Entrepreneur: Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Menjadi Entrepreneur

Apa yang kamu pikirkan ketika mendapat pertanyaan “Apa itu entrepreneur?” Jawabannya bisa berbeda-beda ya, bisa diartikan sebagai pengusaha sukses, profesi berpenghasilan tinggi, dan sebagainya.

Entrepreneur adalah istilah umum yang menggambarkan seseorang yang memiliki ide-ide kreatif dan inovatif untuk dapat membangun bisnis yang sukses. Seorang entrepreneur bukanlah orang yang hanya duduk dan menikmati setelah sukses usahanya, tetapi mereka terus mencari ide-ide inovatif baru agar usahanya terus beradaptasi.

Makanya mari kita ulas lebih dalam apa itu entrepreneur dan segala hal tentangnya pada artikel di bawah ini!

Pengertian Entrepreneur

Entrepreneur sering disebut sebagai pengusaha sukses, tak heran jika banyak orang yang beranggapan bahwa menjadi pengusaha hanyalah menjadi pengusaha. Apakah entrepreneur dan pengusaha itu sama?

Penjelasannya kurang lebih sebagai berikut:

Konsep entrepreneur adalah orang yang menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan cara yang serba inovatif. Entrepreneur adalah orang yang tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga menanggung resiko yang mungkin timbul. Keuntungan yang akhirnya mereka terima dalam jumlah besar bisa dilihat sebagai imbalan atas kerja keras mereka.

Pada saat yang sama, pengusaha adalah orang yang menjalankan bisnisnya sendiri dan tidak bekerja untuk orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengusaha tidak harus menjadi entrepreneur, tetapi entrepreneur harus menjadi pengusaha.

Ciri-ciri Seorang Entrepreneur

Seseorang dapat disebut entrepreneur apabila memiliki sifat atau ciri khusus. Ciri-ciri tersebut meliputi:

Sikap dan pemikiran yang optimis

Entrepreneur adalah orang yang selalu berpikir positif. Dia berani mengejar mimpinya dan percaya bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan. Sikap optimis ini juga sering menular ke rekan-rekan lainnya.

Terbuka

Selain selalu bersikap positif, seorang entrepreneur juga bercirikan keterbukaan. Cara berpikir seperti ini membuat pengusaha peka terhadap segala perubahan, dan adaptasi tidak memakan waktu lama. 

Selalu tetap fokus

Kemampuan konsentrasi seorang entrepreneur biasanya diatas rata-rata, ketika kamu berkonsentrasi pada suatu hal, jarang ada hal lain yang dapat mengganggu konsentrasimu.

Dapat memecahkan masalah

Entrepreneur sering memecahkan masalah di perusahaan atau perusahaan. Jadi, mereka tidak hanya harus berpikir atau menciptakan hal-hal baru dalam berbisnis, tetapi mereka juga harus mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan bijak dan sama sekali tidak menimbulkan kerugian.

Berani mengambil resiko

Menjadi entrepreneur berarti tidak takut dengan masalah, tetapi berani mengambil resiko. Ini tidak terjadi secara kebetulan, tetapi dengan pemikiran panjang. 

Dapat menciptakan peluang bisnis

Karena entrepreneur cenderung selalu memiliki ide kreatif dan inovatif, maka entrepreneur dikenal sebagai individu yang selalu mampu menciptakan peluang bisnis yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

Cara Menjadi Entrepreneur

Menjadi entrepreneur  adalah cara berbisnis dan berusaha yang berbeda dengan pelaku bisnis pada umumnya. Tentu saja, menjadi entrepreneur juga berbeda dan membutuhkan waktu belajar yang panjang.

Kamu pasti bisa menjadi entrepreneur dengan mengikuti petunjuk ini:

  1. Passion adalah kuncinya

Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam menjadi seorang entrepreneur adalah passion. Kamu harus menyukai apa yang dilakukan di masa depan untuk mengurangi kemungkinan keluhan. Seorang entrepreneur membutuhkan pondasi ini untuk terus berkembang tanpa menyerah.

  1. Pelajari dari cara orang lain

Entrepreneur adalah orang yang dapat menciptakan inovasi terbaru tanpa menirunya.Ini mengasumsikan bahwa Kamu selalu belajar dari banyak entrepreneur sukses. Tentu saja, ini tidak memakan waktu sedetik dan memakan banyak waktu.

  1. Jangan terburu-buru atau ragu

Kunci utama berbisnis adalah melakukannya sedikit demi sedikit. Mengapa? Karena kamu benar-benar tidak memahami risiko yang kamu ambil. Cobalah untuk mengambil risiko terkecil sebelum memulai bisnis atau mengambil keputusan.

