation 4 Pro. Ini dia daftarnya:

Deus Ex: Mankind Divided

Menyuguhkan resolusi 4K dan upgrade grafis.

Middle-earth: Shadow of Mordor

Resolusi 1080p dengan ‘super samplinganti-aliasing.

Paragon

Peningkatan visual, penerapan ‘procedural ground cover‘, dengan kompleksitas yang lebih tinggi dan tekstur lebih tajam, serta efek pantulan dinamis.

The Witness

Mendukung resolusi 1440p atau lebih tinggi, di-upscale ke 4K (termasuk teks, menu dan elemen UI lain). Ada mode 1080p dengan kenaikan di mutu anti-aliasing (dari 2x jadi 4x MSAA). Keduanya menghidangkan 60 frame rate per detik.

Fallout 4

Kabarnya game akan memaksimal hardware PS4 Pro, serta menghidangkan upgrade di sisi pencahayaan dan fitur grafis. Penjelasan lengkapnya bisa Anda simak di artikel ini.

Permainan lain yang dikonfirmasi mendukung PS4 Pro:

  • Battlefield 1
  • Call of Duty: Black Ops 3
  • Call of Duty: Infinite Warfare
  • Call of Duty: Modern Warfare Remastered
  • Days Gone
  • Dishonored 2
  • The Elder Scrolls Online: Tamriel Unlimited
  • Farpoint (PlayStation VR)
  • FIFA 17
  • Final Fantasy XV
  • For Honor
  • Ghost Recon: Wildlands
  • Horizon: Zero Dawn
  • Infamous: First Light
  • Killing Floor 2
  • The Last of Us: Remastered
  • Mass Effect: Andromeda
  • Middle-earth: Shadow of Mordor
  • Paragon
  • Pro Evolution Soccer 2017
  • Rise of the Tomb Raider
  • Skyrim: Special Edition
  • Spider-Man
  • Steep
  • Titanfall 2
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • Watch Dogs 2

Ada satu judul yang sudah dipastikan tidak memperoleh kompatibilitas ke versi Pro console current-gen Sony itu, yakni The Witcher 3: Wild Hunt. Developer CD Projekt Red menjelaskan, upaya tersebut akan menghabiskan waktu dan sumber daya mereka, karena saat ini tim sedang fokus menggarap Cyberpunk 2077 dan Gwent.

PlayStation 4 Pro dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 10 November 2016.

Via Gamespot. Sumber: PlayStation.

Bagaimana Cara PlayStation 4 Pro, Console Seharga US$ 400, Sajikan Game di Resolusi 4K?

Tema 4K gaming lahir karena keinginan sebagian kecil gamer untuk menikmati permainan di resolusi super-tinggi, dan kini ia berubah menjadi standar hiburan next-gen. 4K juga merupakan salah satu faktor pemicu refresh hardware di era console generasi kedelapan. Tapi mendekati pelepasan PlayStation 4 Pro, informasi yang diungkap Sony mengenainya masih terbilang minim.

Beragam demo game, dari mulai Days Gone sampai Horizon: Zero Dawn, yang Sony pamerkan di PlayStation Meeting memberikan alasan kuat mengapa fans tampak bersemangat menyongsong kehadiran PS4 Pro. Faktor andalan lain ialah harganya. Jarak antara ‘New’ PlayStation 4 dan Pro cukup dekat, versi high-end tersebut dibanderol US$ 400, setara dengan harga PlayStation 4 di awal perilisannya. Tapi bagaimana sebetulnya cara console US$ 400 itu menangani 4K gaming?

Tim Digital Foundry Eurogamer memberikan penjabaran lengkap di artikel mereka. Terlepas dari janji Sony (dan tentu saja Microsoft lewat Project Scorpio) soal kapabilitas sistem menyentuh resolusi 4K, mereka belum menyampaikan apakah hardware sanggup menyajikan 60 frame rate per detik atau tidak. PS4 Pro dan rivalnya dibatasi oleh satu hal serupa, yaitu sedikitnya pilihan CPU berteknologi x86.

