Layanan Pesan-Antar Makanan Milik Airasia Kini Rambah Jakarta

Layanan pesan-antar makanan milik besutan Capital A (sebelumnya bernama AirAsia Group), airasia food, kini melebarkan sayap ke area Jakarta, setelah mengawali perjalanannya di Tangerang pada Maret kemarin. Perluasan ini disebutkan dalam rangka perwujudan komitmen perusahaan untuk menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kuliner lintas cita rasa secara praktis.

Country Head airasia Super App Indonesia Delly Nugraha menyampaikan, sebagai bagian dari keluarga Airasia, airasia food menghidupi komitmen untuk menghubungkan setiap orang melalui cara yang berbeda, yaitu dengan lezatnya kuliner lintas cita rasa.

“Lebih dari itu, kami juga ingin memberikan pengalaman eksplorasi kuliner yang super memuaskan dengan mempersembahkan sejumlah promo menarik kepada seluruh masyarakat kota Jakarta. Ke depannya, airasia food akan terus mengupayakan layanan yang terbaik bagi seluruh pengguna dan secara bertahap memperluas jangkauan kami di lebih banyak kota di Indonesia,” ucapnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/7).

Delly sendiri didapuk di airasia untuk menangani superapp khusus Indonesia. Kiprahnya di industri digital terbukti mampu mengantarkannya ke posisi terkini yang sudah dijabat sejak Maret 2022. Sebelum di airasia, ia pernah menjadi Country Head Carsome Indonesia, Gojek dengan posisi VP National SMB Key Account, Hutchison 3 Indonesia, dan Indosat Ooredoo.

Sejumlah merchant F&B telah bergabung di airasia food, beberapa namanya adalah Burger Bangor, DCrepes, IKI Bento, Chib-Chib Taiwan Snacks, MangGang, dan lainnya. Pendaftaran merchant sebetulnya telah dibuka sejak Desember 2021 saat pertama kali mengumumkan inisiatif airasia food. Diklaim sejak saat itu, ada ribuan merchant telah mendaftarkan diri.

Untuk mengakses layanan ini, pengguna cukup melalui aplikasi super airasia, aplikasi yang sama dengan untuk membeli tiket pesawat. Sejauh ini, opsi pembayaran yang tersedia adalah kartu debit/kredit, OVO, dan DOKU. Sementara untuk pengantarannya, tersedia pilihan ambil sendiri (self-pick up) atau diantar (delivery now).

Konsumen airasia juga dapat mengonversi airasia points-nya untuk membayar transaksi di layanan pesan-antar ini. Saat ditelusuri lebih lanjut oleh DailySocial.id, perusahaan memanfaatkan kemitraan dengan Go-Send untuk pengantarannya. Selain dibebankan ongkos kirim, juga terdapat platform fee yang harus dibayarkan konsumen.

Selayak perusahaan lainnya yang meluncurkan layanan baru, airasia juga menyodorkan gimmick marketing dengan potongan diskon untuk dalam rangka akuisisi pengguna.

Sebagai catatan, airasia food merupakan inisiatif digital dari Capital A yang membawahi 16 produk dan layanan di aplikasi super airasia. Di dalamnya, tidak hanya menyediakan penerbangan dan perjalanan, tetapi juga kebutuhan gaya hidup sehari-hari, mulai dari makanan, ritel dan e-commerce, layanan pengiriman same-day, ride hailing, dan banyak lagi.

Sejauh ini solusi yang sudah hadir di Indonesia, baru airasia money, food, e-commerce, dan explore. Dalam menyediakan solusi tersebut, perusahaan bekerja sama dengan mitra. Misalnya, PasarPolis (insurtech), Bareksa (e-investing), Rumah Zakat (lembaga sosial), dan Wise (remitansi) untuk airasia money. Kemudian, bersama TrueID untuk menyediakan konten streaming audio, video, dan artikel dengan tema travel, food, dan lifestyle yang dapat diakses secara gratis.

Potensi layanan pesan-antar

Indonesia merupakan pasar terbesar bisnis pesan-antar makanan di Asia Tenggara. Data yang dirilis Momentum Works menyebutkan, total gross merchandise value (GMV) layanan ini mencapai $4,6 miliar atau sekitar Rp65,3 triliun. Di bawah Indonesia, pasar terbesar selanjutnya adalah Thailand dan Singapura yang mencapai $4 miliar dan $2,9 miliar. Dari segi penggunaan aplikasi, pangsa pasar GrabFood adalah yang terbesar dengan GMV mencapai US$7,6 miliar. Angka ini melampaui FoodPanda $3,4 miliar dan Gojek $2 miliar.

Secara umum, Momentum Works menjelaskan terdapat lonjakan signifikan pada layanan pesan-antar makanan terlihat dari total GMV di Asia Tenggara sebesar $15,5 miliar pada 2021. Angka itu naik 30% dari tahun sebelumnya. Sementara, pada 2020 terjadi kenaikan yang lebih rendah, yakni sebesar 18,3%.

“2020 melihat pertumbuhan yang signifikan dalam permintaan layanan pengiriman makanan. Lonjakan volume berlanjut hingga tahun 2021,” jelas Momentum Works dalam laporan yang berjudul Food Delivery Platforms in Southeast Asia (SEA) Januari 2022.

Application Information Will Show Up Here

Mendongkrak Bisnis UMKM Kuliner melalui “Cloud Kitchen” dan “Food Delivery”

Pandemi telah menjadi momentum menarik bagi pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman (F&B) Indonesia. Meskipun banyak yang berguguran, kontribusi startup sebagai enabler menjadi salah satu faktor bagaimana bisnis di sektor ini bisa bertahan.

Berdasarkan laporan yang dirilis LPEM FEB UI dan UNDP Indonesia tahun 2020 lalu, 40% pengusaha UMKM berada di sektor makanan dan minuman. Di sisi gender, UMKM yang dimiliki perempuan sebagian besar memproduksi makanan dan minuman. Di sisi lain, hanya 20% UMKM milik laki-laki yang bergerak di sektor makanan dan minuman.

