Pendaftaran Ide Inovasi BlackInnovation 2016 Tinggal Hitungan Hari

Proses penciptaan karya adalah satu hal, namun memberikan manfaat melalui karya tersebut adalah hal lainnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, produk-produk inovatif nan solutif hasil buah pikir anak bangsa semakin muncul ke permukaan industri dan terus meroket. Bersamaan dengan momentum ini, BlackInnovation kembali terselenggara di tahun ini, dan, tidak terasa, penutupan pendaftarannya tinggal menghitung hari.

Setelah melakukan meetup roadshow ke Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Bandung, semakin terlihat jelas antusiasme dari kreator-kreator Indonesia dalam membuat karya inovasi yang memberi nilai lebih kepada masyarakat, seperti tagline yang diusung BlackInnovation 2016 “Convert Your Ideas Into Values.”

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tahun ini adalah tahun pertama BlackInnovation dibuka untuk dua bidang, desain produk dan Internet of Things.

Untuk kategori ide inovasi desain produk, para peserta BlackInnovation 2016 ditantang untuk mengembangkan produk-produk yang bisa memberikan lebih dalam keseharian masyarakat, entah itu pengembangan orisinal yang belum pernah dibuat sebelumnya maupun karya modifikasi.

Selain itu, ada pula pendaftaran ide inovasi bidang Internet of Things, yakni bidang inovasi yang membuka kesempatan bagi inovator untuk menciptakan produk yang mengintegrasikan konektivitas internet dengan benda-benda untuk memudahkan kehidupan manusia.

Mereka yang mengalungi gelar “The Innovator” nantinya berhak mendapatkan total hadiah uang tunai lebih dari 100 juta rupiah, serta hadiah tiket perjalanan ke industri kreatif luar negeri.

Nah, tunggu apa lagi? Kurang dari tiga hari lagi, pendaftaran ide inovasi BlackInnovation 2016 ditutup lho! Ayo, buktikan kalau kamu inovator sejati yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dengan menyandang gelar “The Innovator”! Daftar sekarang juga di sini!

Disclosure: DailySocial adalah media partner BlackInnovation 2016

BlackInnovation Developer Meetup Bandung: Berbagi Ide di Kota Kreatif

Malam itu, Bandung menampakan wujud aslinya; dingin dan sejuk, dua hal yang dipicu oleh hujan deras yang membasahi tanah parahyangan. Meski begitu, ada kehangatan yang hadir di satu sudut kota berjuluk Paris Van Java ini, tepatnya di Eduplex, Dago. Bukan, kehangatan ini bukan disebabkan oleh surabi hangat atau bajigur panas khas Bandung. Kehangatan ini muncul dari sebuah acara bernama BlackInnovation Developer Meetup pada hari Kamis (22/9).

Dibuka pada pukul 19.00 oleh MC, BlackInnovation Developer Meetup malam itu sudah dihadiri puluhan IT developer asal Kota Kembang, yang bergelut di bidang teknologi dengan berbagai peran, seperti pelaku startup dan mahasiswa Teknik Informatika. Para peserta mengikuti acara ini dengan santai, sembari menyeruput kopi atau teh dan menikmati camilan yang telah disediakan.

Sesuai dengan tema “Inspiring People to Innovate and See the Future of IoT”, BlackInnovation Developer Meetup Bandung kali ini menghadirkan pembicara-pembicara yang sudah malang-melintang di antara tiga hal; bidang IoT, dunia inovasi, atau keduanya. CEO DyCode Andri Yadi, pakar IT sekaligus technopreneur Budi Rahardjo, dan CEO Redbuzz Mediatama, Organizing Committee Blackinnovation 2016, Arifin Bong adalah tiga pembicara malam itu dan diskusi panel dibawakan oleh Chief Editor DailySocial Lifestyle Wiku Baskoro selaku moderator.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, meski hujan tak hentinya membasahi Bandung, acara malam itu, khususnya di sesi diskusi panel, berlangsung hangat. Materi-materi yang dikupas habis malam itu berkenaan dengan IoT dan segala manfaatnya, baik untuk hari ini maupun masa depan.

