Corsair Umumkan 5 Finalis Casemod Competition Indonesia 2018

Mengeluarkan uang demi membeli PC built-up ialah cara termudah menikmati video game di tingkat visual paling tinggi, tetapi tidak ada yang mengalahkan rasa puas bermain menggunakan sistem yang Anda rakit dan modifikasi sendiri. Dalam melestarikan tradisi DIY itu, Corsair menggelar kompetisi modding case terbesar di Indonesia di awal tahun ini.

Mengusung tajuk Corsair Casemod Competition Indonesia 2018, sang produsen hardware PC asal Kalifornia itu menjanjikan hadiah total senilai Rp 60 juta. Dan sesuai agenda mereka, Corsair baru saja mengumumkan lima finalis yang disaring dari 15 kontestan via page Facebook resminya. Kompetisi berjalan dari bulan Januari hingga akhir Maret kemarin, dan proses penilaian dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 April silam.

“Dewan juri telah bekerja keras untuk memberikan penilaian dari sisi kreatifitas, estetika, originalitas, manajemen kabel dan presentasi foto final case. Pada akhirnya, juri memutuskan untuk menominasikan lima case terbaik untuk memperebutkan [gelar] juara,” tutur Corsair. Mereka juga mengucapkan terimakasih pada seluruh peserta yang sudah berusaha sekuat tenaga menciptakan karya-karya berkualitas.

Ini dia lima nominasinya:

 

1. Mercy, Yoga Permana

Tema ini diadopsi dari karakter healer favorit sang modder di permainan Overwatch. Seperti warna seragam yang dikenakan Angela Ziegler, case ‘Mercy’ mengusung warna putih dengan kombinasi jingga serta sejumlah decal berilustrasi siluet sang hero. Case memanfaatkan Corsair Graphite 760t Black sebagai basisnya.

CC1

CC2

 

2. Cor’space’air, Heru Suhadi & Teguh Indama

Ada dua elemen yang ingin ditonjolkan kedua kreatornya di Cor’space’air: konsep futuristis dan penggunaan material daur ulang. Dengan memanfaatkan bahan-baan sisa seperti aluminium dan MDF, mereka mencoba mengurangi sisa limbah. Hasilnya sendiri sangat mengagumkan, Cor’space’air tampak seperti pesawat luar angkasa.

CC4

CC5

 

3. Grey Area, William Wangsa

Modifikasi yang dilakukan William terhadap case Corsair Crystal 570X menambahkan kesan high-tech dan industrial tanpa mengurangi faktor elegannya sama sekali. Nama ‘Grey Area’ mungkin terinspirasi dari penggunaan warna abu-abu di tubuhnya, tapi desainnya itu juga membuat saya berimajinasi tentang UFO dan alien.

CC6

CC7

 

4. The Lost of Civilization, Fuadi Siswoyo

The Lost of Civilization mengusung form factor yang berbeda dari empat finalis lain. Dibangun dari Corsair Obsidian 250D, Fuadi ingin menonjolkan tema ‘budaya yang hilang’ dengan menggunakan decal dan pola ala suku Aztec. Namun warna perak di tubuh baloknya juga mengingatkan saya pada desain bergaya brutalis.

CC8

CC9

 

5. Lego Mining Transportation, Wirawan Ganda Setiawan

Selain menjadi favorit penggemar Lego, ada cerita unik di belakang penciptaan casemod ini: repot karena harus bolak-balik membeli balok Lego, akhirnya sang kreator merakinya di counter mainan Lego. Ia menyajikan segala hal yang Anda cintai mengenai Lego, dari mulai pola titik-titik bulat yang khas hingga penggunaan warna-warni cerah.

CC11

CC10

 

Pemenang kompetisi akan diumumkan dalam acara Corsair Unplug and Play Press Tour yang dilangsungkan di XXI Club Djakarta Theater pada tanggal 17 April 2018 nanti. Sejauh ini favorit saya pribadi adalah The Lost Civilization dan Cor’space’air. Semoga salah satu dari mereka keluar sebagai juaranya.

Case PC Corsair Obsidian 500D Tunjukkan Bahwa Simpel itu Superior

Maraknya praktek ‘pertambangan’ bitcoin membuat situasi jadi kurang kondusif bagi PC gaming. Anda mungkin sudah mendengar kabar yang menyatakan bahwa sekarang ialah waktu paling buruk untuk merakit PC. Tapi bagaimana jika Anda perlu membangun PC secepatnya? Solusinya, proses perakitan bisa dimulai dari memilih komponen paling tahan lama: case.

