Usung Formula Ala Hotline Miami, Reservoir Dogs Akan (Kembali) Diangkat Jadi Video Game

Reservoir Dogs kreasi sutradara Quentin Tarantino baru populer setelah kesuksesan Pulp Fiction yang tayang dua tahun sesudahnya. Tapi banyak orang setuju, Reservoir Dogs merupakan cult classic, bahkan ditunjuk Empire sebagai film independen terbaik sepanjang masa. Tak heran jika ada percobaan untuk mengadaptasinya ke medium hiburan lain, video game misalnya.

Upaya tersebut pertama kali dilakukan oleh Volatile Games dan Ubisoft di tahun 2006. Para pengembangnya berusaha tetap setia pada versi filmnya, namun meski mereka membubuhkan lebih banyak detail, Reservoir Dogs tetap belum mampu memuaskan fans karena repetitif dan membosankan. Tapi harapan belum sirna. Kabarnya, para talenta yang pernah mengerjakan Battlefied: Bad Company dan Payday punya rencana untuk menggarap permainan Reservoir Dogs baru.

Beberapa hari yang lalu, Big Star Games dan Lionsgate mengumumkan kolaborasi untuk mengembangkan Reservoir Dogs: Bloody Days. Kali ini, developer menggunakan arahan yang betul-betul berbeda dari permainan terdahulu. Tak lagi mengusung genre third-person shooter, Bloody Days menyajikan gameplay action top-down bertempo cepat – menyerupai Hotline Miami.

Tentu saja kreasi Big Star Games bukanlah tiruan mentah dari Hotline Miami. Permainan dibekali fitur unik bernama Time Back. Tiap level merepresentasikan aksi perampokan, di mana Anda mengendalikan dua atau tiga karakter, dan Time Back memungkinkan pemain mengatur semuanya sekaligus. Caranya? Pertama, Anda memulai dengan mengontrol satu karakter selama yang dibutuhkan, lalu ketika tombol spasi ditekan, waktu akan dimundurkan seperti rewind kaset VHS.

Reservoir Dogs Bloody Days 1

Selanjutnya, Anda akan mengendalikan karakter kedua dalam jangka waktu yang ditentukan oleh tokoh pertama, serta berlaku buat karakter berikutnya. Hal ini sangat berguna jika ada musuh yang sebelumnya tidak Anda sadari (penyuguhannya boleh dibilang mirip Super Time Force). Sistem tersebut menambahkan layer strategi dalam permainan, membuat Bloody Days berbeda dari game shooter top-down standar.

Hal yang mungkin mengecewakan bagi fans Reservoir Dog adalah ketiadaan atmosfer ala film Quentin Tarantino di Bloody Days. Walaupun penuh dengan kekerasan, dari trailer-nya. game ini terlihat penuh warna. Kemudian, juga belum ada konfirmasi mengenai apakah Bloody Days turut didukung para aktor filmnya – baik dalam voice acting ataupun kesamaan penampilan karakter.

Reservoir Dogs: Bloody Days merupakan permainan ‘besar’ pertama Big Star Games setelah sebelumnya fokus di platform mobile. Rencananya game ini akan dirilis di PC via Steam di musim semi, disusul versi Xbox One di akhir 2017.

Via Polygon.

Video Ini Ungkap Alasan Mengapa Mass Effect: Andromeda Cocok Dimainkan Para Penggemar Game Action

Elemen role-playing memang tidak bisa dipisahkan dari game kreasi BioWare, namun khusus dalam seri Mass Effect, sang developer mengombinasinya bersama formula action. Di trilogi sebelumnya, kedua aspek ini terpadu seimbang sehingga game mudah dinikmati oleh beragam kalangan pemain. Dan arahan ini kabarnya turut diterapkan di Mass Effect: Andromeda.