  1. Meningkatkan personal branding

Dalam bisnis apa pun, merek pribadi harus menjadi milik pencipta sebelum merek korporat dapat ditambahkan. Sebagai entrepreneur, kamu tidak boleh malu. Kamu juga harus meminta pelajaran penting lainnya untuk dibawa bersamamu.

Langkah pertama yang bisa diambil adalah bagaimana mempelajari cara mengiklankan barang atau jasa kamu dengan benar. Jangan terlihat seperti materi iklan, melainkan perkenalkan merek itu sendiri kepada audiens target.

  1. Pembentukan kelompok kerja

Entrepreneur sukses harus memiliki tim yang kuat dan keterampilan yang baik. Ini adalah kunci penting lainnya sebelum kamu mulai menjadi pengusaha. Menjadi pemimpin yang tidak hanya bisa memimpin tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang baik.

Sampai sini kamu sudah paham kan apa itu entrepreneur dan tipsnya bukan? Semoga artikel di atas dapat bemanfaat!

YouTube Shorts Rayakan Hari UMKM dengan Kampanye #SambilanCuan Bersama Kreator dan Digitalpreneur

Pada 27 Juni 2022 lalu, YouTube Shorts mengajak masyarakat untuk merayakan Hari UMKM Internasional bersama kreator dan entrepreneur ternama, antara lain Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil, melalui kampanye bernama #SambilanCuan.

Melalui kampanye #SambilanCuan ini, masyarakat diajak mengikuti jejak para digitalpreneur ternama tersebut untuk meraih kesuksesan mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan media YouTube Shorts. YouTube Shorts adalah salah satu fitur pada YouTube yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM membagikan konten-konten promosi atau hiburan terkait usaha mereka.

Dalam acara yang bertajuk “Jadi yang Pertama Tau Bersama YouTube Shorts #SambilanCuan” kemarin (27/06), Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil membagikan banyak tips dan pengalaman berharga mereka dalam membangun bisnis di era digital.

Jerome Polin, pemilik channel YouTube Nihongo Mantappu dan Menantea, berbagi cerita serunya dalam memulai channel YouTube dan bisnis F&B miliknya. Ia menjelaskan bahwa channel YouTube Nihongo Mantappu ia mulai dari kesulitan yang dialaminya dalam menemukan channel YouTube untuk belajar bahasa Jepang. Kemudian, hal yang sama juga mendasari bagaimana ia membuat Menantea. Berangkat dari eksperimen bersama teman-temannya dan kesadaran bahwa belum adanya bisnis teh buah di Indonesia membuat Jerome Polin akhirnya memutuskan untuk membuka Menantea.

Tidak hanya Jerome, Sonia Basil juga membagikan pengalamannya dalam merintis bisnis Cakeology sejak awal hingga sekarang. Sonia mengakui bahwa alasan pertama ia membuat konten pembuatan kue adalah ingin mengedukasi masyarakat terkait cake decorating. Tak disangka, ternyata banyak respon positif yang ia dapat dari pembuatan konten tersebut. Dengan bantuan teknologi digital dan platform video singkat seperti YouTube Shorts, kini Sonia bisa mengembangkan usahanya lebih besar dengan beberapa karyawan dari yang sebelumnya hanya ia jalankan seorang diri.

Pada kesempatan yang sama, Christie Basil, pemilik bisnis gaun byChristieBasil, juga ikut sharing bagaimana konten dan teknologi telah mengubah bisnisnya ke arah yang lebih baik. Berkat konten yang sering ia buat, kini Christie tak jarang menemui klien yang sengaja menggunakan jasanya untuk bisa masuk ke kontennya. Dari situ dapat dilihat bahwa konten membawa usaha Christie menjangkau market yang tidak direncanakan atau bahkan tidak pernah terpikirkan oleh dirinya sendiri sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan teknologi dan media melalui pembuatan konten membawa dampak yang sangat besar bagi sebuah usaha. Satu tips penting yang dibagikan oleh Jerome, Sonia, dan Christie untuk siapapun yang ingin mulai membuat konten adalah jadilah unik.

Temukan keunikan Anda dan bagikan pengalaman, cerita, atau behind the scene bisnis Anda melalui kampanye #SambilanCuan YouTube Shorts guna mengikuti jejak ketiga kreator ternama Indonesia di atas meraih keuntungan dari pemanfaatan teknologi digital.

iPrice Bantu UMKM Asia Tenggara Go Online melalui Program iPrice Sellers Club

Sejak pandemi Covid-19 melanda, jumlah masyarakat Asia Tenggara yang memulai usaha online ternilai cukup banyak, terutama di Indonesia. Terlebih lagi, banyak pula pelaku usaha yang mulai merambah pasar online dari yang sebelumnya hanya fokus pada penjualan offline agar usaha mereka tetap bertahan.

