Overwatch Untuk Switch Hadir Lengkap Dengan Event Halloween Terror

Kehadiran Overwatch untuk konsol Nintendo Switch terbilang sudah cukup diantisipasi oleh para penggemarnya. September 2019 lalu Overwatch diumumkan akan hadir pada konsol Nintendo Switch dalam gelaran Nintendo Direct. Pada 15 Oktober 2019 lalu, Overwatch untuk Nintendo Switch akhirnya hadir dengan nama Overwatch: Legendary Edition.

Untuk versi porting, Blizzard memercayakan pengembangannya kepada Iron Galaxy, yang juga mengembangkan Diablo III untuk Switch. Overwatch versi Switch, walau sama persis dengan versi PC ataupun konsol PS4/Xbox One, tapi punya beberapa fitur tambahan. Salah satunya adalah kemampuan menggunakan sensor gyroscope pada Joy-Con untuk mengendalikan hal-hal seperti: Ultimate milik Junkrat, Rip-Tire, atau pergerakan Hammond si Wrecking Ball saat dalam mode berguling.

Walaupun ini adalah versi porting, namun Anda para penggemar tetap dapat menikmati Overwatch secara penuh di Nintendo Switch. Anda tetap bisa memainkan semua 31 hero dan 28 map dengan berbagai mode serta mendapat 15 skin bonus yang jadi favorit para penggemar, seperti: Police Officer D.Va, Blackwatch Reyes Reaper, ataupun Valkyrie Mercy.

Anda juga tak perlu khawatir untuk bermain secara online, karena pembelian Overwatch: Legendary Edition sudah lengkap dengan keanggotaan Nintendo Switch Online selama tiga bulan untuk perorangan.

Berhubung dirilis pada bulan Oktober, Overwatch: Legendary Edition juga hadir dengan in-game event yang bertajuk Halloween Terror. Event yang satu ini akan hadir mulai dari tanggal 16 Oktober sampai 5 November 2019 mendatang. Anda dapat login setiap harinya dan melakukan berbagai challenge untuk mendapatkan berbagai hadiah skin.

Weekly Challenges pada event Halloween Terror juga terbilang cukup sederhana. Anda cukup main dan menangkan beberapa game untuk mendapatkan berbagai in-game item. Menang 3 game memberikan Anda Player Icon, menang 6 game memberi anda Spray, menang 9 game akan memberi Anda Skin.

Tapi pastikan Anda menyelesaikannya dengan cepat! Berhubung tajuknya adalah Weekly Challenges maka hadiah yang diberikan berubah setiap pekannya, walau misi yang diberikan tetap sama. Week 1 (15-21 Oktober) hadiahnya adalah skin Inferno Junkrat, Week 2 (22-28 Oktober) hadiahnya adalah skin Vampire Baptiste, Week 3 (29 Oktober – 4 November) hadiahnya adalah Demon Hunter Sombra.

Tak hanya itu, Anda juga bisa menikmati custom game khusus Halloween yang bernamakan Junkenstein’s Revenge. Dalam custom game ini sepanjang permainan, Junkenstein mengutus semua monster, semua pasukannya untuk mengalahkan Anda. Sementara Anda sendiri akan bergabung dengan tiga pemain lainnya untuk mempertahankan Adlersbrunn dari semua serangan Junkenstein tersebut.

Untuk informasi lebih lanjutnya Anda bisa pergi ke laman resmi Overwatch berikut ini. Bagaimana? Sudah siap untuk keseruan Overwatch kapanpun dan di manapun?

Lúcio dari Overwatch Jadi Sumber Inspirasi Razer Dalam Merancang Headset Edisi Spesial Ini

Demi memikat konsumen, kerja sama antara produsen hardware dan developer game tidak terelakkan. Dari sejak bertahun-tahun silam, Razer sudah sering menggandeng sejumlah raksasa gaming untuk memproduksi periferal edisi spesial. Beberapa franchise permainan yang sempat berkolaborasi bersama Razer meliputi Mass Effect, Destiny, Street Fighter, Call of Duty, dan tentu saja Overwatch.

