Lalamove Agendakan Ekspansi di Pulau Jawa, Bidik Penambahan Kurir 10 Kali Lipat

Platform layanan on-demand Lalamove membidik penambahan jumlah kurir hingga sepuluh kali lipat di 2022 untuk mendukung rencana ekspansinya ke kota-kota besar di Indonesia. Sebagai permulaan, Lalamove memperluas cakupan pengiriman instan ke Bandung Raya.

Menurut City Director Lalamove Indonesia Andi M. Rizki, Bandung dipilih sebagai kota ekspansi selanjutnya setelah Jabodetabek karena memiliki populasi dan potensi pertumbuhan UMKM yang besar. Untuk langkah awal, perusahaan mengoperasikan 5 ribu pengemudi di Bandung, baik untuk armada roda dua maupun roda empat.

“Bandung berperan penting sebagai langkah permulaan ekspansi kami. Kami ingin membantu pasar UMKM untuk mengembangkan pemasaran produk tanpa memikirkan pengiriman. Untuk itu, kami menargetkan dapat menjangkau kurang lebih sebesar 30% pasar UMKM yang ada di sana,” ujar Andi dalam keterangan resminya.

Dihubungi DailySocial secara terpisah, Andi menambahkan bahwa pihaknya akan melanjutkan ekspansi ke kota-kota besar di Pulau Jawa. Salah satu fokus utama ekspansinya adalah wilayah yang memiliki potensi UMKM besar. Dalam jangka panjang, perusahaan menargetkan layanan pengiriman on-demand Lalamove dapat tersedia di seluruh kota di Indonesia.

“Kami terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan para pengguna kami dengan variasi armada dan kecepatan pengiriman. Untuk mengakomodasi rencana ini, kami akan menambah [jumlah kurir] hingga sepuluh kali lipat menjelang 2022,” ujarnya kepada DailySocial.

Sekadar informasi, Lalamove merupakan startup logistik asal Hong Kong yang melayani one stop solution untuk pengiriman instan on-demand dengan berbagai pilihan armada, mulai dari motor, mobil MPV, hingga mobil pick up. Berdasarkan data Crunchbase, Lalamove telah mengantongi gelar unicorn dengan valuasi sebesar $2,5 miliar.

Lalamove beroperasi di lebih dari 20 kota di seluruh Asia, Amerika Latin, dan Amerika Serikat dengan total pengguna dan pengemudi masing-masing mencapai 7 juta dan 700 ribu kurir.

Di Indonesia, Lalamove baru beroperasi sejak 2018 dan kini telah memiliki 80 ribu pengemudi, 5 ribu mitra bisnis, dan mengantongi 400 ribu pesanan pengiriman setiap bulannya. Kategori bisnisnya beragam mulai dari F&B, wholesale, hingga moving service.

Tak hanya segmen individual, Lalamove juga menyediakan pengiriman instan ke segmen B2B yang menurutnya memberikan kontribusi sedikit lebih besar ke bisnisnya di Indonesia.

Untuk memperkuat layanannya, Lalamove menawarkan fitur multiple stop atau pengiriman ke beberapa tujuan langsung (maksimal 19 alamat) dalam satu transaksi. Selain itu, pengguna juga dapat melakukan penjadwalan pengiriman hingga 30 hari sebelumnya.

Di Indonesia sendiri, Lalamove bersaing ketat dengan berbagai platform logistik on-demand. Dimulai dari superapp seperti Gojek dan Grab, hingga pemain lain seperti Anteraja dan Paxel.

Perkuat posisi di pasar logistik on-demand

Lebih lanjut, Lalamove menyebutkan bahwa rencana ekspansi ini juga sejalan dengan meningkatnya tren pengiriman barang secara instan, terutama di situasi pandemi Covid-19. Perusahaan mencatat transaksi pengirimannya naik hingga sepuluh kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu.

Menurut Andi, pandemi tak hanya mengubah perilaku berbelanja masyarakat yang mulai beralih ke online, tetapi juga membuat ekspektasi terhadap kecepatan pengiriman semakin besar.

Ekspansi ini juga menjadi strategi Lalamove untuk memperkuat posisinya di pasar pengiriman instan. Artinya, perusahaan ingin mendorong penggunaan layanannya tak hanya untuk pengiriman belanja online, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari belanja sayur, obat, hingga kebutuhan holistik untuk ekosistem delivery berskala besar.

“Dengan penambahan armada, kami optimistis melakukan ekspansi. Kami melihat tren permintaan industri logistik meningkat tajam di 2020 dan kami prediksi momentum ini terus berlanjut,” tambahnya.

Application Information Will Show Up Here

Paxel Segera Rambah Layanan Pengiriman Instan dan Ekspansi ke Sumatra

Permintaan logistik yang melonjak sepanjang pandemi mendorong Paxel berinovasi dengan merilis dua layanan terbaru dan perlebar kehadiran hingga Sumatra dalam waktu dekat. Kota Medan akan menjadi persinggahan pertama yang akan dimasuki perusahaan pada awal bulan depan.

Dalam keterangan resmi, Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita mengatakan, ekspansi ke Sumatera dalam rangka menjawab permintaan para pelanggan. Terlebih, di sana pertumbuhan ekonomi UMKM meningkat hingga 60% sejak akhir tahun lalu. Diperkirakan pada bulan depan yang bertepatan dengan bulan ramadan volume kirim akan mengalami peningkatan setidaknya 30% dibandingkan tahun lalu.

