Investasi Reksa Dana: Pengertian, Cara Kerja, dan Tips untuk Pemula

Tahun 2022 sudah masuk bulan keempat, bagaimana hasil tabunganmu sejauh ini? Kalau kamu masih kesulitan untuk menabung, sepertinya investasi dengan reksa dana bisa kamu coba. Keuntungan dari investasi reksa dana bisa jadi motivasimu untuk rajin menabung.

Terlebih, dengan reksa dana, kamu bisa mendapat keuntungan yang lebih baik daripada menaruh deposito di bank. Ingin tahu cara kerjanya? Simak terus informasi berikut ini.

Pengertian Reksa Dana

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 27, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana bagi masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi.

Gampangnya, reksa dana adalah urun dana masyarakat untuk membeli portfolio efek yang cenderung mahal. Reksa dana memang menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin investasi tetapi masih memiliki modal dan pengetahuan terbatas.

Contoh efek dalam reksa dana adalah deposito, obligasi, saham, hingga campuran dari beberapa efek. Reksa dana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi pemula karena minimnya risiko dan jaminan return yang cenderung stabil.

Cara Kerja Reksa Dana

Secara umum, alur kerja reksa dana sangat sederhana yaitu sebagai berikut.

  1. Masyarakat pemodal membeli unit penyertaan (UP) reksa dana.
  2. Manajer investasi menginvestasikan kumpulan dana yang sudah dibeli investor ke jenis reksa dana yang sudah dipilih.
  3. Manajer investasi memantau pasar sekaligus membuat laporan secara berkala dalam Fund Fact Sheet (FFS).
  4. Investor dapat mencairkan dana sesuai keinginan maksimal 7 hari bursa.

Keamanan Transaksi

Kamu tak perlu khawatir dengan skema reksa dana di mana pihak ketiga yang harus mengelola danamu. Ini karena reksa dana memang merupakan produk investasi resmi yang diawasi pelaksanaannya oleh Otoritas Jasa Kesehatan (OJK).

Mulai dari aturan produk reksa dana sendiri hingga pihak-pihak yang mengelola dana investasi seperti manajer investasi dan bank kustodian. Nah, sebelum menyediakan jasa, pihak-pihak tersebut harus memiliki izin resmi dari OJK terlebih dahulu.

Makanya, untuk memastikan kredibilitas pihak ketiga, pastikan manajer investasi yang akan kamu pilih telah terdaftar di OJK agar kamu terhindar dari penipuan.

Keuntungan Reksa Dana

  1. Biaya terjangkau. Kamu bisa memulai investasi reksa dana mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 100.000.
  2. Diversifikasi investasi. Reksa dana memiliki banyak jenis, kamu bisa memilihnya sesuai tujuan dan profil risiko yang telah kamu buat. Mengingat biaya yang terjangkau, kamu bisa mengalokasikan investasimu ke berbagai jenis reksa dana tersebut.
  3. Dikelola oleh profesional. Kamu tak perlu khawatir jika tak bisa memantau potensi pasar karena hal tersebut adalah tugas manajer investasi. Selain itu, manajer investasi juga bertugas melaporkan kinerja portfolio secara berkala dalam FFS.
  4. Adanya laporan berkala terhadap kinerja portfolio mengindikasikan model reksa dana yang transparan. Kinerja reksa dana juga rutin diinformasikan di media setiap harinya.
  5. Proses pendaftaran dan pencarian mudah. Kamu cukup menyiapkan KTP atau NPWP untuk mendaftar dan mulai investasi. Selain itu, proses pencairan dana juga sangat mudah. Tinggal menghubungi manajer investasi kemudian tunggu uangmu di rekening.

Tips Investasi untuk Pemula

Setelah mengetahui keuntungan reksa dana, pastikan kamu belajar cara investasi yang benar. Selain itu, sebelum memulai investasi, pastikan kamu juga melakukan riset menyeluruh untuk memilih produk reksa dana terbaik.

Ada reksa dana dari bermacam bank seperti Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BSI, dan sejenisnya bagi investor yang memiliki profil konservatif. Sebaliknya, kalau kamu lebih ingin lebih mandiri menentukan produk dan profil risikomu, kamu bisa menggunakan marketplace reksa dana seperti Bibit, Bareksa, Tanamduit, dan Ajaib.

Nah, kami punya tips bagi pemula untuk memulai investasi dengan reksa dana.

  1. Tentukan tujuan. Bisa jangka pendek maupun jangka panjang. Kamu bisa menyatakan tujuan investasi dengan memasukkan unsur “berapa nominalnya”, “berapa lama”, dan “untuk apa”.
  2. Tentukan profil risiko. Secara umum, ada tiga jenis profil risiko investor yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Konservatif tidak suka risiko yang besar sehingga ia bersedia menerima return kecil tetapi tetap stabil dan minim risiko. Moderat bersedia menerjang fluktuasi jangka pendek dan menginginkan keuntungan yang lumayan. Agresif adalah yang berani mengambil risiko tinggi tetapi juga menginginkan return yang sepadan.
  3. Pilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko. Jenis reksa dana yang tepat akan membantumu meraih tujuan sesuai dengan perencanaan.
  4. Lakukan riset terhadap produk reksa dana terbaik dengan melihat prospektus. Selalu baca prospektus untuk melihat kinerja reksa dana. Analisis juga FFS reksa dana untuk melihat rekam jejaknya di masa lalu.
  5. Pilih manajer investasi. Paling utama, pastikan manajer investasi sudah terdaftar di OJK. Lalu pastikan bagaimana kinerjanya di masa lalu selama mengelola dana investasi.
  6. Rutin investasi. Tak perlu banyak-banyak, asal kamu rutin melakukan investasi karena yang “sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit”.

