Pelanggan Bisnis Deliveree Kini Nikmati Layanan “Pesan Seharian Harga Tetap”

Deliveree kembali membuat terobosan dalam rangka memberikan pengalaman terbaik di penggunanya. Mereka meluncurkan inovasi di bidang kargo dan angkutan untuk kebutuhan pemilik bisnis di Indonesia. Sekarang pemilik bisnis dapat memesan armada Deliveree selama 12 jam penuh dengan harga tetap tanpa maksimum jarak dan tujuan pengiriman di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Disampaikan CEO Deliveree Group Tom Kim, terobosan ini dilakukan Deliveree mengingat banyaknya masukan dari para pelanggan bisnis mengenai kebutuhan pilihan armada yang lebih banyak.

“Kami menambahkan layanan pemesanan satu hari penuh dengan semua armada, karena berbagai masukan yang kami terima dari pelanggan bisnis kami. Banyak dari pelanggan yang menyampaikan bahwa mereka butuh lebih banyak pilihan armada dan keleluasaan untuk berbagai kebutuhan pengiriman yang dimiliki,” jelas Tom Kim.

Saat ini Deliveree menyediakan pilihan armada yang cukup luas untuk memenuhi pengiriman dari pemilik bisnis seperti mobil ekonomi, van, pick up, dan mobil box. Model biaya Deliveree sendiri menggunakan sistem harga flat untuk 5 km pertama dan untuk km selanjutnya sesuai dengan jarak total yang ditempuh.

Hadirnya pilihan memesan 12 jam penuh ini dengan harga tetap menjadi sebuah langkah strategis bagi Deliveree dalam menjawab kebutuhan pemilik bisnis, utamanya bagi yang memiliki waktu tunggu yang panjang, volume pengiriman yang tinggi, jarak pengiriman yang jauh, an berbagai kebutuhan lain yang tidak terduga.

Bagi pemilik bisnis dan pelanggan Deliveree yang tertarik untuk menikmati layanan “Pesan Seharian Harga Tetap” ini bisa langsung menghubungi layanan pelanggan Deliveree atau memanfaatkan fitur live chat yang ada di menu aplikasi.

Selain pasar Indonesia saat ini Deliveree juga menggarap pasar Filipina dan Thailand dengan total armada lebih dari 7000. Deliveree juga memperluas jangkauan pengirimannya, memungkinkan pelanggannya mengirimkan dari Jabodetabek  ke seluruh pulau Jawa.

Application Information Will Show Up Here

Deliveree Kini Layanan Pengiriman ke Seluruh Pulau Jawa

Layanan jasa logistik asal Thailand Deliveree semakin serius dalam menapaki ekspansinya di Indonesia. Per April 2017, Deliveree resmi memperluas jangkauan pengirimannya. Pelanggan Deliveree kini bisa mengirimkan barang dari Jabodetabek ke seluruh pulau Jawa.

Tambahan jangkauan pengiriman ini bisa dinikmati pengguna Deliveree dengan memasukkan lokasi pengambilan dan pengiriman barang dari aplikasi maupun situs Deliveree seperti biasanya.

Pelanggan akan menerima informasi mengenai harga yang didapat dari perhitungan jarak pengiriman. Setelah pengguna mengkonfirmasi pemesanan, Deliveree akan mengirimkan pengemudi profesional untuk menjemput barang tersebut. Selain itu pengguna juga dimungkinkan untuk mengirim barang hingga kapasitas armada terpenuhi dan dapat memonitor secara langsung pengemudi melalui aplikasi.

Menyambut layanan “Kirim ke Seluruh Pulau Jawa” ini, Country Manager Deliveree Indonesia Nattapak Atichartakarn menyebutkan:

“Kami sangat antusias dengan peluncuran layanan ‘Kirim ke Seluruh Pulau Jawa’. Terlebih lagi, kami telah menerima banyak permintaan pelanggan baik individu maupun bisnis untuk dapat menghadirkan layanan ini. Banyak yang melakukan pengiriman ke Bandung, Serang atau kota terdekat lainnya, hingga mengirim ke luar kota seperti Surabaya.”

