Smartwatch Fitbit Versa Resmi Dirilis, Tandai Debut Perdananya di Indonesia

Brand perangkat wearable global Fitbit secara resmi mengumumkan debutnya di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan peluncuran smartwatch dan activity tracker terbaru mereka yakni Fitbit Versa dan Fitbit Ace dengan harga terjangkau.

Fitbit Versa adalah sebuah jam tangan pintar yang fokus pada kesehatan dan kebugaran. Dirancang untuk mendukung penggunanya memulai gaya hidup sehat dengan pemanfaatan teknologi sebagai sarana pendorong guna meningkatkan aktivitas fisik dengan cara yang menyenangkan.

smartwatch-fitbit-versa-resmi-dirilis-2

Perangkat wearable berbasis Fitbit OS 2.0 dibekali lebih banyak fitur dan mampu menyediakan informasi personal terkait aktivitas penggunanya. Kita bisa merekam aktivitas sehari-hari dan menganalisis kesehatan secara rutin.

Tampilan dasboard-nya telah dirancang ulang, kita bisa mengakses data dengan mudah baik harian maupun mingguan. Dashboard juga menampilkan pesan-pesan motivasional, tips, dan trik terkait aktivitas yang sedang dilakukan.

Fitur-fiturnya meliputi, pemantau detak jantung 24/7, onscreen workouts – ada 15+ mode olah raga, pemantau fase tidur otomatis, dan beragam fitur cerdas lainnya.

Namun fitur yang paling disorot ialah female health tracking, di mana para wanita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siklus menstruasi, dikombinasikan dengan data kualitas tidur, dan aktivitas pengguna.

smartwatch-fitbit-versa-resmi-dirilis-3

Meski fokus pada kesehatan, Fitbit Versa mengusung desain minimalis, simpel, dan tetap terlihat elegan. Dengan casis aluminium dan band dengan pilihan warna yang beragam.

Sekilas bentukannya menyerupai Apple Watch, kotak dan punya sudut-sudut membulat. Kualitas layarnya juga bagus, dengan tingkat kecerahan mencapai 1.000 nits.

Nah yang paling saya suka adalah battery life-nya yang panjang, sekali charge bisa bertahan hingga empat hari – jadi tidak merepotkan. Harga Fitbit Versa juga terbilang terjangkau, yakni Rp3.599.000.

smartwatch-fitbit-versa-resmi-dirilis-6

Selain Fitbit Versa, Fitbit juga meluncurkan activity tracker Fitbit Ace yang didesain untuk anak-anak berusia 8-12 tahun. Perangkat juga mendukung akun Fitbit keluarga yang bisa diakses dari smartphone, sehingga orang tua bisa menjaga agar anak-anak tetap aman dan memantau aktivitas mereka, seperti jumlah langkah yang ditempuh setiap harinya, jam tidur, dan kalori yang dibakar.

Untuk ketersediaan perangkat ini direncanakan baru akan dirilis pada kuartal ke-2 2018.

AI Dapat Memprediksi Masa Hidup Berdasarkan Data dari Activity Tracker

Banyak studi menunjukkan bahwa ada korelasi yang erat antara parameter fisiologis dan masa hidup seseorang. Data-data seperti hasil metilasi DNA maupun penerjemahan informasi genetik bisa dipakai untuk menghitung estimasi masa hidup seseorang. Tentunya ini bukan saya sendiri yang bilang, melainkan para peniliti di Moscow Institute of Physics and Technology (MIPT).

Baru-baru ini mereka juga membuat terobosan dengan bekerja sama dengan perusahaan ahli bioteknologi, GERO. Hasil kolaborasinya melahirkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang mampu membuat estimasi masa hidup seseorang berdasarkan data-data yang dikumpulkan activity tracker.