Keberadaan cloud kitchen, sebagai pendukung bisnis food delivery, dinilai  membantu pertumbuhan bisnis pelaku UMKM. DailySocial mencoba melihat seperti apa kontribusi platform cloud kitchen, seperti Yummy Corp dan Dailybox.

Dampak positif jangka panjang

Pertumbuhan industri cloud kitchen di Indonesia didukung peningkatan pemesanan makanan secara online seiring dengan pergeseran perilaku konsumen, khususnya di masa pandemi. Berdasarkan riset Momentum Works, sejumlah restoran dan platform pesan antar makanan menggunakan waktu lebih banyak di tahun 2021 untuk bereksperimen dengan model bisnis baru, salah satunya cloud kitchen.

Riset tersebut menyebutkan, cloud kitchen membantu restoran dan pelaku usaha kuliner untuk menaikkan total pendapatan (topline) melalui jangkauan konsumen yang lebih luas.

Cloud kitchen juga diklaim menawarkan kemudahan fleksibilitas modal dengan pilihan waktu sewa yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Konsep ini juga memberi kemudahan untuk mengubah konsep dan jenis makanan/menu dengan cepat.

Salah salah pemain terdepan di Asia Tenggara, Grab, melihat adanya peluang yang sangat besar bagi industri cloud kitchen untuk tumbuh dan menjangkau lebih banyak konsumen di Indonesia. Layanan GrabKitchen menjadi cara Grab memperkenalkan konsep cloud kitchen untuk memberdayakan mitra merchant.

“Kemitraan kami dengan para mitra usaha yang solid, pemanfaatan teknologi terbaik dalam menciptakan pengalaman pengguna yang bersifat hyperpersonal, dan perluasan jaringan GrabKitchen yang pesat merupakan faktor-faktor pendorong semakin relevannya GrabFood untuk masyarakat Indonesia,” kata Head of Marketing GrabFood – Grab Indonesia Hadi Surya Koe.

Kolaborasi dengan platform cloud kitchen, misalnya antara Grab dan Yummy Corp, diklaim membantu bisnis F&B yang bergabung di jaringan ini memperoleh dukungan komprehensif untuk mengembangkan dan meluncurkan restoran virtual dan perekrutan dan pelatihan staf untuk mengoperasikan cloud kitchen.

Suasana merchant dari GrabFood / Grab

Saat ini Grab telah memiliki lebih dari 45 cloud kitchen yang berlokasi di 8 kota (Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Surabaya, Makassar, Surakarta dan Malang) di Indonesia.

“Perpaduan keahlian Grab dan Yummy Corp dapat mempercepat pengembangan sektor cloud kitchen di Indonesia,” kata Hadi.

Yummykitchen, platform cloud kitchen Yummy Corp, tahun ini telah menyediakan slot 30% untuk UMKM. Tercatat saat ini Yummy Corp telah memiliki sekitar 60 lebih brand partner.

“Yummy Corp sebagai platform sebetulnya lebih tepatnya dikatakan sebagai partner. Karena kondisinya kita disini saling membantu agar ekosistem F&B di Indonesia sama-sama maju. Dapat dibilang ekosistem F&B di Indonesia sudah lumayan berkembang dan Yummy Corp akan terus mengembangkan ekosistem ini dengan memperkuat teknologi dan SDM yang kita punya,” kata CEO Yummy Corp Mario Suntanu.

Pandemi telah mengakselerasi fenomena sinergi antara pelaku UMKM kuliner dengan layanan pesan antar makanan dan cloud kitchen. Sinergi ini disebut membantu pelaku UMKM kuliner untuk berkembang dan lebih cepat berjualan, karena biaya yang dibutuhkan cenderung lebih kecil dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur lebih singkat.

“UMKM adalah pilar penting bagi perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor ini terhadap PDB Indonesia itu lebih dari 60%. UMKM bahkan mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada. Hal ini yang membuat sektor ini menjadi sangat menarik untuk digarap,” kata CEO Dailybox Kelvin Subowo.

Di sisi lain, sebagai pemain baru, kehadiran ShopeeFood diklaim turut menyediakan peluang pendapatan yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi mitra.

“Saat ini, fokus kami adalah mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dengan merangkul lebih banyak bisnis kuliner, terutama pelaku UMKM, pengguna, serta mitra pengemudi untuk memaksimalkan penggunaan layanan digital dalam kehidupan mereka sehari-hari,” kata Brand Marketing Manager ShopeeFood Andreas Christiadi.

Prosedur dan pengawasan

Suasana central kitchen Dailybox / Dailybox
Suasana central kitchen Dailybox / Dailybox

Prioritas platform cloud kitchen dan food delivery adalah menjaga kualitas dan keamanan makanan yang dipesan secara online. Untuk memastikan hal ini, Dailybox melakukan pengawasan yang dilakukan oleh tim dapur Dailybox yang terdiri dari chef hotel berbintang berpengalaman. Tim biasanya melakukan audit berkala dan inspeksi mendadak untuk memastikan mitra UMKM bekerja sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Saat ini Dailybox sudah mendapatkan sertifikasi halal. Kedepannya diharapkan semua mitra UMKM DailyBox bisa tersertifikasi, seperti HACCP. Meskipun mereka menyadari hal ini tidak bisa terjadi dalam sekejap. Misi DailyBox adalah untuk meningkatkan kualitas mitra UMKM.

“UMKM yang berkolaborasi dengan Dailybox wajib mematuhi pedoman halal, standar keamanan pangan yang ketat (termasuk hygiene dan kualitas bahan baku) dan standar konsistensi rasa. Tim kami menyadari bahwa mitra UMKM Dailybox membutuhkan bimbingan ekstra supaya mereka secara bertahap dapat memenuhi standar yang kami tetapkan,” kata Kelvin.

Sementara pengawasan yang dilakukan Yummy Corp adalah memastikan proses pengolahan dilakukan telah melalui prosedur sesuai dengan proses yang dimiliki mitra. Untuk memastikan output makanan yang keluar memiliki kualitas sesuai standar yang dimiliki, Yummy Corp terus melakukan training secara berkelanjutan untuk crew dan serangkaian proses Quality Control yang ketat.

