Bosan Dengan DualShock? Sony Singkap 3 Controller PlayStation 4 Alternatif Berlisensi Resmi

Awalnya disediakan sebagai periferal kendali sekunder untuk PlayStation, DualShock kini menjadi bagian dari identitas console Sony itu, karena pertama kalinya menawarkan sensasi getar pada gamer PlayStation. DualShock sudah mengalami tiga kali evolusi, dan di era console kedelapan, Sony juga telah memperluas pilihan gamepad melalui produk-produk berlisensi resmi.

Jika Anda bosan dengan penampilan DualShock 4 yang begitu-begitu saja, minggu ini, sang produsen mengumumkan tiga varian controller alternatif untuk PlayStation 4 garapan Nacon, @Play dan Hori. Nacon sebelumnya sempat berkolaborasi bersama Sony dalam menyajikan gamepad kelas pro tahun lalu, dan perangkat pendukung eSport serupa juga dihadirkan oleh Razer.

Nacon Wired Compact Controller

Sesuai namanya, ‘compact controller‘ Nacon didesain untuk mereka yang memiliki tangan berukuran kecil. Gamepad ini mengadopsi sejumlah elemen Evolution Pro Controller, dibekali touchpad yang mudah dijangkau jari, port audio stereo, motor penggetar, serta mempunyai lampu LED indikator buat menampilkan info terkait game – misalnya tingkat health karakter Anda. Ia tersambung ke PlayStation 4 via kabel sepanjang 3-meter.

PS4 Licensed Controller 4

 

Nacon menyiapkan tak kurang dari lima pilihan warna: hitam, biru, jingga, abu-abu, serta merah. Selain itu, ada juga varian transparan dengan ekstra LED (merah, biru dan hijau) di dalam. Nacon Wired Compact Controller rencananya akan mulai dipasarkan di bulan November.

PS4 Licensed Controller 3

 

@Play Wired Compact Controller

@Play adalah salah satu nama produsen periferal populer di kalangan console gamer. Mereka terkenal akan produk-produk simpel namun nyaman digunakan. Controller baru buat PlayStation 4 ini menyuguhkan segala hal esensial untuk gamer, termasuk audio jack, touchpad serta motor vibrasi. Seperti punya Nacon, ‘Compact Controller’ @Play memanfaatkan koneksi kabel.

PS4 Licensed Controller 2

Penampilannya sederhana dan desainnya tampak lebih ergonomis dibanding DualShock 4 standar. Produsen menghidangkan empat pilihan warna, yaitu abu-abu gelap, putih-hitam, biru-hitam, dan merah-hitam. Produk akan tersedia di bulan Desember nanti.

 

Hori Wired Mini Gamepad

Mini gamepad persembahan Hori ini sempurna jika Anda ingin menghadirkan sensasi ala Joy-Con di PlayStation 4. Wujudnya yang mungil pas di tangan para gamer muda, dapat jadi periferal ideal buat memperkenalkan menakjubkannya ekosistem gaming PlayStation pada buah hati Anda. Desain mini gamepad Hori terinspirasi dari controller retro, dengan tombol-tombol dan thumb stick yang gampang dijangkau. Ukuran touchpad-nya diperkecil namun tetap bisa mensimulasikan sensasi pemakaian touchpad standar. Dan seperti dua model di atas, gamepad terkoneksi ke console melalui kabel.

PS4 Licensed Controller 1

Hori Wired Mini Gamepad akan dijual mulai tanggal 6 November, tersedia dalam tiga opsi warna: biru, merah dan hitam.

Sumber: PlayStation.com.

MSI Perkenalkan Dua Gamepad Pertama Mereka, Force GC20 dan GC30

2017 tampaknya jadi tahun bagi MSI dalam menyeriusi gaming gear. Sejumlah keyboard mekanik mereka perkenalkan di CES, lalu sang produsen hardware PC asal Taiwan itu belum lama juga melepas headset serta mouse gaming high-end. Tapi upaya ekspansi mereka ke sana belum usai. Minggu lalu, terdengar sebuah kabar gembira bagi Anda yang tak terbiasa menggunakan keyboard dan mouse untuk menikmati game.

Micro-Star International resmi memperkenalkan dua varian gamepad, dinamai Force GC20 dan GC30. Baik GC20 maupun GC30 didesain sebagai controller multi-platform, yang berarti dapat kompatibel ke PC, perangkat Android, dan ‘console game populer’. Mereka berdua terlihat hampir identik, perbedaannya hanya terletak pada konektivitas dan warna.

