Dimotori Intel Generasi Ke-8, Dell XPS 13 Terbaru Makin Efisien

Dell mengawali gelaran IFA lebih cepat dari yang lain dengan memperkenalkan seri terbaru laptop XPS 13. Tiba dalam balutan warna Silver dan Rose Gold, Dell XPS 13 mendapatkan peningkatan di sisi dapur pacu, di mana kini menggunakan prosesor Intel generasi ke-8. Jika tak ada halangan, laptop ini akan diluncurkan pada tanggal 12 September mendatang.

Mengusung prosesor yang lebih baik plus dukungan Dynamic Power Mode, XPS 13 diklaim mampu memangkas konsumsi energi 44 % lebih baik ketimbang seri sebelumnya yang masih menggunakan prosesor generasi ke-7. Berkat keunggulan ini, XPS 13 mampu bertahan selama 22 jam hanya dengan satu kali isi ulang, meskipun resolusi 4K di bagian layar berpotensi menguras lebih banyak energi. Di samping bekal prosesor baru, Dell memberikan dukungan hard disk PCI Express berkapasitas lebih dari 1TB dan RAM 16GB atau lebih.

dell-xps-13_2017-08_01

Tampilan dan desain perangkat tak disentuh sama sekali. Bagian teratas dan dasar dirancang dari satu buah balok aluminium yang dipotong rapi dan presisi. Komponen fiber karbon yang menjadi kombinasinya juga mempunya kekuatan yang nyaris sama, lagi ramping dan terasa dingin saat dipegang.

dell-xps-13_2017-08_02

Jika Anda sedang memburu laptop generasi terkini, ramping tapi dengan performa yang menjanjikan, Dell XPS 13 bisa jadi penghuni daftar belanja Anda. Laptop ini dijadwalkan meluncur pada tanggal 12 September dengan banderol mulai $800.

Sumber berita Ubergizmo dan Arstechnica.

Tiba di Indonesia, Dell XPS 13 2-in-1 Ialah Laptop Convertible 13-Inci High-End Dengan Body ’11-Inci’

Jika bukan buat gaming atau didesain sebagai laptop rugged, konsumen sudah pasti mengha-rapkan desain tipis yang cantik dari produk notebook kelas premium. Bagi Dell, varian XPS-lah yang mampu menyuguhkan dua faktor itu untuk konsumen. Dan setelah rival-rivalnya menghantam pasar lewat perangkat-perangkat ultra-tipis, Dell merespons dengan menjagokan aspek fleksibilitas.

Dell XPS 13 2-in-1 18

Kurang lebih enam bulan sesudah diperkenalkan di CES 2017, Dell membawa satu anggota baru keluarga XPS ke Indonesia, sebuah perangkat convertible bernama XPS 13 2-in-1. Dell mendeskripsikannya sebagai laptop 13-inci paling kecil di dunia saat ini. Klaim tersebut punya alasan yang kuat: sang produsen PC Amerika itu berhasil memampatkan layar 13-inci ke form factor 11-inci.

Dell XPS 13 2-in-1 19

Menurut penuturan consumer country director Martin Wibisono, XPS 13 2-in-1 dirancang buat mengedepankan mobilitas maksimal, demi memenuhi kebutuhan para profesional yang dituntut selalu produktif. Meski bukan disiapkan buat menangani game-game 3D, ultrabook convertible ini merupakan salah satu perangkat paling mumpuni di kelasnya. Jika hanya untuk menjalankan konten hiburan multimedia, XPS 13 2-in-1 tak akan mengecewakan Anda.

Dell XPS 13 2-in-1 20

 

Layar & desain

Salah satu elemen penunjang hiburan, dan aspek penting bagi profesional, yang jadi perhatian Dell ialah layarnya. XPS 13 2-in-1 menyajikan panel sentuh 13,3-inci resolusi QHD+ 3200×1800p 276ppi UltraSharp. Setup ini sangat berguna bagi desainer grafis dan fotografer yang membutuhkan detail serta keakuratan warna tinggi saat mengolah foto atau gambar. Layar tersebut menghidangkan color gamut 72 persen NTSC, mempunyai tingkat kecerahan 400-nit, dan juga diproteksi Corning Gorilla Glass NBT.

Dell XPS 13 2-in-1 16

Dell XPS 13 2-in-1 14

Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana cara Dell membenamkan layar 13-inci di tubuh 11-inci? Kuncinya ada pada pemanfaatan InfinityEdge. Seperti di sejumlah perangkat XPS anyar, keberadaan InfinityEdge meminimalkan ukuran bezel – sehingga seolah-olah device tak mempunyai bingkai. Hal ini memungkinkan produsen memanfaatkan body berukuran lebih kecil.