Mendekati hari peluncurannya, BioWare meluncurkan seri video untuk memperlihatkan sisi gameplay dari Andromeda, dan episode pertamanya difokuskan pada pertempuran. Di sana, developer memamerkan sejumlah kemampuan, manuver-manuver unik, serta persenjataan yang dapat Anda gunakan untuk menaklukkan lawan. Dan melihat presentasinya, Mass Effect: Andromeda terasa semakin menjanjikan.

Dibanding tiga permainan sebelumnya, penyajian pertempuran Andromeda jauh lebih dinamis. Formula baku tembak berbasis cover digantikan oleh mekanisme yang lebih elegan, menitikberatkan aski bertempo cepat. Dengan kehadiran jump-jet, pemain lebih bebas bergerak – melompat, menghindar, atau menerjang lawan. Meski begitu, sistem cover tidak dihilangkan, memberikan Anda kebebasan dalam menghadapi situasi.

Persenjataan di Mass Effect: Andromeda terbagi dalam lima kategori: jarak dekat, pistol, shotgun, sniper rifle dan senapan serbu. Uniknya lagi, teknologi senjata juga memengaruhi cara penggunaannya. Contohnya, senapan yang dibuat di galaksi Bima Sakti memanfaatkan proyektil fisik, ampuh tapi membutuhkan pasokan amunisi; sedangkan senjata buatan Remnant umumnya sangat akurat dan tidak memerlukan peluru, namun pemakaiannya dibatasi cool-down. Tentu saja, beberapa jenis senjata akan lebih efektif buat menangani musuh tertentu.

Mass Effect Andromeda 1

Tak seperti Mass Effect sebelumnya, Andromeda tidak menyekat pemain dengan pilihan kelas. Kemampuan karakter tersaji lewat tiga kategori, yaitu Combat, Tech dan Biotics; dan Anda dipersilakan mengembangkan karakter sesuai keinginan. Jika lebih menyukai pertempuran jarak dekat, pilihlah pistol, shotgun dan senjata melee. Berencana main aman dan berusaha membungkam lawan sebelum mereka melihat Anda? Gunakan senapan penembak jitu.

Mass Effect Andromeda 2

Skill di opsi Tech memungkinkan pemain mengakses peralatan dan persenjataan eksperimental, sedangkan Biotics memberikan Anda kemampuan ala X-Men seperti telekinesis atau manipulasi gravitasi lewat implant. Dan seperti namanya, skill di kategori Combat memastikan pemakaian senjata lebih efektif dan efisien.

Mass Effect: Andromeda siap dirilis pada tanggal 21 Maret nanti di platform PC via Origin, Xbox One serta PlayStation 4. Sebelum saat itu tiba, BioWare punya rencana untuk memublikasikan video gameplay episode berikutnya.

Sumber: MassEffect.com.

Apakah Watch Dogs 2 Lebih Baik Dari Game Pertamanya?

Tepat di tanggal 15 November ini, Ubisoft merilis Watch Dogs 2 di Xbox One dan PlayStation 4, segera disusul versi PC-nya dua minggu lagi. Permainan action open world ini menyuguhkan beragam perubahan serta penyempurnaan pada gameplay. Jika Anda sedang menimbang-nimbang untuk membeli Watch Dogs 2, beberapa media sudah memublikasikan ulasan-ulasan mereka.

Tentu saja pertanyaan mayoritas gamer adalah, apakah Watch Dogs 2 lebih baik dari permainan pertamanya? Memang ada sedikit kendala teknis di awal pelepasannya, tapi Anda tak perlu cemas, sejauh ini Watch Dogs 2 memperoleh respons positif dari para reviewer.

Zack Furniss dari Destructoid menyodorkan skor 8.5 buatnya. Ia memuji keputusan Ubisoft untuk tidak hanya fokus pada kuantitas konten, tapi juga memberikan kebebasan bagi pemain dalam menikmatinya. Walaupun mengangkat tema yang serius, jalan ceritanya lebih ringan, lebih mengesankan, dan lebih menyenangkan. Destructoid menyukai presentasi unik dari tiap karakter game, dan kini reviewer tidak sabar menanti permainan ketiga di seri ini.

