NuMoney Launchpad Bantu Penggalangan Dana Melalui Penjualan Mata Uang Virtual

Penggalangan dana merupakan cara yang paling ampuh dilakukan oleh startup, demi mendapatkan dana segar untuk menjalankan bisnis. Mulai dari mendapatkannya dari venture capital hingga angel investor, banyak para pendiri startup yang melakukan proses ini.

Jika bisnis model menjanjikan dan ide dari startup tersebut sudah tervalidasi, funding baru pun pada akhirnya bisa diraih. Namun demikian banyak para pendiri startup yang harus mengorbankan saham mereka, demi mendapatkan tambahan modal untuk usaha.

Salah satu cara bagi para pendiri startup bisa mendapatkan pendanaan adalah melalui cara alternatif, yaitu memanfaatkan mata uang virtual melalui teknologi blockchain. Cara ini diklaim NuMoney Launchpad bisa membantu startup memulai bisnis.

“Numoney Launchpad merupakan salah satu business model dari NuMoney itu sendiri. NuMoney didirikan dengan latar belakang karena adanya teknologi Blockchain dan cryptocurrency yang muncul dan mulai banyak diperhatikan bahkan diaplikasikan oleh dunia, sehingga NuMoney ingin menjadi salah satu platform yang dapat mengembangkan teknologi ini di Asia terutama di Indonesia,” kata CEO NuMoney Indonesia Andika Sutoro Putra.

Fokus NuMoney Launchpad di Indonesia

Didirikan pada tahun 2017, NuMoney adalah platform transaksi cryptocurrency yang telah beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. NuMoney memiliki 70 ribu pengguna yang tersebar secara global.

“Saat ini, Indonesia adalah pasar yang terbaik di seluruh dunia untuk proyek mata uang virtual. Sebagai contoh, ada beberapa proyek ICO (Initial Coin Offering) di Indonesia tahun 2018 yang berhasil, antara lain Lyfe berhasil menggalang dana 4 juta US Dollar, Playgame berhasil menggalang dana 5.9 juta US Dollar, dan proyek ICO kami sendiri, NuMoney Coin (NMX) yang menjadi solusi untuk menjembatani antara fiat (mata uang pemerintah) dengan cryptocurrencies (mata uang virtual) di NuMoney Exchange, yang telah berhasil menggalang dana lebih dari 4 juta dolar Singapura,” kata Andika.

Di Indonesia sendiri, beberapa Virtual Currency lokal yang tersedia adalah HARA, Lyfe, Playgame, NMX, dan Tokoin.

“Jadi selain membantu startup dan entrepreneur, NuMoney Launchpad juga ingin membentuk ekosistem blockchain dan cryptocurrency di Indonesia agar tidak ketinggalan dengan negara-negara maju lainnya yang sudah mengaplikasikan teknologi ini,” kata Andika.

Melalui NuMoney Launchpad, bisnis dapat mencetak mata uang virtual (dengan e-wallet dan gateway pembayaran), mendapatkan akses ke 70 ribu lebih pelanggan NuMoney untuk e-store secara instan, hingga biaya untuk layanan secara gratis.

“Rencana NuMoney Launchpad untuk Indonesia adalah membantu para startup, UKM maupun korporasi di Indonesia untuk memperluas usahanya dengan kemudahan fundraising method yang disediakan oleh NuMoney Launchpad. Juga membantu pembentukan ekosistem blockchain dan cryptocurrency dapat berkembang di Indonesia,” tutup Andika.

Tambah Pilihan Permainan, PlayGame Gandeng The Walt Disney Company

Platform permainan berbasis blockchain PlayGame saat ini telah memiliki sejumlah permainan yang dirilis oleh pengembang lokal. Untuk memberikan pilihan permainan yang lebih banyak kepada pengguna, pihaknya hari ini (11/12) meresmikan jalinan kolaborasi dengan The Walt Disney Company Southeast Asia (SEA).

“Kolaborasi dengan PlayGame memberikan lebih banyak kesempatan untuk membawa berbagai karakter dan kisah Disney favorit para penggemar di Asia Tenggara melalui pengalaman permainan interaktif berkualitas,” kata Director & Head Games Commercialization The Walt Disney Company SEA Je Alipio.