Terkait fenomena tersebut, David Chmelar, Co-Founder & Executive Vice Chairman iPrice juga menyampaikan bahwa sejak saat itu, e-commerce di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup cepat.

“Perkembangan platform e-commerce selama 7 sampai 10 tahun terakhir ini cukup cepat. Namun, saat pandemi Covid, perkembangannya menjadi sangat cepat. Satu hal yang selalu terlintas di pikiran saya adalah adanya jutaan seller di ekosistem e-commerce Indonesia yang merasa bersyukur dengan kehadiran platform digital,” ujar David.

Pernyataan tersebut juga didukung sebuah studi yang diadakan oleh Google, Temasek, dan Bain and Company dimana pada studi tersebut menunjukkan 1 dari 3 merchant percaya bahwa tanpa adanya platform digital, usaha mereka tidak akan bertahan di tengah lockdown pandemi Covid-19. Kemudian, masih dari studi yang sama, 4 dari 5 merchant memperkirakan bahwa sebagian besar penjualan mereka di masa depan akan dihasilkan dari platform online.

Sayangnya, meskipun digitalisasi sangat membantu para pengusaha, go digital adalah langkah yang cukup sulit dan mahal terutama bagi para pelaku usaha mikro dan menengah. Hal itu didasari karena mayoritas dari online seller tersebut umumnya bukan merupakan seorang digital expert dan masih perlu banyak belajar untuk bisa membawa usahanya sukses merambah pasar online.

David menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat menjadi halangan dan ditakuti pelaku usaha yang ingin go digital. Pertama, kompetisi di platformplatform penjualan digital dan marketplaces kini semakin ketat. Kedua, biaya dan struktur komisi semakin meningkat. Ketiga, meskipun penjual tidak dikenakan biaya apapun saat masuk ke dalam marketplace, tapi setelahnya banyak biaya yang perlu dikeluarkan seperti biaya untuk beriklan.

Selain hal-hal tersebut, banyak pula seller yang tidak tahu cara set up toko online mereka, bahkan tidak tahu harus mulai dari mana. Atas dasar kekhawatiran tersebut, iPrice kini menghadirkan program iPrice Sellers Club.

iPrice Sellers Club

iPrice Sellers Club merupakan sebuah program khusus untuk para pelaku usaha online dari iPrice yang dihadirkan dengan misi utama mengurangi biaya pemasaran digital mereka. 

Program ini juga diluncurkan sebagai solusi untuk seller dengan tiga kondisi, antara lain seller yang telah tergabung di marketplaces, seller yang memiliki toko online mereka sendiri, dan seller yang belum tergabung di marketplaces dan tidak memiliki toko online tapi mereka ingin mulai untuk go online.

Untuk seller yang telah masuk ke dalam marketplace, seringkali kendala yang terjadi adalah kesulitan untuk mendapatkan visibilitas, meningkatkan traffic, dan membangun reputasi, sehingga terkadang mereka membuat review palsu agar dapat dipercaya oleh pelanggan. Dalam mengatasi hal tersebut, iPrice dapat membantu menampilkan toko dan katalog mereka dari marketplace ke situs iPrice agar dapat dilihat oleh lebih banyak calon pelanggan. Kemudian, saat pelanggan tertarik untuk membeli suatu produk dari seller tersebut, pelanggan akan langsung dialihkan ke marketplace tempat seller memasang produk tersebut.

Selanjutnya, bagi mereka yang memiliki toko online mereka sendiri, David melihat permasalahannya terdapat pada hal- hal teknis dimana seller harus bisa melakukan set up toko online mereka sendiri, seperti payment gateway dan ads. Namun, seringkali seller tidak memiliki waktu dan cukup pengetahuan untuk mengoptimasi hal-hal teknis tersebut, terutama ads. Iklan merupakan hal yang sangat penting karena sebagai sarana pemberitahuan kepada pelanggan akan keberadaan suatu toko online. Dibandingkan harus menggunakan Facebook atau Google Ads yang cenderung mahal, seller dapat bergabung ke iPrice Sellers Club. Dengan program tersebut, iPrice dapat membantu mengarahkan pelanggan dari situs iPrice ke online store para sellers secara gratis sehingga traffic meningkat dan toko online mereka dapat dikenal banyak pelanggan.