Tokobay Hadirkan Layanan “Social Marketplace” untuk Pebisnis Kuliner

Belum lama ini salah satu platform penyedia layanan pesan-antar makanan sempat dikecam oleh beberapa merchant juga penggunanya. Pasalnya, skema komisi standar yang diterapkan bagi mitra usaha dianggap kurang terjangkau. Tingginya harga yang dipatok untuk menu pesan-antar kemudian memantik opini para pengguna yang merasa tidak puas. Hal ini sempat menjadi pembahasan pelik di media sosial.

Berawal dari sebuah keresahan terhadap perbedaan harga menu di restoran yang cukup signifikan di aplikasi pesan-antar makanan, Fenny Herianto melihat sebuah celah yang bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Di Maret 2022, ia mulai menjalankan sebuah inisiatif baru yang dinamakan “Tokobay”, sebuah startup penyedia platform social marketplace di bidang kuliner.

Untuk para merchant yang ingin memasarkan produknya di platform Tokobay, saat ini tidak dikenakan biaya apa pun. Sementara, sebagai merchant official akan dibebankan biaya administrasi sebesar 2%, tentunya dengan fitur yang lebih mumpuni. Perusahaan juga mengklaim bahwa harga yang dipatok jauh lebih rendah dibandingkan platform sejenisnya.

Selain menawarkan biaya admin yang lebih murah, Tokobay turut memfasilitasi promosi para merchant melalui kampanye media sosial, publikasi blog, dan video. Berbagai fitur dihadirkan untuk bisa digunakan secara optimal oleh para merchant, termasuk “ulasan” yang memungkinkan pelanggan memberi penilaian terhadap pengalamannya membeli produk tersebut.

Hingga saat ini, sudah ada ratusan merchant yang terdaftar di Tokobay termasuk beberapa merek  seperti Acaraki, Ayam Geprek Goldchick, Bistogram, Foodpedia, dan Sop Ikan Batam. Untuk pengantarannya sendiri, Tokobay sudah bekerja sama dengan 3 penyedia jasa logistik, termasuk Borzo, Lalamove, dan Grab Shipping. Layanan ini sudah menjangkau seluruh area Jabodetabek dengan rencana ekspansi ke area lain dalam waktu dekat

Tersedia beberapa opsi pembayaran yang dapat digunakan dalam platform. Tokobay sendiri juga mengoperasikan dompet digital sendiri bernama “Bay Wallet”. Semua pengguna aplikasi Tokobay dapat langsung menggunakan atau mengoperasikan Bay Wallet sendiri.

“Kami berharap dengan kehadiran Tokobay dapat secara aktif membantu perkembangan merchant di era ekonomi digital seperti saat ini. Tentunya termasuk mereka yang berasal dari kalangan UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Selain itu, kami juga berharap kehadiran Tokobay bisa membantu para pelanggan mendapatkan harga yang sama seperti di restoran dari rumah masing-masing,” tutur Fenny.

Ketika disinggung mengenai pendanaan, timnya mengungkapkan bahwa hingga saat ini Tokobay sudah menerima dengan detail undisclosed.

Layanan pesan-antar makanan

Pandemi telah menjadi momentum menarik bagi pelaku UMKM di sektor F&B Indonesia serta startup dan perusahaan teknologi sebagai enabler dan pendukung sektor ini. Tidak hanya itu, kondisi ini juga telah mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan digital, termasuk layanan pesan antar makanan online.

Laporan “Food Delivery Platforms in Southeast Asia” yang diterbitkan oleh MomentumWorks di awal tahun ini mengungkapkan bahwa total nilai GMV industri ini di Asia Tenggara telah mencapai $15,5 miliar, meningkat 30% dari yang tertinggi sebesar $11,9 miliar pada tahun 2020. Pertumbuhan ini menunjukkan fakta bahwa orang Asia Tenggara semakin mengandalkan layanan pengiriman makanan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dalam pernyataan resmi terkait laporan tersebut, Jianggan Li selaku Founder & CEO Momentum Works mengungkapkan, “Pengiriman makanan adalah pasar yang menarik terutama dengan sektor e-commerce yang stagnan. Seiring para pemain berekspansi ke lebih banyak kota dan layanan baru, dan industri restoran menjadi lebih aktif secara digital, kami mengantisipasi pertumbuhan pengiriman makanan yang berkelanjutan hingga tahun 2022.”

Di Indonesia sendiri persaingan ketat aplikasi pesan antar makanan tidak hanya sebatas duopoli Grab Food dan GoFood. Beberapa pemain besar yang juga sudah melebarkan sayap ke ranah ini seperti TravelokaEats, ShopeeFood, bahkan AirAsia dengan bisnis inti maskapai, saat ini juga menawarkan layanan serupa dengan ambisi superapp-nya.

Application Information Will Show Up Here

Cara Gabung Jadi Mitra Startup Kuliner Hangry

Hangry adalah startup kuliner di Indonesia, yang memiliki konsep restoran berbasis komputasi awan atau cloud kitchen dan multi-brand. Startup kuliner satu ini fokus melayani konsumen melalui pesan antar (delivery).

Lain dengan restoran konvensional pada umumnya, konsep cloud kitchen sendiri tidak melayani makan langsung di tempat. Hangry mengembangkan aplikasinya sendiri, agar pelanggan dapat memesan makanan secara online.

Hingga kini, Hangry sudah memiliki 73 outlet di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Pihak perusahaan mengaku akan terus melakukan perluasan wilayahnya demi memaksimalkan bisnis.

Syarat dan Cara Kerja Kemitraan Hangry

Salah satu cara utama Hangry membedakan dirinya dengan perusahaan cloud kitchen dan multi-brand lainnya, yakni dengan fokus pada brand kuliner yang diusungnya sendiri, alih-alih menyediakan fasilitas dan layanan dapur untuk restoran dan klien pihak ketiga lainnya.

