Epic Games Ingin Bawa Epic Games Store ke Android

Epic Games menantang dominasi Steam sebagai platform distribusi digital melalui Epic Games Store. Salah satu strategi mereka adalah menawarkan game gratis dan game eksklusif. Pada Mei 2020, mereka juga meluncurkan beberapa fitur baru di EGS, termsauk modding dan sistem refund.

Dalam wawancara dengan GameSpot, CEO Epic Games, Tim Sweeney mengungkap kesulitan mereka dalam menghadapi Steam. Dia juga membahas tentang rencana Epic Games terkait EGS di masa depan. Salah satu rencana mereka adalah meluncurkan Epic Games Store di Android dan iOS. Sweeney percaya, fitur cross-play antar platform akan menguntungkan industri game. Karena itulah, dia tertarik untuk menyediakan EGS di platform mobile.

epic games store android
Fortnite launcher kini telah berubah. | Sumber: NDTV

“Kami ingin membawa Epic Games Store di iOS di masa depan, dan kami pasti akan menyediakannya di Android,” kata Sweeney, dikutip dari GameSpot. “Kami pikir, strategi ini adalah cara yang baik untuk membantu industri berkembang. Tak hanya itu, memasuki ekosistem mobile juga bisa membantu Epic sebagai developer game untuk menumbuhkan audiens Fortnite serta mempelajari bagaimana mengoperasikan platform distribusi game di PC dan Android.” Dia lalu menambahkan, Epic Games Store juga akan terbuka untuk developer pihak ketiga, sama seperti yang mereka lakukan dengan Unreal Engine dan berbagai layanan Epic Online.

Ini bukan kali pertama Epic Games mengungkap rencananya untuk membawa EGS ke perangkat mobile, khususnya Android. Pada 2018, dalam wawancara dengan Game Informer, Sweeney mengatakan bahwa mereka akan menyediakan EGS untuk PC dan Mac pada 2018 sebelum meluncurkan toko game digital tersebut di Android dan iOS pada 2019. Sayangnya, setelah tahun 2019 berlalu, EGS belum tersedia untuk perangkat mobile. Namun, Sweeney dan Epic tampaknya masih tertarik untuk membawa EGS ke perangkat mobile.

Buktinya, pada Oktober 2019, Epic Games memberikan update untuk Fortnite Launcher. Dengan update tersebut, launcher itu tidak hanya bisa digunakan untuk mengunduh update Fortnite, tapi juga menjadi toko distribusi digital. Di Android, Anda bisa menemukan toko digital lain selain Google Play, seperti Galaxy Store dari Samsung. Hanya saja, hal serupa tidak bisa dilakukan di iOS.

Dirilis 13 Agustus 2020, Total War Saga: Troy Bisa Didapat Secara Gratis di Hari Pertamanya

Kabar gembira bagi para penggemar seri game strategi Total War. Judul terbarunya yang diumumkan tahun lalu, Total War Saga: Troy, akhirnya mendapat jadwal rilis pasti, yakni 13 Agustus 2020 melalui platform Epic Games Store.

Eksklusif? Ya, tim Creative Assembly dan Sega selaku publisher sekaligus perusahaan induknya rupanya telah meneken kontrak agar game ini bisa menjadi penawaran eksklusif Epic Games Store selama satu tahun pasca perilisannya. Namun kabar baiknya adalah, Total War Saga: Troy bisa didapatkan secara cuma-cuma di hari pertama peluncurannya.

Jadi jangan lupa catat di kalender dan buat reminder, sebab periode gratisan ini hanya berlaku selama 24 jam pertama. Menurut pengembangnya, ini merupakan kado yang sangat istimewa bagi franchise Total War, yang bakal merayakan ulang tahun ke-20 tidak lama lagi.

Total War Saga: Troy

Total War Saga: Troy terbilang unik karena ia mencoba meleburkan sejumlah elemen mitologi ke dalam peristiwa sejarah yang, hingga saat ini, juga masih dipertanyakan kebenarannya. Dalam naskah aslinya, kisah Perang Troya banyak diselipi elemen supranatural, seperti misalnya makhluk-makhluk mitos macam minotaur dan centaur.

