Facebook Luncurkan Messenger Lite, Versi Ringan dari Aplikasi Facebook Messenger untuk Android

Masih ingat dengan Facebook Lite, aplikasi Facebook untuk Android versi ringan yang ditujukan untuk pengguna di kawasan dengan jaringan internet lambat? Kini giliran Facebook Messenger yang mendapat perlakuan serupa. Yup, belum lama ini, aplikasi Facebook Messenger Lite resmi diluncurkan di lima negara.

Kelima negara tersebut adalah Kenya, Malaysia, Sri Lanka, Tunisia dan Venezuela. Ke depannya, Facebook berencana untuk merilisnya di kawasan lain, tapi masih belum dipastikan kapan.

Premisnya sama seperti Facebook Lite, Messenger Lite dimaksudkan untuk pengguna di negara-negara berkembang, khususnya mereka yang masih menggunakan smartphone Android lawas, misalnya yang diproduksi antara tahun 2009 – 2011. Dibanding aplikasi standarnya, Messenger Lite mengonsumsi storage dan RAM lebih sedikit, bahkan lebih irit soal penggunaan kuota internet.

Tentu saja, konsekuensinya adalah sejumlah fitur kemungkinan besar bakal absen dari Messenger Lite. Untuk sementara belum ada informasi mengenai hal ini, tapi wajar saja apabila fitur yang absen adalah macam Stories dan Chatbot. Pun demikian, fitur sticker maupun kirim-mengirim foto tetap tersedia di Messenger Lite.

Melihat popularitas Facebook Lite di negara-negara di Asia, tidak mengejutkan apabila Messenger Lite nantinya juga mampir ke Indonesia dan negara-negara lainnya.

Sumber: Engadget dan Facebook.

Tak Mau Kalah Saing, Line Genjot Pengembangan Chatbot dengan Fungsionalitas Baru

Mulai dari Facebook Messenger sampai Telegram, hampir semua layanan pesan instan kini tengah gencar mengadopsi tren chatbot. Line pun tidak mau ketinggalan. Dalam acara Line Developer Day 2016 di Jepang, layanan pesan instan tersebut mengumumkan sejumlah pembaruan terhadap fungsionalitas chatbot dalam aplikasi Line.

Sebelum membahas lebih lanjut, Line sebenarnya sudah memulai tahap percobaan inisiatif ini sejak bulan April lalu. Setidaknya sudah ada sekitar 20.000 chatbot Line yang dikembangkan oleh developer, dan pembaruan ini diharapkan bisa meningkatkan jumlahnya secara lebih agresif lagi.

Yang pertama adalah Messaging API baru yang mencakup tiga jenis pesan anyar: Confirm Type, Button Type dan Carousel Type. Confirm Type memungkinkan chatbot untuk memberikan pertanyaan sekaligus tombol jawaban “ya” atau “tidak”, sehingga pengguna bisa lebih mudah merespon terhadap undangan acara dan lain sebagainya.

Button Type di sisi lain menggabungkan gambar, teks dan tombol aksi lain, sedangkan Carousel Type merupakan versi alternatif dari Button Type yang disajikan dalam format scrolling horizontal sehingga beragam konten sekaligus bisa ditampilkan.

Ke depannya, Line berencana untuk menghadirkan lebih banyak lagi jenis pesan unik semacam ini. Harapannya adalah pengguna bisa lebih mudah berkomunikasi dengan chatbot, apalagi mengingat chatbot yang dikembangkan dengan API baru ini bisa digunakan dalam group chat.

Line Notify memungkinkan layanan seperti IFTTT atau Github untuk mengirimkan notifikasi dalam bentuk pesan standar di Line / Line
Line Notify memungkinkan layanan seperti IFTTT atau Github untuk mengirimkan notifikasi dalam bentuk pesan standar di Line / Line

Yang kedua adalah Line Notify, sebuah layanan berbasis API yang memungkinkan aplikasi atau situs untuk mengirim notifikasi langsung ke pengguna Line dalam bentuk pesan biasa. Contoh yang sudah ada adalah integrasi IFTTT, dimana pengguna bisa menanyakan soal ramalan cuaca atau email penting yang menantinya semua dalam percakapan Line.

Terakhir, dalam rangka menumbuhkan semangat developer untuk mengembangkan chatbot, diadakanlah Line Bot Awards, yang pada dasarnya merupakan kompetisi pengembangan chatbot untuk individu maupun kelompok dengan hadiah utama 10 juta yen. Sebagai pengguna, sederhananya kita tidak perlu menunggu terlalu lama akan kemunculan chatbotchatbot baru yang inovatif untuk aplikasi Line.