Bahkan beberapa b ulan sebelum Overwatch resmi meluncur, Razer sudah gencar mempromosikan mouse, keyboard dan mousepad berlisensi resmi permainan shooter multiplayer populer Blizzard Entertainment itu. Dan lima tahun berselang, Razer telah menyediakan delapan (jika saya tidak salah hitung) pilihan gaming gear bertema Overwatch, dan dua produk anyarnya sengaja didedikasikan pada karakter DJ sekaligus hero support Lúcio.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 2

Tema Lúcio diterapkan pada mouse mat Goliathus dan headphone Nari Ultimate. llustrasi Lúcio pada Goliathus memang membuat mousepad ini tampil atraktif, namun yang istimewa ialah ketika desain khas Lúcio diimplementasikan pada headset. Dominasi warna hitam pada Razer Nari Ultimate kini digantikan oleh kombinasi warna yang jadi identitas sang hero support, membuatnya meriah tanpa terlihat berlebihan.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 4

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition memiliki tubuh berwarna kuning, dipadu biru di bagian housing, serta beberapa zona hijau – di headband serta pelat bundar di sisi terluar. Kemudian, logo Razer digantikan oleh logo katak Lúcio. Namun selain itu, produk edisi spesial ini memiliki fitur dan kelengkapan layanya Nari Ultimate, termasuk penggunaan struktur tubuh kombinasi logam dan plastik, headband auto-adjustable sekunder, serta earcup berukuran besar yang bisa bebas bergerak mengikuti bentuk kepala.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 3

Selain itu, headphone mengusung segala teknologi yang dimiliki varian Nari Ultimate, di antaranya bantalan empuk dengan gel pendingin, THX Spatial Audio sehingga kita bisa mendengar suara di ruang lingkup 360 derajat, sistem pencahayaan Chroma, dukungan konektivitas wireless 2,4GHz bebas lag dan tentu saja terdapat Hypersense Intelligent Haptics. Sistem unik ini dirancang agar mampu mendeteksi frekuensi dan ‘bentuk’ suara untuk kemudian diubah jadi efek haptic berupa getaran – secara akurat dengan intensitas berbeda.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 1

“Sebagai hero support, Lúcio sangat mahir dalam menjaga kawan-kawannya tetap prima di sesi pertempuran yang panjang,” tutur Razer. “Dan seperti Lúcio, headset ini diramu agar Anda selalu berada di kondisi terbaik saat bermaraton Overwatch.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition sudah mulai dipasarkan dan pemesanan bisa dilakukan di situr Razer. Perlu Anda ketahui bahwa produk edisi spesial ini dibanderol US$ 30 lebih mahal dari Nari Ultimate standar, yaitu US$ 330.

Via DualShockers.

Bersama AKG Games, Blizzard Entertainment Turun Tangan Kembangkan Komunitas di Indonesia

Tahun 2019 sepertinya menjadi momentum terbesar bagi esports di Indonesia. Salah satu momentum tersebut adalah meledaknya esports untuk perangkat bergerak, yang segera menyedot perhatian para pelaku bisnis di Indonesia. Tak ragu, kini para pelaku bisnis di Indonesia pun memulai ekspansinya membesarkan industri game dan esports di Indonesia. Setelah beberapa hari lalu ada Supercell hadir di Indonesia dengan kolaborasi bersama LINE, kini ada Blizzard yang hadir di Indonesia lewat kolaborasinya dengan AKG Games.

AKG Games sendiri merupakan games publisher yang berada di bawah naungan dari Salim Group, perusahaan konglomerat yang menaungi perusahaan seperti Indofood di bidang FMCG, Indomaret untuk sektor ritel, dan lain sebagainya. Dalam sebuah sesi konfrensi pers yang diselenggarakan di CGV Grand Indonesia pada 12 September 2019 ini, kedua belah pihak menjelaskan bahwa mereka sedang mempersiapkan berbagai aktivitas dan kegiatan berskala nasional baik secara online ataupun offline.

Sumber: Rilis Resmi
Sumber: Press Release

Dalam sesi talk show, Blizzard yang diwakili oleh Paul Chen, Managing Director regional Taiwan/SEA dan AKG Games yang diwakili oleh Adrian Lim, selaku Director AKG Games membahas soal ini. Game yang menjadi fokus dalam kerjasama ini adalah Overwatch dan Hearthstone.

Terkait strategi, baik Adrian ataupun Paul keduanya menjelaskan bahwa strateginya adalah dengan fokus kepada komunitas terlebih dahulu. “Saat ini sendiri 40 juta pemain Overwatch dan 100 juta pemain Hearthstone secara global. Lewat kerjasama ini kami ingin mengembangkan komunitas di Indonesia, meningkatkan pengalaman bermain mereka, dan membangun perkembangannya mulai dari tingkat grassroot.” Paul Chen menjelaskan.

