Mencoba Samsung Galaxy A71: Hands On dengan Main Game dan Foto

Samsung telah meluncurkan Galaxy A51 dan A71 di Indonesia. Tentunya, dengan perangkat terbarunya ini, Samsung sudah menggantikan perangkat Galaxy A50s dan A70 yang sebelumnya sudah dijual di pasar Indonesia. Samsung sendiri memasarkan perangkat Galaxy terbarunya ini dengan menyasar pada pangsa pasar millenials.

Samsung Galaxy A71 - Launch

Jika pada 14 Januari 2020 lalu Samsung memperkenalkan Galaxy A51, maka pada tanggal 27 Januari 2020 lalu saya diundang oleh Samsung untuk merasakan secara langsung memegang dan mengoperasikan Galaxy A71. Acara tersebut diadakan pada Satoo Garden Hotel Shangri La, Jakarta. Saat pertama kali acara dimulai, Samsung langsung meminta para peserta untuk ikut dalam pertandingan Free Fire.

Samsung Galaxy A71

Tentu saja, dalam pertarungan antar jurnalis kali ini, Samsung Galaxy A71 sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game Free Fire, walaupun dalam seting grafis paling tinggi. Tidak ada lag yang saya rasakan dengan menggunakan pilihan seperti ini. Hal tersebut karena Samsung Galaxy A71 sudah menggunakan SoC Snapdragon 730G.

Samsung Galaxy A71 - Gaming

Spesifikasi dari Samsung Galaxy A51 dan A71 adalah sebagai berikut

Samsung A51 Samsung A71
Soc Exynos 9611 Snapdragon 730G
CPU 4×2.3 GHz Cortex-A73 + 4×1.7 GHz Cortex-A53 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Mali G72 MP3 Adreno 618
RAM 6 GB 8 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
NFC Ada Ada
Layar 6.5” HD+ Gorilla Glass 5 6.7″ HD+ Gorilla Glass 5
Kamera Main: 64MP, F1.8
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP, F2.2
Selfie: 32MP, F2.2
Main: 48MP, F2.0
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP,
F2.2 Selfie: 32MP, F2.2

Samsung Galaxy A71 - Kamera

Dengan menggunakan layar Infinity-O, yang membuat layar depannya sedikit “berlubang” untuk disematkan kamera, membuat bermain game memang menjadi lebih nyaman dibandingkan dengan layar berponi. Selain itu, A71 juga dipersiapkan untuk bermain game karena memiliki booster AI tersendiri.

Mencoba Foto-foto

Tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba kamera dari Samsung Galaxy A71 ini. Samsung Galaxy A71 menggunakan sensor buatan dapur mereka sendiri dengan ISOCELL GW1 yang menggunakan teknologi TetraCell. Hal ini akan membuat Samsung Galaxy A71 bisa menangkap gambar pada resolusi 64 MP.

Samsung Galaxy A71 - Selfie

Tentu saja, pada resolusi 64 MP harus digunakan pada saat kondisi cahaya yang prima, di bawah sinar matahari untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Dan sekali lagi, kamera 64 MP yang ada pada Galaxy A71 bukanlah sebuah gimmick belaka. Hasilnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

 

Samsung Galaxy A71 - 16MP vs 64MP

Untuk memperbesar, klik saja pada gambar di atas. Dapat dilihat bahwa pada 64 MP, saat diperbesar dengan dimensi yang sama, memiliki gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan 16 MP-nya. Gambar aslinya dapat Anda lihat di bawah.

Lalu bagaimana dengan kamera makronya? Ternyata dengan resolusi 5 MP, hasilnya memang lebih baik dari beberapa perangkat yang ada di pasaran. Hasilnya adalah sebagai berikut

Terakhir yang saya coba adalah kamera wideangle dengan resolusi 12 MP. Hasilnya juga cukup baik dalam kondisi cahaya yang terang.

Lalu bagaimana dengan kamera selfie-nya? Tentu saja harus menunggu pengujian lengkap dari Dailysocial.id. Perangkatnya sendiri sudah ada di meja pengujian kami, sehingga dalam waktu dekat saya akan mengujinya.

Harga?

Well, harganya memang tidak diumumkan secara langsung pada saat acara kali ini. Akan tetapi, Samsung sudah menetapkan harga dari perangkat ini Rp. 6.099.000. Perangkatnya sendiri saat ini sudah habis oleh karena pre-order yang telah dilakukan oleh Samsung.

Samsung Perbarui Kembali Seri A dengan Luncurkan Galaxy A51 dan A71

Baru saja berselang 4 bulan, Samsung akhirnya memperbarui lini kelas menengah mereka. Pada bulan September lalu, pengguna A50 sepertinya harus menghela napas karena Samsung meluncurkan A50s yang sudah memiliki NFC. Saat ini, pengguna yang baru membeli Samsung A50s juga sepertinya harus menghela napas yang cukup dalam.

Samsung Galaxy A51 A71 - launch

Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Januari 2020, Samsung meluncurkan perangkat baru yang dinamakan Samsung Galaxy A51 dan A71. Acara ini sendiri digelar pada ballroom hotel Fairmont. Dua perangkat baru tersebut diperkenalkan untuk mereka yang termasuk milenial dan gemar melakukan live streaming serta bermain game.

Samsung Galaxy A51 meneruskan kesuksesan dari A50s, di mana seri tersebut memiliki NFC yang bisa digunakan untuk pembayaran. Irfan Rinaldi selaku Product Marketing Manager Samsung mengakui bahwa NFC menjadi salah satu daya tarik dari perangkat mainstream tersebut. Oleh karena itu, NFC sudah dipastikan ada pada kedua perangkat terbaru Samsung.

Samsung Galaxy A51 A71

Samsung Galaxy A71 sudah menggunakan layar Super AMOLED Plus yang digadang memiliki dimensi yang lebih tipis. Oleh karena itu, perangkat Samsung yang satu ini diklaim lebih tipis dari sebelumnya.

Kedua perangkat tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut

Samsung A51 Samsung A71
Soc Exynos 9611 Snapdragon 730G
CPU 4×2.3 GHz Cortex-A73 + 4×1.7 GHz Cortex-A53 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Mali G72 MP3 Adreno 618
RAM 6 GB 8 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
NFC Ada Ada
Layar 6.5” HD+ Gorilla Glass 5 6.7″ HD+ Gorilla Glass 5
Kamera Main: 64MP, F1.8
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP, F2.2
Selfie: 32MP, F2.2
Main: 48MP, F2.0
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP,
F2.2 Selfie: 32MP, F2.2

Samsung bakal menjual Galaxy A51 dengan harga Rp. 4.399.000 pada tanggal 24 Januari 2020 nanti. Harga tersebut tentunya sudah berbeda pada saat pre-order yang saat ini sudah ditutup karena ternyata kuotanya sudah habis. Untuk Galaxy A71 sendiri, Samsung sedang melakukan pembicaraan internal mengenai berapa harganya nanti.

Samsung Galaxy A51 A71 - Belakang

Bedanya dengan A50s?

Dengan meluncurnya Samsung Galaxy A50s menandakan bahwa lini seri A50 sudah memiliki tiga buah perangkat. Oleh karena itu, konsumen tentunya akan bingung, apa yang menjadi perbedaan antara A50s dengan A51. Saya pun juga penasaran dan menanyakan kepada Irfan Rinaldi.

Samsung Galaxy A51 A71 - Selfie

Dia mengatakan bahwa dari segi estetik serta edge to edge, A51 lebih bagus dan mewah walaupun hanya di kelas mid end. Selain itu Galaxy A51 membawa desain anak muda dengan warna pastel yang sesuai dengan prediksi tahun ini. Layar depannya pun juga sudah diganti dari notch Infinity U menjadi Infinity O.

Samsung Galaxy A51 juga memiliki empat buah kamera pada bagian belakangnya. Ukuran resolusi ultra wide juga ditingkatkan menjadi 12 MP. Selain itu, sebuah kamera makro dengan resolusi 5 MP juga sudah hadir pada perangkat ini.

Samsung Galaxy A51 juga diklaim memiliki AI untuk kamera yang lebih optimal. Hal tersebut membuat proses HDR juga menjadi lebih bagus. Jika dibandingkan, kualitasnya akan terlihat lebih signifikan.

[Review] Samsung Galaxy Note 10+, Powerphone Untuk Kerja & Bikin Konten

Saya suka fotografi, memotret dengan kamera mirrorless, dan selalu menyimpannya dalam format Raw. Mostly, hasil tangkapannya pasti perlu diolah dan saya mengandalkan aplikasi Lightroom di smartphone untuk mengedit foto Raw.

