10 Rekomendasi Game Terpopuler di Dunia, Wajib Main!

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh manusia untuk menghilangkan rasa bosan. Salah satunya bermain game, bahkan dengan bermain game  membuat para gamers bisa mendulang pundi-pundi rupiah, lho. Tentu saja sangat menarik bukan?

Dengan bermain game ringan, kamu bisa melepas stress sejenak saat hidup terasa pelik. Apalagi saat ini banyak game yang mendukung mode multiplayer, jadi kamu bisa memainkan game bersama teman secara real-time. Berikut daftar game paling populer yang bisa kamu mainkan.

1. Minecraft

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Minecraft Pocket Edition

Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan game yang satu ini. Minecraft merupakan game yang memberi kebebasan bagi penggunanya untuk membangun dan mendirikan dunianya sendiri.

Kamu memiliki kekuasaan penuh untuk membuat bangunan, berburu hewan, menanam tanaman, dan masih banyak lagi. Minecraft memiliki beberapa mode permainan, yaitu survival, petualangan, mode kreatif, dan mode penonton.

2. PUBG Mobile

Rekomendasi Game Terbaik di Indonesia
PUBG Mobile

PUBG Mobile bisa dibilang sebagai salah satu game populer dengan banyak pemain. Pasalnya, PUBG Mobile sudah memiliki pemain aktif sejumlah lebih dari seratus juta pengguna.

PUBG Mobile akan mengajakmu berperang dan bertarung melawan hingga seratus orang secara tim maupun individu. PUBG Mobile juga menghadirkan kualitas grafis yang akan memanjakan matamu selama bermain game ini.

3. Mortal Combat

Game Populer di Dunia
Mortal Kombat

Kalau kamu bermain game ini, pasti akan bernostalgia secara tidak langsung. Game legendaris bergenre pertarungan ini telah tersedia di perangkat Android. Tersedia dengan beberapa mode, kamu bisa memilih mode yang kamu sukai untuk dimainkan. Selain itu, kamu juga bisa bermain melawan multiplayer lain secara langsung.

4. Street Racing 3D

Daftar Game Populer di Dunia
Street Racing 3D

Kalau kamu senang bermain game balapan, Street Racing 3D bisa dijadikan pilihan yang tepat. Street Racing 3D menyediakan berbagai misi yang harus kamu lewati untuk memenangkan permainan.

Kamu juga akan diajak menjelajahi arena balapan yang ada di berbagai belahan dunia. Supaya spesifikasi kendaraanmu semakin baik, upgrade skill-nya dengan rutin, ya!

5. Stumble Guys

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Stumble Guys

Stumble Guys merupakan game ringan yang wajib dicoba untuk menghilangkan rasa bosan. Kamu harus mencapai garis finish dengan berlari melewati berbagai rintangan sambil melawan puluhan pemain lainnya. Dalam satu pertandingan, terdapat beberapa ronde yang harus kamu lewati. Pastikan kamu bertahan sampai menang!

6. Mobile Legends

Game Terbaik di Dunia
Mobile Legends

Mobile Legends merupakan game pertarungan dengan mode 5v5 yang bisa dimainkan multiplayer. Nah, game pertarungan ini membutuhkan strategi permainan yang kuat untuk memenangkan permainan.

Game populer ini sudah diunduh sebanyak lebih dari empat juta kali. Untuk memudahkan pemain, Mobile Legends dilengkapi virtual joystick yang terletak di bagian kiri dan kanan layar.

7. HAGO

Daftar Game Populer Dunia
Hago

Hago merupakan permainan santai dan ringan yang paling cocok untuk dijadikan hiburan kala suntuk melanda. Mengingat, Hago memfasilitasi penggunanya untuk berkomunikasi dan saling berbalas pesan melalui fitur chat yang telah disediakan. Bahkan, kamu juga bisa mengobrol dengan pemain lain melalui panggilan suara.

Selain itu, Hago menyediakan berbagai permainan yang bisa kamu mainkan, seperti adu kambing, melempar pisau, adu otak, dan masih banyak lagi. Jadi, kalau kamu bosan cukup dengan ganti permainan saja tanpa perlu mengunduh banyak game dalam ponselmu.

8. Fortnite

Daftar Game Populer Dunia
Fortnite

Kalau kamu memiliki spesifikasi ponsel Android kelas menengah ke atas, enggak ada salahnya lho kamu mengunduh Fortnite sebagai hiburanmu. Kamu akan ditempatkan pada peta yang luas lalu membunuh puluhan pemain lain. Tentu saja kamu harus bertahan hidup sampai akhir supaya menang. Pastikan spesifikasi ponselmu mumpuni ya untuk memainkan game ini.

9. Free Fire

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Dunia
Free Fire

Free Fire merupakan salah satu game multiplayer Android online yang telah diunduh jutaan kali.  Free Fire menghadirkan konsep yang sederhana, kamu akan melawan 50 pemain lainnya selama 10 menit untuk bertahan sampai akhir.

10. Clash Royale

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Clash Royale

Clash Royale besutan Supercell ini akan mengajakmu untuk mempertahankan tower dalam jangka waktu tertentu dari serangan musuh. Karakter permainan ini diadaptasi dari game Clash of Clans yang pernah populer sebelumnya. Pastikan kamu memilih hero yang tepat, supaya bisa memenangkan game ini

Berikut daftar game populer di seluruh dunia. Pasti kamu sudah pernah memainkan salah satunya. Jadi, game apa yang paling kamu sukai?

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

10 Rekomendasi Game Online Terbaik, Wajib Install!

Bermain game bisa jadi hiburan di kala bosan dan suntuk melanda. Terutama bagi kamu yang malas keluar rumah, tentu saja bermain game bisa dijadikan pilihan untuk hiburan sambil bersantai. Banyak sekali game dengan berbagai genre yang bisa kamu mainkan, termasuk game online.

Walaupun perlu terhubung dengan koneksi internet, game online jelas jauh lebih mengasyikan. Pasalnya, game online bisa dimainkan bersama teman bahkan real-time. Selain itu, kamu bisa mengunduh game yang kamu sukai. Berikut rekomendasi game online terbaik.

1. PUBG Mobile

Rekomendasi Game Terbaik di Indonesia
PUBG Mobile

PUBG Mobile bisa dibilang sebagai salah satu game populer dengan banyak pemain.  PUBG Mobile akan mengajakmu berperang dan bertarung melawan hingga seratus orang secara tim maupun individu. PUBG Mobile juga menghadirkan kualitas grafis yang akan memanjakan matamu selama bermain game ini.

2. Call of Duty Mobile

Rekomendasi Game Online Terbaik di Dunia
Call of Duty

Selain tersedia dalam versi iOS, Call of Duty bisa kamu mainkan di perangkat Android. Perlu diketahui, visual dari Call of Duty lebih baik dibanding PUBG Mobile, jadi kamu direkomendasikan untuk menggunakan ponsel dengan spesifikasi yang mumpuni agar tidak nge-lag saat bermain game. Call of Duty menyediakan persenjataan yang canggih didukung dengan peta yang lengkap.

3. eFootball PES 2020

Rekomendasi Game Online Terbaik di Dunia
eFootball PES 2020

Kalau kamu senang bermain game dengan genre olahraga, terutama sepakbola, eFootball PES 2020 bisa dijadikan pilihan yang tepat untuk mengisi waktu luangmu. Dirilis oleh Konami, eFootball PES 2020 akan mengajakmu bertanding sepakbola secara online melawan tim musuh.

