Mengulik DANA Ventures, Unit Inkubasi Bisnis Internal Milik DANA

Dalam rangka mendukung inovasi baru di dunia digital, DANA menginisiasi pendirian studio venture internal dinamai DANA Ventures. Inisiatif ini dilakukan untuk mendorong DANA dalam mengeksplorasi potensi ide, model bisnis, dan teknologi distruptif yang mampu membawa nilai tambah baru bagi ekosistem DANA, tanpa mengganggu bisnis utama dan proses yang ada di DANA.

“DANA Ventures tidak berupa VC eksternal pada umumnya dan tidak juga berupa program inkubator/akselerator eksternal. DANA Ventures berangkat dari keinginan kami untuk mengeksplorasi potensi ide, model bisnis, dan teknologi disruptif yang mampu membawa nilai tambah baru bagi ekosistem DANA,” ucap Chief Innovation Officer DANA Indonesia Darrick Rochili saat dihubungi DailySocial.id, Jumat (24/2).

Hipotesis yang melatarbelakangi kehadiran DANA Ventures ini adalah berdasarkan teori disruptif, sebuah perusahaan biasanya tidak bisa mendisrupsi dirinya sendiri. Hal ini lantaran perusahaan tersebut memiliki sumber daya, proses, dan formula laba bisnis yang membuatnya sukses.

Adapun DANA sendiri tetap berfokus pada inti bisnisnya, yakni menjadi jembatan bagi inklusi keuangan digital dan menjadi platform keuangan digital berbasis gaya hidup untuk masyarakat Indonesia.

“DANA Ventures hadir dengan proses yang berbeda untuk mengeksplorasi disrupsi yang potensial di tengah pasar tanpa mengganggu inti bisnis dan proses DANA, tetapi tetap memanfaatkan besarnya ekosistem DANA dari sisi pengguna, merchants, dan mitra.”

Secara struktur di manajemen DANA, DANA Ventures dipimpin oleh Chief Innovation Officer yang bertanggungjawab kepada CEO DANA Indonesia. Sementara itu, DANA Ventures diisi oleh beberapa tim dari bidang yang berbeda, seperti tim Bisnis, Produk, Project, dan Teknologi.

Sejak awal DANA berdiri, sudah memiliki Tim Innovation yang mengeksplorasi berbagai inisiatif seperti TIX ID, DANA Bisnis, DANA eMAS, dan proyek internal lainnya. Namun sejak 2022, Tim Innovation secara resmi berganti nama menjadi Tim Ventures dan sedikit mengubah konsep dan strateginya menjadi Ventures studio.

Proses inovasi

Dia melanjutkan, seluruh karyawan DANA dapat memberikan ide menarik mereka. Namun, sesuai dengan tujuan awal DANA Ventures yang ingin mengeksplorasi ide disruptif dan sebagainya, maka perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan inisiatif-inisiatif dari DANA Ventures dilakukan terpisah dari tim DANA dengan menggunakan proses yang berbeda. Tujuannya agar DANA Ventures dapat bergerak lebih agile dan tidak mengganggu proses dan bisnis DANA secara keseluruhan.

DANA Ventures memiliki sebuah kerangka kerja —yang terhubung dengan kriteria seperti UNSDG (United Nations Sustainable Development Group) dan juga tujuan DANA— yang mana setiap ide, model bisnis atau implementasi teknologi akan dievaluasi dan dianalisis sebelum dibuat dan diuji di pasar selama jangka waktu tertentu.

Apabila ide venture tersebut berhasil mencapai target tertentu selama jangka waktu itu, maka ide itu akan dilanjutkan, tapi kalau tidak, ide itu akan dihentikan. Setiap inisiatif yang diluncurkan melalui DANA Ventures juga akan terhubung dengan dompet digital DANA serta memungkinkan bisnis untuk menjangkau lebih dari 135 juta pengguna DANA.