Dalam hal membangun perkembangan komunitas suatu game, Blizzard sendiri sebenarnya punya strategi menarik yang diterapkan di Korea Selatan sana. Jadi alih-alih harus membeli game-nya, gamers di Korea Selatan bisa memainkan Overwatch secara gratis hanya dengan membayar “billing” iCafe saja.

Mengingat iCafe di Indonesia yang masih jadi salah satu cara gamers mengakses game di PC, ini tentu bisa jadi strategi menarik untuk diterapkan di Indonesia juga bukan? Terkait hal ini Adrian menyatakan komentarnya.

“Beberapa hari belakangan kami (AKG dan Blizzard) juga mendiskusikan soal cara terbaik bekerja sama dengan iCafe. Apalagi mengingat kebanyakan iCafe sekarang sudah punya spesifikasi yang tinggi, dan komunitas yang sangat passionate.” Ujar Adrian membahas soal komunitas iCafe di Indonesia.

“Kami tentunya akan menggunakan hal tersebut sebagai salah satu cara untuk membangun kecintaan pemain terhadap game-game milik Blizzard. Namun untuk menuju hal tersebut, kami masih mencari strategi win-win benefit bagi pemilik iCafe, dan juga benefit yang bisa diterima oleh para pemain. Kami juga sedang membangun sebuah program untuk menikmati hal tersebut. Jadi siap-siap saja, ini akan segera hadir di iCafe terdekat dari Anda.” Adrian menjelaskan lebih lanjut.

Sumber: Rilis Resmi
Adrian Lim, Director AKG Games. Sumber: Rilis Resmi

Tetapi tidak terbatas pada itu saja, integrasi program esports global milik Blizzard juga akan menjadi salah satu hal yang dicanangkan dalam kerjasama ini. Kalau mungkin Anda belum tahu, Overwatch punya satu program esports global yang bertajuk Overwatch League.

Membawa sistem franchise, Overwatch bisa dibilang sebagai pionir liga esports yang membawa fanatisme kedaerahan. Dalam liga ini, nama kota menjadi bagian dari nama tim, jadi Anda dapat melihat tim dengan nama seperti London Spitfire, Shanghai Dragons, dan lain sebagainya.

Dengan kerja sama ini, tentunya kita semua menantikan sesuatu hal yang menarik, baik dari sisi esports maupun pengembangan komunitas dari tingkat grassroot. Siapa yang tahu, mungkin kerja sama ini akan membuahkan Overwatch League Indonesia? Kemungkinan tentu akan selalu ada.

 

Overwatch Akan Tersedia di Nintendo Switch Bulan Depan

Ada banyak alasan untuk membeli Nintendo Switch di tahun ini: Produsen telah menyediakan varian yang lebih terjangkau, lalu perangkat gaming berkonsep hybrid itu menghidangkan kombinasi ideal antara game eksklusif Nintendo dengan franchise blockbuster third-party. Dan jika menyimak Nintendo Direct terbaru, Anda pasti tahu ada satu judul besar lagi yang akan tiba di Switch.

Setelah rentetan rumor dan bocoran yang beredar sejak tahun 2017, Blizzard dan Nintendo akhirnya resmi mengumumkan agenda peluncuran Overwatch di Switch lewat trailer. Dan kabar baiknya lagi, para pemilik console Nintendo tak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmatinya karena permainan hero shooter Blizzard Entertainment tersebut akan tersedia di pertengahan bulan depan. Bersamaan dengan penyingkapan ini, gerbang pre-order game turut dibuka.

Overwatch untuk Switch menyajikan segala konten yang Anda gemari di game FPS berbasis tim itu, dari mulai puluhan opsi hero, peta, mode permainan, serta beragam item kosmetik buat dikoleksi. Saat ini Blizzard memang belum mengungkap banyak detail terkait fitur-fitur baru yang mereka bubuhkan di sana, namun di trailer, mereka sempat bilang bahwa ada ‘sejumlah sejumlah cara baru buat memainkan Overwatch’.

Via situs resmi, Blizzard menjelaskan soal pemanfaatan sistem gyroscope yang ada di Switch untuk membantu navigasi, sedangkan metode pengendalian utamanya tetap mengandalkan kedua stick analog. Secara personal, saya ingin mengetahui secara detail modifikasi yang developer terapkan di sisi visualnya – saya menduga pasti akan ada penyesuaian pada kualitas grafis, ketajaman objek, tingkat resolusi, serta frame rate.