Nantinya akan ada lima permainan di PlayGame dengan menampilkan karakter-karakter Disney favorit. Permainan tersebut dapat dimainkan di direct-to-play platform PlayGame mulai dari pertengahan Desember 2018.

CEO PlayGame Anton Soeharyo mengungkapkan, kerja sama ini sengaja dilakukan untuk menambah jumlah permainan di PlayGame. Secara keseluruhan saat ini terdapat sekitar 30 permainan dengan 4 pengembang game Indonesia. Targetnya PlayGame bisa memiliki sekitar 100 permainan dalam platformnya.

“Diharapkan tahun 2019 mendatang PlayGame bisa menambah jumlah pengembang game lokal hingga 20 studio. Selama ini PlayGame memang fokus untuk membantu pengembang game indie lokal mempromosikan produk mereka,” kata Anton.

PlayGame juga memiliki rencana untuk menampilkan permainan yang sifatnya kolaborasi atau tim dengan menggandeng industri esports yang saat ini makin menjamur di Indonesia. Saat ini PlayGame banyak menyuguhkan permainan yang bertipe kasual, sifatnya sederhana namun menarik untuk dinikmati di desktop dan mobile browser pengguna.

Strategi monetisasi PlayGame

Disinggung tentang apakah PlayGame memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, Anton menegaskan fokus dari PlayGame saat ini adalah mengembangkan produk. Terkait dengan strategi monetisasi, PlayGame mengenakan pembagian hasil dengan pengembang dari setiap permainan yang dinikmati oleh pengguna.

Memanfaatkan teknologi blockchain, PlayGame mencoba menyelesaikan masalah menahun yang sering dialami pengembang dan penerbit game. Mulai dari meminimalisir terjadinya cheating dalam permainan hingga menghadirkan validator (semacam juri untuk permainan) dengan mengembangkan sebuah Proof-of-Play.

PXG, token resmi PlayGame berbasis cryptocurrency ERC20, menyediakan smart contract platform yang memungkinkan penerbit game, pengembang, penggemar crypto, dan komunitas game di seluruh dunia untuk melakukan monetisasi tanpa mengurangi pendapatan mereka.

Sebelumnya PlayGame telah menyelesaikan ICO dan mencapai hard cap 600 juta PXG. PlayGame memiliki rencana mengembangkan bisnisnya dan bersiap untuk melakukan ekspansi global ke seluruh Asia Tenggara, Jepang, Korea dan Tiongkok pada akhir tahun 2019.

BCTN 1.0 Summit Segera Digelar di Yogyakarta, Ulas Manfaat Blockchain untuk Masyarakat

Menyikapi perkembangan digital yang terus berkembang pesat, Hacklab.rocks! berkolaborasi dengan Nakka akan menyelenggarakan summit bertajuk Blockchain and Cryptocurrency Talks and Networking (BCTN). Acara tersebut akan berlangsung di Yogyakarta, tepatnya di Sahid Jaya Hotel and Conference pada tanggal 7 Desember 2018 mendatang.

BCTN memiliki tujuan untuk memperkenalkan teknologi dan aktor-aktor penggiat blockchain yang telah berhasil mengubah hidup banyak orang. BCTN akan menghadirkan pemain nasional dan internasional dari industri blockchain dan cryptocurrency dalam bentuk seminar, diskusi panel, pameran, dan networking.

Masing-masing pembicara akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang produk atau proyek blockchain yang sedang mereka kerjakan. Tema untuk BCTN 1.0 ini adalah “akar” yang berarti pertama sekaligus memiliki manfaat terhadap grassroot. Diharapkan masyarakat semakin terbuka dalam menghadapi perkembangan teknologi cukup ada.

Saga Iqranegara selaku ketua panitia acara ini menyampaikan, “Blockchain dan cryptocurrency adalah teknologi baru yang akan mengubah wajah dunia di masa depan. Namun banyak pihak yang belum memahami manfaatnya. Dan juga banyaknya informasi negatif yang beredar dalam beberapa waktu terakhir turut memberi citra negatif pada teknologi ini. Kami merasa perlu memberikan wawasan dan membangun komunitas yang antusias dengan teknologi ini.”

