BEKUP 2018 Tekankan Pembinaan Karakter “Founder”

Bekraf for Pre-Startup (BEKUP) kembali diadakan untuk kali ketiga. Program ini memiliki tujuan memunculkan founder startup digital berkualitas melalui program pendampingan dan edukasi. Tahun ini, BEKUP ingin lebih fokus pada penguatan karakter tim dan ide solutif. Pelaksanaannya akan meliputi kota Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, Makassar, Padang, Denpasar, Medan, Tangerang dan Balikpapan.

“Yang juga berbeda di BEKUP 2018, di ujung acara kami akan adakan acara pleno mempersilakan tiga perwakilan startup dari masing-masing kota untuk presentasi di depan calon inkubator. Ini sesuai dengan misi BEKUP sebagai program pra-inkubasi,” ujar Deputi Infrastruktur BEKRAF Hari Santosa Sungkari kepada DailySocial.

Hari melanjutkan, proses pendidikan yang diterapkan adalah Lean Startup, meliputi customer discovery, customer validation, customer creation dan company building. BEKUP akan memfokuskan pada proses customer discovery. Presentasi oleh startup yang terbentuk tadi juga baru mencakup tahap customer discovery dan pembuatan minimum viable product.

“Setelah menilai dan memilih startup binaan dari presentasi, masing-masing inkubator juga akan memiliki tujuan, mau dibawa ke mana startup yang mereka pilih nantinya. BEKUP memberikan keleluasaan kepada inkubator untuk mengambil startup sesuai bidang dan spesialisasinya. Target BEKUP 2018 adalah membina 200 pre-startup lulus.”

Menekankan pendidikan karakter bagi founder

Proses pendidikan dalam rangkaian BEKUP 2018 juga akan berfokus pada peningkatan karakter founder. Ini belajar dari rangkaian kegiatan yang sudah berjalan di tahun-tahu sebelumnya. Pemikiran yang terbuka dinilai penting untuk ditanamkan sejak dini, di samping perkembangan digital yang dinamis, bisnis harus bisa selalu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pangsa pasar.

“Salah satu yang dilihat nanti di ujung, baik investor atau rekanan, adalah karakter dari founder. Di Lean Startup ini kita juga tekankan kepada founder untuk siap pivot. Karena kebanyakan para founder startup tahap awal susah untuk berpikiran terbuka mengubah bisnis dan susah diyakinkan bahwa hipotesis yang diangkat mungkin tidak relevan, sementara ada tuntutan penyesuaian di pangsa pasar,” jelas Hari.

Karakter founder juga dianggap penting untuk kesehatan startup ke depan, karena pemimpin bisnis akan menjadi motor utama dalam kerja tim, relasi bisnis, dan lain-lain. Penilaian terhadap karakter sendiri akan disematkan saat proses seleksi hingga presentasi, dilakukan oleh para mentor dan perwakilan inkubator.

“Karakter nomor satu, termasuk karakter mau berubah. Kalau bisnis tidak mau berubah, mereka akan kelabakan ketika lima sampai sepuluh tahun lagi ada disrupsi dalam bisnis. Kita tidak mau menghasilkan pengusaha yang manja, misal ada disrupsi lalu minta perlindungan pemerintah, jangan sampai terjadi.”

Mentor lokal di tiap kota agar lebih intensif

Pada pertengahan Juli 2018 lalu, BEKRAF sudah membina calon mentor, yang terdiri dari Lead Mentor dan Local Mentor, untuk mengiringi BEKUP 2018. Mentor yang dipilih juga bukan sosok ternama, karena panitia meyakini bahwa dibutuhkan pendamping yang bisa menemani secara intensif. Yang jelas, syarat mentor harus sudah berpengalaman dalam bisnis digital, minimal tiga tahun. Mentor tersebut akan ada di setiap kota, dan disiapkan untuk siaga menjawab berbagai pertanyaan seputar isu bisnis yang ada.

“Para mentor nantinya akan membantu dalam rangkaian program, termasuk di acara bootcamp, coaching, hingga online coaching. Mereka bisa ditelepon kapan saja sesuai jadwalnya. Kalau kami pilih mentor yang terkenal biasanya sulit untuk dihubungi jika sewaktu-waktu startup binaan butuh,” ujar Hari.

Sebaran mentor di tiap kota juga akan disesuaikan dengan kebutuhan tim. Dalam sebuah tim yang akan dibentuk, minimal harus terdiri dari orang-orang berkemampuan teknologi (hacker), desain (hipster), dan bisnis (hustler).

