Microsoft Kembali Singkap Dua Controller Xbox One Edisi Terbatas, Kali Ini Bertema Transparan dan Biru-Kelabu

Beberapa game console memang siap menghidangkan pengalaman ‘couch multiplayer‘, namun kecuali Anda seorang kolektor, tidak ada alasan kuat untuk memborong unit controller terlalu banyak. Tapi saya akui, menahan diri buat tidak membeli gamepad-gamepad edisi terbatas sangatlah sulit, apalagi Sony dan Microsoft tak ada hentinya menawarkan produk menarik.

Setelah menyingkap controller Xbox One edisi spesial untuk para penggemar game olahraga, kali ini tim Xbox memperkenalkan dua gamepad versi terbatas lagi. Microsoft memberi mereka nama Phantom Black Special Edition dan Xbox Wireless Controller Grey/Blue. Seperti produk terdahulu, keduanya mendukung mode nirkabel dan juga wired, dapat tersambung baik ke console Xbox One serta PC Windows 10 tanpa perlu menginstal driver.

Xbox Wireless Controller Grey/Blue bisa jadi alternatif jika Anda khawatir warna putih ‘Sport White Special Edition’ akan cepat kotor. Gamepad ini mengombinasikan shell berwarna abu-abu dengan biru muda – dibubuhkan pada sisi belakang dan bagian dalam kedua stik analognya. Menurut Microsoft, perpaduan kedua warna ini membuatnya jadi manis dipandang namun tetap menjaga kesan minimalisnya.

Xbox Controller 1

Xbox Controller 2

Xbox Controller 3

Phantom Black Edition sendiri lebih istimewa lagi. Berbeda dari saudarinya itu, edisi ini menyuguhkan shell semi-transparan. Arahan desain tersebut Microsoft maksudkan agar pengguna bisa mengintip bagaimana komponen-komponen di dalamnya bekerja. Case Phantom Black juga tidak biasa, memanfaatkan gradasi warna hitam di bagian atas, kemudian memudar jadi champagne gold di area bawah.

Xbox Controller 4

Xbox Controller 5

Xbox Controller 6

Warna hitam mengisi tombol action, trigger, dan thumb stick. Namun khusus pada directional pad-nya, Microsoft kembali membubuhkan champagne gold. Selanjutnya, tim desainer menambahkan pola titik-titik kecil di bagian pelat belakang untuk menambah daya cengkeram – sangat berguna jika tangan mulai berkeringat akibat ber-gaming dalam waktu yang lama.

Pendekatan desain semi-transparan memang jarang ditemui di produk Microsoft, namun arahan tersebut sebenarnya telah sering diambil oleh sang kompetitor utama, contohnya pada lineup DualShock 4 Crystal. Gamepad Sony untuk PlayStation 4 itu juga tak cuma menyajikan satu warna, namun tiga opsi berbeda: putih, biru serta merah. Harganya juga setara versi standar.

Phantom Black Special Edition dan Xbox Wireless Controller Grey/Blue sendiri mempunyai jadwal rilis dan harga berbeda. Gamepad versi transparannya akan mulai dipasarkan pada tanggal 11 September dan dibanderol US$ 70; sedangkan versi abu-abu/biru-nya baru mulai didistribusikan secara terbatas di kawasan Amerika dan Kanada pada tanggal 25 September, dijajakan seharga US$ 65.

Sumber: Xbox Wire.

Hati-Hati, Nintendo Switch Pro Controller Palsu Mulai Beredar di Internet

Periferal seperti Joy-Con, DualShock 4, atau Xbox One controller bukan hanya berfungsi sebagai sistem kendali utama, tapi juga berperan sebagai identitas tak terpisahkan dari console yang didukungnya. Gamepad-gamepad ini selalu dibundel bersama paket penjualan, dan umumnya para produsen hanya menyediakan sedikit pilihan yang dijual terpisah.

Untungnya, beberapa perusahaan third-party sangat berdedikasi untuk menyediakan alternatif dari controller standar. Nama-nama yang mungkin sudah akrab di telinga Anda meliputi Hori, 8BitDo, hingga Razer. Langkah serupa bahkan diikuti oleh sejumlah startup, yang mencoba menjajakan produk-produknya di platform crowdfunding. Namun banyaknya opsi ini tidak menghentikan segerombolan oknum memasarkan produk palsu.