MSI gamepad 1

Force MSI GC30 bisa tersambung ke sistem gaming secara wireless, sedangkan GC20 masih memanfaatkan kabel. Agar mudah membedakannya, MSI membubuhkan warna merah di bawah thumb stick model GC30 (di GC20, area tersebut berwarna hitam). Mereka berdua dibekali kabel yang dapat dilepas, tersedia pilihan sepanjang 2-meter dan 30-sentimeter, sempurna jika Anda ingin bermain game mobile.

MSI gamepad 4

Gamepad Force GC30 dan GC20 mengadopsi arahan desain controller Xbox, baik pada bentuk tubuh maupun layout tombol dan stik analog. Hal ini mengindikasikan keinginan MSI agar produk tersebut bisa mudah diterima gamer, tanpa membebani penggunanya dengan proses adaptasi yang berkepanjangan. Tentu saja, kedua perangkat telah mengusung branding baru sang produsen – ada logo perisai naga di antara tombol Back dan Start.

MSI gamepad 2

 

Di sisi depan, Anda disuguhkan directional pad di area jempol kiri and empat action button (X, Y, A, B) di kanan. Lalu thumb stick diposisikan secara asimetris: bagian kiri di atas D-pad, dan stick kanan di bawah action button. Selanjutnya, GC20 dan GC30 turut dibekali dua pasang tombol trigger. Jika menghitung Back dan Start, gamepad memiliki tidak kurang dari 14 tombol. Dan uniknya lagi, Anda bisa mengganti cover D-pad dengan jenis cakram ala Xbox One Elite Controller – terpasang via magnet.

MSI gamepad

GC20 dan GC30 juga dilengkapi motor penggetar ganda. MSI menamainya asymmetric somatosensory vibration motor, dimaksudkan untuk ‘memperkaya pengalaman gaming dengan menambah dimensi sensor input‘. MSI menjamin gamepad-gamepad ini sanggup menyuguhkan keakuratan tinggi, memudahkan Anda membidik lawan di game, tak lupa dipersenjatai switch yang nyaman dan tahan lama. Khusus GC30, baterai built-in di dalam siap menghidangkan sesi gaming selama delapan jam.

MSI berencana untuk memasarkan gamepad Force GC20 dan GC30 di triwulan keempat tahun ini. Harga produk belum diketahui, tapi kemungkinan tak akan jauh dari controller Xbox One.

Via Hexus.

Gamepad Ini Kompatibel dengan Segala Jenis Console, Komputer dan Perangkat Mobile

Remote TV universal sudah bukan perangkat yang tergolong unik lagi. Lalu kenapa kita masih belum punya controller universal? PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, semuanya mempunyai controller yang berbeda, dan kehadiran satu controller yang bersifat universal tentu akan sangat membantu jika kita memiliki ketiga console ini.

Datanglah All Controller. Perangkat ini dirancang untuk menjadi satu-satunya controller yang Anda butuhkan untuk semua jenis console –bahkan untuk perangkat mobile dan komputer sekaligus – dengan bekal konektivitas Bluetooth 4.1, USB dan adapter wireless berfrekuensi 2,4 GHz.

All Controller

Daftar perangkat yang kompatibel sebagai berikut: PlayStation 3, PlayStation 4, Xbox 360, Xbox One, Android, iOS, PC, Mac dan Linux. Untuk Nintendo Wii, Wii U dan Switch rencananya akan segera menyusul, hingga akhirnya All Controller bisa benar-benar meraih titel gamepad universal.

Secara fisik, ia tampak mirip seperti controller Xbox One, tapi dengan layout tombol Dual Shock milik PS4. Tepat di tengahnya tertanam sebuah LCD, dan lewat layar inilah pengguna bisa memprogram semua tombolnya sesuai kebutuhan, tanpa memerlukan aplikasi tambahan apapun.

All Controller

Dimensi All Controller terbilang cukup ringkas: 155 x 112 x 63 mm, dengan bobot 232 gram. Ia dibekali baterai berkapasitas 1.020 mAh, yang diestimasikan bisa bertahan sampai sekitar 40 jam penggunaan sebelum akhirnya perlu diisi ulang.