Demikian bahasan singkat hari ini tentang investasi reksa dana. Sebelum mulai investasi, pastikan kamu telah membekali diri dengan informasi dasar mengenai reksa dana, misalnya tentang jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat!

Sumber gambar header: Freepik

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Gotrade Secures 222 Billion Rupiah Series A Funding, Boosting Local Penetration in Southeast Asia

The investment app developer Gotrade announced funding of $15.5 million or more than 222 billion Rupiah. The series A round was led by Velocity Capital Fintech Ventures. To date, the company has raised a total fund of $22.5 million or equivalent to 322 billion Rupiah.

This round was attended by investors from various countries, such as Mitsubishi UFJ Financial Group [Japan], BeeNext [Singapore], Kibo Ventures [Spain], Picus Capital [Germany], as well as previous investors including LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptors [USA].

The last $7 million round led by LocalGlobe took place in 2021. The funds were received after the application launched and can be used by invitation only, generating 20% ​​weekly growth.

In its first year, the company claims to have grown organically and managed to gathered more than 500,000 users from 140 countries with total transactions reaching $400 million through 5 million trades.

Founded in 2019 by Rohit Mulani, Norman Wanto, and David Grant in Singapore, Gotrade offers the convenience of trading stocks from the United States stock exchange. This app allows users to buy shares on the NYSE and current shares on the NASDAQ starting at $1.

In its operation, the company does not charge a commission on their trades. However, the company admitted that it didn’t adopt collaborative practices by monetizing order flow payments. Gotrade earns income by charging 0.50% to 1.20% in FX fees (depend on currency) when users select local currency deposits which are then converted to US dollars to get started.

Apart from that, Gotrade also has a new subscription-based initiative called Gotrade Black with premium features such as candlestick charts, analyst ratings, target prices and risk measurement for $2 per month. On its official website, it is explained that this recommendation was made by professional stock analysts from Goldman, JP Morgan, and many other world-class investment firms/institutions.

Also, part of the capital raised will be used to develop the 40-person team and launch versions of the product in various markets, starting with Southeast Asia.

The Co-founder and CEO, Rohit Mulani revealed that investing in Southeast Asia is still broken. There are more than 600 million people unable to access quality investment products at reasonable prices. He said, most of them are still subject to funds with expense ratios exceeding 5%, savings products such as gold with a 3% spread and many hidden costs across their portfolios.

“We believe we should invest more fairly, and users don’t have to resort to predatory fees,” he said.

Gotrade Indonesia

Recenly before this funding was announced, the company had just launched a special product for the Indonesian people under the name Gotrade Indonesia in collaboration with Valbury Asia Futures (Valbury) as a local partner. All trades carried out on Gotrade Indonesia are carried out under a contract between the user and Valbury. Furthermore, Gotrade products that target the global market will be referred to as Gotrade Global.

Along with the launch of Gotrade Indonesia, the company also announced Andrew Haryono, the Valbury Group’s owner, as a co-founder of the company. Valbury Group is a financial conglomerate in Indonesia that has securities, derivatives and capital management products.

“Andrew has been involved since the start of the business in 2019 and has been quite essentioal in helping us achieve our success so far. With Valbury and the launch of Gotrade Indonesia, we were able to take our partnership to a new level and everyone felt it was time to recognize him for the important role he has played in the company’s past and the role he will continue to play in the company’s future,” Rohit said.

Apart from Gotrade, several investment applications in Indonesia that have also raised funds over the past year include Pluang, Pintu, Bibit and Ajaib.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gotrade Raih Pendanaan Seri A 222 Miliar Rupiah, Tingkatkan Penetrasi Pasar di Asia Tenggara

Pengembang aplikasi investasi Gotrade mengumumkan perolehan pendanaan senilai $15,5 juta atau lebih dari 222 miliar Rupiah. Putaran seri A tersebut dipimpin Velocity Capital Fintech Ventures. Hingga saat ini, total pendanaan yang berhasil diraih perusahaan mencapai $22,5 juta atau setara 322 miliar Rupiah.

Putaran kali ini diikuti oleh investor dari berbagai negara, seperti Mitsubishi UFJ Financial Groug [Jepang], BeeNext [Singapura], Kibo Ventures [Spanyol], Picus Capital [Jerman], serta investor sebelumnya termasuk LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptor [US].

Putaran pendanaan terakhir senilai $7 juta dipimpin oleh LocalGlobe terjadi pada tahun 2021. Pendanaan tersebut diterima setelah Gotrade diluncurkan dan hanya bisa digunakan melalui undangan (by invitation only), menghasilkan 20% pertumbuhan dari minggu ke minggu.

Di tahun pertamanya, perusahaan mengaku telah bertumbuh secara organik dan berhasil mengumpulkan lebih dari 500.000 pengguna dari 140 negara dengan total transaksi mencapai $400 juta melalui 5 juta trade.

Didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant di Singapura, Gotrade hadir menawarkan kemudahan untuk melakukan trading saham dari bursa Amerika Serikat. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membeli saham pecahan di NYSE dan saham yang diperdagangkan di NASDAQ mulai dari $1.

