TADA Welcomes Funding from Giftee, Now Available in Malaysia and Vietnam

TADA loyalty and rewards platform announced additional funding from Giftee, Inc., an end-to-end Japanese e-gift company, with an undisclosed amount. Fresh funds will be allocated for further technology upgrades, as well as expanding its presence in regional markets.

TADA is Giftee, Inc.’s second portfolio in Southeast Asia after AdEasy, a Malaysian startup in July 2020.

Giftee is an end-to-end e-gift platform that provides solutions from issuance to distribution since 2010. The company has been listed on the Japanese stock exchange since 2019. In 2018, the company expanded to Malaysia (Giftee Malaysia) and available in Vietnam three years (Giftee Mekong) through a joint venture between Giftee Malaysia and Mekong Communications.

TADA and Giftee are companies with a cross-cutting business focus. TADA focuses on loyalty and rewards platforms that enable businesses to build deep relationships with customers to employees. In addition, TADA connects businesses to collaborate on its network. The company has served more than 400 clients across multiple verticals. Among the popular names are AXA, Allianz, DBS, UOB, Castrol, Exxon, Kalbe Nutritionals, Erha Dermatology, and many more.

This investment also marks TADA’s expansion into Malaysia and Vietnam since last August. In its early stages, TADA platform is connected to the e-gift services Giftee Malaysia and Giftee Mekong. The new solution is expected to help increase customer loyalty in each country. Furthermore, the Giftee Group will expand its business solutions with TADA in other countries in Southeast Asia.

In an official statement, TADA’s CEO, Antonius Taufan said his team is very optimistic that the partnership with Giftee will be able to offer a smart and complete solution for loyalty programs in various business landscapes. “With this funding, Giftee’s expertise, and a strong market fit, we are confident that TADA will double down on product innovation and seek to aggressively expand our presence internationally,” he said, Thursday (16/9).

Giftee’s CEO, Mutsumi Ota added, “TADA is one of the leading loyalty and reward platforms, offering a variety of features, including subscriptions, memberships and referrals. “Through this capital and business alliance, we are looking forward to collaborating with TADA, especially in the Southeast Asia region, by connecting the e-gift platform business, e-gift service and TADA platform,” Ota said.

In April, TADA announced Series B1 funding led by MDI Ventures, with the involvement of Telkomsel Mitra Innovation (TMI) and previous investors, Finch Capital and Sovereign Capital.

Loyalty program

Loyalty sector is not really startup’s cup of tea. Besides TADA, there are GetPlus, Member.id, and OttoPoint. Earlier this year Member.id just announced series A funding from East Ventures and Traveloka. OttoPoint is part of the fintech division of the OttoDigital Group, a subsidiary of the Salim Group.

Industrially, loyalty programs are one of the sustainable and long-term oriented marketing strategies. Companies can also find out customer insight through the program. According to research by Wirecard, 75% of customers decide to make a purchase after receiving a reward from a certain brand.

In addition, the rewards received by customers trigger them to make more purchases. Almost all respondents said that after having a good loyalty program experience, they are more willing to receive offers and notifications from the brand. In fact, they are willing to follow the brand’s social media accounts, after getting positive rewards from the brand.

Source: wirecard
Source: wirecard


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

TADA Umumkan Pendanaan dari Giftee, Kini Hadir di Malaysia dan Vietnam

Platform loyalitas dan reward TADA mengumumkan investasi tambahan yang diterima dari Giftee, Inc., perusahaan e-gift end-to-end asal Jepang, dengan nominal dirahasiakan. Dana segar akan dialokasikan untuk peningkatan teknologi lebih lanjut, serta memperluas kehadirannya di pasar regional.

TADA menjadi portofolio kedua Giftee, Inc. dalam investasi ke startup di Asia Tenggara setelah AdEasy, startup asal Malaysia pada Juli 2020.

Giftee adalah platform e-gift end-to-end yang menyediakan solusi dari penerbitan hingga distribusi sejak 2010. Perusahaan ini sudah terdaftar di bursa Jepang sejak 2019. Pada 2018, perusahaan ekspansi ke Malaysia (Giftee Malaysia) dan tiga tahun berikutnya hadir di Vietnam (Giftee Mekong) melalui perusahaan patungan antara Giftee Malaysia dan Mekong Communications.