Nintendo Life melaporkan bahwa saat ini banyak beredar Switch Pro Controller imitasi yang dijual di situs eCommerce raksasa semisal eBay. Barang tiruan tersebut tidak seperti produk ilegal murahan yang ada di pasaran: Pro Controller palsu itu punya wujud meyajkinkan. Penampilannya menyerupai versi aslinya; dari mulai penempatan tombol, bentuk, warna, hingga pemakaian case semi-transparan.

Switch Pro Controller palsu.

Senjata utama dari controller imitasi ini ialah harganya. Di eBay Inggris, ‘Wireless Pro Controller Gamepad Joypad Remote For Nintendo Switch Console UK’ dibanderol € 20 atau kisaran US$ 23. Sedangkan harga eceran termahal versi orisinal Switch Pro Controller adalah US$ 70. Untuk mengelabui calon konsumen lebih jauh, sang oknum bahkan menggunakan gambar-gambar promosi Nintendo Switch.

Switch Pro Controller palsu 1

Yang membuat muslihat dari Switch Pro Controller palsu itu terkuak ialah detail-detail kecil di sana. Selain terlalu murahnya, produk tersebut tidak mempunyai logo/branding Nintendo Switch, baik pada tubuh maupun boks penjualan. Sayangnya, perbedaan-perbedaan kecil di sana boleh jadi hanya dapat diketahui oleh gamer berpengalaman. Konsumen awam kemungkinan bisa mudah terperdaya.

Belum dapat dipastikan dampak negatif yang dibawa oleh produk palsu pada Switch, tapi kita bisa menduga ia akan mengacaukan sistem console jika digunakan dalam durasi lama.

Di Indonesia sendiri, harga dari Switch Pro Controller sudah melampaui Rp 1 juta – jauh lebih tinggi dibandingkan DualShock 4 dan Xbox One controller di kisaran Rp 700 ribuan. Menyadari harga yang sangat mahal itu, sejumlah toko game turut menyediakan opsi gamepad third-party buatan Nyko dengan harga hampir sepertiga Switch Pro Controller orisinal.

Namun jika betul-betul menginginkan periferal berlisensi resmi, Anda bisa memilih Hori GameCube Controller buat Switch atau Wired Controller racikan PowerA. Tapi dengan harga yang lebih ekonomis, Anda harus mau menerima kekurangannya: hanya tersedia koneksi wired, tanpa NFC, gyro, serta HD Rumble.

Hori Umumkan 3 Gamepad GameCube Bertema Pikachu, Mario dan Zelda Untuk Switch

Produsen console memang tak begitu banyak memberikan banyak pilihan controller, namun mereka bisa bersantai karena perusahaan periferal third-party seperti Hori sudah lama menyediakan alternatif – dari mulai menghadirkan senjata andalan gamer PC di console hingga gamepad rasa Xbox di PlayStation 4. Kali ini produk current-gen Nintendo menjadi fokus mereka.

Lewat akun Twitter resminya, Hori memperkenalkan tiga varian controller berpenampilan klasik khusus bagi para gamer veteran yang ingin bernostalgia dengan GameCube – console Nintendo pertama yang dibekali optical drive. Diberi nama GameCube Controller, Hori menyiapkan periferal ini buat mendukung console hybrid laris buatan sang perusahaan hiburan asal Jepang, Nintendo Switch.

Hori 1

Sebagai apresiasi perusahaan aksesori tersebut pada sang console maker, Hori menyediakan tiga pilihan tema GameCube Controller berbeda yang terinspirasi dari karakter-karakter di franchise Nintendo. Pilihannya terdiri dari Pikachu, Mario dan Zelda – masing-masing dibedakan oleh warna dan logo di tengah-tengah controller. Mario dan Zelda memiliki tubuh transparan merah dan hitam, sedangkan Pikachu mengusung body kuning non-transparan.

Hori 5

Hori GameCube Controller mempunyai penampilan yang hampir identik dengan versi lawasnya. Anda kembali disuguhkan desain wing grip serta bagian directional pad dan stick yang menonjol ke luar. Kedua thumb stick-nya juga diposisikan secara asimetris; tapi ketika controller GameCube hanya menyuguhkan enam tombol fisik, Hori menambahkan lagi jumlahnya. Jangan cemas, layout dan wujudnya tidak diubah, produsen hanya membubuhkan tombol-tombol baru di area tengah serta sepasang trigger button lagi.