Menurut analisis Digital Foundry, seluruh konten 4K yang diperlihatkan di PlayStation Meeting merupakan hasil dari upgrade resolusi 1080p dan tidak berjalan di native 4K. Pendekatan Sony buat PS4 Pro adalah memperlakukan ultra-high-definition sebagai ‘kanvas’ buat gameplay di resolusi lebih tinggi, bukannya memproses pixel tiap saat ala proses standar. Caranya ialah meng-ekstrapolasi struktur 2×2-pixel menjadi 4×4-pixel menggunakan hardware build-in di GPU PS4 Pro.

Teknik ini biasa dikenal dengan istilah upscaling, dan kualitasnya tergantung dari permainannya. Tapi dengan bermain di televisi ruang keluarga, Digital Foundry cukup yakin 4K upscale terlihat mirip resolusi native UHD. Dan kabar gembiranya lagi, developer tidak perlu mengeluarkan modal lebih banyak. Tentu saja upscale menyisakan satu pertanyaan: seberapa efektif hardware anyar tersebut mengerjakan tugasnya? Dan hal ini jadi tantangan besar buat Sony.

Digital Foundry hampir tidak menemukan masalah dalam Horizon dan Days Gone, namun melihat sedikit artefak pada Call of Duty: Infinite Warfare, serta keterbatasaan PS4 Pro saat menjalankan Infamous First Light dan demo Uncharted 4. Mungkin Anda juga sudah melihat komparasi Rise of the Tomb Raider di PS4 Pro dan PC, di mana kurangnya memori menyebabkan console tidak bisa menyuguhkan tekstur super-tinggi.

Terlepas dari kekurangannya itu, PS4 Pro tetap merupakan medium 4K gaming menarik, apalagi ia dijajakan di harga sangat atraktif. Saat ini telah tersedia banyak pilihan layar 23- sampai 27-inci di pasar, dan dengan ukuran yang lebih kecil, artefak jadi lebih sulit terlihat.

PS4 Pro rencananya akan dirilis pada tanggal 10 November 2016.

Microsoft Bicara Soal Scorpio, Beri Petunjuk Mengenai Harga

Di antara berbagai versi home console generasi kedelapan, Project Scorpio-lah yang boleh dibilang masih misterius meski Microsoft telah mengungkapnya berbulan-bulan silam dan sudah ada banyak bocoran mengenai kemampuannya. Dengan hardware high-end dan segala kecanggihan fiturnya, kemungkinan besar cara penyajian Scorpio akan berbeda dari platform game lain.

Salah satu faktor dari Scorpio yang jadi bahan spekulasi dan yang menyebabkan konsumen merasa khawatir adalah harganya. Membeli home console biasanya merupakan jalan keluar terbaik ketika gamer menginginkan keseimbangan antara pengalaman gaming teroptimal dan harga, namun janji kapabilitas 4K gaming sejati berpotensi mengubahnya. Kini pertanyaan terbesar terkait Scorpio ialah, kira-kira berapa harganya?

Dalam wawancara bersama NZGamer belum lama ini, head of Xbox Phil Spencer sempat memberikan gambaran soal berapa Scorpio akan dibanderol. Tentu saja ia tidak menyebutkan angkanya secara rinci, hanya bilang bahwa timnya mendesain Xbox One S dan Scorpio secara paralel, di mana masing-masing perangkat difokuskan untuk menyuguhkan titik harga yang sesuai dengan performanya.

Bagi Mircrosoft, Scorpio adalah sebuah console premium dan Spencer tidak merasa cemas konsumen akan menganggapnya berbeda. Ia menggunakan Xbox One S sebagai tolak ukur: versi slim platform current-gen Microsoft tersebut ditawarkan dalam beberapa pilihan ukuran penyimpanan dan tersedianya opsi merupakan aspek penting dari cara Microsoft menghidangkan produknya. Scorpio disiapkan sebagai tambahan pilihan, bukan sekedar pembuktian bahwa produknya lebih canggih dari sang rival.

