IBM dan KORIKA Bahas Penerapan Gen-AI di Sektor Keuangan Indonesia

Integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam sektor keuangan di Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data, efisiensi, keamanan, dan pengalaman pelanggan.

Studi terbaru oleh Advisia Group dan KORIKA yang mewakili IBM menunjukkan bahwa sektor keuangan mulai memprioritaskan penggunaan AI dalam berbagai fungsi, termasuk pengalaman nasabah, deteksi penipuan, dan pemrosesan pinjaman menggunakan chatbot, dashboard, dan aplikasi elektronik yang lebih ramah pelanggan.

Presiden KORIKA Hammam Riza, menyatakan bahwa AI generatif memiliki potensi untuk membuka sekitar USD 243,5 miliar kapasitas produktivitas di Indonesia, setara dengan hampir seperlima dari PDB Indonesia pada tahun 2022.

Sementara itu, Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih menambahkan bahwa AI generatif akan membawa dampak positif pada bisnis, mulai dari pengambilan keputusan hingga pengalaman nasabah dan pertumbuhan pendapatan. Namun, fokus utama tetap pada keahlian sumber daya manusia untuk penggunaan AI yang optimal.

IBM berkomitmen memberdayakan lembaga keuangan Indonesia melalui platform AI Watsonx yang menyediakan toolkit canggih untuk meningkatkan dampak AI dan memanfaatkan data yang terpercaya. Watsonx memiliki arsitektur terbuka, solusi yang ditargetkan, komitmen terhadap transparansi, dan kemampuan untuk memberdayakan pengguna AI.

Dengan Watsonx, agen layanan pelanggan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, personal, dan cerdas. AI ini juga memungkinkan karyawan memproses audit, pinjaman, dan aplikasi kredit dengan cepat, serta mendeteksi aktivitas yang tidak biasa untuk mencegah penipuan tanpa menghambat pengalaman pelanggan.

Watsonx memungkinkan perusahaan membangun, meningkatkan skala, dan mengatur solusi AI yang disesuaikan untuk tujuan bisnis mereka, mempercepat alur kerja AI yang bertanggung jawab. Dengan mengedepankan kemitraan antara manusia dan AI, lembaga keuangan di Indonesia dapat membuka potensi terbaik AI, meningkatkan pengalaman pelanggan, memperkuat keamanan, dan mendorong pertumbuhan bisnis di era yang dinamis ini.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

IBM Tawarkan Solusi Pengolahan Big Data dengan Teknologi AI

Saat ini smartphone sudah menjadi sebuah kebutuhan setiap orang. Aktivitas kita di dunia digital termasuk di sosial media menghasilkan banyak data yang jumlahnya terus bertambah.

Data pun menjadi sangat kritis bagi konsumen, pemerintah, dan perusahaan di berbagai jenis. Misalnya bagi perusahaan, data yang besar memungkinkan mereka melakukan riset pasar mengenai apa yang disukai oleh konsumen.

Namun banyak tantangan untuk mengelola big data karena variasi dan volumenya sangat tinggi, kita perlu tool yang mampu menangani big data dan IBM memilikinya lewat Cloud platform serta teknologi AI.

Menurut IBM perusahaan mulai perlu memindahkan beban kerja kritisnya ke cloud dalam melakukan optimalisasi pekerjaan. Untuk membantu klien dalam memenuhi tuntutan akses terhadap inovasi teknologi seperti AI, IBM terus berinovasi dan baru saja memperbaharui portofolio Cloud dan Watson yang dimilikinya.

PSX_20191106_140136

“IBM berkomitmen untuk memberikan arahan kepada klien kami untuk menjalankan AI diberbagai jenis Cloud di manapun data tersebut ditempatkan untuk bisa memudahkan klien mengadopsi AI dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia.

IBM Cloud saat ini telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan yang sangat ketat akan regulasi seperti perbankan dan pemerintahan. Industri dari perusahaan ini memiliki data yang sangat kritis dan melalui kemampuan IBM Cloud yang aman, open dan bisa digunakan secara enterprise memudahkan perusahaan untuk melakukan modernisasi dan membuat aplikasi bisnis baru dengan menggunakan Cloud tanpa harus mengganggu keamanan pada aplikasi lain yang telah ada.