Overwatch Switch 4

Berdasarkan penjelasan Blizzard, versi Switch tersebut siap menyajikan konten seperti di PS4 atau Xbox One, menyuguhkan pilihan 31 karakter (berarti termasuk Sigma), 28 map, serta 15 skin (lima legendaris, lima epic, dan lima Origin). Dengan memesannya sekarang, Anda juga akan mendapatkan bonus skin Noire Widowmaker (di platform lain, skin ini hanya tersedia dalam Origins Edition). Lalu siapapun yang membeli Overwatch di Switch sebelum tanggal 31 Desember 2019 berhak memperoleh loot box emas.

Overwatch Switch 1

Selain konten-konten in-game, Overwatch di Switch turut dibundel bersama keanggotaan Nintendo Switch Online selama tiga bulan. Betul sekali, untuk bisa menikmati permainan di bulan-bulan berikutnya, Anda harus berlangganan layanan online tersebut.

Untuk sekarang, Overwatch untuk Switch baru tersedia dalam satu pilihan versi, yaitu Legendary Edition yang dibanderol US$ 40. Permainan rencananya akan dilepas pada tanggal 15 Oktober 2019, dan kabarnya akan memakan ruang penyimpanan sebesar 12,1GB…

Overwatch Switch 2

Mungkinkah Akhirnya Overwatch Tersedia di Nintendo Switch?

Dipuji media karena menyajikan kombinasi unik antara kemudahan akses, gameplay adiktif serta karakter-karakter menarik, Overwatch ialah satu dari sedikit franchise game yang tidak terbawa arus atau terhempas oleh kepopuleran battle royale. Di tahun peluncurannya, game memberikan pemasukan sebesar US$ 1 miliar pada Blizzard dan menyabet berbagai penghargaan bergengsi.

Dalam perjalanan selama tiga tahun lebih, Overwatch mengalami evolusi dan kontennya terus bertambah. Saat ini ia juga dikenal sebagai salah satu judul esports populer. Game shooter multiplayer berbasis tim itu bisa dinikmati di tiga platform utama, yakni PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Tapi sejak Switch meluncur di 2017, fans mulai bertanya-tanya apakah Blizzard punya agenda untuk meluncurkan Overwatch di console hybrid Nintendo tersebut.

Game director Overwatch Jeff Kaplan menyambut antusias kehadiran Switch, namun ia sempat menyampaikan bahwa proses porting-nya tidak akan mudah. Alasan pertama ialah, performa hardware Switch berada di bawah console lain. Kemudian proses update konten juga tidak sederhana. Update biasanya didistribusikan ke PC terlebih dulu, kemudian menyusul ke PlayStation 4 dan Xbox One setelah mendapatkan persetujuan pihak Sony serta Microsoft. Dengan menambah ekosistem console ‘ketiga’, proses jadi bertambah kompleks.

Namun ada indikasi Blizzard berhasil mengatasi semua rintangan itu. Overwatch versi Switch kembali jadi sorotan setelah terjadinya ‘insiden’ unik di Amazon. Secara tiba-tiba, sebuah case Nintendo Switch bertema Overwatch ditawarkan di website perusahaan e-commerce Amerika Serikat itu. Aksesori berupa case mungkin bukan suatu hal besar, tapi kemunculannya sulit diabaikan karena produk memperoleh lisensi resmi dari Nintendo dan Blizzard.

Case tersebut dibuat oleh PowerA. Perusahaan spesialis aksesori gaming ini sebelumnya sudah sering berkolaborasi dengan brand-brand ternama semisal PlayStation, Microsoft, Apple, Disney, Acitivision, Ubisoft dan Nintendo. Case Switch Overwatch didominasi oleh warna hitam dan dihias oleh garis-garis kuning yang khas di bagian tepi. PowerA tak lupa membubuhkan logo Overwatch klasik, baik di sisi luar maupun dalam.

Laman produk PowerA segera dihapus hanya beberapa menit sesudah dipublikasikan. Tapi ada info esensial yang dapat kita tangkap dari kemunculannya: untuk apa Nintendo dan Blizzard memberikan lisensi pada PowerA jika kedua perusahaan tidak berniat buat meluncurkan Overwatch di Switch? Lagi pula, Kaplan juga pernah bilang bahwa ia dan timnya selalu siap mengekspansi kreasi digital mereka ke lebih banyak platform.