Dell XPS 13 2-in-1 12

Dell XPS 13 2-in-1 8

XPS 13 2-in-1 adalah ultrabook convertible dengan sepasang engsel putar 360 derajat. Itu berarti, device bisa digunakan dalam empat mode: laptop, tent, mode display dan tablet. Dell juga telah memastikan rancangannya tetap mungil, ringan dan ringkas agar XPS 13 2-in-1 mudah dibawa dan diselipkan dalam tas – termasuk tote bag wanita. Laptop ini mempunyai rasio panjang dan lebar 304x199mm dengan ketebalan 8- sampai 13,7mm (di area paling tebal) serta bobot hanya 1,24-kilogram.

Dell XPS 13 2-in-1 17

Dell XPS 13 2-in-1 13

Tubuhnya tersusun dari kombinasi material aluminium – diimplementasikan pada sisi luar lid dan bagian bawah – serta serat karbon di area keyboard dan palm rest. Untuk keyboard-nya sendiri, XPS 13 2-in-1 memanfaatkan tipe chiclet enam baris tanpa numpad. Dell menempatkan touchpad di tengah-tengah wrist rest, dan tak jauh dari sana, Anda bisa menemukan sensor fingerprint. Karena mengusung InfinityEdge, webcam diposisikan di bawah layar.

Dell XPS 13 2-in-1 4

 

Dell XPS 13 2-in-1 10

 

Fitur-fitur

Fitur andalan utama XPS 13 2-in-1 memang terdapat pada fleksibilitas serta desain, tetapi Dell juga membanggakan kinerja baterainya. Ultrabook convertible ini mampu memberikan Anda keleluasaan bekerja hingga 8 jam 35 menit atau menikmati Netflix selama 7 jam 12 menit tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Terdapat pula Hybrid Adapter dan power bank opsional yang bisa menambahkan durasi baterai sampai 11 jam.

Dell XPS 13 2-in-1 13

Dell XPS 13 2-in-1 turut dibundel bersama Dell Active Pen, yaitu stylus yang dapat bekerja layaknya pena sungguhan. Aksesori ini bisa membaca 2048 level tekanan, sehingga proses menulis ataupun menggambar di atas layar terasa sangat natural. Di sesi uji coba singkat, tekanan pada Active Pen yang saya lakukan di layar akan membuat goresan tinta digital jadi lebih kuat dan tebal.

Dell XPS 13 2-in-1 15

Dell XPS 13 2-in-1 2

Dan dengan integrasi Windows 10 Pro, XPS 13 2-in-1 siap menghidangkan fitur-fitur yang ada di sistem operasi Microsoft itu, salah satunya adalah Windows Hello. Selain memperkenankan Anda log-in lewat sentuhan jari, kamera di sana kabarnya mampu mengenal wajah pemiliknya dan mempersilakannya masuk (menurut product marketing manager William Hartoyo, kemampuan ini akan hadir menyusul via update).

Dell XPS 13 2-in-1 9

Dell XPS 13 2-in-1 10

 

Spesifikasi hardware

Dell membekali XPS 13 2-in-1 dengan prosesor Intel Core i7-7Y75 berkecepatan maksimal 3,6GHz, GPU integrated Intel HD Graphics 615, RAM 16GB, dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 512GB. Laptop memanfaatkan struktur tanpa fan sehingga ia bekerja dengan hening. Dan lewat desain unik di bagian dalam, Dell memastikan agar suhu palm rest tetap sejuk di kisaran 30 derajat Celcius.

Dell XPS 13 2-in-1 11

Dell XPS 13 2-in-1 3

Untuk konektivitas fisik, Dell menbubuhkan port USB type-C 3.1, port Thunderbolt 3, card reader MicroSD, port audio 3.5mm, serta tak lupa melengkapinya dengan Wi-Fi Intel 8265 802.11ac dan Bluetooth 4.2.

Dell XPS 13 2-in-1 5

Harga & ketersediaan

Dell XPS 13 2-in-1 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Untuk memiliki produk premium cantik ini, Anda perlu menyiapkan jumlah uang yang cukup besar. Laptop convertible tersebut dibanderol seharga mulai dari Rp 28 juta. Dengan membelinya, Anda juga diberikan akses ke layanan pelanggan ’24/7′ Dell Premium Support.

Seorang model memamerkan ultrabook convertible Dell XPS 13 2-in-1.