Dalam beroperasi, perusahaan tidak membebankan biaya komisi pada trade mereka. Namun, timnya mengaku tidak mengadopsi praktik kolaboratif dengan memonetisasi pembayaran order flow. Gotrade mendapatkan pemasukan dengan membebankan 0,50% hingga 1,20% dalam biaya FX (tergantung mata uang) ketika pengguna memilih deposit mata uang lokal yang kemudian dikonversikan menjadi dolar AS untuk diperdagangkan.

Selain itu, Gotrade juga memiliki inisiatif baru berbasis subscription yang disebut Gotrade Black dengan fitur premium seperti grafik candlestick, peringkat analis, harga target, dan pengukuran risiko sebesar $2 per bulan. Dalam laman resminya, dijelaskan bahwa rekomendasi ini dibuat oleh analis saham profesional dari Goldman, JP Morgan, dan masih banyak lagi firma/lembaga investasi kelas dunia.

Sebagian dari modal yang diterima juga akan digunakan untuk mengembangkan timnya yang terdiri dari 40 orang dan meluncurkan versi lokal produknya di berbagai pasar, dimulai dengan Asia Tenggara.

Co-founder dan CEO Rohit Mulani mengungkapkan bahwa investasi di Asia Tenggara masih terbilang bobrok. Terdapat lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Menurutnya, kebanyakan dari mereka masih tunduk pada reksa dana dengan rasio pengeluaran melebihi 5%, produk tabungan seperti emas dengan sebaran 3% dan banyak biaya tersembunyi di seluruh portofolio mereka.

“Kami percaya berinvestasi harusnya lebih adil, dan pengguna seharusnya tidak perlu menanggung biaya yang bersifat predatorial ini,” ujarnya.

Gotrade Indonesia

Beberapa waktu sebelum pendanaan ini diumumkan, perusahaan baru saja meluncurkan produk khusus untuk masyarakat Indonesia dengan nama Gotrade Indonesia menggandeng Valbury Asia Futures (Valbury) sebagai mitra lokal.  Semua perdagangan yang dilakukan di Gotrade Indonesia dilakukan berdasarkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Selanjutnya produk Gotrade yang menyasar pasar global akan disebut sebagai Gotrade Global.

Bersama dengan peluncuran Gotrade Indonesia, perusahaan juga mengumumkan bahwa Andrew Haryono, pemilik Grup Valbury, sebagai salah satu pendiri perusahaan. Valbury Group adalah konglomerasi keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan manajemen modal.

“Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada tahun 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan kami sejauh ini. Bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengenalinya atas peran penting yang dia mainkan di masa lalu perusahaan serta peran yang akan terus dijalaninya di masa depan perusahaan,” kata Rohit.

Selain Gotrade, beberapa aplikasi investasi di Indonesia yang juga telah mengumpulkan dana selama setahun terakhir ini termasuk Pluang, Pintu, Bibit dan Ajaib.

***
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Application Information Will Show Up Here

Cara Membeli Saham Online Untuk Mulai Investasi

Saham adalah salah satu investasi yang cukup populer di tengah masyarakat. Mungkin kamu juga salah satu yang ingin berinvestasi di saham, tetapi masih bingung cara membeli saham yang tepat itu seperti apa.

Tentunya cara membeli saham ini bisa dilakukan siapapun, dengan syarat utama sudah memiliki kartu identitas. Ternyata cara membeli saham ini juga bisa dilakukan secara online.

Yuk, cari tahu cara membeli saham yang tepat agar kamu bisa mulai berinvestasi jangka panjang!

Cara Membeli Saham Online di Bursa Efek Indonesia

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia, sebelum membeli saham kamu perlu menyiapkan dokumen pribadi untuk membuat rekening efek.

  1. KTP atau paspor
  2. NPWP (jika ada)
  3. Halaman depan buku tabungan
  4. Materai Rp6.000 minimal 2 buah.

Setelah itu kamu bisa masuk ke tata cara membeli saham di Bursa Efek Indonesia, pembelian saham ini bisa dilakukan secara online atau langsung ke perusahaan sekuritas yang ada di kota kamu.

Untuk kamu yang ingin melakukan pembelian saham secara online, berikut caranya:

1. Pilih Perusahaan Sekuritas

Setelah menyiapkan dokumen, cara membeli saham secara online adalah kamu harus memilih perusahaan sekuritas yaitu sebuah perusahaan yang akan menjadi perantara perdagangan atau yang disebut sebagai broker. 

Kamu juga tidak perlu khawatir, perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI diawasi dan sudah mendapat izin OJK.

2. Membuka Rekening Efek

Cara membeli saham selanjutnya adalah kamu akan mengisi formulir untuk membuka rekening efek yang nantinya akan berisi rekening transaksi jual beli efek yang dibayar atau diterima secara tunai pada waktu jatuh tempo.

3. Mengisi Rekening Dana Investor

Selain rekening efek, kamu juga akan mengisi rekening dana investor yaitu rekening di bank atas nama kamu sebagai investor yang terpisah dari rekening sekuritas dan biasanya digunakan untuk jual beli saham oleh investor.

4. Melakukan Transaksi

Cara membeli saham yang terakhir adalah melakukan transaksi setelah semua syarat dan pendaftaran kamu isi. Namun, perlu diingat perusahaan sekuritas memiliki biaya tambahan dalam melakukan jual beli saham. Biaya tambahan atau biaya transaksi di setiap perusahaan sekuritas tentu akan berbeda–beda. Umumnya berkisar 0,2-0,3% dari nilai beli saham ditambah PPh 0,1% khusus transaksi jual saham. Biaya tersebut sudah termasuk PPN. Sehingga, kamu bisa memilih perusahaan sekuritas yang memiliki biaya rendah.

