Masuki Usia Keenam, Bukalapak Ingin Rangkul Dua Juta UKM

Tepat tanggal 10 Januari lalu, Bukalapak enam tahun beroperasi di Indonesia dan mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Mulai dari tenaga kerja, UKM, nilai transaksi, hingga kunjungan ke situs. Kado lainnya yaitu diresmikannya kantor baru Bukalapak yang berlokasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, oleh Menkominfo Rudiantara. Salah satu target Bukalapak di usia keenamnya adalah merangkul dua juta UKM Indonesia untuk bergabung dengan platform mereka.

Bukalapak berdiri sejak 10 Januari 2010 dan diprakasai oleh tiga orang, yakni Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan M. Fajrin Rasyid. Ide lahir Bukalapak sendiri muncul ketika banyaknya kawan yang sering tertipu ketika berbelanja online. Kini, Bukalapak telah memasuki usianya yang keenam.

Kini Bukalapak telah mempekerjakan lebih dari 250 pegawai dan mengklaim telah merangkul lebih dari 500.000 pelapak (penjual) dari seluruh Indonesia. Untuk jumlah kunjungan ke situs, Bukalapak mengklaim telah mendapatkan dua juta kunjungan pengguna internet tiap harinya. Nilai transaksi pelapak tahun 2014 ke 2015 juga diklaim naik 7 kali lipat, lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2013 ke 2014 yang hanya mencapai 5 kali lipat.

CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan, “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia atas dukungan dan kepercayaannya selama ini. Di usianya yang keenam, Bukalapak berkomitmen untuk memajukan industri e-commerce Indonesia dengan melibatkan para pelaku Usaha kecil Menengah (UKM serta berkontribusi dalam konsep smart city Indonesia.”

“Resolusi tahun 2016, Bukalapak ingin sejajar dengan pemain global lain. […] Kami akan tetap fokus di UKM untuk mengajak mereka bergabung. […] Target tahun ini [kami bisa] melompat enam kali lipat dari tahun kemarin, dari sisi nilai transaksinya. Kalau UKM, targetnya dua juta [yang akan diajak bergabung]. […] Kami rencananya dapat tumbuh 20 persen tiap bulan,” tambah Zaky.

Hari ini, Bukalapak juga secara resmi memperkenalkan kantor baru mereka yang bertempat di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Acara peresmian kantor Bukalapak yang bertema “Pasar Malam” tersebut turut dihadiri juga oleh Menkominfo Rudiantara dan beberapa blogger Indonesia.

Data Jadi Bahan Bakar Skalabilitas Startup

BKL

Tak bisa dipungkiri bahwa data-driven decision membantu perusahaan-perusahan besar untuk bermanuver di tengah pasar yang berkembang untuk mendongkrak bisnisnya. Skema yang sama juga bisa diimplementasikan pada startup dengan dampak yang lebih signifikan dengan memanfaatkan data yang lebih terukur dan dieksekusi dengan tepat sasaran.

Segala keterbatasan startup perihal materi, sumber daya manusia, perlahan terkikis jika segala keputusan-keputusan yang dilakukan berdasarkan apa yang memang dibutuhkan. Hal tersebut dapat digali memanfaatkan data terhimpun dari semua aktivitas perusahaan. Jangan hanya karena kekurangan data, atau kasus terburuknya gagal mengolah data, sebuah startup salah menyelesaikan masalah bahkan memberikan solusi yang salah.

Dalam acara berjudul “Hyper-Growth through Data Science”, BukaLapak sebagai salah satu pemain besar di industri startup dan ranah e-commerce tanah air mendorong para penggiat startup untuk mampu memberdayakan data yang ada.

CEO BukaLapak Achmad Zaky akan memberikan pengalamannya dan teknik bagaimana banyak cara bisa dilakukan hanya dengan memanfaatkan data yang berhasil dihimpun. Ia menggandeng Senior Vice President of Growth Freelancer Willix Halim, CEO GNews Yopie Suryadi, dan Data Scientist BukaLapak Teguh Nugraha untuk duduk bersama dalam sesi diskusi ini yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 November mendatang.

Acara ini diselenggarakan tanpa dipungut biaya, untuk keterangan lebih lanjut dan pendaftaran silakan merujuk pada tautan berikut ini.

_
Disclosure: DailySocial merupakan media partner dalam acara Hyper-Growth through Data Science

Lima Tahun Beroperasi, Bukalapak Akhirnya Lengkapi Metode Pembayaran


/ Shutterstock

Bertepatan dengan perayaan Hari Pelanggan Nasional di awal September lalu, Bukalapak mengumumkan telah melengkapi sistem pembayarannya dengan Kartu Kredit, KlikPay, dan Rekening Ponsel. Hal tersebut demi meningkatkan kepuasan pelayanan bertransaksi kepada pengguna setianya, dengan memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam proses berbelanja. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa baru sekarang, setelah Bukalapak beroperasi bertahun-tahun di Indonesia.