Pengapalan PC di Kuartal Kedua 2017 Kembali Turun, HP Salip Lenovo ke Posisi Pertama

Lesunya penjualan PC bukan lagi cerita baru. Beberapa tahun lalu, penurunan angka distribusi membuat banyak orang berpikir bahwa era komputer personal akan segera berakhir, digantikan oleh perangkat-perangkat berukuran kecil yang lebih fleksibel dan ekonomis. Nyatanya PC tidak sekarat, ekosistemnya perangkat olah data ini hanya mengalami revolusi.

Namun jika sekedar menakar dari penjualan komputer ‘tradisional’, angkanya memang menurun. Berdasarkan data dari Gartner, distribusi PC kembali melemah di kuartal kedua tahun 2017. Itu berarti, pengapalan komputer personal terpantau menyusut 11 kuartal berturut-turut. Persentasenya cukup signifikan, yakni 4,3 persen ke angka 61,1 juta unit, rekor paling buruk sejak tahun 2007.

Terhitung di triwulan pertama 2017, penurunan distribusi dialami oleh hampir semua vendor PC besar, seperti Lenovo, Apple, Asus dan Acer. Hanya HP dan Dell yang mengalami peningkatan. Menariknya lagi, dua perusahaan inilah yang merasakan efek naiknya pengapalan selama lima kuartal. Di triwulan terakhir ini, HP dan Dell memperoleh kenaikan masing-masing sebesar 3,3 persen dan 1,4 persen.

Lenovo yang dahulu menempati urutan pertama sebagai brand PC terbesar terperosok 8,4 persen, sehingga posisi bergengsi itu berhasil direbut oleh HP dengan market share 20,8 persen versus 19,9 persen. Acer dan Asus sendiri dihantam turunnya pengapalan sebesar 12,5 dan 10,3 persen.

Data dari IDC cukup serasi dengan Gartner, juga memperlihatkan keberhasilan HP menyusul Lenovo, dengan angka kenaikan/penurunan yang kurang lebih sama. Perbedaan terbesar dari kalkulasi mereka ada pada Apple. Menurut pemaparan Gartner, pengapalan komputer Apple berkurang 0,4 persen, sedangkan berdasarkan IDC, angkanya malah meningkat 1,7 persen.

Jadi sekali lagi, apakah PC betul-betul sedang sekarat? Tidak juga, jika kita beralih ke informasi dari Jon Peddie Research. Tim analis di sana menyampaikan bahwa keuntungan dari penjualan hardware PC diperkirakan bakal mencapai US$ 856 juta di tahun 2017, dengan lonjakan per tahun (CAGR) yang mencengangkan di 42 persen. Menurut JPR, faktor pendorong perkembangannya adalah eSport.

Kabarnya, kepopularitasan eSport memicu pembelian hardware dan periferal oleh konsumen-konsumen baru – misalnya layar beresolusi/refresh rate tinggi, keyboard dan mouse, headphone, hingga unit PC gaming siap pakai. Nilai transaksinya tidak tanggung-tanggung, sering kali melampaui US$ 1.000.

JPR mengestimasi, angka pembelian hardware PC berpotensi menyentuh US$ 2,2 miliar di tahun 2020. Dan jika kita memasukkan nilai dari iklan, software, dan pemasukan dari event dalam perhitungan tersebut, Jon Peddie Research yakin nilai pasar hardware PC saat ini telah menembus US$ 1,5 miliar.

Sumber: VentureBeat. Gambar header: Flickr.

Asus, Dell dan Lenovo Pamerkan Headset Windows Mixed Reality Mereka

Dalam konferensi developer Microsoft Build beberapa pekan lalu, kita sudah melihat penampakan dari headset Windows Mixed Reality besutan Acer dan HP. Namun ternyata dua pabrikan itu tidak sendirian; Asus, Dell dan Lenovo juga sudah menyiapkan headset mixed reality-nya masing-masing yang sempat dipamerkan pada ajang Computex 2017.

Microsoft sepertinya telah menetapkan sejumlah standar terkait desain. Hal ini terbukti dari desain strap yang mirip pada semua headset yang telah diumumkan, yang mengitari bagian dahi sampai ke belakang kepala, dengan distribusi berat yang seimbang.

Dell Windows Mixed Reality Headset / Microsoft
Dell Windows Mixed Reality Headset / Microsoft

Headset buatan Asus menurut saya adalah yang paling keren penampilannya, dengan motif poligon pada panel depannya. Di saat yang sama, Dell justru mengambil pendekatan yang lebih minimalis, seperti terlihat pada headset-nya yang serba putih dan simpel.