Selain itu, untuk mendukung kebutuhan inovasi teknologi, IBM juga mengedepankan pendekatan Watson Anywhere pada AI dengan mengedepankan core tekonologi Watson termasuk Watson OpenScale, Watson Assistant dan Watson Discovery, serta platform data Analisa terintegrasi pertama di industri yaitu Cloud Pak for Data. Inovasi ini antara lain memudahkan Watson untuk bisa menyesuaikan bahasa sesuai lingkungannya.

Lenovo Luncurkan Laptop Tipis ThinkBook S

Lenovo kembali meluncurkan sebuah laptop yang ditujukan untuk kelas premium. Kelas premium yang mereka tuju kali ini adalah anak-anak muda yang sering bekerja di luar kantor, seperti pada co-working space. Oleh karena itu, Lenovo meluncurkan laptop terbarunya ini pada Kantorkuu di Agro Plaza pada tangga 22 Juli 2019.

thinkbook s launch

Dua laptop yang diluncurkan kali ini bernama Lenovo ThinkBook S, di mana S merupakan kependekan dari Slim atau tipis. Lenovo ThinkBook 13s menggunakan layar berdimensi 13 inci dan 14s menggunakan 14 inci. Keduanya memiliki layar yang dapat dibuka hingga 180 derajat!

Lenovo mengatakan bahwa ThinkBook seri S ini hadir karena hasil riset mereka sendiri. Oleh karena itu, ThinkBook seri S dibuat dengan cukup stylish dan ringan dibawa ke mana saja. Oleh karena kafe sering menjadi tempat bekerja, Lenovo pun juga membuat ThinkBook S memiliki keyboard tahan tumpahan air.

Thinkbook S

Baterai juga menjadi permasalahan saat bekerja di luar kantor dan tidak menemukan stop kontak. Oleh karenanya, Lenovo mengklaim bahwa ThinkBook 13s mampu bertahan sampai 10 jam. Sedangkan ThinkBook 14s memiliki daya tahan baterai yang lebih lama, sekitar 11 jam.

Lenovo menjual ThinkBook 13s dengan harga Rp. 16 jutaan dan tersedia pada bulan Agustus 2019. Thinkbook 14s baru akan tersedia pada bulan September 2019. Penjualannya sendiri akan dilaksanakan pada e-tailer Lenovo pada Lazada, Blibli, JD.ID, Shopee, dan Bhinneka.

Hanya Intel

Jajaran laptop dari Lenovo biasanya terdiri atas varian yang menggunakan Intel dan varian yang menggunakan AMD. Saat ini, AMD sendiri sudah memperlihatkan kemampuannya dalam bertarung kecepatan dengan pesaing abadinya, Intel. Lalu apakah ThinkBook seri S akan hadir dengan prosesor AMD?

Thinkbook S - work

Saat ditanyakan pada sesi tanya jawab, pihak Lenovo mengatakan bahwa hingga saat ini, informasi yang mereka dapatkan dari headquarter masih seputar penggunaan prosesor Intel generasi terbaru. Mereka pun belum mendapatkan arahan apakah ThinkBook seri S sendiri akan hadir dengan menggunakan prosesor AMD Ryzen atau tidak.

Standar Keamanan

Lenovo ThinkBook S memiliki tombol power yang cukup unik untuk sebuah laptop. Tombol ini disatukan dengan sensor sidik jari, sehingga desainnya cukup ringkas. Namun bagaimana dengan tingkat keamanannya dibandingkan dengan seri ThinkPad?

Thinkbook S - Sdik jri

Lenovo juga menyematkan fitur keamanan dari ThinkPad pada ThinkBook S ini. Hal itu seperti chip Trusted Platform Module versi 2, sensor sidik jari, serta Thinkshutter yang membuat kamera pada laptop lebih aman terhadap gangguan para hacker. Jadi, ThinkBook memang dibuat sama seperti ThinkPad pada umumnya.

IBM Caplok Pembuat Linux, Pecahkan Rekor Akuisisi

IBM Corp dilaporkan telah setuju untuk mengakuisisi perusahaan pembuat open source Linux, Red Hat sebesar $34 miliar atau Rp 517 triliun, sebagai upaya untuk mendiversifikasi perangkat keras dan teknologi dan tentu mendorong pencapaian margin laba yang ditargetkan.

