AMD APU Cezanne Engineering Sample Desktop Dijual di Pasar Tiongkok

AMD Ryzen seri 5000 saat ini sudah diluncurkan dan mudah dibeli di Indonesia. Namun, Ryzen seri 5000 yang beredar saat ini merupakan sebuah prosesor tanpa grafis terintegrasi atau APU. Integrated graphics sendiri juga sering menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi beberapa orang. Hal ini membuat orang bisa melakukan upgrade secara pelan-pelan pada sisi GPU.

Ternyata AMD telah mempersiapkan sebuah APU dari arsitektur terbaru mereka, Zen 3 yang ditujukan untuk desktop. Dengan nama kode Cezanne, APU ini akan memiliki prosesor 8 inti dan 16 thread. Grafis terintegrasi yang terdapat didalamnya memiliki 8 inti GPU dan masih menggunakan Vega.

Hal ini diketahui karena salah seorang pengguna Twitter dengan nama HXL melaporkan penjualan prosesor engineering sample APU tersebut di Wexin oleh IVA Computer Hardware Group. Sang pengguna Twitter menyebutnya sebagai Ryzen 7 5700G atau Ryzen 7 5750G. Huruf G pada bagian belakang menandakan kehadiran grafis terintegrasi.

APU AMD ini dijual dengan harga 1888 yuan atau sekitar Rp. 4,2 juta. Dia menggunakan marketplace Taobao dengan pengiriman gratis. Sang penjual juga menulis 8C16T Zen3 Cezanne 7nm L316M ES, lengkap dengan hasil benchmark yang didapat dari CPU-Z 1.94.9. APU tampaknya memiliki 4MB cache L2 dan menggunakan cache L3 16MB.

Menurut tangkapan layar CPU-Z, Ryzen 7 5700G memiliki clock hingga 4.4GHz, yang mirip dengan Ryzen 7 4700G. Namun, perbedaan IPC pada kedua arsitektur dijanjikan sebesar 19%, sehingga seharusnya APU baru ini akan lebih kencang. Bahkan, sang penjual melakukan overclocking pada Ryzen 7 5700G tersebut menjadi 4,7 GHz dengan Vcore 1.468V.

Pada saat dalam keadaan standar, APU ini mendapatkan nilai 613,6 untuk benchmark single core dan 6296 untuk multi-core. Sang penjual membandingkan dengan Ryzen 7 3700X di mana mendapatkan 511 poin untuk single core dan 5433 untuk  multi-core. Saat di overclock ke 4,7 GHz, nilai benchmark CPU-Z yang didapatkan adalah 6960.

AMD sendiri bakal menggelar acara keynote pada CES 2021 yang diadakan secara online. Apakah nantinya prosesor ini bakal disinggung pada acara tersebut? Jika iya, maka tentunya hal tersebut tidak akan membuat kaget akibat dari penjualan engineering sample ini.

Namun jika dilihat dari Ryzen 7 4750G yang sudah beredar, sepertinya AMD memang bakal meluncurkan sang penerusnya tersebut. Lalu apakah bakal masuk ke Indonesia? Well, jika Ryzen 7 4750G saja bisa ditemukan didalam negeri, bukan tidak mungkin lagi jika Ryzen 7 5700G/5750G ini akan masuk ke Indonesia.

Sumber dan gambar: Wexin, Twitter HXL

AMD Luncurkan Prosesor Khusus Chromebook

Selain Windows dan MacOS, ada satu sistem operasi lagi yang saat ini digunakan oleh para pekerja kantoran. Google membuat ChromeOS yang saat ini sebagian besar menggunakan koneksi internet untuk bekerja. Hal tersebut pula lah yang menyebabkan Chromebook memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kedua sistem lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ternyata AMD saat ini sudah memiliki prosesor yang khusus dibuat untuk Chromebook. AMD mengumumkan prosesor mobile AMD Ryzen pertama dan  AMD Athlon terbaru untuk platform Chromebook dan memiliki kinerja 178% dari generasi sebelumnya. Prosesor ini merupakan hasil kerjasama AMD dengan Google yang menghasilkan prosesor seri C.

Ryzen 2

“Apakah pengguna sedang online, offline, bepergian atau di rumah, Chromebook berbasis prosesor AMD Ryzen dan prosesor Athlon menghadirkan perpaduan CPU, grafis, dan performa keseluruhan untuk tetap produktif serta kemudahan dalam pembelajaran jarak jauh dan bekerja jarak jauh yang memberikan pengalaman terbaik, ”kata Saeid Moshkelani, senior vice president and general manager, Client Compute, AMD. “Kami senang bekerja sama dengan Acer, ASUS, Google, HP dan Lenovo dimana secara signifikan memperluas jumlah Chromebook bertenaga AMD dan memberikan opsi yang lebih bertenaga dengan yang pertama dari banyak sistem Chromebook berbasis AMD Ryzen.”

Ryzen 7 3700C memiliki 4 core dan 8 thread yang memiliki clock 2,3 GHz dengan boost 4 GHz. Total cache yang dimiliki adalah 6 MB dan memiliki GPU dengan 10 inti. Selain itu adal Ryzen 5 3500C dengan core dan thread yang sama namun memiliki clock 2,1 GHz dan turbo boost sampai 3,7 GHz serta GPU dengan 8 inti. Terakhir adalah Ryzen 3 3250C dengan 2 corethread berkecepatan 3,5 GHz.

