Film Dokumenter Mengenai Sejarah Game FPS Tengah Dibuat

First Person Shooter atau yang lebih populer dikenal sebagai FPS memang menjadi salah satu genre yang paling banyak digemari di seluruh dunia. Hal tersebut membuat para pengembang melahirkan berbagai macam variasi sejak awal muncul di tahun 70-an.

Sekarang, FPS berkembang jadi punya banyak sekali sub-genre yang punya beragam variasi mulai dari mekanik permainan, desain level, hingga aspek-aspek lain yang membuat banyak game FPS punya pengalaman yang unik.

Mungkin hal inilah yang menginspirasi Creator VC, sebuah rumah produksi indie yang berhasil mengumpulkan dana untuk membuat sebuah dokumenter mendalam tentang genre game satu ini. Film dokumenter itu sendiri akan berjudul “FPS—First Person Shooter. The Ultimate FPS Documentary”.

Seperti namanya, dokumenter ini ingin menjadi “perayaan terbesar dari genre FPS”. Tidak tanggung-tanggung film dokumenter ini ditargetkan akan berdurasi 3 jam lebih. Namun dapat dipahami mengingat film ini akan membahas genre FPS mulai dari awal di tahun 1970-an hingga sekarang.

Dokumenter ini juga akan menghadirkan 40 lebih orang-orang yang berpengaruh dalam genre FPS. Nama-nama besar pengembang seperti Co-founder Gearbox Software, Randy Pitchford (Borderlands series, Brothers in Arms). Co-founder id Software dan Ion Storm, John Romero dan Tom Hall (Doom, Wolfenstein, Deus Ex). Co-creator Halo, Marcus Lehto, dan masih banyak lagi termasuk para artist dan juga gamer profesional.

Film dokumenter ambisius ini nantinya akan menjelaskan berbagai topik mulai dari perkembangan teknologi yang memungkinkan genre FPS berkembang hingga sekarang, mekanik dalam game-nya seperti free aiming, regenerating health, dan cut-scene interaktif, dan banyak lainnya.

Komunitas FPS juga akan masuk ke dalam dokumenter ini, termasuk dunia speedrunning yang muncul sejak Doom, dan tentunya juga scene kompetitif dari game shooter yang jadi salah satu paling populer sampai sekarang.

Masih banyak hal lain dari dokumenter ini yang daftar lengkapnya bisa dilihat sendiri di website crowdfunding-nya. Film dokumenter FPS ini direncanakan akan mulai produksinya pada Agustus tahun ini dan akan dirilis pada Desember 2022 mendatang.

Developer Splitgate Tidak Menyangka Gamenya Laris Manis

Di tengah gempuran game-game multiplayer dari beragam developer, mendapat hype dari gamer memang bukan hal yang mudahn. Apalagi bila game baru tersebut datang dari pengembang atau seri yang belum dikenal.

Namun berbeda dengan apa yang terjadi pada game FPS free-to-play terbaru milik 1047 Games, Splitgate. Game yang dideskripsikan sebagai perpaduan antara game “Portal dan Halo” ini mendadak populer dan ramai dimainkan saat open crossplay beta untuk platform konsol.

Padahal game ini sebenarnya telah meluncur di PC sejak Mei 2019 lalu namun jumlah pemainnya hanya sedikit. Ledakan pemainnya terjadi ketika mereka membuka akses crossplay yang membuat setengah juta gamer mengunduh game-nya.

Namun permasalahan muncul ketika jumlah maksimal pemain yang bisa ditampung oleh game mereka hanyalah 65.536 pemain secara bersamaan. Ketika jumlah pemainnya terus melonjak melebihi batas tersebut, 1047 Games mau tidak mau harus menghentikan beta test yang berlangsung.

Dalam cuitan terbarunya, 1047 Games mengatakan bahwa mereka harus menutup sever mereka hingga Selasa ini. Mereka juga meminta maaf bagi para pemain yang tidak banyak bermain.