Ya, karena lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengolah foto lewat smartphone dibanding menggunakan laptop. Nah stylus S Pen yang dimiliki oleh Samsung Galaxy Note 10+ ini sangat memudahkan proses editing.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Itu satu skenario favorit saya, lalu yang kedua adalah video editing. Hanya bila benar-benar mendesak dan pengalaman saya mengedit video dengan S Pen menggunakan aplikasi Premiere Rush cukup baik. Terus yang ketiga, saat harus publish artikel lewat browser smartphone – dengan S Pen mengedit draft di Galaxy Note 10+ bisa lebih presisi saat memiringkan kata.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Masih banyak lagi skenario penggunaan S Pen, tentu saja selain untuk membuat catatan, menggambar, dan corat-caret. Samsung juga selalu meningkatkan kemampuan S Pen di setiap generasi, misalnya sejak Note9 – S Pen dilengkapi teknologi Bluetooth LE (low energy) untuk fungsi remote control.

Kita bisa memotret foto dengan S Pen, mengontrol slideshow PowerPoint, scrolling ke atas atau bawah saat browsing, dan banyak lagi. Nah fitur S Pen baru di Galaxy Note 10+ disebut Air Action, di mana dengan menekan tombol S Pen kita bisa mengendalikan smartphone dengan sejumlah gesture seperti kiri kanan dan naik turun.

Selain S Pen, fitur produktivitas lain pada Galaxy Note 10+ ini ialah Samsung Dex. Hubungkan smartphone ke laptop, install aplikasi Samsung Dex – lalu kita bisa melanjutkan pekerjaan yang dimulai dari smartphone dan mengakses semua yang dibutuhkan lewat laptop. Berikut review Samsung Galaxy Note 10+ selengkapnya.

Desain

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bila dibanding pendahulunya, tampilan Galaxy Note 10+ ini memang mengalami beberapa perubahan. Namun bukan perubahan signifikan, karena garis besar desainnya masih senada dan Galaxy Note 10 series disuguhkan dalam opsi warna bertema ‘aura’.

Kamera depannya kini tersimpan di punch hole seperti Galaxy S10 series, bedanya letaknya di tengah bukan di pinggir. Samsung menyebutnya Infinity-O display, mereka menggunakan panel Dynamic AMOLED seluas 6,8 inci yang sudah mendukung HDR10+, dengan resolusi Quad HD+ (1440×3040 piksel) dan aspek rasio 19:9.

Balik ke punggungnya, posisi modul kamera belakangnya tersusun secara vertikal dan Anda tidak akan menemukan fingerprint scanner di sana. Sebab, Galaxy Note 10+ sudah mengusung on-screen ultrasonic fingerprint scanner atau di berada bawah layar.

Mungkin tergantung preferensi pengguna masing-masing, menurut saya respon dan kecepatannya masih lebih baik sensor fingerprint fisik yang berada di punggung smartphone. Saya lebih menyukai dan di Galaxy Note 10+ lebih cepat menggunakan facial recognition dibanding fingerprint di bawah layar.

Build quality-nya sangat baik, dengan material premium kaca Gorilla Glass bagian depan dan belakang yang agak melengkung dan menyatu dengan kerangka logam. Untuk kelengkapan atribut di sekeliling body-nya, di sisi bawah ada rumah S Pen, speaker, port USB Type-C, dan mikrofon utama.

Sementara di sisi atas terdapat mikrofon sekunder untuk noise-canceling dan SIM Tray berbentuk hybrid. Sebelah kanannya tidak ada apa-apa, tombol power dan volume berada di sebelah kiri. Samsung telah melenyapkan tombol Bixby dan jack audio 3.5mm.

Kamera

Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Upgrade signifikan Galaxy Note 10+ salah satunya di aspek kamera, Samsung telah memfasilitasi agar para penggunanya bisa membuat konten kreatif pakai Galaxy Note 10+. Total ada lima buah, satu di depan dan empat kamera di belakang. Kamera depannya beresolusi 10 MP, dilengkapi teknologi Dual Pixel PDAF yang pasti sangat berguna untuk aktivitas vlogging, dan mampu merekam video 4K 30fps.

Sementara, kamera utamanya beresolusi 12MP dengan sensor berukuran 1/2.55 inci, punya variable aperture f/1.5 hingga 2.4, serta lengkap dengan teknologi autofocus Dual Pixel PDAF dan OIS. Kamera kedua 12MP juga dengan lensa telephoto 52mm dengan aperture f/2.1, serta dilengkapi PDAF dan OIS yang menyuguhkan kemampuan optical zoom sebanyak dua kali.

Lanjut ke kamera ketiga, 16MP dengan lensa ultra-wide 12mm dan aperture f/2.2 untuk menangkap lebih banyak area, konten, dan informasi. Lalu, yang terakhir ialah 3D ToF camera untuk memetakan kedalaman dan menopang fitur kamera berbasis AR. Berikut hasil fotonya:

Dengan perbekalan ini, Galaxy Note 10+ bukan hanya cakap dalam memotret di segala kondisi baik siang maupun malam, tapi juga bisa diandalkan untuk membuat konten video. Samsung telah membenamkan OIS dan fitur Super Steady untuk mengkompensasi getaran.

Lalu, ada pula fitur video seperti Slow Motion dan Super Slow Motion untuk membuat video gerakan lambat yang dramatis. Meskipun ada opsi lain yaitu dengan merekam video pada 60 fps di resolusi 4K atau 1080p dan mengeditnya pada timeline 24 fps. Tentu saja, ada timelapse dan kita bisa berkreasi dengan Live Focus Video dan AR Doodle untuk memberikan sentuhan coretan dalam video.

Performa

Phablet ber-S Pen ini menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie dengan One UI yang menyederhanakan user experience secara keseluruhan dan punya night mode, pasangan sempurna untuk smartphone dengan panel AMOLED. Di Indonesia, kita kebagian chipset Exynos 9825.

SoC ini dibuat pada proses fabrikasi 7nm, CPU octa-core yang terdiri dari dual-core 2.73 GHz Mongoose M4, dual-core 2.4 GHz Cortex-A75, dan quad-core 1.9 GHz Cortex-A55. Lengkap GPU Mali-G76 MP12 dan modem LTE 2.0Gbps yang memungkinkan Anda mengunduh file, live game, streaming konten dengan stabil. Serta, didukung besaran RAM 12GB dan penyimpanan USF 3.0 256GB. Berikut hasil benchmark-nya.

Kapasitas baterainya 4.300 mAh yang mungkin standar buat smartphone sekaliber Galaxy Note 10+, namun Samsung membekalinya dengan charger 25W dalam paket penjualan. Di mana hanya butuh waktu satu jam saja untuk mengisi penuh dari kondisi baterai kosong.

Bila masih kurang, smartphone ini mendukung charger 45W yang bisa mengisi penuh 30 menit saja. Selain itu, Samsung Galaxy Note 10+ juga mendukung fast Qi/PMA wireless charging 15W dan power bank/reverse wireless charging 9W.

Verdict

Samsung menyebut Galaxy Note 10 series ini sebagai ‘powerphone‘, dengan aspek unggulan pada desain, produktivitas, fotografi, dan kinerja. Paket komplet, dengan S Pen memberikan fleksibilitas lebih dalam bekerja, berkarya, dan sekaligus bermain. Pekerja kantoran, fotografer, dan content creator akan sangat terbantu dengan kelebihan S Pen.

Bila Anda merasa membutuhkan stylus, Galaxy Note series memang menjadi satu-satunya pilihan Anda. Tapi, bila Anda merasa tidak membutuhkan stylus – maka banyak opsi yang lebih terjangkau. Belakangan sudah bermunculan smartphone dengan SoC powerful dengan harga sedikit lebih terjangkau. Sebut saja, ASUS Zenfone 6 dan Realme X2 Pro.

Sparks

  • Kemampuan S Pen telah ditingkatkan, lebih banyak fitur
  • Tampilan Dynamic AMOLED 6,8 inci yang mengesankan
  • Baterai 4.600 mAh standar, tapi dibekali dengan teknologi fast charging yang cepat
  • RAM 12GB dengan opsi penyimpanan UFS 3.0 256GB atau 512GB

Slacks

  • Lenyapnya jack audio 3.5mm dan tak dibekali dongle Type-C ke 3.5mm dalam paket penjualan
  • Secara garis besar, masih memiliki desain yang identik seperti pendahulunya

Tips Live Vlogging Ala Mba Gadget dan Streaming Game dari Smartphone

Setiap orang punya kesempatan buat jadi video content creator di platform video seperti YouTube atau IGTV. Namun bagi yang baru mau mulai, kita bisa mengandalkan smartphone untuk membuat konten.