TADA dan Giftee adalah perusahaan dengan fokus bisnis yang beririsan. TADA fokus pada platform loyalitas dan rewards yang memungkinkan bisnis membangun hubungan mendalam dengan pelanggan hingga karyawan. Tak hanya itu, TADA menghubungkan bisnis untuk berkolaborasi dalam jaringannya. Perusahaan telah melayani lebih dari 400 klien yang bergerak di berbagai vertikal. Beberapa namanya, adalah AXA, Allianz, DBS, UOB, Castrol, Exxon, Kalbe Nutritionals, dan Erha Dermatology, dan masih banyak lagi.

Lewat investasi ini, sekaligus menandakan ekspansi TADA ke Malaysia dan Vietnam yang dimulai pada Agustus kemarin. Dalam tahap awalnya, platform TADA terhubung dengan layanan e-gift Giftee Malaysia dan Giftee Mekong. Solusi baru tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan di masing-masing negara. Selanjutnya, Grup Giftee akan memperluas solusi bisnisnya bersama TADA di negara lainnya di Asia Tenggara.

Dalam keterangan resmi, CEO TADA Antonius Taufan mengatakan, pihaknya optimis kemitraannya dengan Giftee mampu menawarkan solusi yang cerdas dan lengkap untuk program loyalitas di berbagai lanskap bisnis. “Dengan pendanaan, keahlian dari Giftee, dan kecocokan pasar yang kuat, kami yakin bahwa TADA akan menggandakan inovasi produk dan berupaya secara agresif memperluas kehadiran kami secara internasional,” kata dia, Kamis (16/9).

CEO Giftee Mutsumi Ota menambahkan, TADA adalah salah satu platform loyalitas dan reward terkemuka, yang menawarkan berbagai fitur, termasuk berlangganan, keanggotaan, dan referral. “Melalui aliansi modal dan bisnis ini, kami sangat menantikan untuk berkolaborasi dengan TADA, terutama di kawasan Asia Tenggara, dengan menghubungkan bisnis platform e-gift, layanan e-gift, dan platform TADA,” tutup Ota.

Pada April kemarin, TADA mengumumkan pendanaan Seri B1 yang dipimpin oleh MDI Ventures, dengan keterlibatan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) dan investor sebelumnya, Finch Capital dan Sovereign Capital.

Peluang program loyalitas

Tidak banyak startup lokal yang bermain di ranah loyalitas. Selain TADA, ada GetPlus, Member.id, dan OttoPoint. Awal tahun ini Member.id baru mengumumkan pendanaan seri A yang didapat dari East Ventures dan Traveloka. OttoPoint adalah bagian dari divisi fintech di OttoDigital Group, anak usaha Grup Salim.

Secara industri, program loyalitas adalah salah satu strategi pemasaran yang berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang. Perusahaan pun dapat mengetahui customer insight melalui program tersebut. Menurut riset yang dirilis wirecard, sebanyak 75% pelanggan memutuskan untuk melakukan pembelian, setelah mendapat reward dari brand tertentu.

Selain itu, reward yang diterima pelanggan memicu mereka untuk melakukan pembelian lebih banyak lagi. Hampir semua responden mengatakan, setelah mendapatkan pengalaman program loyalitas yang baik, mereka lebih bersedia untuk menerima penawaran dan notifikasi dari brand tersebut. Bahkan, bersedia untuk mengikuti akun media sosial brand, usai mendapatkan reward yang positif dari brand tersebut.

Sumber: wirecard
Sumber: wirecard

TADA Announces Series B1 Funding, to Enhance Business in Southeast Asia

TADA, a customer retention platform startup, announced the series B1 funding. This investment round was led by MDI Ventures, with the participation of Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) and the previous investors Finch Capital and Sovereign’s Capital.

In addition to upgrading the technology platform and infrastructure, TADA will use the funds to strengthen its position in Indonesia while expanding its strategy arund Southeast Asia. In addition, team building and partnerships will be intensified to support expansion.

Based on our records, TADA’s series B round was first announced in mid-2018, led by Finch Capital and supported by Sovereign’s Capital. In the previous round, TADA was supported by some investors, including RMK Ventures, SMDV, Venturra Capital, and Gunung Sewu Group.