AI tersebut bisa diakses melalui aplikasi iPhone bernama Gero Lifespan. Dengan memberikan akses data dari Apple HealthKit atau Fitbit, aplikasi bisa membuatkan estimasi usia pengguna berdasarkan aktivitas sehari-harinya. Kalau tidak pernah berolahraga dan terlalu banyak duduk, mungkin estimasinya bakal menunjukkan angka yang kecil, kurang lebih seperti itu cara kerjanya.

Gero Lifespan

Namun sebenarnya yang dijadikan rujukan bukan sebatas jumlah langkah kaki saja, tapi juga faktor-faktor lain seperti misalnya pola tidur. Anda pada dasarnya bisa melakukan eksperimen, semisal rutin berlari dan tidur cepat selama satu minggu penuh, lalu melihat bagaimana efeknya terhadap estimasi masa hidup yang ditampilkan aplikasi.

Para pengembangnya menegaskan bahwa ini tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk mengukur masa hidup seseorang, tapi lebih ke sekadar memberikan gambaran mengenai korelasi antara aspek fisiologis dan usia. Kendati demikian, mereka cukup percaya diri hasilnya jauh lebih presisi ketimbang sistem serupa yang dibuat sebelum-sebelumnya.

Aplikasinya gratis, jadi tidak ada salahnya mencoba. Mungkin setelah mencoba, Anda bisa sadar bahwa bekerja terlalu keras itu hanya bermanfaat buat kantong saja, dan bukan untuk tubuh Anda.

Sumber: MIPT.

Fitbit Versa Mengadopsi Fitbit OS 2.0 dan Mampu Bertahan Selama 4 Hari

Setelah sempat muncul dalam rumor, Fitbit akhirnya secara resmi memperkenalkan Versa, smartwatch terbarunya dengan desain modern dan intuitif. Ini adalah salah satu smartwatches logam ringan yang hadir dengan dashboard baru dengan akses mudah ke data kesehatan dan kebugaran melalui interface Fitbit OS 2.0.

Dibanderol $ 199,95, Fitbit Versa barangkali merupakan salah satu smartwatch modern yang menawarkan nilai ekonomis dibandingkan seri Iconic. Oleh Fitbit, Versa diklaim sebagai “smartwatch logam ringan” yang ada di pasar A.S sekarang ini. Versa memiliki tubuh aluminium anodized ultra-tipis yang meruncing dan siku sehingga bisa dipasang dengan nyaman di kedua pergelangan tangan baik yang berukuran kecil ataupun besar. Smartwatch memiliki layar sentuh yang menawarkan kecerahan 1.000 nits, dan Fitbit mengatakan Versa memiliki baterai yang bisa bertahan lebih dari 4 hari dengan sekali pengisian ulang.

Smartwatch Fitbit Versa

Seperti kebanyakan perangkat keluaran Fitbit, Versa juga mendukung berbagai pelacak aktivitas misalnya pemantau kesehatan, mencatat dan melacak progress latihan, pola tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Perangkat diperkaya fitur notifikasi untuk pemberitahuan penting, mengakses berbagai aplikasi unik dan, jika ditautkan ke perangkat Android, memungkinkan pengguna membalas pesan singkat dengan cepat. Bahkan di Fitbit Versa Special Edition, Fitbit telah membenamkan chip NFC sehingga bisa digunakan untuk melakukan pembayaran secara digital.

 

Untuk urusan musik, Fitbit bermitra dengan Deezer dan Pandora, sehingga pengguna yang berlangganan ke salah satunya bisa mengunduh daftar putar (hingga 300 lagu) langsung ke Versa dan menikmatinya tanpa dukungan smartphone.

Fitbit Versa dapat dipesan mulai sekarang dan akan dijual dengan harga $199,95. Sedangkan untuk Fitbit Versa Special Edition akan dijual seharga $229,95.

Smartwatch Fitbit Versa

Sumber berita Fitbit dan Fitbit Versa.

Fitbit Ace Dirancang untuk Anak-anak dengan Banderol Hanya $99,95

Fitbit membayar lunas janjinya belum lama ini untuk menghadirkan perangkat untuk keluarga, di mulai dari Versa dan kini mereka meluncurkan Fitbit Ace, fitness tracker yang dirancang untuk anak-anak.