Terakhir, iPrice Sellers Club juga hadir untuk para pelaku usaha yang belum aktif secara online dan bingung memulainya dari mana. Pelaku usaha yang belum tergabung di marketplace manapun dan belum memiliki online store mereka sendiri dapat memasang produk mereka di situs iPrice yang mana kemudian pelanggan juga bisa melakukan checkout di sana. iPrice akan membantu para pelaku usaha tersebut dalam berintegrasi, mulai dari persiapan detail produk sampai persyaratan dasar penjualan, hingga mereka siap berjualan di situs iPrice.

“Jadi, bagaimanapun kondisi seller, kami memiliki solusi untuk bisa menjadi partner dalam membangun kehadiran mereka di platform digital melalui iPrice Sellers Club,” kata David.

iPrice Sellers Club sebagai partner UMKM untuk go online memberikan banyak sekali keuntungan bagi para pelaku usaha yang bergabung. Selain gratis dan tidak memungut komisi, cara mendaftar untuk berpartisipasi dalam iPrice Sellers Club juga cukup mudah. Seller dapat langsung menghubungi iPrice melalui email ke [email protected].

Kemudian, iPrice memiliki layanan perbandingan harga yang membantu pelanggan menemukan harga terbaik untuk produk yang mereka cari di internet. Layanan ini tentu sangat menguntungkan bagi seller yang menjual produk-produk dengan harga terjangkau.

Lalu, iPrice juga memiliki pengguna tahunan sebanyak 130 juta pengguna. Sehingga, para pelaku usaha yang tergabung dalam iPrice Sellers Club memiliki kemungkinan lebih besar untuk bisa dijangkau oleh lebih banyak pelanggan.

Melalui program tersebut, diharapkan iPrice dapat membantu banyak UMKM, terutama di Indonesia, dalam menurunkan biaya pemasaran dan mencapai profitabilitas.

Mezink Mudahkan Pembuatan “Landing Page” untuk Berbagai Kebutuhan

Indonesia memiliki potensi digital yang sangat besar. Menjadi hal yang wajar jika memiliki mimpi jadi raksasa digital pada masa mendatang. Hal ini diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi digital yang juga pesat. Berdasarkan laporan We Are Social berjudul “Digital 2021”, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya 72,7 juta orang pada 2015. Dalam waktu enam tahun, jumlah tersebut meroket hingga 178,68% menjadi 202,6 juta orang.

Masih dari sumber yang sama, pengguna aktif media sosial di dalam negeri tercatat sebanyak 72 juta akun pada 2015. Angkanya kemudian naik 136,11% menjadi 170 juta akun pada 2021. Tak hanya media sosial, masyarakat pun semakin adaptif dengan pembayaran berbasis elektronik. Nilai transaksi uang elektronik juga mengalami pertumbuhan 94,65% (yoy) dari Rp16,08 triliun menjadi Rp31,3 triliun pada November 2021.

Dalam mendukung misi untuk menjadi raksasa digital, telah hadir berbagai macam platform untuk mempermudah pergerakan bisnis dalam dunia digital. Salah satunya adalah Mezink, sebuah inovasi karya anak bangsa yang didukung oleh ekosistem startup internasional dan melibatkan stakeholder dari berbagai negara.

Didirikan pada tahun 2021, Mezink beroperasi di bawah payung  PT Tujuan Teknologi dengan visi untuk bisa selalu berinovasi di bidang teknologi informasi dan menciptakan tools atau aplikasi yang dapat mendukung kemajuan industri IT dan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama praktisi kreatif di Indonesia.

Co-Founder Mezink, Mohit Garg dan Tarun Valecha mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dalam penggunaan aplikasi mobile secara umum. Untuk itu, selain untuk meraih market share di Indonesia, Mezink harus bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional dengan menyediakan tools yang dapat membantu pengguna untuk bertransaksi dan meningkatkan kehadiran daring, baik itu sebagai perorangan maupun bisnis.

Sederhananya, Mezink adalah layanan dalam bentuk aplikasi untuk membuat landing page yang menampilkan kumpulan link URL yang tertuju pada website, social media, marketplace, dan juga tautan untuk terima pembayaran atau transaksi/donasi yang dimiliki pengguna. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat website pribadi dan mengelola bisnis secara keseluruhan dan menargetkan semua kalangan baik konten kreator, pemilik bisnis, hingga freelancer.

Platform ini menyediakan fitur untuk mengintegrasikan marketplace dari Tokopedia, Shopee, hingga situs e-commerce yang dikembangkan sendiri. Terlebih lagi, dalam Mezink page, pengguna bisa menampilkan galeri NFT yang dijual melalui marketplace seperti OpenSea, Foundation App dan lainnya.