Menariknya, seperti dijelaskan secara mendetail oleh tim Creative Assembly, mereka punya interpretasinya sendiri akan elemen mitologi di game ini. Ketimbang menggambarkan minotaur sebagai seekor banteng bertubuh manusia, game menyajikannya sekadar sebagai prajurit bertubuh besar yang mengenakan tengkorak banteng sebagai topeng.

Demikian pula untuk centaur, yang dalam game ini tidak lebih dari sekadar pasukan berkuda ketimbang makhluk campuran manusia dan kuda. Di sini bisa kita lihat bahwa Creative Assembly masih lebih memprioritaskan aspek sejarah, selagi di saat yang sama mencoba menambahkan bumbu penyedap guna meningkatkan keasyikan bermain.

Sumber: PC Gamer dan Creative Assembly.

Epic Games Store Luncurkan Sejumlah Fitur Baru, Mulai dari Sistem Refund Sampai Dukungan Modding

Epic Games Store (EGS) baru-baru ini mengadakan program Mega Sale dengan sederet diskon yang sangat menarik. The Witcher 3: Wild Hunt – Game of the Year Edition misalnya, bisa didapat seharga $6 saja, lengkap bersama dua expansion pack masifnya. Bahkan game yang masih tergolong gres seperti Red Dead Redemption 2 pun juga ikut didiskon.

Namun bintang utamanya tentu saja adalah Grand Theft Auto V, yang bisa dibilang merupakan game AAA paling bergengsi yang pernah digratiskan oleh suatu platform distribusi digital. Sepanjang kiprahnya, EGS sendiri sudah menggratiskan 108 game yang berbeda dengan nilai total melebihi $2.000.

Sungguh merupakan pencapaian yang mengesankan, apalagi mengingat EGS bahkan belum berusia dua tahun. Itulah mengapa fitur-fiturnya terkesan minim, terutama jika dibandingkan dengan platform macam Steam. Salah satu fitur paling krusial yang masih absen di EGS menurut saya adalah dukungan mata uang rupiah.

Epic Games Store modding support
Tampilan mod gallery di launcher Epic Games Store / Epic Games

Kabar baiknya, EGS berkomitmen untuk terus berbenah. Baru-baru ini, mereka merilis sejumlah fitur anyar yang cukup esensial. Yang pertama adalah self-service refund. Ya, sebagian besar game yang dibeli dari EGS sekarang bisa di-refund. Batas waktu maksimal untuk mengajukan refund adalah 14 hari setelah pembelian, dan game-nya tidak boleh dimainkan selama lebih dari 2 jam (sama seperti kebijakan refund Steam).

Masih seputar refund, EGS juga menerapkan sistem partial refund otomatis untuk game yang terlanjur dibeli sebelum didiskon, disesuaikan dengan selisih harga asli dan harga setelah diskon. Jadi semisal Anda membeli The Outer Worlds saat harganya masih normal ($45), maka EGS akan mengembalikan sekitar $15.

Kemudian yang tidak kalah menarik adalah, EGS dalam waktu dekat bakal memiliki katalog mod-nya sendiri, memudahkan para pemain untuk melakukan instalasi mod pada sejumlah game. Juga bakal menyusul ke depannya adalah fitur achievement, yang saat ini disebut masih dalam tahap pengembangan.

Sumber: Epic Games.

Old World Adalah Game 4X Baru dari Lead Designer Civilization IV

Dua tahun lalu, beredar kabar bahwa lead designer Civilization IV, Soren Johnson, sedang mengerjakan game 4X baru berjudul 10 Crowns. Game itu sudah semakin dekat dengan peluncuran, akan tetapi judulnya sekarang diganti menjadi Old World.

Old World kabarnya bakal dirilis sebelum musim panas (pertengahan Juni) di Epic Games Store, tapi statusnya masih Early Access. Tujuannya adalah supaya pengembangnya bisa semakin menyempurnakan Old World berdasarkan input langsung dari para pemain.