Fitbit Ace memiliki bentuk umum yang mirip dengan produk Fitbit lainnya, Alta HR. Fitbit tak menampik bahwa Ace merupakan daur ulang bahasa desain fitness tracker lawasnya tersebut. Di Ace, Fibit menggunakan bodi plastis yang lebih tahan lama agar lebih sesuai dengan kebiasaan anak-anak yang kadang sembrono.

Fitbit Acer Tracker

Fitbit Ace bekerja memonitor langkah, waktu aktif, pola tidur, kompetisi aktivitas bersama teman, dan lain-lain. Fitbit mengatakan bahwa gelangnya ini tahan guyuran air serta mampu bertahan hingga lima hari dalam sekali isi ulang. Perangkat juga mendukung akun Fitbit keluarga yang bisa diakses dari smartphone, sehingga orang tua bisa menjaga agar anak-anak tetap aman dan memantau aktivitas mereka, seperti jumlah langkah yang ditempuh setiap harinya, jam tidur, dan kalori yang dibakar.

Fitbit Ace

Fitur lainnya termasuk tantangan untuk memotivasi anak agar lebih aktif, kompetisi antar teman, pengingat aktivitas dan penghargaan untuk tindakan yang positif. Ace akan mulai dijual pada Q2 2018, dan bisa dipesan langsung dari situs Fitbit. Perangkat akan tersedia dalam warna biru dan ungu dengan harga $99,95.

Angka obesitas dan diabetes pada anak-anak yang terus meningkat, merupakan tanggung jawab orang tua. Untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, anak-anak butuh bantuan. Tidak sendirian, Garmin mencoba hal yang sama dengan Vivofit Jr. dan Vivofit Jr. 2, yang dapat dipakai anak-anak dan menawarkan pengalaman yang menyenangkan.

ace-purple-render-defa0b9b868f665a4d5d06f5579c3e2c

Sumber berita Fibtit.

Fitbit Umumkan ‘Tanggal Kadaluarsa’ Pebble, 30 Juni 2018

Di titik ini dunia mungkin sudah lupa dengan Pebble – bahkan penciptanya sendiri sudah move on – akan tetapi saya yakin di luar sana masih banyak yang setia menggunakan pelopor kategori smartwatch tersebut, termasuk redaktur kami yang tercinta.

Sekadar mengingatkan, Pebble resmi diakuisisi oleh Fitbit menjelang akhir 2016, dan Fitbit rupanya tidak menyisihkan anggaran belanjanya sedikit pun untuk meminang aset hardware Pebble. Akibatnya, portofolio produk Pebble sama sekali tidak ada yang diteruskan.

Sejak itu loyalitas konsumen Pebble ibarat diuji oleh Fitbit. Sebagian bertanya dalam hati apakah smartwatch-nya bakal berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Namun update yang dirilis pada bulan April tahun lalu memberikan sedikit titik terang: smartwatch Pebble masih bisa digunakan seperti biasa, hanya saja app store dan jaringan cloud-nya sudah tiada.

Pebble Time / Pebble
Pebble Time / Pebble

Saya bilang sedikit karena tidak ada yang tahu sampai kapan ini bakal dipertahankan selain Fitbit sendiri. Namun baru-baru ini Fitbit memberanikan diri untuk buka suara. Lewat sebuah blog post, Fitbit mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memberikan dukungan atas Pebble pada 30 Juni 2018.

Lewat tanggal tersebut, perangkat besutan Pebble memang masih bisa berfungsi, tapi tidak untuk fitur-fitur berikut: Pebble App Store, Pebble Forum, fitur pengenal suara, fitur untuk membalas email dan SMS, timeline pin dari aplikasi pihak ketiga, dan CloudPebble development tool.