Jika kebetulan sedang mempertimbangkan buat membeli case lebih dulu, maka produk baru Corsair Components ini bisa jadi pertimbangan. Dinamai Obsidian 500D, ia menonjolkan sejumlah elemen yang biasanya bertolak belakang dari tema gaming PC standar: simpel dan elegan. Tentu saja, penampilan Obsidian 500D yang minimalis tetap berkiblat pada arahan desain khas Corsair.

Sedikit berbeda dari anggota keluarga Obsidian lainnya, Obsidian 500D mempunyai rancangan yang ‘lebih halus’. Tubuh case mid tower ini terbuat dari bahan aluminium, dipadu dengan bagian-bagian datar yang tegas dan lengkungan di area pojok. Produsen mengimplementasikan finishing brushed di sisi depan, lalu agar serasi namun tetap memungkinkan Anda memamerkan jeroan PC, Corsair memanfaatkan jendela kaca temperedsmoked‘ di samping.

Obsidian 500D 5

Perhatian Corsair terhadap kesederhanaan akses ke hardware direalisasikan lewat penggunaan side panel berengsel. Bagian tersebut bisa dibuka layaknya pintu ke arah belakang, cukup dengan menarik area melengkung di case. Berkat struktur seperti ini, para user bisa mudah memasang hardware atau melakukan upgrade.

Obsidian 500D 4

Dan bukan hanya elok dilihat, Obsidian 500D menyimpan banyak fitur esensial. Salah satu yang Corsair banggakan adalah teknologi pendingin Direct Airflow Path. Sistem ini memastikan aliran udara dingin ke hardware-hardware penghasil panas utama tidak terhalang apapun. Obsidian 500D juga siap mendukung sistem pendingin berbasis cairan, mampu menjadi rumah bagi radiator depan 360mm, atau radiator 240 sampai 280mm di atas.

Obsidian 500D 3

Selain itu, Obsidian 500 siap menunjang banyak unit penyimpanan: dua drive 3,5-inci dan tiga drive 2,5-inci; lalu Anda dberikan ruang lapang untuk pengelolaan kabel, pencayahaan LED beserta aksesori Commander Pro. Sisi konektivitasnya juga ringkas. Melengkapi port-port di belakang, Anda akan segera menemukan dua slot USB 3.1, satu USB 3.1 type-C, dan sepasang port audio bertengger di depan.

Obsidian 500D 2

Obsidian 500D kabarnya akan tersedia di Indonesia ‘dalam waktu dekat’. Corsair belum mengumumkan harganya di Indonesia, tapi mereka membanderolnya seharga US$ 150 di Amazon.

Harga US$ 150 memang tergolong premium untuk sebuah case PC. Namun bagi saya, menakar dari kualitas material serta kemudahan penggunaan yang ditawarkannya, memilih Obsidian 500D ialah sebuah investasi dengan jangka waktu terpanjang dalam membangun PC.

Sumber: Corsair.

Versi Wireless Keyboard Gaming Corsair K63 Siap Menemani Anda Ber-Gaming di Atas Sofa

Sebuah argumen menyatakan bahwa console adalah perangkat gaming paling ideal di ruang keluarga. Ia mudah disambungkan ke TV, dan cukup dibantu gamepad, kegiatan tersebut bisa dinikmati dari sofa. Tapi sebetulnya PC pun bisa dimanfaatkan dengan cara yang sama, bahkan menawarkan alternatif sistem kendali yang jauh lebih presisi dari controller.

“Memangnya nyaman menggunakan keyboard dan mouse dari sofa?” tanya mereka. Tentu saja nyaman, jika Anda memilih periferal yang tepat. Di CES 2018 kemarin, Corsair Components memperkenalkan solusi atas masalah ini: versi wireless keyboard gaming mekanis K63 yang bisa dipasangkan dengan Gaming Lapboard. Dan di minggu ini, sang produsen hardware PC asal Fremont itu resmi meluncurkan keduanya.

Berkat kombinasi K63 Wireless serta Gaming Lapboard, papan ketik tak cuma dapat dipangku dengan nyaman, kita juga bisa leluasa memakai mouse. K63 adalah keyboard tenkeyless, dan absennya numpad memberikan area gerak mouse yang lapang. Untuk menjaga tangan Anda tetap nyaman, Gaming Lapboard dilengkapi wrist rest berbahan memory foam. Penggunannya sangat sederhana: tinggal sematkan K63 di slot yang tersedia di Gaming Lapboard.

Corsair K63 Wireless dan Gaming Lapboard 1

Bahkan tanpa konektivias wireless, K63 merupakan salah satu keyboard gaming mekanis kelas menengah berperforma tinggi. Ukuran yang tidak terlalu besar membuatnya sempurna untuk menemani para atlet eSport mengikuti turnamen. Keyboard juga dibekali tombol volume, Windows, LED, dan multimedia terpisah, sehingga aksesnya sangat simpel tanpa perlu memakai kombinasi tombol berbeda.