Twitter DM Kini Dilengkapi Fitur Read Receipt, Typing Indicator dan Preview Tautan

Saat Twitter menghilangkan batasan 140 karakter untuk fitur Direct Message di bulan Juni kemarin, tampak indikasi bahwa Twitter berharap fitur percakapan privatnya tersebut bisa diperlakukan layaknya mayoritas layanan pesan instan. Well, hal itu semakin terbukti dengan update terbaru yang Twitter luncurkan untuk fitur DM-nya.

Pertama dan yang paling mencolok adalah fitur read receipt, dimana sang pengirim pesan bisa mengetahui apakah lawan bicaranya sudah membaca pesan tersebut atau belum. Menemani read receipt adalah typing indicator yang akan muncul setiap kali lawan bicara sedang mengetik balasan.

Dua fitur ini sudah sangat umum di hampir semua aplikasi pesan instan yang ada, sehingga wajar apabila Twitter menerapkannya dengan tujuan di atas tadi. Baik read receipt dan typing indicator juga berlaku dalam percakapan grup, dimana akan muncul tulisan “Seen by Everyone” ketika semua pengguna yang tergabung dalam grup telah membaca pesan Anda.

Sama kasusnya seperti di aplikasi pesan instan lain, fitur read receipt ini bersifat opsional. Artinya, pengguna bebas mengaktifkannya atau tidak. Saat read receipt dinonaktifkan, pengguna juga tidak bisa mengetahui apakah lawan bicaranya sudah membaca pesan atau belum.

Di samping kedua fitur tadi, Twitter DM juga akan mendapatkan fitur preview untuk tautan. Cara kerjanya mirip seperti di Timeline, dimana preview yang biasa berupa gambar akan otomatis muncul ketika pengguna mencantumkan tautan.

Lewat update ini, Twitter sepertinya berharap pengguna bisa lebih sering menggunakan fitur DM ketimbang harus berpindah di aplikasi lain saat hendak bercakap-cakap lebih lama.

Sumber: TechCrunch.

Update: Kami mengganti gamber header tanpa mengubah maksud dan tujuan artikel. 

Disney Mix Adalah Aplikasi Pesan Instan Khusus untuk Anak-Anak

Aplikasi pesan instan memang sudah ada banyak sekali, tapi nampaknya belum ada yang benar-benar dirancang untuk anak-anak, sampai akhirnya Disney pun merasa perlu turun tangan. Yup, pemegang lisensi franchise Star Wars tersebut baru-baru ini meluncurkan Disney Mix, aplikasi chatting yang dikhususkan buat anak-anak.

Secara umum aplikasi ini memang akan bersaing dengan aplikasi pesan instan populer lain macam Snapchat atau WhatsApp. Namun Disney telah meramu deretan fitur dengan tujuan menjadikan Mix sebagai alternatif yang lebih aman sekaligus menyenangkan dalam mengakomodasi komunikasi antar pengguna anak-anak.

Menarget kalangan anak-anak, Disney Mix tidak sekadar menawarkan fitur chatting saja. Aplikasi ini juga penuh dengan mini game, meme, sticker dan masih banyak lagi. Disney cukup yakin bisa memenuhi permintaan anak-anak dengan berbekal pengalamannya membangun komunitas online seperti Club Penguin atau MarvelKids.

Tampilan aplikasi Disney Mix / Disney
Tampilan aplikasi Disney Mix / Disney

Game dalam Disney Mix bisa langsung dimainkan di bawah laman chat. Permainannya juga bervariasi, kebanyakan akan mengadu ketangkasan masing-masing anak. Mereka juga bisa membuat avatar 3D yang akan mewakili dirinya masing-masing – ini penting mengingat anak-anak tidak dianjurkan untuk membeberkan identitas aslinya atas alasan keselamatan.

Disney juga tidak lupa dengan faktor ‘pengganggu’ lain yaitu bullying. Aplikasi akan mendorong anak-anak untuk saling menghargai satu sama lain dan tidak menggunakan bahasa kasar. Seandainya ada yang melanggar, pengguna lain bisa melaporkan dengan mudah supaya Disney bisa langsung mengatasinya.

Disney Mix saat ini sudah bisa diunduh di Android dan iOS secara cuma-cuma. Ke depannya, Disney menjanjikan penambahan fitur ekstra seperti photo dan video sharing, tapi dengan keterlibatan orang tua – lagi-lagi demi mencegah terjadinya kasus penculikan anak dan lain sejenisnya.