Lenovo di sisi lain mengikuti jalur yang lebih generik. Desain headset-nya kelihatan paling mirip seperti milik Acer dan HP. Microsoft tidak merincikan spesifikasi ketiganya seperti apa, akan tetapi saya kira tidak jauh berbeda dari punya Acer dan HP.

Lenovo Windows Mixed Reality Headset / Microsoft
Lenovo Windows Mixed Reality Headset / Microsoft

Satu hal yang bisa dipastikan, kelima headset ini sama-sama menawarkan kapabilitas tracking luar-dalam yang terintegrasi. Jadi tanpa bantuan perangkat eksternal, headset sudah bisa melakukan tracking six degrees of freedom (6DOF), dan beberapa model bahkan datang bersama sepasang motion controller.

Sejauh ini belum ada keterangan mengenai harga dari ketiga headset mixed reality ini. Microsoft sebenarnya baru menarget kalangan developer sebelum melepasnya ke publik dengan ekosistem konten yang sudah cukup luas.

Sumber: Microsoft via Engadget.

Dell Luncurkan Inspiron Gaming Desktop dan Dua AIO Baru

Pada acara Computex 2017 yang dihelat di Taiwan, Dell telah menyiapkan tiga amunisi baru untuk mencuri perhatian. Ketiganya adalah Inspiron Gaming Desktop, Inspiron 27 7000 AIO dan Inspiron 24 5000 AIO.

Dell Inspiron Gaming Desktop

Pertama kalinya dalam sejarah, Dell meluncurkan sebuah gaming desktop untuk lini Inspiron. Tidak tanggung-tanggung, Dell telah membekalinya dengan spesifikasi yang cukup istimewa, dengan jaminan bahwa perangkat siap menyuguhkan pengalaman VR gaming yang mulus.

Dell Inspiron Gaming Desktop / Dell
Dell Inspiron Gaming Desktop / Dell

Konfigurasi termahalnya ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen 7, GPU Nvidia GeForce GTX 1060 atau AMD Radeon RX580, RAM DDR4 32 GB dan SSD sebagai media penyimpanannya. Semuanya disimpan dalam casing minimalis yang masih menunjukkan karakteristik gaming, terutama berkat bagian samping yang transparan dan pencahayaan serba biru.

Dell pun turut menyiapkan konfigurasi terendah yang mencakup prosesor AMD A10, GPU AMD Radeon RX560, RAM 8 GB dan HDD berkapasitas 1 TB. Dell akan memasarkannya dalam beberapa minggu ke depan seharga $600, namun untuk konfigurasi termahalnya tadi Anda harus menyiapkan mahar kira-kira di atas $2.000.

Dell Inspiron 27 7000 AIO

Dell Inspiron 27 7000 AIO / Dell
Dell Inspiron 27 7000 AIO / Dell

Perangkat ini menjadi all-in-one PC pertama yang mengadopsi layar Infinity Edge, dengan bezel super-tipis seperti seri laptop Dell XPS. Panel IPS berukuran 27 incinya bisa dikonfigurasikan hingga beresolusi 4K.

Performanya disokong oleh pilihan prosesor AMD Ryzen 5 atau Ryzen 7 dan kartu grafis Radeon RX560 atau RX580, siap menemani pengguna dalam sesi VR gaming. Soal penyimpanan, Dell menawarkan opsi dual drive yang mencakup HDD dan SSD.

Perangkat ini rencananya juga akan dipasarkan dalam beberapa minggu ke depan, dengan banderol harga mulai $1.000.

Dell Inspiron 24 5000 AIO

Dell Inspiron 24 5000 AIO / Dell
Dell Inspiron 24 5000 AIO / Dell

Sama seperti kakaknya yang lebih besar di atas, AIO ini juga mengemas layar dengan bezel super-tipis di sekitarnya. Layar sentuhnya ini masih menggunakan panel IPS dengan field of view yang sangat luas, tapi resolusinya terbatas di angka 1080p saja.

Spesifikasinya lebih malu-malu, dan tidak diperuntukkan virtual reality: prosesor AMD seri A generasi ketujuh (bukan Ryzen), didukung oleh GPU Radeon RX560. Namun demikian harganya juga lebih terjangkau di angka $700.

Sumber: Microsoft dan The Verge.