Dari keterangan yang kami terima layanan “Kirim ke Seluruh Pulau Jawa” ini dimulai dengan mitra pengemudi box. Armada box dipilih untuk alasan keamanan barang pelanggan serta ukuran kargo yang lebih luas. Waktu pengiriman ke Pulau Jawa akan bervariasi, mulai dari 1 hingga 4 hari pengiriman.

Pihak Deliveree mencontohkan misal pengiriman dari Jakarta ke Bandung bisa diselesaikan dalam 1 hari. Sementara, pengiriman Jakarta ke Surabaya dapat dilakukan dengan estimasi 4 hari dengan biaya kompetitif yang bisa diketahui langsung dari aplikasi yang ada.

Untuk terus meningkatkan kualitas dan melayani permintaan layanan baru ini, Deliveree disebut terus merekrut pemilik mobil box dan bekerja sama dengan perusahaan truk untuk bergabung dengan platform Deliveree. Setelah melewati proses administrasi, Deliveree akan memberikan tes dan pelatihan kepada mitra pengemudi. Hanya pengemudi yang berhasil melewati tes dan pelatihan yang dapat mengambil dan memenuhi pemesanan pelanggan Deliveree.

Application Information Will Show Up Here

Mencari “Pemenang” Layanan E-Commerce di Indonesia

Tahun 90-an menjadi titik awal mulai berdirinya bisnis memanfaatkan teknologi terkini yaitu internet. Mulai dari kehadiran e-mail, mesin pencari, browser hingga layanan e-commerce yang terbilang masih baru namun menunjukkan potensi yang cukup besar.

Pertengahan tahun 90-an hingga awal tahun 2000 mulai muncul layanan e-commerce baru yang menawarkan kemudahan proses pembelian hingga pengantaran kepada masyarakat. Di antaranya adalah Amazon yang diluncurkan pada tahun 1995 oleh pendirinya Jeff Bezos. Amazon awalnya adalah toko buku yang dijual secara online. Saat ini Amazon sudah memiliki layanan yang luas, bukan lagi menjual buku secara online, namun juga produk busana, kebutuhan sehari-hari, hingga komputasi awan.

Menurut data Statista, total penjualan Amazon per kuartal saat ini sudah lebih dari $30 miliar.

Layanan e-commerce lainnya yang muncul dan terbilang sukses saat dotcom bubble di tahun 90-an adalah eBay, yang pada tahun 1995 muncul sebagai situs lelang online. Saat ini eBay telah menjadi marketplace global untuk menjual beragam produk dengan daftar barang sebanyak 103,6 juta di seluruh dunia dan penambahan daftar barang sebanyak 6,1 juta setiap hari, eBay menawarkan kesempatan kepada semua orang untuk membeli dan menjual barang.

Masing-masing layanan e-commerce ini telah melakukan ekspansi hampir di seluruh dunia. eBay sendiri sudah memiliki kantor perwakilan di Indonesia dan diperkirakan Amazon, yang bakal hadir di Singapura, juga bakal merambah ke Indonesia.

Pelajaran yang bisa diambil dari Amazon dan eBay adalah dibutuhkan waktu yang cukup lama, inovasi terkini, dan produk yang bervariasi untuk bisa menjadi nomor satu.

Prediksi layanan e-commerce unggulan di tanah air

Di Indonesia sendiri layanan e-commerce mulai menjadi bermunculan sejak akhir tahun 90-an dengan kehadiran Bhinneka yang berawal sebagai offline store kemudian mulai membangun online store dengan produk yang terbatas pada tahun 1999. Hingga kini Bhinneka masih tetap eksis dengan ragam produk elektronik terkini dan terlengkap di Indonesia.

Pada tahun 2006 Tokobagus diluncurkan dan kini telah berubah menjadi OLX. Tahun 2009 Tokopedia hadir, disusul Bukalapak pada tahun 2010 dan Blibli pada tahun 2011. Semua adalah layanan e-commerce lokal yang masih tetap eksis bahkan menunjukkan peningkatan yang cukup besar dari sisi pelanggan, produk, hingga transaksi.

“Dibanding tahun sebelumnya, perkembangan e-commerce di Indonesia bertumbuh dengan pesat pada tahun 2016. Apalagi dengan adanya akuisisi dari perusahaan Cina baru-baru ini. Kami rasa peluang investasi yang masuk ke Indonesia akan semakin maju. Pasar Indonesia juga masih memiliki banyak ruang untuk berkembang, terlebih dengan penetrasi internet saat ini yang berada di angka 35% yang masih terus meningkat,” kata Senior Manager Regional Deliveree Nattapak Atichartakarn.