Pembahasan dari BlackInnovation Developer Meetup Bandung memang tidak begitu teknis. Dengan demikian, pembahasan IoT dapat dibawakan dengan lebih ‘ringan’. Bahkan terkadang tidak melulu soal IoT. “Inovasi itu berawal dari mimpi,” ujar Budi Rahardjo membicarakan soal awal proses kreatif dalam IoT, dengan gaya bicara dan pembawaannya yang khas. “Dan, mimpi itu gratis lho!” lanjutnya.

Menyambung apa yang disampaikan Budi, Andri Yadi punya pandangan juga mengenai tips berinovasi dalam aspek IoT.

“Seharusnya, inovasi itu berawal dari keresahan diri sendiri,” kata Andri. “Karena itu, saya percaya kalau orang yang banyak masalah, harusnya punya banyak ide untuk berinovasi.”

Dari keresahan itu, pihak Blackxperience.com sangat berharap bahwa BlackInnovation Developer Meetup dapat memicu rekan-rekan IT developer bisa berinovasi dan punya manfaat bagi masyarakat lewat inovasinya, dengan mendaftar ke blackinnovation.blackxperience.com.

“Kenapa BlackInnovation kali ini dibuka untuk dua bidang? Karena saya percaya bahwa di masa depan, desain produk dan Internet of Things itu perlu terkoneksi di masa depan,” ucap Arifin Bong.


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlackInnovation 2016

Dengan Kategori Inovasi Baru, BlackInnovation 2016 Ajak Kreator Indonesia Berkontribusi dalam Kehidupan Masyarakat

Blackxperience kembali menyelenggarakan kompetisi inovasi dan kreativitas bernama BlackInnovation 2016. Tak hanya produk inovasi desain produk, BlackInnovation 2016 ini membuka kesempatan bagi para kreator untuk berinovasi untuk produk Internet of Things (IoT).

Bertemakan “Convert your Ideas into Values”, para kreator kini diminta untuk mendaftarkan kategori inovasi di bidang desain produk dan digital kreatif. “Kompetisi inovasi BlackInnovation 2016 merupakan bentuk inisiatif berkelanjutan untuk mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat. Blackxperience membuka ruang berkreasi anak bangsa yang pada dasarnya kaya akan pemikiran ide inovasi untuk Indonesia,” jelas Dhirgantara mewakili Blackxperience.

Pendaftaran BlackInnovation 2016 telah dibuka sejak Agustus 2016 hingga November 2016, dan akan melewati screening oleh penjurian internal, presentasi, mentoring, dan penjurian pada bulan November 2016 yang dilakukan secara independen oleh tujuh juri pengamat dan praktisi inovasi, antara lain Danny Oei Wirianto (CMO GDP Venture), M. Yukka Harlanda (CEO Brodo), Achmad Fadillah (Desainer Produk), Aulia Faqih (CEO & Founder dirakit.com), Svasti Manggalia (Owner Svas Living), Rama Raditya (CEO Qlue), dan Budi Suwarna (Head of Kompas MUDA).

Sebanyak 30 peserta terbaik akan melakukan presentasi penjurian di akhir November 2016, dan tersaring 15 peserta terbaik akan melanjutkan tahapan penjurian dan mentoring melalui pembuatan dari ide inovasi ke contoh produk dan presentasi 15 besar peserta tersebut di depan para juri.

BlackInnovation 2016 menyiapkan hadiah bagi mereka yang berhasil meraih gelar “The Innovator”, yakni total hadiah senilai lebih dari 100 juta Rupiah dan paket perjalanan Innovation Journey ke industri kreatif di luar negeri.

