Pendaftaran G-Startup di Indonesia telah Dibuka, Janjikan Investasi Hingga 2 Miliar Rupiah

Kompetisi startup berskala global G-Startup mengumumkan kerja samanya dengan beberapa pihak untuk meningkatkan perolehan hadiah bagi para pemenang. Bersama GDP Venture, Kejora Ventures, Sequoia Capital, dan FbStart, G-Startup akan mencari kandidat startup terbaik pada acara Global Mobile Internet Conference (GMIC) Jakarta pada bulan September mendatang.

Sebanyak 15 startup akan dipilih untuk melakukan presentasi di depan beberapa investor dan disaksikan tech leader yang diundang dalam GMIC Jakarta. Pemenang akan mendapatkan investasi sebesar $150.000 (atau senilai 2 miliar rupiah) dari hasil patungan antara GWC Innovator Fund, GDP Venture dan Kejora Ventures.

Selain investasi tersebut, pemenang juga akan diterbangkan gratis ke Silicon Valley untuk mengikuti kompetisi final G-Startup Worldwide untuk mendapatkan tambahan investasi $250.000.

“Melihat bagaimana G-Startup mampu menarik minat dari para pengusaha dan investor terkemuka dunia, kami tahu bahwa kami juga harus turut mengambil kesempatan ini untuk mendukung lebih lanjut perkembangan startup di Indonesia dan Asia Tenggara. Kejora sangat bersemangat untuk ikut memberikan investasi sebesar $50.000 kepada pemenang utama,” sambut Founding Partner Kejora Ventures Andy Zain.

15 startup terpilih juga akan otomatis diterima ke dalam program FbStart dari Facebook. Mereka akan mendapatkan dukungan seperti Ad Credits, Partner Services dan pelatihan dari Product Manager serta Engineer Facebook kepada startup yang memiliki aplikasi messenger bot. Khusus untuk pemenang G-Startup Jakarta, FbStart akan memberikan Ad Credits sebesar $5000.

“GDP Venture dengan bangga mengumumkan bahwa kami akan memberikan investasi sebesar $50.000 kepada pemenang pertama dari G-Startup Jakarta. Tahun ini, kami juga ingin berperan aktif dalam kompetisi ini. Sebagai venture builder, kami ingin membantu dan mendorong kesuksesan dari komunitas startup di Indonesia, inilah yang membuat hubungan kerja sama kami dengan G-Startup menjadi sangat natural,” ujar CMO GDP Venture Danny Oei Wirianto.

G-Startup merupakan kompetisi yang dikhususkan untuk startup di tahap awal (jika sudah mendapatkan investasi, maka tidak boleh lebih dari $2 juta).

Pendaftaran G-Startup saat ini sudah dibuka melalui tautan https://www.f6s.com/g-startupworldwideapplications/apply dan akan ditutup pada 20 Agustus mendatang. G-Startup sudah memulai debutnya sejak tahun 2010, hingga saat ini telah membukukan investasi keseluruhan senilai $11,6 miliar. Beberapa alumni ajang G-Startup juga berhasil diakuisisi perusahaan teknologi raksasa dunia seperti Google, Amazon, Alibaba, Apple, dan Pinterest.

Startup Weekend Jakarta 2017 Ingin Validasi dan Realisasikan Ide Startup

Tertarik untuk membangun startup digital tapi tidak mengerti beberapa aspek bisnis atau teknologi secara spesifik? Sedang mencari co-founder untuk memacu bisnis bersama? Atau butuh memvalidasi ide startup yang sedang digodok? Startup Weekend Jakarta 2017 dapat menjadi pilihan acara untuk dihadiri. Acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Mei 2017 di Freeware Space ini akan menghadirkan para pakar untuk membantu early stage startup founder di landskap startup Indonesia.