Sayangnya Anda belum bisa membeli All Controller saat ini juga, sebab ia baru belum lama menjalani kampanye crowdfunding di Kickstarter. Di sana konsumen bisa memesannya seharga 120 dolar Kanada untuk bundel versi wireless beserta adapter USB-nya.

Lewat Moto Gamepad, Motorola Menunjukkan Keseriusannya Menyelami Ranah Mobile Gaming

Konsep modular yang menjadi arahan keluarga Moto Z Play diambil karena Motorola percaya kebutuhan pengguna smartphone berbeda-beda. Dan di momen pengenalan handset Moto Z2 Play di Asia Tenggara minggu ini, sang produsen memperkenalkan deretan Moto Mods anyar yang bisa menyempurnakan pengalaman pemakaian perangkat bergerak.

Di antara pengumuman varian baru modul-modul tersebut, Moto Gamepad muncul sebagai kejutan menyenangkan bagi penggemar permainan mobile. Fungsi dasarnya sama seperti controller game buat smartphone lain, yaitu ‘mengembalikan’ sistem kendali berbasis gyro ke penyajian tradisional, sehingga jadi lebih familier serta presisi. Namun Moto Gamepad sendiri menyajikan beberapa fitur menarik, membuatnya lebih unggul dibanding aksesori sejenis dari produsen third-party.

Moto Gamepad 3

Seperti Moto Mods lain, Moto Gamepad tersambung secara fisik via connector di belakang smartphone. Koneksi non-wireless tersebut memastikan keterlambatan input-nya bisa ditekan ke tingkat minimal. Moto Gamepad juga menyimpan baterai build-in, dan ketika Anda menyambungkannya ke Moto Z/Z Play/Z2 Play, sistem secara otomatis akan mengalihkan konsumsi daya dari baterai di aksesori.

Moto Gamepad 4

Lewat cara ini, baterai di unit smartphone hampir tidak tersentuh; dan untuk jangka panjang, membuatnya jadi lebih awet. Moto Gamepad ditenagai unit baterai 1.035mAh, diklaim bisa menemani Anda menikmati permainan selama delapan jam sebelum Moto Mods tersebut mulai menggunakan tenaga di handset.

Moto Gamepad 5

Desain merupakan salah satu faktor paling atraktif dari Moto Gamepad. Aksesori controller itu menyuguhkan layout yang akrab: ada sepasang thumb stick analog, D-pad dan action button diposisikan di area kiri dan kanan, kemudian terdapat pula rangkaian tombol di punggung buat menyederhanakan input – semuanya dirancang agar responsif dan empuk di jari Anda.

Moto Gamepad 2

Moto Gamepad memiliki dimensi 226×75,9×24,4-milimeter dengan bobot 140g. Di sesi hands-on kemarin, saya merasa ukuran ini memang cukup panjang karena gamepad merangkul semua bagian Moto Z2 Play. Saat terpasang, Moto Gamepad menutup port-port fisik di handset. Jadi sebagai solusinya, produsen turut membubuhkan port di sana: ada USB type-C untuk charging serta port audio 3,5mm, sangat berguna jika Anda ingin menikmati game dengan ditemani headset/earphone.

Moto Gamepad 1

Di bagian punggungnya, Moto Gamepad mengusung branding Lenovo Legion, dilengkapi logo visor khas dengan lampu LED merah. Dalam sesi tanya jawab, senior director Danny Adamopoulos menjelaskan pada saya bahwa tidak tertutup kemungkinan aksesori dengan branding Legion lain akan hadir buat keluarga Motorola Moto Z.

Moto Gamepad dirancang agar kompatibel dengan Moto Z, Moto Z Play dan Moto Z2 Play. Moto Mods ini dibanderol di harga US$ 80, hadir di ‘musim panas’ 2017. Kabarnya, sudah ada lebih dari 100 game siap mendukung Moto Gamepad.

Nyko PlayPad VR Adalah Gamepad Resmi untuk Headset Gear VR

Semenarik apapun motion controller resmi milik Samsung Gear VR, terkadang kita cuma membutuhkan sebuah gamepad biasa. Malahan, beberapa game yang populer untuk Gear VR memang mewajibkan input berbasis gamepad layaknya game console.