Lewat Inspiron 15 Gaming, Dell Tak Mau Tanggung-Tanggung Dalam Manjakan Gamer Indonesia

Dell mungkin belum punya rencana buat membawa kembali Alienware ke Indonesia, namun tak berarti sang produsen PC asal Amerika itu mengacuhkan potensi industri gaming di tanah air. Di kuartal pertama 2016, Dell mengenalkan sebuah laptop gaming entry level dengan penawaran yang cukup atraktif. Dan di tahun ini, Dell lebih serius lagi dalam melangkah.

Dell Inspiron 15 Gaming 16

Di tengah hebohnya pengenalan XPS anyar dan Dell Canvas di CES 2017 kemarin, salah satu device tampak mencolok dengan penampilan merah-hitamnya: sebuah laptop gaming non-Alienware, kemampuan hardware-nya dipamerkan dengan menjalankan ReCore. Perangkat ini sebetulnya masih merupakan anggota dari keluarga Inspiron. Melihat penyajiannya, saat itu saya berasumsi, ada peluang produk inilah yang nantinya akan Dell hadirkan buat berkompetisi di arena pacu gaming notebook nusantara.

Dell Inspiron 15 Gaming 14

Tepat di hari Selasa 4 April 2017 kemarin, Dell resmi meluncurkan Inspiron 15 seri 7000 di Indonesia. Sang produsen menjelaskan, strategi ini adalah respons dari meroketnya kepopularitasan PC gaming, sekarang kabarnya berada di rekor tertinggi. Penjualan hardware secara global diprediksi akan menembus angka US$ 35 miliar di 2018 – setelah sebelumnya melewati US$ 30 miliar di 2016. Notebook spesialis gaming belakangan juga jadi semakin terjangkau berkat ketersediaan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti.

Dell Inspiron 15 Gaming 17

Dell Inspiron 15 Gaming 19

Berbicara desain, Inspiron 15 7576 lebih merepresentasikan perangkat gaming sejati. Dell memberikan Anda dua pilihan warna: Inspiron 15 Gaming dengan sisi luar merah atau hitam. Kedua model memiliki grille lebar berpola segitiga di bawah depan, lalu Dell membubuhkan dua lubang heat sink di ujung bagian belakang. Baik grille maupun celah pembuangan panas didekorasi oleh warna merah.

Dell Inspiron 15 Gaming 12

Untuk metode input utama, Dell menyajikan papan ketik ber-layout lengkap dengan tombol chiclet. Keyboard tersebut dibekali LED backlight sehingga Inspiron 15 tetap efektif buat menemani Anda ber-gaming di ruang bercahaya redup. Touchpad-nya cukup lebar, disejajarkan dengan sisi kiri tombol spasi – posisinya sedikit condong ke sebelah kiri wrist rest.

Dell Inspiron 15 Gaming 10

Dell Inspiron 15 Gaming 2

Mempunyai dimensi 38,48×27,48×2,54-sentimeter, Inspiron 15 Gaming memang belum masuk ke kategori ultra-thin, tapi jika dibandingkan dengan notebook gaming lain, produk racikan Dell ini terbilang ramping. Komponen layar dan bagian keyboard tersambung via satu engsel panjang. Dan karena ukurannya tidak terlalu kecil, produsen bisa membubuhkan konektivitas fisik yang lengkap: di sana Anda bisa menemukan tiga buah port USB 3.0, HDMI 2.0, card reader SD/MMC, LAN, serta port audio 3,5mm.

Dell Inspiron 15 Gaming 3

Dell Inspiron 15 Gaming 1

Sesuai namanya, Dell Inspiron 15 Gaming 7576 menghidangkan layar LED seluas 15,6-inci. Panel tersebut berjenis anti-glare, memiliki resolusi 1920x1080p. Di sesi tanya jawab, saya mencoba menggali lebih dalam spesifikasi dari panel tersebut, dan menemukan bahwa Dell mengusung tipe ‘standar’ dengan refresh rate 60Hz tanpa kehadiran teknologi G-Sync. Namun buat produk gaming kelas menengah, saya rasa kekurangan kecil ini bisa dimaklumi.

Dell Inspiron 15 Gaming 9

Dell Inspiron 15 Gaming 4

Di kelas notebook gaming 15-inci, kompetisi memang sangat ketat dan Dell tahu mereka harus menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Salah satu fitur andalan di Inspiron 15 Gaming adalah sistem pendinginnya. Laptop ini memanfaatkan dua buah fan terpisah berdiameter kurang dari 25mm untuk mendinginkan CPU dan GPU, dipadu pipa pendingin yang lebih panjang dan tebal. Grille di depan punya dua peran: sebagai lokasi speaker serta juga jalan masuk aliran udara. Selanjutnya, udara panas dibuang ke arah belakang.