Acara ini terbuka bagi siapa saja yang tertarik mengembangkan startup. Mulai dari mahasiswa, pengusaha, programmer, desainer dan lainnya. Peserta akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide mereka dan memberikan kesempatan kepada pemilik ide untuk menemukan rekanan guna merealisasikannya. Jadi acara ini juga terbuka bagi rekan-rekan yang mungkin belum memiliki ide bisnis, barangkali dari presentasi yang ada tertarik untuk bergabung.

Startup Weekend juga didesain sebagai acara konsultasi, tidak ada acara panel atau seminar. Para mentor dan validator ide bisnis akan bertatap langsung dengan para peserta untuk membantu mematangkan gagasan yang dibawa.

Beberapa mentor yang dihadirkan adalah pelaku startup sukses dan managing partner dari perusahaan venture capital, seperti Kudo, Tiket.com, Fabelio, Brand Union, Printerous, Qerja.com, Kredivo, Venturra, Alpha JWC Ventures, Grupara Ventures, 500 Startups, Angin, Ebay, SaleStock, Mbiz, Uber, Global Founders Capital dan beberapa lainnya.

Nantinya ide yang terpilih menjadi pemenang, karena dalam acara tersebut juga akan didadakan kompetisi, akan mendapatkan sesi privat berdiskusi dengan para mentor. Termasuk keanggotaan gratis 3 bulan untuk menggunakan fasilitas Freeware Space. Selain itu ada beberapa hadiah yang akan diberikan dari para sponsor, termasuk dari Uber, Seekmi, Printerous, Talenta, Jojonomic, dan Wantedly

Acara ini berbayar. Untuk informasi lebih lanjut dan pembelian tiket dapat dilakukan melalui laman pendaftaran resmi Startup Weekend 2017 https://swjakarta2017.eventbrite.com.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Startup Weekend Jakarta 2017.

Compact Luggage Strategy App, Inovasi untuk Dunia Penerbangan dari Mahasiswa Indonesia di Perancis

Perusahaan pesawat Airbus beberapa waktu lalu mengumumkan pemenang dari ajang kompetisi global yang diadakannya bertajuk “Fly Your Ideas”. Hal yang menarik dari kompetisi ini salah satu dari finalis adalah tim mahasiswa asal Indonesia. Dalam perlombaan yang diadakan dua tahunan ini, 350 karya dari seluruh dunia diadu.

Tim yang berisi mahasiswa Indonesia bernama PassEx mewakili Institut d’Administration des Enterprises IAE Toulouse, Perancis. Tim tersebut diketuai oleh Raisa Rico, seorang mahasiswi pascasarjana jurusan manajemen di kampus tersebut. Raisa ditemani dua rekannya dalam kompetisi ini, yakni Mukhtar Amin seorang mahasiswa pendidikan pascasarjana Teknik Penerbangan di ISAE Supaero dan Dicky Adhitya Dwiantoro seorang mahasiswa Global Navigation Satellite System di Ecole Nationale de l’Aviation Civile (ENAC).

“Tim PassEx ingin memperkenalkan kemampuan mahasiswa Indonesia di bidang teknologi kepada pelaku industri di Eropa agar Indonesia tidak hanya dikenal dengan budayanya tapi juga SDM yang unggul di bidang teknologi,” ujar Raisa.

Solusi yang dikembangkan Raisa dan tim adalah Compact Luggage Strategy (CLS) Mobile App. Karyanya merupakan sistem boarding revolusioner yang menggunakan aplikasi ponsel real-time untuk menentukan status boarding masing-masing penumpang, termasuk menyesuaikan dengan ukuran barang bawaannya. CLS mencoba membantu mengatasi masalah penyimpanan di kompartemen atas kepala dengan mendistribusikan posisi penumpang di pesawat sesuai dengan ukuran barang bawaan masing-masing.