Selain Ryzen, AMD juga memiliki Athlon Gold 3150C yang memiliki 2 corethread berkecepatan 2,3 GHZ dan turbo boost sampai 3,3 GHz. Terakhir, prosesor Athlon Silver 3050C yang hanya memiliki dua inti saja dengan kecepatan 2,3 GHz dan clock boost 3,2 GHz. Semua prosesor yang diluncurkan untuk Chromebook ini memiliki TDP 15 watt.

Athlon 1

Spesifikasi dari semua prosesor tersebut adalah sebagai berikut

MODEL CORE / THREAD TDP

(Watt)

BOOST/BASE FREQ. (GHz) GPU CORES CACHE (MB)
AMD Ryzen™ 7 3700C 4C/8T 15W Up to 4.0 / 2.3 GHz 10 6 MB
AMD Ryzen™ 5 3500C 4C/8T 15W Up to 3.7 / 2.1 GHz 8 6 MB
AMD Ryzen™ 3 3250C 2C/4T 15W Up to 3.5 / 2.6 GHz 3 5 MB
AMD Athlon™ Gold 3150C 2C/4T 15W Up to 3.3 / 2.4 GHz 3 5 MB
AMD Athlon™ Silver 3050C 2C/2T 15W Up to 3.2 / 2.3 GHz 2 5 MB

AMD menjanjikan prosesor barunya ini untuk bisa digunakan pada Chromebook yang lebih tipis dan ringan. Selain itu, dengan menggunakan prosesor ini akan memperpanjang masa baterai Chromebook baru. Selain itu, kemampuan WiFi 6 serta Bluetooth 5 juga akan diberikan.

Chromebook dengan prosesor khusus ini akan diluncurkan oleh  Acer, ASUS, HP, dan Lenovo pada Q4 2020.

 

Mini PC Asus PN50 Unggulkan Prosesor AMD Ryzen 4000 U-Series yang Dibekali GPU Terintegrasi

Pasar laptop belakangan ini dibanjiri oleh produk-produk yang ditenagai prosesor AMD Ryzen Mobile 4000 Series. Dalam waktu dekat, sepertinya tren yang serupa juga akan merambah segmen mini PC. Salah satu pelopornya adalah Asus, yang baru saja meluncurkan mini PC seri PN50 berbekal prosesor Ryzen Mobile 4000 Series.

Secara fisik, perangkat ini kelihatan sangat identik dengan seri PN60 yang mengusung prosesor Intel ber-TDP 15 W. Dimensinya sangat mungil di angka 115 x 115 x 49 mm, dan bobotnya hanya berkisar 0,7 kg. Saking kecilnya, perangkat ini datang bersama VESA mount kit sehingga bisa dipasangkan ke belakang monitor.

Namun seperti yang sudah disebutkan, jeroan PN50 mengandalkan platform besutan AMD, spesifiknya lini Ryzen 4000 U-Series yang mengemas GPU terintegrasi. Total ada empat varian PN50 yang bakal ditawarkan, masing-masing dengan rincian prosesor sebagai berikut:

Core/Thread Clock Speed (Base/Boost) Cache GPU GPU Clock Speed
Ryzen 7 4800U 8/16 1,8 GHz / 4,2 GHz 12 MB Vega 8 1.750 MHz
Ryzen 7 4700U 8/8 2 GHz / 4,1 GHz 12 MB Vega 7 1.600 MHz
Ryzen 5 4500U 6/6 2,3 GHz / 4 GHz 11 MB Vega 6 1.500 MHz
Ryzen 3 4300U 4/4 2,7 GHz / 3,7 GHz 6 MB Vega 5 1.400 MHz

Asus PN50

Semua prosesor itu punya TDP cuma 15 W, wajar mengingat AMD merancangnya untuk dipakai di ultrabook. Namun meskipun TDP-nya sama seperti prosesor Intel yang dipakai di seri PN60, keempat prosesor Ryzen ini tentu punya kinerja grafis yang jauh lebih unggul, dan jika memilih varian termahalnya, performa multithreading-nya juga lebih superior berkat jumlah core dan thread yang lebih banyak.

Keempat prosesor itu bisa ditandemkan dengan RAM DDR4-3200 berkapasitas maksimum 64 GB, serta storage tipe SATA 2,5 inci dan M.2 2280 SATA/PCIe sekaligus. Terkait konektivitas, selain mengemas modul Wi-Fi 6 Intel AX200, Asus PN50 dilengkapi sederet port di sisi depan dan belakangnya. Pada bagian depan, ada port USB-C 3.2 Gen 2, port USB-A 3.2 Gen 1, 3-in-1 card reader, beserta jack audio.

Asus PN50

Beralih ke belakang, PN50 mengemas port HDMI 2.0, port USB-C 3.2 Gen 2, port Gigabit Ethernet, sepasang port USB-A 3.2 Gen 1, dan satu port tambahan yang bakal berbeda di setiap kawasan (pilihannya antara DisplayPort 1.4, COM, VGA, atau LAN). Secara total, Asus PN50 bisa disambungkan ke satu layar 8K 60 Hz, atau empat layar 4K 60 Hz via port HDMI, DisplayPort, dan sepasang port USB-C.