Menurut Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), yang sekaligus CEO Blanja, Aulia E Marinto, menjadi nomor satu untuk bisnis e-commerce adalah impian seluruh pelaku usaha. Semua pihak pasti mengejar untuk mengarah ke arah situ. Hanya saja, saat ini masih dalam tahap proses, belum sampai tahap final.

Dia bilang, tanda-tanda yang sudah final bakal terlihat dari volume bisnisnya yang sangat besar dan digunakan oleh hampir seluruh orang Indonesia. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke titik itu, Aulia memperkirakan, sekitar 5-10 tahun lagi. Aulia berharap, dalam kurun waktu tersebut, yang menjadi pemain nomor satu berasal dari pemain lokal bukan dari asing.

“Saat ini peluangnya masih terbuka, jadi belum ada yang bisa bilang dia adalah pemain nomor satu atau bukan. Kami juga berharap pemenangnya berasal dari lokal, makanya mereka harus didorong untuk berlomba dan inovasi, jangan mau kalah karena ini kan bagian dari kompetisi,” ucapnya.

Joedi Wisuda, Country Director True Money Indonesia, mengatakan sebaiknya jangan hanya ada satu pemenang, sebab pada dasarnya semua pemain harus jadi pemenang di bisnisnya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana memenangkan hati pelanggannya masing-masing.

“Agar industri ini tetap maju dalam melayani pelanggan sebaik-baiknya, sehingga pemenangnya adalah semua, tidak satu saja. Dengan demikian, kompetisi akan jadi lebih sehat, tidak saling menjegal. Semua harus bergandengan tangan untuk melayani lebih banyak pelanggan,” katanya.

Tokopedia, Bukalapak, dan beragam inovasi baru yang dihadirkan

Di tahun 2016 ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa layanan e-commerce yang terdepan, seperti yang telah terjadi secara alami di AS dengan Amazon dan eBay. Menurut survei yang dilakukan Google Indonesia beberapa waktu yang lalu, telah muncul lima layanan e-commerce favorit di Indonesia. Yang benar-benar lokal adalah Tokopedia di peringkat kedua dan Bukalapak di peringkat ketiga. Peringkat pertamanya adalah Lazada yang notabene sementara ini adalah layanan e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan telah diakuisisi Alibaba.

Tokopedia dan Bukalapak saling mengejar dengan beragam pilihan produk, promo hingga channel-channel baru yang ditawarkan. Di sisi lain, untuk menekan ‘burn rate‘, mereka juga dituntut untuk bisa menghasilkan profit yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam sebuah kesempatan terpisah DailySocial berbincang dengan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. William menyadari sepenuhnya agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan tahan lama, diperlukan inovasi baru yang diharapkan bisa menjadi celah baru untuk mendatangkan profit. Di antaranya adalah channel pembayaran secara digital, kampanye offline, hingga mengedepankan promo harga transparan kepada masyarakat.

“Kami akan terus menghadirkan inovasi baru, mulai dari ragam pilihan produk, strategi penjualan hingga pilihan channel pembayaran. Untuk ke depannya Tokopedia juga berencana bisa menjadi platform baru untuk pembayaran tilang lalu lintas untuk motor dan mobil untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata William.

Tentang “posisi” Tokopedia saat ini, William cukup bangga dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait hingga pelanggan setia yang telah memilih Tokopedia sebagai layanan e-commerce favorit di Indonesia. Untuk bisa memberikan layanan lebih kepada pengguna, Tokopedia pun berusaha untuk mengakali semua tantangan dan kendala yang ada, mulai dari infrastruktur hingga logistik.

“Fokus kami saat ini adalah memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa dengan menerapkan strategi lokalisasi, yaitu menempatkan merchant-merchant terbaik di spot strategis yang bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan terpencil dan memiliki akses terbatas untuk mencapai kota besar dan sulit untuk dilalui oleh logistik,” kata William.