Old World

Seperti seri Civilization, Old World menempatkan pemain sebagai seorang pemimpin bangsa di peradaban kuno. Yang membuatnya berbeda adalah, karakter yang pemain pilih di sini bisa mati karena usia. Setiap turn sama dengan satu tahun berlalu dalam Old World, dan ketika tokoh pemimpin yang dipilih sudah bertambah tua, saatnya mewariskan kekuasaan ke garis keturunannya.

Perbedaan ini menuntut mekanisme turn-based yang agak berbeda. Kalau di Civilization kita bisa menggerakkan setiap unit di tiap turn, di Old World tidak sesimpel itu. Ada satu resource baru bernama Orders, dan pemain hanya mempunyai jumlah Orders yang terbatas di setiap turn.

Nyaris semua aksi yang dilakukan dalam Old World membutuhkan Orders, bahkan yang sesederhana mendirikan bangunan baru sekalipun. Sistem Orders sejatinya bakal menuntut pemikiran yang lebih strategis, sebab pemain harus benar-benar paham dampak dari aksi yang mereka ambil di tiap turn.

Old World

Juga tidak kalah menarik adalah sistem Dynamic Events yang Old World siapkan. Dari waktu ke waktu, akan muncul sejumlah peristiwa unik berdasarkan progress permainan. Sebagian besar peristiwanya diambil langsung dari buku sejarah, sebagian lainnya bisa sesimpel memilih jurusan pendidikan yang harus diambil oleh garis keturunan sang pemimpin.

Pengembangnya bilang sejauh ini mereka sudah menyiapkan lebih dari 1.200 peristiwa yang dapat muncul kapan saja, dan mereka memprediksi jumlahnya bisa bertambah menjadi 2.000 peristiwa menjelang perilisan versi final Old World nanti. Lebih lanjut, pengembangnya juga bakal mempersilakan komunitas modder untuk menciptakan peristiwa-peristiwa baru.

Old World sepintas terdengar mirip seperti Civilization, dan tidak bisa dipungkiri banyak terinspirasi oleh permainan garapan Firaxis Games tersebut. Kendati demikian, sejumlah inovasi yang Old World terapkan pada mekanisme 4X semestinya bisa menjadi daya tarik tersendiri di mata penggemar game strategi.

Sumber: PC Gamer 1, 2.

Epic Games Store Bagikan Just Cause 4 Secara Gratis

Penggemar game action adventure dengan setting open-world pasti tidak asing lagi dengan seri Just Cause garapan Avalanche Studios. Sejak menjalani debutnya di tahun 2006, Just Cause sudah melahirkan empat seri, dengan seri terakhir, Just Cause 4, yang dirilis menjelang akhir 2018 lalu.

Bagi yang belum sempat memainkannya karena berbagai alasan, ada kabar gembira. Mulai tanggal 16 sampai 23 April, Just Cause 4 bisa didapatkan secara cuma-cuma dari Epic Games Store sebagai bagian dari penawaran gratis mingguannya di samping Wheels of Aurelia.

Cukup daftarkan akun jika belum, lalu klaim game tersebut sebelum 23 April. Menjelajahi negara fiktif Solis yang menjadi setting lokasi Just Cause 4 pastinya bisa membantu membunuh banyak waktu selama masa swakarantina seperti sekarang.

Just Cause 4

Secara plot, Just Cause 4 sejatinya menerapkan formula yang cukup mirip seperti sebelum-sebelumnya. Sang lakon, Rico Rodriguez, lagi-lagi harus berjuang melepaskan satu wilayah dari kekuasaan sosok antagonis, meski kali ini ada sentuhan yang lebih personal pada plotnya.

Seri Just Cause selalu penuh elemen aksi, bahkan dari awal game dimulai. Menonton trailer-nya bahkan terkesan seperti Fast & Furious yang dikemas menjadi video game. Sistem Liberation yang menjadi ciri khas seri-seri sebelumnya, tetap dipertahankan meski mekanismenya agak berbeda di Just Cause 4.