“Kehadiran kami di berbagai kampus tersebut untuk memberikan motivasi berinovasi bagi civitas akademi yang pada dasarnya memiliki energi gagasan yang cukup besar. Blackxperience akan berbagi pengalaman dan berdiskusi terkait ide inovasi yang dapat dikembangkan untuk kehidupan masyarakat di Indonesia. Di kampus yang dikunjungi, BlackInnovation 2016 juga akan membuka pendaftaran bagi calon peserta yang ingin mendaftarkan ide gagasan inovasinya,” jelas Dhirgantara.

Kompetisi Kreativitas dan Inovasi Terbesar di Indonesia BlackInnovation 2016 Sudah Dimulai

Kemampuan anak-anak muda Indonesia untuk urusan daya cipta rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saja, industri kreatif tumbuh sebesar 7% per tahun. Tak cukup dalam proses penciptaan, kreasi anak bangsa ini seringkali inovatif dan ‘mendobrak’ di masyarakat. Namun, apakah inovasi itu berdaya guna bagi hidup manusia?

Inilah ide awal terselenggaranya BlackInnovation 2016. Mengambil tema “Convert your ideas into Values”, BIackInnovation 2016 mengajak para kreator dan inovator Tanah Air untuk merealisasikan ide inovasi yang bernilai bagi kehidupan masyarakat sehari-hari; tak hanya produk yang bersifat nyata dan bisa disentuh wujudnya, para inovator kini juga bisa menciptakan karya digital.

Ya, acara tahunan gelaran Blackexperience.com ini sekarang membuka ruang apresiasi terhadap kreasi inovatif di bidang desain produk dan Internet of Things (IoT).

Dalam aspek desain produk, para peserta BlackInnovation 2016 diharapkan bisa mengembangkan benda yang dapat bernilai lebih untuk kegiatan sehari-hari, baik itu pengembangan yang autentik belum pernah dibuat sebelumnya maupun karya modifikasi. Sedangkan untuk bidang IoT, inovasi yang diinginkan adalah pengembangan yang memanfaatkan konektivitas internet untuk memudahkan kehidupan manusia.

BlackInnovation 2016 telah menyediakan total hadiah uang tunai lebih dari 100 juta rupiah bagi mereka yang berhasil mendapat gelar “The Innovator”. Tak hanya itu, BlackInnovation 2016 juga akan mengajak “The Innovator” untuk mengikuti Innovation Journey, sebuah perjalanan seru ke industri kreatif di luar negeri.

Seperti yang diketahui, sampai saat ini, BlackInnovation adalah ajang kompetisi inovasi terbesar di Indonesia, yang sangat sayang untuk dilewatkan para pekarya Tanah Air.

Jadi, jangan sampai kamu menyesal karena ide brilianmu hanya tertuang di atas kertas! Wujudkan sekarang di BlackInnovation 2016! Pendaftaran dibuka dari 16 Agustus 2016 hingga 12 November 2016. Info lengkap, klik di sini!

Jadilah inovator sesungguhnya lewat ide inovasi yang bermanfaat bagi manusia!


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlackInnovation 2016

Suksesi Sektor Pertanian Indonesia dengan Teknologi

Inisiatif yang berkontribusi untuk meningkatkan sektor pertanian di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi dirasa menjadi hal yang sangat krusial saat ini. Baik pemerintah maupun swasta sudah selayaknya memulai memikirkan bagaimana meningkatkan efektivitas dan potensi petani lokal dengan pendekatan modern, yakni dengan teknologi.

Hal ini penting, karena kendati diversifikasi ekonomi dan urbanisasi telah memberikan dampak ke sektor pertanian beberapa tahun terakhir, namun statistik di lapangan menyatakan bahwa pertanian masih menjadi mata pencaharian bagi mayoritas rumah tangga di Indonesia.