Raisa tertarik dengan bidang penerbangan karena dia percaya bahwa industri penerbangan dapat membantu menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dan memajukan daerah-daerah yang belum terjangkau oleh pemerintah. Begitu juga dengan Dicky dan Mukhtar. Keduanya menyukai bidang penerbangan karena mereka memiliki passion yang kuat di bidang satelit navigasi dan juga penerbangan. Di samping itu, Dicky menambahkan bahwa pasar industri satelit navigasi sedang meningkat drastis sehingga memungkinkan peluang karier di Eropa ke depannya.

Kompetisi yang juga diinisiasi berkat kerja sama dengan UNESCO ini menantang para finalis untuk menjawab salah satu dari tantangan yang dilombakan, yakni mengajukan solusi berkelanjutan seputar model bisnis alternatif, pengalaman terbang penumpang, dan operasional penerbangan. Para peserta berebut untuk meraih hadiah utama uang tunai senilai 30.000 euro atau senilai 435 juta rupiah.

Tim mahasiswa asal Indonesia tersebut akan bertanding pada laga final yang akan diadakan di Perancis berhadapan dengan finalis lain dari Australia, Perancis, Hong Kong, Nigeria, dan Inggris. Sesi final akan menghabiskan satu minggu di fasilitas Airbus ProtoSpace untuk mengembangkan purwarupa, menguji, serta memvisualisasikan ide mereka menggunakan perlengkapan canggih dengan dipandu oleh Airbus secara personal.

Pada akhir minggu mereka di Toulouse, para mahasiswa ini akan mempresentasikan proyek inovatif dan purwarupa mereka di depan sebuah panel yang terdiri atas sejumlah ahli Airbus dan tokoh-tokoh dunia penerbangan maupun akademisi.

Pengembang Hoax Analyzer dari ITB Siap Rebutkan Tiket World Final Imagine Cup 2017 di Manila

Setelah menyisihkan 512 mahasiswa dari seluruh Indonesia dalam babak seleksi dan mendapatkan nilai tertinggi dalam babak final, tim CIMOL dari Institut Teknologi Bandung berhasil terpilih menjadi pemenang Imagine Cup 2017 tingkat nasional. Selanjutnya tim CIMOL akan mewakili Indonesia dalam kompetisi di tingkat regional yang akan diadakan di Manila, Filipina pada tanggal 23-26 April 2017 mendatang.

Kelompok developer muda dari ITB tersebut menghadirkan sebuah inovasi bernama “Hoax Analyzer”, sebuah aplikasi berbasis website yang dapat membantu netizen untuk melakukan pengecekan keabsahan informasi yang tersebar di internet. Hoax Analyzer memanfaatkan teknologi NLP dan Machine Learning untuk memproses teks masukan dan menganalisisnya hingga menghasilkan kesimpulan berita tersebut hoax atau fakta.

“Kami merasa senang dan bangga dengan keberhasilan tim kami. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk dapat mewakili Indonesia dalam babak final Asia Tenggara di Manila. Aplikasi Hoax Analyzer ini kami ciptakan untuk mengurangi jumlah informasi hoax yang beredar di masyarakat. Kami berharap temuan kami ini dapat bermanfaat bagi semua orang di Indonesia, bahkan di seluruh dunia,” ujar Adinda Budi Kusuma Putra dari tim CIMOL.

Pada kompetisi di Manila nanti, seluruh peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara akan memperebutkan tiket ke World Final Microsoft Imagine Cup 2017. Tahun ini babak final dunia tersebut kembali akan dilaksanakan di Seattle, Amerika Serikat, di markas Microsoft Corp. Di babak final tersebut para finalis berkesempatan untuk memenangkan hadiah utama uang tunai sebesar Rp1,3 miliar dan voucher layanaan Microsoft Azure senilai Rp1,6 miliar.

“Seluruh tim yang berpartisipasi sungguh menunjukkan kreativitas dan inovasi yang luar biasa. Sebanyak 50% dari proses penilaian berfokus kepada pemanfaatan teknologi dalam pengembangan aplikasi, khususnya teknologi komputasi awan, Azure. Berbeda dari Imagine Cup tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami tidak menentukan kategori dalam Imagine Cup, sehingga membebaskan kreativitas para peserta dalam berinovasi,” sambut Developer Evangelism and Experience Director Microsoft Indonesia Anthonius Henricus.