Singkat cerita, tidak ada ruginya menjajal game ini, apalagi kalau gratis. Saat artikel ini ditulis, Just Cause 4 di Epic Games Store masih berstatus “Coming Soon”, jadi tunggu saja sampai besok – tapi jangan lebih dari tanggal 23 April.

Sumber: Eurogamer.

Epic Games Store Umumkan 9 Game Eksklusif yang Akan Meluncur Tahun Ini

15 bulan setelah meluncur, persepsi negatif gamer terhadap Epic Games Store pelan-pelan berkurang. Setelah beberapa judul tersedia di Steam, khalayak mulai mengabaikan ‘strategi eksklusif’ yang diambil penyedia platform distribusi dalam menawarkan produknya. Meski demikian, Epic kemungkinan akan terus menerapkan taktik ini karena terbukti efektif dalam merangkul pelanggan.

Memasuki musim semi 2020, Epic Games mengumumkan sembilan permainan yang akan meluncur secara eksklusif di platform distribusi digitalnya tahun ini. Mereka terdiri dari judul-judul independen, free-to-play, multi-platform, serta expansion pack dari game yang dirilis di tahun lalu. Beberapa permainan sudah memiliki tanggal rilis dan Epic juga berjanji untuk menambah lagi jumlahnya secara berkala.

 

Control: The Foundation

26 Maret

Tetap menjaga keeksklusifannya di Epic Store, Control akan kedatangan expansion pack The Foundation yang akan membawa pemain menjelajahi area terdalam Oldest House demi mencari Helen Marshall. Tak ada kabar dari sang head of operation sejak ia bilang ‘ingin pergi mengecek sesuatu’.

 

Totally Reliable Delivery Service

1 April

Permainan sandbox jenaka yang menugaskan Anda jadi petugas pengirim barang. Jangan harap misi Anda akan berjalan dengan mulus karena ada banyak tantangan konyol dan hal tak terduga yang menanti di sana. Game mendukung mode multiplayer hingga empat pemain.

 

Industries of Titan

14 April

Kreasi baru Brace Yourself Games, tim pencipta Crypt of the Necrodancer. Industries of Titan mengombinasikan formula wargame, elemen pertempuran luar angkasa ala Faster Than Light serta city-building (yang berarti mirip SimCity) berlatar belakang masa depan distopia.

 

Dread Nautical

29 April

Mengusung genre role-playing turn-based, Dread Nautical di-setting di atas sebuah kapal yang diserang oleh gerombolan monster dari dimensi lain. Anda harus cermat dalam mengelola sumber daya, merekrut tim, dan bertempur. Game ini kabarnya cukup sulit dan pemain akan sering tewas.

 

Diabotical

1 Juni

Game FPS multiplayer arena free-to-play bertempo cepat yang menempatkan pemain sebagai robot telur terbang. Permainan saat ini berada di masa early access, sedang diuji oleh individu-individu terpilih. Di hari peluncurannya, akan ada opsi tiga mode dan sembilan peta.

 

Among Trees

Musim panas

Satu dari sedikit permainan survival yang tidak mengangkat tema pasca-bencana atau horor. Sebaliknya, game dibuat agar kita merasa rileks. Anda ditugaskan untuk membangun tempat tinggal yang nyaman di tengah hutan, berkebun, dan menghindari beruang serta rusa raksasa.

 

Sludge Life

Musim semi

Sludge Life sulit dideskripsikan, namun sepertinya ia menyuguhkan gameplay simulasi bertema fotografi, graffiti dan vandalisme. Di sana Anda akan menjelajahi pulau kecil di planet yang dipenuhi oleh lumpur (sesuai judulnya) sebagai seorang seniman jalanan.

 

Samurai Shodown

Musim semi

Meluncur lebih dulu di console pada pertengahan tahun 2019 kemudian tersedia di Stadia di bulan November, Samurai Shodown adalah permainan pertama di seri ini yang dilepas dalam periode satu dekade. Berbeda dari pendahulunya, ia menyuguhkan visual tiga dimensi tulen.