Meski begitu, startup kuliner ini tak menutup kesempatan bagi siapa saja yang ingin menjadi mitra, melalui program kemitraannya. Cara kerja program ini yakni secara auto-pilot atau usaha sepenuhnya dijalankan oleh manajemen.

Manajemen akan menjalankan bisnis secara menyeluruh. Mulai dari pemilihan lokasi, konstruksi, supply chain, hingga kegiatan operasional seperti menjaga kualitas bahan makanan, pengawasan staf di lapangan hingga mengutamakan kebersihan dan keamanan outlet.

Mitra hanya pelu menyetorkan modal awal dan menunggu hasil penjualan dari modal yang disetorkan. Melansir Bisnis.com, biaya kemitraan Hangry dimulai dari kisaran Rp 900 juta. Dengan membayar biaya tersebut, mitra akan mendapatkan akses ke semua brand di bawah naungan startup kuliner itu.

Langkah Bergabung Jadi Mitra

Setelah memahami syarat dan cara kerja kemitraan pada perusahaan kuliner rintisan tersebut, begini cara mendaftar menjadi mitranya:

  • Selanjutnya, scroll menuju paling bawah pada laman Kemitraan.
  • Kemudian, isi kolom pedaftaran di bawah tulisan “Tertarik? Daftarkan diri anda sekarang”.
  • Calon mitra akan diminta mengisi nama pendaftar, alamat email, nomor telepon.

  • Berikutnya, pilih lokasi outlet.

  • Setelah itu, klik Daftar Sekarang.
  • Setelah form pendaftaran terkirim, silakan tunggu konfirmasi selanjutnya dari pihak Hangry untuk diarahkan ke proses selanjutnya.

Keuntungan Bergabung Kemitraan

Ada pun keuntungan menjadi mitra Hangry, antara lain:

  • Mendapatkan beberapa brand ternama di beberapa outlet sekaligus.
  • Pengelolaan operasional secara menyeluruh dari Hangry.
  • Tak perlu repot memikirkan menu atau inovasi baru bagi bisnis.
  • Pembagian manfaat dan akses yang transparan.
  • Potensi keuntungan lebih dari dua kali lipat.

Demikian serangkaian tips dan cara bergabung kemitraan startup kuliner Hangry. Semoga bermanfaat!

Hangry, Startup Kuliner yang Bantu Brand Lokal Rambah Pasar Global

Hangry adalah startup kuliner di Indonesia, yang memiliki konsep restoran berbasis komputasi awan atau cloud kitchen dan multi-brand. Melalui layanannya, startup ini berkomitmen ingin menjadi perusahaan kuliner F&B yang sukses tak hanya di pasar lokal, tetapi juga global.

Startup kuliner satu ini hadir pada 2019, yang didirikan oleh Abraham Viktor, Robin Tan dan Andreas Resha. Hangry lahir di tengah bisnis kuliner yang menggeliat kencang, ditambah dengan tren layanan on-demand yang kian diminati masyarakat.

Dengan mengusung konsep cloud kitchen, startup ini  fokus melayani konsumen melalui layanan pesan antar (delivery). Lain dengan restoran konvensional pada umumnya, konsep cloud kitchen sendiri tidak melayani makan langsung di tempat.

Hangry juga berkomitmen menjadi one-stop-solution bagi konsumen bisnis kuliner. Salah satunya dengan memiliki aplikasi Hangry App, yang memungkinkan pelanggan memesan produk kuliner dari brand-brand di bawah naungannya secara online, dalam satu kali pesanan.

app

Miliki Ragam Kuliner dari Berbagai Brand

Perusahaan rintisan ini, memiliki beberapa brand kuliner dengan menu yang beragam. Di antaranya, yakni Moon Chicken dengan menu ayam goreng ala Korea, San Gyu dengan masakan otentik Jepang, Ayam Koplo dengan ayam geprek dan berbagai hidangan ayam, serta Dari Pada dengan kopi dan menu minuman lainnya.

Ada pun harga yang dipatok pada setiap menunya mulai dari kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 70 ribu per porsi. Selain tersedia di aplikasi rintisannya sendiri, produk kuliner tersebut juga tersedia di berbagai layanan food delivery lain, seperti Gofood, Grabfood, ShopeeFood dan Traveloka Eats.

Hingga kini, startup ini sudah memiliki 73 outlet di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Pihak Hangry mengaku akan terus melakukan perluasan wilayahnya demi memaksimalkan bisnis.

Tawarkan Kemitraan 

Salah satu cara utama Hangry membedakan dirinya dengan perusahaan cloud kitchen dan multi-brand lainnya, yakni dengan fokus pada brand kuliner yang diusungnya sendiri, alih-alih menyediakan fasilitas dan layanan dapur untuk restoran dan klien pihak ketiga lainnya.

Meski begitu, perysahaan ini tak menutup kemungkinan bagi siapa saja untuk bergabung menjadi mitra, melalui program kemitraannya. Keuntungan menjadi mitranya, antara lain:

  • Mendapatkan beberapa brand ternama di beberapa outlet sekaligus.
  • Pengelolaan operasional.
  • Pembangian manfaat dan akses yang transparan.
  • Potensi keuntungan lebih dari dua kali lipat.

Misi: Bawa Brand Kuliner Lokal Naik Kelas

Hangry memiliki komitmen menjadi brand yang tumbuh bersama konsumen. Startup ini juga memiliki misi menjadi perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia pada 2025. Kemudian menyasar pasar global pada 2030.

Dengan sejumlah pendanaan investor, Hangry juga bertekad untuk menambah jumlah gerai Hangry di Indonesia, termasuk meluncurkan restoran dine-in, sebelum melakukan ekspansi ke negara lain.

Ingin Gabung Bisnis Cloud Kitchen? Ketahui Dulu Cara Kerjanya

Cloud kitchen (dapur awan) atau sering disebut ghost kitchen merupakan sebuah bisnis dengan layanan berbasis komputasi awan yang diciptakan untuk bisnis kuliner. Dapur awan ini biasanya ditawarkan oleh suatu unit bisnis untuk disewakan kepada pelaku bisnis kuliner.