Rangkaian acara BEKUP 2018

Program BEKUP 2018 akan dilaksanakan selama tiga bulan. Pada awal program, tim startup tersebut akan mengikuti dua program bootcamp masing-masing selama dua hari, yang bertujuan untuk memperkenalkan proses inovasi serta budaya kerja startup dengan didampingi oleh sejumlah mentor yang berkompeten.

Setelah menguasai proses dan metode inovasi yang diperlukan, berikutnya tim startup akan memasuki sejumlah sprint (tahapan kerja singkat) dengan target spesifik yang ditetapkan. Tim mentor yang memiliki latar belakang bisnis, teknis, dan desain akan memberikan pendampingan secara privat kepada masing-masing untuk memastikan tim dapat mengatasi kendala spesifik.

Setelah melalui sejumlah sprint diharapkan tim startup baru sudah dapat meluncurkan solusinya dan sudah memiliki sejumlah pengguna awal. Pada tahap ini, tim startup baru akan diperkenalkan kepada sejumlah pihak yang dapat mendukung pengembangan bisnisnya di masa yang akan datang, antara lain inkubator, akselerator, investor maupun mitra strategis lainnya.

Pembelajaran Bekraf dari SXSW 2018

Festival skala internasional South by Southwest (SXSW) 2018 menyisakan sejumlah pembelajaran yang akan dievaluasi Bekraf agar ke depannya semakin baik. Poin utama yang ditekankan Bekraf untuk para calon delegasi adalah menyelenggarakan mentoring perihal pentingnya memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan menyediakan akses permodalan untuk scale up bisnis.

Masalah HKI jadi timbul karena pada SXSW 2018 kemarin delegasi Indonesia yakni Mycotech dan Seruniudio baru menemukan isu, ternyata untuk memasarkan produknya di luar negeri perlu HKI sebagai payungnya. Hal  tersebut belum terpikirkan sebelumnya hingga mereka ada di sana.

Feedback yang kami terima adalah fokus ke mentorship, salah satunya membahas soal HKI. Kemudian yang bisa kita bicarakan adalah akses ke permodalan untuk scale up. Informasi seperti ini sangat dibutuhkan delegasi untuk melancarkan aksi mereka saat di SXSW,” ucap Deputi Pemasaran Bekraf Josua Simanjuntak, Rabu (26/7).

Selain fokus ke mentoring, Bekraf juga bakal mendata pencapaian apa saja yang diraih para delegasi sebagai bahan evaluasi selama satu tahun pasca SXSW berakhir. Hasil ini sekaligus bisa memberikan inspirasi untuk delegasi berikutnya.

Bekraf juga akan perluas cakupan segmen delegasi hingga memboyong musik dangdut agar mendunia. Pada SXSW 2017, startup yang diboyong Bekraf lebih condong ke layanan interaktif berbasis aplikasi. Kemudian pada tahun ini mulai menambah variasi ke IoT dengan membawa Saft7robotics dan Seruniaudio.

“Jadi kita belajar inovasi ini bentuknya enggak harus aplikasi, makanya tahun ini nambah robot. Ternyata responsnya luar biasa. Tahun depan akan lebih banyak variasi startup yang kita bawa, bisa berbentuk aplikasi atau lainnya.”

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir beberapa perwakilan dari tim kurator SXSW yang memberikan tips kepada calon delegasi SXSW 2019. Salah satunya Edi Taslim yang merupakan CEO Kaskus. Edi menuturkan pada dasarnya ada tiga penilaian global yang dilihat tim dari setiap calon delegasi. Startup tersebut memiliki daya tarik global, dirancang di Indonesia, dan memiliki kemampuan untuk scale up di luar Indonesia.

“Nanti kurator akan menyeleksi berdasarkan tiga poin tersebut agar berikutnya mereka dapat presentasi di hadapan kami,” ucap Edi.

Pendaftaran untuk SXSW 2019 bakal kembali dibuka pada Senin (30/7) mendatang sampai pertengahan Oktober 2018.

Capaian delegasi SXSW 2

Beberapa bulan pasca festival SXSW 2018 berakhir, para delegasi membeberkan beberapa capaiannya. Di antaranya Mycotech yang berhasil melakukan penawaran bisnis seperti tawaran kerja sama partner produksi dan distribusi dari perusahaan pembuat panel Connecticut.

Berikutnya, Saft7Robotic mendapat masukan harga jual robotik yang layak berkisar US$150 sampai US$300. Ternyata selama ini perusahaan menjual produknya dengan harga yang terlampau murah. Mereka juga mendapat sejumlah penawaran bisnis. Seperti pembelian produk robotik oleh sebuah vendor peralatan teknologi untuk laboratorium di sekolah menengah dan perguruan tinggi di Austin.