TADA’s Founder & CEO, Antonius Taufan said, the participation of MDI Ventures and TMI is a strategic opportunity for the company, enabling it to reach markets from various businesses in the group. There will be various synergy collaboration opportunities to explore. “This investment will enable us to fulfill our mission of enhancing business sustainability by enabling them to better retain customers.”

MDI Ventures’ CEO, Donald Wihardja added, “We see opportunities for a synergistic partnership between TADA and Telkom Indonesia to bring more interesting and beneficial engagement and collaboration between various corporate clients in the Telkom ecosystem. This funding will be in line with MDI Ventures’ long-term goal to empower digital entrepreneurial growth.”

In a general note, TADA offers digital solutions for businesses to build relationships with customers (loyalty), helping to accelerate business growth and sustainability by maximizing customer lifetime value. The strategies applied is varied, from digital membership, subscriptions, referrals, and digital rewards platforms. To date, they claim to have 400 business clients spread across Indonesia, Malaysia and the Philippines.

In fact, there are still a few local startups engaged in the loyalty platform, apart from TADA, there are two other platforms that offer similar services with their respective approaches, GetPlus and Member.id. Earlier this year Member.id just announced series A funding obtained from East Ventures and Traveloka.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

TADA Umumkan Pendanaan Seri B1, Kuatkan Kehadiran Bisnis di Asia Tenggara

TADA, startup pengembang customer retention platform, mengumumkan telah mengamankan pendanaan seri B1. Putaran investasi ini dipimpin oleh MDI Ventures, dengan keterlibatan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) dan investor sebelumnya yakni Finch Capital dan Sovereign’s Capital.

Selain untuk meningkatkan platform dan infrastruktur teknologi, TADA akan menggunakan dana tersebut untuk memperkuat posisinya di Indonesia sembari memperluas strategi memasuki ke kawasan Asia Tenggara. Selain itu penguatan tim dan kemitraan juga akan dijalankan guna mendukung ekspansi.

Dari catatan kami, putaran seri B TADA pertama kali diumumkan pada pertengahan tahun 2018 lalu, dipimpin Finch Capital dan didukung Sovereign’s Capital. Di putaran sebelumnya, TADA didukung sejumlah investor seperti RMK Ventures, SMDV, Venturra Capital, dan Gunung Sewu Group.

Founder & CEO TADA Antonius Taufan mengatakan, masuknya MDI Ventures dan TMI menjadi peluang strategis bagi perusahaannya, memungkinkan untuk menjangkau pasar dari berbagai bisnis di dalam grup. Berbagai peluang kolaborasi sinergi juga akan dieksplorasi. “Investasi ini akan memungkinkan kami mewujudkan misi untuk meningkatkan keberlanjutan bisnis dengan memungkinkan mereka mempertahankan pelanggan dengan lebih baik.”

CEO MDI Ventures Donald Wihardja menambahkan, “Kami melihat peluang kemitraan sinergis antara TADA dan Telkom Indonesia untuk menghadirkan keterlibatan dan kolaborasi yang lebih menarik dan bermanfaat antara berbagai klien perusahaan dalam ekosistem Telkom. Pendanaan ini juga sejalan dengan tujuan jangka panjang MDI Ventures untuk memberdayakan pertumbuhan kewirausahaan digital.”

Seperti diketahui, TADA menawarkan solusi digital bagi bisnis untuk membangun hubungan dengan pelanggan (loyalty), membantu mempercepat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan customer lifetime value. Strategi yang diterapkan pun beragam, mulai dari digital membership, subscription, referral, dan digital rewards platform. Sejauh ini mereka mengklaim telah memiliki 400 klien bisnis yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Memang tidak banyak startup lokal yang bermain di ranah loyalty, kendati demikian selain TADA ada dua platform lainnya yang menjajakan layanan serupa dengan pendekatan masing-masing, yakni GetPlus dan Member.id.  Awal tahun ini Member.id baru mengumumkan pendanaan seri A yang didapat dari East Ventures dan Traveloka.

TADA, Gojek, dan Moka Inisiasi Platform “Supportlocalbrands”, Bantu Peritel Berjualan Kupon Belanja

Dampak pandemi yang luas ke segala sektor usaha, menyiksa pebisnis untuk putar otak untuk memastikan usahanya tetap berjalan. Tada, platform end-to-end customer retention, dibantu Gojek dan Moka membuat gerakan dukung merek lokal atau Supportlocalbrands, sudah mulai beroperasi sejak awal Apri 2020.