Sumber: TechCrunch dan Disney.

Application Information Will Show Up Here

Snapchat Hadirkan Geosticker, Sticker Spesial yang Hanya Bisa Digunakan di Lokasi Tertentu

Snapchat baru-baru ini meluncurkan fitur yang cukup unik bernama Geosticker. Melihat namanya, bisa kita tebak bahwa fitur ini ada hubungannya dengan lokasi pengguna, dan yang pasti melibatkan sederet sticker konyol yang sudah menjadi ciri khas Snapchat.

Konsep Geosticker pada dasarnya mirip seperti fitur Geofilter yang dirilis tahun lalu. Kalau Geofilter menyajikan koleksi filter khusus yang hanya bisa diakses ketika pengguna berada di lokasi tertentu, Geosticker pun sama, hanya saja untuk sticker.

Jadi semisal pengguna sedang berlibur ke Paris, akan muncul sejumlah sticker spesial yang bisa ditambatkan ke foto-foto yang mereka ambil atau di dalam chat, cocok ketika pengguna sedang ingin pamer liburannya.

Geosticker sejauh ini tersedia di beberapa kota terpopuler di dunia: Los Angeles, New York City, San Francisco, Washington DC, Honolulu, London, Sydney, Sao Paulo, Paris dan Riyadh. Karena bergantung dengan lokasi, pengguna wajib mengaktifkan fitur location service pada perangkatnya masing-masing.

Di saat yang hampir bersamaan, Instagram baru-baru ini meluncurkan fitur Stories yang sangat mirip dalam hal nama maupun fungsi dengan milik Snapchat. Terlepas dari itu, setidaknya Snapchat masih menjadi raja sticker, apalagi didukung oleh fitur Geosticker ini.

Sumber: TheNextWeb.

All-in-One Messenger Satukan WhatsApp, Telegram, Skype, Slack dan Lainnya dalam Satu Jendela

Di hari-hari kerja, Slack adalah aplikasi chatting yang paling sering saya gunakan, mengingat semua komunikasi internal dengan tim DailySocial berlangsung di sana. Namun sesekali saya juga menerima notifikasi WhatsApp dan Skype, sehingga setidaknya ada tiga tab Chrome yang terbuka khusus untuk layanan-layanan pesan instan tersebut.

Tidak jarang tabtab ini terkesan mengganggu alur kerja saya, apalagi ketika sedang membuka banyak tab sekaligus. Beruntung ada aplikasi penyelamat, namanya All-in-One Messenger, dan ia bisa digunakan di perangkat apa saja selama browser Chrome ter-install di sana.

Usai di-install, All-in-One Messenger akan meminta pengguna untuk mencantumkan satu per satu akun layanan messaging yang hendak digunakan. Sejauh ini ada 27 layanan yang didukung, termasuk yang populer seperti WhatsApp, Telegram, WeChat, Skype, Facebook Messenger, Google Hangouts, Slack, Yahoo Messenger sampai Steam segala.

All-in-One Messenger mendukung hingga 27 layanan messaging / Chrome Web Store
All-in-One Messenger mendukung hingga 27 layanan messaging / Chrome Web Store

Tampilannya sendiri persis seperti versi web dari masing-masing layanan tersebut. Tugas All-in-One Messenger hanyalah menggabungkannya dalam satu jendela, dengan deretan tab yang jelas di bagian atas. Perlu dicatat, sejauh ini fitur panggilan video di Skype masih belum bisa digunakan.

Berpindah dari satu tab ke yang lain juga bisa melalui keyboard shortcut. Di PC, shortcut-nya adalah Ctrl + (angka 1 – 0), urut dari tab yang paling kiri sampai ke kanan.

Singkat cerita, All-in-One Messenger layak dicoba apabila sehari-harinya Anda berkutat dengan banyak layanan messaging sekaligus di laptop atau komputer. Anda bisa mendapatkannya secara cuma-cuma langsung dari Chrome Web Store.

Ia pun sebenarnya bukan aplikasi pertama yang menawarkan konsep serupa. Sebelumnya sudah ada Franz. Bedanya, Franz berwujud aplikasi untuk Windows dan Mac, sehingga All-in-One Messenger sedikit lebih fleksibel karena juga bisa digunakan di Linux.

Sumber: CNET.