Dengan menawarkan layanan page builder atau pembuatan website, Mezink memberikan akses secara gratis bagi pengguna untuk mendapatkan semua fitur yang terdapat dalam aplikasi, termasuk kustomisasi background, pemilihan warna tombol, teks, dan lainya. Selain itu, setiap transaksi atau monetisasi yang terjadi dalam platform, tidak dikenakan biaya transaksi apa pun. Metode pembayaran yang yang tersedia juga beragam, termasuk OVO dan GoPay.

Proposisi nilai yang ditawarkan Mezink adalah platform ini menerima pembayaran untuk transaksi apa pun. Selain itu, untuk layanan yang ditawarkan tidak akan dipungut biaya alias gratis. Pengguna juga dimungkinkan untuk melakukan kustomisasi landing page dan akan secara otomatis terintegrasi dengan jejaring sosial media lain. Hal ini disebut bisa mememaksimalkan lead generation.

Fokus dan Rencana bisnis

Di fase awal ini, Mezink disebut akan fokus pada pertumbuhan organik untuk mendapatkan 10 juta pengguna aktif dalam waktu singkat sesuai dengan target perusahaan. Saat ini perusahaan masih menawarkan fitur tanpa memungut biaya apa pun, ke depannya, timnya menyebutkan akan segera meluncurkan fitur baru yang lebih lengkap dan menetapkan skema berbayar.

Tim development tersebar di pelosok Indonesia, India dan beberapa negara lain untuk mendapatkan kualitas produk terbaik. Tim manajemen diisi oleh eksekutif dan spesialis yang memiliki reputasi di dunia bisnis teknologi dan bisnis pada umumnya. Perusahaan juga memiliki entitas legal di Singapura, bernama Super Creator Tech Pte.Ltd., untuk urusan pengembangan bisnis dan keuangan global.

Terkait pendanaan, Mohit juga mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini telah memiliki sumber dana eksternal yang belum bisa disebutkan. Ke depannya, perusahaan juga masih membuka peluang untuk penggalangan dana untuk bisa mengembangkan layanannya.

Selain Mezink, platform atau tools yang menawarkan opsi hampir serupa di antaranya adalah Lynk.id  Desty, dan  Oneblink yang dikembangkan MTARGET. Di kancah global juga ada Linktree yang lebih populer.

Application Information Will Show Up Here

Endeavor Indonesia Gelar “ScaleUp Growth Program”

Bertujuan mendukung para founder dan entrepreneur yang sudah melewati fase product-market fit untuk bisa scale-up melewati inflection point mereka yang selanjutnya, Endeavor Indonesia menggelar program “Endeavor Indonesia ScaleUp Growth Program”.

Mereka yang telah memiliki kantor pusat di Indonesia, telah menjalankan bisnis selama lebih dari dua tahun, telah menerima pendanaan sebesar $2 juta lebih atau mereka yang telah menghasilkan lebih dari $2 juta pendapatan tahunan di tahun 2020, berkesempatan mendaftar dalam program ini.

Ini adalah pertama kalinya Endeavor Indonesia mengadakan program akselerator.

Kepada DailySocial, Entrepreneur Search and Growth Endeavor Indonesia Zakia Syifa mengungkapkan, program ini merupakan akselerator non-dilutif, sehingga Endeavor tidak akan melakukan penyertaan modal bagi perusahaan yang terpilih. Hal ini juga yang menjaga Endeavor untuk menjaga prinsip pertama dan utamanya, yaitu “Entrepreneur First” dengan menyediakan dukungan yang netral melalui mentor-mentor, agar para mereka dapat menentukan langkah terbaik bagi bisnisnya.

“Program ini sepenuhnya didesain untuk menjadi tempat bagi pengusaha untuk tumbuh, menemukan kejelasan dan validasi tentang bisnis dan strategi mereka, serta jawaban atas tantangan-tantangan terbesar dalam proses scaling-up. Selain itu, peserta juga dapat mengembangkan bisnisnya dari sisi komersial melalui jaringan Endeavor yang mereka dapatkan melalui program ini, serta dapat mengakselerasi proses pendanaan bagi mereka yang sedang aktif mencari.”

Untuk mendukung kegiatan yang ada, ScaleUp Program juga akan memanfaatkan sejumlah mentor Endeavor yang sudah ada. Secara keseluruhan saat ini Endeavor Indonesia telah memiliki sekitar 80 orang mentor yang berasal dari pebisnis dan profesional dengan lebih dari 15 tahun pengalaman di bidangnya masing-masing.