Kolaborasi tersebut berbentuk adanya akses buat masyarakat untuk membeli kupon dari merek lokal dengan harga spesial lewat aplikasi Gojek dan situs web Supportlocalbrands itu sendiri. Beragam kupon yang ditawarkan di antaranya untuk produk makanan dan minuman, fesyen, layanan kecantikan, kesehatan pribadi, gaya hidup, dan hotel.

“Melalui gerakan ini, baik konsumen dan pemilik bisnis sama-sama memperoleh manfaat. Konsumen dapat membeli lebih awal kupon dari ratusan merek lokal. Kupon ini nantinya bisa digunakan saat layanan tersedia atau bisnis buka kembali. Sementara itu, pemilik bisnis dapat mempertahankan usahanya dengan pemasukan dari hasil penjualan kupon ini,” terang Managing Director TADA Antonius Taufan kepada DailySocial, Senin (20/4).

Gojek turut berpartisipasi lantaran solusi yang diinisiasi oleh TADA menjawab permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Situs Supportlocalbrands kini tersedia melalui shuffle card di dalam aplikasi Gojek untuk memudahkan lebih banyak pelanggan untuk mengakses kesempatan tersebut.

“Inisiatif ini merupakan salah upaya nyata kami untuk memastikan pengguna Gojek mendapat manfaat potongan harga dari merek lokal favorit mereka, sekaligus membantu bisnis karya anak bangsa untuk tetap bertahan,” imbuh Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita.

Hadirnya TADA dan inisiasinya dalam aplikasi Gojek, menandakan bertambahnya mitra pihak ketiga yang berpartisipasi untuk perkuat posisinya sebagai super app.

Sejak softlaunch pada awal bulan ini, disebutkan situs ini sudah menjaring lebih dari raturan merek lokal untuk berpartisipasi, termasuk mereka yang sudah menjadi merchant di Moka.

Co-Founder & CEO Moka Haryanto Tanjo mengatakan, mereka sudah mengimbau 40 ribu merchant-nya untuk turut berpartisipasi dan mendukung kemudahan dalam penukaran kupon. “Kolaborasi ini salah satu bentuk inisiatif kami untuk membantu pelaku usaha dalam menghadapi masa sulit,” katanya.

Keberadaan dukungan ini, lanjutnya, begitu dibutuhkan pebisnis. Meski tidak memberi data rinci, Taufan menyebut beberapa klien ritelnya memang melaporkan bahwa mereka sudah melakukan pemotongan gaji atau merumahkan karyawan dalam kurun waktu tertentu demi mempertahankan cashflow.

“Untuk angka pastinya, mohon maaf kami tidak bisa sebut, namun yang pasti bagi sektor ritel, hal ini sangat berdampak besar,” ujar Taufan.

Dia juga menyebut dalam membuat gerakan ini ketiga perusahaan tidak memungut biaya atas transaksi yang terjadi hingga 30 Juni 2020. Keseluruhan nilai yang dibayarkan konsumen akan diberikan sepenuhnya kepada para pelaku usaha yang bergabung.

Rencananya, situs ini akan aktif sampai tanggal tersebut dan pembeli bisa membeli hingga waktu tersebut. Seluruh kupon yang dibeli akan memiliki masa berlaku satu tahun, sehingga pembeli punya cukup waktu hingga gerai-gerai kembali di buka untuk menukarnya.

“Untuk ke depannya, jika pelaku usaha masih ingin memakai platform yang sama untuk program yang berbeda, maka dikembalikan sesuai kebijakan pemilik platform masing-masing. Yang pasti, tidak ada keterikatan apapun selama gerakan ini berlangsung.” pungkas Taufan.

Demi memastikan transaksi dapat berjalan lancar, TADA terus mengupayakan agar traffic ke situs semakin optimal.

Target TADA Bantu Bisnis dengan “Customer Retention Platform”

TADA saat ini memasuki tahun ke-4 beroperasi sebagai perusahaan teknologi. Banyak hal telah dilalui, mulai dari perubahan nama hingga pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Finch Capital. Di tahun 2020 ini TADA mencoba terus meningkatkan kualitas layanannya untuk membantu lebih banyak merchant dan bisnis, terutama dalam hal menjaga kesetiaan pengguna.