Menariknya, IGN ialah salah satu media yang memberikan nilai paling rendah, hanya 6.5 di artikel review-in-progress mereka. IGN memuji bervariasinya misi, elemen puzzle serta banyaknya aktivitas (dari mulai balapan hingga jadi supir ala Uber); sayangnya kendala teknis menyebabkan hampir seluruh mode multiplayer Watch Dogs 2 tidak bisa diakses. Sang pengulas mengeluhkan hal ini, dan menyarankan Anda baru membeli game setelah developer memperbaikinya.

Apresiasi tertinggi diungkapkan oleh Cheat Code Central dengan skor 4.9/5.0. Reviewer Jenni Lada bilang ia menyukai Marcus dan kawan-kawannya, lalu menurutnya, cerita permainan mewakilkan masalah di dunia nyata dan membuat para pemain jadi berpikir. Di segi gameplay, Watch Dogs 2 menawarkan keleluasaan menjelajahi kota San Francisco, membebaskan Anda mengerjakan beragam aktivitas dan side quest, atau silakan fokus menyelesaikan narasi utamanya.

Polygon menjelaskan, Watch Dogs 2 mengisahkan bagaimana rasanya jadi pemuda yang marah pada sistem, dan merasa yakin bahwa Anda sedang melakukan hal terbaik. Permainan ini penuh energi dengan fitur hacking yang lebih pintar. Jalan ceritanya berada di titik seimbang antara tema serius dan konyol. Meski begitu, Polygon berpendapat bahwa perbaikan pada sejumlah aspek permainan belum bisa mengeluarkan seluruh potensinya. Watch Dogs 2 mendapatkan nilai 8 dari mereka.

Skor 4.5/5 dari Hardcore Gamer merupakan salah satu yang paling tinggi. Bagi reviewer Chris Shive, Watch Dogs 2 menyajikan apa yang seharusnya disajikan oleh sekuel, yaitu tetap menghidangkan aspek andalannya sembari menyempurnakan kekurangan di game sebelumnya. Dalam Watch Dogs 2, Ubisoft berhasil menemukan formula yang membuat Grand Theft Auto V begitu epik namun tak lupa diperkaya ide-ide baru sehingga petualangan Marcus Holloway terasa menyegarkan.

Di situs agregat review  OpenCritic, Watch Dogs 2 berhasil memperoleh skor sementara 84.

Sony Umumkan Tanggal Peluncuran Shadow of the Beast di Indonesia

Nama Shadow of the Beast tertimbun oleh game-game populer baru meskipun faktanya ia merupakan salah satu franchise klasik. Awalnya dirilis buat Commodore Amiga di tahun 1989, Shadow of the Beast turut di-port ke platform lain. Permainan diikuti oleh dua sekuel, dirilis tahun 1990 dan 1992. Dan kabarnya, versi barunya akan tersedia eksklusif di console current-gen Sony.

Sony Interactive Entertainment menyingkap sebuah kejutan untuk pemilik PlayStation 4 di Indonesia. Mereka mengumumkan agenda peluncuran remake Shadow of the Beast, yang ternyata akan dilangsungkan tidak lama lagi. Bulan Mei memang dipenuhi pelepasan judul-judul menarik (Battleborn, Uncharted 4, Doom), tapi Shadow of the Beast dijajakan di harga yang bersahabat bagi isi dompet.

Shadow of the Beast 02
Parallax scrolling kembali hadir di versi baru ini.

Sebagai remake, Shadow of the Beast versi baru akan menceritakan kembali petualangan Aarbron. Sewaktu kecil, ia diculik, tubuhnya dirusak oleh sihir dan dijadikan pelayan oleh penguasa jahat bernama Maletoth. Hingga hari ini, belum ada detail lain mengenai sang tokoh antagonis, dan apakah Shadow of the Beast mengusung narasi yang sama seperti sebelumnya.