Corsair K63 Wireless dan Gaming Lapboard 2

K63 Wireless dipersenjatai switch makanis yang sama seperti varian wired-nya: Cherry MX Red. Switch ini ialah tipe paling ringan (45cN) dengan profil linier. Kecepatan respons yang disuguhkannya membuat MX Red populer di kalangan gamer. Keyboard tersambung ke PC melalui dongle Bluetooth 4.2 LE, menyuguhkan waktu respons 1-milidetik, ditenagai baterai yang mampu menjaganya tetap aktif selama 15 hingga 75 jam (jika LED dimatikan). Dan menariknya lagi, K63 Wireless juga siap mendukung koneksi kabel via port USB.

Corsair K63 Wireless dan Gaming Lapboard 4

Agar produk barunya berbeda dari sisi visual, K63 mengusung LED berwarna biru, terlihat kontras dengan backlight merah di model standar. Untuk mengatur pola pencahayaan hingga memprogram ulang tombol-tombolnya, Anda dapat memanfaatkan Corsair Utility Engine.

Corsair K63 Wireless dan Gaming Lapboard 3

Combo Corsair K63 dan Gaming Lapboard dijajakan di harga US$ 160. K63 Wireless juga bisa dibeli secara terpisah, seharga US$ 110.

Selain K63 Wireless dan Gaming Lapboard-nya, penyajian serupa turut digunakan oleh Roccat Sova dan Razer Turret. Namun buat saya, produk anyar Corsair ini lebih unggul karena ditunjang mode wireless dan wired. Keyboard juga dapat dikeluarkan dari lapboard jika Anda ingin ber-gaming secara tradisional di depan monitor.

Via PC Gamer.

Corsair Gelar Kompetisi Modifikasi Case Komputer Terbesar di Indonesia

Untuk menikmati gaming, tersedia banyak pilihan laptop dan komputer built-up penunjang hobi ini. Namun ada alasan kuat mengapa banyak orang lebih suka merakit sistem gaming-nya sendiri: rasa puas dan aspek personalisasi yang tidak bisa ditukarkan dengan uang. Dan sejak dulu, proses kustomisasi dan modifikasi PC menjadi salah satu daya tarik utama di ranah PC DIY.

Kompetisi modifikasi case PC sudah sering dilakukan di pameran-pameran teknologi ternama, Computex misalnya. Kali ini, perusahaan hardware dan perferal komputer asal Fremont, Corsair Components menggumumkan agenda untuk menggelar ajang serupa dengan skala terbesar di Indonesia. Mereka tentu tidak melakukannya sendirian. Corsair turut menggandeng para partner ternama seperti Asus, Nvidia, Seagate, serta Dremel; dan juga didukung oleh komunitas case modder Unimod.

“Kecenderungan memamerkan komponen PC telah jadi tren sejak beberapa tahun terakhir,” tutur Corsair. “Tidak cukup menikmati performa hardware yang dimiliki, ada kebanggaan tersendiri jika dapat menunjukkan isi dari PC kita. Para vendor pun menjawab tren ini dengan membuat komponen yang tidak cuma hebat dari sisi kinerja, tapi juga memiliki nilai estetika lebih – contohnya penggunaan RGB atau side panel dengan tempered glass.”

Corsair Casemod Competition Indonesia

Dinamai Corsair Casemod Competition Indonesia, sang produsen menyiapkannya sebagai wadah para modder lokal buat mengekspresikan kreativitas mereka dan memberikan ruang bagi ‘bibit-bibit’ berpotensi untuk tumbuh. Penyelanggara berharap di sana akan bermunculan inovasi serta ide-ide baru, baik dari aspek tema maupun teknis.

Saat ini tidak sulit lagi untuk menemukan komponen-komponen internal seperti motherboard, kartu grafis hingga RAM yang telah dibekali RGB. Uniknya lagi, sistem pencahayaan juga bisa disinkronkan sehingga menghasilkan pola warna secara seirama. Tetapi di turnamen seperti ini, mengandalkan kecantikan hardware saja tidaklah cukup. Modifikasi umumnya turut diterapkan pada bagian eksternal sehingga PC mereka jadi tidak ada duanya.

Corsair Casemod Competition Indonesia sudah dimulai dan akan berlangsung hingga akhir Maret nanti. Panitia telah menyiapkan hadiah senilai puluhan juta rupiah untuk tiga pemenang utama plus satu juara favorit. Dewan juri sendiri merupakan perwakilan dari tim Corsair Components Indonesia dan modder profesional dari Unimod. Proses penilaian dan voting rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 April 2018.