Dalam investasi saham, satuan pembelian saham disebut dengan Lot, dan 1 Lot adalah 100 lembar.

Selain membeli saham secara online, kamu juga bisa melakukan pembelian secara langsung dengan mengunjungi kantor perusahaan sekuritas atau ke instansi perbankan. Tata cara membeli saham secara langsung juga akan sama seperti membeli saham online.

Namun, kamu bisa mengunjungi laman resmi perusahan sekuritas tersebut untuk info lebih lanjut terkait cara membeli saham secara langsung.

Beberapa Hal yang Harus diperhatikan Saat Membeli Saham

Setelah mengetahui cara membeli saham, kamu juga bisa mengetahui tentang apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli saham.

1. Menentukan Jenis Saham

Sebelum membeli saham, kamu perlu menentukan jenis saham apa yang akan kamu beli. Ada 9 jenis saham yang ada populer. Untuk kamu yang baru belajar investasi bisa membeli saham tipe blue chip, karena saham ini dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki penghasilan stabil dan sering diburu investor.

2. Tentukan Modal Saham

Saham adalah salah satu investasi yang menggunakan modal tentunya. Nah, kamu bisa menentukan berapa banyak modal yang akan diinvestasikan ke saham, terutama bagi kamu ingin melakukan investasi jangka panjang. Modal saham lebih baik dari uang yang bukan untuk keperluan sehari-hari.

3. Selalu Update Dengan Perusahaan Penyedia Saham

Langkah terakhir yang harus diperhatikan saat membeli saham adalah kamu harus mengetahui informasi berkala perusahaan penyedia saham, karena apabila keuangan perusahaan tersebut tidak stabil, portofolio saham juga akan menjadi rendah. 

Kamu juga perlu update dengan banyak perusahaan penyedia saham karena semakin banyak jenis saham yang kamu miliki, kesempatan untung juga semakin besar.

Nah, itu tadi cara membeli saham secara online. Sekarang kamu bisa langsung berinvestasi di saham dengan tepat.

Mengenal Reksa Dana Pendapatan Tetap: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya

Kalau kamu ingin mulai investasi tetapi dapat menuai return yang lumayan saat pertama kali mencoba, reksa dana pendapatan tetap adalah pilihan yang tepat.

Namun, kamu juga harus mengenali beberapa risiko yang ada. Penasaran seperti apa keuntungan dan risiko investasi dengan reksa dana pendapatan tetap? Temukan jawabannya dengan lanjut membaca artikel ini.

Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Reksa dana pendapatan tetap adalah wadah untuk menghimpun dana yang dikelola manajer investasi yang 80% dana kelolaannya diinvestasikan ke efek/surat berharga bersifat utang dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun.

Contoh efek dalam jenis reksa dana ini adalah surat utang (obligasi) korporasi atau pemerintah, sukuk, dan sejenisnya. Imbal hasil reksa dana pendapatan tetap akan ditetapkan berdasarkan tingkat suku bunga acuan dan nilai tukar rupiah.

Keuntungan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Jika dibandingkan reksa dana pendapatan tetap VS campuran, tentu campuran lebih menguntungkan. Namun, kembali pada rumus risiko berbanding lurus terhadap return, maka reksa dana campuran juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

Reksa dana pendapatan sendiri memiliki risiko menengah dibanding jenis lainnya. Selain itu, terdapat keuntungan lain memilih reksa dana pendapatan tetap, yaitu:

  1. Risiko lebih rendah dari reksa dana saham dan campuran.
  2. Return lebih besar dari deposito dan reksa dana pasar uang, yaitu dari 7-9 persen dalam setahun.
  3. Bebas pajak dan dapat dicairkan kapan saja selama hari bursa.
  4. Sangat terjangkau, kamu bisa mulai investasi reksa dana pendapatan tetap dari Rp 10.000 – Rp 100.000.
  5. Potensi untung ganda dari capital gain dan dividen pada efek obligasi. Biasanya, pembagian hasil keuntungan atau dividen dibagikan kepada investor pada periode tertentu, tergantung manajer investasi terkait. Dividen tersebut dapat dibagi dalam bentuk tunai atau bisa juga diinvestasikan kembali yang menyebabkan Nilai Bersih Aktiva (NAB) reksa dana meningkat, sekaligus menambah capital gain.

Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap

Hampir mirip dengan reksa dana pasar uang, risiko memilih reksa dana pendapatan tetap adalah dua hal berikut:

  1. Risiko wanprestasi atau gagal bayar, yaitu ketika satu pihak dalam proses investasi tidak dapat memenuhi kewajiban yang sudah disepakati. Misalnya perusahaan terlambat membayar utang atau membayar lebih rendah dari kewajiban seharusnya.
  2. Risiko penurunan nilai ketika terjadi turunnya harga surat utang, terjadi wanprestasi, force majeur,
  3. Risiko redemption atau penarikan besar-besaran, di mana seorang investor menjual unit penyertaan (UP) yang dimilikinya dalam jumlah besar sehingga manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai. Langkah selanjutnya adalah menjual produk reksa dana dengan harga di bawah harga beli.
  4. Risiko eksternal, seperti situasi ekonomi dan politik hingga perubahan kebijakan pemerintah.