Berbeda dengan Tokopedia, Bukalapak sendiri mengedepankan strategi growth hacking, terutama sejak kehadiran COO baru Willix Halim. Disinggung soal posisi Bukalapak saat ini yang menjadi favorit namun masih harus berbagi popularitas dengan Tokopedia, Willix mengungkapkan tidak heran ketika pada akhirnya tidak hanya Bukalapak yang unggul, tetapi juga dua bahkan tiga layanan e-commerce lainnya.

“Di Bukalapak sendiri saat ini sudah cukup ‘happy‘ dengan posisi yang ada, yaitu menjadi salah satu layanan favorit masyarakat di seluruh Indonesia. Kerja keras selama ini tentunya tidak akan berhenti dengan beragam inovasi, pilihan produk hingga strategi pemasaran yang akan terus kami berikan,” kata Willix.

Selain itu Willix juga melihat untuk ke depannya bakal muncul layanan e-commerce “niche market” yang hadir dan diperkirakan bisa tampil lebih baik di antara layanan e-commerce yang sudah ada.

“Saya melihat ke depannya akan bermunculan layanan e-commerce baru yang lebih ‘niche‘ hal tersebut tentunya bisa menjadi kompetitor yang baru dan menarik untuk diamati,” kata Willix.

Apakah Tokopedia dan Bukalapak masih mampu mempertahankan posisinya sebagai layanan e-commerce favorit di Indonesia hingga tahun 2017 mendatang? Atau akan muncul layanan e-commerce “niche market” seiring dengan tren dan demand masyarakat saat ini?.

Pada akhirnya, siapa pun pemenangnya, diharapkan layanan-layanan e-commerce lokal tersebut bisa memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat Indonesia dan mampu bersaing secara global.


Disclosure: Marsya Nabila berkontribusi dalam pembuatan artikel ini

Rayakan Ulang Tahun Pertama, Deliveree Perluas Bisnis di Indonesia

Aplikasi antar jemput barang Deliveree bulan September ini merayakan ulang tahunnya yang pertama. Startup yang berbasis di Thailand ini mengklaim telah memiliki lebih dari 150 ribu pengguna yang telah mengunduh aplikasi Deliveree dan telah memiliki lebih dari 2 ribu pengemudi yang telah terdaftar dalam aplikasi Deliveree.

Menginjak tahun kedua, Deliveree berniat untuk melancarkan bisnisnya secara masif di Indonesia, yang merupakan pasar terbesar untuk Deliveree di Asia Tenggara. Hal tersebut ditegaskan oleh Senior Manager Deliveree Nattapak Atichartakarn.

“Dibandingkan dengan Thailand dan Filipina, Indonesia adalah pasar terbesar Deliveree. Karena itu, kami berkomitmen untuk terus membantu para pemilik usaha di Indonesia lewat layanan pengiriman barang yang terpercaya dengan harga terjangkau. Kami akan terus memantapkan teknologi kami dan bekerjasama dengan lebih banyak mitra pengemudi untuk menghadirkan pengalaman pengiriman terbaik, secara transparan dan efektif,” kata Nattapak.

Selain menambah jumlah armada menjadi lebih besar hingga kapasitas 4 ton, Deliveree juga berencana untuk melakukan ekspansi ke kota lainnya di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta dan Denpasar. Hal tersebut terkait dengan strategi lokasi pengiriman jarak jauh atau long haul dan layanan Buyout feature (sewa armada harian / setengah hari).

Inovasi lainnya yang akan dikembangkan adalah menambahkan tracking COD dan POD (surat jalan) yang bisa dilakukan pelanggan langsung dari aplikasi, payment gateway, atau pembayaran dengan kartu kredit. Terakhir, fitur chatting di aplikasi yang bisa digunakan oleh pengemudi dengan pelanggan atau CS dan sebaliknya.

“Kami juga ingin membekali mitra pengemudi dengan skill tambahan untuk kebutuhan khusus dari pelanggan seperti pengiriman barang flammable, pemasangan barang (furnitur, perkakas rumah, dll), dan pengemasan barang,” kata Nattapak.

Menambah kemitraan dengan perusahaan

Selain inovasi dan tambahan layanan, Deliveree juga akan menambah jumlah kemitraan, di antaranya adalah bekerjasama dengan Ranch Market, Kerj asama dengan perusahaan telekomunikasi, auto shop, dan asuransi untuk memberikan manfaat tambahan bagi seluruh Mitra Pengemudi.