Overwatch Switch 1

Di tahun kedua ketersediaan Switch, Nintendo kian gencar merangkul game-game third-party. Di Gamescom 2019, pengunjung dipersilakan menjajal judul-judul blockbuster seperti The Witcher 3: Wild Hunt dan Spyro Reignited, lalu publisher juga mengumumkan rencana kehadiran Hotline Miami Collection serta Ori and the Blind Forest.

Via IGN.

Sistem Anti-Cheat Baru Overwatch Akan Hentikan Pertandingan Ketika Mendeteksi Cheater

Single-player merupakan wadah penyajian aspek sinematik dan cerita utama dalam game, tapi multiplayer-lah yang memastikan permainan dinikmati hingga bertahun-tahun ke depan. Sejak tersedia untuk publik, bermain bersama memang tak bisa dipisahkan dari aktivitas gaming. Tingginya minat konsumen terhadap jenis mode tersebut mendorong digarapnya judul-judul eksklusif multiplayer.

Overwatch merupakan salah satu game multiplayer yang hingga kini terus dinikmati jutaan pemain tanpa perlu ikut-ikutan menyajikan battle royale. Namun seperti judul kompetitif lain, pertempuran melawan eksploitasi dan cara-cara curang ialah perjuangan tanpa akhir sejak permainan dirilis. Untuk menanggulangi masalah cheater, Blizzard telah mengambil langkah sangat tegas berupa pemblokiran permanen pada para pelaku.

Via video update developer bulan Juli 2019, director Jeff Kaplan mengungkapkan rencana pembaruan fungsi anti-cheat di Overwatch. Di waktu dekat, Blizzard akan mengimplementasikan sistem deteksi cheat yang lebih mutakhir. Developer tidak menjelaskan cara kerjanya secara detail, namun sistem ini dirancang buat mengentikan pertandingan ketika seseorang terdeteksi bermain curang.

Meski belum diketahui kapan sistem anyar ini diterapkan di server umum, Blizzard sudah mulai mengujinya di Public Test Server. Begitu mengetahui adanya aktivitas cheating, permaian segera disetop. Menariknya, hal ini tidak banyak memengaruhi mereka yang bertanding secara jujur (baik yang jadi lawan ataupun rekan satu tim si cheater) dan skill rating (SR) para gamer sama sekali tidak terpengaruh – tak sama seperti saat mereka kabur dari match.

Lalu buat para pemain curang, Kaplan menyampaikan bahwa ‘hukuman berat telah menanti mereka’. Sekali lagi, Blizzard tidak memaparkannya secara spesifik, tapi melihat reputasi sang developer, mereka sama sekali tak segan menjatuhkan ban. Jika pengembangannya berjalan lancar, pemblokiran ini akan menyebabkan cheater sama sekali tidak bisa menyelesaikan pertandingan.

Mungkin Anda sudah tahu, pemblokiran bukanlah satu-satunya strategi yang diambil Blizzard untuk membuat ekosistem permainan jadi lebih sehat. Sistem Looking For Group dan Endorsement, diluncurkan tepat tahun lalu, juga terbukti efektif mendorong gamer berinteraksi secara positif.

Masih berkaitan dengan developer update Overwatch, Jeff Kaplan sempat mambahas agenda peluncuran hero baru. Fans pasti tahu, pengenalan karakter anyar kali ini sedikit lebih terlambat dibanding sebelum-sebelumnya. Blizzard paham kondisi tersebut , dan meminta kita untuk bersabar menunggu sedikit lebih lama.

Hero [Overwatch] ke-31 akan mengagumkan. Dia akan segera tiba, jangan cemas. Kami membutuhkan sedikit lebih banyak waktu demi membuatnya lebih keren,” tutur Kaplan. Dalam pernyataannya, sang game director menggunakan kata ganti ‘he‘ saat menyebut si karakter.

Via DigitalTrends.

Berkenalan Dengan Hero Overwatch ke-30, Sang Combat Medic Baptiste

Berkat tangan dingin Blizzard, Overwatch mampu bertahan dengan tradisi ‘hero shooter‘ di tengah-tengah gempuran battle royale tanpa turut terbawa arus. Meski kini tak terlalu populer di Indonesia, game berhasil menghimpun 40 juta pemain dalam periode dua tahun. Hal tersebut dipicu oleh eksistensinya sebagai salah satu judul esports serta pengenalan karakter-karakter baru beserta kisahnya yang beragam.