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari ADITIF selaku asosiasi industri kreatif di Yogyakarta dan beberapa komunitas blockchain. Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini, kunjungi laman resminya melalui tautan http://bit.ly/BCTN1-Dailysocial.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner BCTN 1.0

Rekeningku Optimis Bersaing di Bisnis Aset Digital, Andalkan Kualitas Pelayanan

Popularitas cryptocurrency di Indonesia memancing banyak pihak mengembangkan layanan untuk jual-beli aset digital. Salah satu layanan yang saat ini mengudara adalah Rekeningku. Beroperasi sejak Desember 2017, Rekeningku mencoba menawarkan pelayanan transaksi aset digital selama 24 jam.

“Kami meluncurkan Rekeningku karena pasarnya masih cukup besar. Kebetulan background saya di finansial. Target penggunanya adalah trader aktif dan minner. Karena minner butuh wallet dan tempat untuk menjual hasil minning-nya,” terang CEO Rekeningku, Sumardi Fung.

Rekeningku saat ini didukung oleh beberapa investor. Salah satunya RND Kapital yang berinvestasi di Rekeningku untuk seed funding. Sedangkan untuk putaran pendaan Seri A Sumardi, masih belum bisa membagikan investor mana saja yang terlibat.

Di segmen yang sama, Rekeningku berhadapan dengan beberapa platform, seperti Indodax, TokoCrypto, Luno, Coinone Indonesia dan beberapa lainnya. Menyikapi persaingan ini Sumardi optimis Rekeningku termasuk salah satu yang paling lengkap untuk cryptocurrency yang ditawarkan.

Dengan fitur marketplace cryptocurrency ditambah dengan pelayanan yang ada, Sumardi yakin Rekeningku bisa menjadi pilihan yang tepat bagi para minner maupun trader cryptocurrency.

“Kita menawarkan support live chat 24 jam, withdraw rupiah diproses di bawah 30 menit, semua masalah teknis akan selesai dalam 1×24 jam atau kami akan bertanggung jawab penuh,” terang Sumardi.

Untuk menggenjot pertumbuhan pengguna, saat ini Rekeningku sudah menyiapkan beberapa strategi seperti pengembangan aplikasi mobile untuk memudahkan pengguna mengakses layanan Rekeningku. Selain itu mereka juga rutin menghadirkan diskon dan bonus koin.

Sementara itu saat ini Rekeningku tengah fokus untuk meningkatkan kualitas platform dan terus berusaha untuk memberikan platform yang berkualitas bagi para penggunanya.

Sedangkan untuk jangka panjang Rekeningku tengah berusaha membangun perusahaan dengan sumber daya yang berkualitas dan profesional. Serta terus berusaha menambah daftar jenis coin atau token yang diperjualbelikan di platform Rekeningku.

BlockBali 2018 Akan Hadirkan Regulator, Bahas Peluang dan Aturan Blockchain di Indonesia

BlockBali 2018 sebagai rangkaian konferensi mengenai blockchain dan aset kripto akan diselenggarakan oleh Indodax pada 17 November 2018 mendatang di Bali. Acara ini ditujukan untuk menghadirkan titik terang bagi para pelaku industri blockchain di Indonesia. BlockBali 2018 akan menghubungkan pakar blockchain dunia, pelaku industri, dan pemerintah.

Ada beberapa perwakilan pemerintah Indonesia yang akan turut andil dalam konferensi ini, di antaranya Alvin Taulu (OJK) dan Nyoman Sastra (PPATK). Mereka akan membahas lebih dalam mengenai peluang dan tantangan industri blockchain dan cryptoasset di Indonesia, serta regulasi terkait penetapan cryptoasset sebagai suatu komoditas di Indonesia secara lebih luas.

“Perwakilan pejabat senior pemerintah dalam BlockBali 2018 ini akan menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi pelaku industri blockchain di Indonesia. Peran strategis mereka sebagai regulator terkait teknologi blockchain dapat menjadi titik terang bagi para penggiat blockchain dan cryptoasset,” ujar Oscar Darmawan, CEO Indodax dan pelopor BlockBali 2018.

BlockBali 2018 merupakan seri lanjutan dari konferensi mengenai blockchain dan cryptoasset yang sebelumnya pernah diselenggarakan di Jakarta dan Bali sejak tahun 2017. Konferensi yang akan digelar di The Trans Resort Bali ini dipelopori oleh Indodax, sebuah marketplace digital assets terbesar di Indonesia yang telah melayani lebih dari 1,4 juta member dalam jual beli aset kripto.