Aplikasi pendamping Pebble di Android dan iOS juga tidak akan lagi menerima update. Ini berarti aplikasinya masih bisa berfungsi, untuk sekarang. Seandainya ke depan ada versi baru Android atau iOS dan aplikasi Pebble tak lagi kompatibel, maka fitur notifikasi pun otomatis juga berhenti berfungsi.

Fitbit Ionic / Fitbit
Fitbit Ionic / Fitbit

Ya, Fitbit pada dasarnya telah menetapkan tanggal kadaluarsa untuk Pebble. Mereka berharap konsumen Pebble bisa memanfaatkan waktu sampai akhir Juni tersebut untuk lebih mengenal produk-produk Fitbit, hingga akhirnya ikut hijrah ke platform Fitbit.

Sebagai bentuk apresiasi, Fitbit bakal menawarkan potongan harga sebesar $50 bagi konsumen Pebble yang hendak membeli smartwatch Fitbit Ionic, yang belum lama ini kedatangan app store-nya secara resmi. Syarat yang harus dipenuhi cuma satu: tanggal beli perangkat Pebble tidak boleh lewat 7 Desember 2016, tanggal di mana Pebble resmi diakuisisi.

Sumber: The Verge dan Fitbit.

Tutup Divisi Wearable-nya, Adidas Tak Lagi Berniat Mengembangkan Perangkatnya Sendiri

Ketenaran nama di dunia olahraga bukan jaminan untuk sukses di industri wearable. Hal ini dibuktikan oleh Adidas, yang belum lama ini dilaporkan bakal menutup divisi khusus mereka yang selama ini dipercaya mengembangkan teknologi wearable.

Bagi yang sudah lupa, Adidas sebenarnya sudah pernah merilis smartwatch-nya sendiri yang bernama miCoach Smart Run di tahun 2013. Meski banyak yang menanti, suksesor perangkat yang sudah berumur itu tak kunjung datang. Malahan, di awal 2017 ini Adidas memutuskan untuk memensiunkan platform miCoach.

Namun ini bukan berarti perusahaan asal Jerman itu sudah benar-benar menyerah menekuni segmen wearable. Mereka pada dasarnya sudah tidak tertarik lagi untuk mengembangkan perangkat wearable-nya sendiri, dan lebih memilih untuk berfokus ke ranah software.

Adidas memang punya aset yang cukup besar dalam hal layanan dan aplikasi fitness, salah satunya adalah Runtastic yang diakuisisi di tahun 2015. Ke depannya, Adidas bermaksud untuk mengonsolidasikan ekosistem digitalnya ke dua brand saja, yakni Runtastic itu tadi dan Adidas App.

Adidas Chameleon HR

Laporan ini juga memunculkan asumsi bahwa fitness tracker bernama Adidas Chameleon HR yang ditargetkan buat konsumen wanita kemungkinan besar tidak jadi diluncurkan. Sebelumnya, beredar rumor bahwa perangkat ini bakal dirilis bersama dengan aplikasi Adidas All Day, bahkan foto perangkatnya pun juga sudah diungkap secara resmi.

Lalu bagaimana dengan kolaborasi Adidas dan Fitbit, di mana sebelumnya dikabarkan bahwa Fitbit bakal memasarkan smartwatch Ionic edisi khusus Adidas mulai tahun depan? Menurut Wareable yang mengklaim telah menerima konfirmasi dari Fitbit, kerja sama ini masih akan terus dilanjutkan sesuai rencana.

Adidas sepertinya banyak belajar dari salah satu rival terbesarnya, Nike, yang sudah cukup lama bermitra dengan Apple lewat edisi khusus Apple Watch Nike+. Mendompleng nama selagi memberikan akses ke platform fitness buatannya sendiri dibuktikan Nike sebagai cara yang cukup efektif untuk tetap relevan di segmen wearable, dan ini sepertinya yang juga bakal dikejar oleh Adidas.

Sumber: TechCrunch dan Wareable.