Belum diketahui kapan perangkat ini akan Asus bawa ke Indonesia dan berapa harganya. Di Inggris, Asus PN50 dibanderol paling murah £275 (Ryzen 3 4300U), sedangkan yang paling mahal dijual seharga £500 (Ryzen 7 4800U). Perlu dicatat, harga itu belum termasuk RAM dan storage sama sekali.

Sumber: AnandTech.

AMD Luncurkan Ryzen 9 3950X, Chipset X570, dan Athlon 3000G

Persaingan pada pasar prosesor desktop memang masih memanas. Tentu saja, persaingan tersebut adalah antara AMD melawan Intel. Apalagi kalau bukan untuk memperebutkan kasta kecepatan prosesornya.

Kali ini, AMD kembali mencoba mengambil tahta tertinggi kecepatan prosesor desktop dengan meluncurkan AMD Ryzen 9 3950X. Prosesor ini memiliki 16 core dengan 32 threads. Ryzen 9 3950X memiliki kecepatan 3,5 GHz yang dapat meningkat hingga 4,7 GHz. Dengan memiliki cache 72 MB (L2+L3), prosesor ini memiliki TDP 105 Watt.

Ryzen 9 3950X

AMD mematok MSRP untuk Ryzen 9 3950X dengan harga $749 dan dipasang untuk menghadapi prosesor Intel Core i9-9920X yang memiliki harga $1199. Untuk informasi, AMD menggunakan Ryzen 9 3900X untuk menghadapi Core i9-9900K.

AMD pun juga sudah meningkatkan performa dari prosesor mereka per thread. Ryzen 9 3950X sendiri memiliki kinerja per thread 22% lebih baik dari sang pendahulunya, Ryzen 7 2700X. Dan tentunya, dengan 32 thread yang ada, kinerjanya sudah terpaut sangat jauh dari Ryzen 7 2700X.

Ryzen 9 3950X - Kinerja

Dengan harga tersebut, Ryzen 9 3950X memiliki performa gaming pada resolusi 1080p yang mirip dengan Core i9-9900K. Akan tetapi, dalam aplikasi untuk para pembuat konten, Ryzen 9 3950X mengalahkan Intel Core i9-9900K dan i9-9920X hingga 79%. Pada Cinebench R20, kinerja per watt yang dimiliki oleh 3950X lebih baik hingga 2,34 kali dari prosesor Intel. Daya yang dikeluarkan oleh prosesor AMD ini lebih hemat, hanya sekitar 173 watt dibandingkan dengan Intel dengan 205 watt (9900K) dan 304 watt (9920X).

AMD menyadari bahwa dulu mereka memiliki reputasi yang buruk mengenai panas prosesornya. Berkat proses pabrikasi 7nm, AMD berhasil membuat prosesornya lebih dingin. AMD juga menyarankan untuk menggunakan pendingin berbasis cairan, namun tidak menyediakan pendingin apa pun pada paket penjualannya.

X570

AMD juga memperkenalkan chipset X570 yang sudah mendukung untuk Ryzen 9 3950X. Cip ini sudah mendukung PCI-e generasi ke 4 yang lebih cepat sekitar 69% untuk GPU. Selain itu, X570 sudah memiliki banyak port USB 3.1 dengan kecepatan 10 Gbps, termasuk USB-C.

Yang baru dari X570 adalah chipset ini memiliki feature yang bernama Eco-Mode. Mode ini akan menurunkan pemakaian daya dari prosesor yang terpasang. Pada Ryzen 9 3950X, suhu yang dihasilkan akan lebih dingin 7 derajat celcius, daya yang dihasilkan akan turun hingga 44%, dengan hanya memakan 23% kinerjanya saja. Mode ini menurunkan TDP dari Ryzen 9 3950X dari 105W menjadi 65W!

3000G

Selanjutnya, AMD memperkenalkan APU murah Athlon 3000G. APU ini memiliki 2 corethread yang berkecepatan 3,5 GHz, lebih kencang 300 MHz dibandingkan dengan Athlon 200GE. Grafis terintegrasi yang terpasang adalah Radeon Vega 3 dan memiliki TDP 35W saja. AMD juga membuat APU yang ini bisa untuk di overclock!

AMD memasang Athlon 3000G yang memiliki harga MSRP $49 untuk berhadapan dengan Intel Pentium G5400 yang memiliki harga $73. Kinerja yang dimiliki oleh Athlon 3000G lebih kencang 4% hingga 25%. Namun untuk gaming diresolusi 720p, AMD mengklaim bahwa mereka bisa lebih baik lebih dari 40%. AMD menginginkan mereka yang ada pada kelas Athlon 3000G tidak perlu lagi untuk membeli GPU terpisah untuk bermain game pada resolusi 720P.

3000G - kinerja

Saat di-overclock, kinerja AMD bahkan bisa mencapai 4%-85% dibandingkan dengan Pentium G5400. Tentunya, hal ini bisa menjadi sebuah ancaman bagi Intel pada pasar entry level.

AMD juga memperkenalkan prosesor Threadripper generasi ke 3 mereka dengan nama Ryzen TR 3960X dan TR 3970X. Namun, prosesor ini belum diluncurkan pada saat ini. Prosesor ini ditujukan kepada para pembuat konten kelas atas.