Menurut saya, tak cuma mereka yang antusias terhadap hardware PC, event seperti ini sudah pasti mudah dinikmati oleh kalangan umum karena case-case custom unik para peserta yang nanti dipajang berpeluang mengubah lokasi turnamen jadi galeri seni.

Catatan: DailySocial adalah media partner dari Corsair Casemod Competition Indonesia.

Mengintip Sejumlah Gaming Gear Wireless Mutakhir yang Corsair Pajang di CES 2018

Ekspansi Corsair ke segmen penyediaan memori DRAM high-end untuk memaksimalkan kinerja CPU memuluskan langkah mereka ke ranah gaming. Kini, tema ‘kualitas tinggi’ menempel erat pada brand komponen dan aksesori komputer asal Amerika itu. Dan memasuki tahun baru ini, kiprah Corsair sebagai pemasok gaming gear premium terlihat kian mantap.

Tentu saja Corsair Components tidak menyia-nyiakan momentum yang diberikan oleh CES 2018. Di pameran teknologi terbesar di dunia itu, sang produsen mengumumkan beragam periferal gaming wireless anyar berteknologi Corsair Unplug and Play, yakni sebuah prakarsa yang menitikberatkan aspek kebebasan bermain tanpa mengorbankan performa dan daya tahan.

 

Keyboard gaming wireless K63

Penerima penghargaan CES 2018 Innovation Award ini merupakan keyboard ber-switch mekanis Cherry MX Red yang menjanjikan konektivitas 2,4GHz dan waktu respons 1-milidetik via Bluetooh. Alternatifnya, ia juga dapat tersambung ke PC lewat kabel. Keyboard wireless K63 menyimpan baterai built-in dengan daya tahan hingga 75 jam, lalu Anda bisa mengustomisasi pencahayaan backlight RGB Per-Key di sana melalui software Corsair Utility Engine.

Uniknya lagi, papan ketik wireless ini juga dapat disambungkan ke unit ‘gaming lapboard‘, memungkinkan Anda menikmati permainan PC di televisi ruang keluarga. Lapboard tersebut merupakan docking untuk keyboard dipadu mouse mat dengan bantalan memory foam yang lapang. Jadi meskipun Anda bisa bermain sambil bersender santai di sofa, tidak ada kompromi pada kecepatan dan ketepatan membidik dalam game.

 

Mouse gaming Corsair Dark Core RGB & mousepad MM1000

Dark Core RGB menawarkan mode kenektivitas berbeda seperti pada keyboard K63 wireless, dengan sensor optik 16.000DPI sebagai jantungnya. Tubuh mouse ini didesain melengkung mengikuti kontur tangan agar selalu nyaman dalam genggaman. Jika bentuknya kurang pas, Anda bisa melepas dan menganti bagian side grip-nya. Dan layaknya produk Corsair, warna dan pola pencahayaan RGB serta fungsi tombol dapat dikustomisasi melalui CUE.

Uniknya lagi, Corsair Dark Core RGB juga bisa digunakan ‘selamanya’ sebagai mouse wireless tanpa melalui isi ulang baterai secara standar. Caranya adalah dengan memanfaatkan mousepad Corsair MM1000 yang menyimpan kapabilitas Qi wireless charging. Begitu Dark Core RGB ditaruh di atasnya, MM1000 secara otomatis memasok baterai internal mouse. Mousepad tersebut mempunyai luas 260x350mm.

 

Ketersediaan

Corsair mengabarkan bahwa keyboard gaming wireless K63 dan gaming lapboard sudah mulai dipasarkan via retailer resminya di seluruh dunia. Dark Core RGB dan MM1000 sendiri akan menyusul, hadir di bulan Januari ini.

Sumber: Corsair.

Rangkuman Talk Show Corsair Bersama NXA Ladies Mengenai Gaming Gear dan Cara Mengelola Gaming Team

Ada banyak gamer profesional muda berbakat di Indonesia. Para pemerhati ranah ini sudah pasti tidak akan kesulitan menyebutkan pemain serta tim-tim populer di tiap-tiap ‘cabang’ permainan. Namun Monica ‘Nixia’ Carolina dan tim NXA Ladies merupakan satu dari sedikit gamer yang berhasil ‘merakyatkan’ hobi ini lewat kemunculan mereka di media-media mainstream.

NXA 4

Berbeda dari gamer pro yang umumnya harus berkonsentrasi pada judul tertentu saja, tuntutan untuk selalu mencoba permainan-permainan baru membangun karakter Nixia jadi seorang gamer hardcore. Anda mungkin akan berargumen, terbaginya perhatian akan membuat gamer sulit fokus. Namun bagi Nixia, hal tersebut malah memperkaya referensinya, dan alasan mengapa ia sangat tepat diajak berdiskusi mengenai gaming gear hingga cara mengelola gaming team.