Hori 3

Tentu saja Hori juga menyertai GameCube Controller bersama sejumlah fitur baru. Pertama, Anda dipersilakan mengustomisasi fungsi tombol L dan R, serta ZL dan ZR. Selanjutnya, produsen membubuhkan lapisan bertekstur pada bagian grip dan memastikan bobot gamepad ini tetap ringan (memiliki berat 230g) – agar tetap nyaman digunakan ber-gaming dalam waktu lama.

Hori 2

GameCube Controller tersambung ke unit docking Switch via kabel USB sepanjang 3-meter. Hori mengingatkan bahwa mengingat periferal ini adalah reproduksi dari gamepad klasik GameCube dengan ‘fungsi dasar’, ia tidak optimal untuk dipakai menikmati game-game yang mengharuskan dukungan sensor gyro, kamera motion inframerah, fitur HD vibration, NFC dan accelerometer.

Hori berencana buat melepas GameCube Controller bertema Pikachu, Mario dan Zelda pada bulan Oktober 2018. Produk dijajakan di harga yang cukup menggoda, yaitu ¥ 3.218 atau sekitar US$ 30. Sayangnya untuk sekarang, Hori belum mengabarkan kapan mereka akan memasarkan GameCube Controller di wilayah luar Jepang.

Via IGN.

Controller Xbox One Edisi Spesial Baru Dipersembahkan Buat Para Fans Game Olahraga

Sebagai sistem kendali utama pendukung console current-gen, DualShock 4 dan controller Xbox One menawarkan keunggulannya masing-masing. Ukuran dan desain gamepad Sony membuat-nya fleksibel untuk menangani genre game berbeda, sedangkan penempatan thumb stick yang asimetris dan tubuh ‘berisi’ controller Xbox One ideal buat permainan-permainan shooter.

Jika Anda menikmati game di platform berbeda, kompatibilitas controller Xbox One di perangkat Windows memastikannya jadi salah satu pilihan pertama  gamer PC saat mereka membutuhkan gamepad (meski DualShock 4 juga bisa dipasangkan ke PC berbekal app third-party). Keunggulan lain penawaran Microsoft adalah banyaknya varian periferal Xbox. Misalnya, jika Anda butuh gamepad berfitur lebih lengkap dan canggih, tersedia Elite Wireless Controller.

Xwhite 2

Dan melihat tingginya antusiasme gamer terhadap permainan-permainan ber-genre olahraga, Microsoft memperkenalkan Xbox Wireless Controller Sport White Special Edition. Segala hal yang Anda sukai mengenai gamepad Xbox kembali muncul di sana; namun di tubuhnya, produsen mengimplementasian warna putih yang dipadu bersama hijau mint serta abu-abu cerah (pada thumb-stick, D-Pad, teks action button dan pola segitiga pada grip).

Xwhite 1

Kombinasi putih, mint dan abu-abu tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesan energetik dan segar. Namun Microsoft juga tidak melupakan aspek fungsionalitasnya. Tim desainer mencantumkan lapisan rubberized berpola diamond di area belakang untuk meningkatkan daya cengkeram sehingga controller tetap nyaman dipakai di waktu lama dan tidak mudah tergelincir walaupun jari Anda mulai berkeringat.

Xwhite 3

Untuk membuat pengalaman gaming jadi lebih praktis, Microsoft juga telah menyiapkan aksesori Xbox Pro Charging Stand dengan warna dan desain serupa unit Xbox Wireless Controller Sport White Special Edition. Tanpa perlu mencolokkan kabel USB ke gamepad, setelah selesai bermain, Anda hanya tinggal menaruh controller di docking dan ia akan segera mengisi baterai ‘Sport White’.

Xwhite 4

Xbox Pro Charging Stand Sport White Special Edition dijual secara terpisah. Di dalam bungkusnya, Anda akan menemukan kabel sepanjang 180-sentimeter dan baterai rechargeable. Baterai tersebut bukanlah baterai AA biasa yang dibundel dalam boks controller Xbox One versi standar, melainkan baterai Xbox Play & Charge Kit.