“Melalui program ini Endeavor ingin berbuat lebih banyak untuk menyiapkan para entrepreneur untuk memasuki fase scale-up dan menjadi Endeavor Entrepreneur, sehingga ke depannya dapat segera menerima manfaat penuh dari Endeavor sebagai organisasi yang fokus menyediakan dukungan untuk perusahaan scale-up.”

Dukung entrepreneur daerah

Telah hadir sejak 2012, program Endeavor Indonesia yang fokus menyeleksi dan membantu high-impact entrepreneur telah memiliki beberapa rencana dan target yang bakal dilancarkan tahun ini. Salah satunya adalah membantu lebih banyak entrepreneur daerah yang hingga saat ini masih kurang mendapatkan kesempatan, seperti para entrepreneur yang bermukim di kota-kota besar.

“Kami ingin mencari lebih banyak startup yang berasal dari daerah, memiliki latar belakang unik namun memiliki impact yang besar. Bisa jadi mereka yang berasal dari kalangan menegah ke bawah dan memiliki perhatian dengan lingkungan akan menjadi prioritas kami ke depannya,” kata Chairman Endeavor Indonesia 2020 Arif P. Rachmat.

Selama ini Endeavor Indonesia telah membantu entrepreneur berpengaruh mengakselerasi pertumbuhan usaha mereka dengan memperkenalkan mereka ke pakar industri lokal dan global yang menjadi mentor mereka. Endeavor Indonesia juga memberikan akses komprehensif ke pasar, permodalan dan talenta. Salah satu entrepreneur berpengaruh yang didukung oleh Endeavor Indonesia adalah CEO dan Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah.

Endeavor Indonesia Ingin Rangkul Lebih Banyak Startup di Daerah

Telah hadir sejak 2012, program Endeavor Indonesia yang fokus menyeleksi dan membantu high-impact entrepreneur berbasis teknologi telah memiliki beberapa rencana dan target yang bakal dilancarkan tahun depan. Mereka juga baru mengumumkan suksesi dengan masuknya jajaran 4 board member baru, salah satunya Co-CEO Gojek Andre Soelistyo.

Dalam sesi temu media secara virtual, Arif P. Rachmat yang baru saja ditunjuk sebagai Chairman Endeavor Indonesia 2020 mengungkapkan, tahun 2021 mendatang diharapkan organisasi ini bisa menjaring lebih banyak startup yang saat ini masih terbilang ‘overlooked’ dan belum banyak diincar oleh venture capital dan program akselerator.

“Kami ingin mencari lebih banyak startup yang berasal dari daerah, memiliki latarbelakang unik namun memiliki impact yang besar. Bisa jadi mereka yang berasal dari kalangan menegah kebawah dan memiliki perhatian dengan lingkungan akan menjadi prioritas kami ke depannya.”

Selama ini Endeavor Indonesia telah membantu entrepreneur berpengaruh mengakselerasi pertumbuhan usaha mereka dengan memperkenalkan mereka ke pakar industri lokal dan global yang menjadi mentor mereka. Saat ini terdapat 73 mentor dengan 436 jam mentoring yang telah didedikasikan. Endeavor Indonesia juga memberikan akses komprehensif ke pasar, permodalan dan talenta.

“Negeri ini butuh lebih banyak high-impact entrepreneur karena mereka dapat membawa Indonesia menjadi negara maju. Presiden Jokowi menyatakan bahwa salah satu syarat menjadi negara maju adalah jumlah entrepreneur di negara tersebut mencapai 14% dari jumlah penduduknya. Dan di Indonesia, angkanya baru sekitar 3%,” kata Arif.

Dukungan mentoring selama program

Gibran Huzaifah (dua dari kiri) dalam acara Endeavor Scaleup Asia Clinic (Speed mentoring) 2016

Salah satu kegiatan yang dinilai cukup menarik dan menjadi keunggulan dari Endeavor Indonesia adalah, kegiatan mentoring yang diberikan kepada startup selama program berlangsung. Salah satu startup yang merupakan lulusan Endeavor Indonesia adalah eFishery.

Menurut Co-Founder & CEO eFishery Gibran Huzaifah, bukan saja berkesempatan bertemu dengan para mentor yang berkualitas, namun insight yang kemudian didapatkan selama mengikuti program adalah, agar startup bisa dream big dan memiliki impian hingga cita-cita yang sangat besar untuk startup yang dimiliki.