4. Among Us

Rekomendasi Game Online Terbaik Dunia
Among US

Game santai yang bisa dimainkan bersama teman ini sempat viral tahun lalu. Among Us akan membawamu menyelesaikan misi dan menangkap penjahat yang disebut impostor. Menariknya, kamu juga bisa menjadi impostor yang nantinya akan diburu pemain lain.

5. Ragnarok Frontier

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Ragnarok Frontier

Ragnarok Frontier merupakan salah satu game online yang menyajikan grafis berkualitas tinggi. Sebelumnya, Ragnarok hanya tersedia untuk perangkat komputer, kini kamu bisa memainkannya menggunakan perangkat Android. Jangan khawatir kuota internetmu habis saat bermain game ini, Ragnarok Frontier hanya perlu terhubung dengan internet saat log in saja.

6. Cyber Hunter

Rekomendasi Game Terbaik
Cyber Hunter

Cyber Hunter akan mengajakmu bermain game dengan nuansa futuristik. Dirilis oleh NetEase, Cyber Hunter menghadirkan kostum dan senjata canggih ala masa depan. Untuk memenangkan game ini, kamu harus bertahan sampai akhir melawan musuh.

7. Pokemon Unite

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Pokemon Unite

Pokemon Unite merupakan game online yang bisa dimainkan bersama dengan teman secara real-time. Pokemon Unite akan mengajakmu bertarung 5v5 di Pulau Aeos. Tentu saja kamu harus mengalahkan pokemon lawan sambil mengumpulkan pokeball. Jangan lupa untuk cetak poin terbanyak supaya kamu berhasil memenangkan game ini.

8. Stumble Guys

Rekomendasi Game Terbaik Indonesia
Stumble Guys

Nah, game ringan yang satu ini paling cocok dimainkan saat bersantai. Kamu akan berlari menuju garis finish melawan pemain lain. Namun, ada berbagai rintangan yang akan kamu lalui selama perjalanan. Stumble Guys menghadirkan karakter dengan kostum lucu yang akan memanjakan matamu saat bermain game.

9. Sausage Man

Game Online Terbaik Android
Sausage Man

Permainan battle royal menggemaskan dengan karakter sosis ini akan membawamu bertarung melawan 100 pemain lawan. Game Sausage Man yang dirilis oleh XD Entertainment ini bisa dimainkan bersama temanmu, lho. Karakter animasi sosisnya yang menggemaskan akan membuatmu betah berlama-lama ingin memainkan game ini terus menerus.

10. Mobile Legends

Game Terbaik di Dunia
Mobile Legends

Game multiplayer bergenre MOBA ini pasti sudah tidak asing lagi di telingamu. Mobile Legends akan mengajakmu bertarung menghancurkan base lawan dengan mode 5v5. Banyak pilihan hero dengan skill beragam yang bisa kamu pilih untuk bertarung. Mobile Legends memiliki lima pilihan role yang bisa kamu gunakan, yaitu marksman, tank, assassins, mage dan support.

Berikut 10 game online terbaik yang bisa kamu mainkan bersama temanmu. Kamu bisa mengisi waktu luang dengan bermain game sebagai hiburan. Tapi, jangan sampai lupa waktu, ya!

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Dunia, Wajib Main!

Bermain game merupakan kegiatan yang menyenangkan. Makanya, tidak sedikit orang yang menjadikan bermain game sebagai hobi. Pasalnya, selain bisa melepas penat sejenak ada juga game yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, lho.

Saat ini sudah banyak game yang bisa kamu mainkan gratis, baik offline maupun online. Genre gamenya pun beragam, mulai dari petualangan, edukasi, dan masih banyak lagi. Berikut artikel rekomendasi 20 game terbaik di dunia.

1. Mobile Legends: Bang Bang

Game Terbaik di Dunia
Mobile Legends

Nah, kalau game yang satu ini pasti kamu sudah tidak asing lagi. Mobile Legend atau biasa disebut ML merupakan salah satu game besutan Moonton yang terkenal dan mendunia. Dirilis sejak tahun 2006, ML sudah diunduh jutaan kali oleh pengguna di dunia.

2. eFootball PES 2020

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
eFootball PES 2020

Kamu seorang penggemar sepakbola? Belum lengkap rasanya kalau tidak memainkan game yang satu ini. eFootball PES 2020 akan mempertaruhkan skill kamu dalam permainan sepakbola. eFootball PES 2020 ini berfokus pada eSports saja

3. Genshin Impact

Game Terbaik di Dunia
Genshin Impact

Game dengan kualitas grafis terbaik setara Nintendo Switch ini bisa kamu mainkan di Android. Jangan khawatir, kalau spesifikasi ponselmu tidak memungkinkan, kamu bisa memainkan game ini di perangkat komputer, lho. Nah, kalau kamu senang dengan game bergenre RPG, game ini wajib kamu mainkan.

4. Asphalt 8: Airbone

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Asphalt 8: Airbone

Permainan balapan yang dirilis oleh Gameloft ini sudah diunduh lebih dari 100 juta kali. Melalui game ini, kamu bisa bermain balapan sesuai dengan karakter yang kamu tentukan sendiri. Game ini menyediakan lebih dari 220 jenis mobil dan motor untuk kamu pilih.

5. Call of Duty

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Call of Duty

Game yang bisa dimainkan multiplayer ini akan membawamu untuk bertanding dan berkompetisi memenangkan pertandingan. Call of Duty yang kini hadir di perangkat Android memberikan pengalaman baru game FPS. Kamu juga bisa memainkan game ini dengan mode battle royale dan zombie yang penuh tantangan juga menegangkan.

6. Minecraft Pocket Edition

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Minecraft Pocket Edition

Minecraft Pocket Edition merupakan permainan yang mempunyai dunia luas untuk dijelajahi. Melalui game ini, kamu bisa mengelilingi dan menjelajahi dunia Minecraft. Bahkan, kamu jua bisa mengajak teman dekatmu untuk bermain bersama supaya permainan menjadi semakin seru.

7. PUBG Mobile

Rekomendasi Game Terbaik di Indonesia
PUBG Mobile

PUBG Mobile menghadirkan 100 pemain dalam satu permainan. Tentu saja, kamu harus menjadi pemain yang selamat sampai akhir. Selain bisa dimainkan sendirian, PUBG Mobile juga tersedia dalam mode Duo atau Squad.

8. Free Fire

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Dunia
Free Fire

Jika kamu merasa kesulitan memainkan game PUBG Mobile, enggak ada salahnya kamu mencoba main game Free Fire. Free Fire menghadirkan konsep yang sederhana, kamu akan melawan 50 pemain lainnya selama 10 menit untuk bertahan sampai akhir.

9. Worm Zone

Rekomendasi Game terbaik Dunia
Worm Zone

Worm Zone ini cocok untuk dimainkan kala bosan melanda. Mengusung konsep game cacing, Worm Zone memiliki beragam skin yang unik untuk cacing kesayanganmu.

10. Minion Rush

Minion Rush

Game dengan karakter utama Minion ini sangat cocok untuk dimainkan dari segala usia. Minion Rush telah diunduh jutaan kali. Selain itu, Minion Rush memiliki kapasitas yang rendah, sehingga ponselmu tidak akan ngelag.

