InfinID Dikabarkan Galang Pendanaan Seri A Dipimpin Argor

Startup fintech InfinID dikabarkan tengah menggalang pendanaan seri A yang dipimpin oleh Argor (Go-Ventures). Sejauh ini Insignia Venture Partners juga terlibat diikuti sejumlah angel investor. Dari data yang dilaporkan ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, total dana yang telah terkumpul mencapai $5,42 juta atau setara Rp88 miliar.

DailySocial.id sudah mencoba mengonfirmasi hal ini ke founder InfinID, namun mereka memilih tidak berkomentar terhadap kabar tersebut.

Produk InfinID

InfinID menyalurkan pinjaman menggunakan jaminan sertifikat properti. Perusahaan berperan sebagai penghubung antara calon debitur dan lembaga jasa keuangan (LJK) yang menyediakan pinjaman dengan jaminan sertifikat properti.

Calon debitur akan dibantu untuk mendapatkan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di sisi lain, perusahaan ini membantu LJK dalam mengelola proses pengajuan, evaluasi, pelayanan, dan pemantauan dengan teknologi digital. Produk LJK yang digunakan oleh InfinID adalah kredit multiguna dan kredit usaha yang dijamin dengan sertifikat properti.

Limit pinjaman yang tersedia di InfinID mulai dari Rp100 juta dengan bunga mulai dari 12%-18% per tahun. Tenornya juga bervariasi, ada yang 3-5 tahun, ada juga yang jangka panjang, yakni 15-20 tahun.

Perusahaan menawarkan tiga produk pinjaman: InfinID FIX, InfinID FLEX, dan InfinID FLIP. InfinID FIX adalah pinjaman multiguna dengan dana besar, bunga ringan, dan skema pembayaran tetap. InfinID FLEX menawarkan kredit dengan limit lebih terjangkau dan fleksibilitas, seperti pembayaran bulanan yang lebih ringan. InfinID FLIP adalah solusi refinancing (takeover) KPR/kredit multiguna/kredit usaha ke lembaga keuangan lain dengan suku bunga lebih rendah, jangka waktu lebih panjang, dan kemudahan lainnya.

InfinID telah menggandeng sejumlah lembaga pembiayaan seperti BPR Artharindo, BPR Daya Perdana Nusantara, BPR Rifi Maligi, Bank Sampoerna, dan Maybank Syariah.

Dengan model bisnis tersebut, InfinID saat ini terdaftar di Inovasi Keuangan Digital (IKD) klaster Financing Agent yang merupakan platform regulatory sandbox di bawah OJK.

Application Information Will Show Up Here

ReturnKey Dikabarkan Bukukan Pendanaan Seri A dari Argor, Vertex, dan Gharage

Startup pengembang platform manajemen pengembalian barang ReturnKey dikabarkan telah mendapatkan pendanaan seri A dari Argor (Go-Ventures), Vertex Ventures, dan Gharage. Menurut data yang telah diinput ke regulator, seperti dikutip Alternative.pe, nilainya mencapai $9,7 juta atau setara Rp157 miliar.

Mengutip dari sumber data yang sama, sebelumnya ReturnKey juga sempat membukukan pendanaan awal (seed) pada pertengahan 2022 senilai $3,7 juta dari sejumlah investor, termasuk Vertex, D Global Ventures, Genesis Alternative Ventures, dan beberapa lainnya.

Startup berbasis di Jakarta ini didirikan sejak 2020 oleh dua orang co-founder: Dalton Fouts (CEO) dan Will Henry (CTO).

Layanan Return Management System (RMS)

Memanfaatkan sistem manajemen pengembalian secara efisien adalah faktor penting untuk meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Banyak bisnis online saat ini masih mengelola pengembalian secara manual yang memakan waktu dan tidak efisien. Dari pain point ini, RMS dinilai menjadi relevan untuk membantu bisnis.

Secara umum, ReturnKey adalah platform yang digunakan untuk mengelola pengembalian, keluhan, dan klaim pelanggan. Platform ini menawarkan automasi proses kerja untuk menghindari masalah manajemen pelanggan yang mahal dan mengurangi kompleksitas terkait catatan pengiriman. ReturnKey dapat diintegrasikan dengan platform e-commerce,  omnichannel, sistem CRM, serta sistem logistik dan transportasi.

Setelah terintegrasi dengan platform e-commerce, pelanggan dapat mendaftarkan pengembalian mereka melalui menu ReturnKey yang embedded di situs/aplikasi, kemudian memilih satu atau lebih item untuk dikembalikan. Toko akan menerima semua informasi secara real-time dan dapat memprosesnya.