Squline mendapat penawaran bisnis untuk membuka kelas Bahasa Indonesia di KJRI Houston. Seruniaudio membuat produk hand build microphone yang banyak menarik perhatian para pengunjung untuk dibeli, namun sayangnya pada saat itu produk yang terpampang hanya sebatas untuk dipamerkan.

iflix Siapkan Investasi Rp700 Miliar untuk Perkuat Konten Lokal

iflix menyiapkan dana investasi sekitar Rp560 miliar hingga Rp700 miliar dalam dua tahun mendatang. Investasi tersebut difokuskan untuk perkuat konten lokal yang kini menjadi amunisi utama iflix dalam menggaet pengguna di Indonesia.

Investasi tersebut diklaim terbesar yang pernah dilakukan iflix sejak berdiri, demi mengukuhkan posisinya sebagai pemain terkuat di bidang video streaming berbasis aplikasi. Indonesia disebut sebagai pasar utama iflix dari 27 negara lainnya.

Co-Founder & CEO Iflix Mark Britt merinci investasi tersebut akan dipakai untuk produksi lima konten lokal original yang digarap bersama BEKRAF dan Badan Perfilman Indonesia (BPI), berupa film yang diinspirasi dari lagu anak, pemenang kompetisi Cipta Lagu Anak 2018.

iflix sebagai investor utama akan mengundang sineas muda untuk mengirimkan proposal sebelum nantinya mulai masuk tahap produksi. Film tersebut bakal tayang secara eksklusif di platform iflix pada akhir tahun ini sampai 2019. Di luar itu, iflix terus perkuat kerja sama dengan perusahaan studio secara eksklusif dan produksi serial original lainnya.

Britt melanjutkan, selain produksi baru, iflix akan merestorasi film lama ke dalam bentuk digital untuk memperkuat inventaris perusahaan. Pengguna pun memiliki banyak pilihan untuk menikmati konten sesuai selera.

“Pada akhirnya ambisi kami adalah membuat pengguna iflix di Indonesia dimanjakan dengan konten yang disediakan. Indonesia adalah pasar terbesar kami di antara negara berkembang lainnya. Banyak strategi yang kami persiapkan, termasuk mengundang orang lokal untuk menempati posisi strategis di manajemen,” ujar Britt , kemarin (25/7).

Sejalan dengan strategi perusahaan yang ingin mengakuisisi pengguna baru, kali ini iflix menghadirkan inovasi iflix 3.0, perubahan tampilan UI/UX yang lebih segar. Ditambah fitur dan konten baru untuk dua macam pengguna.

Pertama, iflix versi gratis menyajikan konten film, video pendek (iflix Snacks), serial TV original dan internasional eksklusif, episode perdana dari serial TV premium, dan film original premium eksklusif (iflix Originals). Seluruhnya dapat diunduh dan ditonton secara offline.

Kemudian, iflix VIP dengan fitur di atas versi gratis karena bisa menikmati siaran olahraga premium, siaran langsung suatu event, dan tidak ada iklan.

iflix mengklaim saat ini layanannya telah dinikmati oleh lebih dari 1 miliar orang sedunia. Indonesia sendiri menyumbang 10 juta orang, terbesar dibandingkan 27 negara iflix beroperasi.

Pertumbuhan pengguna iflix Indonesia pada tahun lalu 6,6 juta orang, sementara di 2016 sebanyak 2,3 juta. Diharapkan tahun ini pengguna iflix Indonesia dapat tembus 15 juta orang.

Dilihat dari waktu streaming yang sudah dihabiskan pengguna mencapai 2,2 juta menit per Juni 2018. Angka ini melesat tumbuh dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 0,5 juta menit dan 0,2 juta menit di Juni 2016.

Secara komposisi, konten lokal di iflix mencapai lebih dari 70% dari inventori, sisanya ditempati dari luar negeri dan regional.

Perkenalkan komisaris baru

Dalam kesempatan yang sama, Britt juga memperkenalkan Alexander Rusli, eks CEO Indosat Ooredoo sebagai komisaris di iflix Indonesia. Posisi ini diberikan dalam rangka mendukung ambisi iflix untuk memajukan konten lokal lewat sosok yang senior di bidangnya.

Menurut Britt, Alex pun juga berinvestasi di iflix dengan nilai yang tidak disebutkan pada beberapa bulan lalu.

“Alex adalah bagian terbesar kami saat pertama kali iflix berdiri. Setelah kami bujuk selama dua tahun, akhirnya dia bersedia jadi bagian kami, resmi bulan lalu.”

Alex menambahkan dirinya setuju bergabung ke iflix , lantaran perusahaan tersebut sejak awal berkomitmen untuk memajukan konten lokal ke ranah internasional. Hal itu masih dilakukan hingga kini.