TADA saat ini mengusung konsep customer retention platform. Solusi mereka lebih kepada bagaimana merchant atau bisnis bisa mendapatkan lebih banyak pengguna dan menjaganya melalui serangkaian strategi.

Saat ini lebih dari 400 brand sudah bergabung dengan TADA. Strategi marketing yang diterapkan pun beragam, mulai dari digital membership, subscription, referral, dan digital rewards platform. Mereka juga sudah dipercaya merchant yang beroperasi di Malaysia dan Filipina.

Founder & Managing Director TADA Antonius Taufan menjelaskan, loyalitas pelanggan merupakan tujuan dari setiap perusahaan. Loyalitas ini bisa berdampak baik pada revenue. Sayangnya untuk mendapat loyalitas pengguna bukan perkara yang instan. Salah satu cara untuk mendapatkan loyalitas pelanggan adalah dengan memperkuat engagement.

“Melalui membership program tersebut, Anda bisa mencoba untuk berfokus pada customer experience atau pengalaman pelanggan. Setiap pengalaman positif yang dirasakan oleh konsumen akan berpengaruh terhdap kepuasan yang mereka rasakan. Ketika muncul kepuasan maka konsumen akan terus melakukan pembelian ulang,” terang Antonius.

TADA sebagai customer retention platform menawarkan pengelolaan dan strategi tersebut. TADA saat ini berbasis close loop, artinya setiap brand memiliki poin dan kartunya masing-masing, sehingga memberikan engagement secara ekslusif antara brand dan pelanggan.

Tetapi dari segi redemption rewards mereka mendukung open dan close loop rewards. Dengan ratusan merhant di dalamnya TADA cukup optimis ekosistem yang mereka bentuk merupakan value yang bisa jadi pertimbangan brand dalam mencari solusi menjaga loyalitas pengguna.

“Tantangan sebagai CRP di Indonesia dan sebesar apa potensi yang ingin digali  Mengedukasi client benefit dari retention bahwa melakukan retensi pelanggan lebih murah daripada akuisisi. Itulah mengapa kami mengadakan customer retention expert class yang diadakan dua bulan sekali,” imbuh Antonius.

Rencana di 2020

Melanjutkan perjalanannya, TADA masih berusaha membantu merchant dan bisnis untuk mengelola retensi pengguna. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah program berlangganan, seperti paket langganan yang diterapkan di aplikasi Gojek dan Grab.

“Kami ingin membantu brand untuk mempunyai program serupa (paket berlangganan). Demikian juga dengan referral di mana Tokopedia dan Gojek mempunyai hal serupa seperti Tokopedia Buy Me dan Gojek Referral Code. Di sini TADA membantu para brand untuk mempunyai program serupa dengan suite customer retention platform yang dimiliki,” terang Antonius.

Antonius menambahkan, tujuan akhir program retensi pelanggan ini adalah meningkatkan profit dengan menghadirkan program yang berfokus pada peningkatan frekuensi dan transaksi per pelanggan. Hal ini sesuai dengan misi TADA untuk menjadi salah satu platform B2B berbasis teknologi karya anak bangsa yang diakui di mancanegara.

Application Information Will Show Up Here

TADA Receives Series B Funding from Finch Capital

TADA, previously GiftCard Indonesia, receives Series B funding with undisclosed amount from a number of investors led by Finch Capital. Hans de Back, Finch Capital’s Partner will be joining TADA’s board. Funding will be used for product development and expansion.

TADA was founded in 2012 as an attempt to improve users experience in loyalty sector. Conventionally, the scheme of loyalty program comes in a form of card or stamp. The more loyalty program being followed, the more cards for consumers to carry.

TADA with its AEP (Advocacy Engagement Platform) claims the program is beyond loyalty. They’re focused on brand building by giving advocacy or recommendation. TADA is said to help business shifting transaction to a relation. It currently has 300 corporate clients in various industries.

Antonius Taufan, CEO of TADA said in the release, “Public is getting more intelligent and aware of marketing. The businessman should know and try to build relation more than just a transaction. Through Advocate Engagement Platform, we help businessman to build a program directing customers to be an advocate for brands. The shifting from cost-centric loyalty to the revenue-centric advocacy is the basic need for business nowadays.”