11. Ragnarok Frontier

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Ragnarok Frontier

Mengusuk game multiplayer, Ragnarok Frontier menghadirkan visual grafis yang berkualitas. Jadi, kamu bisa bermain bersama dengan teman dekatmu. Ragnarok Frontier bisa dimainkan offline, hanya saja kamu perlu terhubung dengan internet saat log in di awal permainan.

12. Among US

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Among US

Among US merupakan permainan santai yang bisa dimainkan bersama teman. Sempat viral tahun lalu, Among US akan membawamu menangkap impostor jahat. Nah, selain itu kamu juga bisa menjadi impostor, lho.

13. Cyber Hunter

Rekomendasi Game Terbaik
Cyber Hunter

Mengusung tema futuristik, Cyber Hunter menghadirkan kostum dan senjata canggih bak datang dari masa depan. Untuk memenangkan game ini kamu harus bertahan sampai akhir dengan menghabisi lawan musuhmu.

14. Pokemon Unite

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Pokemon Unite

Pokemon Unite merupakan game multiplayer online Android dengan karakter utama Pokemon yang dikembangkan oleh The Pokemon Company dan TiMi Studios. Untuk memenangkan game ini, kamu harus mengumpulkan pokeball dan mengalahkan pokemon lawan dan mencetak banyak poin dengan waktu yang ditentukan.

15. Stumble Guys

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Stumble Guys

Stumble Guys bisa dijadikan pilihan saat kamu sedang suntuk dan ingin bermain game. Walaupun kelihatannya mudah, kamu akan dihadapkan berbagai rintangan yang harus dilewati untuk mencapai garis finish. Tampilannya yang sederhana akan membuatmu keterusan bermain Stumble Guys.

16. Marvel Super War

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Marvel Super War

Bagi kamu yang suka menonton Avengers, tentu saja harus memainkan game yang satu ini. Marvel Super War menghadirkan pertarungan 5v5 dengan karakter dari Marvel Universe. Kamu bisa memilih berbagai karakter yang ada, seperti Iron Man, Hulk, Thor, hingga Ant-man.

17. Clash Royale

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Clash Royale

Clash Royale besutan Supercell ini akan mengajakmu untuk mempertahankan tower dalam jangka waktu tertentu dari serangan musuh. Karakter permainan ini diadaptasi dari game Clash of Clans yang pernah populer sebelumnya. Pastikan kamu memilih hero yang tepat, supaya bisa memenangkan game ini.

18. Modern Combat 5

Modern Combat 5

Modern Combat 5 akan mengajakmu bertarung dalam peperangan. Kamu akan memerankan karakter utama Phoenix, tentara yang bekerja di tempat konflik. Tentu saja banyak misi yang harus kamu selesaikan untuk memenangkan game ini.

19. Modern Warship

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Modern Warship

Berbeda dengan game peperangan lainnya, Modern Warship akan membawamu bertarung dengan latar lempat di tengah lautan. Didukung dengan kapal perang yang canggih dan senjata bagus. Dengan visual realistis, kamu bisa memainkan Modern Warship bersama teman dekatmu.

20. League of Legends

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
League of Legends

Sejenis dengan game Mobile Legends, kamu akan dibawa untuk memerankan karakter Champion dan menyelesaikan misi serta melawan musuh. Dari segi visual, sebenarnya game ini pun sangat mirip dengan Mobile Legends. Namun, untuk memainkan game ini pastikan spesifikasi ponselmu cukup ya!

itu Game terbaik pilihan kami, mungkin kamu punya pilihan lain ?

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Potensi dan Tantangan Game Blockchain di Indonesia

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Newzoo dengan Crypto.com, sebanyak 40% gamers di Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia tertarik dengan game blockchain dan berencana untuk mencobanya di tahun ini. Namun, hanya 5% gamers yang mengaku sangat tertarik dengan game blockchain.

Sementara 35% gamers lainnya mengatakan, mereka hanya cukup tertarik saja. Tapi, hal ini tidak menyurutkan semangat sejumlah developer game Indonesia untuk mengembangkan game blockchain.

Keadaan Industri Game di Indonesia

Pada 2018, total pemasukan industri game di Indonesia mencapai US$1,1 miliar, berdasarkan data dari Newzoo. Sementara pada tahun lalu, total spending gamers Indonesia mencapai US$1,9 miliar.

Hal ini menunjukkan besarnya potensi industri game di Indonesia. Sayangnya, dari total belanja gamers Indonesia, developer lokal hanya mendapatkan US$7 juta, ungkap Arief Widhiyasa, Chairman dari Agate pada GamesBeat.

Pemerintah Indonesia sendiri menunjukkan minat untuk mengembangkan ekonomi digital di Tanah Air, termasuk di ranah game.

Sejauh ini, Indonesia bahkan telah berhasil menelurkan 14 unicorns, yaitu startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Hal itu berarti, 38% dari total unicorn di Asia Tenggara berasal dari Indonesia. Hanya saja, tidak ada satu pun unicorn itu yang berasal dari industri game.

Perbandingan ekosistem game di Indonesia dan negara-negara Asia lain.
Perbandingan ekosistem game di Indonesia dan negara-negara Asia lain.

Padahal, jika sukses, perusahaan game juga bisa memberikan kontribusi besar ke ekonomi sebuah negara. Contohnya, Supercell dari Finlandia. Pemerintah Finlandia pernah memberikan pinjaman sebesar US$400 ribu pada Supercell. Dan pada 2018, Supercell membayar pajak sebesar US$122 juta dalam setahun setelah sukses dengan Clash of Clans.

Secara total, industri game Finlandia memiliki total pemasukan sebesar US$3 miliar dan mempekerjakan sekitar 3,6 ribu orang. Sebagai perbandingan, di Indonesia, hanya ada lebih dari 25 perusahaan game yang mempekerjakan lebih dari 2 ribu staff.

Potensi Game Blockchain di Indonesia

Popularitas cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum membuat masyarakat luas semakin kenal dengan blockchain. Dan sekarang, perusahaan game Indonesia tampaknya ingin menggunakan teknologi blockchain untuk mendisrupsi industri game lokal.

Setidaknya, begitulah yang diungkapkan oleh Ivan Chen, CEO dari Anantarupa, kreator dari Lokapala. Dia mengatakan, kebanyakan gamers lokal sudah memiliki cryptocurrency. Hal itu membuatnya optimistis, gamers di Indonesia akan memiliki pikiran yang terbuka untuk mencoba game blockchain.

“Di pasar lokal, saya tidak melihat adanya masalah,” kata Diana Paskarina, COO dan Co-founder dari Anantarupa, dikutip dari GamesBeat. “Saya rasa, orang-orang mengerti bahwa ketika Anda mendapatkan sesuatu di game tradisional, mereka tidak benar-benar memiliki items tersebut. Tapi, dengan blockchain dan NFT, Anda akan mendapatkan nilai lebih banyak dan masyarakat memahami itu.”

Lokalapa buatan Anantarupa. | Sumber: YouTube
Lokalapa buatan Anantarupa. | Sumber: YouTube

“Tren yang kami lihat di Asia Tenggara, orang-orang lebih mau untuk mencoba sesuatu yang baru,” kata Wei Zhou, CEO dari Coins.ph, bursa crypto di Filipina.