5 Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik 2022

Setelah mengetahui keuntungan dan risikonya, pastikan kamu mempelajari cara investasi dengan reksa dana. Selanjutnya, kamu juga harus menentukan produk reksa dana terbaik. Kalau ingin investasi dengan halal, maka pelajari reksa dana syariah beserta pilihan produk reksa dana pendapatan tetap terbaik.

Saat ini, sudah banyak produk reksa dana pendapatan tetap yang menguntungkan, seperti dari Manulife, Bibit, Bank Mandiri, dll. Berikut 5 rekomendasi reksa dana pendapatan tetap terbaik berdasarkan Top 10 PT Infovesta Utama per Januari 2022.

  1. Principal Philantrophy Social Impact Bond Fund
  2. Syailendra Providentia Fixed Income Fund
  3. Mandiri Obligasi Optima II
  4. Trimegah Dana Tetap Nusantara
  5. Simas Income Fund

 

Demikian pembahasan singkat mengenai reksa dana pendapatan tetap. Sampai di sini, apakah kamu tertarik untuk mencoba?

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

5 Keuntungan Investasi dengan Reksa Dana

Kamu ingin investasi tapi modal pas-pasan? Kalau iya, kamu perlu mencoba investasi dengan reksa dana.

Reksa dana cukup memiliki pamor karena kemudahan prosesnya, sifatnya yang transparan, serta return yang menarik. Dengan banyaknya jenis reksa dana, kamu juga bebas memilih mana yang paling sesuai dengan tujuanmu.

Reksa dana memang memiliki risiko seperti investasi lain, namun kamu juga harus mempertimbangkan kelebihannya, seperti 5 keuntungan reksa dana yang akan dibahas setelah ini. Yuk, simak terus informasinya!

Sangat Terjangkau

Bisa dibilang, reksa dana adalah instrumen investasi paling murah karena kamu tak perlu modal besar untuk memulainya. Saat ini, kamu bisa memulai dari angka Rp 10.000 – Rp 100.000. Sangat terjangkau bukan?

Murahnya modal ini juga memungkinkanmu melakukan investasi ke surat berharga yang sulit didapatkan dengan modal kecil. Skema reksa dana adalah urun dana sehingga dengan modal kecil, kamu bisa membeli surat berharga mahal seperti obligasi atau saham.

Diversifikasi Investasi

Meski dengan modal kecil, kamu sudah bisa melakukan diversifikasi aset ke berbagai surat berharga. Ini merupakan keunggulan tersendiri dari reksa dana. Misalnya, kamu memiliki modal Rp 500.000 untuk reksa dana. Kemudian, kamu mengalokasikannya ke lima aset berbeda dengan modal Rp 100.000.

Lima aset yang dipilih adalah saham di sektor perbankan dan FMCG, Surat Utang Negara (SUN), deposito berjangka, dan reksa dana campuran. Diversifikasi ini akan memberi peluang lebih baik terhadap pertumbuhan uang dan mengurangi risiko penurunan nilai.

Ditangani Profesional

Kamu tak perlu khawatir menggunakan reksa dana kalau belum memiliki pengetahuan yang mumpuni soal investasi. Kamu hanya perlu menyetor modal, memeriksa hasil laporan, dan menjual reksa dana. Yang bertugas mengamati potensi pasar dan memberikan laporan portfolio adalah manajer investasi.

Ia adalah pihak yang telah mendapat izin untuk menangani investasi, misalnya lisensi Wakil Manajer Investasi dan/atau lisensi internasional certified financial analyst (CFA). Di Indonesia sendiri, terdapat 97 manajer investasi yang telah mendapat izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Efisiensi Waktu dan Transparan

Karena sebagian besar proses investasi ditangani oleh manajer investasi, kamu tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk memantau portfolio. Kamu juga tak perlu khawatir ditipu manajer investasi karena ia wajib melampirkan laporan portfolio secara berkala dalam fund fact sheet (FFS).

Selain itu, nilai aktiva bersih/unit penyertaan (NAB/UP) atau sama dengan harga reksa dana selalu diinformasikan secara terbuka melalui media. NAB/UP juga menandakan kinerja atau sebuah reksa dana.

Kemudahan Proses dan Pencairan

Selain diversifikasi investasi, hal menguntungkan lainnya dari reksa dana adalah proses keluar dan masuk yang tak sulit. Cukup dengan memiliki rekening bank dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kamu sudah bisa memulai investasi dengan reksa dana. Jangan khawatir, investasi ini tidak akan dipungut biaya pajak, kok!

Kemudian, proses pencairan dana juga sangat mudah. Kamu tinggal menjual UP milikmu lalu menunggu dana tersebut dikirimkan ke rekening maksimal 7 hari bursa (Sabtu, Minggu, dan hari libur tidak dihitung). Praktis sekali bukan?

Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana

Kamu masih ragu investasi dengan reksa dana? Coba hitung keuntungan atau return yang akan kamu dapat. Dengan ini, kamu bisa mengira-ngira keuntungan reksa dana setiap bulan, bahkan setiap tahunnya.

Namun, keuntungan yang didapat selain dapat dilihat dalam prospektus, juga akan tergantung pada:

  1. Jenis reksa dana. Masing-masing reksa dana memiliki tingkat risiko dan return yang beragam. Keuntungan reksa dana yang kamu dapat akan sangat dipengaruhi oleh faktor ini.
  2. Komposisi efek dalam reksa dana. Dalam satu jenis reksa dana terdapat berbagai contoh efek. Misalnya di reksa dana pasar uang, pilihan efek yang ada adalah deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dll.
  3. Biaya yang dikenakan. Biasanya terdapat biaya penjualan, biaya pembelian, biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, dll. Pengenaan dan persentase tergantung dari produk reksa dana.