“Waktu launching Spotify dan iflix dengan Indosat, saya setuju karena semangatnya mau dorong konten lokal ke seluruh dunia. Distribusi mereka itu luas, jadinya perlu,” kata Alex.

Selain iflix , Alex juga berinvestasi ke sembilan startup lainnya. Dua di antaranya berlokasi di luar negeri, startup yang bergerak di bidang sistem keamanan berbasis di Amerika Serikat dan bidang wifi sharing di Singapura.

Sisanya ada yang bergerak fintech, di antaranya Digi Asia perusahaan yang memiliki beragam produk keuangan seperti remitansi, transfer dana, dan lainnya. Anak usaha Digi Asia diantaranya PT Solusi Pasti Indonesia (PayPro), PT Tri Digi Fin (KreditPro) dan PT Reyhan Putra Mandiri (RemitPro).

“Ada satu juga investasi untuk fintech yang beri pinjaman ke petani rumput laut. Saya investasinya kecil-kecil dan saya investasi ke founder-nya. Dari semua yang saya investasikan, tidak ada yang di posisi manajemen, semuanya di komisaris,” tutup Alex.

Application Information Will Show Up Here

Mengikuti Perkembangan Industri Game Lokal di Bekraf Game Prime 2018

Kemarin dan hari ini 14-15 Juli 2018, saya sangat antusias meliput salah satu event pameran game terbesar Indonesia yakni Bekraf Game Prime 2018 di Balai Kartini, Jakarta.

Event yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif ini adalah salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap industri game lokal dan menyediakan panggung bagi developer game di Tanah Air. Agar para developer game lokal mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri sekaligus dapat bersaing di tataran global.

Ada banyak sekali suguhan menarik di sana, berikut di antaranya.

Merambah ke Platform Konsol

Bekraf-Game-Prime-2018-8
Bermain game Valthirian Arc: Hero School Story besutan Agate di Nintendo Switch

Dalam beberapa tahun terakhir, mungkin Anda sering mendengar suksesnya sejumlah developer game lokal membuat game di platform mobile dan PC. Namun, bagaimana dengan platform konsol?

Debut developer game Indonesia di platform konsol baru di mulai pada tahun 2017. Di mana developer game Mintsphere berhasil merilis video game berjudul Fallen Legion di PS4 dan PSVita.

Sementara di tahun 2018 ini, datang dari Toge Production yang merilis game Ultra Space Battle Brawl dan menjadi game Indonesia pertama di platform Nintendo Switch.

Selain itu, Lentera Nusantara dengan game Ghost Parade dan Agate dengan game Valthirian Arc: Hero School Story juga segera meluncur di platform konsol.

Ya, sampai saat ini developer game Indonesia yang mengembangkan game konsol memang bisa dihitung dengan jari. Kenapa?

Bekraf-Game-Prime-2018-1
Game Ultra Space Battle Brawl buatan Toge Production di Nintendo Switch

Bertemu di Bekraf Game Prime 2018, Sabtu (14/7/2018), Kris Antoni Hadiputra Nurwono selaku Founder sekaligus CEO dari Toge Productions mengungkap permasalahannya.

“Masalahnya adalah Indonesia belum termasuk dalam negara yang didukung oleh sebagian besar pembuat konsol, terutama Sony dan Nintendo. Para developer lokal sangat sulit untuk  mendapatkan akses langsung ke development kit konsol yang diinginkan.”

Ia juga menambahkan untuk mengembangkan game konsol, developer game harus mendapatkan development kit dan terdaftar sebagai developer partner untuk mulai mengembangkan game. Apa sih development kit?

Development kit sendiri adalah sebuah alat atau perangkat hardware khusus yang bentuknya mirip dengan konsol komersil, namun memiliki banyak fleksibilitas yang mendukung para developer dalam mengembangkan video game untuk dirilis di sebuah konsol.

Game PC Lokal DreadOut Diangkat ke Layar Lebar

Bekraf-Game-Prime-2018-11

Hal menarik lainnya di Bekraf Game Prime 2018 datang dari game bergenre survival horror buatan Digital Happiness yakni DeadOut. Game yang dirilis di Steam sejak tahun 2014 ini adalah satu game PC lokal yang berhasil menembus pasar global.

Meneruskan kesuksesan DreadOut, Digital Hapiness juga telah merilis DreadEye sebagai game VR pada November 2017 lalu. Nah selain melalui teknologi virtual reality, perasaan mencekam dan atmosfer yang seram dari hantu-hantu khas Indonesia di DreadOut nantinya juga bisa dirasakan di bioskop kesayangan Anda.

Bekraf-Game-Prime-2018-9

Ya, untuk pertama kalinya game asli buatan developer lokal akan diangkat ke layar lebar. Digital Happiness bekerja sama dengan rumah produksi lokal GoodHouse.id untuk memproduksi ‘DreadOut The Movie‘.

