Facebook, Bukalapak Launch Advertising Service

Aiming to support local micro, small and medium enterprises (MSMEs), Facebook and online marketplace Bukalapak have teamed up to launch an advertising service called BukaIklan.

This new service has attracted 200 subscribers within a month, mostly from the fashion and automotive industries.

“Currently, Bukalapak has a total of one million sellers, nine million users and 70 products. The partnership aims to optimize local MSMEs’ sales and marketing,” said Bukalapak COO Willix Halim.

BukaIklan works similarly to Facebook ads. Depending on their budget, users can subscribe to services costing between Rp 250,000 (US$18.44) and Rp 2,500,000. Before subscribing, however, users need to ensure they have adequate funds in the e-commerce’s e-wallet service BukaDompet.

The advertisements will be automatically shown in Facebook’s newsfeed, based on the budget set by BukaIklan users. Facebook users will be able to see the ad details in the product’s page. BukaIklan’s subscribers can check the promotion activity through a dashboard provided by Bukalapak.

For each subscriber in BukaIklan, Bukalapak will obtain a 10 percent management fee until December. From December onwards, the share will increase to 20 percent.

“We realize that local customers have frequently purchased products from their mobile devices. BukaIklan aims to create a new opportunity for MSMEs,” said Facebook Indonesia SMB market development head Waizly Darwin.

Bukalapak is targeting to attract 88 million Facebook users through this collaboration. In the future, if there’s a significant contribution from BukaIklan, the online store plans to expand the partnership with other advertising channels or brands.


Disclosure: The original article is in Indonesian and syndicated in English by The Jakarta Post

Facebook dan Bukalapak Hadirkan Kanal Pemasaran BukaIklan

Upaya Facebook untuk memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM di tanah air semakin agresif dilancarkan. Kali ini menggandeng platform marketplace terkemuka yaitu Bukalapak. Dengan mengusung nama Bukaiklan, semua penjual yang telah bergabung sebagai pelapak di Bukalapak bisa menggunakan fitur terbaru ini dengan harga khusus.

Kerja sama antara Facebook dengan Bukalapak merupakan yang pertama kali dilakukan untuk mendorong kegiatan promosi kedua belah pihak. Selanjutnya jika terlihat bisa memberikan kontribusi yang besar untuk Bukalapak akan dibuka lebih banyak lagi kerja sama dengan platform pemasaran (Ads) dengan brand lainnya.

“Dengan jumlah pelapak di Bukalapak yang mencapai 1 juta pelapak dari total 9 juta pengguna dan lebih dari 70 produk ditambah dengan jumlah pengguna Facebook yang besar, maka kerja sama ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi pemasaran dan penjualan produk UKM Indonesia khususnya di Bukalapak,” kata COO Bukalapak Willix Halim.

Sejak diluncurkannya fitur ini satu bulan lalu, Bukalapak mengklaim telah memiliki sekitar 200 subscriber dari pelapak Bukalapak di seluruh Indonesia. Bukalapak juga mencatat kebanyakan pelapak yang tertarik untuk menggunakan fitur BukaIklan adalah pelapak dengan kategori produk seperti busana hingga otomotif. Diharapkan dengan adanya fitur ini, bisa dilihat lebih spesifik lagi, pelapak seperti apa yang tertarik dan produk apa yang diminati oleh pembeli.

Keuntungan BukaIklan dibanding Facebook Ads

Pelapak yang tertarik menggunakan fitur BukaIklan bisa menentukan pilihan harga mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 2,5 juta. Pelapak hanya perlu memastikan bahwa saldo di BukaDompet cukup untuk berlangganan fitur ini.

Iklan akan otomatis muncul pada newsfeed Facebook dan selanjutnya pengguna yang ingin melihat lebih detil akan diarahkan kepada halaman produk. Nantinya aktifitas pemasaran bisa dilihat di dashboard khusus yang disediakan oleh Bukalapak. Iklan akan ditampilkan di newsfeed Facebook secara acak sesuai dengan budget yang dpilih oleh pelapak.

“Kami menyadari bahwa para konsumen di Indonesia unggul dalam penggeseran perilaku membeli melalui mobile. Peluncuran fitur terbaru BukaIklan ini bertujuan untuk membuka peluang baru bagi UMKM,” kata Head of SMB Market Development Facebook Indonesia Waizly Darwin.