Fitbit Resmi Luncurkan App Store Khusus untuk Smartwatch-nya, Ionic

Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Fitbit akhirnya resmi merilis app store khusus untuk smartwatch mereka, Ionic. Ekosistem aplikasi yang luas merupakan salah satu kelebihan Pebble, dan Fitbit sepertinya tidak mau menyia-nyiakan aset milik pionir smartwatch yang sudah mereka akuisisi itu.

Fitbit bilang bahwa setidaknya sekarang sudah ada sekitar 60 aplikasi dari bermacam kategori yang bisa diunduh secara cuma-cuma di Fitbit App Gallery. Beberapa yang cukup populer meliputi Flipboard, Yelp, The New York Times, dan Hue Lights untuk mengontrol bohlam pintar Philips.

Aplikasi populer lain dipastikan bakal menyusul di penghujung tahun nanti, macam Uber, TripAdvisor, Nest, Clue, Surfline, dan Game Golf. Tidak kalah menarik adalah kemitraan Fitbit dengan Deezer, yang menjanjikan kemudahan streaming musik langsung dari Ionic dan tanpa smartphone setelah pergantian tahun nanti.

Fitbit App Gallery

Jika dibandingkan Apple Watch atau smartwatch Android Wear, ekosistem aplikasi Ionic masih tergolong level kroco. Fitbit bilang bahwa sejauh ini sudah ada lebih dari 5.000 developer yang tergabung dalam komunitas mereka, akan tetapi mereka terus melancarkan upaya-upaya untuk menarik minat developer lain, seperti misalnya mengadakan semacam kompetisi berhadiah.

Di sisi lain, kru internal Fitbit sendiri sudah mengeksekusi inisiatif lain bernama Fitbit Labs, yang pada dasarnya bertujuan untuk menyematkan elemen gamification ke dalam Ionic. Hasilnya adalah lebih dari 100 watch face, termasuk beberapa yang interaktif macam Fitbit Pet, yang mengajak pengguna untuk terus beraktivitas demi merawat anjing atau kucing peliharaan virtual.

Sumber: Fitbit via CNET.

Fitbit Siap Pasarkan Earphone Flyer dan Smartwatch Ionic Bulan Depan

Produsen spesialis activity tracker Fitbit menyingkap sejumlah kejutan menarik di akhir bulan Agustus kemarin. Mereka memperkenalkan Ionic, yaitu smartwatch ‘pertama’ sejak perusahaan mengakuisisi Pebble dan Vector Watch; dan memamerkan earphone wireless perdananya Fitbit Flyer serta timbangan pintar dengan konektivitas Wi-Fi, Aria 2.

Dan di awal minggu ini, Fitbit mengumumkan waktu pelepasan earphone Flyer dan smartwatch Ionic, rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2017 besok. Fitbit juga mengungkapkan agenda perilisan SDK, sembari mempersilakan para developer untuk mulai menciptakan aplikasi-aplikasi serta mendesain watch face. Setelah di-review oleh tim Fitbit, kreasi mereka akan tersedia di App Gallery.

 

Ionic

Ionic

“Kami menciptakan standar kualitas produk fitness tracker 10 tahun lalu dan mencoba memperoleh pencapaian serupa di ranah smartwatch, dengan menawarkan segala hal yang konsumen inginkan serta fitur-fitur yang tak ada di produk lain,” tutur CEO Fitbit, James Park, di rilis pers. “Ionic dibekali baterai dengan daya tahan lima hari pemakaian buat menganalisis tubuh setiap waktu, turut dibekali beragan fitur kesehatan, sensor detak jantung canggih, tool pengukur kualitas tidur, serta fungsi-fungsi lain yang memudahkan aktivitas penggunanya.”

Fitbit Ionic turut dibekali GPS, dan kompatibel ke platform berbeda – dari mulai Android, iOS hingga Windows. Ionic juga mempersilakan kita melakukan pembayaran cashless, menikmati musik, hingga menyalurkan notifikasi di smartphone. Beberapa aplikasi yang dikonfirmasi siap mendukung perangkat wearable ini meliput Adidas All Day, Flipboard, GAME GOLF, Nest serta Surfline.