Di pasaran memang sudah ada banyak opsi gamepad yang bisa digunakan oleh pemilik Gear VR, namun sekarang sudah ada yang resmi hasil kolaborasi Samsung dengan Nyko. Keistimewaan gamepad bernama Nyko PlayPad VR ini adalah bagaimana ia bisa dipasangkan ke panel depan headset saat sedang tidak digunakan.

Kedengarannya memang sepele, akan tetapi hal ini bisa dianggap sebagai fitur yang sangat bermanfaat, mengingat PlayPad VR sejatinya bisa menggantikan peran panel penutup bawaan Gear VR, dan di saat yang sama memberikan kemudahan dalam bermain game.

Nyko PlayPad VR

Layout-nya sendiri mengadopsi gamepad milik Xbox, lengkap dengan sepasang analog stick yang diposisikan menyilang. D-Pad empat arah turut tersedia, demikian pula dengan empat tombol di bagian atas dan tombol L3 serta R3 di bagian belakang.

Sejauh ini belum ada informasi terkait jadwal rilisnya, tapi bisa dipastikan tahun ini juga, dengan banderol harga $50 – lebih mahal $10 dari motion controller Gear VR. Sebelum itu, Nyko berencana untuk mendemonstrasikannya di event E3 2017.

Sumber: New Atlas.

Evil Controllers Perkenalkan Evil Shift, Gamepad Spesialis eSport Untuk Seluruh Platform Game

Ketika produsen periferal game umumnya mengajukan desain produk mereka sendiri, perusahaan asal Arizona bernama Evil Controllers menawarkan pendekatan berbeda: yaitu dengan memodifikasi produk yang sudah ada. Fitur-fitur di gaming gear mereka sangat lengkap dan canggih, tak jarang membuat lawan main mengeluh dan menuduh Anda menggunakan cara curang.

Kini arahan unik tersebut Evil Controllers coba salurkan ke ranah gaming kompetitif. Di tanggal 7 Juni 2017 kemarin, mereka memperkenalkan Evil Shift, controller yang sengaja dirancang untuk menunjang atlet eSport, baik di console Microsoft dan Sony, serta PC. Seperti penjelasan sebelumnya, Evil Shift tidak betul-betul menyajikan rancangan baru, wujudnya sekilas menyerupai controller Xbox One dan DualShock 4.

Meski begitu, perbedaan antara Evil Shift dengan gamepad standar bisa segera Anda rasakan begitu menggunakannya. Bobotnya lebih ringan, tombolnya lebih responsif, rancangan tubuhnya lebih ergonomis terlepas dari penampilan yang familier, lalu pengguna diberi keleluasaan untuk mengkonfigurasi kembali fungsi tombol dan paddle. Menurut Evil Controller, semua itu ditujukan demi meningkatkan performa bermain.

“Komitmen Evil Controllers terhadap faktor durabilitas, teknologi tinggi dan kebebasan kustomisasi didorong oleh antusiasme dan pemahaman kami terhadap kebutuhan komunitas eSport,” ungkap founder dan CEO Evil Controllers Adam Coe di rilis pers. “[Lewat Evil Shift] gamer kini memperoleh akses ke unit controller paling canggih di pasar yang dapat membuat mereka unggul dalam pertandingan.”

Evil Shift 1

Di Evil Shift, Evil Controller mengurangi resistensi tombol hingga 50 persen sehingga input jadi lebih sensitif – betul-betul merespons perintah dalam sekejap. Melengkapi layout tombol ‘reguler’, gamepad dibekali empat tombol paddle di dekat ujung jari yang menyimpan teknologi instant touch. Paddle ini dapat merespons tekanan, sentuhan, ataupun dorongan secara horisontal.

Evil Shift 2

Berkat rancangan controller yang lebih baik, peluang salah tekan tombol jadi berkurang, sembari tetap mempertahankan faktor kenyamanan. Lalu seluruh thumbstick Evil Shift bisa diganti, tersedia tiga pilihan ukuran. Dan uniknya lagi, tombol-tombol paddle dapat diprogram ulang secara on-the-fly tanpa memerlukan tool ataupun aplikasi khusus, sehingga sama sekali tidak menginterupsi permainan.

Evil Controllers belum menginformasikan berapa harga dari kedua jenis gamepad Evil Shift ini. Berdasarkan wawancara bersama Polygon, Adam Coe memperkirakan harganya kemungkinan berkisar antara US$ 165 sampai US$ 250. Produk rencananya akan hadir di ‘musim panas’ 2017.