Daftar Lima Finalis Nasional Imagine Cup 2017

Tahun ini ajang kompetisi global bagi para pelajar di seluruh dunia yang diadakan Microsoft “Imagine Cup” kembali dilaksanakan. Seperti yang sudah-sudah, proses seleksi dimulai dari tingkat nasional. Setelah melalui serangkaian proses submisi, seleksi dan penjurian, Microsoft Indonesia hari ini mengumumkan lima finalis nasional untuk Imagine Cup 2017.

Berikut ini adalah daftar aplikasi dari para finalis tersebut.

Child Adventure dari UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia)

Memanfaatkan teknologi populer Virtual Reality (VR), Child Adventure atau disingkat CaTour mencoba menghadirkan pembelajaran budaya tradisional dengan gaya yang menarik. Dengan konten berbasis 3D dipadukan dengan konsep permainan digital, CaTour menghadirkan sebuah petualangan belajar interaktif.

Selain materi belajar, di dalamnya juga terdapat kuis yang dikemas dalam bentuk game. Salah satunya berwujud permainan ular tangga dengan peta sesuai dengan daerah yang dipilih untuk dipelajari budayanya.

Tanah Airku dari UNIKOM

Tahun ini UNIKOM memborong dua tiket final. Selain produk yang di atas, Tanah Airku juga terpilih untuk masuk final. Konsepnya sama-sama mengusung tentang pembelajaran budaya. Perbedaannya, selain tetap menggunakan konsep VR, Tanah Airku juga mengusung konsep Augmented Reality (AR).

Menggunakan buku dan kartu yang telah diterbitkan secara khusus, model pembelajaran baru tentang budaya dihadirkan dengan menciptakan visualisasi 3D yang interaktif. Selain itu petualangan dalam mode VR 360 derajat juga dihadirkan untuk memberikan kesan yang lebih atraktif kepada para siswa.

Hoax Analyzer dari ITB (Institut Teknologi Bandung)

Mencoba menyelesaikan permasalahan yang sedang menjadi kegelisahan banyak orang saat ini, tim dari ITB menghadirkan produk berupa aplikasi Hoax Analyzer. Aplikasi berbasis website ini dikembangkan dengan konsep NLP dan Machine Learning untuk membantu pengguna melakukan pengecekan informasi yang tersebar di internet.

Pengguna hanya cukup menginputkan berita yang ingin diklarifikasi, selanjutnya algoritma pembelajaran yang dimiliki sistem akan melakukan analisis secara mendalam hingga menghasilkan simpulan berita tersebut fakta atau hoax.

Glasses and Shoes for Blind dari Universitas AMIKOM Yogyakarta

Mencoba menyelesaikan permasalahan yang diderita kaum tuna netra, sebuah solusi bernama Glasses and Shoes for Blind (GaBlind) dihadirkan. GaBlind merupakan sebuah alat bantu inovatif berupa kacamata dan sepatu khusus untuk membantu memberikan navigasi kepada penyandang tuna netra. GaBlind menggunakan sebuah mikro-kontroler dan beragam sensor untuk dikoneksikan kepada sebuah GPS melalui saluran bluetooth.

Perangkat ini juga terhubung dengan ponsel untuk proses input. Ketika pengguna ingin menuju suatu tempat, cukup mengatakan kepada smartphone yang digenggam melalui aplikasi khusus, maka akan ditunjukkan rute menuju lokasi tersebut dari alat bantu yang digunakan.