NXA 5

Dua tema inilah yang diangkat dalam acara talk show Corsair di Yogyakomtek 2017 hari Minggu lalu. Di sana, Nixia diminta untuk jadi narasumber sekaligus perwakilan dari perusahaan hardware PC Amerika itu; ditemani rekannya Aimeii, Fram selaku co-founder NXA Ladies, serta Polo Kartono sebagai perwakilan dari Gomer Gaming – toko retail gaming gear terbesar di Yogyakarta.

NXA 8

NXA 2

Diskusi ini dibuka oleh pertanyaan saya mengenai mengapa NXA Ladies memilih untuk berkolaborasi dengan Corsair di tengah ramainya kompetisi gaming gear. Menurut Nixia, produk-produk Corsair Components bukan cuma menawarkan kualitas, namun menyediakan banyak pilihan di tiap tier harga serta spesialisasi berbeda.

NXA 7

Sebagai contohnya, Nixia menjelaskan alasannya mengapa ia menyukai headset Void Pro RGB. Saat berlatih, tentu sang gamer perlu rehat sejenak, misalnya untuk pergi ke toilet atau mengambil makanan. Jika menggunakan headset wired, Nixia harus melepasnya terlebih dulu sebelum beranjak dari meja gaming. Namun berkat Void Pro, ia bisa mengerjakan aktivitas lain tanpa ‘terputus’ dari permainan, memungkinkannya tetap bercakap-cakap dengan rekan satu tim di kondisi AFK.

NXA 3

Saat ini Corsair memiliki portfolio produk sangat luas. Selain headset, mouse dan keyboard, memory, pendingin dan case komputer, perusahaan itu baru saja menghadirkan gaming chair T1 ke Indonesia. Corsair juga telah resmi memasarkan keyboard gaming mekanik anti-tumpahan air K68.

NXA 15

NXA 3

Menjawab pertanyaan saya, Aimeii menuturkan bahwa dalam penggunaan gaming gear, selalu ada proses adaptasi yang dilalui. Nixia menambahkan bahwa pemilihan periferal umumnya bersifat personal. Boleh jadi, mouse yang misalnya didesain khusus untuk game FPS malah tidak cocok di tangan gamer. Nixia sendiri mengakui lebih menyukai Scimitar Pro – mouse spesialis MOBA – buat bermain game shooter.

NXA 13

Cara terbaik buat mengetahui perlengkapan yang pas untuk kita adalah mencobanya langsung. Itu mengapa sangat penting bagi Corsair buat membuka booth experience di acara-acara pameran. Produsen telah lama menyediakan Corsair Experience Zone di Jakarta, namun di kota-kota lain, Corsair sangat mengandalkan store seperti Gomer Gaming dalam memberikan kesempatan bagi calon pembeli untuk menjajal produk mereka.

NXA 12

Beralih ke tema mengelola gaming team, co-founder Fram menjelaskan kembali visi dari NXA Ladies. Tim yang sepenuhnya diperkuat oleh gamer-gamer wanita itu didirikan untuk memberikan kesempatan bagi kaum Hawa dalam membuktikan bahwa kemampuan mereka tidak kalah dari gamer pria yang mendominasi hobi ini. Bagi NXA Ladies, komitmen dan kerja keras – bukan sekedar mengumpulkan trofi – merupakan fokus utama mereka.

NXA 10

Mengoordinasi tim gamingall-female‘ memang tidak mudah. Fram bilang, gamer-gamer wanita lebih peka dari pria, dan karena anggotanya terdiri dari latar belakang berbeda, mereka harus beradaptasi dan saling memahami perbedaan karakter. Selanjutnya, tim perlu menyediakan waktu buat berlatih secara teratur dan konsisten. Mereka harus menyisihkan waktu setidaknya tiga kali selama seminggu. Namun bagi NXA Ladies, hal tersebut bukanlah hambatan, melainkan jalan yang mesti dilalui.

NXA 6

Fram dan Nixia juga mengakui bahwa pergantian pemain merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dan dalam menyaring anggota baru, NXA Ladies jauh lebih mengutamakan kepribadian dibanding skill. Ketika seorang kandidat terpilih, ia akan menjalani masa orientasi selama beberapa bulan hingga akhirnya bisa memperoleh kontrak buat memperkuat formasi NXA Ladies.

NXA 11

Sebagai konklusi talk show Corsair itu, Nixia kembali mengingatkan ada banyak kesempatan berkarier menanti di ranah gaming. eSport memang menjadi tema panas saat ini, namun gaming juga menawarkan peluang untuk jadi broadcaster, YouTuber, reviewer, mentor hingga influencer. Itulah alasan mengapa sangat penting bagi gamer muda untuk memupuk prestasi dan menjaga hubungan baik dengan produsen-produsen hardware.