Dailysocial.id bersama Yangcanggih.com didukung oleh Samsung telah mengadakan workshop bertajuk “Live A Life” pada 8 November lalu di HiveWorks Sudirman Jakarta. Acara ini juga menghadirkan product experience untuk para peserta dan juga mengajak para Samsung member untuk mencoba langsung smartphone Galaxy A series yang baru yakni Galaxy A30s dan Galaxy A50s.

Ada dua tema yang diangkat, pertama ‘Live Gaming’ yang dibawakan oleh Bram Arman, seorang live gaming expert dari AdvanceGuard. Kedua ‘Live Vlogging’ dengan ‘mba Gadget’ Fenny Astri, seorang tech vlogger dari channel YouTube GadgetEmpire.

Live a life

 

Live Vlogging dengan smartphone Samsung Seri A

Menurut mba Gadget, ada tiga kelebihan nge-live vlogging yaitu unique & natural, fast & simple gak perlu diedit lagi, dan interactive bisa langsung menyapa tanya jawab dengan penonton kita. Tentu saja sebelum mulai kita harus menyiapkan konten, kualitas audio dan audio juga harus diperhatikan. Tips vlogging lainnya sebagai berikut, seperti yang tampak di foto:

DSC06964

Beberapa diantara yang cukup penting adalah tentang memilih topik, pencahayaan yang baik agar pemirsa yang menonton bisa menikmati vlog dengan mamsial, lalu urusan teknis seperti in frame dan mic serta mengusahakaan agar suara tetap stablik saat merekam.

Beberapa tips lain yang juga penting antara lain adalah selalu berlatih dan konsistensi. Dua hal ini terkadang kurang diperhatikan, maunya jadi saya langsung bisa banyak yang nonton vlog. Padahal dengan berlatih secara maksimal tentu hasil video akan bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk konsistenti, menjadi penting untuk menjaga konten yang ada tetap terus bisa dibuat.

Live Gaming dengan smartphone Samsung Seri A

Sekarang kita akan membedah tips dan trik yang diberikan oleh Mas Bram yakni bagaimana streaming game favorit menggunakan smartphone. Saat ini, smartphone kelas menengah juga sudah cukup kuat memainkan game-game populer di Indonesia seperti Galaxy A30s dan Galaxy A50s. Kedua smartphone ini juga punya kapasitas baterai besar sehingga bisa bermain game lebih lama.

Live a life

Beberapa tips yang bisa diterapkan antara lain, pertama adalah untuk mengecek hal teknis seperti internet serta perangkat untuk live streaming. Pastikan Anda menyediakan internet dengan kecepatan tinggi. Untuk streaming basic kita bisa menggunakan aplikasi Game.ly dan NimoTV. Sementara, untuk streaming advance kita akan menggunakan YouTube, Twitch, dan Facebook Gaming.

Bila pilih opsi yang kedua, kita juga butuh laptop dengan spesifikasi cukup tinggi dan menginstal software tambahan. Seperti Open Broadcaster Software (gratis), XSplit Broadcaster (berbayar), dan vMix (berbayar). Selain itu, kita juga membutuhkan alat tempur berupa kamera, mikrofon, headphone, hingga lightning. Tapi, yang satu ini bisa disesuaikan dengan peralatan yang Anda punya.

Untuk pengguna smartphone Samsung, pertama kita perlu mengaktifkan USB Debugging yang terletak di menu Developer Options. Caranya buka Settings, ke About Phone, dan ketuk opsi Build number dengan cepat sebanyak 7x untuk mengaktifkan menu Developer Options.

Setelah itu kita sambungkan smartphone ke laptop, lalu buka software OBS. Untuk menampilkan tampilan yang ada smartphone di laptop, pilih opsi Window Capture dan pilih smartphone kita.

Kalau sudah tampil, langkah berikutnya adalah mengatur audio agar masuk ke laptop. Kita akan membutuhkan kabel AUX, lalu buka opsi Open Volume mixer, System Sounds, ke tab recoding dan pilih microphone. Kalau semua persiapkan sudah selesai, pergi ke YouTube dan Live Streaming.

Dua kegiatan menggunakan smartphone di atas, dewasa ini semakin populer untuk dikakukan. Para konten kreator senantiasa memproduksi berbagai konten baik itu vlog maupun live streaming game. Koneksi internet yang makin stabil dengan dukungan smarpthone yang mumpuni tentunya ikut membantu munculnya berakan konten kreator masa kini.

Acara workshop ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari konten kreator, kalangan umu dan gamer. Acara sendiri tidak hanya memberikan materi tetapi juga handson secara langsung. Tujuannya tentu saja agar para peserta bisa langsung mempraktekan materi yang diajarkan.

Acara sendiri didukung oleh Samsung yang menyediakan perangkat untuk workshop, ada Samsung Galaxy A80 untuk kegiatan vlogging yang mumpuni dengan kamera dan tampilan yang trendy. Serta ada pula perangkat Galaxy A20s dan A30s, dua perangkat yang relatif baru yang juga telah bisa digunakan untuk bermain game secara cukup maksimal.

DailySocial dan Yangcanggih sendiri berencana untuk menggelar berbagai workshop lainnya, jadi pantengin terus DailySocial dan Yangcanggih.com untuk informasi lanjutan.

Terima kasih untuk Samsung yang telah mendukung acara, sampai jumpa di acara berikutnya.

[Review] Samsung Galaxy Tab A 8.0 2019, Tablet Basic untuk Semua Kalangan

Lewat smartphone kita bisa melakukan segudang kegiatan, dari kerja sampai main-main. Namun ada beberapa aktivitas yang kurang nyaman bila dilakukan di layar smartphone yang sempit, di sini lah peran tablet dibutuhkan.

Tablet sendiri punya banyak macam, ada yang diciptakan sebagai ‘laptop replacement‘ lengkap dengan aksesori keyboard dan stylus. Ada pula tablet yang dirancang untuk digunakan bersama keluarga seperti Samsung Galaxy Tab A8 2019 yang akan kita review.

Dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau (Rp 1,999 juta), tablet berlayar 8 inci ini menawarkan banyak sekali skenario penggunaan. Kita bisa memanfaatkannya sebagai alat pembelajaran di rumah, mendukung produktivitas memudahkan pekerjaan, dan banyak lagi.

Layar 8 Inci

PSX_20191024_115705

Samsung Galaxy A 8.0 2019 mengusung layar 8 inci, ukuran yang ideal karena menawarkan keseimbangan portabilitas dan fungsionalitas. Form factor yang slim dan compact dengan ketebalan 8mm dan bobot 345 gram, membuat tablet ini praktis saat digunakan, mudah diselipkan ke tas, dan dibawa bepergian.

Panelnya beresolusi 800×1280 piksel dalam rasio 16:10 dan punya tingkat kerapatan 189 ppi. Tidak begitu tajam, tapi masih mencukupi untuk melakukan banyak hal di layar 8 incinya. Mulai dari membaca artikel atau buku elektronik, monitor lewat media sosial, menonton video, melihat atau mengedit laporan, hingga menunjang kegiatan produktif lainnya.

Build quality-nya cukup baik, kontruksi body-nya terbuat dari material aluminium di belakang dan campuran plastik pada frame-nya. Unit yang saya review berwarna silver gray dan bezel depan layarnya berwarna putih. Cukup cantik, sayangnya bagian dagu dan dahinya masih terlihat tebal.

Dual Speaker

PSX_20191024_115614

Tablet ini menjalankan OS Android 9.0 Pie, tampilan antarmukanya sangat simple. Menariknya kita bisa menggunakan Galaxy Tab 8.0 bahkan dalam kondisi terbalik, karena launcher-nya mendukung rotasi 180 derajat.

Dapur pacu tablet ini mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 429 yang terdiri dari CPU quad-core 2.0 GHz Cortex-A53 dan GPU Adreno 504. Ditemani RAM 2GB dan storage 32GB yang bisa diperluas lewat microSD. Jadi, bisa mengunduh film Netflix atau video di YouTube, dan juga musik di Spotify tanpa perlu takut kehabisan memori.

Untuk game-game casual, tetap dapat dimainkan dengan cukup lancar di tablet ini. Berkat dual speaker yang letaknya di sisi bawah, keluaran suara stereo membuat saat nonton video, mendengar musik, atau bermain game menjadi lebih seru.

Kapasitas baterai sebesar 5.100 mAh, tentunya dapat menemani aktivitas Anda seharian. Soal fotografi, Galaxy Tab A 8 dilengkapi kamera belakang 8MP dan depan 2MP.