Sepanjang sejarah IBM, ini adalah akuisisi terbesar yang pernah mereka lakukan. Untuk mendapatkan Red Hat, International Business Machines Corp yang memiliki kapitalisasi pasar senilai $114 miliar, akan membayar $190 per saham secara tunai untuk Red Hat dan premi 63 persen dari harga penutupan saham pada hari Jumat.

Pembelian Red Hat dari segi finansial akan membantu IBM tumbuh dengan lebih baik, mendorong pendapatan secara langsung dan peluang lebih besar di sektor produk perangkat lunak yang telah terbukti diminati melalui kanal penjualan globalnya. Akuisisi akan mengubah peta persaingan di industri cloud, di mana IBM akan menjadi perusahaan penyedia teknologi komputasi cloud terbesar di dunia berkat dukungan komputasi cloud bersama Red Hat.

Red Hat menjual perangkat lunak dan layanan berbasis sistem operasi Linux yang berstatus open source dengan pendapatan mencapai $3 miliar untuk pertama kalinya di tahun ini. Pendapatan sebesar ini dikarenakan divisi Red Hat Enterprise Linux sukses menggaet pelanggan besar dari level korporasi dunia. Di kuartal terakhir, Red Hat dilaporkan berhasil mendapatkan 11 kontrak senilai lebih dari $5 juta untuk masing-masing proyek dan 73 proyek dengan nilai lebih dari $1 juta.

Jim Whitehurst, CEO Red Hat mengatakan bahwa bergabungnya perusahaan dengan IBM akan memberi mereka skala, sumber daya, dan kemampuan yang lebih besar untuk mempercepat dampak dari open source sebagai dasar untuk transformasi digital dan membawa Red Hat ke pasar yang lebih luas.

Di tahun 2000-an, Oracle, Microsoft, dan tentu saja IBM sudah menunjukkan ketertarikannya untuk membeli Red Hat. Tapi tak ada satupun yang benar-benar mewujudkan keinginan itu, sampai saat Linux menjadi salah satu pemain vital di industri piranti lunak yang secara otomatis membuat harga Red Hat ratusan kali lipat lebih mahal dari sebelumnya.

Sumber berita RedHat, CNBC, NYTimes dan gambar header Arstechnica.

Lenovo Hadirkan Empat Laptop Workstation Baru dengan NVIDIA Quadro

Perangkat untuk bekerja memang kerap menggunakan komputer desktop atau laptop biasa yang mungkin mampu menjalankan software yang ada. Akan tetapi, untuk banyak kondisi, hal tersebut akan lebih baik lagi jika menggunakan sebuah workstation. Oleh karena itu, Lenovo pun mengajak DailySocial untuk berkumpul dan berbincang di kantornya pada tanggal 24 Oktober 2018 di Wisma BNI 46.

Lenovo ThinkPad Azis

Lenovo memperkenalkan empat laptop workstation terbaru mereka untuk tahun 2018 ini, yaitu Lenovo Thinkpad P1, P52, P52s, dan P72. Uniknya, keempat laptop tersebut menggunakan NVIDIA Quadro sebagai discrete GPU-nya. Hal tersebut bertujuan agar pada developer game, terutama untuk virtual reality dapat dengan nyaman menggunakan ke empat laptop tersebut.

Selain menggunakan NVIDIA Quadro, spesifikasi yang digunakan juga berbeda dengan kebanyakan laptop workstation yang ada di pasaran. Selain P52s yang menggunakan CPU Intel Core i7 Generasi ke 8, tiga model lainnya justru menggunakan prosesor untuk server, yaitu Intel Xeon.

Lenovo ThinkPad P1

Ke empat laptop yang diperlihatkan kali ini juga telah memiliki sertifikasi militer. Hal itu menyebabkan laptop workstation dari Lenovo ini tidak akan cepat rusak seiring dengan waktu. Lenovo mengatakan bahwa laptop mereka dijamin tahan terhadap panas, lembab, debu, jamur, dan lain sebagainya.