Mereka juga berterima kasih kepada para pemain yang membuat Splitgate berhasil menjadi game nomor 1 di berbagai platform mulai Steam hingga PlayStation. Pasalnya, lonjakan pemain terjadi tidak hanya di konsol saja namun juga di PC.

Image Credit: 1047 games

Sayangnya tidak dijelaskan apa strategi yang akan diimplementasikan oleh 1047 Games. Mengingat hari Selasa, 27 Juli besok juga bertepatan dengan tanggal peluncuran game-nya di konsol yang beresiko mendatangkan pemain lebih banyak.

Hal tersebut memang menjadi tantangan berat bagi developer 1047 Games. Apalagi mereka juga telah menyatakan bahwa mereka hanyalah tim kecil yang terdiri dari 4 orang. Namun mereka juga menyatakan bahwa mereka telah merekrut back-end engineer tambahan untuk membantu.

Ubisoft Umumkan Game Shooter Free-to-play Terbarunya, Tom Clancy’s XDefiant

Ubisoft akhirnya secara resmi mengumumkan game shooter gratis terbarunya yang terungkap memiliki nama Tom Clancy’s XDefiant. Dari yang mereka tunjukkan di trailer perdananya, keihatannya game ini akan menggunakan formula dari Overwatch dan Call of Duty.

Tom Clancy’s XDefiant akan menjadi game first person shooter (FPS) 6vs6 yang menggunakan karakter-karakter dari semesta Tom Clancy dengan masing-masing keunikannya. Setiap kelas akan memiliki persenjataan dan kemampuan yang berbeda-beda.

Ada empat faksi yang akan masuk ke dalam game ini yaitu Cleaners (Assault), Wolves (Tank), Echelon (Support), dan juga Outcasts (Healer). Sama seperti di Overwatch, nantinya setiap karakter akan memiliki kemampuan dan juga ultra masing-masing.

Uniknya, game ini dideskripsikan sebagai “adu tembak cepat yang dipertemukan dengan mosh pit punk-rock” — yang cukup aneh mengingat game shooter milik Tom Clancy biasanya bertema serius.

Hal ini bahkan diperkuat lewat penjelasan di website-nya yang mengatakan bahwa XDefiant akan mengajak para pemain ke garis depan dari semesta Tom Clancy di lokasi ikonik dalam kekacuan penuh warna.

Pergeseran tema ini pun berlanjut ke dalam gameplay karena Xdeviant terasa lebih kasual dan tidak terlalu taktis seperti game-game Tom Clancy sebelumnya. Gameplay yang ditawarkan dalam game ini lebih mirip Call of Duty lewat map sempit serta adu tembak yang cepat dan intens.

Di website resminya, Ubisoft memastikan ada dua macam game mode untuk XDeviant, yaitu Domination dan Escort. Ubisoft juga menitikberatkan pengalaman game-nya pada kostumisasi karakter, persenjataan, dan juga kombinasi kemampuannya dalam peperangan.

Namun hal ini memang tidak mengejutkan karena XDeviant dikembangkan oleh Ubisoft San Francisco yang dipipimpin oleh Mark Rubin. Mark sendiri sebelumnya bekerja untuk Activision sebagai produser eksekutif dari Call of Duty: Modern Warfare.

Para pemain yang berminat untuk mendaftar playtest-nya bisa langsung mendatangi website resmi XDefiant. Sedangkan game-nya akan hadir untuk platform PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan juga Stadia dan akan mendukung cross-play. Rencananya XDeviant akan dirilis pada 5 Agustus 2021 mendatang untuk wilayah Amerika dan Kanada saja. Sedangkan wilayah lain akan menyusul.

Gundam Evolution Adalah Game Gundam FPS Free-to-Play Mirip Overwatch

Kabar baik bagi seluruh fans Gundam di seluruh dunia, karena Bandai Namco secara resmi mengumumkan game Mobile Suit Gundam terbarunya yang berjudul Gundam Evolution. Dan Bandai-Namco menghadirkan gameplay yang benar-benar baru untuk game satu ini.