Xwhite 6

Xbox Wireless Controller Sport White Special Edition serta Xbox Pro Charging Stand versi putih rencananya akan mulai dipasarkan secara global pada tanggal 7 Agustus nanti. Unit controller dibanderol US$ 70, lalu dock charging-nya dijajakan seharga US$ 50. Belum diketahui apakah Microsoft menyiapkan versi bundel lengkapnya…

Sumber: Xbox.com.

Scuf Vantage Adalah Controller Wireless PS4 dengan Opsi Kustomisasi yang Sangat Lengkap

Meski terkesan terlambat, PlayStation 4 akhirnya kedatangan controller wireless buatan pihak ketiga yang mengantongi lisensi resmi dari Sony. Hori Onyx mengawalinya di awal tahun ini dengan desain ala controller Xbox One, dan kini Scuf Gaming menyusul dengan controller wireless yang mengedepankan aspek kustomisasi.

Pendekatan yang diambil Scuf ini banyak mengingatkan saya pada controller Xbox Elite garapan Microsoft sendiri. Aspek kustomisasinya terbilang lengkap, baik untuk urusan estetika maupun fungsionalitas. Yang paling unik, controller bernama Scuf Vantage ini punya dua tombol ekstra, masing-masing diposisikan di sebelah kiri dan kanan controller.

Scuf Vantage

Tambahan tombol ini pastinya akan sangat menarik perhatian para gamer hardcore. Ibaratnya kalau di PC gaming, kalangan yang selalu mementingkan jumlah tombol macro yang tersedia pada mouse dan keyboard. Ini saja sebenarnya sudah cukup untuk menjadi alasan untuk membeli Scuf Vantage.

Uniknya, tombol yang Scuf juluki dengan istilah “sax button” ini dapat diaktifkan tanpa perlu ditekan, melainkan dengan meremas salah satu gagang controller. Ini cukup masuk akal mengingat telunjuk pengguna hampir pasti berada di tombol trigger.

Scuf Vantage

Touchpad yang terdapat pada Scuf Vantage juga unik, sebab pengguna dapat memakainya untuk mengatur volume. Lalu andaikata pengguna merasa controller terlalu berat, mereka dapat mencopot modul vibration yang terdapat di dalam. Seperti yang saya bilang, kustomisasi, kustomisasi dan kustomisasi.

Selebihnya, Vantage juga menawarkan fitur-fitur khas yang ditawarkan Scuf selama ini, macam customizable thumbstick, paddle yang bisa dilepas-pasang, faceplate magnetik, sampai tuas untuk mengaktifkan mode remapping tombol. Sayangnya untuk sekarang Scuf baru menerima pemesanan Vantage dari AS dan Kanada saja dengan banderol $200, atau $170 untuk varian yang berkabel.

Sumber: The Verge dan Variety.

Microsoft Umumkan Controller Xbox Buat Penyandang Disabilitas

Sebagai jenis hiburan interaktif, mayoritas video game sejauh ini hanya didesain untuk mereka yang sempurna secara fisik: konten disuguhkan lewat layar dan speaker, lalu gamer berinteraksi dengannya melalui controller. Namun semangat gaming bisa Anda temukan di setiap individu, termasuk penyandang cacat. Dalam acara VGA beberapa tahun silam, Stevie Wonder pernah berkomentar, seandainya saja permainan video bisa dinikmati pagi penderita tunanetra…

Teknologi memang belum melangkah sejauh itu, tapi Microsoft punya niat mulia agar hobi ini dapat lebih mudah diakses oleh gamer yang memiliki keterbatasan fisik, terutama bagi mereka yang tidak mampu menggenggam gamepad. Setelah beredar rumor terkait upaya mengembangkan controller baru buat Xbox One, Microsoft akhirnya mengumumkan eksistensinya beberapa minggu menjelang E3 2018 digelar.

Perangkat tersebut Microsoft namai Xbox Adaptive Controller, yaitu periferal yang dirancang buat memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menikmati permainan video. Penampilannya persis seperti yang ditunjukkan oleh gambar di artikel sebelumnya, tapi saya keliru soal ukurannya. Xbox Adaptive Controller punya wujud cukup besar, mengingatkan saya pada miniatur turntable DJ, dengan sepasang tombol bundar yang lebar, D-Pad dan deretan port.