Lenovo juga memperkenalkan software baru yang dinamakan Lenovo Performance Tuner. Aplikasi yang satu ini akan membuat kinerja laptop lebih baik lagi saat melakukan multitasking. Lenovo memperagakan saat melakukan rendering 3D dan sekaligus melakukan benchmarking. Saat aplikasi tidak dinyalakan, rendering pun berhenti. Saat dinyalakan, ternyata benchmarking dan rendering dapat berjalan dengan baik.

Lenovo ThinkPad P52

Terakhir, Lenovo mengatakan bahwa mereka telah didukung oleh ISV atau Independent Software Vendor. Hal ini membuat Lenovo sudah tersertifikasi lebih dari 50 jenis software yang bisa secara optimal dijalankan pada workstation ini.

Lenovo pun mengatakan bahwa laptop bisnis ini sudah dapat dipesan langsung ke Lenovo. Mereka juga berjanji bakal mengeluarkan sebuah laptop terakhir di tahun 2018. Mari kita tunggu saja kehadirannya.

Lenovo ThinkPad P52s

Apa bedanya?

Mungkin banyak yang mengatakan bahwa menggunakan laptop biasa juga bisa menjalankan software-software yang sering digunakan untuk para developer. Memang pernyataan itu benar. Setiap laptop bakal bisa menjalankan software apa pun asal spesifikasinya mumpuni. Lalu apa yang membedakan laptop biasa dan workstation?

Azis Wonosari, Technical Manager Lenovo Indonesia, mengatakan bahwa ada bedanya antara laptop biasa dan workstation. Beliau mengatakan bahwa setiap workstation yang mereka jual sudah memiliki sertifikasi dari ISV. Hal tersebut membuat workstation mereka sudah pasti berjalan secara optimal saat menjalankan software tertentu.

Lenovo ThinkPad P72

Laptop biasa tidak akan memiliki sertifikasi tersebut. Walaupun bisa menjalankan software-software untuk developer, tetapi akan kurang optimal. Hal tersebutlah yang ingin ditonjolkan dari perangkat Thinkpad ini jika dibandingkan dengan laptop biasa.

Rekor Komputer Termungil Kembali Dipecahkan oleh University of Michigan

Rekor komputer termungil di dunia kembali terpecahkan. Sebelumnya, IBM sempat memegang titel ini ketika mengungkap sebuah komputer berdimensi 1 x 1 milimeter di bulan Maret lalu. Kali ini, adalah University of Michigan yang kembali mencatatkan rekor baru di ranah ini.

Panjang sisi komputer mungil ini hanya 0,3 mm, dan ketika disandingkan dengan sebutir beras seperti pada gambar di atas, terlihat jelas betapa mikroskopisnya komputer ini. Saking kecilnya, komputer ini tak bisa dijejali antena radio biasa, sehingga proses transfer data harus berlangsung via medium cahaya (punya IBM juga demikian).

University of Michigan (U-M) sendiri bukanlah sosok yang asing dalam pengembangan komputer berukuran super-kecil. Sebelum IBM, merekalah yang memegang rekor komputer termungil lewat Michigan Micro Mote, yang berdimensi 2 milimeter. Sepertinya mereka tidak terima dengan pencapaian IBM belum lama ini, yang memicu perdebatan mengenai definisi suatu komputer.

Selama ini banyak yang percaya bahwa suatu komputer haruslah sanggup menyimpan data ketika sedang tidak menyala. Komputer 1 mm garapan IBM tidak demikian, di mana data bakal hilang sesaat setelah perangkat dimatikan, sama kasusnya dengan komputer 0,3 mm ini.

Lain halnya dengan Michigan Micro Mote, yang mampu menyimpan data meski sedang tidak disaluri energi listrik. Sederhananya, tim U-M sebenarnya bisa membuat komputer yang lebih kecil lagi, tapi konsekuensinya kemampuan menyimpan data selagi perangkat mati ini harus ditiadakan.

Terlepas dari itu, komputer mungil racikan IBM dan U-M ini juga punya fungsi yang berbeda. Kalau IBM merancang komputer mungilnya untuk keperluan seputar blockchain, U-M merancang komputernya sebagai sensor suhu yang amat presisi, dengan rasio kesalahan hanya 0,1 derajat Celsius, dan yang diyakini dapat dimanfaatkan dalam studi mengenai kanker.