Go-Ventures Rebranding Jadi Argor, Umumkan Dana Kelolaan Baru

Lengan investasi dari GoTo, Go-Ventures, mengumumkan rebranding menjadi Argor Capital Management (Argor), sekaligus umumkan dana kelolaan senilai $240 juta (lebih dari 3,6 triliun Rupiah) dalam bentuk komitmen modal untuk dana kelolaan kedua, serta beberapa fasilitas yang dikelola secara terpisah.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (20/6), dana kelolaan tersebut berasal dari Sovereign Wealth Fund (SWF), investor institusi, korporasi, dan family office yang berasal dari Asia, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika Serikat. Meskipun GoTo tetap menjadi investor di dana kelolaan Argor, strategi dan keputusan investasi Argor tetap dilakukan secara independen.

Argor merupakan nama unik yang berasal dari kombinasi kata ‘ardor (semangat)’, ‘rigor (tegas)’, dan ‘go (maju)’. Nama ini mencerminkan gairah serta semangat kemitraan yang tim kami miliki dalam berinvestasi dan membantu perusahaan-perusahaan portofolio kami di Asia Tenggara mengubah hidup jutaan orang menjadi lebih baik. Meskipun perubahan nama ini dilakukan pada masa ekspansi, kata ‘Go’ pada nama kami menjadi pengingat penting akan kesuksesan serta dukungan kuat yang telah kami terima dari GoTo serta para investor awal sejak perjalanan ini di mulai pada tahun 2018,” kata Partner Argor Aditya Kamath.

Dalam kiprahnya sejak 2018, perusahaan menutup dana kelolaan pertamanya pada 2020 dengan total komitmen sebesar $175 juta. Dana ini telah diinvestasikan di 19 startup regional, yang mana startup tersebut berhasil menggalang pendanaan lanjutan dari investor pihak ketiga dengan total mencapai $1,4 miliar.

Berdasarkan keberhasilan tersebut, Go-Ventures memutuskan untuk mengubah nama menjadi Argor agar memperkuat kemandirian perusahaan, serta memperluas kemampuannya untuk mendorong pertumbuhan perusahaan portofolionya. Meski demikian, Argor menegaskan tetap menjaga hubungan erat yang dimiliki dengan GoTo dan investor-investor perusahaan lainnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada para investor yang telah mendukung langkah baru ini. Walau menghadapi tantangan makro secara global, kami tetap optimis dengan potensi yang dimiliki ekosistem teknologi di Asia Tenggara, yang mana didukung oleh konsumsi serta adopsi teknologi di kalangan konsumen dan juga bisnis. Kami akan tetap fokus dalam mencari dan memberikan dukungan kepada startup-startup terbaik di Asia Tenggara.”

Selama dua tahun terakhir, Argor telah secara cepat memperluas kemampuan investasi serta dukungan untuk portofolionya dengan bergabungnya Siddharth Pisharody dan Adrian Foo sebagai Partner. Selain itu, Argor mengalami pertumbuhan ukuran tim sebesar tiga kali lipat. Penambahan anggota tim baru ini termasuk eksekutif industri terkemuka di berbagai bidang seperti teknologi, produk, data science, talenta, dan pemasaran.

Dengan dirampungkannya penggalangan dana teranyar ini, Argor berencana untuk meningkatkan dampak yang diciptakannya terhadap ekosistem teknologi di Asia Tenggara dengan berinvestasi di startup-startup tahap awal dan menengah yang menyasar peluang-peluang pasar besar dan menarik sambil terus mendorong terciptanya dampak sosial yang signifikan.

“[..] Kami akan tetap agnostik dalam menyelusuri sektor industri, dan berfokus pada investasi ke perusahaan-perusahaan dengan jumlah terbatas namun memiliki tingkat keyakinan tinggi yang memberikan hasil bagi investor kami sekaligus mentransformasikan kehidupan masyarakat di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Hingga kini, Argor telah mendanai tujuh perusahaan dari permodalan ventura keduanya yang menjangkau berbagai sektor, seperti marketplace B2B, bisnis konsumen berbasis teknologi, platform digitalisasi UKM, teknologi lingkungan, serta sistem keuangan.

Adapun portofolio perusahaan adalah sebagai berikut:

Pickup Coffee (Filipina) Juragan Material
Paper.id Segari
Fairatmos Pluang
AgriAku Food Market Hub (Malaysia)
KitaBeli NOICE
KitaLulus Skuad
Mobile Premier League (India) eFishery
Rebel Foods (India) SafeBoda (Uganda)
Narasi TV Kumparan
Vara (exit,  acquired di 2021) Vietcetera (Vietnam)
PasarPolis Mall91 (India)