Fasilitas yang disediakan oleh penyedia cloud kitchen lengkap. Mulai dari fasilitas teknologi hingga fasilitas dapur bersama yang digunakan untuk memasak berbagai menu dari berbagai macam restoran.

Lantas, bagaimana cara kerja cloud kitchen dengan fasilitas yang disediakannya itu? Simak penjelasannya.

Cara Kerja Cloud Kitchen

Konsep yang diusung oleh cloud kitchen adalah dengan mengoperasikan dapur yang berfokus ke layanan pengiriman makanan. Bisnis ini tidak menyediakan layanan makan di tempat.

Konsep ini menjadikan bisnis kuliner yang bergabung dengan dapur awan memiliki pengantaran yang cenderung lebih cepat dibandingkan dengan restoran biasa.

Ada pun langkah kerjanya antara lain, sebagai berikut:

  • Penyedia atau pengelola cloud kitchen membangun sebuah dapur pusat berukuran besar, yang akan digunakan oleh para pelaku bisnis kuliner sebagai penyewa.
  • Dapur tersebut dibagi atas beberapa bilik yang akan ditempati oleh masing-masing penyewa, dari sejumlah brand dan berbagai macam jenis kuliner yang diproduksinya.
  • Ketika pemilik bisnis kuliner menyewa bilik di sebuah cloud kitchen, setiap pesanan makanan yang masuk secara online akan langsung diteruskan ke pihak dapur.
  • Setelah pesanan selesai dibuat dan dikemas, pesanan langsung diantarkan dengan jasa kurir pengantaran makanan.
  • Terakhir, pesanan diterima oleh konsumen.

Persiapan Pebisnis Kuliner Sebelum Gabung Cloud Kitchen

Dengan fasilitas, konsep dan cara kerja cloud kitchen seperti yang telah dipaparkan di atas, jika pemilik bisnis kuliner tertarik memanfaatkan sistem cloud kitchen, berikut ini beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh pemilik bisnis kuliner.

  • Siap Modal

Persiapan modal penting dilakukan bagi pelaku bisnis kuliner, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan  layanan berbasis komputasi awan ini. Pertimbangkan dengan detail apakah layanan tersebut dapat berdampak baik bagi bisnis kuliner yang dijalankan.

Meski modal yang diperlukan lebih rendah ketimbang membuka restoran konvensional pribadi, modal memanfaatkan sistem cloud kitchen juga perlu diperhitungkan dengan matang. Termasuk, membuat daftar terkait hal-hal yang dibutuhkan untuk memulainya.

  • Pilih Lokasi Strategis

Pemilihan lokasi bisnis yang strategis dapat memudahkan konsumen untuk mengakses kuliner yang diproduksi oleh bisnis. Meski tidak melayani makan di tempat, lokasi strategis ini juga dapat mempermudah kurir dalam pengantaran pesanan.

Selain modal dan lokasi, pemilik bisnis dapat juga mempersiapkan staf, koki, platform pemesanan, jasa pengantaran hingga alat memasak dan alat pendukung operasional lainnya. Namun, beberapa cloud kitchen dapat membantu pelaku bisnis dalam mempersiapkan hal-hal tersebut.

7 Layanan Cloud Kitchen di Indonesia, Tingkatkan Profit Bisnis Kuliner

Seiring dengan tren food delivery atau pesan antar makanan secara online yang banyak digunakan masyarakat saat ini. Layanan cloud kitchen atau restoran berbasis komputasi awan hadir mewarnai pasar bisnis kuliner di Indonesia.

Cloud kitchen atau dapur awan, yang dikenal juga sebagai ghost kitchen ini merupakan dapur atau restoran virtual yang beroperasi hanya untuk layanan pengiriman kuliner. Lain dengan restoran konvensional pada umumnya, cloud kitchen tidak melayani makan langsung di tempat.

Tingginya permintaan pasar saat ini, turut mendorong pertumbuhan layanan cloud kitchen. Ada pun beberapa layanan cloud kitchen yang ada di Indonesia saat ini, akan dipaparkan pada pembahasan berikut.

Daftar Cloud Kitchen di Indonesia

Bagi pelaku bisnis kuliner yang tertarik bergabung dengan bisnis kuliner, dapat memanfaatkan layanan yang disediakan oleh beberapa unit bisnis, antara lain:

1. Kitchen by GrabFood

Kitchen by GrabFood atau GrabKitchen ini adalah layanan dapur bersama yang disediakan oleh salah satu perusahaan teknologi terbesar yang ada di Indonesia, yakni Grab. GrabKitchen ini menjadi suatu bentuk ekspansi GrabFood melalui cloud kitchen.

GrabKitchen hadir dengan misi menyatukan pelaku bisnis kuliner dalam sebuah fasilitas terpusat, untuk memenuhi permintaan pelanggan. Layanan ini juga membantu pelaku bisnis kuliner menjangkau lingkup bisnis yang lebih luas, dengan hadir di wilayah-wilayah yang belum terpenuhi.

2. Dapur Bersama GoFood

aaafdaefbdcd

Dapur Bersama GoFood merupakan layanan dapur awan yang diinisiasi oleh Gojek, berupa ruang kerja yang difasilitasi lengkap untuk mendukung operasional bisnis kuliner dari berbagai jenis restoran dan UMKM kuliner.

Layanan ini terbuka untuk diikuti oleh seluruh pelaku bisnis kuliner, terutama bagi yang telah bergabung di GoFood. Saat ini, Dapur Bersama GoFood telah memiliki 27 outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Medan, Yogya, Solo, Semarang, Malang, Bali, Lampung dan Palembang.

3. Everplate

Sebagai cloud kitchen, Everplate menyediakan fasilitas dapur yang dirancang khusus pesan antar. Everplate memiliki misi membantu pelaku bisnis kuliner melakukan ekspansi di berbagai lokasi strategis, dengan risiko minim dan keuntungan maksimal.

Bagi pelaku bisnis kuliner yang ingin bergabung, Everplate juga membantu mitranya dalam melakukan analisa data, pemasaran brand, serta penambahan saluran penjualan seperti dengan mendaftarkan mitranya di semua platform food delivery.