Game ini merupakan kelanjutan dari informasi sebelumnya mengenai rencana besar Bandai Namco untuk Gundam, termasuk game baru yang difokuskan untuk esports.

Berbeda dengan game-game Gundam sebelumnya yang selalu menggunakan sudut pandang orang ketiga, Gundam Evolution akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang otomatis membuat game-nya menjadi sebuah first-person shooter.

Banyak yang beranggapan bahwa gameplay dari Gundam Evolution ini mirip dengan game Overwatch. Anggapan tersebut muncul karena memang dari video gameplay trailer-nya ada beberapa aspeknya yang punya kemiripan dengan game FPS milik Blizzard tersebut.

Yang paling terlihat tentu adalah sistem permainannya, dengan 6vs6 pemain di dalam sebuah arena sempit yang membuat pertarungannya lebih konstan dan intens. Tampilan UI yang diusung pun memiliki kemiripan ala game shooter kompetitif lainnya yang memang mudah dibaca untuk para pemainnya.

Akan ada 3 mode yang telah dikonfirmasi yaitu ‘Point Capture‘, yang akan membuat kedua tim bertarung untuk mempertahankan kontrol terhadap area tertentu dalam map. Sedangkan ‘Domination‘ mengharuskan kedua tim untuk mendominasi 3 titik dalam map.

Dan terakhir adalah ‘Destruction‘ yang mirip dengan sistem klasik Counter Strike yang mengharuskan satu tim untuk menyerang dan menghancurkan objektif sedangkan tim lainnya bertahan.

Gundam Evolution nantinya akan menghadirkan berbagai mecha Gundam dari berbagai seri yang nantinya akan memiliki kemampuan uniknya masing-masing. Untuk awalnya, setidaknya sudah ada 12 Gundam yang telah resmi dikonfirmasi dalam website resminya, yaitu:

  • RX-78-2
  • Barbatos
  • ZakuII
  • Sazabi
  • ∀ Gundam
  • GM Sniper II
  • Methuss
  • Pale Rider
  • Asshimar
  • Dom Trooper
  • Guntank
  • GM

Gundam: Evolution direncanakan untuk meluncur  pada tahun 2022 mendatang dan akan menjadi game free-to-play untuk platform PC. Sayangnya Bandai Namco hanya mengkonfirmasi jadwal rilis untuk Jepang dan belum ada kejelasan kapan game ini akan dirilis untuk wilayah di luar Jepang.

Riot Resmi Umumkan Valorant Mobile

Kesuksesan game free-to-play FPS Valorant di platform PC kelihatannya membuat publisher Riot Games tertarik untuk membawa gamenya ke platform lain.

Setelah sebelumnya muncul berbagai rumor mengenai game ini akan menuju platform lain, Riot Games secara resmi mengumumkan bahwa game Valorant akan menuju platform mobile.

“Salah satu tujuan kami di tahun pertama ini adalah untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari komunitas FPS di seluruh dunia,” ungkap sang eksekutif produser, Anna Donlon.

Pengumuman tersebut sekaligus menjadi perayaan ulang tahun pertama dari Valorant pada 2 Juni lalu. Riot mengonfirmasi bahwa Valorant Mobile akan dirilis baik untuk Android maupun iOS.

Meskipun akan mengusung game yang serupa dengan versi PC-nya, Riot Games mengatakan bahwa Valorant tidak akan mendukung fitur cross-play antara PC dan mobile. Karena versi mobile-nya ini diposisikan sebagai perluasan pasar dari Valorant PC dan bukan untuk mengarahkan para pemain yang sudah bermain di PC untuk berpindah ke mobile.

Ini juga bukanlah kali pertama bagi Riot Games membawa gamenya ke platform mobile karena sebelumnya mereka juga sudah sukses membawa game MOBA mereka, League of Legends, menuju mobile dengan judul Wild Rift.

Image credit: Riot Games

Dengan keberhasilan Wild Rift yang semakin populer di platform mobile. Tentunya tidak mengejutkan bahwa Valorant memilih platform mobile sebagai rumah keduanya, apalagi dari versi PC-nya saja Valorant kini bisa mendapatkan hingga 14 juta pemain aktif per bulannya.