Fitur Panggilan Suara Slack Kini Tersedia Buat Semua Pengguna

Setelah menguji fitur panggilan suara selama beberapa bulan, Slack akhirnya merilis fitur tersebut kepada semua pengguna tanpa terkecuali, termasuk halnya mereka yang mengakses Slack lewat perangkat Android maupun iOS.

Meski hanya berupa panggilan suara, fitur ini diyakini dapat semakin mempererat kolaborasi antar anggota tim. Daripada harus berpindah aplikasi dan mengandalkan layanan lain macam Skype atau Google Hangouts, pengguna Slack kini bisa langsung berbincang-bincang secara lisan ketika teks saja kurang bisa menggambarkan maksud pesannya secara menyeluruh.

Bagi pengguna Slack versi desktop maupun yang membukanya di browser Chrome, Anda bisa langsung mengakses fitur call ini dengan mengklik icon telepon di bagian atas, tepatnya di bagian header channel. Panggilan suara bisa dilakukan secara perorangan maupun berkelompok, akan tetapi fitur group call ini hanya tersedia bagi pengguna Slack yang membayar biaya berlangganan.

Atas: tampilan fitur call Slack di desktop. Bawah: tampilan fitur call Slack di Android / Slack
Atas: tampilan fitur call Slack di desktop. Bawah: tampilan fitur call Slack di Android / Slack

Di Android dan iOS, panggilan suara bisa dilakukan dengan menyentuh opsi “Start a call” pada menu channel atau DM perorangan. Saat ada panggilan suara masuk, sebuah pesan akan muncul yang mengajak Anda untuk bergabung.

Aspek unik lain dari fitur panggilan suara Slack adalah merespon dengan emoji. Jadi ketimbang harus memotong pembicaraan hanya untuk berkata setuju atau tidak setuju, Anda bisa menggunakan emoji – jempol naik atau turun misalnya – yang kemudian akan ditampilkan tepat di atas foto profil Anda.

Seperti yang sudah disebutkan, fitur panggilan suara ini sekarang sudah tersedia bagi semua pengguna. Anda hanya perlu meng-update aplikasi Slack ke versi yang terbaru untuk bisa menikmatinya.

Sumber: Slack.

Google Gabungkan Fitur Group Chat, Search dan YouTube ke dalam Satu Aplikasi Bernama Spaces

Event Google I/O 2016 belum dimulai, Google sudah meluncurkan aplikasi baru. Bernama Spaces, aplikasi ini pada dasarnya bisa dipandang sebagai rival Slack, dengan fungsi utama yaitu memudahkan komunikasi berkelompok.

Spaces unik karena ia bukan sekadar aplikasi group chat biasa. Google telah menanamkan Search, YouTube dan Chrome ke dalamnya. Dengan demikian, pengguna tidak perlu berpindah aplikasi sama sekali ketika hendak mencari informasi di internet guna melengkapi percakapan mereka.

Percakapan akan dibagi per topik. Di dalamnya, pengguna dapat membagikan apa saja, mulai dari artikel, video maupun gambar. Saat hendak mencari konten spesifik yang telah dibagikan sebelumnya, pengguna tinggal memanfaatkan fungsi search di dalam Spaces – pencariannya mencakup semua konten, bahkan gambar sekalipun.

Pengguna Spaces bisa mengakses Google Search, YouTube maupun situs lain tanpa harus berpindah aplikasi / Google
Pengguna Spaces bisa mengakses Google Search, YouTube maupun situs lain tanpa harus berpindah aplikasi / Google

Keunikan lain dari Google Spaces adalah pengguna bisa mengundang siapa saja ke dalam percakapan via aplikasi chatting lain, email, media sosial, maupun medium apa saja yang bisa dipakai untuk membagikan tautan. Mereka pun tidak diwajibkan mengunduh aplikasi Spaces terlebih dahulu, mengingat Spaces juga bisa diakses melalui browser, baik desktop maupun mobile, dengan menggunakan akun Gmail.

Spaces saat ini sudah tersedia untuk Android dan iOS. Google sendiri rencananya akan menguji efektivitas Spaces bersama para developer di sepanjang event Google I/O.

Sumber: Google Blog.

Application Information Will Show Up Here

Pengguna Telegram Kini Bisa Mengedit Pesan yang Telah Dikirim

Hanya berselang satu bulan setelah memperkenalkan desain baru untuk aplikasi iOS dan Android-nya, Telegram kini kembali meluncurkan fitur yang bisa dipastikan bakal membuat penggunanya kegirangan, yaitu fitur edit pesan.