AdptvCntlr_Top_Alt_RGB.jpg

Dua tombol A dan B raksasa di sana ternyata tidak sensor sentuh, namun fungsinya dapat diutak-atik. Xbox Adaptive Controller sendiri berperan sebagai hub, bisa disambungkan ke berbagai tombol atau input eksternal – termasuk switch dan joystick third-party. Dengan begini, penyandang keterbatasan fisik dapat mengustomisasi setup sesuai kebutuhan. Controller dapat digunakan untuk menikmati permainan di Windows 10 dan Xbox One, serta kompatibel ke Xbox Wireless Controller.

Adaptive 2

Tombol serta switch eksternal itu bisa Anda sambungkan ke Adaptive Controller melalui kabel dengan colokan 3,5mm. Saya melihat ada 19 port 3,5mm, ditambah satu lagi jack audio, satu USB dan satu port USB type-C. Untuk memaksimalkan faktor kompatibilitas periferal ini, Microsoft kabarnya berkolaborasi bersama banyak perusahaan aksesori gaming lain, misalnya Logitech dan QuadStick.

Adaptive 3

Pengembangan Adaptive Controller dimotivasi oleh usaha sejumlah kisah penyandang disabilitas demi terus menikmati video game, salah satunya adalah korban tabrak lari bernama Dan Bertholomey. Sesudah kehilangan tangan kanannya, ia belajar untuk bermain dengan tangan kiri dan meminta kawannya untuk memodifikasi pedal kaki agar dapat tersambunng ke Xbox miliknya.

Namun solusi sementara tersebut memang belum cukup memuaskan. Dan dengan Xbox Adaptive Controller, proses konfigurasi sistem input menjadi jauh lebih mudah dan sederhana.

Xbox Adaptive Controller rencananya akan dipasarkan tahun ini. Microsoft menjajakannya seharga US$ 100, tersedia eksklusif di Microsoft Store.

Sumber: Microsoft & Xbox Wire.

Microsoft Rancang Controller Xbox One Dengan Desain Kotak yang Dipadu Sepasang Touchpad?

Beberapa minggu menjelang digelarnya E3 2018, arus rumor kian bertambah deras. Meskipun ada indikasi, kecil kemungkinan bagi Sony dan Microsoft mengumumkan eksistensi dari console next-gen mereka. Prediksi saya, ajang tahun ini akan kembali dimeriahkan oleh adu permainan eksklusif dan boleh jadi dibumbui oleh pengungkapan sejumlah aksesori pendukung gaming baru.

Salah satu kandidat dari Microsoft terungkap belum lama ini. Melalui Twitter, seorang pengguna ber-username  h0x0d mengunggah gambar promosi dari satu perangkat mirip gamepad. Dan berdasarkan laporan dari Windows Central, belakangan sang console maker Amerika itu kabarnya memang sedang mengembangkan controller anyar untuk Xbox One. Dan baru sekarang penampilannya tersingkap.

Unit kendali tersebut punya wujud yang sangat berbeda dari controller Xbox ‘tradisional’. Hilang sudah desain ergonomis dengan tubuh membulat, thumb stick asimetris, serta tombol trigger familier. Dari gambarnya, periferal anyar ini memiliki penampilan kotak, lalu tombol A dan B digantikan oleh area bundar lebar. Ada peluang, bagian itu merupakan touchpad seperti pada Steam Controller atau controller Vive.

Layout periferal memang terlihat janggal, dan sejauh ini Microsoft belum menyingkap detail apapun mengenainya. Menakar dari ukuran directional pad, dimensinya mungkin sedikit lebih lebar dari controller Xbox One standar. Sejauh ini saya belum bisa membayangkan posisi paling nyaman dalam menggunakannya: D-Pad ditempatkan di area kiri, berdekatan dengan tombol View dan Menu. Sisanya, sekitar 75 persen permukaan controller didominasi oleh touchpad A dan B.

Gambar render tersebut juga (sepertinya) memperlihatkan eksistensi dari port microUSB dan jack audio 3,5-milimeter, mengindikasikan dukungan konektivitas wireless serta kabel detachable. Di sisi ujung atas, saya melihat deretan simbol, tapi hanya bisa mengenali simbol power dan USB saja. Sisanya tampak asing.