Sayangnya, Riot Games belum memberikan detail lebih lanjut mengenai Valorant Mobile ini selain bahwa versi mobile-nya akan memiliki semua yang didapat ketika bermain di PC. Begitu juga dengan tanggal rilis yang masih belum diumumkan oleh pihak Riot.

Amazon Segera Luncurkan Game Hero Shooter-nya, Crucible

Sekitar empat tahun lalu, Amazon mengumumkan bahwa mereka akan merilis tiga game PC yang digarap menggunakan engine bikinan mereka sendiri, Lumberyard. Salah satu game-nya, Crucible, sudah dijadwalkan meluncur pada tanggal 20 Mei mendatang.

Crucible merupakan sebuah permainan hero shooter macam Overwatch atau Valorant. Valorant, seperti yang kita tahu, sempat memecahkan rekor jumlah penonton di Twitch walaupun masih berstatus beta. Jadi jangan heran kalau Amazon terkesan ingin mencuri momentum di sini.

Crucible

Tipikal game hero shooter, Crucible menawarkan sejumlah karakter yang dibekali beragam kemampuan uniknya masing-masing. Amazon menyebutnya dengan istilah hunter ketimbang hero, dan di awal peluncurannya bakal ada total 10 hunter yang bisa dimainkan.

Selain skill yang berbeda-beda, masing-masing hunter juga dilengkapi senjata yang berbeda pula. Di sini bisa kita lihat bahwa Crucible lebih mirip Overwatch ketimbang Valorant, dan itu juga berarti tim developer Crucible harus lebih cermat dalam hal balancing.

Crucible

Namun kemiripan Crucible dengan dua game tersebut terhenti di situ. Dari segi penyajian, Crucible justru lebih mirip Fortnite berkat tampilan dari sudut pandang orang ketiga (third-person view). Grafiknya memang tidak se-kartun Fortnite, dan dari trailer-nya tampak vegetasi yang cukup realistis – tipikal engine CryEngine yang merupakan basis dari Lumberyard.

Ada tiga mode permainan yang Crucible tawarkan, setidaknya di hari peluncurannya: Heart of the Hives, Alpha Hunters, dan Harvester Command. Dalam Heart of the Hives, dua tim yang masing-masing beranggotakan empat pemain akan bertempur dan memperebutkan sebuah sarang monster raksasa. Player vs AI vs player, kira-kira begitu deskripsi singkatnya.

Crucible

Untuk Alpha Hunters, modenya kurang lebih mirip seperti battle royale, di mana ada 8 pasang pemain (16 orang) yang memperebutkan titel last team standing. Terakhir, Harvester Command terdengar seperti mode capture the flag, menempatkan dua tim yang masing-masing beranggotakan delapan orang untuk berebut semacam control point.

Tanpa harus terkejut, Crucible merupakan game free-to-play. Belum diketahui bentuk monetisasinya bakal seperti apa, dan semoga saja tidak menjurus ke arah pay-to-win. Juga belum dijelaskan adalah bagaimana Crucible nantinya bakal terintegrasi dengan platform Twitch seperti yang Amazon singgung empat tahun silam.

Sumber: VentureBeat.

[Game Playlist] Dead Rivals, Tawarkan Petualangan untuk Cari Tahu Penyebab Wabah Zombie

Gameloft telah meluncurkan game mobile Dead Rivals – Zombie MMO untuk perangkat berbasis Android dan iOS yang ditawarkan secara cuma-cuma. Game bertemakan zombie ini memadukan genre RPG yang penuh cerita dan shooter yang menyuguhkan aksi tembak-tembakan secara intens ke dalam petualangan MMORPG klasik.

Bagi yang berminat mencoba, sebaiknya siapkan koneksi internet yang gesit dan menyediakan ruang kosong memori smartphone. Di Google Play Store, Dead Rivals memiliki ukuran 65MB dan data game sekitar 1GB yang diunduh lewat aplikasi. Berikut hands-on singkat dari game Dead Rivals – Zombie MMO di Android.