 

Demikian lima keuntungan investasi dengan reksa dana serta cara menghitung keuntungannya. Jadi bagaimana, kamu tertarik untuk memulainya? Lebih cepat lebih cuan bukan?

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Apa Itu Reksa Dana Pasar Uang dan Seberapa Menguntungkan?

Reksa dana pasar uang merupakan pilihan aman bagi investor pemula yang ingin menjaga modal dan memiliki tujuan jangka pendek. Ini karena reksa dana pasar uang memiliki risiko lebih rendah dari jenis reksa dana lainnya.

Kamu juga bisa memilih reksa dana pasar uang syariah yang dapat memberikan return lebih baik karena proses syariahnya. Simak penjelasan tentang apa itu reksa dana pasar uang dan bagaimana keuntungannya di bawah ini.

Pengertian Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah wadah untuk menghimpun dana yang dikelola manajer investasi, kemudian diinvestasikan seluruhnya ke efek/surat berharga yang memiliki jangka waktu pendek yaitu selama 1-2 tahun.

Contoh efek dalam reksa dana pasar uang seperti deposito berjangka, obligasi dengan jatuh tempo kurang dari sama dengan 1 tahun, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sejenisnya.

Keuntungan Reksa Dana Pasar Uang

Jika dibandingkan reksa dana pasar uang VS reksa pendapatan tetap, maka return yang didapat tentu berbeda. Namun, reksa dana pasar uang memiliki risiko lebih rendah daripada reksa dana pendapatan tetap. Ini karena reksa dana pasar uang diinvestasikan ke efek yang memiliki jatuh tempo singkat.

Selain itu, terdapat pula beberapa keuntungan seperti:

  1. Return lebih besar dari tabungan biasa atau deposito di bank. Biasanya, kamu hanya akan mendapat return sebesar 0-1 persen selama setahun jika menyimpan uang di bank. Sebaliknya, kamu bisa mendapat return mulai dari 6-7 persen dalam setahun dengan reksa dana pasar uang.
  2. Sangat terjangkau. Kamu bisa memulai investasi reksa dana pasar uang mulai dari Rp 10.000 – Rp 50.000.
  3. Reksa dana bisa dicairkan kapan saja sehingga cocok bagi kamu yang butuh dana darurat, tetapi nilai investasi tidak turun saat ditarik.
  4. Bebas pajak. Pada umumnya, semua produk reksa dana bukanlah objek pajak sehingga hasil investasi akan utuh tanpa potongan pajak.

Risiko Reksa Dana Pasar Uang

Meski dikatakan sebagai jenis paling “aman”, reksa dana pasar uang juga memiliki beberapa risiko, di antaranya:

  1. Risiko wanprestasi atau gagal bayar, yaitu ketika satu pihak dalam proses investasi tidak dapat memenuhi kewajiban yang sudah disepakati. Misalnya perusahaan terlambat membayar utang atau membayar lebih rendah dari kewajiban seharusnya.
  2. Risiko penurunan nilai ketika terjadi turunnya harga surat utang, terjadi wanprestasi, force majeur,
  3. Risiko redemption atau penarikan besar-besaran, di mana seorang investor menjual unit penyertaan (UP) yang dimilikinya dalam jumlah besar sehingga manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai. Langkah selanjutnya adalah menjual produk reksa dana dengan harga di bawah harga beli.
  4. Risiko eksternal, seperti situasi ekonomi dan politik hingga perubahan kebijakan pemerintah.

Rekomendasi Reksa Dana Pasar Uang Terbaik

Sebelum investasi dengan reksa dana, pastikan kamu mempelajari cara melakukan investasi terlebih dahulu. Selain itu, kamu juga harus memilih produk reksa dana pasar uang terbaik agar kamu juga mendapat return yang lebih baik.

Berikut rekomendasi reksa dana pasar uang terbaik menurut tahun 2022 menurut TanamDuit.

  1. Sucorinvest Money Market Fund. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 7,66 triliun dan pertumbuhan nilai setahun 5,29 persen.
  2. Sucorinvest Sharia Money Market Fund. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 2,27 triliun dan pertumbuhan nilai setahun 4,57 persen.
  3. Syailendra Sharia Money Market Fund. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 58,26 miliar dan pertumbuhan nilai setahun 4,38 persen.
  4. Trim Kas 2. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 446,43 miliar dan pertumbuhan nilai setahun 4,01 persen.
  5. Syailendra Dana Kas. Memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 3,58 triliun dan pertumbuhan nilai setahun 3,98 persen.

 

Begitulah bahasan mengenai pengertian serta keuntungan menggunakan reksa dana pasar uang. Bagaimana, kamu tertarik untuk mencoba?

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

7 Cara Main Saham Bagi Pemula Agar Tetap Untung

Setelah mengetahui tentang apa itu saham, keuntungan dan kerugiannya, kamu bisa langsung untuk melakukan investasi saham. Cara main saham juga sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa pun bahkan kapan pun kamu memiliki jaringan internet, kamu dapat melakukan investasi saham.

Cara bermain saham yang paling utama adalah kamu sudah mengetahui tujuan utama apa yang akan kamu lakukan dalam mengelola saham. Apakah kamu ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek?

Setelah mengetahui tujuan tersebut, sekarang kamu bisa tau cara main saham agar tetap untung. 

Yuk, cari tahu beberapa cara main saham agar tidak rugi melulu.