Tentu saja, game dan film DreadOut akan memiliki alur cerita yang berbeda. Namun, tetap ada elemen-elemen penting dari game DreadOut. Tantangan terbesar membuat film yang diadaptasi dari game adalah sulitnya memenuhi ekspektasi gamer yang tinggi.

Perkembangan Industri Game di Indonesia

Bekraf-Game-Prime-2018-10

Sebenarnya masih banyak hal-hal menarik di sana, saya juga sempat mencoba berbagai game-game lokal yang bahkan belum dirilis atau masih dikembangkan, serta mencoba berbagai kompetisi mini. Lalu, bagaimana perkembangan industri game lokal?

Kalau menurut analis Newzoo, pada tahun 2017 industri game Indonesia menempati peringkat 16 dunia dan mereka memperkirakan nilai industri game di Indonesia mencapai US$882.

Dari angka tersebut, membuat Indonesia menjadi pasar game terbesar di Asia Tenggara. Bila pertumbuhannya konsisten maka diprediksi nilainya bakal mencapai US$1,82 miliar di tahun 2021.

Sayangnya, menurut data Asosiasi Game Indonesia (AGI), pada tahun 2017 pangsa pasar perusahaan game lokal hanya sebesar 5 persen. Maka dari itu, AGI menargetkan bahwa pangsa pasar perusahaan lokal dapat naik hingga 10 persen dalam lima tahun mendatang.

Promosikan Pengembang Game Lokal, Bekraf Game Prime Kembali Digelar

Masih rendahnya minat investor hingga kualitas talenta pengembang game lokal saat ini, menjadi sorotan dari Asosiasi Game Indonesia (AGI). Dalam acara konferensi pers Bekraf Game Prime 2018, Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Narenda Wicaksono mengungkapkan, kegiatan ini bisa dijadikan kesempatan bagi pengembang lokal untuk mempromosikan sekaligus memperluas networking dengan pihak terkait.

“Lakukan juga uji coba game yang saat ini sedang dikembangkan kepada publik. Dengan demikian feedback langsung dari target pengguna bisa didapatkan. Selain itu siapkan elevator pitch saat bertemu dengan investor yang hadir di acara tersebut,” kata Narenda.

Tahun ini Bekraf bersama AGI dan Idea Network memiliki misi untuk mempromosikan karya pengembang lokal, bukan hanya di tanah air namun juga secara global. Dengan demikian diharapkan bisa memancing lebih banyak lagi minat dari generasi muda untuk menjadi pengembang game.

“Jika kita lihat tahun ini eSport mulai banyak digemari oleh pecinta mobile game di Indonesia. Selain memberikan kesempatan untuk melihat langsung karya pengembang lokal, pengunjung juga bsa bertemu langsung dengan pengembang game asing,” kata CEO Idea Network Ricky Setiawan.

Nantinya sekitar 70-80 booth akan diisi oleh pengembang game lokal untuk mempromosikan karya game mereka. Mulai dari mobile game, console hingga PC Game, Semua bisa ditemui saat acara Bekraf Game Prime, yang bakal digelar pada tanggal 13-15 Juli 2018. Serupa dengan tahun sebelumnya, kegiatan ini akan dibagi menjadi dua konsep, yaitu untuk kalangan B2B dan B2C.

Peranan AGI untuk pengembang game lokal

Sebagai asosiasi yang fokus kepada pertumbuhan pengembang game lokal, AGI kerap memberikan dukungan keada pengembang lokal yang kebanyakan adalah entitas, untuk bisa mempromosikan karyanya secara global. Tercatat saat ini Indonesia menduduki peringkat 20 sebagai negara pengembang game yang memiliki potensi cerah.

“Memang tidak mudah untuk mengembangkan game yang sukses dan disukai pengguna. Sedikitnya dibutuhkan waktu sektar tiga tahun, hingga game tersebut berhasil seperti yang telah dilakukan oleh Agate dan pengembang game Tahu Bulat,” kata Narenda.

Meskipun AGI tidak menuntut semua pengembang game untuk masuk kedalam asosiasi, namun dengan bergabungnya mereka yang kebanyakan dari kalangan individu atau kurang dari 3 orang, bisa mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan hingga meningkatkan kualitas talenta. Dengan demikan, produk yang baik dan tepat sasaran bisa diciptakan.

AGI sendiri bersama dengan Bekraf saat ini tengah menyiapkan platform untuk pengembang lokal mendapatkan pelatihan hingga kesempatan untuk mengembangkan produk game.

“Tentunya tidak ada formula yang efektif untuk game yang ideal dan berpotensi untuk laku di pasaran. Semua mengikuti tren dan tentunya tergantung dari kualitas game itu sendiri,” kata Narenda.