Setiap subscriber baru yang mendaftar di BukaIklan, Bukalapak akan mendapatkan 10% management fee selama masa promosi yang berlaku hingga akhir bulan Desember 2016. Usai masa promosi management fee yang dikenakan oleh Bukalapak akan berubah menjadi 20%.

Fitur ini merupakan channel baru yang bisa dikembangkan Bukalapak untuk mendapatkan profit dari pelapak sekaligus membantu kegiatan pemasaran menjadi lebih masif.

Dari sisi layanan, BukaIklan Facebook di Bukalapak tidak jauh berbeda dengan Facebook Ads yang bisa digunakan secara umum, namun Bukalapak mengklaim perbedaan tersebut justru terdapat dalam targeting dari audience, yang selama ini telah dimiliki oleh Bukalapak dan Facebook. Bukalapak sendiri menargetkan 88 juta pengguna Facebook di Indonesia dari kerja sama ini.

Application Information Will Show Up Here

Melihat Efektivitas Iklan Mobile dari Pola Pengguna Aplikasi di Indonesia

Bagi pengembang aplikasi mobile, salah satu kanal pendapatan yang paling umum digunakan ialah melalui iklan. Memang tak banyak pilihan untuk sebuah aplikasi yang diluncurkan secara gratis, umumnya pendapatan pengembang diambil dari konten premium, penjualan merchandise atau iklan. Tetapi metode iklan paling banyak diminati, selain bekerja otomatis, iklan juga memberikan nilai yang cukup signifikan ketika aplikasi mendapatkan jumlah unduhan dan penggunaan yang tinggi.

Namun jika melihat dari perspektif pengguna, apakah iklan sejatinya efektif? Ada dua sudut pandang jika kita membahas seputar kebermanfaatan iklan mobile ini, dari sisi pengembang dan dari sisi pengiklan. Dari sisi pengembang sudah jelas iklan menjadi income menjanjikan. Namun dilihat dari sisi pengiklan, hal ini perlu ditelisik lebih lanjut. Mobile advertising menjadi salah satu fokus survei yang dilakukan JakPat baru-baru ini. Dalam survei tersebut tersaji hasil menarik dari ratusan responden pengguna smartphone di Indonesia

(1) Melihat konten iklan tapi mengabaikan –strategi penempatan iklan untuk kenyamanan pengguna

Dari total responden survei tersebut, 88 persen mengaku ketika menggunakan aplikasi mobile yang terkoneksi dengan internet, mereka sering kali menemui iklan digital yang muncul. Kebanyakan mereka melihat secara seksama adanya iklan ketika penempatannya di atas, di bawah dan dalam bentuk pop ads. Kendati demikian, kebanyakan dari mereka (tepatnya 94 persen responden yang mengatakan menyadari adanya iklan) merasa terganggu. Sebanyak 77 persen terganggu oleh pop ads, 68 persen oleh iklan yang tidak bisa di-skip dan 24 persen dari iklan yang muncul di atas atau di bawah laman aplikasi.

Hal ini memberikan sedikit pemahaman kepada kita sebagai pengembang aplikasi untuk lebih jeli dalam menaruh tata letak iklan pada aplikasi. Dari persentase tersebut, bisa dikatakan bahwa iklan yang muncul sudut atas dan bawah aplikasi masih cukup dimaklumi, tidak membuat pengguna aplikasi merasa terganggu. Namun pada dasarnya kesabaran pengguna tersebut akan berbanding lurus dengan kualitas konten aplikasi yang dikembangkan. Jika aplikasi berbobot atau memiliki daya tarik yang tinggi, iklan pun akan dimaklumi untuk ditunggu. Namun sebagai aplikasi rilisan baru, maka hal ini perlu dipertimbangkan.

(2) Efektivitas iklan terhadap capaian pemasaran masih tergolong rendah di Indonesia

Hanya 20 persen dari total responden yang mengaku melihat iklan dengan berbagai alasan membuka tautan yang disajikan. Ada berbagai alasan mengapa pada akhirnya pengguna tersebut memilih untuk menuju ke tautan yang diberikan dalam iklan, alasan paling dominan karena iklan tersebut menyajikan informasi yang berguna atau menarik. Selain itu beberapa orang membuka tautan iklan dikarenakan penasaran dengan konten yang disajikan pada iklan tersebut. Sisanya dikarenakan “kecelakaan” (salah sentuh).