Dalam perjalanannya, semakin banyak pemilik usaha menggunakan Deliveree. Hal ini mengawali lahirnya Program Bisnis Deliveree dan penambahan armada yang bermanfaat bagi pemilik usaha dengan kapasitas berbeda, seperti sepeda motor, City Car, MPV, Van, Pickup, dan mobil Box. Deliveree juga menyediakan fitur bisnis seperti garansi kehilangan dan kerusakan barang, tagihan bulanan, pengiriman ke beberapa lokasi, dan tenaga tambahan, yang memudahkan proses pengiriman kepada pelanggan.

“Pemilik usaha memilih layanan kami karena mereka tidak perlu lagi berinvestasi untuk membeli kendaraan, membayar pegawai atau kontrak jangka panjang dengan biaya tinggi, agar keperluan pengiriman mereka terpenuhi. Deliveree menjadi solusi pengiriman bagi pemilik usaha lewat kemudahan memesan armada kapan saja, dengan harga terjangkau,” ujar Nattapak.

Meskipun telah memiliki peningkatan jumlah pengguna, mitra serta pengemudi yang bertambah dengan jumlah yang cukup signifikan, hingga kini Deliveree masih mengalami beberapa kendala yang kerap ditemui setiap harinya, diantaranya adalah kondisi jalan yang macet, pengembalian surat jalan yang menyerap banyak tenaga dan waktu dan waktu tunggu yang panjang bagi armada besar seperti truk, untuk melakukan loading /unloading. Diharapkan kedepannya dengan teknologi kendala tersebut bisa diatasi.

“Untuk 5 tahun ke depan kami berharap Deliveree bisa menjadi pilihan terdepan sebagai penyedia layanan logisik bagi para pelanggan di Indonesia,” tutup Nattapak.

Application Information Will Show Up Here

Startup Logistik Deliveree Siap Ekspansi ke Vietnam dan Malaysia Tahun Depan

Startup penyedia jasa logistik asal Thailand, Deliveree mengungkapkan paling lambat pertengahan tahun depan akan berekspansi ke dua negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Malaysia dan Vietnam. Dalam waktu yang bersamaan, Deliveree akan merambah satu kota lagi untuk Indonesia yaitu Surabaya. Saat ini, Deliveree sudah menginjakkan bisnisnya di tiga negara Thailand (Bangkok), Indonesia (Jakarta dan Bandung), dan Filipina (Manila).

Nattapak Atichartakarn, Regional Senior Manager Deliveree, mengatakan ekspansi ke negara baru merupakan langkah yang dipilih perusahaan untuk memperluas pangsa pasar. Indonesia termasuk negara dengan potensi bisnis logistik terbesar daripada negara lainnya. Hal itulah yang menjadi dasar Deliveree untuk menambah lokasi baru.

Menurutnya, Deliveree sudah memiliki satu kantor perwakilan di Vietnam namun belum beroperasi sama sekali karena masih mempelajari struktur pasar. “Dua minggu yang lalu kami baru resmikan Manila, Filipina sebagai negara ketiga. Dalam pipeline kami, Vietnam dan Malaysia jadi negara selanjutnya pada pertengahan tahun depan,” ujarnya, Rabu (10/8).

Ekspansi Deliveree di Indonesia, lanjutnya, cukup gencar. Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh Deliveree, Indonesia menyimpan potensi bisnis terbesar dibanding Thailand dan Filipina, sebesar $207 miliar. Sementara dua negara lainnya masing-masing hanya sebesar $63,2 miliar dan $29,2 miliar.

Kendati Indonesia menyimpan potensi terbesar, Indonesia sekaligus menjadi negara dengan biaya logistik terbesar pertama di antara dua negara lainnya sebesar 20% dari total biaya. Sedangkan, Thailand sebesar 15% dan Filipina sebesar 18%.

Hingga Juli, jumlah kurir yang telah bergabung di Deliveree Indonesia mencapai 2.000 orang berlokasi di Jabodetabek dan Bandung, dengan armada sepeda motor, city car, MPV, van, pick up, dan box truck. Adapun pelanggan Deliveree terdiri atas 33% korporasi, 33% pengusaha UKM, dan 33% individu.