Mengacu pada BlockBali yang diselenggarakan tahun lalu, tercatat partisipasi sebanyak lebih dari 300 delegasi yang berasal dari 26 negara. Untuk itu, BlockBali 2018 ini diproyeksikan akan mendatangkan lebih dari 500 delegasi dari pelaku industri blockchain dunia, lebih dari 20 pakar blockchain sebagai narasumber, dan eksibisi dari 20 perusahaan blockchain kelas dunia.

BlockBali 2018 akan turut menghadirkan Exhibit Spaces, yakni sebuah kesempatan untuk bertatap muka dan mendengar pandangan para pakar blockchain dunia secara langsung dalam eksibisi yang akan menghadirkan kumpulan pelaku industri blockchain terbaik dunia.

Konferensi ini juga menawarkan kesempatan bagi pelaku industri blockchain yang hadir untuk memperluas networking dan berdiskusi mengenai strategi mendalam bersama para pakar blockchain melalui Pre-Conference Networking yang akan digelar sehari sebelum konferensi dimulai.

Sebagai penutup rangkaian konferensi yang berlokasi di jantung pariwisata Indonesia ini, peserta akan disuguhkan kemeriahan suasana Bali dalam After-Conference Party, serta keindahan panorama sunset di pantai Bali dan keragaman budaya Bali melalui Sunset Dinner Cruise.

Untuk informasi registrasi konferensi ini, silakan kunjungi: https://www.blackarrowconferences.com/blockbali.html.

Disclosure: DailySocial adalah media partner BlockBali 2018

XBlockchain Summit 2018 Sukses Tunjukkan Berbagai Inovasi Produk Blockchain

XBlockchain Summit 2018 sukses dilaksanakan pada 9-10 Oktober 2018 lalu di Bali. Sekurangnya acara tersebut dihadiri oleh 500 peserta dari 20 negara. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari industri, akademisi, pemerintahan hingga pakar.

Konferensi dua hari tersebut menyoroti beberapa aspek pengembangan masa depan blockchain. Mulai dari aksesibilitas cryptocurrency, ekonomi blockchain, kerangka kebijakan digital, teknologi inklusi hingga penerapan blockchain dalam korporasi. Sekitar 50 pemateri menyampaikan studi kasusnya terkait dengan blockchain.

Tema utama yang diangkat dalam konferensi ialah penggunaan solusi inovatif dan jangka panjang berbasis blockchain untuk pasar global. Beberapa perusahaan blockchain yang turut serta termasuk IBM, Pundi X, NEM.io Foundation dan sebagainya.

“Ketika kita berbicara tentang blockchain, itu bukan [hanya] tentang teknologi keuangan; ini penting untuk pendidikan, kesehatan, sektor energi, hingga investasi. Di mana-mana kita berbicara tentang reformasi, perubahan dan tantangan,” ujar Loreta Maskaliovienė, Wakil Menteri Keuangan Republik Lithuania dalam sesinya.

“Teknologi baru datang ke kehidupan sehari-hari untuk semua orang. Kita seharusnya tidak menutup mata.”

Sebagai salah satu peserta, Pundi X tidak menyia-nyiakan kesempatan. Di sela-sela konferensi, mereka memperkenalkan perangkat terbarunya berbasis blockchain bernama XPhone. Perangkat tersebut merupakan layanan panggilan telepon berbasis blockchain pertama. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa blockchain dapat mendesentralisasikan semua jenis data. Perangkat telepon yang didemokan berjalan protokol khusus yang dimiliki Function X OS.

Selain Pundi X ada juga Poseidon Foundation, mereka meluncurkan solusi berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna melestarikan hutan di bumi melalui kredit karbon berkualitas tinggi. Inisiatif tersebut meluncurkan sebuah token kripto bernama OCEAN.

Danny Baskara selaku Founder & CEO Vexanium turut memberikan pemaparan dalam konferensi. Ia menyampaikan sebuah studi kasus penerapan blockchain untuk platform loyalitas pelanggan.