Pengalaman tersebut turut memberikan beberapa masukan terkait dengan user interface dalam aplikasi oleh pengguna. Beberapa pengguna mengaku kerap terjadi salah sentuh sehingga iklan tersebut terbuka. Sebagian besar mengaku karena tombol “close” yang susah diakses dan keterbatasan ruang gerak jari untuk menyembunyikan lagi iklan tersebut. Di sisi lain dapat disimpulkan, bagi pengiklan dua hal yang dapat dipertimbangkan ketika menyusun konten adalah buatlah informasi semenarik mungkin sehingga terlihat berguna. Atau desain sebuah konten yang menarik sehingga membuat orang penasaran untuk membuka.

Patut menjadi catatan, cara-cara yang “membohongi” pengguna cenderung merusak reputasi brand tersebut. Artinya jika konten yang benar-benar menarik, tidak bersifat “menipu” atau “clickbait“. Karena kekecewaan konsumen sasaran akan mengakibatkan stigma negatif terhadap suatu brand.

(3) Jadi, apakah mobile advertising dapat dijadikan pilihan untuk berkampanye iklan di Indonesia saat ini?

Bagan hasil survei berikut ini kami pikir cukup memberikan simpulan untuk demografi konsumen di Indonesia.

Hasil survei JakPat bertajuk "Mobile Advertising: An Effective Promotion Channel?"
Hasil survei JakPat bertajuk “Mobile Advertising: An Effective Promotion Channel?”

Tren Pemasaran di Instagram Pada Tahun 2016

Seperti yang Anda tahu, kini kita telah memasuki era digital di mana mayoritas orang melakukan hampir seluruh aktivitas di ponselnya. Pada saat shopping juga, kebanyakan orang kini beralih pada e-commerce dan menggunakan ponsel mereka untuk berbelanja. Mulai dari melihat-lihat barang sampai dengan membelinya, semuanya dilakukan di ponsel.

Salah satu platform yang banyak digunakan untuk transaksi jual-beli adalah Instagram. Namun, melakukan pemasaran melalui Instagram sebenarnya tidak semudah yang Anda bayangkan. Lalu, bagaimana cara agar akun bisnis Anda bisa standout dan menarik perhatian banyak orang? Mari kita simak tren-tren pemasaran di Instagram agar Anda tidak kalah saing dari para pesaing.

Berinvestasi Pada Influencer Marketing

Influencer Marketing merupakan strategi pemasaran yang melibatkan orang-orang yang berpengaruh atau influencer. Menurut survey yang dilakukan oleh eMarketer, 76 persen responden lebih mempercayai review online dibandingkan iklan. Artinya, iklan saja tidak cukup untuk mencuri hati konsumen.

[Gambar- @yumnakemal | instagram.com]
[Gambar- @yumnakemal | instagram.com]

Dalam konteks bisnis di Instagram, orang-orang berpengaruh di Instagram biasanya menyandang status ‘Selebgram.’ Bagi Anda yang ingin memasarkan produk dan memperkenalkan brand Anda, bekerja sama dengan influencers ini adalah langkah yang cerdas dan efektif.

[Gambar: @npmalina | instagram.com]
[Gambar: @npmalina | instagram.com]
Selain biaya yang dikeluarkan tidak akan semahal jika Anda beriklan di media massa, jangkauan konsumen yang Anda inginkan juga bisa lebih spesifik dan efektif. Oleh karena itu, Anda harus paham betul apa image brand Anda dan putuskan siapa influencer yang memiliki demografi follower yang sekiranya cocok untuk bidang usaha Anda.

Manfaatkan Micro Video atau Gifs

Video berdurasi pendek mengubah cara brand Anda berkomunikasi dengan konsumen. Dengan menggunakan micro video ini, Anda juga bisa lebih terpacu untuk menyajikan tayangan yang bermutu, kreatif, dan menarik ke dalam sebuah video pendek. Dengan durasinya yang kurang dari satu menit, video ini bisa lebih menarik dan memorable. Beberapa brand juga bahkan menggunakan layanan video Snapchat untuk menjangkau dan membangun komunikasi dengan konsumen.