Sumber: SlashGear dan University of Michigan.

Apple dan IBM Bergandengan Tangan Untuk Kembangkan Teknologi Machine Learning Lebih Jauh

Di 2014, Apple dan IBM memulai kemitraan strategis untuk menghadirkan lebih dari 150 perkakas serta aplikasi IT enterprise IBM ke platform Apple secara native, sekaligus mempersilakan perusahaan asal New York itu buat menjual iPad dan iPhone ke konsumen bisnis. Kolaborasi ini juga memberikan Apple akses ke teknologi big data dan analytics IBM, memungkinkan mereka menciptakan layanan cloud khusus iOS.

Dan di konferensi Think 2018, kedua perusahaan memutuskan untuk meneruskan dan memperdalam kerja sama tersebut melalui upaya penggabungan teknologi machine learning IBM Watson dengan Apple Core ML. Integrasi ini diharapkan bisa membuat aplikasi-aplikasi bisnis yang berjalan di iDevice jadi lebih pintar. Watson adalah sistem komputer yang sanggup menjawab pertanyaan dalam bahasa natural, sedangkan Core ML ialah framework machine learning untuk produk-produk Apple.

Hasil dari kolaborasi ini dinamai Watson Services for Core ML, yaitu program yang memungkinkan karyawan suatu perusahaan menggunakan aplikasi MobileFirst untuk menganalisis musik atau mengklasifikasi konten visual lewat Watson Services. Contoh praktisnya seperti ini: sebuah app iPhone bisa diajarkan untuk mengetahui jika ada perangkat rusak berbekal foto atau secara live via kamera. Software segera menunjukkan nama model, kemudian teknisi dapat meminta app buat mencari onderdilnya.

Seiring penggunaan, aplikasi dapat membagi data-data yang pernah ditangkap olehnya ke Watson sembari meningkatkan kemampuan algoritma machine learning-nya. App beroperasi secara real-time tanpa harus terkoneksi ke Watson. Baru di lain kesempatan, data akan dikirimkan ke Watson melalui interaksi dengan bandwidth rendah.

Tujuan utama dari kemitraan Apple dan IBM ialah menggunakan data dan analytics buat membangun proses bisnis baru, dengan cara mengadopsi pendekatan yang sudah ada dan memodifikasinya agar lebih mendukung pemakaian di perangkat berlayar sentuh.

Watson juga tidak cuma ditanamkan ke Core ML. Di momen yang hampir bersamaan, IBM resmi  meluncurkan asisten digital serba guna cross-device  Watson Assistant. Berbeda dari Apple Siri, para partner IBM diperkenankan membubuhkan Watson Assistant di perangkat jenis apapun dan tidak terikat merek: mobil, perabotan elektronik rumah tangga, gadget di kantor, hingga diterapkan ke ranah perhotelan ataupun perbankan.

Watson Assistant bisa diakses baik melalui teks ataupun suara. Tentu saja, ia tak cuma dapat menuruti perintah kita, tapi juga mampu mempejari serta mengingat pilihan serta preferensi pengguna.

Via TechCrunch & Engadget.

IBM Ungkap Komputer Termungil Buatannya, Lebih Kecil dari Butiran Garam

Komputer mengacu pada alat yang mampu menerima instruksi, kemudian memproses perintah itu secara logis dan otomatis berbekal dukungan central processing unit dan memori. Di era modern ini, kemampuan tersebut bisa kita temui di mana-mana, dari mulai oven microwave, remote control, hingga perangkat-perangkat multi-fungsi seperti PC dan smartphone.

Kini komputer bukan hanya semakin canggih, tapi dikemas dalam ukuran yang kian mengecil. Pertanyaannya, seberapa besar ukuran komputer paling mungil ciptaan manusia? Beberapa dari kita mungkin akan menjawab: PC berwujud thumb drive atau komputer single-board. Namun belum ada yang berhasil menyamai kreasi IBM Research ini. Dalam konferensi IBM Think 2018 ditanggal 19 Maret 2018, perusahaan teknologi asal Amerika itu menyingkap PC berukuran lebih kecil dari butiran garam.