Screenshot_20180412-184710

Pemilihan Karakter

Screenshot_20180412-161052

Setelah masuk ke game, Anda akan dihadapkan pada pembuatan karakter. Ada tiga karakter yang bisa dipilih yaitu merc, specialist, dan brawler.

Bagaimana gaya model rambut, warna rambut, gaya wajah, pakaian hingga jenis senjata bisa disesuaikan. Anda harus memilih dengan tepat, karena hanya ada satu karakter yang bisa dibuat. Biar tak salah pilih, ini detailnya:

Kekuatan dan Kelemahan Merc

Screenshot_20180412-160050

Pertama merc yang ahli menggunakan semua jenis senjata otomatis. Dia bisa menggunakan granat untuk menyebabkan kerusakan besar dan dia juga bisa menggunakan kelincahannya untuk menghindari serangan musuh.

Merc ahli membunuh musuh dari jarak jauh, dia perlu menghindari pertarungan jarak dekat karena ini bukan poin kuatnya.

Kekuatan dan Kelemahan Specialist

Screenshot_20180412-160105

Kedua specialist, menggunakan senjata api jarak dekat, seperti shotgun dan revolver. Dia juga mahir menggunakan beragam serum dalam pertarungan untuk memberikan damage dan efek masif yang dapat menyakiti lawan juga memulihkan pemain lainnya. Terkadang specialist dapat menjadi sangat kuat.

Kekuatan dan Kelemahan Brawler

Screenshot_20180412-160057

Brawler adalah pengagum sejati dari kekuatan. Dia suka menggunakan senjata jarak dekat dan tubuh kuatnya untuk menyelesaikan masalah.

Walaupun dia harus berada cukup dekat dengan musuh untuk menyerang, level area kontrol skill dan tenaga besarnya yang tinggi cukup untuk menutupi kekurangannya.

Grafis dan Gameplay

Dead Rivals menyuguhkan grafis ala animasi yang amat memanjakan mata. Secara default, kualitas grafis yang disuguhkan berada di level rendah, jadi Anda harus menuju ke pengaturan game untuk menaikkan kualitas grafis ke level tinggi.

Seperti Lineage2 Revolution, Dead Rivals telah menyediakan banyak event dan quest yang bisa Anda jalankan secara otomatis. Tak perlu repot-repot memainkan secara manual, tinggal sesekali tap menu quest.

Kontrol permainan yang disediakan seperti game MOBA, di mana di sebelah kanan terdapat tombol attack dan empat skill. Kemudian di sebelah kiri terdapat virtual analog.

Terdapat mode petualangan dengan quest utama yang akan terbuka seiring naiknya level karakter Anda dan juga quest harian. Tujuan utama Anda ialah untuk membasmi zombie sebanyak mungkin dan mencari tahu penyebab wabah zombie.

Jenis-jenis zombie yang Anda temui juga mempunyai bentuk dan kekuatan yang sangat beragam. Para boss zombie pun memiliki kemampuan sangat-sangat mengerikan. Tentu saja, Anda bisa bermain bersama dengan pemain lain untuk mengalahkan boss zombie.

Verdict

Sudah banyak game bertemakan zombie, tapi paduan dari beberapa genre game membuat Dead Rivals layak dicoba. Bila Anda mencintai game RPG, mungkin Anda bakal menyukai ceritanya.

Satu hal lagi, saya cukup takjub Gameloft telah menyediakan pilihan bahasa Indonesia. Sehingga lebih bisa dinikmati ceritanya oleh kalangan lebih luas.

Application Information Will Show Up Here

[Video] Simak Demonstrasi Game Augmented Reality Shooter dari Magic Leap

Pernah mendengar nama Magic Leap? Kalau belum, ketahuilah terlebih dulu bahwa startup ini sempat menerima kucuran dana senilai $542 juta dari Google tahun lalu. Continue reading [Video] Simak Demonstrasi Game Augmented Reality Shooter dari Magic Leap