Salah satu contoh penggunaan micro video dalam Instagram yang paling saya sukai adalah ad-campaign dari GAP yang dibintangi oleh aktris Jenny Slate dan aktor Paul Dano. Kampanye #SpringIsWeird ini sendiri terdiri dari 12micro video yang masing-masing berdurasi 15 detik. Format iklan yang berupa sitkom pendek ini sangat menarik untuk ditonton dan yang pasti sangat berkesan.

[Gambar- @gap | instagram.com]

Gunakan Instagram Ads

Seperti yang telah Anda ketahui, Instagram menawarkan fitur iklan bagi semua bentuk bisnis dan brand di seluruh dunia. Dalam layanan Instagram Ads ini, postingan Anda akan disertai dengan tombol ‘learn more’ atau ‘buy now’ yang bisa mendorong konsumen untuk membeli produk Anda. Karena iklan ini bersifat targeted ads, jadi iklan Anda akan ditampilkan secara selektif ke orang-orang yang sesuai dengan spesifikasi demografi yang Anda inginkan. Jika ada pengguna IG yang tertarik dengan konten maupun produk yang Anda tawarkan, maka mereka bisa dengan mudah mengikuti akun bisnis Anda.

[Gambar: Instagram.com]
[Gambar: Instagram.com]
Bride Story adalah salah satu aplikasi lokal yang mengalami peningkatan peminat dan pengguna aplikasi setelah menggunakan Instagram Ads. Segmentasi pasar dan penargetan konsumen membantu Bridestory untuk dapat menekan biaya aplikasi yang rendah dan mendapatkan pelanggan tetap. Dalam satu bulan saja (di Februari 2016), Bridestory telah menjangkau 7,5 juta orang di Asia Tenggara—jauh lebih banyak dibandingkan saluran media lain

Logo LabanaID

Kompas.com, KLN, KMK Online, dan Ambient Digital Bersama Tumbuhkan Pasar Periklanan Mobile

Tiga publisher kenamaan di Indonesia, Kapanlagi Network (KLN), KMK Online, dan Kompas.com menjalin kerja sama untuk membentuk Premium Indonesian Publishers (PIP). PIP disebutkan memiliki visi menumbuhkan pasar digital advertising yang sehat bagi publisher, partnership, dan pengiklan, dan misi untuk memberikan solusi yang mudah bagi para pengiklan. PIP ini rencananya akan menargetkan pasar mobile advertising mengingat pertumbuhan mobile yang cukup tinggi di Indonesia.

Menurut CEO KLN Steve Christian, pertumbuhan mobile terus meningkat di Indonesia akan membawa banyak manfaat dari pengiklan bersama dengan PIP. Steve mengklaim jangkauan iklan mereka (PIP) bisa mencapai 90 persen dari keseluruhan pengguna mobile di Indonesia.

“Ini karena penggabungan dari KLN, KMK Online, dan Kompas.com. Selain itu juga ada ada kepastian mengenai pencapaian dan brand safety, serta creative ads yang interaktif,” ujar Steve.

3-publisher-online-terbesar-indonesia-kerja-sama-incar-pasar-mobile

Steve menambahkan untuk menyasar pasar mobile PIP tidak sendirian. Mereka akan bekerja sama dengan Ambient Digital yang dinilai memiliki tiga keunggulan yang dibutuhkan PIP, yakni full local support, dedicated creative design, dan tim yang aktif dan antusias di bidang sales dan marketing.

COO KMK Online Manuel Irwanputera mengatakan PIP dihadirkan dalam satu pintu sehingga pengiklan dapat memasang langsung di tiga publisher premium sekaligus yang sudah dipastikan akan mencapai target pengguna, brand safety, dan creative ads yang interaktif.

“Diharapkan dapat memberikan solusi terbaik dengan pencapaian terluas untuk agency atau para pengiklan yang ingin memanfaatkan momentum pertumbuhan mobile di Indonesia. Kami juga ingin memberikan angin segar untuk kancah persaingan platform lokal dan lainnya,” jelas Manuel.

Hal yang serupa juga diungkapkan CEO Kompas.com Andy Budiman. Ia menuturkan, “Mobile device itu menyumbang 70 persen trafik kita, growth juga lewat mobile. Berdasarkan data dari GFK pun demikian. Kebanyakan akses online itu di smartphone. Itulah trennya saat ini.”