Perubahan fokus

Nat menerangkan di awal berdiri Deliveree  lebih banyak menawarkan jasanya ke pelanggan individu. Namun, pihaknya menyadari bahwa pelanggan di segmen tersebut bukan tipe yang rutin menggunakan jasa logistik. Sebab, kebanyakan dari mereka menggunakan jasa ini untuk pindahan rumah atau apartemen, mengirim dokumen, bingkisan, dan sebagainya.

Hal ini tentu saja, bakal membuat roda bisnis Deliveree berjalan lambat. Akhirnya, perusahaan pun memutuskan untuk menambah segmen konsumen. Pelanggan korporat dan pengusaha UKM terbilang cukup rutin frekuensinya dalam menggunakan jasa logistik.

Korporat menggunakan jasa logistik untuk mengirim barang dari gudang atau pabrik ke toko, atau dari toko ke pengguna akhir. Sementara itu, pengusaha UKM menggunakan jasa Deliveree kebanyakan berasal dari usaha katering, furniture, bakery, dan fast moving consumer goods (FMCG).

Untuk dapat lebih menjangkau kebutuhan konsumen korporat dan UKM, sambung Nat, Deliveree akan menambah armada baru yakni box truck berukuran besar pada akhir tahun ini.

Sekadar informasi, Deliveree didirikan dengan pendanaan dari Inspire Ventures dan Ardent Capital senilai $2 juta. Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia pada September 2015.

Perusahaan sejenis Deliveree cukup banyak meramaikan industri logistik di Tanah Air, sebut saja Etobee, Go-Box, Grab Express, dan 21Express yang juga membuka layanan logistik berskema B2C.

Application Information Will Show Up Here

Deliveree Perluas Jangkauan ke Kota Bandung

Belum genap satu tahun beroperasi di Indonesia, startup penyedia jasa logistik asal Thailand Deliveree kini telah menambah cakupan wilayah operasional ke Bandung. Terhitung mulai hari ini (4/4), warga kota Bandung dan sekitarnya dijanjikan sudah dapat menikmati jasa antar jemput barang dari Deliveree. Sebelumnya, Deliveree juga telah meluncurkan ketersediaan armada motor untuk wilayah Jabodetabek.

Direktur Operasional Deliveree Indonesia Mega Yanuar dalam keterangannya mengatakan, “Kami sudah tidak sabar untuk hadir di Bandung dengan memberikan [berbagai] pilihan jasa pengiriman […] bagi bisnis lokal maupun masyarakat Bandung dan sekitarnya […] untuk menghemat biaya pengiriman dan mengembangkan bisnisnya.”

Mega juga yakin kehadiran Deliveree di kota Bandung dan sekitarnya ini akan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi pemilik kendaraan dan rental mobil. Oleh sebab itu, kini Deliveree juga sedang fokus mencari rekanan pengemudi di Bandung untuk menambah jumlah armada yang tersedia.

Armada yang nantinya melayani jasa antar jemput barang di Bandung adalah armada sepeda motor, city car, MPV, pick up, hingga mobil box. Sedangkan untuk area operasional, selain kota Bandung, wilayah sekitar kota Bandung seperti Cimahi, Soreang, Rancaekek, dan Lembang juga akan dapat menikmati layanan Deliveree.

Dalam waktu dekat,Deliveree juga berjanji masyarakat Bandung bisa menikmati pilihan layanan tambahan secara lengkap, seperti bantuan tambahan dan pengiriman ke beberapa lokasi.

Sejak diluncurkan pada bulan September 2015, Deliveree mengklaim telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah pelanggan maupun pemesanan. Saat ini Deliveree mengklaim telah menyediakan lebih dari 1000 armada truk, pickup, Van, MPV, dan City Car dan telah melayani seluruh area Jabodetabek.

Selain di Indonesia, untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung, Deliveree juga beroperasi di Thailand dan berencana untuk segara hadir di Filipina. Layanan Deliveree sendiri dapat dinikmati melalui aplikasi mobile yang tersedia untuk Android dan iOS.