Tentu saja ia tidak bisa digunakan untuk bermain Overwatch atau Call of Duty. Komputer super-mungil ini dirancang sebagai crypto-anchor dalam menunjang blockchain, disiapkan buat membantu melacak pengiriman barang serta mendeteksi percobaan pencurian atau penipuan. Ia dapat dibubuhkan ke berbagai produk, bermanfaat jadi sidik jari digital anti-tamper, dan bisa melakukan tugas dasar semisal menyortir data.

Komputer mini IBM mempunyai dimensi 1×1-milimeter, berisi ‘beberapa ratus ribu’ transistor dan ditunjang oleh random-access memory statis (SRAM). Selain itu, tim IBM Research turut membubuhkan fitur komunikasi berupa LED dan photo-detector, serta mencantumkan sel photo-voltaic sebagai unit penghasil tenaga. Kabarnya, komputer tersebut mempunyai performa setara chip x86 tahun 1990.

IBM 1

Via Mashable, head of research IBM Arvind Krishna mengestimasi bahwa dalam lima tahun lagi komputer cryptographic anchor akan dicantumkan ke benda sehari-hari. Metodenya bisa jadi sangat sederhana, misalnya dengan mencoretkan tinta khusus atau sekadar menyematkan komputer mini tersebut pada barang. Jika perkiraan Krishna tepat, maka dalam waktu dekat kita akan melihat kelahiran lebih banyak komputer ‘butiran garam’.

IBM belum mengungkapkan harga dari kreasinya itu dan kapan mereka akan mulai merilisnya, namun kabarnya, biaya ongkos produksi komputer crypto-anchor ini kurang dari 10 sen.

Mungkin Anda penasaran mengapa gambar header artikel ini menunjukkan chip berukuran ‘cukup besar’, bukan 1x1mm. Papan kecil tersebut sebetulnya ialah kumpulan dari 64 motherboard dengan dua komputer mungil IBM di pojok kiri atasnya. Rekor komputer terkecil di dunia sebelumnya dipegang oleh Michigan Micro Mote, berukuran 2-milimeter.

Di bawah ini adalah gambar komparasi komputer IBM dengan butiran-butiran garam.

IBM 2

Sumber: Mashable.

Membuat Nyata Blockchain untuk Bisnis

Di era tahun 1990-an, dengan munculnya suatu teknologi World Wide Web dan eBusiness, kita diperkenalkan dengan beberapa kemudahan untuk berkomunikasi dan kemudahan untuk mendapatkan data baik secara internal di dalam satu perusahaan atau eksternal secara global.

Teknologi ini semakin maju, dari mulai berkomunikasi secara individual sampai dengan kolaborasi untuk membentuk suatu ekosistem dalam melaksanakan tugas-tugas bisnis serta kemudahan untuk melakukan integrasi antara satu sistem dengan sistem yang lain, baik internal ataupun eksternal dari satu perusahaan.

Dengan adanya teknologi yang begitu canggih, banyak kebiasaan, bisnis atau proses yang hilang dan digantikan dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi semua penggunanya. Sebagai contoh penggunaan email, fasilitas chat, dan social media telah menghilangkan kebutuhan kita untuk pergi ke kantor pos, mengurangi biaya (tidak perlu lagi membeli perangko) dan mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan kertas (mengurangi administasi dengan kertas). Semua proses ini dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat (hitungan detik). Sebelumnya proses itu memerlukan waktu dalam hitungan hari tergantung pada lokasi tujuan).

Dengan adanya fasilitas berkomunikasi yang lebih baik, hampir semua perusahaan berupaya untuk membentuk suatu model bisnis yang memudahkan pelanggan berinteraksi di dalam ekosistem atau bisnis network-nya untuk memperbaiki penjualan atau proses bisnis.

Di era teknologi e-business ini, integrasi antara masing-masng peserta bisnis di business network-nya masih secara point-to-point. Proses/interaksi antara satu member dengan member lainnya tidak diketahui oleh member lain dan masing-masing member menyimpan data-data transaksi/interaksinya di sistemnya masing-masing.