Jadi pada dasarnya mulai hari ini pengguna Telegram bisa mengucapkan selamat tinggal pada typo alias salah ketik. Semua pesan yang sudah dikirim, baik di dalam grup atau percakapan satu lawan satu, bisa diedit isinya. Pesan yang telah diedit akan diberi label kecil bertuliskan “edited” supaya lawan bicara tahu mana yang telah diubah.

Cara mengedit pesan di Telegram pun jauh dari kata ribet. Pengguna hanya perlu menyentuh dan menahan balon pesan yang hendak diedit, lalu tap tombol “Edit”. Untuk pengguna Telegram versi desktop, fitur edit ini bisa diakses dengan menekan tombol panah atas di keyboard untuk mengedit pesan terakhir yang dikirim.

Update terbaru Telegram hadirkan fitur edit pesan, pembaruan fitur Mention dan akses inline bot yang lebih mudah / Telegram
Update terbaru Telegram hadirkan fitur edit pesan, pembaruan fitur Mention dan akses inline bot yang lebih mudah / Telegram

Update terbaru Telegram ini juga menghadirkan pembaruan pada fitur Mention, dimana pengguna kini bisa memanggil siapa saja di dalam grup, bahkan mereka yang tidak memiliki username. Mencari percakapan dengan seseorang juga lebih mudah berkat daftar pengguna lain yang baru-baru ini dikontak pada kolom pencarian.

Telegram juga mempermudah akses pada inline bot. Pengguna kini bisa membuka menu attachment dan memilih satu dari sejumlah bot yang tersedia. Semakin sering Anda menggunakan suatu bot, maka posisinya akan semakin di atas pada menu attachment tersebut.

Tombol baru di Telegram versi iOS untuk kembali ke posisi percakapan terakhir setelah menggeser layar ke atas / Telegram
Tombol baru di Telegram versi iOS untuk kembali ke posisi percakapan terakhir setelah menggeser layar ke atas / Telegram

Terakhir, khusus untuk Telegram versi iOS, aplikasi kini akan mengingat posisi terakhir dalam percakapan, sehingga ketika Anda kembali ke percakapan tersebut, Anda tidak akan ‘kehilangan jejak’. Lebih lanjut, saat Anda menggeser layar ke atas, akan muncul tombol baru untuk kembali ke posisi terakhir dalam percakapan tersebut.

Sumber: Telegram Blog.

Susul WhatsApp, Viber Juga Terapkan Fitur Enkripsi End-to-End

Setelah WhatsApp, Viber kini menjadi layanan pesan instan terbaru yang menerapkan fitur enkripsi end-to-end atas seluruh konten yang keluar-masuk dalam jaringannya, mencakup pesan teks satu lawan satu maupun group chat, gambar serta panggilan suara.

Lewat blog resminya, Viber menjelaskan bahwa fitur enkripsi ini mencakup semua platform dimana Viber tersedia. Jadi dari mana pun Anda menggunakan Viber, dari perangkat desktop atau mobile, komunikasi akan berjalan lebih aman dari sebelumnya.

Sama seperti WhatsApp, fitur enkripsi Viber ini bisa langsung dinikmati hanya dengan meng-update aplikasi ke versi terbaru yang akan diluncurkan secara bertahap dalam dua minggu ke depan. Sebagai penanda bahwa fitur enkripsi telah aktif, pengguna akan menjumpai icon gembok berwarna abu-abu di sisi kanan kolom chat.

Viber turut memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk menetapkan kontak mana saja yang mereka anggap bisa dipercaya secara manual. Dalam kasus ini, icon gembok tadi akan berubah warna menjadi hijau. Seandainya icon berganti jadi merah, bisa jadi kontak tersebut telah diretas atau sekadar mengganti perangkatnya dengan yang baru, sehingga proses otentikasi manual pun harus diulang.

Fitur baru Viber, Hidden Chat / Viber
Fitur baru Viber, Hidden Chat / Viber

Kepedulian Viber terhadap privasi dan keamanan tak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga memperkenalkan fitur baru bertajuk Hidden Chat, dimana pengguna bisa menyembunyikan percakapan-percakapan tertentu dari layar utama dengan kode PIN.

Fitur ini sangat bermanfaat untuk percakapan yang sifatnya rahasia, atau sekadar membatasi akses anak-anak yang gemar meminjam perangkat milik orang tuanya.

Terlepas dari itu, tampaknya fitur enkripsi memang sedang menjadi buah bibir belakangan ini. Setelah Viber, layanan pesan instan apa lagi yang bakal menyusul?

Sumber: Viber Blog.

Application Information Will Show Up Here