NXA 14

NXA 16

Hal ini perlu diketahui oleh mereka yang tertarik buat berkecimpung di bidang ini karena seperti olahraga, refleks, kecepatan dan ketajaman mata seorang gamer profesional akan berkurang seiring bertambahnya usia.

NXA 9

Terima kasih pada Corsair Indonesia dan NXA Ladies atas kepercayaannya memilih DailySocial sebagai partner dalam event ini.

Foto-foto disediakan oleh tim NXA Ladies.

Corsair One Pro Ialah Versi Lebih Canggih Dari PC Pertama Buatan Corsair

Mengawali kiprahnya sebagai penyedia memori PC, Corsair Components pelan-pelan memperluas bisnis mereka dengan memproduksi solusi pendingin, casing dan power supply. Beberapa tahun lalu, perusahaan dari Kalifornia itu akhirnya turut bermain di segmen gaming gear yang sangat populer. Sudah cukup lama konsumen bertanya-tanya, kapan Corsair akan menciptakan PC mereka sendiri?

Jawabannya muncul di awal tahun ini. Di bulan Februari silam, Corsair menyingkap Corsair One, sebuah gaming PC VR ready bertubuh mungil. Penampilannya sangat unik karena profile case-nya tidak memanjang seperti komputer small form biasa, namun berdiri ‘vertikal’. Saat itu, produsen mempersenjatainya dengan kartu grafis GeForce GTX 1070 – sudah lebih dari cukup untuk menangani permainan-permainan di setting grafis tertinggi.

Corsair One Pro 1

Tapi tampaknya mereka belum puas. Corsair memperkenalkan varian baru dari One yang menyimpan spesifikasi satu tingkat lebih tinggi. Produsen menamainya Corsair One Pro. Dari sisi desain, One Pro terlihat identik dengan One standar, mengusung tubuh mini tower berdimensi 200x176x380-milimeter, juga sama-sama berbobot 7,2-kilogram. Chassis-nya terbuat dari aluminium kelas pesawat terbang, ringan tapi kuat untuk memproteksi hardware penting di dalam.

Corsair One Pro 2

Anda kembali disuguhkan case ala monolith. Sepasang lampu LED biru mempercantik sisi depannya, mengapit tombol power, port USB dan HDMI. Di sisi samping, tim desain Corsair membubuhkan lubang-lubang ventilasi berpola segitiga. Kemudian di sisi atas, Anda bisa melihat kipas yang Corsair One Pro gunakan untuk mengusir panas. Konektivitas lebih lengkap dapat ditemui di bagian belakang – tersedia rangkaian USB (termasuk type-C), DisplayPort hingga port PS/2.

Corsair One Pro 3

Perbedaan terbesar antara One Pro dengan Corsair One ada pada komposisi hardware. Corsair One Pro telah dibekali kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, yang didinginkan oleh sistem liquid cooling. Produsen juga mengganti prosesor Intel Core i7-7700 dengan i7-7700K, dibarengi upgrade pada storage (dari SSD 240GB dan HDD 1TB ke SSD 960GB) dan unit power supply (dari 400W jadi 500W SFX 80 Plus Gold).

Corsair One Pro 4

Walaupun tubuh One Pro terbilang mungil, Corsair memastikan pengguna tidak kesulitan buat menggonta-ganti hardware dan melakukan upgrade, menjaganya tetap ‘future-proof‘. Selain itu, PC small form anyar ini kembali memanfaatkan motherboard tipe mini-ITX Z270.

Kabarnya, Corsair One Pro akan dibanderol mulai dari harga US$ 2.300 (sudah menyimpan GTX 1080). Untuk varian paling high-end dengan RAM 32GB, Anda perlu mengeluarkan modal US$ 2.900.

Sumber: Corsair.

Corsair Luncurkan K68, Keyboard Mekanik Anti-Tumpahan Air

Betapa pun Anda menggunakan gaming gear kesayangan secara hati-hati, pemakaian secara intensif cepat atau lambat akan mengurangi efektivitasnya. Dan akui saja, di beberapa momen seru, kita sering kali terbawa suana, dan melakukan hal-hal yang berpotensi merusak periferal. Peluang rusak jadi bertambah tinggi jika Anda gemar minum atau makan saat bermain game.

Hal itulah yang boleh jadi mendorong tim Corsair meramu gaming gear baru mereka. Di Computex 2017, perusahaan hardware dari Fremont itu memperkenalkan keyboard gaming mekanik K68. Berbeda dari produk sejenis, K68 disiapkan sebagai papan ketik anti-tumpahan air. Segel pengaman di sana menjaganya agar tetap bekerja meskipun Anda tak sengaja menumpahkan kopi atau minuman soda di atasnya.