“Selama mengikuti program saya juga memiliki kesempatan menjalin relasi dengan penggiat startup yang sudah berpengalaman. Salah satu contohnya adalah pertemuan saya dengan Aldi Haryopratomo dari GoPay yang akhirnya membawa eFishery menjalin kerja sama strategis dengan Gojek saat ini,” kata Gibran.

Gibran Huzaifah bersama dengan Christian Sutardi (Co-Founder, Fabelio) merupakan dua startup asal Indonesia terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur of The Year 2020. Penghargaan ini diberikan berdasarkan prestasi yang mereka raih, yaitu berhasil membawa startup mengalami perkembangan positif dan sukses melakukan penggalangan dana.

“Bukan hanya memperkuat skill dan wawasan dari pendiri startup, Endeavor Indonesia juga memiliki Endeavor Academy yang bertujuan untuk memperkuat tim. Kami juga memiliki program untuk memperkuat masing-masing bidang, seperti sales, HR dan lainnya. Kami juga memiliki bantuan terkait legal/hukum, terutama untuk isu yang saat ini sedang hangat yaitu omnibus law,” kata Managing Director Endeavor Indonesia Wayah Wiroto.

Lingkaran, an Edtech Startup, Does “Rebranding” to Boost Entrepreneurship

lingkaran.co (lingkaran) made an official rebranding, focused on realistic, relevant, and progressive values. With the brand new face, lingkaran tries to create a place for people to improve their skills and creativity, especially in the entrepreneurship area.

lingkaran is a creative education platform, founded in 2014 and having the vision to bridge formal education output with the professional world requirements. lingkaran provides training programs for various types of professional skills.

In producing programs and content, lingkaran collaborates with some parties; from communities, such as CreativeMornings Jakarta and Book for Good; from SMEs, such as Generasi90an and Semesta; and multinational companies include Telkomsel and HSBC. Currently, they have 500 programs, gather 5000 participants, and collaborate with some areas.

2018 to be a crucial year for lingkaran

Aside from rebranding, lingkaran has prepared some plans this year to deal with labor issues in the industry 4.0. One is to optimize the Digital Mastership. This program has been initiated since earlier last year aiming to prepare potential employees which suit the digital company.

“Led by experts and professionals, participants will have more insights in gaining competency and make a broader network to build a career in the industry. Digital Mastership was successfully held in two cities, Jakarta and Bandung,” lingkaran team wrote in the official release.

Entrepreneurship becomes a major issue to discuss. Observing from predictions of economic improvement in Indonesia and rapid forecasts for investment growth, lingkaran takes this as the perfect moment to invite and demonstrate entrepreneurship.

They also have a mission to be the home for people from different backgrounds feeling encouraged to learn and explore new potential every day. lingkaran wants to take the role of a bridge between what’s owned with what’s necessary.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup Edukasi lingkaran Lakukan “Rebranding”, Tekankan Pendidikan Kewirausahaan

lingkaran.co (lingkaran) resmi melakukan rebranding dengan penekanan pada nilai-nilai yang lebih membumi, relevan dan progresif. Dengan wajah yang lebih segar, lingkaran berusaha untuk menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin mengasah ketrampilan dan kreativitas, khususnya di bidang kewirausahaan.

lingkaran adalah sebuah platform edukasi kreatif, didirikan sejak tahun 2014 dengan mengusung visi menjembatani jarak antara hasil dari pendidikan formal dengan kebutuhan di dunia profesional. lingkaran menyediakan program-program pelatihan untuk berbagai jenis keterampilan profesional.

Dalam memproduksi program dan konten, lingkaran menjalin kerja sama dengan berbagai macam pihak, dari kalangan komunitas seperti CreativeMornings Jakarta dan Book for Good; kalangan UKM seperti Generasi90an dan Semesta; hingga perusahaan multinasional seperti Telkomsel dan HSBC. Sejauh ini lingkaran sudah menyediakan 500 program, mendapatkan 5000 peserta, dan menciptakan kolaborasi di berbagai tempat.

2018 menjadi tahun penting bagi lingkaran

Selain rebranding, tahun ini lingkaran sudah menyiapkan beberapa rencana, diupayakan sebagai strategi untuk menghadapi isu ketenagakerjaan dalam industri 4.0. Salah satunya dengan mengoptimalkan program Digital Mastership. Program ini sudah diinisiasi sejak awal tahun lalu, dengan tujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang sesuai dengan perusahaan digital.

“Dibimbing oleh para ahli dan profesional, peserta akan menambah pengetahuan, memperoleh kompetensi, dan mendapatkan network yang akan membangun karier di industri. Digital Mastership telah berhasil diadakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Bandung,” tulis tim lingkaran dengan keterangan resminya.