7 Cara main saham untuk pemula agar tetap untung

1. Pahami tentang investasi saham secara detail

Cara main saham yang pertama adalah kamu wajib tahu tentang ilmu investasi saham, karena kenyataannya dalam dunia investasi terutama saham akan memiliki banyak istilah teknis yang cukup sulit.

Yang paling utama adalah kamu perlu tahu apa itu investasi saham yang sebenarnya yaitu sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Perlu diketahui juga cara main saham yang benar adalah mengetahui berbagai jenis saham dan memilih investasi saham yang sesuai. Ada tiga cara memilih investasi saham yaitu berinvestasi dalam saham individu, saham bursa efek, dan saham reksadana.

2. Memilih posisi trader atau investor

Untuk cara bermain saham selanjutnya adalah kamu harus menentukan untuk menjadi trader atau investor. Jika, kamu ingin melakukan investasi jangka panjang dan mengambil keuntungan di waktu yang cukup lama maka pilih menjadi investor.

Sedangkan, apabila kamu ingin mendapatkan keuntungan dari investasi jangka pendek atau hanya memiliki selisih harga jual dikurangi harga beli, maka kamu bisa menjadi trader.

Tentunya menentukan posisi ini harus dilakukan secara hati-hati dan melihat dari segala sisi, agar tidak mendapatkan risiko yang terlalu berat.

3. Membeli saham saat harga turun

Seperti yang dibahas di artikel ‘Cara Investasi Saham yang Minim Kerugian Untuk Pemula’ kamu bisa membeli saham saat harganya turun, karena saham yang mengalami harga turun bisa meningkat di periode berikutnya. Sehingga, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

Namun, saat harga saham perusahaan tersebut turun, kamu tetap harus melihat situasinya dan memiliki asumsi apakah saham tersebut nantinya akan naik atau malah akan membahayakan kamu. Cara main saham untuk pemula juga jangan memberikan semua modal yang kamu miliki untuk harga saham yang turun, karena jika kamu tidak hati-hati hal ini bisa berisiko.

4. Diversifikasi saham

Cara main saham selanjutnya adalah diversifikasi saham. Apa itu diversifikasi saham? Yaitu sebuah teknik dalam investasi untuk mengelompokkan dan memilih saham yang memiliki risiko kerugian kecil yaitu saham di bidang sektor perbankan, good consumer, atau juga properti.

5. Gunakan uang dingin

Untuk kamu yang masih pemula untuk melakukan investasi saham, cara main saham ini adalah salah satu cara yang penting yang harus kamu ikuti. Untuk melakukan investasi di tahap awal, kamu harus menggunakan uang dingin atau uang yang memang sudah dipisahkan dari keperluan harian kamu. 

Biasanya uang dingin ini sebagai bonus dan jarang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Uang dingin juga sering disebut sebagai dana menganggur. Adapun, alasan kamu harus menggunakan uang dingin terutama bagi kamu yang ingin trading adalah karena saham itu pergerakannya naik turun. Sehingga, jika saham yang kamu kelola turun, dana untuk kehidupan sehari-hari tidak terganggu.

6. Hindari Hutang

Jangan sampai terlena untuk melakukan investasi ketika modal yang kamu miliki tidak terlalu besar dan beralih untuk berhutang agar bisa bermain saham, karena saham itu adalah investasi jangka panjang dan saham digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimal di masa yang akan datang agar finansial kamu juga meningkat.

Jika, kamu berhutang untuk melakukan investasi saham, maka itu menjadi risiko yang cukup berat, keuntungan saham nantinya akan digunakan untuk membayar hutang dan investasi saham menjadi sia-sia.

7. Pilih Saham dengan Indeks IDX30 dan LQ45

Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat indeks saham yang berguna sebagai ukuran statik perubahan gerak shaam yang dikelompokan dengan kriteria tertentu. Untuk kamu yang masih baru mengetahui cara main saham dan ingin bermain aman sebaiknya memilih saham di indeks IDX30 dan LQ45.

Adapun, indeks kedua saham tersebut adalah saham yang memiliki fundamental perusahaan yang baik dan memiliki likuiditas yang cukup tinggi. Biasanya saham di indeks tersebut juga memiliki unggulan yang cukup tinggi atau disebut blue chip.

Itulah 7 cara bermain saham bagi pemula agar terus tetap untung. Jika, kamu masih belum mengerti cara bermain saham, saat ini ada banyak alternatif kursus online saham atau dengan aplikasi broker online yang terpercaya.

Mengenal Reksa Dana, Investasi Minim Risiko bagi Pemula

Pernah dengar istilah reksa dana? Atau, setidaknya pernah sekilas baca tentang reksa dana tapi belum paham apa itu, bagaimana cara kerja dan juga keuntungannya?

Instrumen investasi reksa dana ini bisa dibilang yang paling murah, minim risiko, dan sangat cocok bagi pemula. Melalui artikel ini, kamu dapat memahami apa itu reksa dana, apa keuntungan dan risikonya, jenis-jenis reksa dana, hingga cara investasinya.

Simak terus informasinya ya!

Apa itu Reksa Dana?

Reksa dana dalam Bahasa Inggris disebut sebagai mutual funds. Jika diartikan, mutual funds artinya urun dana bersama. Tak jauh beda, pengertian reksa dana dalam Bahasa Indonesia juga diartikan sebagai penghimpunan dana menurut Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995, pasal 1 ayat 27.