“Kebiasaan saling berkirim barang, khususnya hampers dan makanan sebagai pengganti silaturahmi tatap muka akan semakin lazim dan sering dilakukan di bulan puasa pandemi tahun ini. Tentunya kami ingin ada lebih banyak lagi UMKM di Indonesia yang bisa meraup pendapatan lebih banyak dengan pengiriman same day dan ongkir flat Paxel yang terjangkau,” ucap Zaldi, Selasa (30/3).

Terkait inovasi layanan baru, lanjutnya, perusahaan kini memperlebar hingga layanan cold chain last mile dan instant delivery. Sejak akhir tahun lalu, Paxel telah mulai uji coba pengiriman same day untuk es krim, berkat kerja sama dengan produsen es krim. Layanan cold chain tersebut kini siap menambah jangkauan pengiriman hingga ke Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi.

Layanan serupa sebelumnya juga dirilis oleh Crewdible, yang menghadirkan opsi pergudangan cold storage dengan fasilitas khusus seperti chest freezer, chiller, hingga cold storage room. Permintaan dari pelaku UKM, khususnya di bidang F&B mendorong para pemain logistik untuk memberikan alternatif warehousing yang sesuai, sehingga proses pengiriman bakal relatif lebih cepat.

Sementara itu, untuk layanan pengiriman instan akan segera dirilis dalam waktu dekat. Dengan kata lain, Paxel akan bersaing secara langsung dengan Grab dan Gojek. Zaldy menuturkan, servis ini diyakini tidak hanya akan melengkapi layanan Paxel lainnya, tetapi juga dapat menjadikan Paxel sebagai suatu ekosistem yang adaptif dan solutif bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Layanan pengiriman cepat memang terus mengalami peningkatan traksi. Mengacu laporan The 2nd Series Industry Roundtable: Logistics Industry Perspective yang dirilis MarkPlus Inc pada Oktober 2020, frekuensi jasa kurir meningkat pesat selama masa pandemi. Peningkatan ini dipicu oleh sejumlah faktor utama antara lain kegiatan belanja online, harga, dan waktu pengiriman.

Selain itu, layanan same day delivery diekspektasi bakal meningkat lebih pesat penggunaannya pasca-pandemi (67,2%) dibandingkan layanan pengiriman regular (78,7%) meski porsinya masih lebih besar. Adapun riset ini diikuti oleh sebanyak 122 responden dari wilayah Jabodetabek (59,8%) dan non-Jabodetabek (40,2%).

[Baca juga: Tren Same Day Delivery Diprediksi Meningkat, Persaingan Jasa Logistik Semakin Ketat]

Sepanjang tahun lalu, Paxel telah membuka jangkauan baru di enam kota area Jawa, yaitu Cikarang, Cirebon, Jember, Kediri, Madiun, dan Sidoarjo. Adapun pada Q1 2021, diklaim kenaikan jumlah pengguna aktif UMKM pada jangkauan baru melonjak hingga 40%-50% per bulan, ada lebih dari 1,7 juta pengguna yang mengirimkan sekitar 4,1 juta paket same day delivery.

“Di awal tahun ini, volume kirim pun naik hingga 86%. Hal ini menjadi indikasi kebangkitan ekonomi UMKM, yang sekaligus mendorong kami untuk secepatnya memberikan peluang yang sama bagi pelaku UMKM di Sumatra.”

Melalui servis Same Day Delivery, PaxelMarket, dan PaxelBig untuk paket berat s/d 20 Kg, Paxel telah membantu mempercepat perputaran uang banyak pelaku UMKM di Jawa, Bali, dan Makassar.

Application Information Will Show Up Here

Bukalapak dan Grab Kolaborasi Hadirkan Pengiriman Instan “Rush Delivery”

Bukalapak bekerja sama secara eksklusif dengan Grab menghadirkan layanan pengiriman instan Rush Delivery, menjamin barang sampai di tangan konsumen dalam kurun waktu dua jam. Layanan ini sudah bisa dipilih di kolom jasa pengiriman di laman pembelian. Setelah itu pelapak akan langsung memproses transaksi dan mengirim dengan Grab.

Pengguna Bukalapak dapat memanfaatkan layanan ini hingga jam 12 malam, sehingga tidak perlu khawatir saat membeli barang mendesak pada waktu tersebut. Diklaim layanan ini belum ada di marketplace manapun, lebih cepat dari layanan instan lainnya.

“Kami bekerja sama dengan Grab meluncurkan layanan Rush Delivery untuk membantu pelanggan mendapatkan kebutuhannya dengan cepat, praktis, dan aman. Harapannya ini semakin memudahkan pengguna dalam mendapatkan kebutuhan apapun hingga kebutuhan yang mendesak sekalipun,” ucap Logistic Lead Bukalapak Gahayu Handari dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, tidak hanya menjadi solusi bagi pelanggan yang memiliki kebutuhan mendesak, bisa juga solusi untuk pelapak yang menjual barang dengan pengiriman cepat. Misalnya mengirim bunga atau makanan segar yang mesti tetap terjaga kualitasnya.

Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar menuturkan kerja sama ini merupakan langkah besar Grab melalui GrabExpress dengan Bukalapak. Sejalan dengan visi Grab sebagai everyday super app.

“Layanan Rush Delivery ini kami memanfaatkan teknologi dan menggabungkan kecepatan, kemudahan, serta keamanan yang dimiliki dalam satu aplikasi. Kami harap kerja sama eksklusif ini dapat meningkatkan pertumbuhan UKM di Indonesia,” ujarnya.

Layanan GrabExpress sebelumnya baru mengakomodasi pengiriman instan maksimal 3 jam. Sedangkan untuk pengiriman di hari yang sama maksimal 6-8 jam sejak pesanan dikirim.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here