FashionSense dari IPB (Institut Pertanian Bogor)

FashionSense merupakan sebuah sistem berbasis web yang menggabungkan teknologi Real-Sense dan Azure untuk mendeteksi karakteristik fisik pengguna guna memberikan rekomendasi pakaian yang sesuai. Rekomendasi tersebut termasuk untuk mengetahui ukuran dan warna yang pas dipakai oleh pengguna. FashionSense tidak menjadi sebuah layanan e-commerce, tapi melengkapi layanan yang ada dengan teknologi yang dikembangkan.

Salah satu hasil keluaran yang ada saat ini, FashionSense juga merekomendasikan tempat penjualan online untuk tipe baju yang direkomendasikan bagi pengguna, dan diurutkan berdasarkan ketentuan harga dan ulasan.

Seleksi Nasional Global Mobile Challenge 2016 Segera Dilaksanakan Minggu Ini

Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Dicoding dalam waktu dekat akan menyelenggarakan salah satu rangkaian Global Mobile Challenge 2016, sebuah kompetisi mobile apps bertaraf internasional yang akan ditargetkan untuk kalangan profesional dan mahasiswa di enam benua. Perkembangan Global Mobile Challenge (GMC) sudah dimulai sejak tahun 2013 di Timur Tengah. Sampai saat ini sudah terdapat lebih dari 60 negara dengan final regional di Eropa Timur Tengah, Eurasia, Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Global Mobile Challenge memberikan kriteria utama untuk berkompetisi, yaitu membuat produk aplikasi atau game berbasis mobile. Selain itu, produk sudah harus dipublikasikan melalui mobile marketplace.

Rangkaian acara GMC 2016 dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap Country Semi Final, Asia-Pacific Regional Final dan Global Mobile Challenge Grand Final. Sesi Country Semi Final Indonesia akan diadakan di Jakarta pada tanggal 27 November 2016. Pada tahap Country Semi Final, akan dipilih dan diseleksi peserta yang mendaftarkan diri untuk melakukan pitching session di depan para juri dan kemudian akan dipilih tim terbaik yang akan mengikuti tahap selanjutnya yaitu Asia-Pacific Regional Final yang diadakan di Singapura.

Setelah bersaing untuk memenangkan Asia-Pacific Regional Final, peserta yang lolos akan mengikuti Global Mobile Challenge Grand Final di Barcelona, Spanyol. Untuk Country Semi Final Asia-Pacific, akan dipilih berbagai kontestan dari 10 negara dengan aplikasi terbaik.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, GMC ini akan mengumpulkan 55 negara untuk berpartisipasi dan lebih dari 1.500 aplikasi ditargetkan akan dilombakan di kompetisi ini.

GCM 2016 ini akan turut didukung oleh mitra internasional seperti GSMA, IE, 4YFN, Imtiaz dan The Applied Innovation Institute. Pagelaran GCM 2016 di Indonesia diselenggarakan sejalan dengan visi GEPI, yaitu meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan sosial melalui kewirausahaan, juga sebagai sarana untuk membantu startup tahap awal untuk mencapai tahap berkembang, akan menjadi selangkah lebih dekat.

Para pengembang aplikasi di Indonesia yang ingin berpartisipasi dalam acara ini dapat mendaftarkan diri melalui tautan berikut: klik di sini.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner pagelaran Global Mobile Challenge 2016.

Solusi Berbasis Smart City Dihasilkan dari Berbagai Kampus dalam Smart Digitizing Your City 2016

XL Axiata tampaknya masih terus berusaha mencari solusi inovatif untuk menyambut transformasi digital di Indonesia yang sekarang kian masif. Salah satu yang XL lakukan dengan mengadakan kompetisi. Yang teranyar adalah kompetisi “Smart Digitizing Your City 2016” yang telah mendapatkan tiga pemenang utama. Yang pertama adalah solusi digital Safety Parking dari ITS, yang kedua adalah solusi TransAPP dari UGM dan di tempat ketiga ada Ther Surface dari Poltek Negeri Surabaya. Selain itu penghargaan khusus juga diberikan kepada Taponesia dari ITS.