Ryzen TR 3960x memiliki 24 core dan 48 thread dengan kecepatan 3,8 Ghz dan Turbo sampai 4,5 GHz. Cache yang dimiliki adalah 140 MB. Untuk TR 3970X, inti yang dimiliki adalah 32 core dengan 64 thread berkecepatan 3,7 GHz dan Turbo sampai 4,5 GHz. Cache yang dimiliki adalah 144 MB.

Threadripper - kinerja

Kedua prosesor ini masih menggunakan arsitektur Zen 2 dengan proses pabrikasi 7 nm. Platform yang digunakan pun baru, yaitu TRX40 dan menggunakan soket baru, sTRX4.

Kedua prosesor ini akan langsung berhadapan dengan Core i9-9980XE yang memiliki 18 core dan 36 thread. Kinerja TR 3960X diklaim lebih kencang 22% sampai 54% dari 9980XE. Sedangkan TR 3970X diklaim memiliki kinerja yang 36% sampai 90% lebih kencang dibandingkan dengan solusi dari Intel.

Platform TRX40 nantinya akan memiliki 72 PCIe 4.0 lane dengan bandwidth yang 4x lebih lebar dari PCIe generasi ke 2. Selain itu, platform ini akan memiliki 12 port USB 10 Gbps.

TRX40

Semua yang diluncurkan dan diperkenalkan di atas nantinya bakal tersedia untuk pasar Indonesia. Namun untuk waktunya, tentu saja kita harus menunggu pengumuman lebih lanjut.

Baca juga Review AMD Ryzen 9 3900X yang telah disiapkan oleh tim redaksi Dailysocial Gadget.

AMD Resmi Luncurkan Ryzen 3000 dan Radeon RX 5700

Prosesor kencang dari AMD akhirnya mendarat di Indonesia. Hal ini diumumkan dengan mengadakan acara peluncuran yang diadakan pada tanggal 29 Juli 2019 bertempat di Pallas, Fairground SCBD. Selain prosesor, lini kartu grafis baru pun diperkenalkan oleh AMD.

Ryzen Launch

Prosesor yang dimaksud adalah AMD Ryzen seri 3000 yang menggunakan arsitektur Zen 2 dengan proses pabrikasi 7nm. Prosesor ini sendiri memiliki inti hingga 12 core dan 24 thread. Dengan hadirnya Ryzen generasi ketiga ini, AMD mengklaim bahwa mereka mampu menghadirkan komputasi berperforma tinggi untuk para gamer, antusias PC, dan content creator.

AMD juga mengeluarkan APU terbaru mereka yang tergabung dalam seri 3000. Kedua APU itu adalah AMD Ryzen 3 3200G dan Ryzen 5 3400G. Keduanya sudah memiliki grafis terintegrasi dengan VEGA 8 dan VEGA 11.

AMD juga memperbarui jajaran motherboard mereka untuk menjalankan prosesor Ryzen seri 3000 ini dengan chipset seri X570. Motherboard yang menggunakan seri ini juga memakai soket AM4, yang menjadi komitmen AMD untuk terus menggunakannya hingga tahun 2020 mendatang. Pada peluncurannya, empat rekan AMD pun memamerkan produk motherboard mereka seperti ASUS, ASROCK, Gigabyte, dan MSI.

Ryzen 3000 Series

Lini kartu grafis AMD Radeon RX 5700 juga diperkenalkan pada peluncuran kali ini. RX 5700 memiliki basis arsitektur RDNA dengan proses pabrikasi 7 nm. RDNA sendiri mendukung memori GDDR6 dan PCI-e 4.0. AMD sendiri mengklaim bahwa arsitektur barunya ini lebih kencang 1.5x dibandingkan dengan GCN yang digunakan sebelumnya.

Ryzen seri terbaru dengan arsitektur Zen 2 dijual mulai dari harga Rp. 3.199.000 untuk 3600 sampai Rp. 7.999.000 untuk 3900x. Untuk seri Zen+, Ryzen 5 3400G dijual dengan harga Rp. 2.399.000 dan 3200G dijual dengan harga Rp. 1.599.000. Sedangkan untuk kartu grafis Radeon RX 5700XT dijual dengna harga Rp. 6.500.000 dan untuk seri ulang tahun ke 50 dijual dengna harga $449.

Radeon RX5700

APU hanya sampai 3400G?

Dengan munculnya Radeon seri 3000 membuat AMD sepertinya mengambil posisi yang dulu pernah dipegang oleh pesaingnya. AMD sendiri sering dikenal dengan APU-nya, namun kali ini mengedepankan seri 3000 yang sebagian besarnya adalah CPU tanpa grafis terintegrasi. Apa alasan dibalik itu?

Ridwan Fariz selaku AMD Technical Marketing Manager pun menjawab pertanyaan ini. Pada dasarnya, AMD Ryzen 3600 ke atas menggunakan arsitektur Matisse yang dibuat pada proses pabrikasi 7 nm. Sedangkan Ryzen 3400G dan 3200G masih menggunakan Zen+ Picasso.

Perbedaan yang terlihat pada keduanya memang pada Matisse, AMD belum menaruh grafis terintegrasi pada arsitektur Matisse. Hal ini juga berdampak pada pangsa pasar yang dituju di mana 3400G dan 3200G ditujukan untuk mereka yang membutuhkan komputer yang lebih rendah daya namun memiliki grafis yang mumpuni. Sedangkan seri 3600 ke atas lebih ditujukan untuk para power user.