Blizzard Entertainment sudah mengintroduksi delapan hero tambahan sejak Overwatch dilepas dengan frekuensi tiga tokoh per tahun. Arahan ini tampaknya tak akan banyak berubah dan terus dilakukan di 2019. Tak lama setelah memberikan tease mengenai seseorang bernama Jean-Baptiste Augustin dalam ‘catatan misi’ in-universe, Blizzard memperkenalkannya secara lebih resmi via website dan video.

Baptiste, Overwatch 2

Baptiste disiapkan untuk memperkuat formasi hero support, menyusul Ana, Moira dan Brigitte. Ia merupakan satu dari 30 juta anak yatim piatu asal Tortuga korban perang Omnic. Demi bertahan hidup, Baptiste bergabung bersama Caribbean Coalition dan di sana ia mengasah kemampuannya sebagai tenaga medis. Ketika pemberontakan robot bisa diredam, sang prajurit mendaftarkan diri ke Talon tanpa menyadari bahwa organisasi tentara bayaran ini mau melakukan apa saja demi meraup profit. Karena tidak sesuai dengan hati nuraninya, Baptiste mengundurkan diri.

Sebagai hero support, Baptiste dibekali kemampuan jarak pendek dan menengah, serta mobilitas yang cukup tinggi. Dalam menghadapi lawan, karakter ini mengandalkan senapan Biotic Launcher dengan mode tembakan burst dan fitur sekunder mengeluarkan proyektil penyembuh. Baptiste juga punya tiga kapabilitas aktif lain: Regenerative Burst, Exo Boots dan Immortality Field.

Regenerative Burst berguna untuk mengobati diri dan anggota tim lain di jarak dekat. Exo Boots sendiri adalah kemampuan melompat tinggi berbekal sepatu bot yang Baptiste kenakan. Untuk menggunakannya, ia perlu menunduk dan meng-charge. Semakin lama durasinya, kian tinggi pula Baptiste bisa melompat. Exo Boots berguna untuk mencapai lokasi-lokasi tinggi atau membantu pemain menentukan posisi kawan sebelum menembakkan proyektil penyembuh.

Immortaility Field sendiri adalah skill paling unik miliknya. Baptise mampu mengeluarkan unit generator yang dapat mencegah kawan-kawannya tewas. Health mereka tetap bisa berkurang akibat serangan, tapi ada batasan tertentu yang tak dapat dilewati, mengharuskan lawan menghancurkan alat tersebut terlebih dulu. Immortality Field bisa sangat membantu untuk menanggulangi serangan berbahaya, misalnya Rip-Tire dari Junkrat.

Skill ultimate Baptiste sendiri malah tidak terlalu istimewa, tapi tetap krusial. Dinamai Amplification Matrix, ketika diaktifkan, Baptiste akan mengeluarkan medan/matrix yang mampu menggandakan tingkat damage atau keefektifan kapabilitas healing rekan-rekannya.

Baptiste, Overwatch 1

Baptiste sudah bisa Anda jajal di Public Test Region dan akan hadir di server  biasa dalam waktu dekat. Itu berarti untuk sekarang, Baptise hanya dapat dimainkan oleh gamer PC.

Mantan Supervisor Esports Hearthstone, Che Chou, Pindah ke Ubisoft

Bila Anda penggemar berat Hearthstone, mungkin Anda sudah familier dengan nama Che Chou. Ia adalah karyawan Blizzard yang memegang jabatan sebagai Senior Global Franchise Lead for Hearthstone Esports, atau versi pendeknya, Esports Team Lead. Bersama dengan Sam Braithwaite, Che Chou adalah orang yang menangani dan merancang ekosistem esports di sekitar Hearthstone sejak 2016, dan turut berkontribusi menggelar kompetisi-kompetisi Hearthstone berhadiah lebih dari US$2,8 juta sepanjang tahun 2018.

Jasa Che Chou cukup besar di dunia Hearthstone, dan belum lama ini ia jugalah yang mengumumkan sistem kompetisi baru untuk Hearthstone di tahun 2019. Karena itu, cukup mengejutkan ketika tiba-tiba muncul kabar bahwa Chou telah meninggalkan Blizzard. Tanggal 5 Januari 2019 adalah hari terakhirnya di perusahaan tersebut. Chou tidak menjelaskan apa alasan ia berpisah dengan Blizzard, tapi dalam cuitannya di Twitter, ia mengaku memiliki perasaan yang campur aduk.