Para pemenang tersebut dipilih dari kurang lebih 1069 proposal yang masuk ke panitia, kemudian diseleksi. Dan setelah melewati penilaian dewan juri akhirnya diumumkan pemenang-pemenang tersebut. Salah satu tantangan utama yang coba diselesaikan ajang ini adalah masalah perkotaan yang sekiranya bisa diselesaikan dengan teknologi digital. Termasuk dengan usulan-usulan dari tiap peserta terkait kota mereka masing-masing.

Chief Corporate Affairs Officer XL Eka Bramantya Danuwirana menjelaskan bahwa dari kompetisi ini lahir banyak ide hebat dari generasi millennial di Indonesia yang sejak dari lahir sudah akrab dengan digital. Untuk itu melalui kompetisi ini mereka juga mendapatkan tempat untuk mengeksplorasi potensi teknologi digital untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi masyarakat.

“Saya cukup surprise dengan ide-ide mereka, yang sangat original dan tak terbayangkan sebelumnya. Satu hal yang bisa kita petik, dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, sesuatu problem yang sepertinya tak mungkin diatasi bisa menjadi mungkin,” ujar Eka.

Para peserta sendiri berasal dari berbagai perguruan tinggi dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Indonesia di bagian timur dengan komposisi peserta 50% dari Jawa, 10% Kalimantan, 25% Sumatera, 5% Bali dan NTB, 2% Maluku dan NTT, dan 8% dari Sulawesi.

Ada 3 kategori yang dikompetisikan, pertama kategori pelayanan publik di kota masing-masing, kedua birokrasi efektif melalui digitalisasi, dan sektor teknologi finansial. Dari total keseluruhan proposal yang masuk 70% ide untuk kategori pelayanan publik, 20% dari teknologi finansial, dan 10% dari birokrasi pemerintah.

XL sendiri mengganjar tiga pemenang dengan uang tunai, masing-masing untuk Juara 1 Rp 30 juta, Juara 2 Rp 20 juta, dan Juara 3 Rp 10 juta. Selanjutnya, agar karya para peserta tidak berhenti pada ide dan kompetisi, XL juga akan memfasilitasi agar bisa diadopsi oleh pemerintah daerah masing-masing. Apabila ide tersebut sesuai dengan kebutuhan di kota asal, maka XL akan membantu untuk merealisasikannya melalui program XL XmartCity yang membantu pengembangan sejumlah kota dalam mengimplementasikan solusi digital untuk mengatasi problem perkotaan.

Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 Siap Digelar!

Sebagai salah satu negara dengan potensi pasar unbanked yang luar biasa, Indonesia menjadi sasaran banyak pebisnis fintech baik dari dalam maupun luar negeri. Data dari Bank Mandiri tahun 2015 mengatakan total pemilik rekening di Indonesia hanya sekitar 60 juta orang dari total populasi penduduk di Indonesia yang berkisar 250 juta jiwa.

Berdasarkan data ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kamar Dagang Indonesia & Industri (KADIN) bekerjasama dengan beberapa rekanan mengadakan konferensi, eksibisi dan festival bertemakan fintech pertama di Indonesia yang dinamakan Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 (IFFC 2016). Bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, IFFC 2016 bertujuan untuk menjadi ajang kolaborasi antar semua stakeholder fintech mulai dari korporasi-korporasi keuangan, akademisi, asosiasi, regulator dan juga startup-startup fintech yang makin menjamur di Indonesia.

Acara bergengsi ini akan diadakan pada tanggal 29 – 30 Agustus 2016 dan akan dibuka oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo, serta akan menghadirkan beberapa jajaran pengambil keputusan dari korporasi perbankan & finansial serta institusi pemerintahan selaku regulator. Hanya dengan Rp. 100 ribu, para audiens akan dimanjakan dengan pembicara-pembicara yang dengan senang hati berbagi dengan para audiens.