BEKRAF Game Prime 2018 Kembali Diselenggarakan

Setelah sukses di tahun 2017, acara BEKRAF Game Prime akan kembali diadakan. Tahun ini, BEKRAF Game Prime 2018 akan diselenggarakan tiga hari berturut-turut dengan agenda Business Day dan Public Day. Untuk menyukseskan acara ini, BEKRAF menggandeng IDEA Network dan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Acara akan diselenggarakan mulai tanggal 13 – 15 Juli 2018.

Hari pertama akan digelar Business Day bertempat di Hotel Ayana Midplaza Jakarta. Di sini para pelaku di industri game dari dalam dan luar negeri akan dikumpulkan untuk saling bertukar pikiran dan membangun relasi. Tujuannya agar tercipta kolaborasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas industri game nasional.

Sesi Business Day juga akan diisi dengan kegiatan seminar dari para pakar di bidang pengembangan game. Beberapa materi yang akan disampaikan termasuk tips untuk mengoptimalkan jaringan bisnis, kiat bekerja sama dengan perusahaan asing, manajemen proyek untuk pengembang game, dan beberapa materi lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat diikuti secara gratis oleh para pelaku di industri game nasional.

Untuk saat ini pendaftaran sesi Business Day telah dibuka. Formulir pendaftaran dan informasi lebih lanjut dapat ditemukan melalui situs resmi Game Prime 2018 di http://event.gameprime.org. Sedangkan untuk acara Public Day akan diumumkan kemudian hari terkait detail dan konten acara yang ditawarkan. Sesi tersebut akan bertempat di Balai Kartini, Jakarta pada tanggal 14 dan 15 Juli 2018.

Tahun lalu, BEKRAF Game Prime 2017 mencatatkan sejarah baru di industri game Indonesia. Digelar selama tiga hari berturut-turut, acara tersebut berhasil menyedot animo lebih dari 13.000 pengunjung dari seluruh Indonesia. BEKRAF Game Prime 2017 pun bukan hanya menjadi acara industri game terbesar di Indonesia, melainkan juga salah satu pagelaran industri game papan atas di kawasan Asia Tenggara.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara BEKRAF Game Prime 2018

Pertemukan Pelaku Blockchain Secara Global, XBlockchain Summit Bakal Digelar di Bali

Bertujuan mempertemukan blockchain enthusiast dan para pakarnya secara global, acara XBlockchain Summit 2018 akan digelar bulan Oktober mendatang di Bali. Acara yang diinisiasi XBlockchain ini nantinya akan menghadirkan tamu undangan yang kompeten dan sudah memahami benar apa itu blockchain dan manfaat besar dari teknologi baru ini.

“Intinya melalui kegiatan ini kita bisa mengumpulkan para pelaku blockchain secara global. Di Indonesia sendiri saya melihat mulai banyak inisiatif teknologi blockchain, meskipun di Asia sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Jepang dan Korea,” kata Co-Founder XBlockchain Constantin Papadimitrio.

Di antara tamu undangan yang dipastikan akan hadir dalam kegiatan tersebut adalah, Pendiri dari Ripple dan Stellar Jed McCaleb, Eks-Microsoft dan veteran Ethereum Foundation David Ben Kay, dan Ex Presiden NEM.io Foundation dan Pendiri Proxima Lon Wong.

Selain memberikan informasi terkini dari teknologi finansial dan blockchain, XBlockchain Summit juga menjadi ajang pemberian apresiasi untuk berbagai pencapaian internasional melalui XBlockchain Awards. Mulai dari menampilkan perusahaan terbaik hingga penyedia teknologi, konsultan, strategist, developer, dan individu, penghargaan ini pasti akan mendorong para pemain digital untuk terus berusaha menangkap peluang di wilayah yang memiliki pertumbuhan inovasi digital tercepat di dunia.

“Target yang ingin dicapai melalui acara ini adalah, kami bisa mendatangkan sekitar 1000 lebih partisipan untuk mengunjungi event tahunan yang digelar selama 2 hari penuh,” kata Dimitri.

Dukungan Bekraf dan Asosiasi Blockchain Indonesia

Acara tersebut juga akan didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif. Bekraf menyadari penuh teknologi yang serupa jaringan dan sifat desentralisasinya disebut memiliki banyak keuntungan jika diimplementasikan. Bukan hanya untuk startup, layanan e-commerce, dan sektor perbankan, namun juga industri kreatif lainnya seperti hak cipta lagu.

“Kami dari Bekraf ingin mendukung pemanfaatan teknologi ini. Ke depannya Bekraf juga berupaya untuk bisa menggunakan teknologi ini untuk mengatasi persoalan hak cipta para pencipta lagu,” kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) Triawan Munaf.