Fitbit Ionic akan mulai dipasarkan di wilayah Amerika Utara via jaringan retail Amazon, Best Buy, Dick’s Sporting Goods, Kohl’s, Macy’s, REI, Target dan Verizon, dijajakan di harga US$ 300.

 

Flyer

Flyer

Earphone Flyer memang tidak memiliki kapabilitas activity tracking, tapi ia dapat menjadi rekan setia berolahraga karena mampu menjalankan musik secara mandiri selama enam jam non-stop – sama sekali tanpa membutuhkan smartphone. Dua earpiece semi-modular tersambung oleh kabel karet lentur anti-keringat. Anda bisa menggonta-ganti bagian eartip dan housing karet sehingga earphone nyaman dikenakan serta mencengkeram telinga dengan erat.

Fitbit Flyer tersuguh dalam dua pilihan warna, yakni abu-abu ‘lunar‘ dan biru ‘nightfall‘. Produk dibanderol di harga US$ 130, akan tersedia di Amazon, Best Buy, Brookstone, Nordstrom dan Target.

 

Aria 2

Aria 2

Timbangan pintar Aria 2 rencananya dapat dipesan melalui situs Fitbit sendiri seharga US$ 130, namun penjualannya tidak dilakukan berbarengan dengan Flyer dan Ionic. Produk akan tersedia pada ‘musim gugur 2017’.

Fitbit Ramaikan Pasar Earphone Wireless dengan Flyer

Selain Ionic, Fitbit juga memperkenalkan earphone wireless perdananya sekaligus kelanjutan dari timbangan pintarnya. Earphone bernama Flyer itu dirancang untuk menjadi pendamping yang serasi buat smartwatch terbaru Fitbit tersebut, sedangkan timbangan Aria 2 kini telah disempurnakan agar lebih akurat dan lebih mudah digunakan.

Fitbit Flyer

Pertama-tama, hal yang perlu dicatat adalah Flyer tidak memiliki kapabilitas fitness tracking. Artinya, pengguna masih memerlukan tracker terpisah untuk bisa memonitor aktivitas fisiknya, dan Flyer sejatinya cuma bertugas menjadi penambah semangat dengan menyajikan alunan musik.

Berkat kemampuan Ionic untuk memutar musik secara mandiri, kehadiran Flyer pun jadi lebih relevan. Lebih lanjut, Ionic turut menawarkan fitur Audio Coaching yang bisa dinikmati tanpa mengandalkan smartphone, dan di sini peran Flyer pun akan semakin terasa. Anda juga tak perlu khawatir baterainya cepat habis, sebab dengan daya tahan 6 jam, besar kemungkinan Anda yang lebih dulu kelelahan.

Fitbit Flyer

Mengingat ia dirancang untuk digunakan selagi berolahraga, secara keseluruhan bodi Flyer tahan keringat maupun cipratan air, yang berarti pengguna bisa memakainya di kala hujan sekalipun. Soal ergonomi, paket penjualan Flyer mencakup sejumlah eartip dan sederet aksesori ekstra supaya ia bisa dipakai secara nyaman oleh semua pengguna walaupun bentuk telinga masing-masing sangatlah bervariasi.

Satu hal yang cukup menarik dari Flyer adalah kemampuannya untuk disambungkan dengan dua perangkat sekaligus, smartphone dan smartwatch misalnya, sehingga pengguna dapat berganti perangkat dengan sangat mudah. Tidak hanya itu, Flyer rupanya juga bisa dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan Siri, Google Assistant maupun Cortana di ponsel.

Sama seperti Ionic, Flyer bakal hadir di pasaran mulai bulan Oktober. Banderol harganya dipatok $130, dan perangkat datang dalam dua pilihan warna: abu-abu atau biru.