Dengan konferensi ini, setidaknya banyak hal yang menjadi lebih terang, berkaitan dengan adopsi blockchain. Harapannya acara ini dapat menginspirasi dan terus meningkatkan popularitas dan implementasi blockchain ke depannya. XBlockchain Summit akan diadakan lagi tahun depan, pada 29-30 Maret 2019 bertempat di Brazil.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner XBlockchain Summit 2018

Hara dan Pundi X Siapkan XPOS, Point of Sales Berbasis Blockchain

Layanan agritech berbasis data Hara dan layanan fintech berbasis blockchain Pundi X menyiapkan XPOS, sebuah perangkat point of sales berbasis blockchain yang akan didistribusikan ke petani untuk memfasilitasi pengumpulan data dan inklusi keuangan yang diawali untuk seluruh desa di Indonesia. Nantinya perangkat ini akan dikembangkan untuk tujuh negara berkembang yang menjadi target pasarnya.

Hara selama ini mengumpulkan data secara real time tentang informasi pertanian dan memberikan insentif kepada pemain ekosistem dalam bentuk aset digital, berupa Hara Token. XPOS menjadi alat yang memfasilitasi transaksi menggunakan Hara Token ini.

XPOS segera didistribusikan ke setiap daerah yang berpartisipasi, dengan perkiraan pemakaian satu perangkat untuk setiap 200 petani. Tahun lalu Hara disebut telah mengumpulkan data pertanian dari 10.000 petani di seluruh Indonesia.

Pemanfaatan XPOS sebagai cara monetisasi Hara Token diharapkan membantu mendorong inklusi finansial. Disebutkan banyak petani yang sampai sekarang masih unbanked dan tidak mampu mencari bantuan ke bank (misalnya karena membutuhkan jaminan sertifikat tanah atau kepemilikan NPWP) untuk mendorong peningkatan kualitas hidupnya.

Hara sendiri saat ini sedang melakukan proses ICO melalui Liquid ICO Market dan Tokenomy Launchpad.

Prioritas di tujuh negara berkembang

Selain Indonesia, Hara memiliki prioritas di tujuh pasar pertanian di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika Timur. Mereka berharap bisa menjangkau hingga dua juta mitra pengguna di kawasan ini di masa depan.

Data pertanian tersebut dimanfaatkan, menggunakan teknologi big data dan IoT, untuk meningkatkan efisiensi sumberdaya pertanian dan menghindari pemborosan. Keuntungan tersebut diklaim secara langsung dapat menguntungkan para petani.

“Tujuan kami adalah untuk membawa manfaat teknologi blockchain dan pembayaran digital kepada konsumen yang tidak memiliki rekening bank serta meningkatkan inklusi keuangan dan kemandirian. Kami bangga XPOS akan segera diluncurkan diantara jaringan mitra pertanian HARA, serta mampu membantu memfasilitasi rencana mereka menjadi lebih baik, misalnya menjadi sektor yang siginifikan dalam berkontribusi di perekonomian dunia dan kehidupan ratusan juta orang bergantung pada sektor ini,” ujar Constantin Papadimitriou, Presiden dan Co-Founder Pundi X.

Regi Wahyu, CEO Hara, menambahkan, “Hara dibentuk dan didedikasikan untuk menghubungkan bagian yang hilang di pertanian global demi kepentingan semua orang yang terlibat dalam rantai pasok (supply chain). Data yang sudah kami kumpulkan dari petani membawa manfaat bagi sektor riil lainnya, seperti transportasi, konsumen, serta apapun kepentingan penjualan barang/jasa dan terutama kepada pemerintah.”

“Kehadiran XPOS dalam ekosistem kami, memungkinkan untuk menghubungkan mata rantai yang hilang, yaitu tahap proses pelayanan pembayaran digital untuk populasi yang sebagian besar tidak memiliki rekening bank dalam sektor yang ingin kami atasi, yakni sektor pertanian global.”

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Rencana PlayGame Pasca Keberhasilan ICO

Di artikel sebelumnya, kami telah membedah mengenai visi PlayGame untuk merevolusi industri permainan melalui pendekatan blockchain. Untuk mencapai ambisi tersebut, tim PlayGame memulai kampanye Initial Coin Offering (ICO) di platform Launchpad Tekenomy. Sebulan mengudara, tepatnya dari tanggal 24 September – 24 Oktober 2018, penjualan token PlayGame (PXG) mencapai hard cap, semua token ludes terjual.