Proses demikian akan memakan waktu yang lama, tidak efisien, mahal, dan rentan terhadap penipuan untuk setiap tahap proses bisnisnya. Proses tersebut dapat dibantu oleh adanya Blockchain. Analis industri menganggap Blockchain sebagai revolusi teknologi untuk bisnis.

Apakah itu Blockchain dan manfaatnya?

Saat ini kalangan umum lebih banyak mengenal istilah Bitcoin dibanding Blockchain. Bitcoin mulai ditemukan di tahun 2008, merupakan suatu metode ‘cryptocurrency’, mata uang digital yang tidak diatur dan tidak membutuhkan izin dari bank sentral di seluruh dunia. Sistem Bitcoin dilaksanakan untuk melakukan transaksi cryptocurrency di antara para penggunanya secara langsung, tanpa melibatkan pihak penengah.

Bitcoin merupakan implementasi pertama dari teknologi Blockchain. Blockchain merupakan fondasi untuk membentuk suatu aplikasi yang akan membentuk kepercayaan dan transparansi. Para anggota menggunakan Bitcoin (sebagai digital currency) untuk melakukan pembayaran. Setelah transaksi Bitcoin terjadi, data-data transaksi akan dicatat sistem di dalam satu blok yang dilengkapi dengan satu hash data (yang sudah di-encrypt) yang menunjukkan informasi dari transaksi sebelumnya. Data-data transaksi yang tercatat tersebut saling berkaitan satu sama lainnya. Inilah yang merupakan konsep dari Blockchain.

Bitcoin adalah contoh paling dikenal untuk penggunaan Blockchain / Pixabay
Bitcoin adalah contoh paling dikenal untuk penggunaan Blockchain / Pixabay

Blockchain system adalah suatu sistem yang terbuka, yang memiliki shared ledger (mencatat semua transaksi/kegiatan permanen antara dua anggota atau lebih) yang direplikasi dan didistribusikan kepada masing-masing member dari jaringan bisnisnya.

Jaringan bisnis yang dibentuk bersifat tertutup (akses hanya diberikan untuk anggota yang bersangkutan), berizin (hanya anggota yang diberi izin yang bisa bergabung dengan jaringan bisnis), dan rahasia (dengan menggunakan teknologi cryptography, anggota hanya bisa mengakses/melihat data/proses yang diberikan saja).

Di dalam sistem blockchain ini, dibentuk consensus pada jaringan bisnisnya untuk menentukan kebenaran transaksi bersangkutan dan transaksi yang tercatat dianggap final dan tidak bisa diubah.

Pada tahun 2016, sebuah panel yang beranggotakan para pakar dari seluruh dunia berkumpul di World Economic Forum dan memilih teknologi terpenting yang belakangan ini menjadi paling tren. Blockchain terpilih menjadi salah satu tren teknologi dari Top Ten Emerging Technology, yang dianggap cukup disruptive dan bisa merubah cara bisnis di berbagai sektor.

Manfaat penggunaan Blockchain antara lain:
a. Waktu proses menjadi lebih cepat, karena masing-masing transaksi/proses akan dikerjakan mendekati otomatisasi dan dilengkapi dengan proses yang bisa dipercaya
b. Mengurangi biaya berlebihan dan perantara
c. Menghindari risiko kejahatan perusakan dan penipuan
d. Meningkatkan kepercayaan untuk bertransaksi dengan adanya neraca bersama dan concensus

Komponen utama Blockchain

Berikut ini adalah komponen utama sistem Blockchain:

1. Shared Ledger (neraca bersama)
Sistem Blockchain akan mencatat semua transaksi yang terjadi di dalam jaringan bisnisnya. Setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dengan menambahkan suatu hash (encrypted data) dari transaksi yang sebelumnya. Transaksi akan didistribusi dan direplikasi ke anggota dari jaringan bisnisnya dan hanya anggota yang diberikan izin akses akan dapat melihat/akses transaksi yang bersangkutan.

2. Smart Contract
Smart Contract adalah suatu business logic yang dibuat menggunakan Programming Language untuk mendefinisikan proses-proses atau kontrak agar transaksi bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi proses bisnis, kondisi bisnis, audit atau yang lainnya.