“Sebagian besar populasi di ASEAN masih muda dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki rekening bank. Semua hal ini membentuk dinamika yang unik. Para developers akan muncul dari Asia Tenggara, yang menciptakan produk untuk konsumen Asia Tenggara. Di era Web2, kamilah yang menghabiskan uang untuk perusahaan-perusahaan game. Dengan Web3, saya mulai merasa bahwa transaksi ekonomi yang terjadi bersifat dua arah.”

Sementara itu, Yat Siu, Executive Chairman dari Animoca Brands, mengatakan, jika dibandingkan dengan gamers asal Amerika atau Eropa, gamers di Asia tidak terlihat memiliki kebencian yang amat sangat pada game blockchain. Faktanya, Axie Infinity bisa begitu populer di 2021 karena game tersebut dimainkan oleh banyak gamers asal Asia Tenggara, termasuk Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Pada saat yang sama, Siu melanjutkan, tidak bisa dipungkiri, ada banyak gamers yang sudah terlanjur tidak suka dengan game blockchain. Kekhawatiran mereka akan adanya game blockchain yang bertujuan untuk menipu pemainnya juga merupakan ketakutan yang nyata.

Tantangan di Industri Game Blockchain

Sebagai industri yang relatif baru, game blockchain menawarkan tantangan tersendiri untuk para perusahaan yang berkutat di dalamnya. Melalui blog-nya, Adam Ardisasmita, CEO Arsanesia dan VP dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), mencoba untuk menjabarkan beberapa masalah yang ada pada game blockchain saat ini.

Baca selengkapnya di Hybrid.co.id: Potensi dan Tantangan Game Blockchain di Indonesia

Kehadiran Penasihat Baru, Bagaimana Agate Melihat Potensi Industri Game Lokal Berikutnya

Belum lama ini, startup pengembang game Agate menunjuk Raymond Chin sebagai strategic advisor. Raymond adalah Co-founder & CEO dari platform edukasi di bidang keuangan dan investasi Ternak Uang. Dengan penunjukan penasihat baru, Agate punya segudang ambisi yang ingin dicapai, melalui berbagai inisiasi yang sudah dilakukan dan akan segera diumumkan.

Melalui wawancara bersama DailySocial.id, perwakilan Agate menjelaskan ada dua alasan utama di balik keputusan mengapa menunjuk Raymond. Pertama, ia memiliki pengalaman yang kaya di dunia startup lokal, dari berbagai posisi, seperti founder, VP, investor, hingga edukator. Dengan demikian, ia bisa memberikan sudut pandang yang lebih menyeluruh mengenai pengembangan startup, mengingat ekosistem di industri ini terus bergejolak dan berubah setiap saat.

“Kedua, sebagai gamer, Raymond memiliki minat yang besar di dunia game, khususnya industri lokal. Kami dan Raymond punya visi yang sama, bukan sekadar untuk memajukan satu perusahaan saja, tetapi bersama-sama mendorong industri Indonesia,” kata perwakilan perusahaan.

Sebagai strategic advisor, nantinya Raymond akan berdiskusi intens dengan para pemimpin di Agate dan memberikan masukan mengenai pilihan-pilihan strategis yang tersedia bagi Agate demi mencapai visi bersama.

Secara terpisah dalam keterangan resmi, Co-founder dan CEO Agate Arief Widhiyasa menuturkan, “Sejak pandemi, industri game di seluruh dunia justru terus menunjukkan tren yang positif. Di Indonesia sendiri, nilai industri game pada tahun 2021 mencapai $1,9 miliar. Momentum ini perlu dimanfaatkan dengan baik dan Raymond adalah sosok yang tepat untuk melengkapi roda perusahaan demi menuju arah yang ingin kami capai bersama-sama.”

Menurut Arief, dengan potensi game yang besar Indonesia sebagai dengan pertumbuhan pasar tercepat di Asia Tenggara, sayangnya developer lokal hanya menguasai pangsa pasar 0,5%. Agate perlu mengisi gap kompetensi sumber daya dan dukungan developer lokal yang sedang merintis jalan. Selain itu, Raymond diharapkan dapat terlibat untuk pengembangan produk Agate yang saat ini terbagi ke dalam consumer games (B2C) dan solusi berbasis game (B2B).

“Raymond akan membawa perspektif talenta global dalam pelatihan dan peningkatan sumber daya developer lokal, hingga terlibat langsung dalam pendanaan awal produksi game dengan standar internasional.”

Sebagai gambaran, di Vietnam saja ada lebih dari 150 perusahaan game dengan jumlah pekerja yang mencapai 20 ribu orang. Sedangkan di Indonesia, tercatat hanya sekitar 25 perusahaan dengan total sekitar 2 ribu pekerja yang melayani total populasi 270 juta. Oleh karenanya, isu kekurangan talent berkualitas, serta adanya ekosistem game yang suportif dan terbuka bagi talenta baru merupakan kunci utama agar industri game lokal memiliki daya saing.

Inisiatif Agate

Berkaitan dengan dukungan Agate terhadap industri game lokal, sebelumnya pada September 2021, perusahaan sudah mengumumkan Agate Skylab Fund dengan tiket investasi mulai dari $100 ribu sampai $1 juta. Selain pendanaan, Agate juga menawarkan mentorship, networking, dan unity.

Untuk preferensinya, Agate mencari pengembang game multiplatform PVE (Player vs. Environment) dengan model bisnis free-to-play. Keputusan ini sudah diambil berdasarkan riset perusahaan yang panjang. Misalnya, membangun game multiplatform itu memang sulit, tapi semakin sulit ikhtiarnya, maka semakin sedikit saingannya. Artinya, kesempatan jauh lebih besar.

Terkait kabar terbarunya sejauh ini, pihak Agate mengaku masih meninjau beberapa proposal yang diterima demi memastikan bahwa proyek yang diajukan memang sesuai dengan standar perusahaan. “Saat ini kami masih belum bisa membagikan datanya.”

Menurut Arief, ada dua cara membangun industri game lokal. Pertama, tarik dari atas dengan mengucurkan dana. Kedua, dorong dari bawah melalui program akademi, mengajarkan kepada para pelajar yang mau buat game. Agate Skylab Fund adalah bentuk konkret dari cara pertama.

Perusahaan mematok tolak ukur kesuksesan dari game yang didukung Syklab nantinya berdasarkan revenue per tahun, setidaknya mencapai angka $1 miliar per tahun. Makanya, target konsumen tidak hanya dari Indonesia tapi juga pasar global.

Sebagai catatan, Agate mengelompokkan perusahaan game ke dalam enam level berdasarkan jumlah pemasukan yang diterima tiap tahun. Sebagian besar developer Indonesia ada di level 4 sampai 6 dengan penghasilan sekitar $10 ribu sampai $1 juta per tahun.

Sebagai perbandingan, Valve ada di level 3, dengan pemasukan lebih dari $10 juta, sementara Sega ada di level 2 dengan pemasukan lebih dari $100 juta. Sementara, Nintendo dan Sony ada di level paling tinggi dengan pemasukan lebih dari $1 miliar per tahun.

Berdasarkan riset yang dilakukan Asosiasi Game Indonesia, cara agar perusahaan lokal bisa naik level bila mengandalkan cara organik, statistiknya adalah 25% per tahun. Jika selama 10 tahun mendatang hanya mengandalkan cara ini saja, maka maksimal pemain lokal hanya bisa capai ke level 3 saja.