Sektor modern seperti e-commerce begitu bertumbuh pesat, menyasar 90 juta pengguna internet konsumtif yang sangat cepat beradaptasi dengan dinamika yang ada. Namun pembaruan sektor tradisional dirasa sangat penting untuk dijadikan prioritas, karena selain Indonesia memiliki kekuatan di sektor tersebut, dalam hal ini pertanian, berupa sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).

Idealnya jika sektor baru seperti e-commerce saja bisa tumbuh dan diperkirakan mencapai nilai $130 miliar per 2020 mendatang, sektor agro yang memiliki komoditas lebih besar harus bisa didorong untuk memberikan sesuatu yang lebih.

Mengemas sektor tradisional dengan cara modern

Inisiatif untuk membangun platform pendorong bisnis pertanian menjadi salah satu program jangka panjang Presiden RI Joko Widodo. Salah satunya melalui inisiatif berbentuk aksi dan sinergi dalam sebuah proyek berbasis e-commerce di Brebes Jawa Tengah bulan April lalu. Sebuah layanan yang ingin menjembatani hasil panen dengan konsumen melalui pendekatan digital. Sama dengan komputerisasi di berbagai lini bidang, transparansi akan menjadi sebuah keuntungan ketika sebuah proses dijalankan secara algoritmik.

Melalui sistem online Presiden percaya bahwa transparansi akan memberikan hasil lebih kepada petani lokal. Dengan demikian akan mencegah spekulasi harga pangan yang sengaja diombang-ambingkan pihak tertentu, sehingga membuat hasil tani lokal justru kian tergerus. Proyek yang dikerjakan oleh beberapa startup agro, seperti Petani, LimaKilo, Pantau Harga dan TaniHub ini juga berusaha memberikan edukasi dan informasi seputar teknik bercocok tanam dan komoditas harga secara real-time.

Memanfaatkan keuntungan teknologi terbarukan

Biogas merupakan salah satu yang sedang digalakkan untuk menunjang sektor pertanian. Sebagai upaya untuk terus memutarkan hasil ataupun limbah pertanian, pemanfaatan teknologi terbarukan, khususnya di daerah dinilai mampu meningkatkan taraf hidup orang banyak. Biogas memiliki potensi yang signifikan. Dengan bahan baku sisa makanan ternak, kotoran hewan ternak, limbah pertanian dan sisa tanaman dapat dikonversi untuk penghasil listrik dan energi panas.

Beberapa waktu lalu proyek ini juga diimplementasikan di sebuah desa bersama Kalisari. Konversi tersebut berhasil memberikan keuntungan besar dari masyarakat, terlebih jika akses listrik yang sulit terjamah menjadikan BUMN seperti PLN sulit untuk menembus. Solusi inovatif terbukti menjadi penengah atas isu yang terjadi. Polusi pun juga berkurang, yang tadinya kotoran dibuang dan mencemari lingkungan, kini terkonversi menjadi sumber energi bermanfaat.

Berbagai komponen harus membentuk sebuah sinergi

Sebuah kemitraan pertanian keberlanjutan juga sedang digodok oleh Asosiasi Ekonomi Indonesia dan KADIN, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan bagi petani lokal. Pemerintah pun juga ingin mendorong penggunaan metode modern lainnya untuk meningkatkan taraf hidup petani kecil di daerah. Skema kemitraan pertanian berkelanjutan berusaha mencapai tujuan untuk mengoptimalkan teknik produksi dan memecahkan masalah seperti akses kepada bibit unggul dan pupuk.

Inisiatif lain dalam bentuk pinjaman (KUR – Kredit Usaha Rakyat) juga menjadi prioritas pemerintah untuk memberikan “amunisi” kepada petani kecil. Di sisi lain inovator lokal juga menyajikan banyak opsi untuk memfasilitasi, salah satunya iGrow. Menggunakan model online marketplace, skema yang disajikan ialah menghubungkan antara investor dengan petani. Permodalan yang diberikan akan digunakan sebagai model petani menghasilkan hasil panen unggulan.