Semoga saja, AMD memiliki rencana untuk membuat arsitektur Zen2  yang memiliki grafis terintegrasi.

 

AMD Umumkan APU Murah Athlon 200GE dengan iGP VEGA

Saat AMD mengeluarkan arsitektur Zen, pada saat itu pulalah era baru AMD dimulai (kembali). Prosesor Ryzen saat ini memiliki kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan arsitektur sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya prosesor Ryzen 7, 5, dan 3 yang menantang arsitektur terbaru dari Intel.

138914-athlon-pib-left-facing-1260x709_2

Sebelumnya, AMD juga memiliki prosesor bernama Athlon. Athlon pertama kali dipasarkan sebagai prosesor terkencang dari AMD. Akan tetapi, lama kelamaan Athlon dipakai untuk menjadi sebuah prosesor versi murah dari AMD menentang Pentium dan Celeron.

Saat ini, AMD kembali memunculkan Athlon sebagai APU terjangkau mereka. Untungnya, Athlon terbaru dari AMD tidak menggunakan arsitektur Bristol Ridge, tetapi Zen. Nama dari Athlon terbaru AMD adalah Athlon 200GE.

AMD Athlon 200GE mengintegrasikan iGP VEGA 3, yang saat ini dianggap mumpuni dalam menjalankan beberapa aplikasi editing. Selain itu, VEGA 3 juga terbukti mampu menjalankan beberapa game yang masih digemari saat ini seperti DOTA, CS:GO, dan lain sebagainya.

APU AMD Athlon 200GE memiliki spesifikasi sebagai berikut

MODEL

CPU Cores

Threads

Processor Frequency

Graphics Compute Units

TDP (Watts)

AMD Athlon™ 200GE

2

4

3.2GHz

3

35W

APU yang satu ini tidak memiliki Turbo Boost pada sisi prosesornya. Dan untuk menghadirkan komputer dengan daya yang lebih rendah, APU yang satu ini hanya memiliki TDP 35 Watt saja.

AMD Athlon

AMD bakal menjual APU yang satu ini dengan harga $55 atau sekitar Rp. 820.000 saja. Dengan harga tersebut, pengguna tidak perlu lagi menambah sebuah graphics card karena sudah terintegrasi.

Prosesor AMD Athlon 200GE akan tersedia pada retailer-retailer dan system integrator di seluruh dunia dimulai pada 18 September 2018. AMD juga bakal meluncurkan seri di atasnya, Athlon 220GE dan 240GE pada kuartal ke empat 2018 nanti.

Sumber dan gambar: AMD.

HP Luncurkan Laptop 2 in 1 dengan AMD Ryzen: Envy X360 13

Saat ini, AMD sepertinya sedang mengembangkan sayapnya di perangkat laptop 2 in 1. Bekerja sama dengan vendor-vendor kelas atas, AMD pun yakin bahwa prosesor Ryzen terbarunya mampu berjalan dengan daya rendah namun memiliki kinerja tinggi. Salah satu partner yang mengeluarkan laptop 2 in 1 bertenagakan APU AMD adalah HP.

HP Envy x360 13 - Launch

HP meluncurkan Envy x360 13 di klub Empirica SCBD Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018 yang lalu. APU yang digunakan pada laptop ini adalah Ryzen generasi kedua yang hemat daya.

Dengan menggunakan kata 360, menunjukkan bahwa HP Envy ini mampu dibuka sampai dengan 360 derajat. Hal tersebut membuatnya dapat dipakai dengan mode laptop seperti biasanya, mode tenda untuk menonton, dan mode tablet.

HP Envy x360 13 - Cover

HP sendiri memasarkan Envy x360 13 ini menyasar pada pangsa pasar pekerja konten kreatif. Hal tersebut dikarenakan bobot dari laptop 2 in 1 ini yang hanya 1,27 kg saja namun memiliki kinerja yang tinggi.

“HP memahami kebutuhan para pekerja kreatif di Indonesia dan kami terus memberikan inovasi yang membantu para multitasking content creator dalam menghidupkan brand pribadi mereka dan berani mengekspresikan kreativitas ketika bekerja maupun menikmati waktu luang,” ungkap David Tan, President Director HP Indonesia. “Apapun profesinya, baik fotografer, ilustrator, vlogger, atau desainer, produk-produk premium kami dengan desain ramping dan stylish mewakili hal-hal terbaik dalam hidup yang mendorong Anda mengeluarkan kreativitas terhebat.”

HP Envy x360 13 - Flat mode

HP Envy x360 13 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R7 2700U 4 core 8 Thread 2,2 GHz Turbo 3,8 GHz

AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz

GPU IGP AMD VEGA 10 / VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 512 GB SSD NVMe
Layar 13.3″ FullHD IPS Gorilla Glass NBT
Bobot / Dimensi 1,27 kg / 306.7 x 214.6 x 14,9 mm
Baterai 53,2 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 16.499.000 dan Rp. 14,999,000

Laptop yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan fast charging, yang membuatnya dapat terisi 50% selama 45 menit saja. Selain itu, HP juga menyediakan stylus secara terpisah yang bisa digunakan layaknya pena pada laptop ini.

Untuk bagian suara, HP sudah menanamkan speaker buatan Bang & Olufsen sebanyak empat buah.