Fitbit Aria 2

Aria 2 merupakan penerus langsung Aria yang dirilis di tahun 2012. Desain timbangan pintar ini telah sedujut diperbarui, namun yang lebih penting adalah kinerjanya yang semakin bisa diandalkan.

Fitbit Aria 2

Yang paling signifikan adalah proses setup yang jauh lebih praktis dengan memanfaatkan sambungan Bluetooth ke smartphone dan aplikasi Fitbit. Usai terhubung, sinkronisasi data akan berlangsung secara otomatis, dan data ini bisa meliputi delapan pengguna yang berbeda.

Fitbit juga mengklaim Aria 2 dapat mengukur berat badan sekaligus komposisi tubuh (persentase lemak, indeks massa tubuh, dll) secara lebih akurat ketimbang pendahulunya. Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini, juga dengan harga $130.

Sumber: Fitbit 1, 2.

Fitbit Resmikan Smartwatch Kedua Mereka, Ionic

Setelah lama dirumorkan, Fitbit akhirnya resmi mengungkap smartwatch terbarunya. Bukan, ini memang bukan smartwatch perdana Fitbit, tapi yang pertama sejak mereka mengakuisisi Pebble dan Vector Watch, sehingga wajar apabila ekspektasi konsumen terbilang tinggi.

Jam tangan bernama Fitbit Ionic ini perlu melakukan banyak pembuktian, terutama dari segi desain, mengingat Blaze bukanlah smartwatch teranggun yang ada di pasaran. Ionic mencoba menjawab keraguan kita tersebut dengan desain unibody berbahan aluminium yang tak hanya kelihatan elegan, tapi juga fungsional dengan merangkap sebagai antena Bluetooth dan GPS, yang pada akhirnya berdampak pada penerimaan sinyal yang lebih baik.

Fitbit Ionic

Fitbit juga telah merancang Ionic agar tahan air sampai kedalaman 50 meter, yang berarti ia siap memonitor aktivitas berenang pengguna. Di belakang, sensor laju jantungnya tertanam rapi tanpa ada tonjolan sama sekali, membuatnya jauh lebih nyaman untuk dikenakan berlama-lama – krusial mengingat daya tahan baterainya bisa mencapai 4 hari, atau 10 jam saja kalau GPS-nya diaktifkan terus.

Masih seputar desain, Ionic turut dibekali layar sentuh yang cukup istimewa. Layar berukuran 1,42 inci dengan resolusi 348 x 250 pixel ini punya permukaan yang sedikit melengkung, akan tetapi bagian terbaiknya adalah, tingkat kecerahannya mencapai angka 1.000 nit. Ini penting mengingat ia bakal sering dipakai di luar ruangan, dimana terik matahari seringkali membuat layar jadi sulit terbaca.

Fitbit Ionic

Soal performa, Ionic mengemas segala kebaikan fitness tracker Fitbit – termasuk kemampuan untuk mendeteksi aktivitas seperti berlari secara otomatis – plus sejumlah kapabilitas baru. Yang pertama adalah sensor SpO2 relatif untuk mengestimasikan kadar oksigen dalam darah, yang ke depannya bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kondisi macam sleep apnea, alias gangguan tidur akibat kesulitan bernafas.

Kedua, Ionic merupakan perangkat pertama yang terintegrasi oleh layanan contactless payment Fitbit Pay, yang diinisiasikan setelah Fitbit mengakuisisi Coin tahun lalu. Terakhir, mengingat Ionic menjalankan sistem operasi baru, ia juga menjadi yang pertama mengusung Fitbit App Gallery, yang tidak lain dari app store untuk aplikasi pihak ketiga.

Fitbit Ionic

Fitbit Ionic dijadwalkan tersedia di pasaran mulai Oktober mendatang seharga $300. Strap tambahan bisa dibeli seharga $30, atau $60 untuk varian kulit. Di samping itu, Fitbit juga berniat memasarkan edisi khusus Ionic hasil kolaborasinya dengan Adidas mulai tahun depan.

Sumber: Fitbit.