Alat Pembelajaran di Rumah

Bagi orang tua yang punya anak kecil di rumah, tablet tentunya dapat dijadikan alat pembelajaran. Rasa ingin tahu anak yang besar, sering kali smartphone kita diambil alih oleh anak. Padahal pekerjaan kita ada di smartphone, kadang ada notifikasi penting masuk atau takut salah pencet menghapus sesuatu.

Dengan perangkat terpisah seperti tablet, kita tidak perlu khawatir lagi. Sebab tablet ini dilengkapi fitur Kids Home Samsung, yang memungkinkan kita membentuk lingkungan yang aman bagi anak untuk menjelajah dan terhubung dengan dunia digital.

Verdict

Mempertimbangkan harga, spesifikasi, dan fitur-fitur yang ditawarkan, Samsung Galaxy Tab A 8 adalah tablet basic yang dirancang untuk semua kalangan. Utamanya sebagai senjata pelengkap untuk menjaga produktivitas, memudahkan pekerjaan, dan perangkat yang bisa digunakan bersama keluarga.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Advertisement

Jam Pintar Samsung Galaxy Watch Active 2 Hadir di Indonesia: Optimal untuk Kesehatan

Pasar jam tangan pintar sepertinya semakin lama semakin digemari. Menurut riset pasar yang dilakukan oleh Energias Market Research tahun 2019 ini, mengatakan bahwa secara global, permintaan pasar untuk jam tangan pintar akan meningkat 22.1 persen di tahun 2025. Hal ini pula yang mendorong Samsung mengeluarkan seri baru jam tangan pintarnya.

Samsung Galaxy Watch Active 2 - Launch

Samsung Galaxy Watch Active 2 merupakan perangkat yang diluncurkan pada tanggal 16 Oktober 2019. Acara peluncuran itu sendiri dilaksanakan pada Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Galaxy Watch Active 2 saat ini dipasarkan oleh Samsung untuk para millenials yang memiliki umur 20 sampai 34 tahun. Pada rentang umur ini, biasanya prang akan memilih produk yang stylish, gemar melakukan aktivitas seperti olah raga, dan selalu terkoneksi.

Samsung Galaxy Watch Active 2 saat ini memiliki layar yang lebih lebar, namun berdimensi sedikit lebih kecil. Pada varian dengan ukuran 4.4 mm, layar 1,4 inci yang ada memiliki bezel yang kecil. Jam tangan ini juga memiliki ketebalan yang hanya 10.9 mm saja. Selain itu, Samsung memberikan pilihan strap yang berbeda, untuk berolahraga ada sport band yang terbuat dari bahan karet dan untuk fashion, Samsung menawarkan strap berbahan kulit.

Samsung Galaxy Watch Active 2

Pada Samsung Galaxy Watch Active 2 juga memiliki touch bezel yang meniru fungsi dial pada Samsung Galaxy Watch. Selain itu, Samsung juga menambahkan watch face yang bisa dikustomisasi, yang akan meniru pola dari gambar yang diambil melalui kamera. Misalkan saja seorang pengguna ingin memiliki pola yang sama dengan bajunya, tinggal foto saja baju yang digunakan dengan memakai aplikasi Galaxy Wear.

Samsung juga menambahkan fungsi monitor kesehatan pada jam tangannya ini. Untuk berolah raga, jam tangan pintar ini bisa memonitor berbagai macam kegiatan olah raga seperti berlari, bersepeda, dan lain sebagainya. Selain itu, jam tangan ini bisa memonitor tidur dan tingkat stres sang penggunanya.

Samsung Galaxy Watch Active 2 - Watchface sendiri

Hal yang paling saya sukai adalah kemampuannya untuk menjadi penerjemah sampai dengan 16 bahasa, termasuk Indonesia. Kita tinggal mengatakan sesuatu dari bahasa Indonesia, maka jam tangan ini akan mengakses aplikasi penerjemah. Nantinya suara akan dimainkan melalui speaker dari Samsung Galaxy Watch Active 2.

Jam tangan pintar dengan sistem operasi Tizen buatan Samsung ini juga bisa dijadikan remote shutter untuk kamera. Untuk daya tahan baterainya, jam tangan ini bisa bertahan hingga 2 hari dalam keadaan terkoneksi dengan perangkat smartphone melalui bluetooth.

Samsung Galaxy Watch Active 2 - Shutter Kamera

Galaxy Watch Active2 telah tersedia di seluruh Samsung Store dengan harga mulai Rp 4.199.000 (ukuran 40mm) hingga Rp5.499.000 (ukuran 44mm).

Kemana Fungsi Tekanan Darahnya?

Jika kita melihat beberapa grup dan forum di luar negeri, kita akan melihat bahwa Samsung Galaxy Watch Active pertama memiliki kemampuan untuk mengukur tekanan darah sang pengguna. Fungsi ini tentu saja cukup penting karena bisa mendeteksi masalah kesehatan yang ada pada seseorang. Namun, fungsi tersebut belum ada pada Samsung Galaxy Watch Active 2.

Samsung Galaxy Watch Active 2 - Bersepeda

Saat ditanyakan, Denny Galant selaku Head of Product Marketing, IT & Mobile, Samsung Electronics Indonesia, mengatakan bahwa fungsi tersebut saat ini masih diuji coba. Namun jika tidak ada halangan, feature tersebut bakal dihadirkan pada tahun 2020 mendatang. Hal ini tentunya menjadi kabar yang cukup baik untuk para pengguna jam tangan terbaru dari Samsung ini.

Saat ini memang, feature tersebut hanya bisa diakses jika kita memiliki akun Samsung asal Amerika. Melalui aplikasi bernama My BP Lab, nantinya pengguna akan mendapatkan hasil tekanan darah mereka. Namun sayangnya, sepertinya Samsung belum mendapatkan sertifikasi dan FDA atas feature barunya tersebut.

[Review] Samsung Galaxy A80, Suguhkan Rotating Camera dan Layar Tanpa Gangguan

Belakangan ini Samsung sangat gencar menghujani pasar smartphone Indonesia dengan seri Galaxy A barunya. Dari sederet Galaxy A series yang sudah dirilis pada tahun 2019 ini, ada satu yang berbeda.

Ya, itu adalah Samsung Galaxy A80 yang punya mekanisme rotating camera inovatif. Artinya, seharusnya kemampuan kamera depan dan belakangnya sama. Bisa mendapatkan foto selfie ataupun video vlog dengan kualitas kamera utama yang lebih menjanjikan.

Sebenarnya, fitur rotating camera bukan satu-satunya suguhan utama yang Samsung sajikan. Layarnya sangat lapang dan dapur pacunya juga cukup mumpuni. Dibanderol Rp9,5 juta, apakah smartphone ini layak dimiliki? Simak review Samsung Galaxy A80 berikut ini:

Layar 6,7 Inci Dalam Rasio 20:9

Penampang layarnya lebih besar 0,3 inci dari Galaxy S10+ dan hanya lebih kecil 0,1 inci dari Galaxy Note 10+. Bagian terbaiknya ialah tanpa gangguan punch hole camera maupun notch, benar-benar suguhan Infinity Display. Namun masih menggunakan panel Super AMOLED, belum Dynamic AMOLED dan disokong resolusi 1080×2400 piksel.

Tentu saja, pengalaman menonton film bioskop seperti di Netflix pada layar berukuran 6,7 inci dalam aspek rasio memanjang 20:9 pada Galaxy A80 ini sangat mengesankan. Dalam posisi landscape, konten memenuhi dari ujung ke ujung, hanya sedikit menyisakan frame hitam di sisi atas dan bawah.

Lain cerita kalau nonton video di YouTube, di mana standar aspek rasio videonya 16:9 – maka menyisakan frame hitam cukup tebal di samping kanan dan kiri. Kita mungkin saja memperbesar agar tampilan videonya memenuhi layar, masalahnya ialah masih banyak konten yang belum dioptimalkan sehingga mungkin ada yang terpotong.

Layar Galaxy A80 sudah dilengkapi fitur blue light filter, night mode, dan screen mode vivid atau natural. Bila memilih mode vivid, maka konten yang ditambilkan warnanya akan lebih memanjakan mata. Untuk aktivitas seperti editi foto di Lightroom, sebaiknya pilih mode natural agar warna yang ditampilkan lebih akurat sesuai aslinya.

Pengoperasian dan navigasi antarmukanya juga sudah dioptimalkan dengan One UI berbasis Android 9 Pie yang memang dirancang untuk smartphone layar besar. Anda akan menemukan fitur always on display, full screen gestures, dan under-display fingerprint reader tanpa face unlock.