Corsair K68 4

Corsair K68 adalah keyboard ber-layout full-size dengan bentuk tubuh dan desain yang hampir identik seperti K63. Ia turut dilengkapi tombol multimedia dan volume dedicated buat menyederhanakan pengaturan, switch tombol Windows dan LED, serta juga dibekali keycap serupa saudara kecilnya itu (termasuk tombol spasi bertekstur ala pelat stainless steel). Di K68, tombol stop/previous/play/pause/next dipindahkan ke sebelah kanan.

Corsair K68 1

Keyboard ini juga hanya memiliki lampu LED berwarna merah. Dipadu tubuh hitamnya, K68 terlihat selaras dengan tema gaming. Tak seperti K63, sepertinya paket penjualan Corsair K68 sudah dibundel bersama wrist rest berpermukaan karet.

Corsair K68 3

Sang produsen kembali memanfaatkan jenis switch mekanik Cherry MX Red. Profile-nya linear serta ringan, dan ia tidak se-berisik switch blue saat digunakan. Melihat setup ini, K68 memang dikhususkan untuk menunjang kegiatan gaming, dirancang agar merespons input di kecepatan tinggi, dan memastikan jari-jari pengguna tidak cepat lelah saat memakainya di waktu lama.

Corsair K68 2

Rahasia dari kemampuan anti-tumpahan air di Corsair K68 adalah selubung karet yang melindungi rumah switch mekanik. Papan ketik ini memperoleh sertifikasi IP32, artinya sanggup menahan penetrasi dari partikel berukuran 2,5-milimeter serta tetesan air yang jatuh dari atas. Partikel sebesar 2,5mm sendiri belum masuk ke kategori debu, lebih tepat disebut remahan. Tentu saja K68 tidak betul-betul kedap air, hanya spill-resistant, dan tetap akan rusak jika terekspos ke cairan dalam volume besar.

Bersamaan dengan pengumuman ini, Corsair juga bermaksud untuk mulai memasarkan K68. Keyboard mekanik tersebut dibanderol di harga US$ 100, berada di tengah-tengah Corsair K63 dan K70.

Sumber: Corsair.

Ingin Tunjukkan Supremasinya di Ranah Gaming, Corsair Hadirkan Bermacam-Macam Perangkat High-End

Awalnya hanya dikenal oleh kalangan antusias sebagai produsen memori high-end, nama Corsair Components mulai melambung sejak mereka melangkah ke ranah penyediaan gaming gear. Di Indonesia, kepopularitasan Corsair naik hampir bersamaan dengan brand lain, meskipun konsumen lokal masih lebih mengenal rival-rivalnya – Razer dan Logitech misalnya.

Corsair Press Tour 2017 2

Demi mendongkrak awareness khalayak, Corsair memutuskan untuk ‘mengukuhkan’ keberadaannya secara lebih resmi dengan melangsungkan Press Tour 2017. Acara ini pertama kali dilakukan di Indonesia, dan kabarnya, merupakan pembuka sekaligus benchmark Press Tour selanjutnya yang akan dilangsungkan di negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Thailand.

Corsair Press Tour 2017 7

Corsair Press Tour 2017 11

Di sana, Corsair mengundang para gamer dan media untuk menyimak presentasi produk dan demonstrasi live, serta mencoba langsung perangkat-perangkat high-end racikan mereka. Press Tour 2017 juga menandai kehadiran produk-produk tersebut di tanah air. Tidak tanggung-tanggung, Corsair membawa tiga case baru, keyboard mekanik K95 RGB Platinum dan K55 RGB, mouse Harpoon RGB dan Scimitar Pro RGB, sepasang power supply, serta sebuah PC barebone mungil. Banyak di antara mereka yang baru diluncurkan di CES 2017.

Corsair Press Tour 2017 13

Corsair Press Tour 2017 3

 

Casing

Tiga casing PC baru dari Corsair terdiri dari Crystal Series 570X RGB, 460XRGB, dan Carbide Series 270X. Sebagai bagian dari keluarga Crsytal, 570X dan 460X dibekali kaca anti-gores, mempersilakan kita memamerkan jeroan canggih di dalamnya, lalu dukungan pencahayaan RGB di sana menyempurnakan aspek penampilan rig kebanggaan Anda. Baik 570X dan 460X sudah didesain agar pengelolaan kabel jadi lebih mudah – memastikan komponen-komponennya menonjol dengan kabel-kabel yang ‘tersembunyi’.