Dell Inspiron 15 Gaming 6

Fitur menarik lain dari Inspiron 15 Gaming terletak pada daya tahan baterai. Laptop menyimpan kapabilitas GeForce Battery Boost, memungkinkan gamer menikmati permainan lebih lama dengan performa ‘cukup memuaskan’ di 30 frame rate per detik ketika device tidak tersambung ke sumber listrik – didemonstrasikan lewat kemampuan notebook menangani Battlefield 1. Berdasarkan uji coba lab, Inspiron 15 Gaming diklaim bisa menghidangkan permainan hingga tiga jam lebih hanya berbekal baterai.

Dell Inspiron 15 Gaming 8

Dell menawarkan beberapa konfigurasi Inspiron 15 Gaming. Anda bisa memilih versi dengan prosesor Intel Core i7-7700HQ atau i5-7300HQ, RAM DDR4 4GB sampai 16GB, penyimpanan SSD 256GB atau hard drive 1TB, dan kartu grafis GeForce GTX 1050 atau GTX 1050 Ti. Komposisi ini sudah lebih dari cukup buat melahap permainan-permainan baru serta judul-judul kompetitif. Sayangnya tak seperti sejumlah rivalnya, Inspiron 15 7576 belum dilengkapi software penunjang game khusus ataupun fitur overclock instan.

Dell Inspiron 15 Gaming 11

Di live demo, laptop ini sama sekali tak kesulitan menjalankan Overwatch dan Forza Motorsport 6 Apex di setting grafis high dengan resolusi full-HD. Saya juga sempat menjajal langsung GRID Autosport di sana, dan game tersuguh optimal. Buat melengkapi pengalaman hiburan, Dell turut membubuhkan rangkaian speaker di depan, sebuah subwoofer, dibantu software Waves MaxxAudio Pro.

Dell Inspiron 15 Gaming 5

Dell Inspiron 15 Gaming 20

Notebook Dell Inspiron 15 Gaming sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dijajakan dari harga Rp 12,6 juta hingga Rp 18 juta. Dengan membelinya, Anda juga memperoleh Dell Premium Support, di mana para teknisi siap menjawab pertanyaan pelanggan via telepon kapanpun (24/7), membantu diagnosis jarak jauh, hingga memberikan layanan perbaikan di tempat.

Dell Inspiron 15 Gaming 13

Dell Inspiron 15 Gaming 7

Dell Luncurkan Chromebook 11 Convertible yang Kompatibel dengan Aplikasi Android

Tahun 2017 bisa menjadi tahun mencuatnya popularitas Chromebook. Salah satu alasan utamanya adalah kompatibilitas dengan aplikasi Android yang dipastikan bakal menjadi standar untuk semua Chromebook keluaran tahun ini. Alasan lainnya, desain hardware Chromebook jadi lebih variatif dari sebelum-sebelumnya.

Tidak percaya? Lihat saja Chromebook terbaru besutan Dell. Perangkat berukuran ringkas ini memiliki layar sentuh 11 inci yang bisa dilipat dan digunakan layaknya sebuah tablet. Desain semacam ini tidak mungkin bisa terwujud seandainya Google tidak menghadirkan kompatibilitas aplikasi Android itu tadi – hal yang sama juga berlaku untuk Samsung Chromebook Plus.

Dell merancang Chromebook 11 Convertible secara spesifik untuk aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah. Itulah mengapa keyboard dan trackpad-nya sudah “disegel” supaya tidak kenapa-kenapa saat ketumpahan minuman. Bagian sisinya pun juga dilapisi karet agar bisa lebih tahan banting.

Spesifikasinya tidak ada yang istimewa – wajar mengingat ia merupakan sebuah Chromebook. Namun seandainya Anda meninginkan prosesor Intel Celeron yang lebih baru dalam bodi yang sama serta OS Windows 10, Anda diminta untuk melirik Latitude 11 Convertible. Bonus lain yang varian Latitude itu bawa adalah kamera belakang dan dukungan pengoperasian berbasis stylus.

Dell Latitude 11 Convertible mengusung prosesor yang lebih baru, OS Windows 10, kamera belakang dan dukungan stylus / Dell
Dell Latitude 11 Convertible mengusung prosesor yang lebih baru, OS Windows 10, kamera belakang dan dukungan stylus / Dell

Soal harga, Dell Chromebook 11 Convertible dibanderol $349, sedangkan Latitude 11 Convertible seharga $579. Keduanya akan dilepas ke pasaran mulai 7 Februari mendatang.