Dimensi Bongsor

Review-Samsung-Galaxy-A80

Lebar body-nya 76,5 mm, masih cukup nyaman digenggam satu tangan. Namun, tingginya yang mencapai 165,2 membuat smartphone ini panjang – ditambah lagi saat kameranya menghadap ke depan. Dengan ketebalan 9,3 mm dan bobot 220 gram, dimensi Galaxy A80 memang termasuk bongsor.

Untuk kontruksinya, bagian depannya sudah dilapisi Gorilla Glass 3. Bezel samping layar dan sisi atasnya sangat tipis, sisi bawah hanya sedikit saja lebih tebal. Sensor ambient light ditempatkan di balik kaca dan earpiece dihilangkan, sebagai gantinya suara akan dihantarkan ke telinga lewat mekanisme getaran langsung dari layar.

Kerangkanya terbuat dari material aluminium dan bagian belakangnya diproteksi Gorilla Glass 6 yang terbaru. Unit Galaxy A80 yang saya review berwarna ghost white, sayangnya kerangka smartphone ini dicat silver sehingga terlihat kurang premium.

Mengenai kelengkapan atributnya, tombol power ditempatkan di sisi kanan dan tombol volume di sisi kiri. Sisi atas ada mikrofon sekunder dan sisi bawahnya ada SIM tray yang berisi dua slot nano SIM tanpa dukungan slot microSD, port USB Type-C, mikofon, dan speaker.

Review-Samsung-Galaxy-A80

Dalam paket penjualannya, kita mendapatkan case yang cukup keren, adaptor fast charging 25W, kabel data USB Type-C ke Type C, earphone ke Type C, dan kelengkapan standar lainnya. Sayangnya, Samsung tidak menyertakan adaptor USB type-C ke jack audio 3.5mm.

Rotating Camera

Satu paket kamera memiliki tugas ganda, untuk keperluan foto belakang dan depan. Karena menggunakan kamera yang sama, secara teori harusnya kualitasnya juga bakal identik. Namun tidak semua fitur yang ada pada mode kamera belakang juga tersedia pada mode kamera depan dan pada kondisi sunyi, motor kamera saat berputar terdengar agak keras.

Mode kamera belakangnya dilengkapi dengan fitur pengambilan gambar seperti night, panorama, pro, live focus, photo, video, live focus video, super slow-mo, slow motion, dan hyperlapse. Sementara, pada mode kamera depan yang bisa digunakan hanya live focus, photo, video, live focus video, dan hyperlapse.

Adapun konfigurasi triple camera yang digunakan ialah sensor Sony IMX586 beresolusi 48MP sebagai kamera utama, kamera kedua 8MP dengan lensa ultra wide 123 derajat, dan satu lagi merupakan time-of-flight 3D depth camera. Fungsinya untuk pemetaan kedalaman dan memisahkan subjek dari latar belakang, manfaatnya bisa dirasakan pada fitur live focus foto dan video.

Seperti biasanya, secara default foto yang diambil menggunakan resolusi 12MP. Namun kita bisa beralih ke mode 48MP dengan mengubah aspek rasio ke 4:3 High 48MP dan mode ini masih tetap didukung fitur scene optimizer.

Pada mode pro, hanya disediakan sedikit opsi yang bisa diotak-atik seperti ISO (100-800), exposure compensation, white balance, dan metering mode. Tidak ada opsi untuk menyesuaikan shutter speed atau manual focus.

Untuk perekam videonya, Galaxy A80 mampu merekam video hingga 4K 30 fps dengan kamera utama dan hingga 1080p pada 30fps dengan mode ultra-wide dengan dukungan codec H.265 dan H.264. Perlu dicatat, fitur
EIS hanya aktif pada resolusi 1080p 30/60fps.

Berikut hasil foto dari kamera belakang Samsung Galaxy A80:

Hardware & Performa

Buat yang mementingkan performa di atas aspek lain, Galaxy A80 mungkin bukan pilihan utamanya. Smartphone ini hanya mengandalkan chipset Snapdragon 730, sebenarnya sudah cukup powerful tapi perlu diingat harga Galaxy A80 mencapai Rp9,5 juta dan direntang harga ini kita sudah bisa mendapatkan smartphone dengan Snapdragon 845 atau Kirin 980.

SoC Snapdragon 730 sendiri punya CPU octa-core, yang terdiri dual-core 2.2 GHz Kryo 470 Gold, hexa-core 1.8 GHz Kryo 470 Silver, dan berpasangan dengan GPU Adreno 618. Kinerjanya disokong RAM 8GB dan memori internal 128GB tanpa dukungan slot microSD.

Sayangnya, untuk smartphone dengan layar besar tidak diimbangi kapasitas baterai yang besar juga. Hanya 3.700 mAh yang tergolong standar, untungnya didukung fast charging 25W. Untuk memperpanjang daya tahan baterai, ada tiga opsi mode daya yang bisa dipilih yaitu optimized, medium-power saving, dan maximum power saving.

Verdict

Review-Samsung-Galaxy-A80

Galaxy A80 menjadi salah satu smartphone paling unik dari Samsung yang sudah dirilis sejauh ini, mekanisme rotating camera-nya belum pernah ada sebelumnya. Layar Super AMOLED 6,7 inci tanpa gangguan punch hole camera ataupun notch juga menjadi suguhan utama, aktivitas membuka dua aplikasi secara bersamaan terasa lebih nyaman.

Konsep kamera berputar juga ada pada ASUS Zenfone 6, tapi sampai saat ini belum kunjung tiba di Indonesia sehingga Galaxy A80 masih menjadi satu-satunya smartphone dengan kamera berputar. Yang pasti kalau Anda seorang content creator di Instagram atau YouTube, rotating camera tentunya membuka kemungkinan-kemungkian baru. Tinggal cocok-cocokan sama harganya yang relatif agak mahal.

Sparks

  • Mekanisme rotating camera yang inovatif
  • Suguhan layar ekstra lapang tanpa gangguan

Slacks

  • Tidak punya slot microSD
  • Jack audio 3,5,
  • Harga relatif mahal

[Review] Samsung Galaxy A50S: Lebih Baru dengan NFC dan Kamera 48MP

Samsung saat ini sedang memperbarui lagi lini smartphone seri A mereka. Salah satu yang pertama diperbarui adalah Samsung Galaxy A50 yang bulan Februari 2019 lalu diluncurkan. Hanya berselang enam bulan saja, Samsung meluncurkan Galaxy A50s. Lalu apa yang baru dari Samsung Galaxy A50s ini?

Samsung Galaxy A50s - A50

Samsung masih menyasar kepada anak muda dalam menjual seri As ini. Lalu apa saja yang membedakan antara Samsung Galaxy A50 dengan A50s? Ada tiga hal yang menjadi perbedaan utama dari kedua perangkat tersebut. Yang pertama adalah hadirnya NFC pada Samsung Galaxy A50s. NFC sendiri saat ini sangat penting dalam mengisi ulang kartu uang elektronik pada saat berada di jalan dan tidak terdapat ATM yang memiliki fasilitas tersebut, seperti ditengah jalan Tol.

Kamera juga menjadi perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Galaxy A50 menggunakan kamera dengan resolusi 25 MP, sedangkan A50s menggunakan kamera dengan resolusi 12 MP yang dapat digunakan hingga 48 MP. Kamera depannya juga ditingkatkan menjadi 32 MP.

Perbedaan ketiga yang mungkin tidak terlalu terlihat adalah dari spesifikasinya. Berikut adalah spesifikasi kedua perangkat

Galaxy A50s

Galaxy A50

SoC

Exynos 9611

Exynos 9610

CPU

4×2.3 GHz Cortex-A73 + 4×1.7 GHz Cortex-A53

GPU

Mali G72 MP3

RAM

6 GB

Internal

128 GB

Layar

6,4 inci Super AMOLED 2340 x 1080

Dimensi

158.5 x 74.5 x 7.7 mm

158.5 x 74.7 x 7.7 mm

Bobot

169 gram

166 gram

Baterai

4000 mAh

4000 mAh

OS

Android 9 Pie

Samsung Galaxy A50s - vs A50

Dari sisi spesifikasi, keduanya memang menggunakan prosesor dan GPU yang sama. Kemungkinan besar, perubahan ada pada Image Signal Processor yang bisa menangani resolusi 48 MP. Jadi, seharusnya tidak ada perbedaan kinerja antara keduanya.

Dengan keluarnya Samsung Galaxy A50s, membuat sang pendahulunya sudah diakhiri masa hidupnya. Yup, Samsung Galaxy A50 sudah tidak lagi diproduksi. Hal ini juga akan berlaku pada perangkat Galaxy A lainnya yang digantikan dengan lini As.