Blockchain akan memastikan edit value penciptaan akan tercapai, karena sudah disepakati oleh semua orang dan tidak bisa diakui oleh orang lain. Aspek kesepakatan itulah yang diklaim merupakan teknologi paling ampuh untuk menghindari terjadinya pembajakan hingga penyebarluasan konten yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu blockchain juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi, karena sistem desentralisasi dinilai menjadi sangat efisien karena cyber attacker akan kesulitan melumpuhkan sistem blockchain yang berbentuk jaringan. Setidaknya lebih sulit dibanding harus melumpuhkan satu server tunggal yang tersentralisasi.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia Steven Suhadi. Agar teknologi blockchain bisa dipahami dengan mudah, edukasi kepada masyarakat hingga pihak terkait yang cukup relevan untuk memanfaatkan teknologi ini, dinilai wajib untuk dilakukan.

“Dengan koneksi yang sederhana bisa menciptakan konsep bisnis yang dulunya sulit untuk dilakukan kini lebih mudah diterapkan dengan blockchain. Solusi kepemilikan digital diharapkan bisa sama dengan kepemilikan benda fisik, semua bisa diselesaikan dengan blockchain. Bedanya yang merekam semua itu bukan manusia namun komputer,” kata Steven.

Steven juga mengajak semua pihak terkait dari bisnis hingga pemerintah untuk membantu implementasi teknologi blockchain untuk lebih masif lagi. Endorse dan dukungan langsung dari pemerintah tentunya bisa mempercepat penerapan dan edukasi kepada masyarakat luas soal manfaat dari blockchain.

“Saat ini belum banyak industri yang tertarik untuk mempelajari dan mencoba blockchain. kebanyakan dari perbankan, institusi finansial, supply chain dan logistik saja. Ke depannya saya melihat akan lebih banyak lagi industri yang mulai melirik teknologi blockchain,” kata Dimitri.

BEKRAF Ajak Startup Lokal Bergabung di Global Ventures Summit 2018

Menjadi mitra strategis dari Global Ventures Summit (GVS) 2018, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) berencana untuk “membawa” beberapa startup Indonesia terpilih mengikuti rangkaian acara tersebut. GVS merupakan rangkaian kegiatan tur yang diprakarsai oleh Parkpine Capital, bertujuan mempertemukan startup potensial dengan investor pilihan dari Silicon Valley. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 25-27 April 2018, bertempat di JW Marriott Jakarta.

Bagi pelaku startup di Indonesia, kesempatan untuk mendapatkan akses gratis dari BEKRAF masih terbuka. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir online berikut ini: https://bit.ly/2v7SZpS. Proses seleksi akan dilakukan langsung oleh tim BEKRAF dan startup yang terpilih akan dihubungi untuk diberikan tiket akses sesi conference dan matchmaking. Kesempatan baik bagi startup untuk bertemu dan berjejaring dengan para investor.

Tahun ini GVS membawa tema besar “Empowering Scalable Technologies in High Growth Markets”, menghubungkan 100+ venture capital dan 200+ angel investor di empat kota yang disinggahi, yakni Meksiko, Los Angeles, Dubai, dan Jakarta. Beberapa lineup investor yang akan hadir termasuk Lo Toney (Google Ventures), Joshua Slayton (AngelList), Jay Eum (TransLink Capital), dan beberapa lainnya.

Untuk startup ada juga acara pitch battle, memperebutkan total hadiah US$50.000 dan kunjungan ke Silicon Valley. Rangkaian acara pitch battle di GVS dapat diikuti oleh tim yang terdiri minimal dua orang. Pitching yang dikumpulkan berupa business plan yang berhubungan dengan teknologi. Dalam sesi ini akan ada lima juri yang terdiri dari investor, pelaku startup dan figur bisnis lainnya. Setiap tim akan diberikan waktu 6 menit untuk mempresentasikan idenya, dan 3 menit untuk sesi tanya jawab dengan juri.

Informasi lebih lanjut tentang Global Ventures Summit 2018 dapat disimak melalui: http://www.gvsummit.co.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Global Ventures Summit 2018

Bekraf Undang Startup Indonesia Jadi Wakil Archipelageek ke CeBIT Australia 2018

Bekraf memberikan kesempatan ke startup-startup terbaik Indonesia untuk menjadi wakil Archipelageek di ajang CeBIT Australia 2018 yang akan dilaksanakan 15-17 Mei mendatang. CeBIT Australia, yang berlokasi di Sydney, adalah salah satu event konferensi bisnis dan teknologi terbesar di Asia Pasifik. Penutupan pendaftaran Archipelageek akan dilakukan tanggal 22 Maret pukul 23.59 WIB.