Asumsi saya, periferal ini bukan dirancang untuk digenggam. Bisa jadi pemakaian idealnya adalah ditaruh di satu tempat, atau mungkin perangkat disiapkan untuk pengguna berkebutuhan khusus. Dan jangan kaget jika Microsoft mempersilakan kita buat mengustomisasi touchpad serta tombol-tombolnya. Menariknya, aksesori ini mempunyai kesamaan dengan versi baru Xbox Elite Controller, berupa tiga garis LED putih.

Informasi lebih rinci mengenai controller akan disingkap dalam waktu dekat, boleh jadi di panggung presentasi Microsoft di E3 2018.

Hal lain yang membuat saya penasaran adalah konten seperti apa yang didukung olehnya dan seberapa besar komitmen Microsoft dalam mengembangkan dan memperluas pemanfaatannya.

Steam Siap Mendukung Nintendo Switch Pro Controller

Dengan memilih PC sebagai medium untuk menikmati permainan video, Anda mendapatkan akses ke beragam jenis sistem kendali. Selain kombinasi keyboard dan mouse, kita bisa menggunakan gamepad buatan berbagai produsen, termasuk controller Xbox One hingga DualShock 4. Dan kali ini, periferal kreasi Nintendo masuk dalam daftar controller yang resmi kompatibel ke PC.

Lewat blognya, Valve mengumumkan bahwa Steam siap mendukung perangkat Nintendo Switch Pro Controller. Fitur ini hadir di versi beta client, dan bisa Anda segera coba jika mempunyai gamepad tersebut. Sebetulnya Switch Pro Controller sudah bisa tersambung ke Windows berkat konektivitas Bluetooth, tapi ia membutuhkan aplikasi third-party agar seluruh fungsinya bekerja – mirip DualShock 4.

Menurut Valve, Switch Pro Controller sangat pas buat menunjang banyak permainan di Steam. Bagian directional pad-nya sangat ideal untuk mengendalikan game-game fighting dan platformer, lalu kehadiran gyroscope sangat membantu meningkatkan keakuratan bidikan ketika menikmati permainan first-person shooter ataupun action secara umum. Namun mungkin, absennya tombol pelatuk analog menjadi keluhan sejumlah pengguna.

Nintendo Switch Pro Controller 1

Switch Pro Controller mempunyai sejumlah kesamaan desain dengan gamepad Xbox One. Tubuhnya tergolong tebal dan sudut-sudut pada lekukannya lebih tajam dibanding controller Xbox. Di sana, Nintendo membubuhkan sepasang thumb stick yang ditempatkan secara asimetris, dan hanya posisi tombol action A-B-X-Y saja yang terbalik. Padahal andai peletakannya sama, gamer bisa menghemat waktu dalam beradaptasi dari perangkat Microsoft itu ke milik Nintendo.

Steam telah menyiapkan panduan lengkap agar Anda bisa segera menggunakan Switch Pro Controller di PC. Pertama-tama, Anda harus berpartisipasi dalam program Steam Client Beta dan mengaktifkan ‘Nintendo Switch Configuration Support’ di menu Controller Setting. Dengan mencentang boks tersebut, Anda bisa menciptakan, berbagi, serta mem-browsing konfigurasi Switch Pro Controller berdasarkan permainan.

Nintendo Switch Pro Controller 2

Di bagian Controller Setting, Anda juga bisa menemukan opsi ‘Use Nintendo Button Layout’. Gunanya adalah buat menukar fungsi tombol A/B dan X/Y jika Anda lebih menyukai setting Steam Controller atau gamepad Xbox.
Dan berkat dukungan Steam, fitur gyroscope di Switch Pro Controller jadi bekerja sempurna. Begitu tersambung, sensor ini memang segera beroperasi, namun Valve menyarankan kita untuk terlebih dulu melakukan kalibrasi agar jadi lebih presisi.

Nintendo Switch Pro Controller dapat dibeli terpisah seharga US$ 70 (entah mengapa versi standarnya sulit ditemukan di Indonesia, kebanyakan adalah edisi terbatas). Tapi jika Anda lebih memprioritaskan kenyamanan pemakaian, saya lebih menyarankan controller Xbox One karena bisa kompatibel ke Windows tanpa software, kecuali Anda sudah mempunyai console Switch.