Che Chou and Sam Braithwaite
Che Chou dan Sam Braithwaite | Sumber: Hearthstone Esports

Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah adanya restrukturisasi secara menyeluruh di departemen-departemen esports Blizzard. Bulan Desember lalu Blizzard baru saja menutup esports resmi Heroes of the Storm, dan mereka juga menarik sebagian developer Heroes of the Storm untuk bekerja di proyek lain. Pada vlog terakhirnya di Blizzard, Chou berkata bahwa esports Hearthstone masih tumbuh sehat. Tapi bukan tidak mungkin perubahan besar di Heroes of the Storm juga berdampak pada departemen lainnya.

Untungnya tidak butuh waktu lama bagi Chou untuk menemukan “rumah” baru. Hanya tiga hari setelah berpisah dengan Blizzard, Chou mengabarkan bahwa ia telah menerima tawaran dari Ubisoft San Fransisco untuk masuk sebagai Senior Director of Esports. Belum jelas proyek apa yang akan ia tangani, apakah Rainbow Six: Siege yang sekarang sudah berjalan atau proyek esports baru. Tapi yang pasti pengalaman Chou di Blizzard bisa jadi masukan berharga bagi Ubisoft.

Sementara itu, posisi Senior Global Franchise Lead for Hearthstone Esports kini dipegang oleh Sam Braithwaite. Ia tidak hanya berpengalaman mengurus Hearthstone, tapi dulunya juga menangani esports Heroes of the Storm serta StarCraft. Kemungkinan Blizzard saat ini tengah menyiapkan rencana esports yang lebih terfokus, sementara beberapa game yang memang terlihat kurang populer akan ditinggalkan.

Braithwaite sendiri pernah mengatakan bahwa datang dan perginya suatu game adalah hal yang wajar. Dunia esports sangat dipengaruhi oleh tren, dan menurutnya, saat ini tren sedang ada di dunia battle royale. “Kenyataan situasinya adalah Fortnite, PUBG, dan seluruh fenomena battle royale sekarang mendominasi bandwidth banyak orang sebagai hiburan, dan apa yang mereka tonton di Twitch, dan apa yang mereka mainkan,” ujar Braithwaite pada Inven Global.

Selama sebuah game masih bisa menghasilkan pemasukan yang baik, penerbit tentu tidak akan meninggalkannya begitu saja. Tapi sama seperti Heroes of the Storm, Hearthstone pun suatu saat pasti tenggelam oleh tren esports baru. Kita hanya bisa menebak-nebak, kira-kira tren apa yang akan menggantikannya.

Sumber: Inven Global

Blizzard Akan Mengumumkan Beberapa Game Diablo Tahun Depan?

Blizzard mungkin tak menduga pengungkapan Diablo Immortal disambut dengan begitu negatif, tetapi melakukan pengumuman permainan mobile di acara berbayar yang didominasi oleh gamer PC memang bukanlah langkah pintar. Kekecewaan fans kian menjadi setelah sebelumnya beredar rumor yang menyatakan akan ada penyingkapan sekuel sejati Diablo di sana.

Developer sempat menampik desas-desus melalui blog resminya, namun mereka juga bilang bahwa beberapa tim berbeda memang tengah menggarap sejumlah proyek Diablo dan akan menginformasikannya ‘di waktu yang tepat’. Dengan begitu, yang bisa kita kerjakan sekarang adalah menunggu. Kali ini lewat forum Battle.net, Blizzard akhirnya memberikan petunjuk mengenai kapan mereka akan melangsungkan pengumuman game Diablo baru.

Tim menjelaskan bagaimana mereka terus-menerus mengumpulkan masukan dan melakukan diskusi internal. Khusus buat franchise Diablo, Blizzard sedang menggodok beberapa proyek sekaligus. Rencananya, sebagian atau mungkin seluruh kreasi baru tersebut akan diungkap di tahun depan. Blizzard bilang mereka tak mau ‘sekadar menyampaikan informasi, tapi ingin menunjukkannya’.

“Memang membutuhkan waktu agar pengerjaannya sesuai dengan standar kami, tapi saat ini, lebih dari sebelumnya, kami berkomitmen untuk menghidangkan pengalaman Diablo yang bisa dibanggakan pada seisi komunitas,” tulis tim pengembang.

Penuturan tersebut sekali lagi mengonfirmasi bahwa ada lebih dari satu proyek Diablo yang sedang jadi fokus Blizzard Entertainment. Dari kabar yang beradar, sudah ada dua pejelmaan purwarupa Diablo 4, dan pengerjaannya diarahkan oleh dua sutradara berbeda. Di inkarnasi awal, game punya kesamaan formula dengan seri Dark Souls, disajikan dalam perspektif orang ketiga ‘over-the-shoulder‘ (premisnya menarik, apalagi saya sangat menyukai Dark Souls), namun developer mengembalikannya lagi menjadi tampilan isometrik tradisional khas Diablo.