Tren game play-to-earn

Sebagai perusahaan, Agate punya dua model bisnis, B2C dan B2B. Meski tidak dirinci secara spesifik, masing-masing channel ini punya kontribusi masing-masing. Melalui B2C, perusahaan bisa mengenal langsung dan membangun komunitas gamer. Sekaligus mempelajari tren dan teknologi gaming terbaru yang populer saat ini.

“Sedangkan melalui B2B, kami terus tertantang untuk memahami berbagai tujuan bisnis dan proses bisnis dari berbagai bidang industri. Seiring meningkatnya kesadaran dari industri non-gaming terhadap potensi game-based solution dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka, maka porsi B2B menjadi signifikan bagi kami.”

Salah satu tren global yang kini tengah dicermati Agate adalah game berkonsep play to earn (P2E). Menurut mereka, model game seperti ini perlu disikapi dengan hati-hati karena dapat menjadi pedang bermata dua. Pasalnya, motivasi mendapatkan uang bisa jadi malah mengurangi makna atau keseruan dari sebuah game.

Selain itu, tantangan di model P2E adalah selalu ketergantungan terhadap jumlah pemain baru, sebab selalu perlu ada pemain baru yang mencari dan membeli barang-barang dalam game. Makanya, skema seperti tidak sehat dan tidak sustainable. “Saat ini kami belum bisa membagikan detailnya, tapi tim Agate memang tengah mengeksplorasi bentuk model bisnis ini.”

Maka dari itu, perusahaan justru lebih nyaman menggunakan istilah play and earn, bukan play to earn. “Karena kami berharap orang bisa bermain sambil mendapatkan sesuatu yang konkret, selain tentunya mendapat rasa seru/hiburan, bukan main sekadar mencari sesuatu.”

Agate selalu memegang prinsip membangun creator’s economy (ekonomi kreator). Alasannya, industri creator’s economy berarti memungkinkan pengguna bisa membuat atau mencari aset/barang dalam game, yang kemudian bisa dijual dan diperdagangkan ke pengguna lainnya. Jadi yang bisa bertransaksi tidak hanya antara developer dengan pemain, tapi juga antar pemain.

“Jadi pemain yang fokus bermain demi kesenangan bisa membeli karya pengguna lainnya, demi pengalaman bermain yang lebih seru sehingga terbangun ekosistem yang sehat dan bisa mewadahi semua jenis pemain,” pungkas perwakilan Agate.

Mobile Premier League Menyerah di Pasar Indonesia

Platform game dan turnamen Mobile Premier League (MPL) mengumumkan penutupan operasional di Indonesia, sehubungan itu juga merumahkan karyawan yang bekerja di Indonesia. Selain itu, seiring dengan penyesuaian bisnis, perusahaan memberhentikan 10% dari total karayawan keseluruhan. Seperti diketahui, MPL adalah startup asal India yang saat ini sudah memiliki kehadiran di sejumlah negara Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa.

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh perusahaan melalui akun Instagram-nya yang diunggah kemarin (30/5). “MPL Indonesia menginformasikan bahwa saat ini kami sudah tidak beroperasi dan tidak menerima pengguna baru. Terima kasih atas dukungan pemain dan semua pihak,” ujar MPL Indonesia.

Sebelumnya, informasi ini pertama kali diberitakan oleh Inc24. Pihak MPL pun juga telah memberikan konfirmasinya atas keputusan tersebut. Disebutkan pemutusan kerja ini terjadi di divisi streaming. Karyawan akan menerima paket pesangon lengkap beserta tunjangan lainnya.

Secara terpisah mengutip dari Moneycontrol,  pendiri MPL Sai Srinivas dan Shubh Malhotra mengatakan bahwa selama beberapa bulan belakangan ini kondisinya begitu rumit. Target pertumbuhan tidak sesuai yang diharapkan. Pasar saat ini menghargai pertumbuhan yang menguntungkan dengan segala cara.

“Sudah waktunya untuk membuat keputusan sulit untuk menyebarkan kembali sumber daya kami di bagian lain dari bisnis untuk memastikan kesehatan dan kesuksesan jangka panjang kami sebagai perusahaan,” ujar perwakilan perusahaan dalam email.

Kabar ini begitu mengejutkan. Pasalnya, MPL mengakuisisi platform streaming GamingMonk pada April 2021. Sebagai bagian dari transaksi, MPL menyerap seluruhnya tim GamingMonk. Disinyalir, sebagian besar karyawan yang terkena PHK ini berasal dari GamingMonk, setelah lebih dari setahun sedikit pasca kesepakatan.

Para pendiri juga menjelaskan alasan keluar dari Indonesia dalam email tersebut. Menurut mereka, MPL melihat profil pengembalian yang hanya sebagian kecil dari apa yang mereka harapkan, meskipun telah berinvestasi dalam jumlah banyak untuk operasional di Indonesia.

PHK ini terjadi delapan bulan setelah MPL mengumpulkan $150 juta dalam putaran pendanaan yang membuat MPL menyabet posisi sebagai unicorn di India.

MPL didirikan pada tahun 2018 oleh Srinivas, Kiran G, dan Malhotra, MPL adalah platform esports dan turnamen. Platform ini menawarkan lebih dari 70 game di berbagai kategori, seperti olahraga fantasi harian, kuis, permainan papan, esports, dan game kasual di aplikasinya. Startup ini melayani lebih dari 90 juta pengguna di seluruh India dan AS.

Baru-baru ini, MPL berkelana ke penerbitan game dengan peluncuran Mayhem Studios dan masuknya ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Pendiri menyebutkan bisnis MPL di sana memiliki pendapatan positif dalam waktu sembilan bulan sejak diluncurkan.

Oleh karenanya, perusahaan akan fokus untuk mencapai netralitas EBITDA, sambil fokus pada pasar global utama. Untuk mendukung ambisi tersebut, pada September 2021, MPL mengumpulkan dana baru sebesar $2,3 miliar dipimpin oleh Legatum Capital, dengan partisipasi dari Sequoia, SIG, RTP Global, Go-Ventures, Moore Strategic Ventures, dan lainnya.

MPL Indonesia

Sebelumnya, MPL Indonesia dipimpin oleh Ridzki Syahputera sebagai VP & Country Head. Melalui situs dan aplikasi MPL, pengguna di Indonesia dapat menikmati dua kategori permainan, yakni casual game dan fantasy sport game. “Setiap game yang ada lebih mengedepankan kemampuan pemain ketimbang keberuntungan, sehingga di MPL pengguna benar-benar harus berlatih dan mengasah kemampuannya,” ujar Ridzki.

Sementara terkait kontes, ada beberapa tipe yang dapat diikuti. Mulai dari turnamen, head-to-head battle (satu lawan satu dengan tingkat keahlian yang sama), battle arena (mirip satu lawan satu tapi dengan jangka waktu tertentu, pemenang dihitung dari berapa kali mereka mendapatkan juara dari sesi yang diikuti), dan mega contest (turnamen dengan waktu dan hadiah yang lebih besar).

“Rata-rata MPL menyediakan 1600 kontes per hari. Teknologi kami pada dasarnya bisa untuk memfasilitasi turnamen esports dengan skala besar dengan dukungan 24 jam,” imbuhnya dalam wawancara bersama DailySocial.id.