In fact, the loyalty scheme trend is directed to the digital platform. We can watch how several popular services using loyalty scheme (in points) to boost service usage.

“We’re very glad to invest in TADA because we’re sure they have really interesting offers where they build a closer relationship with customers and offer advocacy approach. It has been well received by clients which acquire positive results and strong impact. We’re hoping to be able to work with Taufan and team for the development of more businesses,” de Back said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

TADA Peroleh Pendanaan Seri B dari Finch Capital

TADA, sebelumnya bernama GiftCard Indonesia, mengumumkan perolehan pendanaan putaran Seri B dengan jumlah yang tidak disebutkan dari sejumlah investor yang dipimpin Finch Capital. Partner Finch Capital Hans de Back akan bergabung menjadi anggota board TADA. Turut berpartisipasi dalam pendanaan kali ini beberapa investor terdahulu. Dana disebutkan akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi produk.

Sebagai perusahaan, TADA didirikan tahun 2012 sebagai usaha meningkatkan pengalaman konsumen di sektor loyalitas. Secara konvensional, biasanya skema program loyalitas dalam bentuk kartu atau stempel. Semakin banyak program loyalitas yang diikuti artinya semakin banyak kartu yang harus dibawa seorang konsumen.

TADA dengan Advocacy Engagement Platform (AEP)-nya mengklaim program yang disajikan tidak cuma sekedar loyalitas. Mereka fokus membantu pembentukan brand dengan memberikan advokasi atau rekomendasi. Disebutkan TADA membantu bisnis untuk beralih transaksi ke relasi. Saat ini TADA sudah memiliki 300 klien perusahaan di berbagai industri.

CEO TADA Antonius Taufan dalam rilisnya mengatakan, “Masyarakat sudah semakin pintar dan melek akan marketing. Para pebisnis hendaknya memahami ini dan membangun sebuah hubungan yang lebih dari sekedar transaksi. Melalui Advocate Engagement Platform, kami membantu bisnis untuk membangun program yang mengarahkan para pelanggan untuk menjadi advokat untuk brand. Perpindahan dari program loyalti yang cost-centric menuju program advokasi yang lebih revenue-centric merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh bisnis saat ini.”

Sesungguhnya tren skema loyalitas memang mengarah ke platform digital. Kita bisa melihat bagaimana sejumlah layanan populer menggunakan skema loyalitas (dalam bentuk poin) untuk mendorong konsumen semakin banyak menggunakan layanannya.

“Kami sangat senang dengan investasi TADA, karena kami meyakini TADA memiliki penawaran yang sangat menarik, di mana TADA membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan dan menawarkan pendekatan advokasi. Pendekatan tersebut diterima sangat baik oleh klien yang telah mendapatkan hasil yang sangat positif dan efek yang sangat kuat. Kami berharap untuk dapat bekerja sama dengan Taufan dan team untuk mengembangkan lebih banyak bisnis,” ujar Hans.

Application Information Will Show Up Here

GiftCard Indonesia Tahun Ini Serius Garap Pasar B2C

Founder GiftCard Indonesia Antonius Taufan / DailySocial

GiftCard Indonesia (GCI) yang beberapa hari yang lalu mendapatkan pendanaan Seri A dari sejumlah investor tahun ini akan serius menggarap pasar B2C. Hal ini merupakan tindak lanjut fokus tahun 2014 lalu yang hanya menggandeng mitra di pasar B2B. Selain itu BCI juga  berencana menggunakan pendanaan untuk membangun manajemen tim, pengembangan produk, dan pemasaran.

Continue reading GiftCard Indonesia Tahun Ini Serius Garap Pasar B2C

GiftCard Indonesia Receives $2 Million of Series A Funding

Gift card Illustration / Shutterstock

GiftCard Indonesia has announced it receives $2 million Series A funding from group of investors, led by U.S. based Sovereign’s Capital. The other investors joining this round are Lippo Digital Ventures, Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), and RMK Ventures. Fund received will be utilized to further accelerate GCI’s growth, including entering B2C market.

Continue reading GiftCard Indonesia Receives $2 Million of Series A Funding