4. Yummykitchen

yo

Yummykitchen merupakan layanan dapur virtual yang diinisiasi oleh Yummy Corp. Layanan ini memiliki komitmen untuk meningkatkan peluang bisnis kuliner secara online, baik bagi brand ternama maupun pelaku UMKM.

Unit bisnis Yummy Corp satu ini memfasilitasi keperluan dapur secara lengkap, berikut dengan karyawannya, bagi pelaku bisnis kuliner. Hingga kini, YummyKitchen telah memiliki 50 cabang kerja di lebih dari 50 lokasi di Indonesia, seperti di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekaksi, Bandung dan Medan.

5. Hangry

yuhu

Hangry adalah layanan dengan konsep restoran virtual yang berkomitmen menjadi one-stop-solution bagi konsumen bisnis kuliner. Layanan ini menyediakan kemudahan bagi konsumen pelaku bisnis kuliner sebagai mitra, agar dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi.

Hingga kini, Hangry telah memiliki 73 outlet di seluruh Indonesia. Dapur awan ini sendiri telah bekerja sama dengan beberapa brand kuliner lokal seperti Moon Chiken, San Gyu, Dari Pada, dan Ayam Koplo.

6. Eden Kitchens

f aaefbdaaccefdbmv

Eden Kitchens merupakan cloud kitchen yang berlokasi di Jakarta. Fasilitas yang disediakan oleh cloud kitchen satu ini dilengkapi dengan peralatan dapur berkualitas tinggi, keamanan, pemeliharaan dan kebutuhan operasional lainnya.

Berbeda dengan cloud kitchen lainnya, Eden Kitchens tidak memungut activation fee ataupun revenue sharing dalam sistem kerja samanya. Hingga kini, Eden Kitchens telah bekerja sama dengan lebih dari 35 mitra bisnis kuliner.

7. Telepot Co-Kitchen

logos

Telepot adalah layanan dengan fasilitas berupa infrastruktur dapur pusat yang membangun restoran virtual bagi pelaku bisnis kuliner melalui aplikasi. Selain dapur dan jasa pengantaran, Telepot juga menyediakan keperluan operasional, konsultansi brand hingga administrasi bisnis. Sama seperti Eden Kitchens, Telepot saat ini baru tersedia di Jakarta.

Mengenal Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Kuliner yang Sedang Tren

Kemajuan teknologi saat ini telah menghadirkan banyak inovasi dalam dunia bisnis, termasuk di bidang bisnis F&B (food and beverages) atau kuliner. Salah satunya dengan adanya konsep baru dalam berbisnis kuliner, yakni cloud kitchen.

Konsep bisnis cloud kitchen atau layanan restoran berbasis komputasi awan ini sedang marak digeluti oleh pelaku usaha kuliner. Layanan ini disebut dapat membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha kulinernya.

Berikut akan dijelaskan terkait apa itu konsep bisnis baru yang sedang tren ini, serta apa manfaatnya bagi pelaku UMKM? Simak penjelasannya!

Apa Itu Cloud Kitchen?

Cloud kitchen atau sering juga disebut ghost kitchen merupakan sebuah bisnis dengan layanan berbasis komputasi awan yang diciptakan untuk bisnis kuliner. Layanan restoran berbasis komputasi awan ini, biasanya ditawarkan oleh suatu unit bisnis tertentu untuk disewakan kepada pelaku usaha kuliner.

Konsepnya yakni dengan mengoperasikan dapur yang berfokus ke layanan pengiriman makanan saja. Bisnis ini tidak menyediakan layanan makan di tempat. Meski demikian, pelaku usaha kuliner sebagai penyewa akan mendapat bantuan fasilitas dari penyedia layanan.

Fasilitas yang disediakan oleh penyedia layanan restoran berbasis komputasi awan ini lengkap. Mulai dari fasilitas teknologi hingga fasilitas dapur bersama yang digunakan untuk memasak berbagai menu dari berbagai macam restoran.

Mengapa UMKM Perlu Gabung Cloud Kitchen?

Bagi pelaku UMKM, bergabung dengan bisnis restoran berbasis komputasi awan dapat memberi dampak pada perkembangan bisnis. Salah satunya, dapat menghemat biaya operasional yang dikeluarkan saat ingin memulai dan memajukan bisnis.

Pelaku UMKM tak perlu mengeluarkan biaya besar, seperti untuk pembelian peralatan dan sewa tempat. Melansir Kontan.co.id, cloud kitchen dapat membantu pelaku UMKM hemat biaya operasional hingga kisaran 70% hingga 80%, dari total biaya investasi mereka.

Selain itu, pelaku UMKM juga dapat melayani konsumen lebih cepat karena infrastruktur dapur yang sudah siap. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat berpotensi meraup keuntungan yang lebih besar lagi.

Opsi Dapur Virtual Bagi Pelaku UMKM

Bagi pelaku UMKM kuliner yang tertarik dengan konsep bisnis yang ditawarkan cloud kitchen, kini di Indonesia telah hadir berbagai unit bisnis yang menawarkan layanan tersebut. Beberapa di antaranya, yakni GrabFood Kitchen dan Dapur bersama GoFood.

Selain kedua dapur virtual yang digarap oleh perusahaan teknologi ternama di Indonesia itu, layanan dapur virtual lainnya dapat ditemukan di antaranya pada Everplate, YummyKitchen, Kita Kitchen, Telepot dan Eatsii.

7 Aplikasi Bisnis Kuliner, Bisa Bantu Perluas Pasar dan Tingkatkan Omset!

Bisnis kuliner menjadi salah satu bisnis yang berkembang sangat pesat. Seiring dengan perkembangannya, kini bermunculan aplikasi bisnis kuliner, yang dapat digunakan sebagai pendukung pelaku usaha kuliner dalam memperluas pasarnya.

Munculnya berbagai aplikasi bisnis kuliner, membantu masyarakat dalam menjual dan membeli makanan secara online. Sehingga, aplikasi bisnis kuliner dapat memberi keuntungan bagi kedua belah pihak yang bertransaksi, yakni penjual dan pembeli.