Setiap pemain yang berminat untuk gabung di suatu sesi akan dikenakan biaya. Di dalam sesi tersebut ada hadiah tertentu dari nominal yang dikumpulkan – di beberapa acara juga disediakan hadiah dari sponsor. Pengguna juga dapat menukarkan poin (berlian) yang didapat melalui fitur MPL Mall untuk ditukarkan dengan berbagai voucher yang disediakan.

Diklaim, pertumbuhan pengguna MPL secara keseluruhan telah mencapai 85%, pandemi juga mendorong peningkatan basis pengguna. Sejak Maret tahun lalu, ada peningkatan 55% dalam game play dan 7 kali lipat jumlah pengguna. Tapi pandemi juga menghadirkan banyak tantangan bagi perusahaan.

“Ada dampak positif di beberapa metrik, tapi ada yang terganggu juga di metrik lain. Misalnya akibat purchasing power yang menurun. Banyak pengguna yang tetap bermain untuk alternatif hiburan di masa pandemi, tapi daya beli mereka turun. Maret s/d April 2020 menjadi puncaknya kami merasakan dampak yang cukup signifikan terhadap deposit rate di platform,” jelas Ridzki.

Genshin Impact Jadi Game Favorit Mobile Gamers di Asia Tenggara, Final Fantasy 14 Bakal Mulai Dijual Lagi

Minggu lalu, Square Enix mengumumkan bahwa mereka akan kembali menjual Final Fantasy 14 pada 25 Januari 2022. Sementara itu, berdasarkan data dari App Annie, Genshin Impact sukses menjadi game favorit di kalangan pemain mobile game di Asia Tenggara. Pada tahun ini, game multiplayer role-playing shooter Avatar: Reckoning dan game battle royale My Hero Academia: Ultra Rumble bakal diluncurkan.

25 Januari 2021, Final Fantasy 14 Kembali Dijual

Producer dan Director dari Final Fantasy 14, Naoki Yoshida, mengumumkan bahwa game MMORPG itu akan bisa kembali dibeli pada 25 Januari 2022. Memang, pada Desember 2021, penjualan dari game tersebut sempat dihentikan karena ia kebanjiran pemain baru setelah expansion Endwalker diluncurkan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Square Enix mempercepat pembukaan data center baru mereka di Oceania. Mereka akan membuka data center itu pada 25 Januari 2022, dua minggu lebih cepat dari rencana.

Tak hanya itu, Square Enix juga memutuskan untuk langsung mengaktifkan lima server sekaligus di data center Oceania. Padahal, pada awalnya, mereka berencana untuk hanya menggunakan tiga server, sebelum mengaktifkan dua server lainnya di masa depan. Namun, karena adanya lonjakan pemain, Square Enix memilih untuk langsung menggunakan lima server sekaligus, menurut laporan GamesIndustry.

Game Multiplayer Role-Playing Shooter Avatar akan Dirilis untuk Mobile Tahun Ini

Avatar: Reckoning, game multiplayer online role-playing shooter yang didasarkan pada franchise Avatar buatan James Cameron, akan diluncurkan untuk iOS dan Android pada tahun ini. Di game ini, para pemain akan bisa menjelajahi kawasan Pandora yang belum pernah dijamah, bertemu dengan klan Na’vi dan ras alien lainnya, serta melawan pasukan manusia dari RDA. Para pemain bisa melakukan semua ini baik dalam mode solo atau multiplayer.

Avatar: Reckoning bakal diluncurkan di iOS dan Android tahun ini. | Sumber: IGN

Memang, sebagian misi dalam Avatar: Reckoning bisa diselesaikan sendiri, tapi sebagian misi yang lain mengharuskan pemain bekerja sama dengan pemain lain. Game tersebut juga dilengkapi dengan mode PvP. Saat ini, Avatar: Reckoning tengah dibuat oleh Archosaur Games menggunakan Unreal Engine 4. Archosaur adalah developer asal Tiongkok. Sebelum ini, mereka telah membuat Dragon Raja, World of Kings, dan Novoland: The Castle in the Sky, menurut laporan IGN.

Lootex Dapatkan Investasi Sebesar US$9 Juta untuk Buat Marketplace NFT

Minggu lalu, Lootex mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kucuran dana sebesar US$9 juta. Dana itu akan mereka gunakan untuk mengembangkan marketplace metaverse, yang diharapkan bisa menjadi tempat jual-beli item dari berbagai blockchains. Ronde pendanaan untuk Lootex ini dimpimpin oleh Spartan Capital, Infinity Ventures Crypto, LD Capital, dan Akatsuki. Beberapa entitas lain yang menjadi investor untuk Lootex antara lain Polygon Studio, HTC, Huobi Ventures, dan Morningstar Ventures, lapor VentureBeat.

Yuji Kumagai, Director dari Akatsuki mengatakan, keberadaan marketplace NFT punya peran penting. Karena, keberadaan marketplaceNFT memastikan para gamers bisa bertransaksi secara anonim dan menjamin gamers mendapatkan hak kepemilikan atas NFT yang mereka beli. Sementara itu, Brian Lu, founding partner dari Infinity Ventures Crypto menyebutkan, mereka ingin mendukung visi Lootex untuk membuat marketplace NFT yang tidak hanya transparan, tapi juga terdesentralisasi.

Genshin Impact Jadi Mobile Game Terpopuler di Asia Tenggara

Berdasarkan laporan State of Moble 2022 Report dari App Annie, pada 2021, industri mobile game tumbuh 15%  dari tahun sebelumnya, menjadi US$116 miliar. Pertumbuhan nilai industri mobile game didorong oleh game hypercasual, seperti Bridge Race atau Stumble Guys. Namun, Genshin Impact dari miHoYo masih menjadi salah satu mobile game paling sukses pada tahun lalu.

Faktanya, Genshin Impact sukses mendapatkan gelar sebagai mobile game dengan pemasukan terbesar di Asia Tenggara. Memang, di Malaysia, Singapura, dan Filipina, Genshin Impact menjadi game favorit bagi para spenders, alias orang-orang yang rela menghabiskan uangnya untuk game. Sementara di Indonesia dan Vietnam, Genshin Impact menjadi game terpopuler ke-2 di kalangan para spenders, menurut laporan IGN.

Bandai Namco Perkenalkan Game Battle Royale My Hero Academia: Ultra Rumble

Bandai Namco baru saja memamerkan My Hero Academia: Ultra Rumble, game battle royale yang bisa dimainkan secara gratis. Game itu akan bisa dimainkan di PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC via Steam. Seperti yang disebutkan oleh Gematsu, Bandai Namco mengungkap, dalam Ultra Rumble, 24 pemain akan diadu dengan satu sama lain. Sayangnya, mereka tidak menyebutkan kapan game ini bakal diluncurkan.

My Hero Academia: Ultra Rumble bakal diluncurkan tahun ini. | Sumber: IGN

Sebelum dirilis, versi closed beta dari My Hero Academia: Ultra Rumble akan bisa dimainkan oleh sejumlah gamers, yang bisa menjadi testers untuk merasakan pengalaman bermain dari game battle royale tersebut. Jika Anda tertarik untuk menjadi beta tester dari My Hero Academia: Ultra Rumble, Anda akan bisa mendaftarkan diri di situs resmi dari game itu, lapor IGN.