Sebagai contoh, dalam pengiriman barang dari satu kota ke kota lain, bisa dipasang alat IoT (Internet of Things) untuk memantau temperatur paket yang dikirim. Bila temperatur paket tersebut di luar dari batas yang ditentukan, maka proses pengiriman barang akan dibatalkan dan pembayaran pun tidak akan dilaksanakan. Logika di atas bisa dibuat di dalam Smart Contract, yang akan dilaksanakan setiap kali transaksi pengiriman barang terjadi di dalam jaringan bisnis menggunakan sistem Blockchain.

3. Privacy (Kerahasiaan)
Transaksi-transaksi yang tercatat di Blockchain dibagikan kepada masing-masing anggota di dalam jaringan bisnisnya, tetapi dengan adanya sistem teknologi kriptografi, masing-masing transaksi dan anggota jaringan bisnis memiliki Privacy (kerahasiaan).

Tidak semua anggota jaringan bisnis bisa melihat semua tansaksi yang terjadi di dalam sistem Blockchain-nya. Cryptographic dan certification management akan mengontrol siapa yang bisa melihat apa dan data-data apa yang mereka bisa lihat.

4. Consensus/Trust (Kesepakatan)
Consensus adalah suatu mekanisme untuk melakukan validasi dan komitmen mengenai kebenaran dari transaksi yang terjadi.

Contoh kasus

Contoh kasus bisnis menggunakan solusi Blockchain dari IBM:

  1. Solusi perdagangan internasional menggunakan Blockchain https://ibm.biz/BdijFw
  2. Bagaimana Walmart menggunakan sistem Blockchain untuk meningkatkan pelacakan suplai makanan https://ibm.biz/BdijF5
  3. IBM dan  China UnionPay E-payment Research Institute mendemokan bagaimana poin bonus dapat digunakan secara bersama antar berbagai bank menggunakan Blockchain https://ibm.biz/BdijEc
  4. Raksasa pelayaran Maersk bereksperimen dengan blockchain untuk bills of lading https://ibm.biz/BdijER


Disclosure: tulisan tamu ini dibuat oleh Sianny Gandasasmita. Sianny saat ini bekerja sebagai Banking Technical Advisor di Financial Services Sector – IBM Indonesia. Ia bisa dihubungi melalui email [email protected], LinkedIn, atau Twitter

Gandeng IBM, Indiegogo Janjikan Integrasi Watson Secara Cuma-Cuma Bagi Pengembang

Belum lama ini, kita sudah membahas mengenai strategi Indiegogo yang bertujuan untuk mencegah proyek-proyek crowdfunding yang berpotensi batal terwujudkan. Inisiatifnya tersebut melibatkan kemitraan bersama Arrow Electronics, dan kerja sama ini rupanya makin melebar hingga melibatkan IBM.

IBM, seperti yang kita tahu, merupakan kreator Watson, salah satu artificial intelligence tercanggih yang ada saat ini. Begitu cerdasnya Watson, sistem ini bahkan sudah dimanfaatkan di dunia medis, dan sekarang aksesnya juga terbuka bagi para pengembang yang menawarkan karyanya lewat Indiegogo.

IBM menjanjikan bahwa semua proyek Indiegogo yang memenuhi syarat bakal diberi akses secara cuma-cuma ke platform Watson IoT tanpa batasan waktu. Platform ini mencakup lebih dari 160 layanan seperti Blockchain, analytics sampai cyber security. Semuanya gratis, dan para kreator proyek Indiegogo juga akan menerima bimbingan dari para ahli yang bekerja di IBM.

Ini berarti para pengembang dapat mengintegrasikan kecerdasan Watson pada produk-produknya dengan mudah dan tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Buat konsumen, hal ini bisa diartikan akan ada lebih banyak perangkat-perangkat menarik di Indiegogo yang ditenagai oleh kecerdasan Watson.

Tentunya perk seperti ini juga akan mengangkan popularitas Indiegogo sendiri sebagai sebuah platform crowdfunding. Di situsnya, Indiegogo sebenarnya sudah memaparkan sejumlah keunggulannya dibandingkan Kickstarter, dan saya yakin akses gratis ke platform Watson akan menjadi tambahan yang amat menarik di mata para pengembang.

Sumber: Engadget dan IBM.