Aplikasi bisnis kuliner ini cocok digunakan bagi pelaku usaha kuliner, terutama UMKM. Berikut ini rekomendasi berbagai aplikasi yang dapat digunakan sebagai penunjang bisnis kuliner Anda!

Daftar Aplikasi Bisnis Kuliner yang Bikin Untung Pelaku Bisnis

Persaingan di pasar bisnis kuliner semakin ketat, maka dari itu, pelaku usaha kuliner perlu terus melakukan inovasi. Salah satunya, melalui pemanfaatan teknologi digital seperti penggunaan aplikasi untuk mengembangkan usaha kuliner Anda.

1. Gojek (GoFood dan GoBiz)

Perusahaan teknologi asal Indonesia Gojek, mendukung pelaku bisnis kuliner melalui layanan pesan antar makanan online yang dicetuskannya, yakni GoFood. Beriringan dengan GoFood, Gojek juga menyediakan aplikasi GoBiz, yang diperuntukkan bagi pelaku bisnis kuliner selaku mitra.

Aplikasi GoBiz dapat digunakan pelaku bisnis kuliner untuk membuka toko online di Gojek. Selain itu, pelaku bisnis kuliner juga dapat melakukan penerimaan pesanan pelanggan dari GoFood, pencatatan pesanan, menyediakan metode pembayaran digital, hingga menyediakan skema promo untuk strategi menggaet pelanggan.

2. Grab (GrabFood dan GrabMerchant)

Dengan mengusung konsep yang serupa, perusahaan teknologi asal Singapura Grab juga menyediakan layanan pesan antar makanan online, yakni GrabFood. Lewat GrabFood, Grab memberi kesempatan bagi pegiat usaha di bidang food & beverages menjadi mitra GrabFood, agar dapat menjangkau pelanggan lebih luas.

Grab menyediakan platform khusus yang diperuntukkan bagi mitra GrabFood, yakni GrabMerchant. Melalui GrabMerchant, pelaku bisnis kuliner dapat membuka toko online juga mengatur proses operasional bisnis yang dijalankan di GrabFood.

3. Shopee (ShopeeFood dan ShopeePartner)

Tak mau kalah dari perusahaan teknologi lainnya, Shopee kini juga memiliki layanan pesan antar makanan online, yakni ShopeeFood. Pelaku bisnis kuliner dapat mendaftarkan tokonya sebagai mitra ShopeeFood, melalui aplikasi ShopeePartner.

Keuntungan menjadi mitra ShopeeFood yakni dapat meningkatkan brand awareness bisnis juga akses kuliner bagi pelanggan. Selain itu, mitra juga dapat mengikuti program promo yang di adakan ShopeeFood, sehingga bisa menarik lebih banyak pelanggan.

4. Kulina (Kulina Merchant)

Kulina merupakan aplikasi katering di Indonesia, yang tersedia di Jabodetabek dan Bandung. Pelaku bisnis kuliner dapat menjadi mitra Kulina dengan mendaftarkan tokonya, melalui aplikasi Kulina Merchant. Lewat Kuline Merchant, pelaku bisnis kuliner dapat menerima pesanan secara online.

Banyak perusahaan berlangganan katering untuk karyawannya di Kulina, sehingga jadi kesempatan bagus bagi pelaku pelaku bisnis kuliner dalam memperluas pasar dan meningkatkan omset. Ada pun produk yang dapat ditawarkan, mulai dari paket nasi, lauk siap santap, sambal, snack atau camilan, roti dan kue, dessert, minuman, hingga frozen food.

5. Wakuliner

Wakuliner atau Wadah Kuliner merupakan aplikasi pengiriman makanan sekaligus marketplace kuliner yang dapat membantu pelaku usaha kuliner memperluas jangkauan pasarnya dalam meraih konsumen, serta meningkatkan angka penjualan.

Sebagai marketplace kuliner, Wakuliner menyediakan beragam layanan kuliner meliputi katering, snack dan oleh-oleh khas Indonesia, kuliner legendaris, dan waralaba kulier. Sehingga, pelaku bisnis kuliner yang menyediakan makanan seperti rice box, snack box, tumpeng, hampers, dan lainnya dapat mendaftarkan tokonya menjadi mitra Wakuliner.

6. Yummy Corp (Yummyshop)

Yummy Corp merupakan perusahaan cloud kitchen bagi bisnis kuliner di Indonesia, yang mengembangkan layanannya melalui aplikasi Yummyshop, guna membantu pelaku bisnis kuliner dalam mengelola penjualan, pengirimanan pesanan hingga transaksi keuangan.

Cara kerjanya yakni cukup terima pesanan makanan customer lewat aplikasi chat seperti biasa, tanpa pelanggan perlu download aplikasi. Lalu, buat pesanannya di Yummyshop dan bagikan link ke pelanggan untuk menyelesaikan pembayaran dan memilih logistik yang disediakan oleh Yummyshop.

7. Qraved  (Qraved for Business)

Qraved merupakan aplikasi food and lifestyle yang memberikan informasi seputar kuliner, promo makan, tempat makan recommened, hingga dapat digunakan untuk reservasi tempat makan dan pesan makanan secara online.

Melalui Qraved for Business, Qraved menyediakan layanan bagi pelaku bisnis kuliner dalam memperluas pasarnya, melalui jasa promosi. Di antaranya, promosi melalui platform Qraved, promosi influencer, pemasaran di lokasi fisik terdekat, manajemen media sosial, hasilkan buzz, iklan berbayar hingga pemanfaatan analitik data dan perencanaan kampanye oleh Qraved.

Demikian beberapa aplikasi yang dapat digunakan sebagai penunjuang usaha kuliner Anda, terutama dalam rangka memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan bisnis. Selamat mencoba!

AirAsia Umumkan Rencana Kehadiran Layanan Pesan-Antar Makanan di Indonesia

Bisnis pesan-antar makanan milik Airasia Group, airasia food, segera hadir di Indonesia pada awal tahun depan. Saat ini perusahaan mulai membuka pendaftaran untuk 1.000 mitra kuliner di seluruh Indonesia. Ekspansi ini dimulai pertama kali di Malaysia, kantor pusat AirAsia pada Mei 2020. Selang setahun kemudian, masuk ke Singapura.