Bersamaan dengan itu, Dell turut memperkenalkan dua Chromebook lain, yakni Chromebook 11 dan Chromebook 13. Keduanya pada dasarnya merupakan kembaran Latitude 11 dan Latitude 13, namun yang mengusung prosesor lebih inferior dan sistem operasi Chrome OS.

Harga masing-masing laptop adalah $219 untuk Chromebook 11, $299 untuk Chromebook 13, $349 untuk Latitude 11 dan $519 untuk Latitude 13. Keempatnya juga akan dipasarkan mulai tanggal 7 Februari.

Sumber: The Verge.

Dell Luncurkan XPS 27 AIO PC dan Monitor Beresolusi 8K

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, Dell cukup sibuk memperkenalkan sejumlah perangkat baru dalam ajang Consumer Electronics Show yang dihelat di kota Las Vegas. Mulai dari XPS 13 2-in-1, Dell Latitude 5285 2-in-1, dan kini sebuah AIO PC baru bernama XPS 27.

Namun sejak Microsoft memperkenalkan Surface Studio Oktober silam, Dell sejatinya butuh dari sekadar AIO biasa untuk bisa bersaing di segmen ini. Dell pun mengambil rute yang tidak biasa, menitikberatkan sektor audio guna menciptakan AIO yang benar-benar all-in-one, alias tidak membutuhkan speaker tambahan untuk bisa menyajikan pengalaman multimedia yang maksimal.

Total ada 10 unit speaker yang tertanam dalam bodi Dell XPS 27; enam menghadap ke depan, sedangkan sisanya dihadapkan ke bawah, serta meliputi sepasang passive radiator guna menyuguhkan dentuman bass yang membahana.

Dell tidak segan menyebut kualitas audio XPS 27 sebagai yang terbaik di kategori AIO. Mereka bahkan mengklaim suara yang dihasilkan XPS 27 dua kali lebih keras ketimbang Apple iMac 27 inci, dan bass-nya 10 kali lebih mantap ketimbang HP Envy 27.

Berbekal 10 unit speaker, Dell XPS 27 mengklaim kualitas suara paling superior di kategori AIO PC / Dell
Berbekal 10 unit speaker, Dell XPS 27 mengklaim kualitas suara paling superior di kategori AIO PC / Dell

Beralih ke layar, Dell tetap mempertahankan teknologi Infinity Edge yang dipopulerkan oleh lini laptop XPS. Layar 27 inci yang nyaris tidak ber-bezel tersebut bisa dikonfigurasikan dengan panel beresolusi 4K. Dell pun juga menawarkan varian XPS 27 yang tidak dibekali layar sentuh, tapi dengan tingkat kecerahan layar lebih tinggi.

Untuk varian yang mengusung layar sentuh, posisi layarnya bisa diubah-ubah dan dimiringkan hingga hampir mendatar layaknya Microsoft Surface Studio. Konsekuensinya, varian berlayar sentuh ini berbobot jauh lebih berat; 17 kg dibanding 13 kg untuk yang non-sentuh.

Pada konfigurasi termahalnya, dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Core i7-6700 (bukan Kaby Lake), RAM DDR4 32 GB (bisa ditambah lagi hingga 64 GB), dan SSD berkapasitas maksimum 2 TB plus M.2 SSD hingga 1 TB ekstra. Di sektor grafis, XPS 27 mengandalkan GPU AMD R9 M470X, lalu menyusul ke depannya adalah R9 M485X yang lebih kencang lagi.

Konektivitasnya meliputi sepasang port USB-C/Thunderbolt 3, lima USB 3.0, HDMI, Ethernet, SD card reader dan jack headphone. XPS 27 saat ini sudah mulai dipasarkan seharga $1.499 untuk konfigurasi terendahnya.

Dell UP3218K

Dell UP3218K / Dell
32 inci, 7680 x 4320 pixel, 280 ppi / Dell

Selain XPS 27, Dell juga mengungkap sebuah monitor yang super-istimewa. Istimewa karena monitor bernama UP3218K ini mengemas panel 32 inci beresolusi 8K, dengan 1,07 miliar warna yang mencakup 100 persen spektrum warna AdobeRGB dan sRGB. Semuanya dikemas dalam konstruksi aluminium yang tampak premium.

Panel 8K yang dimaksud memiliki resolusi tepatnya 7680 x 4320 pixel, dengan kerapatan pixel 280 ppi. Jika ditotal, jumlah pixel yang disajikan sama dengan empat monitor 4K sekaligus, atau 16 monitor full-HD, Tentu saja, Anda membutuhkan PC dengan spesifikasi yang tidak kalah istimewa untuk bisa memroses semua pixel tersebut, utamanya di sektor GPU.