Kewirausahaan juga menjadi isu utama yang coba diangkat. Dengan mengutip prediksi peningkatan ekonomi di Indonesia dan prakiraan pertumbuhan investasi yang cepat, lingkaran menganggap saat ini adalah momen yang tepat untuk mengajak dan mengajarkan berwirausaha.

Pihak lingkaran juga memiliki misi untuk bisa menjadi rumah bagi orang-orang dari berbagai latar belakang yang ingin belajar dan menggali potensi baru setiap harinya. lingkaran akan mengambil peran sebagai jembatan antara apa yang dimiliki dan apa yang dibutuhkan.

Ingin Pertemukan Startup dengan Investor Global, NextICorn International Summit Akan Digelar

Bertujuan untuk mempertemukan startup Indonesia dengan investor global, kegiatan NextICorn International Summit akan digelar tanggal 9-10 Mei 2018 mendatang di Bali. Acara ini diinisiasi oleh Kominfo bekerja sama dengan Amvesindo dan Global Consulting Ernst & Young.

Dalam acara tersebut, penyelenggara bakal mengundang investor global untuk hadir dan menemui startup terpilih. Chief Coordinator NextICorn Promotion Roadshow Calendar Donald Wihardja mengungkapkan, melalui kegiatan ini diharapkan bisa lebih mempromosikan Indonesia sebagai “digital paradise”.

“Kita perkenalkan Indonesia itu sebagai digital paradise, tempatnya bukan cuma bagus tapi pemerintah juga menyambut baik untuk digital initiative ini. Kita masyarakatnya juga sudah matang secara global, mahir pakai fintech, aplikasi, sehingga dapat menciptakan unicorn yang statusnya didapat hanya dengan customer di Indonesia,” kata Donald.

Donald menambahkan kegiatan ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk startup yang saat ini sudah memasuki tahapan pendanaan berikutnya dan masih kesulitan melakukan fundraising, usai mendapatkan pendanaan pra-seri A dan seri A.

Dari 70 startup terpilih nantinya akan melalui proses kurasi, berdasarkan kesiapan dari startup tersebut soal pendanaan. Proses kurasi dilaksanakan oleh Kominfo bekerja sama dengan Global Consulting Ernst & Young. Tujuan kurasi untuk membantu startup menyusun resume singkat dalam satu halaman mengenai gambaran serta model bisnis.

“Kita telah susun compendium atau booklet yang berisi informasi tentang startup tersebut sesuai dengan standar kebutuhan investor. Informasi yang disusun dalam compedium tersebut di antaranya model bisnis, kategori, proses, perkembangan terakhir startup tersebut, keadaan keuangan, serta potensi ke depannya,” kata Deputy to the Chairman for NextICorn Strategy Formulation Coordination Lis Sutjiati.

Dihadiri CEO dari startup unicorn Indonesia

Dalam acara tersebut rencananya turut hadir pendiri dari empat startup unicorn di Indonesia. Di antaranya adalah Nadiem Makarim (CEO & Founder Go-Jek), Ferry Unardi (CEO & Co-Founder Traveloka), William Tanuwijaya (CEO & Co-Founder Tokopedia) dan Achmad Zaky (CEO & Founder Bukalapak). Di hadapan pendiri startup lainnya serta investor, mereka nantinya akan memberikan presentasi dan mengisi sharing session dalam “Lane of Fame of Indonesian Unicorns.”

Pembicara internasional lain yang rencananya akan menghadiri acara tersebut dari ASEAN E-Sports Pioneer Nick Nash dan Eduardo Saverin yang merupakan salah satu pendiri Facebook.

“Ini pertama di dunia, ada negara punya program khusus untuk kolaborasi semua ekosistem dunia untuk bertemu VC dunia. Memang masih panjang jalannya, tapi kalau sudah ketemu, akan ada proses. Ini pemerintah sebagai proses akselerasi agar investor-investor dunia yang bisa menelurkan unicorn, ketemu dengan startup Indonesia,” kata Lis Sutjiati.

DStour #36: Mengunjungi Coworking Space “Lokasi” yang Memiliki Desain Minimalis

Terletak di Bandung Jawa Barat, coworking space Lokasi memiliki desain minimalis, namun ruangan yang luas dan sarat dengan nuansa alami. Dilengkapi dengan kafe dan restoran, menjadikan Lokasi coworking space yang menarik dan ideal untuk bekerja, terutama bagi entrepreneur di kawasan Bandung dan sekitarnya. Simak liputan DScussion bersama Event & Community Manager Lokasi Erdy Suryadarma.