Airasia food ini merupakan rangkaian upaya AirAsia Group dalam merambah bisnis digital, setelah airasia ride (ride hailing), airAsia grocer (b2b e-grocery), airasia farm (b2c e-grocery), airasia beauty (e-commerce), airasia health (healthtech), airasia xpress (e-logistics) yang tergabung dalam portofolio di AirAsia Digital, venture arm milik grup yang sebelumnya bernama RedBeat Ventures.

Dalam keterangan resmi, CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan perusahaannya dikenal selalu menghadirkan nilai lebih dan biaya rendah bagi pelanggannya. Hal tersebut kembali dibawa untuk airasia food di Indonesia. “Kami akan menawarkan layanan pesan-antar makanan dengan harga termurah dengan nilai terbaik, dan memastikan mitra merchant kami dapat menghasilkan keuntungan dari layanan kami, bukannya malah merugi,” terang dia, Kamis (23/12).

Fernandes melanjutkan, “Selama ini AirAsia selalu berupaya untuk membuat ekosistem yang lebih adil untuk semua dan menawarkan apa yang diinginkan pasar. Itulah yang sudah kami lakukan di industri penerbangan. Oleh karenanya, nantikan ide-ide baru yang akan kami tawarkan melalui petualangan baru kami di dunia kuliner ini.”

Head of E-Commerce airasia Super App Indonesia Arbi Wienandar menambahkan, pada tahap awal kehadiran airasia food di Indonesia, pihaknya ingin mengundang seluruh pelaku usaha kuliner untuk bergabung menjadi merchant dan menikmati penawaran komisi penjualan dengan nilai menarik selama tiga bulan pertama untuk memaksimalkan profit.

“Selain itu, para pelaku usaha yang telah bergabung pada periode ini juga akan mendapatkan kesempatan ekspos lebih awal ke jutaan pengguna airasia Super App di Indonesia saat peluncuran airasia food nantinya, yang akan kami lakukan secara bertahap di berbagai kota dan akan kami umumkan segera,” ucap Arbi.

Lebih lanjut dia menuturkan, pelaku usaha kuliner yang ingin bergabung dapat mengajukan kemitraan dengan mengisi formulir aplikasi mitra merchant yang tersedia. Kemudian, untuk pelaku usaha yang memiliki beberapa merek kuliner, cabang, franchise, atau beroperasi di beberapa lokasi, dapat mengajukan kemitraan berdasarkan entitas pemilik di setiap lokasi.

airasia food akan menyeleksi mitra merchant berdasarkan lokasi dan jenis kuliner dan akan menghubungi lebih lanjut untuk penandatanganan kerja sama, training, dan onboarding.

Industri pesan-antar makanan di Indonesia

Dalam berbagai riset diungkapkan bahwa potensi bisnis pesan-antar makanan di Asia Tenggara begitu menggiurkan. Salah satunya yang diungkapkan oleh Snapcart menyatakan bahwa GrabFood memimpin pasar ini di pasar pertama (Jabodetabek), dan pasar kedua (di Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar). Survei ini dilakukan pada Oktober 2021, melibatkan 500 pemilik usaha kuliner dan 570 konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan.

GrabFood disebutkan menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan merchant dengan pendapatan harian rata-rata tertinggi. Dalam riset tersebut menunjukkan bahwa 82% restoran dan toko makanan dan minuman yang menggunakan GrabFood, diikuti GoFood (71%), dan ShopeeFood (28%).

Kemudian, rata-rata penjualan harian merchant dari penggunaan GrabFood sebesar Rp750 ribu, lebih tinggi 13% dibanding menggunakan GoFood sebesar RpRp670 ribu. Riset juga menemukan rata-rata konsumen menggunakan GrabFood enam kali dalam sebulan, sedang GoFood lima kali dalam sebulan. Rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11% daripada GoFood.

Meski menggiurkan, jalur untuk menuju profitabilitas terbilang sulit dan butuh waktu yang tidak sebentar. Dari kinerja awal airasia food di Singapura, dalam empat bulan sejak peluncuran resminya, baru menangani 100 pesanan setiap harinya.

Menurut Fernandes, hal tersebut wajar karena perusahaan ingin bangun platform-nya secara bertahan, bahkan belum melakukan strategi marketing yang maksimal. “Grab dan foodpanda tidak secara ajaib mendapatkan semua pesanan itu secara langsung, butuh waktu. Jadi pasti, tapi perlahan, kita akan sampai di sana,” kata dia.

Grab juga masih berusaha memperbaiki kinerja keuangannya. Berdasarkan laporan keuangan Grab per kuartal III 2021, pendapatan susut 9% menjadi $157 juta dari realisasi Juli-September 2020 sebesar $172 juta. Adapun kerugian sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) turun lebih dalam sebesar 66% secara tahunan menjadi $212 juta.

Buruknya EBITDA ini disebabkan karena dampak negatif dari penurunan mobilitas, serta peningkatan biaya perusahaan regional karena Grab banyak berinvestasi untuk pengembangan produk dan investasi teknologi di masa depan. Meski demikian, GMV Grab tercatat tumbuh 32% secara tahunan menjadi $4,04 miliar. GMV dari bisnis pengiriman tumbuh 63% menjadi $2,3 miliar, mampu mengimbangi penurunan 30% dari GMV di ride hailing menjadi $529 juta.

Kendati begitu, pendapatan Grab diproyeksi akan membaik pada akhir 2023 dengan pendapatan menjadi $2,5 miliar, namun masih merugi sebesar $648 juta. Menurut S&P, EBITDA Grab akan tetap negatif secara material hingga 2022. Namun, pendapatan bersih berpotensi meningkat 18% secara majemuk setiap tahun hingga 2023. Faktornya dikarenakan meningkatnya jumlah pengguna aktif, normalisasi ekonomi regional dari Covid-19, dan brand awareness terhadap merek Grab.

Application Information Will Show Up Here