Developer Heavy Spectrum Entertainment Labs bertanggung jawab dalam pengembangannya, menggantikan Reflections Interactive. Gameplay mengombinasikan formula action dan platforming. Sejumlah komponen klasik yang ada di pendahulunya turut dihadirkan lagi di varian anyar itu; misalnya health bar tradisional, sistem combo, dikombinasi quick-time event.

Shadow of the Beast 03
Gameplay Shadow of the Beast baru tampak familier.

Di E3 2015, Matt Birch selaku CEO Heavy Spectrum Entertainment sempat bilang bahwa Shadow of the Beast akan menyuguhkan pertempuran ‘brutal’. Komponen-komponen esensial lain contohnya art direction dan musik tak lupa dibubuhkan di sana. Developer menggaet komposer asli Shadow of the Beast David Whittaker dan kembali menyajikan parallax scrolling. Upaya itu katanya dilakukan ‘demi memastikan gamer tidak kecewa’.

“Jelajahi Karamoon, sebuah dunia yang cantik, brutal dan penuh dengan misteri, dalam perjalanan tunggal menggulingkan Maletoth sang tiran jahat,” tulis Sony Sony Computer Entertainment Hong Kong Limited di press release. “Rasakan pertempuran epik melawan bos dan hadapi gerombolan lawan dalam aksi penuh adrenalin. Kembangkan kemampuan lewat skill point, dan buka gerakan-gerakan brutal baru.”

Shadow of the Beast edisi standar rencananya akan dirilis pada hari tanggal 17 Mei 2016. Sony menyediakan versi digital serta Blu-ray, keduanya dijajakan seharga Rp 300 ribu.

A Blind Legend Ialah Game Untuk Tunanetra, Disajikan Sepenuhnya Lewat Suara

Hingga sekarang, game masih menjadi jenis hiburan ‘mewah’ yang hanya bisa diakses oleh orang normal. Saya ingat ucapan Stevie Wonder setelah tampil di acara VGA beberapa tahun silam. Di sana sang penyanyi legendaris itu menyampaikan harapannya: seandainya saja permainan juga bisa dinikmati para penderita kebutaan atau gangguan penglihatan pada umumnya.

Kabar gembira, keinginan Stevie Wonder (dan jutaan orang lain) itu terkabul. Developer Dowino menyingkap kreasi unik mereka, A Blind Legend, yaitu permainan pertama yang dirancang khusus bagi tunanetra. Mengusung genre action-adventure dengan pertempuran berformula hack-and-slash tanpa output video, A Blind Legend disuguhkan sepenuhnya lewat suara.

Dunia game tersusun seluruhnya dari audio, oleh karena itu developer menyarankan Anda untuk menggunakan headphone yang cukup mumpuni. Pemain disajikan suara-suara seperti derap langkah, percakapan, kereta kuda, bunyi hantaman palu pandai besi, dan lain-lain. Suara berubah mengikuti arah karakter Anda berjalan. Layaknya permainan action, gerakan dan pertempuran dikendalikan menggunkan controller atau keyboard.

Tak hanya komponen in-game, opsi menu dan instruksi disampaikan lewat suara. A Blind Legend memberi tahu Anda saat sedang loading serta ketika ‘cutscene‘ berjalan – semua tanpa grafis. Sebagai notifikasi, permainan akan mengeluarkan dua dentingan berbeda untuk menandai apakah mereka hanya diminta mendengar atau sudah bisa mengambil alih kendali.

A Blind Legend 01
Logo A Blind Legend, dengan huruf Braille.

A Blind Legend mengambil latar belakang fantasi Zaman Pertengahan. Anda berperan sebagai Edward Blake, seorang kesatria buta dalam petualangan menyelamatkan sang istri yang diculik gerombolan penjahat. Blake tidak menempuh perjalanan itu sendirian, ia ditemani putrinya Louise. Dengan mendengarkan langkah kakinya, Louise memandu Anda ke mana harus berjalan. Ia juga akan membantu lewat instruksi, seperti “Belok kiri!” atau “Sudah dekat!”