 

Saturnalia

Kuartal empat

Sebuah game petualangan survival horror artistik. Anda diminta untuk memandu sejumlah karakter menjelajahi desa terpencil tempat dilangsungkannya ritual kuno. Jalan-jalan di tempat ini mirip labirin, dan akan berubah jika Anda gagal memastikan para tokoh keluar hidup-hidup.

Permainan 2K Games Ditarik dari GeForce Now, Epic Games Umumkan Dukungan Penuh

Ketika banyak orang berharap agar platform cloud gaming lepas landas dengan mulus, keadaan malah kurang terlihat prospektif bagi dua layanan yang belum lama ini meluncur (atau melepas status beta): Google Stadia dan GeForce Now. Pelanggan Stadia mengeluhkan minimnya pilihan konten dan fitur, sedangkan GeForce Now terus menerus kehilangan dukungan publisher third-party ternama.

Setelah Activision Blizzard dan Bethesda, minggu lalu Nvidia mengumumkan ditariknya permainan-permainan 2K Games dari layanan gaming on demand mereka. Pihak 2K Games tidak menjelaskan alasan penarikan tersebut – saya menduga dasar argumennya hampir serupa Activision dan Bethesda – tapi tentu hal ini merupakan pukulan menyakitkan bagi Nvidia. Platform mereka kehilangan lagi 20 judul esensial, hampir semuanya adalah seri franchise terkenal.

Per hari Jumat tanggal 6 Maret minggu lalu, pelanggan GeForce Now tak lagi bisa menikmati seri BioShock, Borderlands, NBA, WWE, Sid Meier’s Civilization, termasuk pula game Mafia III, The Darkness II, The Golf Club 2019, Warriors Orochi 4 dan XCOM II. Daftar lengkapnya dapat Anda simak di page pengumuman GeForce Now. Di sana Nvidia juga menyampaikan, “Saat ini kami tengah bekerja sama dengan 2K Games buat menghadirkan lagi permainan-permainan mereka.”

Namun ada secercah harapan bagi GeForce Now (dan cloud gaming secara umum) di tengah awan mendung ini. Melalui Twitter, CEO Epic Games Tim Sweeney mengumumkan dukungan penuh perusahaannya terhadap layanan besutan Nvidia itu. Epic Games berencana untuk terus menghadirkan permainan-permainan ‘eksklusif’ mereka di sana dan akan menyempurnakan integrasi antara Epic Store dengan GeForce Now.

Menurut Sweeney, Nvidia GeForce Now ialah layanan streaming paling bersabahat bagi developer serta publisher, dan sama sekali tidak membebani penjualan game dengan potongan pajak. Perusahaan video game yang ingin memajukan industri ini dan membuatnya jadi lebih sehat disarankan untuk membantu menyuburkan pengembangan platform seperti GeForce Now.

Selain Epic Games, CD Projekt Red adalah nama lain yang vokal mendukung GeForce Now. Di tanggal peluncurannya nanti, permainan Cyberpunk 2077 yang Anda beli melalui Steam segera langsung dapat dinikmati via cloud. Dan saat artikel ini ditulis, saya juga melihat tingginya permintaan konsumen terhadap integrasi antara GOG dan GeForce Now. Dikelola sendiri oleh CD Projekt, GOG (dahulu dikenal sebagai Good Old Games) ialah satu dari sedikit platform distribusi digital bebas-DRM.

Lewat sesi pengujian, GeForce Now terbukti berjalan lebih baik dibanding Stadia di sambungan internet yang ‘pas-pasan’. Itu artinya – walaupun belum tersedia resmi di sini – ia lebih kompatibel dengan gamer di Indonesia dibandingkan penawaran dari Google.

Via The Verge & PC Gamer.

Borderlands 3 Segera Tersedia di Steam

Enam bulan setelah menjadi dagangan eksklusif Epic Games Store, Borderlands 3 akhirnya bakal hadir di Steam tepat tanggal 13 Maret 2020 nanti. Belum diketahui harganya berapa, tapi saya cukup yakin versi Steam-nya lebih terjangkau sehabis penyesuaian – meski sekarang Borderlands 3 juga sedang didiskon besar-besaran di EGS.