The Settlers Versi Reboot Siap Menyapa Para Penggemar Game RTS pada Bulan Maret

The Settlers, seri game RTS lawas yang cukup populer di tahun 90-an, bakal kembali menyapa para penggemar game strategi tahun ini. Setelah mengalami beberapa penundaan, reboot The Settlers ini akan resmi meluncur pada tanggal 17 Maret 2022 mendatang.

Tanpa menghitung sejumlah judul spin-off-nya, total ada tujuh game The Settlers yang diluncurkan dari tahun 1993 sampai 2010, sebelum akhirnya franchise ini vakum selama satu dekade lebih. Di tahun 2014, Ubisoft sebenarnya sempat menggarap game The Settlers yang ke-8, akan tetapi game tersebut batal dirilis setelah menerima respons negatif selama masa pengujian closed beta-nya.

The Settlers versi reboot ini pertama kali diumumkan pada event Gamescom 2018, dengan rencana awal perilisan di tahun 2019. Jadwalnya lalu mundur hingga kuartal ketiga 2020, namun seperti yang kita tahu, pandemi COVID-19 melanda, dan di bulan Juli 2020 Ubisoft memutuskan untuk kembali menundanya. Well, semoga saja kali ini tidak mundur lagi.

Dibandingkan game-game RTS lain, The Settlers memang tidak terlalu mengedepankan aspek kompetitif dan bisa dimainkan secara cukup santai. Hal ini semakin dimantapkan berkat visualnya yang apik dan mendetail, dan di versi reboot-nya ini, The Settlers digarap menggunakan engine Snowdrop yang terkenal punya visual beserta tingkat detail yang memukau.

Selain campaign dengan cerita yang mendalam, The Settlers juga menawarkan beberapa mode permainan lain seperti mode skirmish dan onslaught, termasuk halnya mode multiplayer yang mendukung hingga 8 pemain. Ada tiga faksi berbeda yang dapat dimainkan — Elari, Maru, dan Jorn — serta beberapa bioma yang bisa dieksplorasi di The Settlers.

Bagi yang sudah tidak sabar dan ingin segera memainkannya, Anda bisa mengikuti program pengujian closed beta The Settlers yang akan segera berlangsung mulai tanggal 20 sampai 24 Januari 2022. Selama masa closed beta, hanya ada mode skirmish 1v1 dan 2v2 yang bisa dimainkan di dua map yang berbeda. Kalau tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri di situs resminya.

Sumber: PC Gamer dan Ubisoft.

Laporan Analisis Data dari Upgrade Hardware Para Gamer PC

Dari tahun ke tahun, game terus berevolusi, menjadi semakin kompleks. Alhasil, spesifikasi perangkat yang diperlukan untuk memainkan game tersebut pun menjadi semakin meningkat. Karena itu, para PC gamers akan melakukan upgrade secara rutin. Sayangnya, mobile games yang ingin memperbaiki perangkatnya tidak punya pilihan lain selain membeli smartphone baru. Hanya saja, tidak semua orang dapat membeli smartphone dengan harga mahal. Hal ini memunculkan dilema bagi developer mobile game.

Dilema itu adalah apakah developer harus membuat game yang bisa dijalankan di smartphone dengan spesifikasi yang rendah agar bisa dimainkan oleh banyak orang ataukah mereka harus membuat game dengan spesifikasi yang lebih tinggi agar mereka bisa memberikan pengalaman bermain game yang lebih memuaskan. Untuk menjawab dilema tersebut, Newzoo melacak empat miliar smartphone aktif, yang dirangkum dalam Mobile Device Data.

Developer Bisa Naikkan Spesifikasi Minimal untuk Mobile Game

Beberapa tahun lalu, banyak developer aplikasi mobile yang meluncurkan versi lite dari aplikasi mereka, seperti PUBG Mobile Lite dan Facebook Lite. Tujuannya adalah agar smartphone dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi pun tetap bisa menggunakan aplikasi tersebut. Harapannya, jumlah orang yang bisa memainkan mobile game atau menggunakan aplikasi itu akan naik. Namun sekarang, tren yang terjadi adalah sebaliknya.

Saat ini, developer aplikasi dan game mobile mulai meluncurkan versi yang lebih baik dari aplikasi atau game yang mereka buat. Salah satu contohnya adalah Garena, yang meluncurkan Free Fire Max pada September 2021. Jika dibandingkan dengan Free Fire standar, Free Fire Max memerlukan RAM yang lebih besar. Jika Free Fire membutuhkan RAM minimal 1GB, Free Fire Max memerlukan 2GB.

Untuk mengetahui apakah keputusan Garena untuk meningkatkan spesifikasi minimal dari Free Fire Max mempengaruhi total addressable market (TAM) dari game itu, Newzoo mengumpulkan data dari mobile gamers di India, negara dengan potensi pertumbuhan mobile game paling besar.

Total addressable market berdasarkan minimal RAM smartphone yang diperlukan. | Sumber: Newzoo

Per September 2021, diketahui bahwa 98% mobile gamers di India menggunakan smartphone dengan RAM setidaknya sebesar 1GB dan 92% mobile gamers bermain menggunakan smartphone dengan RAM sebesar setidaknya 2GB. Sementara itu, jumlah mobile gamers yang menggunakan smartphone yang memiliki RAM setidaknya 3GB adalah 73% dan jumlah pemilik smartphone dengan RAM setidaknya 4GB adalah 53%.

Data di atas menunjukkan, meskipun developer mobile game — dalam kasus ini Garena — meningkatkan spesifikasi minimal untuk game mereka, TAM yang mereka punya tidak berkurang jauh, hanya turun sebesar 6%. Walau, harus diakui, jika spesifikasi minimal dari sebuah game dinaikkan menjadi 3GB, atau malah 4GB, TAM yang dari game tersebut akan mengalami penurunan yang cukup drastis.

Perilaku Gamers PC Dalam Melakukan Upgrade

Saat ini, mobile game memang memberikan kontribusi paling besar pada industri game. Namun, industri game PC tetap memiliki nilai yang fantastis. Pada 2021, jumlah PC gamers mencapai 1,4 miliar orang, sementara nilai industri PC gaming mencapai US$35,9 miliar. Tak hanya itu, pandemi — dan beberapa faktor lain — membuat permintaan akan hardware PC gaming naik.

Untuk mencari tahu tentang perilaku para pemain PC, Newzoo melakukan survei pada lebih dari sembilan ribu PC  gamers di enam negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, dan Tiongkok.

Berdasarkan survei itu, Newzoo menemukan, sebanyak 40% dari PC gamers merupakan dedicated gamers. Newzoo mengartikan “dedicated gamers” sebagai para gamers yang setidaknya bermain game satu kali dalam seminggu. Hal lain yang Newzoo temukan adalah dari semua dedicated PC gamers, hampir sepertiganya merakit PC mereka sendiri. Sementara sekitar 30% dari mereka membeli PC gaming yang sudah dirakit. Menariknya, di kalangan dedicated gamers, sekitar 38% menggunakan laptop sebagai perangkat mereka.