Untuk temanya sendiri, Diablo 4 katanya akan mengusung latar belakang yang lebih gelap dan menakutkan dibanding Diablo 3, lebih menyerupai Diablo II. Dari info yang beredar, tadinya Blizzard punya agenda untuk mengungkap permainan keempat seri Diablo itu di BlizzCon 2018, namun karena alasan tertentu, tim memutuskan buat menunda pengumuman ke lain waktu sehingga hanya menyisakan Diablo Immortal.

Untuk seri permainan berumur lebih dari dua dekade dengan jumlah fans sangat banyak, saya bisa membayangkan dilema yang dihadapi developer: Apakah sebaiknya mereka mempertahankan elemen gameplay tradisional yang berarti mempersempit ruang buat berinovasi, atau malah bereksperimen dengan formula baru, yang beresiko membuat para pemain veteran merasa terasingkan?

Via Digital Trends.

Betulkah Tadinya Blizzard Berencana Mengumumkan Diablo 4 di BlizzCon 2018?

Kejadian paling canggung di BlizzCon 2018 minggu lalu adalah respons Blizzard terhadap pertanyaan seorang gamer: Jadi apakah Diablo Immortal akan tersedia di PC? Developer menjelaskan bahwa permainan ini dari awal digarap untuk perangkat bergerak. Wyatt Cheng dari Blizaard malah bertanya kembali pada penonton, “Bukankah kalian semua punya smartphone?”

Kekecewaan fans terhadap pengumuman Diablo Immortal tentu bukan dikarenakan mereka tidak punya smartphone – atau tidak suka bermain game di smartphone namun karena para penggemar berat ini mengetahui jelas sejarah Diablo yang terlahir di PC. Tidak menyertakan PC sebagai platform peluncuran game Diablo anyar memberikan kesan yang salah. Menariknya, berdasarkan laporan sejumlah narasumber terpercaya pada Kotaku, Blizzard Entertainment sebetulnya memiliki rencana untuk mengumumkan sekuel sejati Diablo III di BlizzCon 2018.

Dua informan anonim itu menginformasikan bahwa Blizzard telah menyiapkan sebuah video berisi singkat dari co-founder Allen Adham, berisi update mengenai proyek Diablo baru. Kejutan yang disinyalir berupa Diablo 4 itu awalnya akan diungkap sesudah pengumuman Diablo Immortal. Namun entah mengapa, Blizzard memutuskan buat tidak melakukannya.

Kotaku sendiri berani mengonfirmasi bahwa memang betul Diablo 4 sedang dikembangkan, tapi salah satu narasumbernya bilang Blizzard belum siap ‘berkomitmen’. Kabarnya, Diablo 4 telah dikerjakan selama empat tahun, namun sudah beberapa kali arahan pengembangannya berubah secara drastis. Kotaku menuturkan, setidaknya sudah terlahir dua iterasi Diablo 4, yang pengerjaannya dipimpin sutradara berbeda.

Tak lama setelah berita dari Kotaku ini dipublikasikan, Blizzard Entertainment segera mengeluarkan pernyataan:

“Pertama-tama, kami ingin menyatakan bahwa kami tentu saja mendengar permintaan komunias. Biasanya kami tidak memberikan komentar terhadap rumor atau spekulasi, tapi di sini kami ingin menggarisbawahi: Blizzard tidak menarik rencana pengumuman apapun dari BlizzCon tahun ini atau punya agenda untuk melakukan pengumuman lain. Walau demikian, kami memiliki beberapa tim yang sedang menggarap sejumlah proyek Diablo, dan akan menyingkapnya di waktu yang tepat.”

Eksistensi dari Diablo 4 memang sudah lama dirumorkan. Beberapa waktu lalu, komunitas gamer sempat merasa yakin sekuel permainan action role-playing itu akan diumumkan di BlizzCon 2018. Melihat tingginya antusiasme fans, lewat blog resminya Blizzard mengingatkan dengan gamblang: mereka belum siap buat mengungkap semua proyek game di acara tahunan fans tersebut.

Sejujurnya, Diablo Immortal tidak terlalu menarik bagi saya. Tapi kemungkinan besar saya tak akan melewatkan Diablo 4 jika akhirnya permainan dirilis di PC.

Tambahan: Polygon.