Untuk mengetahui langkah selanjutnya pasca keberhasilan ICO, DailySocial menghubungi tim PlayGame.

We are very humbled by this experience. Kami sangat merasa terhormat dipercaya ribuan investor kami dan berusaha sepenuh tenaga untuk tidak mengecewakan mereka semua. Saat ini kami sudah fokus dalam membuat produk dan merealisasikan roadmap yang ada. Kami harapkan bisa soft launch dalam sebulan ke depan dan Q1 2019 bisa grand launch,” ujar tim PlayGame.

Sesuai roadmap yang telah didefinisikan sebelumnya, saat ini fokus tim ada pada pengembangan produk. Platform direct-to-play milik PlayGame sendiri saat ini sudah meluncur dalam versi beta. Selanjutnya akan dikembangkan fitur wallet dan pembelian PXG secara langsung menggunakan cryptocurrency yang ada. Di sisi lain, platform untuk interaksi sosial dan kompetisi akan turut dikembangkan.

“Secara garis besarnya, platform direct-to-play hanyalah bukti implementasi dari Gaming Economy SDK berbasis blockchain yang sedang kami kerjakan. Ke depannya pengembang game tidak dibatasi untuk membuat game hanya di platform kami saja tapi dibebaskan di Android, iOS, bahkan Windows sekalipun. Gaming Economy SDK kami akan rilis secara open source di tahun 2019,” lanjut tim PlayGame.

Solusi blockchain antisipasi kecurangan di permainan

Potensi pemanfaatan blockhain untuk industri permainan cukup banyak, termasuk untuk mempersempit kemungkinan terjadinya kecurangan. Hal tersebut yang juga tengah dikembangkan oleh PlayGame dengan mengembangkan sebuah Proof-of-Play.

“Berdasarkan pengalaman kami dalam mengembangkan game, pemain curang (cheaters) adalah masalah yang pelik. Terutama bila ada insentif uang. Sementara fokus pertama kami di platform adalah kompetisi online, semua orang bisa masuk dengan entrance fee dan menang pool prize yang terkumpul dari entrance fee tersebut,” jelas tim PlayGame.

Mereka menambahkan, dalam sebulan menjalankan platform beta ada sekitar 10 ribu orang yang melakukan kecurangan dan diblok aksesnya ke sistem. Dari situ sudah cukup jelas bahwa untuk menciptakan ekosistem kompetisi online yang jujur, maka masalah kecurangan harus diatasi.

“Tentunya kami mengacu ke blockchain untuk solusi ini. Proof-of-Play kami ciptakan agar semua aksi divalidasi oleh jaringan konsensus kami. Semua aksi dari pemain akan dicatat dan logika game akan tertulis dalam bentuk smart contract, sehingga ada pihak ketiga (jaringan konsensus) yang akan memvalidasi semua aksi pemain dengan smart contract dari game yang berlaku, untuk membuktikan bahwa tidak terjadinya kecurangan.”

Proof-of-Play PlayGame
Pool prize dalam smart contract Proof-of-Play / PlayGame

Jaringan validator akan mendapatkan 2,5% dari pool prize kompetisi tersebut sebagai insentif dalam melakukan validasi. Harapannya, dengan adanya Proof-of-Play, kompetisi online berhadiah bisa dilaksanakan dengan aman dan bisa teraudit dengan rapi dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.

NuMoney Selenggarakan Program Inkubator, Bantu Startup Raih Pendanaan Lewat ICO

NuMoney Indonesia, sebuah marketplace cryptocurrency, memperkenalkan NuMoney Initial Coin Offering (ICO) Incubator. Program tersebut didesain sebagai inkubator yang membantu startup untuk mencapai tahap lanjut melalui ICO. Bekerja sama dengan venture capital, startup yang lolos seleksi akan dipilih untuk tahap pendanaan di tahun 2019 dengan nilai hingga $1 juta.

Dalam program ini terdapat dua jalur pendanaan, yakni seed funding oleh NuMoney dan pendanaan yang dibantu NuMoney melalui ICO. Proses ICO memberikan penawaran perdana berupa token kepada investor, sama halnya dengan Initial Public Offering (IPO). Token sendiri adalah sebuah bentuk digital assets yang dikembangkan dan digunakan sebagai alat tukar.