Spencer menjelaskan, Scorpio bukan diciptakan untuk berkompetisi dengan produk andalan Sony. Microsoft cuma mencoba membuat platform terbaik untuk developer dan gamer. Itulah alasan mereka mulai membubuhkan beragam fitur seperti cross-platform play, dukungan mod, game preview serta memperkenalkan Xbox Play Anywhere. Dari perspektif pencipta konten, developer diharapkan melihat Xbox sebagai tempat terbaik mengembangkan game dan menghasilkan uang.

Tak seperti generasi sebelumnya, di era console saat ini Microsoft tampak mulai membongkar sekat-sekat yang membatasi platform current-gen dan last-gen. Pertama-tama, mereka menerapkan fitur backward compatibility game Xbox 360 di Xbox One, serta menambah jumlahnya tiap bulan. Dan untuk Scorpio sendiri, sistem sanggup menjalankan semua permainan Xbox One (dari era awal perilisannya) tanpa memerlukan backward compatibility lagi.

“Tujuan kami bukanlah mendorong seseorang membeli console baru tiap satu atau dua tahun sekali. Kami ingin perangkat ini menjadi bagian dari furnitur di rumah Anda,” tutur Spencer.

Anda bisa menyimak hasil interview lengkapnya di artikel NZGamer ini.

Gambar: Telegraph.

Laptop EVGA SC17 1070 Usung Spesifikasi VR-ready dan Tonjolkan Kemampuan Overclocking

Tidak butuh waktu lama bagi produsen laptop gaming untuk menyingkap senjata andalannya setelah Nvidia mengumumkan GeForce GTX Seri 10 versi laptop. MSI baru saja mengumumkan deretan laptop dari keempat lininya yang mengusung GPU berarsitektur Pascal tersebut. Kini giliran EVGA yang unjuk gigi.

Pabrikan yang dikenal akan produk kartu grafisnya tersebut baru-baru ini mengungkap EVGA SC17 1070. Laptop ini tak hanya istimewa semata karena mengusung GPU GeForce GTX Seri 10, tetapi juga karena ia merupakan laptop pertama EVGA yang didesain secara penuh oleh perusahaan yang bermarkas di California tersebut.

Spesifikasinya tidak tanggung-tanggung: layar 17 inci beresolusi 4K (3840 x 2160 pixel), prosesor Intel Core i7-6820HK yang bisa di-overclock, GPU GeForce GTX 1070, RAM 32 GB DDR4, HDD 1 TB dan SSD M.2 256 GB – 4K ataupun VR gaming siap ia lumat dengan mudah. Semuanya dikemas dalam bodi aluminium dengan tebal tak lebih dari 2,7 cm dan bobot 4,1 kg.

Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA
Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA

Label “SC” pada namanya merujuk pada branding khas EVGA, yaitu Superclock. EVGA mengklaim bahwa SC17 1070 merupakan laptop pertama yang bisa di-overclock secara penuh layaknya sebuah PC rakitan. Caranya bisa dengan menggunakan satu tombol atau melalui BIOS, lengkap beserta sebuah GUI dan tombol Clear CMOS yang mudah diakses.

EVGA tidak segan menyebut laptop berdesain unibody ini memang ditujukan buat gamer yang mementingkan aspek overclocking. Meski tidak ada perincian soal sistem pendinginnya, sepertinya EVGA sudah menyiapkan trik khusus supaya laptop tidak kepanasan ketika dalam mode Superclock.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai kapan EVGA SC17 1070 bakal tersedia di pasaran. Banderol harganya dipatok $2.800, tidak kaget jika melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkannya.

Sumber: PC Gamer dan EVGA.

Microsoft Jelaskan Alasan Mereka Garap Project Scorpio

Meski rumor mengenai PlayStation Neo lebih sampai di telinga kita, ternyata Microsoft-lah yang melakukan pengumuman lebih dulu terkait console baru. Dengan agenda peluncuran Xbox One S di penghujung 2016, Project Scorpio secepat-cepatnya baru hadir tahun depan. Tapi tetap saja penyingkapan resmi ini membuat fans bersemangat, apalagi mendengar kabar soal kemampuan gaming di 4K.