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut

Unboxing

Beginilah isi dari paket penjualan Samsung Galaxy A50s

Samsung Galaxy A50s - Unboxing

Desain

Tidak ada perbedaan desain antara Samsung Galaxy A50 dengan A50s di bagian depannya. Keduanya masih menggunakan body plastik polikarbonat pada bagian belakangnya. Namun, Samsung Galaxy A50s menggunakan desain yang berbeda untuk menghiasi case belakangnya, yaitu dengan model seperti diamond cut.

Samsung Galaxy A50s - Belakang

Sama seperti Samsung Galaxy A50, A50s juga memiliki resolusi 2340 x 1080 pada layarnya dengan rasio 19,5:9. Keduanya juga sudah menggunakan Gorilla Glass 3 yang cukup kuat untuk menahan goresan-gorensan tertentu. Walaupun begitu, tidak berarti bahwa perangkat dengan Gorilla Glass 3 akan lebih tahan retak saat terjatuh. Saya cukup menyarankan penggunaan tempered glass atau lapisan anti gores yang terbilang cukup murah jika dibandingkan dengan mengganti layar baru saat terjatuh.

Samsung Galaxy A50s - Atas

Samsung menggunakan model Infinity-U pada kedua smartphone ini. Dengan begitu, sebuah kamera untuk swafoto dapat disematkan pada poni yang berdimensi kecil tersebut. Hal ini juga membuat baris notifikasi pada bagian atas hanya sedikit terpotong, sehingga dapat menampung lebih banyak icon notifikasi.

Samsung Galaxy A50s - kanan

Dibalik layar Super AMOLED ini juga sudah tertanam pemindai sidik jari yang cukup responsif. Pada bagian belakangnya, terdapat tiga buah kamera yang lengkap dengan LED flash-nya. Secara berurutan dari atas, kameranya adalah Depth, kamera utama yang memiliki resolusi sampai 48 MP, dan Ultra wide .

Samsung Galaxy A50s - Kiri

Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat dan juga tombol volume. Perlu diingat bahwa tombol power ini juga berfungsi sebagai tombol Bixby, asisten dari Samsung. Jika ingin mematikan perangkat, gunakan icon pada menu drop down, atau tahan volume bawah dan tombol power. Jika tidak ditahan, Anda akan mengambil screenshot. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone. Dan slot SIM ada pada bagian kirinya.

Samsung Galaxy A50s - Bawah

Samsung Galaxy A50s juga sudah menggunakan antarmuka yang bernama One UI. Basis dari Samsung One UI ini sendiri masih menggunakan Android 9 Pie. Basis antarmukanya juga mengikuti UI standar Android, yaitu masih menghadirkan application drawer dan homescreen.

Jaringan

Samsung selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Galaxy A50ssendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900),  34(2000), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Galaxy A50s  menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera

Kamera merupakan salah satu daya tarik Samsung Galaxy A50s. Sensor yang digunakan sendiri merupakan produk baru dari Samsung, yaitu ISOCELL Bright GM2. Sama seperti GM1, sensornya memiliki teknologi Tetracell yang akan memilih piksel mana yang terbaik untuk menghasilkan gambar 12 MP atau menggunakan semua piksel yang menghasilkan gambar 48 MP.

Samsung Galaxy A50s - Kamera

Kameranya ternyata bisa diandalkan dalam kondisi cahaya yang cukup maupun kurang terang. Noise-nya sendiri terlihat cukup minim, namun pada saat malam hari, masih dapat terlihat pada beberapa pengambilan gambar. Walaupun menggunakan mode malam, ada baiknya untuk menggunakan tripod untuk menjaga kestabilan dan ketajaman pengambilan gambar. Berikut adalah hasil kamera utamanya.

Kamera depannya menggunakan sensor ISOCELL SK5KGD1 yang memiliki resolusi 32 MP. Hasilnya memang dapat diandalkan dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya yang kurang. Tingkat noise-nya cukup rendah, namun tingkat ketajamannya akan sedikit berkurang pada saat kondisi cahaya yang cukup rendah. Namun hal tersebut tidak terlalu masalah untuk sebuah foto. Berikut adalah contoh hasil gambarnya.

Pengujian

Samsung Galaxy A50s menggunakan chipset terbaru mereka, yaitu Exynos 9611. Pada Exynos 9611 ini digunakan empat inti prosesor kencang Cortex A73 berkecepatan 2.3 Ghz dan empat inti prosesor hemat daya Cortex A53 berkecepatan 1,73 GHz.

Dengan menggunakan spesifikasi tersebut, tentu saja bermain game tidak akan mendapatkan masalah lag. Namun, saat digunakan bermain Call of Duty Mobile, saya merasakan bagian belakangnya cukup hangat. Walaupun begitu, layarnya memang menghasilkan warna yang sangat kontras serta reponsif.

Dengan rentang harga empat jutaan, membuat perangkat ini harus bersaing dengan beberapa smartphone yang menggunakan Snapdragon 712. Oleh karena itu, sebagai pembanding saya hadirkan kembali hasil benchmark dari Snapdragon 712 untuk mengetahui bagaimana kinerja antar keduanya.

Uji Baterai dengan BatteryXPRT

DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

Samsung Galaxy A50s - BatteryXPRT

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 4000 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 32.2 jam lebih. Hal ini tentu membuat Samsung Galaxy A50s juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphone ini tidak bertahan sehari.

Verdict

Smartphone dengan kinerja yang tinggi dengan harga yang lebih terjangkau memang sedang marak saat ini. Akan tetapi, perangkat Android yang memiliki NFC juga makin sulit ditemukan. Hal inilah yang dipadukan oleh Samsung pada perangkat Galaxy A50s-nya, yang merupakan sebuah upgrade dari Galaxy A50 yang sebelumnya lebih dulu diluncurkan.

Dengan menggunakan Exynos 9611, membuat kinerja dari Samsung Galaxy A50s patut diacungi jempol. Saya dapat bermain COD Mobile dengan cukup nyaman, walaupun cukup terasa panas jika dipakai dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, aplikasi editing gambar dan video juga dapat digunakan untuk melakukan rendering dengan cepat.

Kamera juga dapat diandalkan dalam berbagai kondisi. Dalam siang hari, kualitas gambarnya tidak perlu lagi diragukan. Untuk malam hari hasilnya masih acceptable, walaupun pada beberapa kasus masih menghasilkan gambar yang kurang tajam.

Dengan harga Rp. 4.099.000 ternyata harganya sedikit lebih murah dibandingkan dengan sang pendahulunya, A50. Dan dengan hadirnya NFC serta kamera yang lebih baik, membuat A50s terasa lebih terjangkau dibandingkan dengan A50. Jika Anda pemilik A50 namun tidak terlalu membutuhkan NFC, sepertinya tidak perlu terburu-buru untuk mengganti smartphone ke A50s.

Sparks

  • NFC
  • Kinerja cukup kencang
  • Responsif
  • Daya tahan baterai bagus
  • Hasil kamera dapat diandalkan
  • Sidik jari cukup responsif

Slacks

  • Cukup panas saat digunakan bermain game
  • Volume cukup kecil

 

[Review] Samsung Galaxy Tab S6, Tablet High-End Dengan Sensasi ala Laptop

Dampak negatif  dari era keemasan smartphone adalah makin sulitnya menemukan tablet berkualitas. Karena fokus pada ponsel pintar, sejumlah produsen pelan-pelan undur diri dari ranah produksi tablet, dan Samsung ialah satu dari sedikit brand yang hingga kini secara konsisten terus menyediakan perangkat bergerak berlayar lebar itu, meski metode penyajiannya turut bertransformasi.

Sejak Galaxy Tab S3, Samsung perlahan-lahan membenamkan kemampuan ala laptop di lini tablet high-end-nya dan fitur-fiturnya jadi kian matang di model-model selanjutnya. Walaupun tidak menggunakannya terlalu lama, saya cukup terkesan dengan apa yang ditawarkan oleh Galaxy Tab S4. Dan beberapa bulan lalu, perusahaan elektronik asal Korea Selatan meluncurkan penerus sejati perangkat flagship tersebut yang menjanjikan dukungan maksimal terhadap produktivitas.

Segera setelah memperkenankan saya meng-unboxing produk, tim Samsung Indonesia memberikan kesempatan pula untuk menguji Galaxy Tab S6 secara personal. Selama hampir sebulan, saya mencoba menggunakan tablet plus Book Cover Keyboard-nya sebagai pengganti laptop. Di sejumlah aspek, Galaxy Tab S6 memang mengagumkan, tapi tetap ada hal-hal yang masih dapat disempurnakan jika Samsung ingin agar perangkat ini bisa menjadi pengganti notebook konvensional.

Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

 

Desain

Tak seperti lompatan desain dari Galaxy Note 9 ke Note 10, tak ada perbedaan besar antara Galaxy Tab S4 dengan Tab S6 di sisi penampilan. Meski demikian, Samsung tetap berhasil melakukan pemangkasan pada volume dan bobot. Galaxy Tab S6 beberapa milimeter lebih ramping (244,5×159,5×5,7mm) dan 62-gram lebih ringan dari pendahulunya (berbobot 420g) terlepas dari penggunaan layar berspesifikasi serupa, yaitu Super AMOLED 10,5-inci beresolusi 1600x2560p.

Tab S6 28

Tab S6 23

Layar tersebut lapang, cerah, jernih dan kaya warna berkat pemanfaatan panel tipe Super AMOLED. Mengulik bagian tersebut lebih jauh, display mempunyai kepadatan pixel 287ppi dan rasio ke tubuh sebesar 82,5 persen berkat pemangkasan pada zona bingkai. Jangan cemas, kamera depan untuk selfie maupun video chat tetap berada di lokasi semestinya, yaitu area atas layar.

Tab S6 19

Unit review yang saya dapatkan mempunyai tubuh berwarna rose gold (Samsung menyebutnya rose blush), dan setelah memakainya sejenak, Anda akan segera menyadari konstruksi tablet ini terbuat dari logam. Segala kelengkapan yang ada di Tab S4 hadir lagi ke Galaxy Tab S6, dari mulai connector ke aksesori, port USB type-C, tombol-tombol fisik, slot kartu SIM dan microSD, empat buah speaker di ujungnya, hingga S Pen.

Tab S6 20

Tab S6 21

Perbedaan paling menonjol antara Tab S4 dan Tab S6 ialah pemanfaatan modul dua kamera yang diposisikan di pojok (kamera pada Tab S4 berada di tengah), serta zona menjorok di sisi belakang buat menempelkan S Pen. Kemudian bagian punggung mengusung bahan logam, bukan lagi lapisan kaca – mungkin dibutuhkan untuk menyematkan Book Cover Keyboard serta mengisi ulang S Pen secara wireless (akan dibahas lebih lengkap di bawah).

Tab S6 24

 

Book Cover Keyboard

Galaxy Tab S6 bisa segera Anda gunakan begitu dikeluarkan dari bungkusnya. Namun buat saya, potensi perangkat tak akan terbuka sepenuhnya tanpa Book Cover Keyboard. Aksesori ini mampu mentransformasi fungsi tablet menjadi laptop berkat dukungan papan ketik dan touchpad. Tentu saja, ia juga berperan sebagai pelindung tablet terhadap benturan atau insiden tak disengaja.

Tab S6 43

Book Cover Keyboad memiliki dua komponen terpisah. Bagian pertama ditempelkan ke sisi punggung Galaxy Tab S6, dan siap melindungi area belakang serta mengamankan S Pen. Cover tersebut tertempel ke body via magnet. Bagian kedua adalah keyboard/touchpad-nya, dapat segera aktif begitu disambungkan ke slot connector yang tersedia. Papan ketik juga terpasang dan mengunci ke tubuh tablet menggunakan magnet.

Tab S6 35

Setelah semuanya terpasang, Galaxy Tab S6 bisa digunakan layaknya notebook seperti Microsoft Surface Pro. Silakan buka bagian keyboard, lalu tarik sandaran untuk menyesuaikan kemiringan layar. Perlu diketahui bahwa bobot utama perangkat berada pada unit tablet, lalu karena Tab S6 dan papan ketik tidak tersambung secara kaku, perangkat harus diposisikan di bidang yang rata – tidak nyaman buat dipangku.

Tab S6 29

 

Susunan hardware dan performa

Galaxy Tab S6 diotaki oleh platform mobile tercanggih yang Qualcomm miliki saat ini, lalu ditopang oleh komponen-komponen berspesifikasi cukup tinggi, sehingga menempatkannya sekelas dengan smartphone high-end. Ini dia spesifikasi lengkap dari tablet flagship Samsung tersebut:

  • Sistem operasi Android 9.0 Pie dengan antarmuka One UI
  • System-on-chip Qualcomm Snapdragon 855 7nm
  • CPU octa-core (2,84GHz Kryo 485 plus 3×2,42GHz Kryo 485 dan 4×1,78GHz Kryo 485)
  • GPU Adreno 640
  • Memori RAM 6GB
  • Penyimpanan internal 128GB, dapat diperluas dengan kartu microSD 1TB
  • Kamera belakang 13Mp f/2.0 lensa wide 26mm plus 5Mp f/2.2 lensa ultrawide 12mm
  • Kamera depan 5Mp f/2.0 26mm
  • Baterai non-removable Li-Po 7.040mAh plus fitur fast charging 15W

 

Statistik memang menyenangkan, tapi kadang kala, hasil tes benchmark tidak mewakilkan kinerja perangkat di dunia sesungguhnya. Meski begitu, review tidak akan lengkap tanpanya. Untuk keperluan ini, saya menggunakan aplikasi-aplikasi ‘standar’ seperti PCMark, 3DMark dan AnTuTu (Serta CPU-Z buat mengetahui susunan hardare secara spesifik). Skor terbaiknya bisa Anda lihat di bawah.

 

PCMark

Tab S6 1

 

3DMark (Ice Storm Unlimited & Sling Shot)

Tab S6 3

Tab S6 2

 

AnTuTu

Tab S6 4

Tab S6 16

 

Saya hanya menginstal game Asphalt 9: Legends untuk mengisi waktu luang serta menguji kemampuan grafis Galaxy Tab S6. Sesuai dugaan, permainan berjalan dengan sangat fantastis di sana. Di setting visual tertinggi, saya tidak merasakan adanya penurunan frame rate meskipun game menampilkan seluruh mobil serta efek-efek visual – seperti blur, partikel, asap, pantulan/bayangan dan lens flare. Objek tampil sangat tajam, lalu efek jaggy-nya pun minimal meski permainan dihidangkan di layar lebar.

Satu aspek favorit saya di Galaxy Tab S6 ialah baterai 7.040mAh dengan daya tahannya yang tinggi. Terbiasa menggunakan laptop yang perlu di-charge penuh untuk penggunaan satu hari, perangkat Samsung ini mampu bertahan lebih dari seminggu di mode standby dengan Wi-Fi menyala. Ketika saya ingin gunakan, status baterai masih berada di kisaran 70 persen.

 

Pengalaman penggunaan

 

S Pen

Meskipun kita dapat berinteraksi dengan konten menggunakan sentuhan jari di layar, pengalaman pemakaian Galaxy Tab S6 sulit bisa dipisahkan dari S Pen. Menakar dari penyajiannya, ia merupakan produk yang lebih mendukung aktivitas produktif ketimbang sepupunya, Galaxy Note 10. Ada banyak aplikasi yang kompatibel dengan aksesori ini, namun Anda sudah dapat bersenang-senang cukup berbekal aplikasi Samsung Notes.

Tab S6 33

App bawaan ini punya tiga fungsi utama: mencatat via metode ketikan standar, mengubah tulisan tangan jadi teks digital, serta jadi medium menggambar atau membuat sketsa. Bagi saya, fungsi ilustrasi di Samsung Notes merupakan fitur favorit karena mengekspos semua kecanggihan layar berteknologi WACOM dan akuratnya S Pen. Bergantung dari besarnya tekanan, display merespons ketebalan goresan secara berbeda apapun perkakas yang Anda pilih: pensil, krayon, ataupun spidol.

Tab S6 25

S Pen pendamping Galaxy Tab S6 berukuran sedikit lebih kecil dari Tab S4. Meneliti lebih jauh, struktur pulpen digital ini terbuat dari plastik dengan tekstur doff metalik, tapi ia segera tertempel begitu Anda posisikan di zona wireless charging. Walaupun S Pen-nya lebih kecil, saya tidak merasa kesulitan untuk menggambar ataupun menulis. Pengalamannya bahkan lebih baik dari menggunakan S Pen Note 10 yang terlalu ramping.

Tab S6 27

Saya juga sangat mengapresiasi bagaimana Samsung mencoba menstimulasikan sensasi memakai alat tulis sesungguhnya dengan suara gesekan ketika S Pen Anda goreskan di layar. Mungkin satu keluhan kecil saya pada S Pen adalah kehadiran tombol fisik yang terlalu gampang ditekan. Tombol ini punya fungsi shortcut serta berguna buat mengaktifkan fungsi Air Action. Saat asik menggambar, sering kali saya tak sengaja menekannya.