Senada dengan tiga anggota PIP, Presiden Direktur Ambient Digital Remco Lupker mengatakan bahwa pasar digital advertising sangat besar, bisa mencapai $1,8 miliar. Memang saat ini kue mobile advertising masih di bawah 7 persen, dari total pasar digital advertising, tapi dipastikan angka itu bakal bertumbuh pesat mengingat pertumbuhan pengguna mobile di Indonesia yang luar biasa.

Layanan Adtech Adskom Resmi Berekspansi ke India

Penyedia platform programmatic adtech Adskom baru-baru ini mengumumkan kehadirannya di India. Ekspansi ini akan memfokuskan untuk mengakselerasi produktivitas tim penjualan di New Delhi. Bersamaan dengan eskpansi ini, Adskom juga telah menunjuk Rajeev Saxena sebagai Country Director baru perusahaan untuk operasional di New Delhi.

Secara umum fungsionalitas program iklan yang dirilis Adskom adalah untuk mengurangi ketergantungan pada elemen pengambilan keputusan manusia dalam proses pembelian iklan digital dengan mengotomatisasi melalui software.

“Bisnis e-commerce booming di India dan menyajikan kepada Adskom kesempatan besar. India memiliki skalabilitas yang kita cari, masih sangat banyak mengalami proses pertumbuhan yang cepat (dalam kaitannya dengan industri digital dan periklanan). Dari perspektif ini, India menjadi masuk akal bagi kami untuk dijadikan daerah perluasan operasi kami,” ujar Italo Gani selaku CEO Adskom untuk wilayah Asia Tenggara.

Dipaparkan dalam riset perdagangan yang dilakukan oleh eMarketer, bahwa potensi belanja iklan di India melampaui angka $1 miliar di tahun ini. Dan untuk programmatic advertising sendiri diproyeksikan akan menjangkau 70 persen dari belanja iklan secara keseluruhan.

Sejak mendapatkan pendanaan Seri A dari Convergence Ventures dan East Ventures pada pertengahan tahun lalu, Adskom sudah bersemangat untuk memfokuskan bisnis melakukan ekspansi pasar. Meskipun di Indonesia sendiri sudah mendapatkan porsi yang cukup besar, namun Italo Gani selalu menekankan bahwa pasar internasional akan menjadi bidikannya dalam laju bisnis di 3-5 tahun mendatang.

Sebelumnya Adskom juga membuka kantor di Silicon Valley pada tahun 2014. Penyedia platform digital advertising untuk sistem Supply Side Platform (SSP) dan Data Management Platform (DMP) ini menjadikan kantor di Palo Alto sebagai laboratorium pengembangan teknologi, terutama untuk aspek penciptaan formula logaritma dan serta pengembangan arsitektur teknis. Untuk kantor pusatnya sendiri saat ini berbasis di Singapura.

Di bawah kepemimpinan Rajeev Saxena di India, Adskom akan mencoba bermanuver untuk mereplikasi kesuksesan yang telah didapat sebelumnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rajeev sendiri sebelumnya menjabat Business Director South East Asia & India untuk Acxiom. Kemampuannya bersama perusahaan analisis korporasi yang bertanggar di India diyakini dapat memberikan dorongan baik bagi Adskom di New Delhi.

Sejak didirikan pada tahun 2014 silam, Adskom kini telah mengelola lebih dari 150 juta data pengguna unik untuk pasar dan Indonesia dan telah terintegrasi dengan 200 mitra supply, data dan demand. Pasar periklanan di Indonesia sendiri, menurut Adskom, akan terus bertumbuh stabil hingga tahun 2019 hingga mencapai angka US$19,58 miliar (Rp 260,7 triliun). Pada tahun tersebut, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp 101,2 triliun).

Riset SuperAwesome: 66% Anak di Asia Tenggara Memilih Hiburan Internet Dibandingkan Televisi

Internet saat ini bukan hanya menjadi konsumsi bagi orang dewasa saja, melainkan usia remaja hingga anak-anak juga sudah akrab dengan layanan berbasis internet. Laporan terkini yang dirilis oleh salah satu penyedia platform digital marketing SuperAwesome menyebutkan sekitar 66% anak-anak di kawasan Asia Tenggara lebih memilih internet dibandingkan televisi atau media tradisional lainnya untuk mendapatkan hiburan.