Tentu saja, monitor kelas berat ini tidak untuk semua orang. Banderol harganya adalah indikasinya, dimana Dell akan memasarkan monitor ini mulai 23 Maret mendatang seharga $4.999. Yup, dengan harga segitu, Anda bisa mendapatkan gaming PC paling high-end dari merek sekelas Alienware.

Sumber: The Verge 1, 2.

Dell Latitude 5285 2-in-1 Resmi Diperkenalkan, Ini Spek Unggulannya

Perangkat 2-in-1 dengan fungsi ganda bukanlah konsep baru. Sejumlah pabrikan sudah banyak menawarkan perangkat jenis ini. Tapi jika Anda hanya tertarik dengan perangkat bermerk Dell, kabar ini harusnya pas untuk Anda, karena Dell baru saja mengumumkan kehadiran tablet 2-in-1, Latitude 5285. Dan mengingat perangkat menggunakan label Latitude, maka seharusnya ia datang dengan sejumlah fitur yang ditujukan untuk kalangan bisnis.

Dell Latitude 5285 diperkenalkan dengan sejumlah fitur untuk pengguna bisnis, seperti pemindai sidik jari, pembaca smartcard dan juga beberapa piranti lunak yang berkaitan dengan keamanan, seperti Endpoint Security Suite Enterprise, Threat Defense, Protected Workspace, Secure Lifecycle, MozyPro, MozyEnterprise, dan lain-lain. Semua fitur tersebut dirancang untuk meningkatkan aspek keamanan perangkat secara keseluruhan.

Sementara dalam hal piranti keras, Dell Latitude 5285 mengemas layar 12,3 inci yang memiliki resolusi full HD. Performanya dilahap oleh prosesor Intel generasi ketujuh Core i7 yang disandingkan dengan grafis HD Graphic 620. Demi memberikan opsi yang lebih fleksibel, Dell menawarkan beberapa kapasitas penyimpanan mulai 256GB SATA SSD, 1TB PCIe NVMe SSD, atau 512GB PCIe OPAL SED M.2280. Opsi konektivitas yang dihadirkan mencakup  2x2ac Wi-Fi, sebuah port USB 3.0, dua buah port USB Type-C, dan opsi 4G/LTE serta dukungan WiGig.

Menjalankan sistem operasi Windows 10, Dell Latitude 5285 mendukung tambahan keyboard eksternal yang dijual terpisah. Dell menjadwalkan penjualan tablet ini mulai tanggal 28 Februari dengan harga $889 untuk varian dasar.

Sumber berita Mspoweruser.

Dell Siap Luncurkan Laptop Convertible XPS 13 2-in-1

Ringkas, ramping dan mempunyai layar benar-benar dari ujung ke ujung, Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop terbaik yang bisa dibeli konsumen. Tapi itu sudah hampir dua tahun yang lalu, untuk tahun yang baru ini Dell telah menyiapkan suksesornya yang membawa upgrade yang sudah dinanti-nanti.

Ia adalah Dell XPS 13 2-in-1. Dari namanya, bisa kita ketahui bahwa ia merupakan laptop berjenis hybrid atau convertible, dimana layarnya bisa dilipat 360 derajat sehingga perangkat dapat digunakan layaknya sebuah tablet. Menariknya, layar Infinity Edge yang membentang dari ujung ke ujung tersebut masih terus dipertahankan pada desain bodi baru ini.

Desain convertible ini pastinya akan menjadikan fungsionalitas layar sentuh XPS 13 jadi lebih maksimal. Ringkas dan ramping merupakan salah satu kriteria paling utama yang diincar dari sebuah tablet, dan XPS 13 sendiri sebenarnya sudah memenuhi kriteria tersebut.

Dell sebenarnya belum memperkenalkan perangkat ini secara resmi, hanya saja mereka tidak sengaja mencantumkannya di situsnya. Sejauh ini belum ada informasi mendetail yang diberikan, terkecuali opsi layar dengan resolusi paling tinggi QHD+ (3200 x 1800 pixel). Spesifikasi lengkapnya kemungkinan besar akan sama seperti varian teranyar XPS 13 yang mengusung prosesor Kaby Lake.

Soal harga, pastinya XPS 13 2-in-1 akan duduk di kategori premium dengan banderol $1.000 ke atas. Kemungkinan perangkat ini akan diresmikan pada ajang CES 2017 yang akan berlangsung pada 5 – 8 Januari mendatang.

Sumber: Windows Central.