Melalui kerangka kerja tersebut, seluruh ide bisnis internal dianalisis dan dicek. Setelah ide disetujui, tim DANA Ventures mulai membangun MVP/prototipe bisnis/ produk dan meluncurkan ke pasar, dengan memanfaatkan ekosistem DANA dan anggaran Ventures, dalam jangka waktu terbatas.

“Selama periode ini, tim kami juga akan memantau tanggapan dan validasi pasar sebelum akhirnya memutuskan untuk mengembangkan atau menutup bisnis tersebut.”

Bora Bora

Produk inkubasi pertama yang sudah dirilis adalah platform group social buying Bora Bora (Borong Rame Rame) sejak Desember 2022. Latar belakangnya hadir karena melihat dari tingginya potensi social commerce di Indonesia.

Menurut Darrick, Bora Bora hadir untuk mendorong pengguna membeli barang secara kolektif dengan pengguna lain, menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah dengan syarat jumlah minimum pembelian.

“Melihat kesesuaian pasar dan model bisnis ini untuk dieksplorasi, Bora-Bora pun diluncurkan melalui DANA Ventures. Bora Bora juga menciptakan peluang bagi bisnis di berbagai skala, termasuk UMKM, untuk menjangkau pengguna dalam ekosistem DANA yang kini berjumlah hingga 135 juta pengguna.”

Aplikasi Bora Bora sudah bisa diunduh di Play Store dan App Store. Adapun proses belanjanya, konsumen dapat memilih barang yang disukai dan mengajak teman untuk bergabung dengan membagikan link group buy supaya kuota pembelian terpenuhi. Jika kuota pas, maka konsumen dapat membeli barang yang sudah dipilih dengan harga murah.

Sementara, jika tidak akan otomatis dibatalkan dan uang kembali ke pembeli ke DANA Balance User. Kemudian merchant akan segera memproses pesanan dan dikirim ke alamat masing-masing pembeli.

Darrick dan tim terus memantau dan evaluasi berkala tentang perkembangan Bora Bora. Pihaknya berharap DANA Ventures dan Bora Bora tidak hanya mampu mengembangkan ekosistem DANA, tetapi juga turut menciptakan peluang dan memberikan pertumbuhan yang positif bagi bisnis di berbagai skala, termasuk UMKM.

“Kami yakin Bora Bora dapat membantu mendorong pertumbuhan bisnis melalui jangkauannya kepada pengguna DANA di seluruh Indonesia. Kami mengajak UMKM sebagai penggerak ekonomi digital utama Indonesia untuk menjadi bagian dari Bora Bora dan membangun kemitraan jangka panjang,” pungkasnya.

Berdasarkan laporan Cube Asia bertajuk “Social Commerce in Southeast Asia 2022” mengungkapkan, Indonesia menjadi pasar live shopping dan community group buy terbesar di Asia Tenggara dengan estimasi nilai GMV masing-masing sebesar hampir $5 miliar dan $2 miliar. Khusus untuk group buying, angka transaksinya masih relatif kecil sekitar 3% atau $5 miliar dari total GMV di Asia Tenggara.

Beberapa startup di Tanah Air yang menggunakan model ini di kota tier 2 dan 3 adalah Kitabeli, Evermos, Echo (milik Enablr), dan Bakool.

Application Information Will Show Up Here

Kolaborasi dengan YesDok, Aplikasi Dana Kini Dilengkapi Fitur Telemedicine

Dana dan YesDok hari ini (05/6) mengumumkan kolaborasi. Layanan healthtech YesDok kini bisa diakses melalui dompet digital Dana. Fitur tersebut memungkinkan pengguna berkonsultasi langsung dengan dokter melalui sambungan video.

Kolaborasi ini diklaim sebagai bentuk upaya keduanya sebagai penyedia solusi digital untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat secara.

“Ini sejalan dengan komitmen Dana untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekosistem digital masa depan melalui teknologi Dana yang terbuka serta memungkinkan sinergi dengan banyak platform, termasuk e-health,” terang CIO Dana Darrick Rochili.