Namun apa sebetulnya sistem yang disebut-sebut sebagai ‘super console‘ itu dan apa bedanya ia dengan platform current-gen? Di E3 2016, bos Xbox Phil Spencer akhirnya memberi penjelasan lebih rinci soal Project Scorpio lewat wawancara bersama Eurogamer, Gamespot dan PCGamesN. Melalui hardware anyar ini, Microsoft berupaya ‘menghilangkan upgrade serta meruntuhkan sekat antar generasi console‘.

Microsoft mengawali proses pengembangan Scorpio dengan berdiskusi bersama para kreator mengenai hal apa yang akan segera hadir dan aspek-aspek apa yang ingin mereka manfaatkan, dan alhasil, diliriklah tema 4K gaming. Sejauh ini, menikmati permainan di empat kali resolusi full-HD adalah kemewahan. Spencer bilang, itulah alasan mengapa kartu grafis GTX 980 jadi populer di kalangan gamer PC. Dan dari sana, Microsoft termotivasi menciptakan console pendukung 4K.

Menariknya, walaupun nantinya ada beberapa tingkatan Xbox One (standar, S, dan Scorpio), pemilik hardware lawas tidak perlu khawatir akan tertinggal karena kontennya tetap sama. Performa enam teraflop di Scorpio sengaja ditujukan buat mengangkat konten 4K, dan kita bisa melihat arahan pengembangan Scorpio. Pelepasan hardware baru tersebut sengaja dijadwalkan saat sudah lebih banyak konsumen mempunyai TV 4K.

Phil Spencer menekankan, tanpa memiliki TV 4K, Scorpio tidak memberi banyak manfaat untuk kita. Itu mengapa Microsoft turut menyediakan Xbox One S (alternatif lebih kecil plus sejumlah tambahan fitur), dan menurunkan harga Xbox One biasa, karena harga ialah aspek sensitif. Pertanyaannya, bukankah developer akan tergoda pada prospek enam teraflop dan terdorong menciptakan kreasi yang lebih ambisius?

Sang bos Xbox mengkomparasinya dengan PC. Di platform ini, UHD bukan lagi hal baru. Microsoft telah menyiapkan fitur 4K di Forza Motorsport Apex dan bahkan tidak sedikit orang mulai bermain-main di 6K. Scorpio dibuat sebagai ‘sweet spot‘, sebuah standar 4K buat console. Microsoft yakin, puluhan juta gamer Xbox One akan meyakinkan developer untuk menghadirkan konten di seluruh hardware – bukan di satu tipe saja.

Untuk sekarang, Microsoft belum mau menyingkap seperti apa wujud dan harga Scorpio. Yang jelas, console baru tersedia di ‘musim liburan’ 2017.

Inilah Cara Nvidia Merespon New Apple TV

Setelah kurang lebih tiga tahun, Apple akhirnya mengenalkan generasi keempat dari digital media player mereka, dengan integrasi Siri, OS dan UI baru, serta app store khusus. Jelmaan terkini Apple TV dibekali kemampuan lebih canggih dibanding pendahulunya, dan tampaknya salah satu brand yang sudah lebih dulu berkiprah di level high-end merasa terusik. Continue reading Inilah Cara Nvidia Merespon New Apple TV

AMD Pamerkan Mobile Kaveri, 4K Gaming dan Eyefinity Enam Layar dalam AMD Bloggers Day

AMD ialah nama yang sangat disegani dalam bidang gaming. Mereka menguasai lini console next-gen dengan chip ber-mikroarsitektur Jaguar, lalu berhasil merangkul developer-developer game ternama dengan menawarkan optimalisasi performa dan teknologi visual. Continue reading AMD Pamerkan Mobile Kaveri, 4K Gaming dan Eyefinity Enam Layar dalam AMD Bloggers Day