Via Polygon. Sumber: PR News Wire.

Ini Dia Cara Menyambungkan Controller Nintendo Switch ke PC

Hanya beberapa hari setelah tersedia, beberapa pengguna segera mencoba mengekspos segala hal dalam Nintendo Switch. Banyak orang menemukan masalah, namun kita juga akhirnya mengetahui detail mengenai chip Nvidia Tegra yang produsen gunakan sebagai otaknya, termasuk kompatibilitas periferal Switch dengan perangkat lain.

Anda mungkin sudah sempat membaca soal kesanggupan Nintendo Joy-Con dan Switch Pro Controller buat tersambung ke device Android ataupun Windows berkat koneksi Bluetooth tanpa memerlukan software tambahan – berbeda dari controller Xbox One dan DualShock 4. Dan lewat artikel ini, saya akan mencoba membantu Anda menyambungkan Joy-Con serta Pro Controller ke PC.

Nintendo Joy-Con

Di Indonesia, sepasang Joy-Con bisa Anda miliki seharga Rp 1,25 juta, sedangakn Pro Controller dijajakan di Rp 1,28 juta. Agar bisa dibaca oleh komputer desktop, Anda juga perlu membeli aksesori Bluetooth receiver.

Prosedur selanjutnya tidak terlalu kompleks: Putuskan Joy-Con dari Switch seperti biasa, lalu nyalakan koneksi Bluetooth di PC. Selanjutnya, tekan dan tahan tombol ‘sync di Joy-Con – berada di antara tombol SR dan SL – sampai lampu LED di sisi atas mulai menyala.

Nintendo Joy-Con dalam kemasan

Silakan beralih ke layar PC, kemudian cari Joy-Con di dalam menu Bluetooth, dan pilih opsi untuk memasangkan periferal itu. Berbeda dari saat dihubungkan ke Switch, lampu pairing akan tetap berkedip meskipun controller sudah terbaca, namun Anda bisa mengetahui koneksinya langsung dari setting Bluetooth. Jika muncul notifikasi eror, Anda hanya tinggal menggerakkan posisi Joy-Con dan mencoba kembali proses pairing.

Perlu diketahui bahwa sistem akan tetap membaca sepasang komponen Joy-Con sebagai dua controller terpisah dan fitur motion tracking juga belum bekerja. Buat sekarang, Anda hanya dapat menggunakannya buat bermain game-game platformer 2D.

Switch Pro Controller 1

Untuk Pro Controller, prosedurnya tidak jauh berbeda dari Joy-Con. Anda tak perlu repot-repot mencolokkan kabel USB-nya karena gamepad tidak akan terbaca. Solusinya adalah sambungan wireless. Tombol sync berada di bagian atas controller, di sebelah port micro USB type-C.

Switch Pro Controller 2

Dibanding Joy-Con, Nintendo Pro Controller jauh lebih fungsional buat mendukung aktivitas ber-gaming di PC karena layout-nya lebih menyerupai gamepad standar. Meski demikian, ia tetap tidak lepas dari masalah. Periferal tersebut menggunakan API DirectInput, bukan XInput, membuatnya tidak kompatibel ke sejumlah permainan baru.

Solusi dari kendala ini ialah dengan menggunakan program x360ce (bisa diunduh gratis). Walaupun didesain buat controller Xbox 360, software bisa membaca Pro Controller.

Sumber: Digital Trends.

Unit Controller Nintendo Switch Ternyata Bisa Tersambung ke PC, Mac dan Android

Hal terunik dari Nintendo Switch ialah kemampuan platform menyediakan cara interaksi berbeda – dapat dinikmati ala home console ataupun sistem game handheld. Satu aspek yang memung-kinkan hal itu tercapai adalah kecanggihan Joy-Con. Terdiri atas dua unit kendali, ia bisa dipasang-kan di grip ataupun di layar/tablet Switch, dan masing-masing sanggup berkerja secara mandiri.

Nintendo membundel Joy-Con di bundel penjualan Switch, namun seperti aksesori lainnya, Anda bisa membelinya secara terpisah. Dan ada berita gembira bagi Anda yang ingin mencicipi sensasi menikmati Switch namun belum yakin untuk membeli satu paket console-nya: berdasarkan laporan dari beberapa narasumber, aksesori-aksesori Switch seperti Joy-Con dan Pro Controller ternyata dapat tersambung ke perangkat lain.