Layanan YesDok yang disematkan di dalam aplikasi Dana pada dasarnya adalah layanan telemedicine. Pengguna bisa menggunakan fitur tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter melalui percakapan video.

YesDok sendiri menyampaikan bahwa pihaknya menjamin dokter yang ada di sistem mereka menggunakan evidence based medicine, sehingga dokter tidak serta-mereka melakukan diagnosis apabila data yang didapat dirasa kurang. Dokter akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut jika di dalam konsultasi data yang didapat belum cukup untuk mengambil kesimpulan.

“Jadi dokter yang ada di YesDok itu semuanya masih dokter umum, secara teknologi kita bergantung pada network operator. Misal ada koneksi putus, itu bisa juga terjadi, tapi kita memberikan refund dengan cepat dan kita coba reconnect kembali untuk kepuasan pelanggan yang nomor satu. Kalau dokternya semuanya pastinya kita training, terutama di ilmu komunikasi. Karena tidak ada sentuhan komunikasi menjadi sangat penting,” jelas CEO YesDok Irwan Hartanto.

Selain itu, pihak YesDok juga menyampaikan bahwa seluruh komunikasi dengan dokter akan direkam dan disimpan dengan aman,. Mereka juga menjamin urusan privasi dan keamanan data pengguna.

Konsultasi dengan dokter melalui teknologi digital atau telemedicine ini bisa jadi merupakan salah satu “new normal” di kemudian hari. Mengingat di masa pandemi semua tampak dipaksa serba digital untuk menghindari kerumunan.

“Dengan kolaborasi dengan DANA ini kita berharap bisa mencapai jumlah konsultasi setinggi-tingginya. Untuk saat ini kapasitas kita bisa 5 ribu hingga 6 ribu video call per hari. Nah, di Indonesia sendiri bisa seharusnya bisa ratusan ribu per hari, jadi pasarnya masih besar. Dengan Dana kita berharap bisa membawa traksinya setinggi-tingginya,” imbuh Irwan.

Model kolaborasi serupa sebenarnya juga sudah dijalin beberapa pihak. Misalnya antara Gojek dengan Halodoc, menghadirkan aplikasi telemedicine di aplikasi Gojek yang dimudahkan pembayarannya dengan GoPay. Pun demikian kolaborasi antara Grab dengan Good Doctor, lakukan hal serupa yang dipadukan dengan pembayaran via Ovo.

“[Untuk sinergi atau kolaborasi] Kami melihat dari keperluan pengguna kita dan apakah selaras dengan visinya DANA untuk membantu orang masuk ke dalam dunia digital. Contohnya dengan YesDok, oni berawal dari niat kita untuk membantu masyarakat di tengah pandemi ini untuk membuat pengguna nyaman berkonsultasi dengan dokter,” terang Darrick.

Application Information Will Show Up Here

Jomblo Rilis Aplikasi Mobile Perdana, Andalkan Fitur Galeri

Tak lama setelah diluncurkan pada Februari lalu, situs sosial media lokal bagi para lajang, Jomblo, belum lama ini telah merilis aplikasi mobile perdananya yang diperuntukkan bagi platform Android. Dengan membawa fitur dan fungsi yang sama dengan versi website, Jomblo mengincar pertumbuhan yang pesat pada pangsa pengguna mobile. Continue reading Jomblo Rilis Aplikasi Mobile Perdana, Andalkan Fitur Galeri

Jomblo.com Tawarkan Media Sosial Untuk Mencari Jodoh

Entah momen peluncurannya yang sengaja disiapkan untuk hari Valentine yang akan jatuh pada 14 Februari mendatang atau tidak, situs perjodohan Jomblo.com akhirnya resmi diluncurkan setelah hadir dalam masa percobaan sejak tahun lalu. Jomblo.com pada dasarnya adalah platform media sosial seperti pada umumnya, namun jika menganggap Jomblo sebagai situs online dating sebenarnya tak salah juga.
Continue reading Jomblo.com Tawarkan Media Sosial Untuk Mencari Jodoh