Corsair Press Tour 2017 17

Corsair Press Tour 2017 18

Carbide Series 270X turut mengusung fitur manajemen kabel serupa, namun di sana Corsair menitikberatkan desain ramping dengan penampilan eksterior minimalis. Tentu saja ruang di dalamnya sangat lapang. Casing sanggup memuat beberapa buah kipas 120mm, juga memungkinkan Anda meng-upgrade pendingan hingga membubuhkan sistem water-cooling (radiator 360mm di depan dan 240mm di atap).

Corsair Press Tour 2017 20

 

Power supply

Di Press Tour 2017, Corsair mengumumkan ketersediaan power supply seri HX dan TX-M. Mereka berdua dipersenjatai kapasitor asli buatan Jepang. HX menyuguhkan efisiensi kelas Platinum 80 Plus hingga 94 persen, dipadu sistem kabel modular sehingga tidak lagi ada masalah kabel kusut, serta ditunjang oleh kipas raksasa 135mm dengan fitur Zero RPM yang memungkinkannya bekerja sangat hening.

Corsair Press Tour 2017 4

Corsair Press Tour 2017 6

TX-M sendiri menghidangkan tingkat efisiensi Gold 80 Plus, mampu bekerja dengan suhu maksimal hanya 50 derajat Celcius.

Corsair Press Tour 2017 5

Corsair Press Tour 2017 12

 

Mouse

Ada dua mouse yang Corsair perkenalkan secara resmi di Press Tour 2017, masing-masing disiapkan untuk memperkuat lini berbeda. Harpoon RGB adalah gaming mouse terjangkau yang menyimpan performa tinggi. Tubuhnya dirancang agar mengikuti kontur tangan ditambah side grip karet sehingga nyaman dan mantap ketika dipakai; dan dilengkapi sensor optik 6.000DPI. Corsair mengandalkan switch Omron, kabarnya sanggup membaca 20 juta kali klik.

Corsair Press Tour 2017 14

Satu mouse lagi diramu sebagai jagoan Corsair di level top-end, dan Anda mungkin sudah pernah mendengarnya. Ia adalah Scimitar Pro RGB, mouse spesialis permainan MOBA dan MMO dengan 16.000DPI, yang ternyata juga sangat fleksibel dalam menangani genre lain. Di artikel review DailySocial, saya mengungkapkan kekaguman terhadap aspek fleksibilitas, kenyamanan serta kinerja.

Corsair Press Tour 2017 23

 

Keyboard

Positioning dua keyboard anyar Corsair hampir serupa varian mouse tadi. K55 RGB merupakan keyboard gaming berpencahayaan LED kelas menengah yang didukung fitur macro. Tombol-tombol di sana dapat diprogram lewat Corsair Utility Engine, kemudian periferal ini juga memudahkan Anda mengakses fungsi multimedia (navigasi lagu dan mengatur volume) serta sudah ditopang kapabilitas anti-ghosting.

Corsair Press Tour 2017 15

Corsair Press Tour 2017 16

Jika membutuhkan papan ketik yang lebih canggih lagi, tentu saja Anda bisa berpaling ke keyboard mekanik Corsair K95 RGB Platinum. Di sana Anda dimanjakan oleh komponen-komponen terbaik: switch Cherry MX Brown RGB empuk dengan key travel yang rendah, ditanam dalam kerangka aluminium berpermukaan anodized. Di area kiri K95, Anda dapat menemukan tombol macro tambahan, lalu profile kustomisasinya disimpan di memori on-board 8MB sehingga Anda bisa me-load-nya di PC berbeda.

Corsair Press Tour 2017 19

 

Bulldog 2.0

Tak cuma fokus memuaskan para gamer dan kalangan antusias, Corsair juga punya solusi bagi Anda yang membutuhkan sistem hiburan di ruang keluarga. Sang produsen telah menyiapkan penerus dari PC small-form factor Bulldog, dinamai Bulldog 2.0. Masih mengusung rancangan minimalis yang futuristis, device ini diotaki prosesor Intel Core generasi ke-7, menyimpan motherboard MSI Z270 mini-ITX, power supply Corsair SF600 SFX, dan pendingin berbasis cairan beserta dua kipas 92mm.

Corsair Press Tour 2017 10

 

Harga?

Corsair Press Tour 2017 di Jakarta kemarin menandai tersedianya produk-produk yang mereka presentasikan di atas, masing-masing telah didukung garansi resmi selama dua tahun. Namun dalam berlembar-lembar press release, saya tidak menemukan satupun informasi mengenai harga. Corsair hanya bilang, “Untuk harga terbaru, silakan hubungi tim penjualan atau perwakilan Humas Corsair.”

Corsair Press Tour 2017 1

Corsair Press Tour 2017 9