Nintendo Switch Pro Controller

Lewat video, seorang YouTuber bernama DreWoof mendemonstrasikan kemampuan Switch Pro Controller untuk terinskronisasi ke PC melalui menu Bluetooth Setting di Widows, dan klaim ini juga telah dikonfirmasi oleh pihak IGN. Menariknya lagi, DreWoof sempat menguji gamepad di platform lain, dan kabarnya Pro Controller bisa terkoneksi ke device Android dan kompatibel dengan Steam Big Picture.

Hal serupa berlaku buat Joy-Con. Bagitu dikeluarkan dari bungkusnya, aksesori tersebut juga bisa dibaca baik oleh PC dan Mac via Bluetooth tanpa memerlukan software tambahan apapun – berbeda dari controller Xbox One dan DualShock 4. Tentu saja, meski dapat tersambung, gamepad belum bisa berfungsi secara optimal. PC berbasis Windows mendeteksi pasangan Joy-Con sebagai controller terpisah, tidak bisa ‘disatukan’ walaupun ditempatkan di unit grip.

Selain itu, controller juga belum bisa tersinkronisasi ke device PC lewat USB type-C, hanya via Bluetooth. Dan walaupun dapat dikenali oleh perangkat Android, respons input-nya sangat lambat. Lalu di Steam, banyak permainan tidak menunjang seluruh fungsinya. Solusi untuk kendala-kendala ini sebetulnya tidak terlalu sulit, bisa diatasi dengan penyediaan software yang tepat.

Nintendo Joy-Con dalam kemasan

Menurut pengamatan TechCrunch, ada kemungkinan keputusan Nintendo buat mengandalkan teknologi Bluetooth di Joy-Con dan Pro Controller merupakan sumber masalah koneksi yang dirasakan banyak pengguna Switch di hari perilisannya. Dan itu sebabnya Nintendo sangat menyarankan para pemilik console untuk menjauhkan perangkat-perangkat berkonektivitas wireless lain saat bermain game demi menghindari interferensi.

Nintendo Switch sudah tersedia di Indonesia, saat ini ditawarkan di harga yang tergolong mahal, sekitar Rp 6,5 jutaan.

Sony Perkenalkan Dua Gamepad Baru Untuk Pro Gamer di PlayStation 4

Di waktu ke depan, kata eSport akan lebih sering lagi kita dengar. Meski sangat lekat dengan platform PC, ranah gaming kompetitif juga bukanlah hal baru di console. Di sana, game-game ber-genre fighting dan olahraga jadi favorit. Dan demi mendukung pengembangan ekosistemnya, satu console maker raksasa asal Jepang menggandeng dua perusahaan spesialis periferal gaming ternama.

Lewat blog PlayStation, Sony menyingkap dua controller berlisensi resmi khusus para gamer profesional, yaitu Razer Raiju dan Nacon Revolution. Sang produsen tidak sekedar ‘menunjuk’ perangkat yang pas untuk dipasangkan ke PlayStation 4. Proses pengembangannya dilakukan secara kolaboratif oleh Sony dan kedua perusahaan tersebut, di mana mereka mencoba membenamkan elemen DualShock 4 serta memastikan gamepad beroperasi optimal dengan console.

Nacon Revolution

Dengan layout yang mirip, sadar atau tidak, Nacon Revolution terlihat seperti upaya menghadirkan controller Xbox ke PlayStation 4. Para gamer di platform ‘sebelah’ akan segera familier dengan penempatan thumb stick yang menyilang, bahkan wujud grip-nya hampir serupa. Bedanya, Revolution dibekali touchpad di area atas, lalu Nacon turut membubuhkan empat tombol shortcut ekstra.

Nacon Revolution 2

D-pad Revolution mampu membaca delapan arah, lalu stik analognya mempunyai amplitudo 46 derajat, didukung oleh firmware agar menyajikan jangkauan dan keakuratan maksimal saat dipakai dalam permainan-permainan eSport. Nacon tersambung ke PlayStation 4 melalui kabel USB detachable sepanjang 3m, dan ia juga menyimpan kompartemen internal buat menyimpan pemberat – bisa ditambah atau dikurangi sesuai keinginan Anda.

Nacon Revolution 1

Uniknya lagi, Anda dipersilakan mengkonfigurasi gamepad – dari mulai mengubah fungsi tombol sampai mengaktifkan fungsi macro – dapat dilakukan via aplikasi companion di PC.