Sebanyak 70% anak-anak usia 6 hingga 14 tahun mengakses aplikasi game mobile. Bahkan lebih dari seperempat anak-anak yang menonton televisi juga menggunakan smartphone pada saat yang bersamaan. Secara keseluruhan riset SuperAwesome mencatat, bahwa anak-anak di kawasan Asia Tenggara mulai meninggalkan televisi sebagai pilihan untuk mendapatkan hiburan digital.

“Pasar usia 13 tahun ke bawah adalah salah satu market paling berpengaruh di dunia. Sayangnya belum banyak informasi akurat mengenai perilaku digital mereka. Untuk itu kami dengan senang hati melakukan studi yang komprehensif terhadap perilaku digital anak-anak di kawasan ASEAN, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya di Amerika dan Inggris,” ungkap CEO SuperAwesome Dylan Collins.

Sebelumnya pengamatan perilaku digital media di kawasan Asia Tenggara lebih berfokus pada usia remaja atau dewasa. Sementara pasar usia 13 tahun ke bawah kurang mendapatkan perhatian. Faktanya kelompok usia ini memiliki pengaruh besar pada tren konsumen dan keputusan akhir untuk membeli barang, terlebih bagi mereka yang berkeluarga.

Ditambahkan pula oleh Collins bahwa smartphone merupakan perangkat inti yang paling sering digunakan untuk mengakses media, dengan peningkatan yang cukup signifikan penggunaan smartphone melampaui televisi. Penelitian yang di lakukan oleh SuperAwesome melibatkan 1800 anak-anak usia 6 hingga 14 tahun di 5 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Platform media digital untuk anak-anak

Sejak melakukan ekspansi ke Indonesia 2 bulan yang lalu, SuperAwesome mengklaim menjadi platform iklan anak-anak dan remaja terbesar di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Anak-anak usia 6 sampai 16 tahun saat ini merupakan populasi terbesar di Asia Tenggara. Terlebih anak-anak di era seperti sekarang sudah umum menggunakan media digital untuk memperoleh informasi seperti mainan atau barang yang mereka inginkan.

Setiap bulan SuperAwesome mengaku telah menjangkau lebih dari 250 juta anak-anak melalui iklan video di paltform mobile dan web. Dan market tersebut telah menjadi fokus untama perusahaan dalam mengerucutkan bisnis digital. SuperAwesome merupakan sister company dari Deliveree dan termasuk salah satu proyek dari Inspire Ventures.

Standar Pengukuran Online Audience Iklan Digital Nasional Segera Ditetapkan

Guna mengakselerasi pertubuhan belanja iklan digital di Indonesia, lima asosiasi periklanan bergabung untuk menentukan standar pengukuran online audience. Lima asosiasi tersebut terdiri dari Association of Asia Pacific Advertising Media (AAPAM), Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA), Indonesian Digital Association (IDA), Indonesian E-Commerce Association (idEA), dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I).

Bersama dengan inisiatif ini, kelima asosiasi telah membentuk sebuah Komite untuk melaksanakan evaluasi secara komprehensif dari beberapa perusahaan penyedia jasa pengukuran. Komite akan melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria, seperti kelengkapan data, kemampuan pembuatan laporan, tingkat pelayanan, dan juga biaya untuk menentukan perusahaan yang paling sesuai dengan untuk lanskap industri di Indonesia.

“Saat ini kita dihadapkan dengan kompleksitas yang menghambat potensi periklanan di dunia digital. Di satu sisi, pemilik media harus berlangganan ke beberapa layanan yang tentunya cukup mahal dan membingungkan. Di sisi lainnya, pengiklan dan agensi periklanan tidak mempunyai alat ukur yang sama untuk mengevaluasi media periklanan, yang menyebabkan penolakan terhadap validitas data. Kami percaya inilah saat yang tepat untuk memulai inisiatif tersebut,” ujar Danny Oei Wirianto selaku Co-Chairman Komite yang didirikan tersebut.

Berdasarkan laporan terakhir tahun ini terkait penetrasi internet di Indonesia, saat ini persentasenya sudah mencapai 29 persen (atau lebih dari 70 juta pengguna) dan angka ini diprediksi akan terus bertambah secara signifikan melampaui Jepang dan Brasil di masa yang akan datang. Akan tetapi, pengeluaran belanja iklan di Indonesia masih didominasi oleh media konvensional seperti TV dan media cetak.