Dowino bahkan tak lupa menyertakan elemen penting permainan actionhealth bar, ditunjukkan melalui suara detak jantung sewaktu Blake bertarung. Jika Anda terkena serangan lawan, temponya jadi lebih cepat. Anda ditantang mempelajari ritme serta arah serangan musuh, dan kapan tepatnya Blake harus mengangkat perisai atau mengayunkan senjata.

Menariknya lagi, A Blind Legend tak hanya bisa dinikmati oleh pengidap gangguan penglihatan. Developer menjelaskan bahwa permainan ini cocok bagi gamer yang menginginkan pengalaman sensoris orisinil. Game juga dimaksudkan buat membantu meningkatkan kesadaran khalayak terhadap disabilitas yang diderita 280 juta jiwa ini.

A Blind Legend tersedia untuk platform PC di Steam, Android serta iOS.

Sumber: ABlindLegend.com.

Pencipta Galaxy on Fire Serbu Platform PC Lewat Game Everspace

Penikmat permainan di perangkat bergerak mungkin tak lagi asing dengan Galaxy on Fire. Ia telah menerima bermacam-macam penghargaan, merupakan game bertema luar angkasa tercanggih di platform itu. Tapi mungkin karena respons antusias terhadapi judul-judul semisal Star Citizen atau Eve: Valkyrie, developer terdorong buat berkiprah di lini yang lebih bergensi. Continue reading Pencipta Galaxy on Fire Serbu Platform PC Lewat Game Everspace

Pencipta Mighty No. 9 Memulai Proyek Game Baru, Red Ash

Ada sejumlah kecemasan terkait penggalangan dana game lewat Kickstarter. Tanggal rilis tidak jelas, janji-janji yang mungkin tidak terpenuhi, kemudian bagaimana soal dukungan aftersale sesudah permainan dirilis? Gamer Project CARS sempat meringis saat developer mengumumkan sekuelnya, dan kali ini kabar serupa terdengar dari sang pencipta Mega Man. Continue reading Pencipta Mighty No. 9 Memulai Proyek Game Baru, Red Ash

Akan Ada Game Plants vs. Zombies Baru Diumumkan di E3 2015

Plants vs. Zombies pernah menjadi fenomena di industri gaming karena PopCap Games berhasil merangkul khalayak casual dengan gamer-gamer hardcore di satu permainan. Sayang sejak diakuisisi EA, sekuelnya tampak dipaksakan sebagai judul mobile, bahkan media setuju eksekusi spin-off Plants vs. Zombies: Garden Warfare terbilang kurang memuaskan. Continue reading Akan Ada Game Plants vs. Zombies Baru Diumumkan di E3 2015

Ini Dia Tiga Video Assassin’s Creed Syndicate Yang Wajib Anda Tonton

Melalui acara live stream, Ubisoft secara resmi mengungkap permainan Assassin’s Creed Syndicate yang telah lama dibahas. Syndicate akan meneruskan saga fiksi-sejarah kebanggaan sang publisher Perancis itu, sekaligus game kesembilan di seri Assassin’s Creed, menghadirkan formula khas ‘tradisional’ dipadu fitur dan karakter baru. Continue reading Ini Dia Tiga Video Assassin’s Creed Syndicate Yang Wajib Anda Tonton

Rekam Momen Berharga Dengan Pic Flex Cam, Kamera Paling Fleksibel di Dunia

Kehadiran kamera action membuka lebih banyak kesempatan untuk berkreasi di bidang videography. Sekarang sudah banyak tersedia produk di lini itu, namun kebanyakan dikhususkan bagi konsumen serius. Pencarian action camera yang ‘bersahabat’ buat khalayak awam terus berjalan, dan satu developer asal Korea berharap dapat menyajikan solusi paling optimal. Continue reading Rekam Momen Berharga Dengan Pic Flex Cam, Kamera Paling Fleksibel di Dunia