Pakai Adapter Ini, Anda Bisa Memainkan Nintendo Switch dengan Controller PS4

Saya memang belum pernah memainkan Doom di Nintendo Switch, tapi setidaknya saya sudah berkali-kali menamatkan Doom di PC, termasuk dalam difficulty “Nightmare”. Dari situ saya bisa berasumsi kalau memainkan game FPS bertempo cepat itu dengan controller Joy-Con yang imut-imut bakal terasa sangat sulit.

Nintendo memang punya controller Switch yang lebih konvensional, akan tetapi banderol harga $70 tampaknya berpotensi membuat konsumen urung membelinya. Andai kita bisa menggunakan controller PS4 yang sedang terbengkalai karena sudah menamatkan Shadow of the Colossus (atau controller Xbox One), maka semua problem semestinya dapat teratasi.

Beruntung kita hidup di Bumi di mana pabrikan aksesori macam 8Bitdo eksis. Setelah sebelumnya menyajikan sensasi arcade gaming di Switch, mereka kini mencoba menyelesaikan masalah di atas dengan merilis sebuah wireless USB adapter untuk Switch.

8Bitdo Wireless USB Adapter

Dengan menancapkan aksesori kecil ini ke Switch, pengguna dapat menyambungkan berbagai macam controller ke console tersebut, mulai dari controller PS4 dan PS3, sampai bahkan remote milik Wii orisinil (sayangnya controller Xbox tidak termasuk). Adapter Bluetooth ini dipastikan juga mendukung fitur getaran yang ditawarkan controller PS4 (Dual Shock 4).

Meski desainnya “Nintendo banget” dengan inspirasi penuh dari Super Mario, adapter ini rupanya juga bisa dipakai di PC atau Mac. Sangat berguna apabila Anda kebetulan memang sudah punya PlayStation 4, dan ingin memakai controller-nya untuk bermain game di platform lain. Harganya pun cuma $20 di Amazon.

Sumber: Polygon.

DualShock 4 vs. Controller Xbox One, Mana yang Terbaik Untuk Gamer PC?

Bagi gamer PC, keyboard dan mouse merupakan kombinasi ampuh untuk menikmati permainan video. Dua periferal ini menyajikan pengendalian yang akurat, responsif, dan mudah dikustomi-sasi. Tapi tentu saja ada sejumlah genre yang lebih nyaman cocok ditangani oleh gamepad. Dan saat ini, tersedia banyak sekali pilihan controller persembahan produsen aksesori PC.

Salah satu keunggulan Windows ialah kesiapannya menunjang gamepad berbeda, termasuk controller Xbox One dan DualShock 4. Windows 10 kompatibel langsung dengan gamepad Xbox One; dan meskipun Sony belum memberikan dukungan DS4 di PC secara resmi, sebuah software third-party memungkinkan gamer di platform tersebut untuk menggunakannya.

Di artikel ini, saya akan mencoba mengadu fitur serta kemampuan dari controller Xbox One ‘S’ dan Sony DualShock 4, dilihat dari sudut pandang penikmat game di PC. Kira-kira gamepad mana yang paling pas untuk mendampingi mereka?

 

Desain

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 6

Controller khas console Xbox ini mendapatkan revisi desain bersamaan dengan peluncuran Xbox One S. Microsoft meng-upgrade-nya dengan grip bertekstur, namun tidak mengubah layout-nya. Anda tetap disuguhkan sepasang thumb stick asimetris yang diklaim ergonomis serta ideal dalam menyajikan permainan-permainan shooter, port-port fisik esensial, hingga dua pasang tombol trigger.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 9

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 1

 

Berbeda dari sang rival, versi paling baru DualShock 4 tidak mempunyai banyak distingsi dari varian yang menemani pelepasan PS4. Dari penampilannya saja, beberapa aspek membuatnya unggul dibanding controller Xbox One: desainnya lebih ramping, light bar membuat penampilannya tambah menarik, lalu terdapat touchpad yang dapat dimanfaatkan sebagai input mouse.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 4

 

 