 

Keyboard dan touchpad

Sempat saya singgung di atas, Book Keyboard Cover merupakan elemen krusial pendukung Tab S6. Konstruksinya terbuat dari kombinasi plastik dan bahan sejenis kain di luar. Ketika dipasang, Anda tak perlu mencemaskan S Pen jadi mudah hilang karena terlindung di dalam cover. Ia juga yang memberikan tablet kapabilitas ala notebook berkat adanya keyboard tenkeyless dan touchpad. Samsung bahkan menerapkan desain ala notebook, lengkap dengan area wrist rest kecil.

Tab S6 32

Keyboard tersebut mempunyai keycap berukuran kecil. Susunannya juga disesuaikan dengan luas papan yang tak begitu besar. Saya butuh sedikit waktu untuk menyesuaikan diri, namun faktor resistensi tombol dan key travel-nya sangat mirip seperti laptop. Tuts sengaja dibuat sedikit membundar demi mengurangi peluang salah ketik. Dan mungkin karena jari saya yang mungil, jarang bagi saya salah menekan tombol.

Tab S6 42

Layaknya laptop, touchpad berfungsi untuk mengendalikan pointer mouse, baik di mode tablet maupun saat DeX dinyalakan. Sekali lagi, ia sanggup membaca hampir seluruh gesture khas touchpad laptop, termasuk fungsi tap buat klik, plus tombol fisik. Kata ‘hampir’ mesti ditekankan di sini karena ada sejumlah hal yang menyadarkan saya bahwa Galaxy Tab S6 tetap bukanlah notebook berbasis Windows atau MacBook.

Tab S6 39

Pertama, ia tidak mempunyai fungsi right-click. Saat browsing di Chrome, kita harus menekan tombol touchpad selama beberapa saat buat mengeluarkan menu ‘open in a new tab‘ atau ‘open in incognito tab‘. Lalu kedua, kursor mouse tidak akan bergerak saat touchpad membaca ada dua jari yang menyentuhnya. Gesture seperti itu malah akan mengaktifkan fungsi pinch to zoom. Tentu saja semua perbedaan ini menuntut proses adaptasi.

Tab S6 41

 

Samsung DeX

DeX merupakan salah satu pilar penting penyajian Galaxy Tab S6. Aktifkan dari shortcut tray, dan DeX akan menyuguhkan Anda tampilan ala desktop, dengan icon-icon app yang tersusun rapi di area kiri, akses mudah ke aplikasi ala taskbar, serta menu kecil mirip toolbar di pojok kanan bawah. Tiga tombol navigasi utama ala perangkat bergerak berbasis Google masih ada, kali ini diposisikan di dekat menu Dex (untuk menonaktifkan mode DeX atau masuk ke Dex Labs) dan kita tetap bisa membuka list app secara lengkap.

Tab S6 11

Mode ‘desktop experience‘ itu tampaknya memang sengaja mengekspos My Files, yaitu fungsi ala Windows Explore’ yang memungkinkan Anda menjelajahi dokumen di penyimpanan internal maupun eksternal, di Samsung Cloud Drive serta Google Drive, serta segala macam file unduhan dan APK instalasi. Sebagai pekerja remote, saya merasa berkewajiban untuk menaruh shortcut app-app penting semisal Slack dan WPS Office di desktop DeX.

Tab S6 14

 

Lain-lain

Setup empat speaker di Galaxy Tab S6 menjadi salah satu aspek esensial pendukung penyajian konten hiburan. Sistem audio ini berkarakteristik stereo, mengusung teknologi Dolby Atmos, dan di-tune up oleh AKG Acoustics – anak perusahaan Harman Kardon yang dipunyai oleh Samsung. Kualitasnya cukup memuaskan. Speaker mampu menghasilkan suara yang kaya serta jernih, cocok buat menikmati film atau video. Sayangnya, bass masih belum terasa menendang kemudian output-nya terdengar kurang lantang.

Tab S6 40

Galaxy Tab S6 juga tidak mempunyai port audio 3,5mm. Aspek konektivitas fisiknya mengandalkan sebuah port USB type-C. Untung saja untuk keperluan transfer file, saya memiliki removable drive PhotoFast iType-C yang dibekali berbagai macam connector, jadi tak sulit memindahkan data dari Tab S6 ke laptop ataupun sebaliknya. Minimnya konektivitas inilah yang menghentikan Galaxy Tab S6 jadi pengganti laptop sejati.

Tab S6 37

 

Kesimpulan

Upaya Samsung untuk menghadirkan pengalaman penggunaan ala PC desktop lewat tablet Galaxy Tab S6 mesti diapreasiasi. Di antara berbagai produk high-end buatan raksasa elektronik Korea Selatan itu, Tab S6 ialah model yang paling siap mendukung aktivitas produktif serta menawarkan faktor portabilitas maksimal. Ia akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para profesional, khususnya mereka yang bekerja di industri kreatif.

Namun perlu digarisbawahi bahwa Galaxy Tab S6 baru akan mengeluarkan seluruh potensinya ketika Anda sudah beradaptasi penuh terhadap fungsi dan tool berbasis Samsung DeX. Bagi saya yang hampir seumur hidup bercengkerama dengan ekosistem Windows, proses penyesuaian diri butuh waktu cukup lama. Beberapa kali saya menyerah, dan kembali beralih ke PC Windows ketika saya harus bekerja cepat.

Tab S6 36

Walaupun begitu, saya lagi-lagi terkesan pada bagaimana tablet ini mampu mensimulasikan bagaimana instrumen tulis sesungguhnya bekerja. Berbekal S Pen, pengalaman menulis dan menggambar di sana terasa sangat intuitif, natural dan tentu saja presisi. Saya cukup yakin, Galaxy Tab S6 mampu memuaskan para penggemar ilustrasi yang paling rewel sekalipun, apalagi dengan adanya beragam app dan tool gambar yang tersedia di Google Play.

Samsung Galaxy Tab S6 dijajakan seharga Rp 12 juta. Book Cover Keyboard dijual secara terpisah, dipatok di harga Rp 2,2 juta.

Tab S6 18

 

Sparks

  • Performa hardware jempolan
  • Kombinasi sempurna antara layar serta S Pen untuk menggambar dan menulis
  • Kualitas layar memuaskan
  • Sistem audio empat speaker siap menunjang penyajian konten hiburan
  • Hampir bisa bekerja seperti laptop berkat bantuan Book Cover Keyboard

Slacks

  • Masih ada banyak hal yang perlu dipoles agar Tab S6 mampu menyajikan pengalaman ala laptop sesungguhnya
  • Konektivitas fisiknya terbilang minim
  • Anda perlu mengeluarkan uang lebih agar Tab S6 dapat bekerja layaknya notebook

[Unboxing] Samsung Galaxy A10s: Bentuk Sama tapi Berkamera Dua

Sepertinya belum lama Samsung mengeluarkan smartphone Galaxy A10. Namun, saat ini ternyata Samsung sudah memiliki sang pengganti, yaitu A10s. Sama seperti Galaxy A50s, Galaxy A10s menambahkan beberapa feature yang lebih baru dari A10.

Samsung Galaxy A10s Unboxing - Launch

Hal pertama yang terlihat adalah Galaxy A10s menggunakan dua kamera pada bagian belakangnya. Selain itu, Samsung juga menambahkan sensor sidik jari serta face recognition untuk meningkatkan keamanan dari perangkat ini. Namun hal tersebut sepertinya lebih mendekatkan lagi kelas antara A10s dengan yang di atasnya maupun seri M.

Oleh karena itu, Samsung mengatakan bahwa saat ini mereka sudah tidak mengklasifikasikan perangkatnya berdasarkan harga. Samsung membedakan perangkatnya saat ini sesuai dengan kebutuhan dari para penggunanya. Oleh karenanya, seri A selalu disasar untuk generasi yang suka untuk melakukan live video.

Samsung Galaxy A10s Unboxing

Samsung juga mengundang saya dalam rangka acara unboxing yang dilaksanakan pada Scenic Sudirman, pada tanggal 18 September 2019. Tidak banyak memang yang dapat dilihat didalam paket penjualannya. Saat dibuka paket penjualannya, hanya didapatkan perangkat A10s, kabel USB, serta charger.

Yang cukup menarik adalah Galaxy A10s tidak menggunakan SoC Exynos. Kali ini, Samsung menyematkan SoC Mediatek Helio P22 pada perangkat dengan harga Rp. 1.899.000 ini. A10s juga hanya memiliki satu varian dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 32 GB.

Samsung Galaxy A10s Unboxing - Dual cam

Kami sudah mendapatkan unit demo dari Samsung. Tentunya, kami bakal melakukan review yang lebih mendalam untuk Galaxy A10s ini.