Laptop Bisa Jadi Langkah Awal untuk Rakit PC Sendiri

Merakit PC sendiri, membeli PC yang sudah dirakit, atau menggunakan laptop; masing-masing pilihan itu memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Jika Anda merakit PC sendiri, Anda bisa menyesuaikan PC yang Anda bangun sesuai dengan selera dan dana yang Anda miliki. Sementara itu, jika Anda membeli pre-built PC, Anda memang tidak perlu repot untuk merakitnya, tapi biasanya, pre-built PC punya harga yang lebih mahal.

Jika dibandingkan dengan PC desktop, salah satu keunggulan laptop adalah ia bisa dibawa berpergian. Namun, harga laptop gaming cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan PC. Tak hanya itu, dengan dana yang sama, spesifikasi yang Anda dapat jika Anda membeli laptop gaming biasanya lebih rendah dari desktop gaming. Karena itu, tidak heran jika sebagian pemilik laptop gaming tertarik untuk membeli desktop gaming.

Grafik pemiliki komputer gaming yang ingin membeli perangkat baru. | Sumber: Newzoo

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, sekitar 26% dari pemilik laptop gaming mempertimbangkan untuk membeli desktop PC ketika mereka harus mengganti laptop yang mereka gunakan. Sebanyak 17% pemilik laptop tertarik untuk membeli PC yang sudah dirakit, sementara 9% sisanya menaruh minat untuk merakit PC sendiri.

Meskipun begitu, umumnya, pemilik laptop akan tertarik untuk membeli laptop gaming baru saat mereka harus mengganti perangkat baru. Begitu juga dengan gamers yang merakit PC sendiri atau membeli pre-built PC. Mereka akan lebih tertarik untuk kembali membeli PC yang sudah dirakit atau membeli hardware baru untuk PC rakitan mereka.

Apa yang Membuat PC Gamers Ingin Memperbarui Perangkat Mereka?

Berdasarkan survei yang mereka lakukan, Newzoo juga menemukan bahwa para dedicated biasanya memperbarui hardware yang mereka gunakan setiap 3,3 tahun sekali. Jika dibandingkan dengan jeda waktu rata-rata antara peluncuran konsol baru, para PC gamers memperbarui perangkat mereka dengan lebih cepat. Hal itu berarti, permintaan akan komponen PC akan selalu ada.

Ketika ditanya tentang alasan untuk melakukan upgrade, hampir 75% dedicated gamers mengatakan, mereka memperbarui komputer mereka untuk mendapatkan pengalaman bermain game yang lebih baik. Dan jika mereka menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi, mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman bermain yang lebih baik, mereka juga bisa memainkan game-game baru yang menuntut spesifikasi yang lebih tinggi.

Alasan PC gamers ingin melakukan upgrade. | Sumber: Newzoo

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, selain pengalaman bermain game yang lebih baik, alasan lain bagi dedicated gamers untuk memperbarui komputer mereka adalah karena mereka ingin mendapatkan komputer dengan performa yang lebih baik secara umum. Memang, komputer yang powerful tidak hanya bisa digunakan untuk bermain game, tapi juga untuk melakukan tugas-tugas berat lain, seperti mengedit video, machine learning, dan lain sebagainya.

Sementara itu, hanya 32% responden yang mengatakan, mereka melakukan upgrade komputer mereka mereka tertarik dengan fitur atau teknologi baru yang ditawarkan. Biasanya, teknologi atau fitur baru di dunia komputer melekat pada komponen GPU, seperti ray tracing atau Deep Learning Super Sampling (DLSS). Karena itu, tidak heran jika dedicated gamers menganggap GPU sebagai komponen komputer yang paling penting.

Kabar baik bagi perusahaan manufaktur GPU, tingkat kesetiaan para dedicated gamers pada brand sangat tinggi. Sebanyak 70% gamers mengatakan, kemungkinan besar, mereka akan membeli GPU dengan merek yang sama dengan GPU lama mereka.

Sebelum membeli hardware komputer, dedicated PC gamers biasanya akan mencari pilihan terbaik. Rata-rata, mereka menghabiskan waktu sekitar 5,5 minggu untuk mengevaluasi pilihan yang mereka punya. Sumber referensi yang mereka gunakan untuk mencari opsi hardware terbaik beragam. Sebanyak 50% dedicated PC gamers menggunakan situs resmi dari manufaktur hardware, sementara 46% memilih untuk menjadikan situs penjual retail sebagai acuan. Sebanyak 38% menggunakan referensi dari forum online, 33% membaca situs review dan benchmarking resmi, dan 33% lainnya menonton video review.

Sumber header: Pexels

Perilisan Stalker 2 Kembali Ditunda, Kini Dijadwalkan Meluncur pada 8 Desember 2022

S.T.A.L.K.E.R. 2: Heart of Chernobyl (atau “Stalker 2” saja supaya saya tidak kesulitan mengetiknya) kembali mengalami penundaan perilisan. Lewat Twitter, GSC Game World selaku pengembangnya mengumumkan bahwa jadwal peluncuran Stalker 2 kini mundur menjadi 8 Desember 2022.

Sebelumnya, Stalker 2 dijadwalkan meluncur pada 28 April 2022, dan ini juga sudah beberapa kali diundur mengingat game-nya pertama kali diumumkan di tahun 2010. Alasan penundaannya tentu sudah bisa ditebak: pengembangnya perlu lebih banyak waktu untuk memoles game-nya sampai sebagus mungkin.

“Tambahan waktu pengembangan selama tujuh bulan ini diperlukan guna mewujudkan visi kami serta untuk menyelesaikan game-nya sampai pada tahap yang kami inginkan. Stalker 2 adalah proyek terbesar dalam sejarah GSC, dan ia memerlukan pengujian dan polesan yang menyeluruh,” tulis pengembangnya di Twitter.

Meski mundur cukup jauh, menurut saya ini merupakan keputusan yang tepat bagi GSC, apalagi setelah beberapa kasus game yang dirilis dalam kondisi kurang layak seperti Cyberpunk 2077 maupun remaster GTA Trilogy. Sebagai sekuel dari trilogi game Stalker, ekspektasi terhadap Stalker 2 sangatlah besar, terutama dari para penggemar serinya.

Ada kemungkinan juga keputusan penundaan ini berkaitan dengan dibatalkannya rencana GSC untuk menyelipkan NFT ke Stalker 2. Buat yang tidak tahu, pada 16 Desember 2021 lalu, GSC mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan NFT di Stalker 2. Pengumuman tersebut disambut dengan protes dari banyak penggemarnya, dan hanya sehari setelahnya, GSC langsung membatalkan rencana tersebut. Bisa jadi, perubahan di menit-menit terakhir ini agak mengacaukan tahap finalisasi game.

Kemungkinan lain, GSC memang membutuhkan lebih banyak waktu untuk membenahi bug di Stalker 2. Sebagai informasi, Stalker 2 awalnya digarap menggunakan Unreal Engine 4, namun di tengah-tengah pengembangannya, GSC memutuskan untuk memperbaruinya ke Unreal Engine 5. Bisa jadi, mereka juga perlu tambahan waktu untuk mengoptimalkan transisi engine-nya.

Apapun alasannya, saya yakin sebagian besar penggemarnya tidak akan keberatan menunggu. GSC berniat untuk memberikan informasi tambahan dalam beberapa bulan ke depan. Semoga saja kita bisa melihat trailer gameplay barunya di E3 2022.

Via: Rock Paper Shotgun.