Terlepas dari itu, ini merupakan penantian yang cukup panjang bagi para penggemar seri Borderlands yang selama ini menunda memainkan game keempatnya ini (saya salah satunya). Meski demikian, setidaknya saya tidak harus menikmatinya dengan performa yang payah seperti yang dialami rekan saya, Yabes, di awal-awal peluncurannya.

Borderlands 3

Seperti di EGS, Borderlands 3 nantinya bakal dijajakan dalam beberapa edisi di Steam. Edisi termahalnya, Super Deluxe Edition, mencakup sederet konten ekstra, termasuk halnya 4 DLC yang berisikan konten campaign. DLC pertamanya, Moxxi’s Heist of the Handsome Jackpot, sudah dirilis Desember lalu, sedangkan DLC keduanya akan diluncurkan pada 26 Maret mendatang.

DLC keduanya ini berjudul Guns, Love, and Tentacles: The Marriage of Wainwright & Hammerlock. Lagi-lagi ada satu karakter lawas yang kembali dihadirkan, yakni Gaige si Mechromancer, meski bukan lagi sebagai karakter yang playable. DLC ini juga bakal mengajak pemain ke planet baru yang bernama Xylourgos.

Gearbox juga memberikan teaser mengenai DLC ketiganya yang bertemakan “outlaws and dinosaurs“, namun jadwal rilisnya belum diketahui. Untuk DLC keempat dan terakhirnya nanti, Gearbox bilang keputusan mereka belum final, namun salah satu yang mereka pertimbangkan adalah cerita seputar ‘isi kepala’ seorang karakter Psycho favorit.

Semoga saja yang mereka maksud adalah Krieg, salah satu Vault Hunter yang bisa dimainkan di Borderlands 2 (dan salah satu karakter favorit saya selama memainkannya). Apapun jadinya DLC ketiga dan keempat ini, saya rasa Super Deluxe Edition adalah pilihan yang tepat untuk dibeli nanti.

Terkait mode multiplayer, pemain yang sudah terlanjur membelinya di EGS tetap dapat berjumpa dan bermain bersama mereka yang akan membelinya dari Steam. Ke depannya, Gearbox berniat menambahkan sejumlah fitur antar platform, termasuk salah satunya kemudahan bagi para pemain untuk saling bertukar senjata.

Sumber: Polygon dan Gearbox.

Epic Games Store Tawarkan Assassin’s Creed Syndicate Secara Cuma-Cuma Selama Seminggu

Menyediakan game gratisan yang berbeda setiap minggunya merupakan cara jitu yang diterapkan Epic Games Store guna menarik minat konsumen. Seperti yang kita tahu, usia EGS masih sangat muda, dan taktik-taktik semacam ini tergolong esensial dalam meruntuhkan loyalitas konsumen Steam.

Tren game gratisan setiap minggu ini sudah EGS jalankan sejak mereka resmi beroperasi di akhir 2018, dan masih terus berlanjut sampai sekarang. Minggu depan, game yang digratiskan malah cukup istimewa, yakni Assassin’s Creed Syndicate, plus sebuah card game ala Hearthstone berjudul Faeria.

Syndicate memang bukan yang terbaik di sepanjang seri Assassin’s Creed, namun tetap saja ia merupakan salah satu judul blockbuster yang dirilis di tahun 2015. Bagi yang belum pernah memainkannya, Syndicate mengisahkan seorang assassin muda bernama Jacob Frye, dengan setting kota London di era Revolusi Industri.

Assassin's Creed Syndicate

Syndicate juga merupakan game Assassin’s Creed terakhir yang masih menerapkan ‘formula lama’. Setelah Syndicate, Ubisoft merilis Assassin’s Creed Origins dengan gameplay yang berubah cukup drastis dan elemen RPG yang lebih kental. Formula baru ini pada akhirnya terus disempurnakan sampai game yang terbaru, Assassin’s Creed Odyssey.