HP Envy x360 13 - Laptop mode

Upgrade RAM

RAM juga menjadi hal penting pada HP Envy x360 13. HP sudah menyediakan RAM sebesar 2×4 GB atau 8 GB Dual Channel pada laptop yang satu ini. Lalu apakah RAM yang ada bisa ditambah?

Untuk mengejar ketipisan yang ada pada HP Envy x360 13 ini, RAM yang ada harus tertanam langsung pada motherboard-nya. Hal tersebut tentu mengindikasikan bahwa RAM yang ada pada laptop ini sudah tidak bisa di-upgrade lagi.

HP Envy x360 13 - Laptop Mode 2

HP juga tidak menyediakan versi dengan RAM yang lebih besar untuk Envy x360 13 ini. Mereka mengatakan bahwa karena memang tidak di desain untuk bermain game, RAM dengan kapasitas 8 GB tentu saja sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan.

AMD Ryzen Hanya untuk Envy?

Secara terpisah, kami sempat menanyakan kepada bapak David Tan, President Director HP Indonesia, apakah seri Ryzen tipis hanya akan hadir pada Envy saja. HP juga memiliki seri premium Spectre yang selama ini memiliki kinerja yang biak dengan dimensi yang tipis.

HP Envy x360 13 - Workplace

David tidak menyangkal bahwa nantinya tidak ada Spectre berbasis Ryzen. Hal tersebut dikarenakan kemitraan AMD dengan HP sudah terjalin sejak lama. HP juga menjadi salah satu vendor yang sering meluncurkan produk berbasis AMD.

Begitu juga dengan halnya Omen. Produk gaming dari HP ini juga tidak disangkal kehadirannya dengan menggunakan AMD Ryzen. Secara global sendiri, Omen dengan basis Ryzen juga sudah beredar luas, namun memang kehadirannya di Indonesia masih senyap.

HP pun meminta para konsumen untuk menunggu hadirnya laptop dengan dapur pacu AMD Ryzen yang bakal muncul pada tahun 2018 ini.

Lenovo Luncurkan Yoga 530: Berbasis AMD Ryzen 2

Selama ini, perangkat 2 in 1 yang dikeluarkan oleh Lenovo dengan nama Yoga selalu menggunakan prosesor buatan Intel. Hal tersebut dikarenakan prosesor dari Intel memiliki sebuah lini yang memang memakan daya yang cukup kecil. Namun kali ini hal tersebut berubah.

Yoga 530 Ryzen - Launch

AMD selaku pemilik APU AMD Ryzen saat ini memiliki sebuah chipset yang memiliki Thermal Design Power (TDP) sebesar hanya 15 watt saja. Dengan arus sekecil itu, AMD sudah menyematkan prosesor Zen dengan graphics terintegrasi VEGA 8. APU tersebut adalah AMD Ryzen R5 2500U.

Yoga 530 Ryzen

Laptop 2 in 1 dengan APU AMD Ryzen R5 2500U tersebut diperkenalkan oleh Lenovo pada tanggal 7 Agustus 2018 bertempat di Jia Resto Shangri La – Jakarta. Lenovo memberi nama Yoga 530 pada laptop yang satu ini.

Yoga 530 Ryzen Stand Mode

Sama seperti laptop 2 in 1 pada lini Yoga lainnya, Yoga 530 mampu dibuka hingga 360 derajat sampai belakang. Hal ini berarti bahwa Yoga 530 dapat digunakan dengan mode laptop biasa, mode stand dimana sisi keyboard menjadi penyangga laptop, mode tent yang berbentuk seperti tenda untuk digunakan saat menonton video, dan mode tablet yang memutar sisi keyboard sampai 360 derajat.

Yoga 530 Ryzen Tent Mode

Engsel yang digunakan pada Lenovo diklaim mampu bertahan lama. Pihak Lenovo pun mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada engsel/hinge yang rusak pada pusat servis Lenovo.

Yoga 530 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz
GPU IGP AMD VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 256 GB SSD NVMe
Layar 14″ FullHD IPS
Bobot / Dimensi 1,6 kg / 328 x 229 x 17,6 mm
Baterai 46,8 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 11,799,000

Yoga 530 Ryzen - Stylus

Lenovo Yoga 530 juga memiliki sebuah stylus dengan nama Lenovo Active Pen. Sayangnya, pena ini dijual secara terpisah. Pena ini mampu mengemulasi sebuah pulpen dan bisa menggambar pada layar dengan menggunakan fasilitas dari Windows 10 yaitu Windows Ink.

Yoga 530 Ryzen Tablet Mode

Gaming Laptop?

Saat di wawancara, Deddie Sionader, 4P Manager & T1 Tablet Lenovo Indonesia mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 bukanlah gaming laptop. Hal itu dikarenakan dengan nama Yoga, sebuah laptop tidak diciptakan untuk khusus bermain game, tetapi merupakan sebuah 2 in 1 saja.

Jika sebuah laptop dipasarkan untuk bermain game, maka nama dari perangkat tersebut akan disebut Legion. Namun, Deddie mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 merupakan sebuah 2 in 1 yang dapat digunakan untuk bermain game.