Continue reading Lima Tahun Beroperasi, Bukalapak Akhirnya Lengkapi Metode Pembayaran

The Future of O2O in Indonesia’s E-Commerce Industry

Ever since MatahariMall rocked the market with its Online to Offline (O2O) concept, its adoption has become an interesting debate all over the country. The concept is seen to be highly potential, as it is perceived as one of most plausible alternative solutions to local e-commerce’s logistic issue. However, many also doubt the implementation, given Indonesia’s unique and diverse culture. Continue reading The Future of O2O in Indonesia’s E-Commerce Industry

Masa Depan Adopsi Layanan Online to Offline (O2O) di Industri E-Commerce Indonesia

/ Shutterstock

Sejak MatahariMall membunyikan gong layanan Online to Offline (O2O), adopsi layanan tersebut kerap jadi perbincangan hangat di kalangan pelaku maupun konsumen dari industri ecommerce Tanah Air. Konsep ini dianggap punya potensi besar jika digarap, salah satunya sebagai jalan keluar alternatif bagi permasalahan logistik e-commerce Indonesia. Tapi dengan keunikan dan keragaman kultur Indonesia, tak sedikit pula yang mempertanyakan masa depan adopsinya.

Continue reading Masa Depan Adopsi Layanan Online to Offline (O2O) di Industri E-Commerce Indonesia

Pengaruh Kompetisi Terhadap Perkembangan Startup

Kompetisi startup bisa berdampak positif bagi pertumbuhan, tapi tidak menjamin penerimaan masyarakat / Shutterstock

Ajang kompetisi startup yang melibatkan startup lokal sudah banyak digelar, baik yang berskala nasional hingga ajang kompetisi yang mencakup lingkup global. Kompetisi startup bukan hanya bisa membangun perusahaan, namun juga bisa menciptakan inovasi baru dan kesempatan untuk mendapatkan dana segar dari investor. Di satu sisi kompetisi startup bisa membantu perusahaan, tetapi di sisi lain sekedar kompetisi tidak menjamin penerimaan layanan di masyarakat.

Continue reading Pengaruh Kompetisi Terhadap Perkembangan Startup

Alasan Investor Berinvestasi di Startup Indonesia dari Sudut Pandang Pemain Lokal

CEO BukaLapak Achmad Zaky dan Founding Member MatahariMall Yiping Goh / DailySocial

Dengan pertumbuhan digital yang masif, banyak investor yang ingin mencoba menanamkan modal di Indonesia. Bagi para pemain di industri startup Indonesia sendiri, mendapatkan suntikan dana pun bisa jadi sangat membantu pertumbuhan bisnisnya. Namun, investor pun tak sembarangan menanamkan modalnya ke sebuah startup. Dalam ajang Echelon Indonesia 2015, CEO Bukalapak Achmad Zaky mengungkapkan apa yang sebenarnya dicari oleh para investor ketika ingin menanamkan modalnya di startup.

Continue reading Alasan Investor Berinvestasi di Startup Indonesia dari Sudut Pandang Pemain Lokal

The Issue of E-Commerce in Indonesia in 2015

A.T Kearney’s Lifting the Barrier to E-Commerce in ASEAN predicted that the valuation of e-commerce in Indonesia will reach $25-30 billion (Rp 320,8-385 trillion) in the next few years. This is a highly seductive number to many. However, with great result, comes great challenges. In fact, huge population, vast coverage, and tax issues in Indonesia may serve as the most problematic ones. Continue reading The Issue of E-Commerce in Indonesia in 2015

DScussion #5: Achmad Zaky on Challenges for E-Commerce Industry and Bukalapak’s Targets

Bukalapak’s Co-Founder and CEO Achmad Zaky stated that 2015 would be the year for Indonesian marketplace. After sealing a funding from EMTEK Group, Bukalapak intends to be more aggressive to educate the people about online shopping, including through TV ads which, he admitted, remains the most effective media for marketing campaign as it covers almost everyone. In this week’s DScussion, Zaky argued that the current challenge for e-commerce industry is the payment method. He also revealed Bukalapak’s plans to be the foremost marketplace in Indonesia. Continue reading DScussion #5: Achmad Zaky on Challenges for E-Commerce Industry and Bukalapak’s Targets

DScussion #5: Achmad Zaky Bicara Tantangan Industri E-commerce dan Target Bukalapak Menjadi Layanan Marketplace Nomor Satu di Indonesia

Achmad Zaky

Co-Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan tahun 2015 akan menjadi tahunnya marketplace Indonesia. Pasca pendanaan yang diterimanya dari Group EMTEK, Bukalapak berencana lebih agresif untuk mengedukasi masyarakat tentang belanja online, termasuk melalui iklan televisi yang diakui masih menjadi channel yang paling menjangkau masyarakat secara luas. Dalam DScussion kali ini, Zaky membuka tantangan industri e-commerce yang masih berkutat soal masalah pembayaran. Ia juga bicara langkah-langkah Bukalapak menjadi marketplace terdepan di negeri ini.

Continue reading DScussion #5: Achmad Zaky Bicara Tantangan Industri E-commerce dan Target Bukalapak Menjadi Layanan Marketplace Nomor Satu di Indonesia