Assassin’s Creed Syndicate dan Faeria bisa kita dapatkan secara cuma-cuma di EGS pada tanggal 21 – 28 Februari 2020. Tidak ada syarat tertentu yang harus dipenuhi. Cukup buka situs EGS, login atau daftarkan akun, lalu klik “Get” pada laman masing-masing game. Setelahnya, game-nya bisa kita unduh dan mainkan kapan saja kita mau.

Sumber: PC Gamer.

Rangkul 108 Juta Pengguna, Epic Games Akan Terus Bagikan Game Gratis Tiap Minggu di 2020

Salah satu daya tarik utama layanan premium seperti PlayStation Now dan Xbox Live Gold adalah game gratis. Namun bagi gamer PC, permainan premium cuma-cuma bisa ditemukan di mana saja selama kita jeli: Steam, GOG, Humble Store, hingga IndieGala. Dan sejak meluncur di penghujung tahun 2018, platform Epic Games Store secara konsisten terus membagikan game gratis hingga hari ini.

Dan baru saja, tim pencipta Fortnite dan Unreal Engine itu mengumumkan rencana untuk melanjutkan program bagi-bagi permainan tiap minggu di tahun 2020 sebagai ungkapan terima kasih pada para pengguna. Melalui infografis, developer menyingkap pencapaian membanggakan Epic Games Store, seperti keberhasilan merangkul 108 juta pengguna dalam waktu setahun dan dipercaya gamer sebagai platform distribusi digital tempat mereka menghabiskan uang sebesar US$ 680 juta.

Terhitung mulai bulan Desember 2018 sampai Januari 2020, Epic Games sudah melepas 73 game berbayar (bukan free-to-play) secara gratis, hampir seluruhnya dikembangkan oleh studio third-party. Jika semuanya dijumlahkan, nilainya mencapai US$ 1.455. Permainan-permainan tersebut kabarnya telah diklaim sebanyak lebih dari 200 juta kali (dan saya adalah orang yang paling rajin mengecek apakah ada game gratis baru di Epic Store).

Pada awalnya, Epic Games membagikan permainan cuma-cuma seminggu sekali. Namun menjelang pergantian tahun, frekuensinya melonjak. Di 12 hari terakhir 2019, Epic merilis satu judul gratis setiap hari. Tak berhenti sampai di sana, di tanggal 1 Januari 2020, Epic Games membuka akses ke tiga game lagi yang bisa diperoleh tanpa membayar sepeser pun, yaitu Darksiders, Darksiders II dan Steep.

Yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan permainan gratis hanyalah log-in di Epic Games Store dan memasukkannya ke library dengan melakukan transaksi – hanya konfirmasi, tanpa pembayaran. Selama game berada di library, Anda bisa mengunduh dan memainkannya kapan pun.

Selain pengumuman terkait pencapaian dan kelanjutan program game gratis, Epic Games tak lupa mengabarkan sejumlah agenda ke depan. Mereka akan terus ‘memastikan store tetap bersahabat bagi developer‘ dengan mempertahankan pembagian keuntungan 88 banding 12. Epic juga melakukan kemitraan bersama Humble Store buat menghadirkan metode transaksi keyless. Kerja sama rencananya akan diperluas ke storefront digital lain.

Di usianya yang belia, fitur Epic Games Store memang belum selengkap raksasa seperti Steam, tapi kedua platform setidaknya punya satu kesamaan. Baik Steam maupun Epic Store menerapkan penyesuaian harga game terhadap wilayah/negara asal pengguna. Misalnya buat pelanggan di Indonesia, judul-judul semisal Control, Metro Exodus, Jedi: Fallen Order dan MechWarrior 5 dijual lebih murah dari harga global. Dan jangan kaget jika Anda menemukan beberapa judul di Epic Store yang harganya lebih rendah dari Steam.

Infografis pencapaian Epic Games Store dapat Anda lihat di bawah.

Epic Store 1