Yoga 530 Ryzen Game Frame Rate

Saat dicoba menggunakan Yoga 530 untuk bermain game League of Legend, laptop yang satu ini ternyata mampu menjalankannya pada frame rate yang cukup tinggi. Saat bermain, frame rate berada pada 70-99 FPS. Hal tersebut cukup baik mengingat laptop yang satu ini didesain bukan untuk bermain game.

Laptop tersebut juga tidak terasa panas saat bermain game League of Legend. Saat bermain pun, laptop tidak ditancapkan ke adaptor sehingga permainan berjalan saat menggunakan baterai. Dengan klaim baterai yang panjang serta bobot yang cukup ringan, tentu saja membuat penggunanya bisa bermain di mana saja.

Asus Luncurkan Laptop Tipis Ekonomis Berkinerja Tinggi Bersenjata AMD Ryzen

Dengan kehadiran CPU dan GPU di satu sirkuit, Accelerated Processing Unit racikan AMD merupakan jawaban atas permintaan konsumen terhadap perangkat berkinerja tinggi di harga terjangkau. Selain PC, teknologi APU turut dimanfaatkan dua produsen console raksasa untuk mentenagai produk current-gen mereka. Dan Ryzen Mobile ialah penjelmaan terkini darinya.

Laptop berbekal APU memang sudah lama tersedia, namun saat ini AMD tampak sangat agresif dalam memastikan produk barunya itu tersebar lebih luas. Ryzen dipercaya untuk mengotaki sejumlah model Asus Republic of Gamers, lalu sejak pertengahan tahun ini, perusahaan semikonduktor asal Santa Clara itu meluncurkan beragam perangkat komputasi portable bersama para mitra  hardware-nya.

X505ZA 14

Kali ini, AMD dan Asus memperkenalkan Vivobook 15 X505ZA, laptop yang disiapkan buat konsumen generasi Y dan Z, ideal bagi kalangan pelajar hingga pekerja. Selain performa, setidaknya ada dua aspek lagi yang menjadi andalan Asus X505ZA, yaitu desain tipis stylish serta terjangkaunya harga. Untuk sementara, Asus menyediakan dua tipe X505ZA, mengusung Ryzen 3 dan Ryzen 5. Versi Ryzen 7-nys sendiri akan menyusul di triwulan empat 2018.

X505ZA 12

 

Penampilan

Apapun pilihan APU Ryzen-nya, Asus X505ZA mempunyai penampilan yang identik. Ia adalah laptop berlayar 15-inci yang menyuguhkan tubuh 14-inci, tercapai berkat pemanfaatan bingkai berketebalan 7,7-milimeter hingga rasio display ke tubuh mencapai 81 persen. Struktur tubuh laptop terbuat dari kombinasi logam dan plastik. Warna abu-abu metalik mendominasi permukaan X505ZA, dan jika Anda lihat bagian lid-nya, Asus membubuhkan pola segitiga mini sehingga membentuk ilusi kubus 3D.

X505ZA 2

X505ZA 10

Portabilitas juga merupakan aspek unggulan di X505ZA. Laptop memiliki ketebalan 20,44mm dan bobot 1,68kg. Form factor 14-inci dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm memastikannya cukup kecil untuk diselipkan dalam tas. Menariknya, X505ZA tidak mengorbankan kelengkapan konektivitas. Ia tetap dibekali sejumlah port fisik penting seperti dua USB 2.0, satu USB 3.0, sebuah USB type-C, HDMI 1.4, LAN serta slot kartu SD.

X505ZA 9

X505ZA 7

Asus X505ZA menyuguhkan keyboard chiclet tanpa numerical pad. Ukuran tuts-nya cukup lapang untuk mengetik, namun ia tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Diposisikan di tengah, touchpad laptop ini juga istimewa karena menyimpan kapabilitas ‘Windows gesture‘. Gerakan-gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya: tiga jari menyapu ke bawah buat menampilkan desktop, tap dengan tiga jari untuk mengakses Cortana, tap empat jari buat membuka bar notifikasi dan lain-lain.

X505ZA 8

X505ZA 4

 

Layar

Panel seluas 15,6-inci yang jadi jendela Anda ke dunia digital mempunyai resolusi 1366×768-pixel dengan lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz dan color gamut NTSC 45 persen. NTSC berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna, dan di tingkatan ini, layar laptop memang kurang direkomendasikan buat mengedit foto karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan di kamera digital.

X505ZA 6

Meski begitu, Asus tetap mengoptimal apa yang mereka punya. Di sana, Asus membubuhkan teknologi Splendid (merupakan kombinasi teknik koreksi yang dilakukan saat proses produksi laptop serta tuning via software) sehingga output  lebih akurat. Splendid juga mempersilakan kita mengubah profil warna di layar, misalnya memilih mode vivid atau mengurangi output sinar biru via mode eye care. Selain itu, kita dapat mengubah temperatur warnanya sesuka hati berbekal slider di mode manual.

X505ZA 15

Anda juga akan menemukan fitur bernama Asus Tru2Life Video. Tru2Life adalah teknologi untuk meningkatkan kualitas visual, seperti yang ada di sejumlah TV high-end, memanfaatkan algoritma pintar buat mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

X505ZA 3

 

Hardware

AMD menjelaskan bahwa Ryzen generasi baru dengan teknologi grafis Vega menyuguhkan peningkatan performa CPU 175 persen dan grafis 128 persen dibanding pendahulunya. Walaupun begitu, ia mengonsumsi daya lebih efisien  – 58 persen lebih irit. Ryzen 7 2700 juga menjanjikan performa setara prosesor desktop punya sang kompetitor, yakni Intel i5-7600K, dengan TDP 15W vs. 91W.