Idealnya sektor pertanian harus makin maju. Menguasai 35 persen total angkatan kerja, dan kontribusinya 13,6 persen terhadap PDB nasional, sektor ini wajib mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak, khususnya inovator.

Empat Pertanyaan Untuk Menghasilkan Ide Inovatif

Steve Jobs/Shutterstock

Steve Jobs, Elon Musk, dan Richard Branson, adalah nama-nama orang brilian yang seakan tidak pernah kehabisan ide cemerlang, model bisnis atau desain produk baru yang selalu menyita perhatian publik. Inovasi bagaikan sarapan bagi orang-orang ini, sesuatu yang terlihat lazim dan rutin.

Continue reading Empat Pertanyaan Untuk Menghasilkan Ide Inovatif

5 Gadget Paling Aneh dari CES 2015

Ajang teknologi tahunan Consumer Electronics Show (CES) yang bertempat di kota Las Vegas merupakan salah satu ajang pameran produk-produk teknologi terbesar di dunia. Di sana Anda akan menemukan berbagai inovasi teknologi, mulai dari yang amat canggih hingga yang sedikit nyeleneh. Continue reading 5 Gadget Paling Aneh dari CES 2015

Indosat Hadirkan Salah Satu Inovasi Digital Terbesar di Asia Tenggara

Di sela-sela acara Ideabox Demo Day, Indosat memperkenalkan program inovasi digitalnya yang mencoba merambah berbagai lini produk. Indosat menyadari bahwa mereka tak bakal terus-terusan bergantung di bisnis telekomunikasi tradisional. Dari unit internalnya Dunia Digital hingga kompetisi ide dan produk investasi, perusahaan seluler terbesar ketiga di Indonesia ini berusaha untuk tetap relevan di era Internet.

Continue reading Indosat Hadirkan Salah Satu Inovasi Digital Terbesar di Asia Tenggara

Lima Tahun Android dan Bagaimana Masa Depannya Lima Tahun Lagi?

Android resmi berumur lima tahun sejak pertama kali diluncurkannya T-Mobile G1 — yang menandai hadirnya “Google Phone” di muka bumi. Lima tahun kemudian, Android menguasai pasar smartphone dunia dengan persentase yang mencengangkan, di mana hampir 80% smartphone yang digunakan saat ini menggunakan sistem operasi yang dipioniri oleh Andy Rubin. Dalam skala yang lebih kecil, Android bisa dibilang sudah mulai mendominasi di Indonesia dengan gempuran smartphone berharga terjangkau yang dikomandani oleh Samsung dan sejumlah merk lokal berproduk OEM Cina.

Continue reading Lima Tahun Android dan Bagaimana Masa Depannya Lima Tahun Lagi?

Bagaimana Universitas Memicu Inovasi (Bagian 1) – Antusiasme

Catatan Editorial: Artikel ini adalah bagian pertama dari artikel Guest Post yang ditulis oleh Sigit Purnomo, Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), tentang pengalamannya mendapatkan fellowship di Baylor University, Texas – Amerika Serikat.

Tulisan saya di DS sebelumnya menyatakan bahwa antusiasme, idealisme dan kultur adalah tiga hal yang menurut saya sekarang sangat penting bagi universitas di Indonesia untuk picu inovasi. Tulisan ini akan mencoba memberikan contoh nyata dari apa yang dilakukan oleh Baylor University dalam memicu inovasi yang muaranya adalah untuk membangun entrepreneurship/technopreneurship culture di universitas. Saya akan membagi tulisan ini menjadi 3 bagian yaitu Antusiasme, Idealisme, dan Kultur. Harapan saya, tulisan ini akan lebih memperjelas bagaimana universitas di Indonesia kelak dapat melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik untuk memicu inovasi di lingkungan kampus.

Continue reading Bagaimana Universitas Memicu Inovasi (Bagian 1) – Antusiasme