Ke depannya hal ini akan berubah seiring pemindahan anggaran iklan menyesuaikan dengan perilaku konsumen. Suatu standar pengukuran nasional akan menjadi komponen yang penting untuk meyakinkan pemasang iklan dan agensi periklanan untuk meningkatkan belanja iklan di media digital.

“Inovasi untuk meningkatkan daya saing membutuhkan dasar acuan (benchmark) yang jelas. Menyaksikan inisiatif swadaya hasil kolaborasi para pelaku bisnis digital untuk menuangkan ide menentukan online audience measurement yang akan menjadi acuan pasar Indonesia untuk tumbuh bersama, patut diapresiasi dan didukung secara penuh. Langkah awal untuk inovasi yang berkesinambungan,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menanggapi inisiatif tersebut di atas.

Gameloft Advertising Hadirkan Dua Format Iklan Digital Baru

Gameloft Advertising Solutions, divisi iklan digital dari produsen game Gameloft, hari ini mengumumkan peluncuran dua format media terbarunya untuk konten iklan interaktif VBAN dan M-INT.

VBAN berbentuk sebuah banner yang diperkaya dengan konten video yang dapat dilihat dalam modus layar penuh dan memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dengan merek setiap saat selama iklan. Sedangkan M-INT merupakan format layar penuh dinamis menawarkan visibilitas premium untuk integrasi konten animasi untuk benar-benar membawa produk yang diiklankan untuk hidup.

Dalam peluncurannya, Vice Presiden Advertising & Brand Partnership Gameloft Advertising Solutions Alexandre Tan mengatakan:

“Kami senang telah menambahkan dua format baru ini untuk penawaran kami, dengan tujuan mengoptimalkan efisiensi iklan merek. VBAN dan M-INT memungkinkan pengiklan untuk berbagi cerita melalui konten video animasi, sambil menawarkan konsumen sebuah pengalaman interaktif dan menawan.”

Layanan iklan berformat VBAN dan M-INT akan hadir dalam waktu dekat. Sebelumnya Gameloft Advertising juga sudah menawarkan beberapa jenis format untuk iklan digital, di antaranya: Mini-Game, Form, Site, Insentif Full Screen Video dan lainnya. Gameloft Advertising Solutions mengaku saat ini sudah memiliki pengguna bulanan lebih dari 172 juta pemain unik dan inventarisasi 9 miliar tayangan.

Inisiatif Gameloft untuk periklanan digital sendiri baru dimulai pada tahun ini. Laju bisnis mobile advertising yang kencang membuat produsen game tersebut melirik sektor ini. Dalam sebuah kesempatan DailySocial juga pernah membahas seputar bisnis ini bersama Head of Sales Gameloft Indonesia Samuel Lim dan Digital Marketing & PR Manager Gameloft Indonesia Rommy Mustharom.

Gameloft Advertising juga terus berupaya menawarkan pengiklan tingkat yang unik dari visibilitas dan engagement. Sampai saat ini Gameloft Advertising Solutions telah memberikan lebih dari 500 kampanye untuk merek bergengsi seperti Air France, Coca-Cola, Ford, FOX dan sebagainya di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

Di berbagai riset terkait periklanan digital, bersama dengan bertumbuhnya adopsi internet dan perangkat mobile bisnis tersebut bertumbuh pesat. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Smaato dalam hasil risetnya bertajuk “Global Trends in Mobile Programmatic Report.” Secara garis besar riset tersebut mengakatan bahwa periklanan digital (terutama di platform mobile) bertumbuh sagat signifikan, di Indonesia sendiri pertumbuhannya mencapai  Indonesia 142 persen selama periode 2014-2015.

Platform Periklanan Digital untuk Anak-Anak SuperAwesome Siap Masuki Pasar Indonesia (UPDATED)

SuperAwesome, sebuah platform iklan digital yang telah menjangkau 64 juta anak-anak dan remaja di seluruh Asia Tenggara dan 240 juta di seluruh dunia, kini akan segera masuk ke pasar Indonesia. SuperAwesome sebelumnya mengklaim telah menjadi platform iklan anak-anak dan remaja terbesar di Thailand dan Vietnam. Memasuki pasar Indonesia adalah salah satu usaha Super Awesome untuk melebarkan sayap ke pasar yang lebih besar sekaligus menjangkau lebih banyak anak-anak dan remaja. Continue reading Platform Periklanan Digital untuk Anak-Anak SuperAwesome Siap Masuki Pasar Indonesia (UPDATED)