Startup competition

Tidak hanya konferensi, IFFC 2016 juga memberikan fokus tersendiri untuk startup-startup fintech yang ingin bersaing untuk mendapatkan kesempatan untuk melakukan pitching di panggung utama di hadapan juri terpilih. Kompetisi ini bertujuan untuk dapat memfasilitasi pitching yang dilakukan oleh pelaku e-commerce dengan para investor maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi, silahkan baca di situs resmi IFFC 2016.

Speed dating

Speed Dating merupakan salah satu event dari IFFC 2016 yang bertujuan untuk mem- pertemukan pelaku industri e-commerce dengan para ahli dalam rangka berkonsultasi dan berdiskusi. Dengan adanya speed dating ini, diharapkan makin banyak entrepreneur muda yang terbantuk validasi ide dari para pakar baik dari latar belakang penjualan, pemodal, maupun founder.

Informasi lebih lanjut mengenai speed dating, silahkan baca di situs resmi IFFC 2016.

Writing competition

Lomba menulis artikel merupakan salah satu event dari rangkaian kegiatan IFFC 2016 sebagai bentuk persembahan penyelenggara untuk mencerdaskan bangsa dengan pengetahuan terkait bidang industri terbaru yakni Financial Technology. Lomba ini dibuka untuk umum sehingga semua orang dapat menyalurkan ide, pengetahuan, dan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam IFFC 2016.

Tema yang dipilih untuk Lomba Menulis Artikel IFFC 2016 adalah Financial Technology. Pemenang Lomba Menulis Artikel IFFC 2016 akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dengan total 26 juta rupiah, trophy, dan sertifikat, serta tulisannya akan dipublikasikan di dalam website IFFC 2016.

Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi menulis, silahkan baca di situs resmi IFFC 2016.

Disclosure: DailySocial adalah salah satu anggota komite dari Indonesia Fintech Festival 2016.

Workshop Indonesia Next Apps 3.0 Akan Digelar di Berbagai Kota

Sebagai awalan dari pagelaran Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) oleh Samsung, akan diselenggarakan workshop terpadu di berbagai kota untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman teknis seputar pelaksanaan kompetisi. Indonesia Next Apps yang diselenggarakan kali ini menawarkan tantangan yang lebih menarik bagi para pengembang lokal, karena di sini mereka akan diminta mengembangkan aplikasi di platform-platform terbaru yang ada di industri teknologi saat ini. Mulai dari pengembangan untuk platform Tizen OS, Wearable Devices dan Virtual Reality akan disuguhkan sebagai tantangan Indonesia Next Apps 3.0.

Adapun secara spesifik materi yang akan disampaikan dalam workshop ini meliputi tiga hal, yakni (1) pengenalan mengenai Tizen OS dan Samsung Gear, (2) langkah awal membuat aplikasi mobile berbasis Tizen menggunakan Tizen SDK, dan (3) Tizen Store dan mekanisme untuk mempublikasikan aplikasi. Beberapa teknis perlombaan akan turut disampaikan pada acara ini, sehingga menjadi acara wajib bagi rekan-rekan pengembang yang hendak berpartisipasi dalam Indonesia Next Apps 3.0.

Dan berikut ini adalah jadwal dan informasi perndaftaran dari workshop INA 3.0 di berbagai kota:

  1. Malang – 18 Juli 2016.
  2. Surabaya – 19 Juli 2016.
  3. Yogyakarta – 21 Juli 2016.
  4. Bandung – 25 Juli 2016.
  5. Bogor – 27 Juli 2016.
  6. Jakarta – 28 Juli 2016.

Seperti diketahui bahwa saat ini Samsung tengah mendorong penetrasi perangkat berbasis Tizen di pasaran. Mulai dari smartphone, fintess band hingga platform yang memberikan untuk dunia otomotif mulai diperkenalkan ke publik.