CeBIT Austalia, sebagai bagian rangkaian CeBIT yang awalnya diadakan di Jerman, telah berlangsung sejak tahun 2001 dan fokus ke teknologi B2B. Di tahun 2017, CeBIT Australia mendatangkan 15 ribu peserta dengan lebih dari 230 pembicara dan 313 perusahaan peserta eksibisi. Termasuk sebagai pembicara di masa lalu adalah Mantan Kepala Pemasaran Facebook Randi Zuckerberg dan Pendiri Kaspersky Lab Eugene Kaspersky.

Bekraf mendorong startup Indonesia yang memiliki visi yang sesuai untuk berpartisipasi sebagai peserta eksibisi dengan syarat sebagai berikut:

(1) Memiliki badan hukum dengan legalitas usaha jelas dan memiliki NPWP Badan Usaha
(2) Kepemilikan WNI minimal 51%
(3) Melaporkan perkembangan transaksi bisnis sebagai hasil mengikuti acara ini per bulan pasca acara
(4) Memiliki kesiapan perangkat pemasaran (situs, katalog, kartu nama, banner, dan lain-lain)
(5) Memiliki kesiapan swadaya (menanggung sendiri biaya perjalanan dan akomodasi) selama event CeBIT Australia 2018 minimal untuk satu orang

Peminat bisa mendaftar melalui bit.ly/CEBIT-SYDNEY2018.

Setelah pendaftaran ditutup tanggal 22 Maret pukul 23.59 WIB, proses seleksi selanjutnya adalah:

  • Kurasi tahap I: 23-27 Maret 2018
  • Pengumuman lolos kurasi tahap I: 28 Maret 2018
  • Kurasi tahap II: 3 April 2018
  • Pengumuman lolos kurasi tahap II: 3 April 2018

Bekraf Umumkan Lima Startup Lokal yang Diberangkatkan ke SXSW 2018

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hari ini mengumumkan lima startup lokal yang ditunjuk untuk mengikuti ajang South By Southwest (SXSW) 2018. Kelima startup tersebut adalah Kata.ai, Mycotech, Saft7robotics, Seruniaudio, dan Squline. SXSW 2018 sendiri akan berlangsung 9-10 Maret 2018 di Texas, Amerika Serikat.

Lima startup yang dipilih memang menjangkau lanskap yang berbeda. Kata.ai dikenal sebagai salah satu startup pionir pengembang layanan berbasis Artificial Intelligence. Beberapa produk berbasis chatbot telah berhasil diaplikasikan bersama beberapa perusahaan besar untuk menangani otomasi layanan pelanggan. Kemudian ada Mycotech, yakni pengembang bahan material ramah lingkungan dari limbah pertanian.

Saft7robotics adalah pengembang produk robot edukasi. Ada juga Seruniaudio, yakni pengembang perangkat clip-on khusus untuk alat musik akustik. Dan terakhir ada Squline, yakni platform online untuk membantu belajar bahasa asing dengan tutor dari seluruh dunia. Tahun ini Vestifarm dari TheNextDev Academy juga akan turut mengikuti acara tersebut, didukung oleh Telkomsel.

“Squline sangat bangga dapat terpilih untuk mewakili industri kreatif Indonesia tampil di SXSW 2018. Squline akan mempromosikan layanan kami yang sudah ada dan juga program terbaru kami yaitu bahasa Indonesia. Sehingga nantinya orang-orang Amerika dapat belajar bahasa Indonesia langsung dengan pengajar native dari Indonesia,” sambut CEO Squline Tomy Yunus.

Dalam sambutannya Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik menyampaikan bahwa keberangkatan perwakilan Indonesia ke SXSW 2018 didedikasikan untuk mendukung insan industri kreatif mencapai tujuan mereka. Ini menjadi momentum yang juga dapat dimanfaatkan oleh startup Indonesia guna memperkenalkan produk mereka di kancah internasional.

“Mengikuti kesuksesan partisipasi Indonesia dan sambutan hangat dunia terhadap perusahaan teknologi dan rintisan dari Pavilion Archipelageek tahun lalu, dalam kesempatan ini BEKRAF kembali membawa sederet talenta terbaik tanah air untuk unjuk gigi memperkenalkan karya kreatifnya ke ajang bergengsi dunia,” ujar Ricky.

Menurut pemaparan Bekraf, tahun ini sekurangnya ada 75 startup yang mendaftar untuk diikutsertakan ke dalam SXSW 2018. Tahun lalu Bekraf memberangkatkan beberapa startup termasuk Qlue, PicMix, GO-JEK, Blibli, Kaskus, Slingshot dan beberapa lainnya.