X505ZA 11

Ryzen 5 2500U yang ada di unit Vivobook 15 X505ZA diklaim sanggup menjalankan permainan-permainan eSport populer dengan lancar, misalnya Dota 2, Overwatch (di preset grafis low), Rocket League, bahkan game singleplayer murni seperti The Elder Scrolls V: Skyrim (DirectX 9). Resolusi layar yang tak terlalu tinggi (belum full-HD) juga membantu laptop mendapatkan lebih banyak frame per detik.

X505ZA 5

Ada dua konfigurasi X505ZA yang saat ini bisa Anda pilih, meliputi Ryzen 3 2200U dual-core 2,5GHz dan Ryzen 5 2500U quad-core 2GHz. Varian Ryzen 3 menyimpan RAM DDR4 4GB, lalu kakak ber-APU Ryzen 5-nya ditopang RAM DDR4 8GB – keduanya integrated. Jumlah memori bisa ditambah via slot yang tersedia, masing-masing menjadi 8GB dan 16GB. Buat storage, Asus menyematkan hard drive 5.400RPM berkapasitas 1TB.

X505ZA 13

Baterai 3-cell 43WHrs di X505ZA kabarnya dapat menjaga notebook menyala seharian. Dari kondisi benar-benar kosong, baterai laptop cuma memerlukan waktu charging selama 49 menit untuk mencapai 60 persen.

X505ZA 16

 

Harga

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasi Vivobook 15 X505ZA:

  • Ryzen 3 + Vega 3 Graphics: Rp 6,1 juta
  • Ryzen 5 + Vega 8 Graphics: Rp 8,2 juta
  • Ryzen 7 + Vega 10 Graphics: Rp 12,8 juta (Q4)

AMD Luncurkan Dua Prosesor Ryzen Baru dengan GPU Vega Terintegrasi

November tahun lalu, Intel membuat kejutan dengan mengumumkan prosesor baru yang dibekali GPU AMD Radeon. Kabar tersebut memicu pertanyaan: “Kapan AMD merilis prosesor Ryzen dengan GPU terintegrasi? Kok malah rivalnya yang dipasoki?” Well, AMD sudah punya jawabannya hari ini.

Mereka baru saja mengungkap dua prosesor desktop baru: Ryzen 5 2400G dan Ryzen 3 2200G. Coba perhatikan penamaannya, label “G” merupakan indikasi bahwa keduanya cukup menonjol soal kinerja grafis, dan itu semua berkat integrasi GPU Radeon Vega. Yup, keduanya merupakan anggota terbaru dari keluarga APU (Accelerated Processing Unit) milik AMD.

Selama ini APU pada dasarnya merupakan alternatif yang sangat ideal bagi konsumen dengan budget terbatas, spesifiknya mereka yang tidak punya dana lebih untuk membeli kartu grafis. Ryzen 5 2400G dan Ryzen 3 2200G pun masih mempertahankan filosofi ini, di mana masing-masing dihargai $169 dan $99 saja, tapi di saat yang sama menawarkan spesifikasi sebagai berikut:

  • Ryzen 5 2400G: 4-core / 8-thread, base clock 3,6 GHz, boost clock 3,9 GHz, GPU RX Vega 11 dengan clock maksimum 1,25 GHz
  • Ryzen 3 2200G: 4-core / 8-thread, base clock 3,5 GHz, boost clock 3,7 GHz, GPU RX Vega 8 dengan clock maksimum 1,1 GHz
Overclocking bisa dilakukan dengan mudah lewat software AMD Ryzen Master / AMD
Overclocking bisa dilakukan dengan mudah lewat software AMD Ryzen Master / AMD

AMD pun tidak segan membandingkan performa prosesor barunya ini dengan produk pesaing. Mereka mengibaratkan Ryzen 5 2400G sebagai perpaduan prosesor Intel Core i5-8400 dan kartu grafis Nvidia GeForce GT 1030, di mana keduanya harus ditebus dengan biaya yang lebih mahal ($199 + $89).

Dibandingkan Core i5-8400, AMD yakin Ryzen 5 2400G memiliki kinerja 21% lebih cepat. Kinerja grafisnya jangan ditanya, dengan klaim bahwa performa GPU Vega di dalamnya 156% lebih cepat ketimbang GPU terintegrasi milik prosesor Intel generasi kedelapan tersebut. Andai masih kurang, pengguna dapat meng-overclock dan mendapat dongkrakan performa grafis ekstra sebesar 39%.

Kalau melihat harganya, tampak jelas bahwa AMD sengaja merancang kedua prosesor ini sebagai pengganti Ryzen 5 1400 dan Ryzen 3 1200. Harga jualnya sama persis – Ryzen 3 2200G malah lebih murah $10 – jumlah core dan thread-nya juga sama, akan tetapi clockspeed-nya sedikit lebih tinggi, plus kinerja grafisnya jauh lebih mumpuni.

Tentu saja AMD sudah berencana merilis model Ryzen 2000 Series lainnya (yang bukan merupakan APU) dan itu semua dijadwalkan hadir pada musim semi mendatang.

Sumber: AMD.