Menjadi kesempatan baik bagi rekan-rekan untuk dapat mendapatkan ilmu seputar platform baru, mengingat dalam waktu dekat ekosistem Tizen akan segera digenjot di pasar tanah air. Pastikan aplikasi rekan-rekan menjadi yang pertama menghidupkan ekosistem tersebut dan jadilah pemenang di INA 3.0.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0 dan kunjungi laman resminya di https://ina.dailysocial.id.

Universitas Trunojoyo Kembali Wakili Indonesia dalam Babak Final Imagine Cup Tingkat Dunia

Kompetisi tingkal nasional dan babak semifinal tingkat dunia untuk Microsoft Imagine Cup telah selesai terselenggarakan, kini tiba saatnya para peserta terpilih (sebanyak 35 tim) akan mengikuti sesi penjurian final. Acara final tersebut akan diadakan di Seattle pada 26 – 29 Juli mendatang. Tiga kategori yang dilombakan meliputi Games, Innovation dan World Citizenship. Kali ini Indonesia lagi-lagi akan diwakili oleh tim dari Universtias Trunojoyo, None Developers, untuk kategori Games.

Semenjak Solite Studio pada tahun 2013 berhasil memboyong piala juara dunia kedua untuk kategori Games, Universitas Trunojoyo cukup rajin memberikan wakil terbaiknya untuk laga final Imagine Cup. Pada tahun 2014 game Saluck Story dari Junior Studio, Universitas Trunojoyo berhasil masuk babak final tingkat nasional. Dilanjutkan tim Urban Studio dari Universitas Trunojoyo dengan karyanya berupa game Help Me Up yang berhasil lolos final tingkat nasional di tahun 2015. Dan kini giliran None Developers.

Tentu secara kasat mata kesuksesan regenerasi ini ditopang besar dari role-model yang berhasil membuktikan kedahsyatannya. Sebelum Save The Hamster (game karya Solite Studio) mendunia, bahkan tak sedikit yang tidak tahu Universtias Trunojoyo itu di mana, dan banyak yang tak menyangka juga awalnya. Seperti pernah diceritakan oleh salah satu mentor tim Solite Studio, Narenda Wicaksono, yang kala itu masih di Nokia Indonesia dan aktif mengelola DVLUP, Solite Studi adalah tim yang unik. Mereka memilih untuk berjuang membesarkan apa yang telah mereka bangun.

“…ketika mereka berkompetisi, bahkan ada investor yang siap membeli apa yang mereka buat dengan nilai yang fantastis, namun mereka (Solite Studio) tetap kekeh dengan pendirian ingin membuat studio game dan membawa besar karya game lokal di kotanya,” demikian diungkapkan Narenda saat mengisi sebuah seminar di universitas swasta di Yogyakarta. (Kala itu penulis menjadi moderator di acara tersebut).

Sebagai sedikit informasi tambahan, salah satu semangat Solite Studio untuk mendidik “para juniornya” juga diwujudkan dalam sebuah aplikasi permainan bernama Cody’s App Academy.

Menjadi sebuah formula yang unik yang patut direplikasi oleh banyak universitas atau sekolah di Indonesia, bahwa memberikan contoh yang baik akan lebih berdampak ketimbang menjejali dengan perintah atau motivasi tanpa wujud. Setidaknya itu yang berhasil dibuktikan Universitas Trunojoyo yang tak pernah absen berlaga di Imagine Cup sejak 2013 hingga sekarang.

Sekarang None Developers tengah bersiap untuk penjurian final. Membawa produknya Froggy & The Pesticide mereka akan kembali mengibarkan bendera Indonesia ke kancah kompetisi bergengsi kelas dunia.

Tim None Developers dari Universtias Trunojoyo Madura / None Developers

Froggy & The Pesticide merupakan sebuah game yang menceritakan tentang Froggy, sebuah spesies yang harus terhindar dari semprotan pestisida. Game ini memiliki sebuah pesan moral untuk meminimalisir penggunaan pestisida di lingkungan pertanian dan menggantikan dengan biopestisida (ulasan lengkapnya dapat dibaca di sini).

Application Information Will Show Up Here