Kelengkapan

Baik Sony maupun Microsoft sepertinya berupaya menawarkan produk-produk ini dalam bundel yang ringkas. DualShock 4 dan controller Xbox One S sama-sama tidak dibekali kabel charge, namun solusinya, Anda bisa menggunakan kabel USB apapun. Satu poin minus untuk gamepad Microsoft tersebut adalah ketiadaan baterai rechargeable built-in. Bundel cuma disertai dua buah baterai AA Duracell Alkaline.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 2

Jika membutuhkan baterai isi ulang resmi, Microsoft memang menyediakan Xbox One Play & Charge Kit. Namun versi asli aksesori ini sangat sulit ditemukan di Indonesia, dan harganya sangat mahal. Di sisi positifnya, tersedia alternatif third-party. Lalu dibanding DualShock 4, jika baterai di controller Xbox One rusak, proses penggantiannya jauh lebih simpel.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 7

Salah satu kelebihan Xbox One controller di sisi kelengkapan ialah dukungan Bluetooth tanpa memerlukan dongle wireless. Sedangkan agar bisa menggunakan DualShock 4 tanpa kabel, Anda perlu membeli PS4 USB Wireless Adaptor untuk dipasangkan ke PC.

 

Penggunaan dan kompatibilitas

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 8

 

Memasang controller Xbox One S di PC sangat mudah. Gamepad bisa tersambung secara wireless maupun lewat kabel. Untuk menggunakan mode wireless, Anda hanya tinggal memasang baterai, lalu mengoneksikan controller ke PC layaknya perangkat Bluetooth. Saya sendiri lebih menyukai sambungan kabel karena super-simpel dan saya tidak perlu memikirkan baterai walaupun fitur getaran diaktifkan terus. Tinggal pasang kabel USB-nya, dan Windows 10 akan segera membacanya.

Saat ini saya menggunakan kabel USB orisinal Xbox One yang dibeli terpisah, namun sepanjang pengalaman saya, Anda bisa menggunakan kabel USB ke microUSB apapun.

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 10

 

Kapabilitas serta konektivitas DualShock 4 di PC tak begitu berbeda dari gamepad Xbox itu, namun ia tidak bisa segera dipakai. Pertama-tama, Anda harus mengintal software third-party DS4Windows. Software ini didesain untuk ‘menipu’ PC sehingga seolah-olah Anda menyambungkan controller Xbox 360, bukan DualShock 4. DS4Windows menyajikan UI yang bersih dan intuitif, memungkinkan sistem mengaktifkan rumble (getaran), memperkenankan Anda mengendalikan light bar, hingga memprogram ulang tiap tombolnya.

Selain harus menginstal software secara manual, kelemahan berikutnya dari pemakaian DualShock 4 di PC ialah port audio yang belum dapat berfungsi.

 

Harga

Lewat pencarian di internet, harga termurah DualShock 4 dan controller Xbox One S tidak jauh berbeda – hanya selisih Rp 10 ribu. DualShock 4 dapat dibeli seharga Rp 660 ribu, lalu gamepad Xbox One dibanderol Rp 670 ribu.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 3

Aspek yang perlu dipertimbangkan juga adalah aksesori tambahannya: DualShock 4 membutuhkan wireless adaptor jika Anda ingin menggunakannya tanpa kabel, sedangkan controller Xbox One S memerlukan Xbox One Play & Charge Kit supaya Anda tidak lagi harus bongkar pasang baterai AA saat habis.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 11

 

Kesimpulan

Menakar dari kacamata gamer PC, performa controller Xbox One dan DualShock 4 tampak seimbang, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buat saya, dukungan penuh Windows 10 ialah faktor unggulan di gamepad Microsoft itu, namun DualShock 4 dibekali dengan touchpad dan dihias oleh light bar.

Opini saya seperti ini: jika saat ini Anda masih belum menentukan pilihan, maka saya lebih cenderung menyarankan Anda buat membeli controller ‘new’ Xbox One karena alasan kemudahan pemakaian. Tetapi jika Anda kebetulan merupakan seorang gamer multi-platform yang menikmati permainan di PC dan juga PlayStation 4*, maka tidak ada alasan untuk membeli controller Xbox. Tinggal sambungkan saja DualShock 4 ke PC.

(*Saya berasumsi bahwa PS4 merupakan console yang lebih favorit di Indonesia dibanding Xbox One, mengingat layanan Xbox Live masih belum tersedia ‘secara resmi‘ di sini.)