Proses inkubasi NuMoney nantinya akan terdiri dari kegiatan edukasi atau startup class, proses mentoring, monitoring, evaluasi hingga proses pengenalan startup dan networking dengan para ahli dari berbagai industri. Selama masa inkubasi, founder startup yang terpilih diwajibkan mengikuti serangkaian pelatihan yang berlangsung selama lima pekan di Jakarta.

“Era teknologi informasi kian berkembang, terbukti dengan kemunculan teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi dapat berlangsung tanpa perantara. Kami kemudian mengambil inisiatif untuk memberikan dukungan kepada startup yang memiliki potensi berkembang untuk mendapatkan pendanaan dari calon investor,” ucap CEO NuMoney Indonesia Andika Sutoro Putra.

Melalui program ini, NuMoney secara khusus juga akan membantu penerapan teknologi blockchain dalam teknologi startup yang berpotensi. Lebih jauh lagi, pada program startup class, NuMoney Indonesia akan mengajarkan para peserta dasar-dasar tokenomics dan materi pemasaran ICO.

NuMoney cukup percaya diri mengajarkan startup didikannya untuk mencapai pendanaan dengan ICO. Pasalnya NuMoney perusahaan yang didirikan sejak 2017 lalu ini telah membuktikan keberhasilannya dalam ICO melalui penawaran token NuMoney Coin (NMX), nilainya mencapai $4 juta.

“Kami menargetkan pendanaan pada 2019 ke 30 startup di Indonesia dengan nilai mencapai $1 juta yang dapat digunakan untuk pengembangan bisnis mereka. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadi wadah yang mampu mempercepat penerapan teknologi blockchain serta mendukung perkembangan startup di tanah air,” tambah Andika.

Program NuMoney untuk membantu startup ICO ini bukan yang pertama. Sebelumnya ada juga program Launchpad yang diinisiasi Tokenomy, dengan salah satu startup di dalamnya ialah PlayGame.

Bekraf Akan Selenggarakan Forum Komunitas Blockchain Terbesar di Indonesia

Melihat inisiatif pengembangan blockchain yang semakin meningkat di Indonesia membuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ingin turut serta memberikan wadah pembelajaran bagi para penggiat di Indonesia. Untuk itu Bekraf akan segera menyelenggarakan Bekraf Blockchain Forum 2018. Acara ini akan diselenggarakan pada 30 – 31 Oktober 2018, bertempat di Balai Kartini Jakarta.

Acara akan terbagi menjadi dua agenda utama. Di hari pertama akan difokuskan untuk acara diskusi panel, pameran, dan pertemuan komunitas. Sementara di hari kedua akan banyak sesi workshop mengenai platform blockchain. Forum ini terbuka untuk umum, menargetkan berbagai kalangan, mulai dari profesional, pengembang, pebisnis, hingga pelaku industri kreatif.

Untuk merealisasikan acara ini, Bekraf bekerja sama dengan Indonesia Blockchain Network dan Asosiasi Blockchain Indonesia.

Blockchain merupakan teknologi basis data terdistribusi yang tidak dapat diubah. Setiap data dari blockchain ini saling terhubung. Jika terjadi perubahan di salah satu blok data, maka akan berpengaruh terhadap data yang lainnya. Aplikasi teknologi blockchain dapat digunakan dalam berbagai sektor antara lain:

  • Immutability of Records: Art Register, Public Sector Records, Health Records, Media.
  • Smart Contracts: Supply Chain, Legal, Leasing, Insurance, Internet of Things.
  • Disintermediation of Trust: Fintech, Crowdfunding, Forex, Asset Digital, Payments.

Blockchain telah berkembang di komunitas pengguna ekonomi digital dan saat ini menjadi topik hangat di bidang teknologi informasi. Acara Bekraf Blockchain Forum 2018 diklaim akan menjadi pagelaran blockchain terbesar tahun ini. Lebih dari 500 orang dari berbagai kalangan diprediksikan akan hadir.

Forum ini dapat diikuti secara gratis, jika tertarik hadir silakan mendaftarkan diri melalui tautan berikut ini https://bekrafibn2018.idblockchain.network.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Bekraf Blockchain Forum 2018