Sebagai informasi, Deliveree tidak sendirian bermain di ranah penyedia jasa antar jemput barang berbasis teknologi. Beberapa pemain seperti Etobee, Go-jek dengan Go-Box mereka, Grab dengan Grab Express, dan 21Express yang membuka layanan logistik B2C juga turut bermain di kolam yang sama.

Application Information Will Show Up Here

Deliveree Luncurkan Layanan Pengiriman dengan Sepeda Motor di Jabodetabek

Bertujuan untuk memberikan pilihan baru untuk pelanggan, platform logistik dan transportasi di Jakarta, Deliveree mengumumkan peluncuran ratusan armada sepeda motor pada platform aplikasinya secara resmi hari ini (15/02). Hadirnya armada sepeda motor di kawasan Jabodetabek ini diharapkan bisa memberikan layanan yang lebih mudah dan cepat dengan harga bersaing kepada seluruh pelanggan bisnis maupun perorangan.

“Salah satu fokus kami adalah menawarkan berbagai jenis armada sesuai kebutuhan pelanggan dengan harga bersaing yang dihitung berdasarkan jarak tempuh, sehingga pelanggan hanya perlu membayar sesuai dengan kendaraan dan jarak pengiriman, tanpa tambahan lainnya,” ujar Mega Yanuar, Manajer Operasional Deliveree.

Sejak diluncurkan pada bulan September 2015, Deliveree mengklaim telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah pelanggan maupun pemesanan. Saat ini Deliveree telah menyediakan lebih dari 1000 armada truk, pickup, Van, MPV, dan City Car dan telah melayani seluruh area Jabodetabek.

Selama 7 hari penuh mulai pukul 7 pagi hingga 11 malam, tim Deliveree bertugas melayani pelanggan yang ingin memanfaatkan aplikasi mobile dan web platform logistik di Jakarta dan sekitarnya.

Nantinya, dengan pilihan baru ini, pelanggan bisa mengirimkan kebutuhan barang, dokumen, kebutuhan dagang, makanan, bunga, dan bingkisan kecil lainnya, yang perlu diambil dan dikirim ke seluruh Jabodetabek.

“Kendati menjadi perusahaan teknologi, tugas utama kami adalah mendengarkan setiap kebutuhan pelanggan dan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan layanan terbaik yang memenuhi kebutuhan tersebut. Jika sebelumnya pelanggan menggunakan City Car, saat ini kami memberikan pilihan baru dengan harga lebih terjangkau, lewat armada motor,” kata Mega.

Sebelumnya Go-Jek telah lebih dahulu menawarkan layanan yang serupa dengan Go-Send dan GRAB dengan layanan GrabExpress.

Tercatat sepanjang tahun 2015 telah banyak pemain baru yang mencoba untuk memberikan layanan di bidang logistik on-demand, diantaranya adalah PopBox, Etobee dan 21Express yang membuka layanan logistik B2C.

Application Information Will Show Up Here

DStour #8: Kumpulan Artwork di Kantor Deliveree

Kali ini DStour mampir ke kantor startup jasa logistik Deliveree Jakarta. Lokasinya terletak di Kemang yang sarat dengan tempat makan, lounge, cafe, dan lainnya. Mengadopsi desain kantor pusatnya di Bangkok, Thailand, Deliveree sarat dengan desain artwork ala Andy Warhol. Kantor ini menyediakan phone booth khusus, yang kedap suara, dengan desain menarik ala hotel mewah untuk kegiatan conference call. Ada pula chandelier yang disebut terinspirasi hometrees dari film Avatar. Simak liputan lengkapnya berikut ini.

Startup Penyedia Jasa Logistik Asal Thailand Deliveree Melebarkan Sayap ke Indonesia

Deliveree telah melebarkan sayap operasionalnya ke Indonesia / Deliveree Facebook

Perlahan namun pasti, industri logistik Indonesia kini mulai menggeliat di tengah-tengah pesatnya laju pertumbuhan teknologi. Beberapa pemain lokal pun mulai menunjukkan ketertarikan mereka untuk menggarap sektor ini lebih serius lagi. Kini muncul satu lagi pemain asal Thailand bernama Deliveree yang turut meramaikan gairah sektor logistik Indonesia.

Continue reading Startup Penyedia Jasa Logistik Asal Thailand Deliveree Melebarkan Sayap ke Indonesia