Razer Raiju

Lewat Raiju, Razer mencoba memanjakan gamer profesional di console PS4. Layout-nya mirip DualShock 4, tapi tubuhnya sedikit lebih tebal dan mengusung desain dramatis. Selain thumb stick dan rangkaian tombol familer, ada akan menemukan tidak kurang dari tiga pasang trigger button – dua di depan dapat dilepas dan satu pasang mirip pelatuk pistol. Cap stick analog juga bisa diganti dengan material karet sehingga cengkraman jari lebih mantap.

Razer Raiju 2

Raiju dilengkapi switch trigger-stop dan mode hair trigger, menjanjikan respons ‘ultra-cepat’. Terdapat control panel build-in di depan gamepad; kemudian Anda dipersilahkan memodifikasi dua profile, mengutak-atik fungsi tombol, serta dibebaskan beralih ke profile lain kapanpun diperlukan. Seperti Nacon Revolution, Raiju memanfaatkan kabel USB detachable sepanjang 3m untuk tersambung ke PlayStation 4.

Razer Raiju 1

Di situs mereka, baik Razer dan Nacon Gaming belum menyingkap rincian fitur dan info harga gamepad Raiju serta Revolution. Pihak Sony sendiri menyebutkan bahwa kedua controller akan mulai dijual pada ‘musim liburan’ tahun ini.

Kabarnya, Nintendo NX Mempunyai Controller Mirip HTC Vive

Nintendo NX kemungkinan akan menjadi sebuah sistem hiburan dengan konsep yang betul-betul unik. Berdasarkan laporan dari narasumber terpercaya, platform game anyar Nintendo ini merupakan perpaduan antara home console dan handheld, memiliki sepasang gamepad detachable dan dilengkapi unit base. Menariknya lagi, kabarnya ada fitur unik tersembunyi di NX.

Terdapat indikasi kuat Nintendo akan menghadirkan kembali satu kemampuan andalan di Wii ke NX. Turut mengonfirmasi keakuratan info yang diungkap Eurogamer, Let’s Play Video Games menyampaikan bahwa sistem kendali platform menghidangkan kemampuan motion sensing seperti Wii Remote serta controller HTC Vive. Selain itu, periferal juga menyuguhkan kepabilitas force feedback canggih via vibrasi.

Fungsi dasar controller NX mirip Wiimote, dan ada peluang console  hybrid tersebut akan mendukung periferal platform  currentgen Nintendo, memungkinkan pemain menikmati mode multiplayer – meski tidak diterapkan ke semua game. Kapabilitas force  feedback-nya sendiri diklaim oleh seorang informan hampir menyerupai Vive: “Intensitasnya bisa berubah, sehingga memberikan sensasi berbeda tergantung gerakannya.”

Narasumber tersebut menjelaskan, tipe getaran akan bervariasi tergantung dari situasinya. Contohnya, ketika controller berperan sebagai pedang virtual, ia akan memberikan efek unik sewaktu mengenai lawan atau senjata lain. Kesannya akan berbeda seandainya controller dipakai sebagai raket tenis, seolah-olah mengeluarkan sensasi lebih lembut, mensimulasikan saat senar mengenai bola.

Game Just Dance 2017 merupakan permainan pertama yang mendukung fitur motion sensing ala Vive serta kompatibel dengan Wiimote. Anda mungkin sudah tahu, sejak diumumkan di E3 2016, game Ubisoft tersebut rencananya akan menjadi judul pengiring pelepasan Nintendo NX di tahun depan bersama Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Nintendo tampaknya terus memegang janji mereka untuk menyajikan console berkonsep baru. Dalam wawancara bersama Alistdaily, presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aimé menekankan bahwa NX digarap secara distingtif, apalagi jika dikomparasi dengan home console dari Sony dan Microsoft. Fokus mereka kini ialah memastikan konsumen betul-betul paham pada apa yang Nintendo tawarkan di dalam NX.

“Bagi kami, semuanya bergantung pada bagaimana mengomunikasikan info secara tepat, di waktu yang tepat,” kata Fils-Aimé. “Kami yakin Nintendo memiliki judul-judul game kuat untuk disajikan di waktu liburan nanti, dan merasa sangat percaya diri pada konsep yang akan kami usung dalam penyingkapan NX.”

Via Eurogamer.