Secara lengkap, definisi reksa dana menurut Undang-Undang adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Sederhananya, dengan reksa dana, kamu bisa membeli surat berharga tertentu tanpa mengeluarkan modal besar.

Reksa dana adalah pilihan terbaik bagi orang-orang yang ragu melakukan investasi karena kurangnya modal dan pengetahuan. Namun, dengan skema yang mudah, reksa dana memungkinkan siapapun bisa berinvestasi tanpa kekhawatiran dan keraguan.

Reksa dana sendiri berbentuk hukum sebagai Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang ditandatangani oleh manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi sebagai pihak yang mengelola portfolio investasi, sedangkan bank kustodian sebagai pihak yang menyediakan penitipan dana kolektif.

Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Skema reksa dana ini cocok buat kamu yang ingin investasi tapi hanya memiliki modal, waktu, dan pengetahuan investasi yang pas-pasan. Mulai dari Rp 10.000 saja, kamu sudah bisa mulai investasi dan tak perlu memantau progressnya karena peran tersebut sudah dipercayakan kepada manajer investasi.

Selengkapnya, berikut keuntungan menggunakan reksa dana.

Sangat Terjangkau

Dengan skema urun dana, reksa dana bisa dilakukan dengan modal yang tidak besar. Kamu bahkan bisa memulainya dengan angka kecil seperti Rp 10.000 sampai dengan Rp 100.000. Dengan modal yang kecil, kamu masih bisa membeli portfolio dalam efek yang biasanya butuh modal besar seperti obligasi atau saham.

Efisiensi Waktu, Minim Risiko, dan Transparan

Dana yang sudah diinvestasikan akan dikelola dan dipantau kinerjanya oleh manajer investasi. Dia jugalah yang akan menawarkan efek mana yang menguntungkan bagi masyarakat pemodal. Dengan ini, kamu tak perlu lagi menyediakan waktu untuk memantau pergerakan uangmu.

Selain itu, kamu juga bebas memilih diversifikasi investasi yang disediakan manajer investasi. Ini menunjukkan bahwa reksa dana cenderung minim risiko untuk dijalankan. Secara garis besar, tugas manajer investasi ada dua.

Pertama, ia akan menentukan efek apa yang menguntungkan bagi dana yang sudah terkumpul, misalnya saham, obligasi, deposito berjangka, dll. Kedua, manajer investasi juga bertugas memantau kinerja portfolio dan melaporkannya secara berkala kepada masyarakat pemodal.

Bisa Dilakukan Semua Orang

Menentukan efek atau surat berharga yang menguntungkan bukanlah pekerjaan mudah, melainkan butuh pengetahuan dan keahlian tersendiri. Kamu tidak bisa berspekulasi bebas tanpa memiliki ilmunya. Bisa-bisa kamu rugi dan uang yang sudah diinvestasikan hangus begitu saja.

Dengan reksa dana, kamu tak perlu khawatir jika belum memiliki pengetahuan mumpuni soal efek atau investasi secara keseluruhan. Inilah mengapa reksa dana sangat cocok bagi pemula karena menyortir efek dan memantau portfolio adalah tugas manajer investasi. Kamu hanya menyetor jumlah urun dana yang kamu inginkan, lalu tinggal menariknya dalam periode tertentu.

 

Meski memiliki banyak keuntungan, reksa dana juga memiliki beberapa risiko, di antaranya sebagai berikut.

Risiko Penurunan Nilai

Risiko pertama yaitu penurunan nilai. Nilai sebuah reksa dana dilihat dari harga reksadana yang diambil dari nilai aktiva bersih per unit penyertaan. (NAB/UP). Pergerakan NAB/UP memperlihatkan kinerja reksa dana.

NAB adalah total aset reksa dana setelah dikurangi seluruh kewajiban yang harus dipenuhi. Sementara UP adalah satuan yang menunjukkan bagian kepemilikan investor. Harga yang didapat dari NAB/UP tersebut dihitung setiap hari bursa dan akan terdampak market risk dari efek, sehingga nilainya bisa naik turun.

Kamu bisa meminimalisir risiko ini dengan berinvestasi reksa dana ke efek yang berisiko rendah seperti deposito atau obligasi karena jatuh temponya kurang dari setahun. Penurunan nilai akan lebih berisiko ke reksa dana efek berisiko tinggi seperti saham yang cenderung fluktuatif.

Risiko Likuiditas

Meminjam istilah Inggris liquid yang berarti cair, likuiditas berkaitan erat dengan pencairan dana dan manajer investasi. Ini terjadi ketika sebagian besar investor ingin menjual kembali UP yang dimiliki (redemption), tetapi manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Kemudian, akan terjadi keterlambatan pencairan oleh manajer investasi. Dalam reksa dana sendiri, hasil penjualan UP harus sudah dikirim manajer investasi ke rekening investor selambat-lambatnya 7 hari bursa (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional tidak dihitung).

Risiko Wanprestasi

Risiko terakhir adalah wanprestasi, kegagalan mencapai kesepakatan atau dalam konteks reksa dana adalah gagal bayar. Ini terjadi ketika salah satu atau beberapa rekan usaha manajer investasi tidak bisa memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan.

Rekan usaha tersebut seperti emiten, pialang, bank kustodian, agen penjuak efek reksa dana, dll. yang sebelumnya sudah ditunjuk manajer investasi. Sementara itu, kegagalan memenuhi kewajiban seperti tidak memberi kupon hasil pembelian obligasi, terlambat memberi ganti rugi atau membayar lebih rendah saat terjadi bencana alam, dsb.

Jenis-Jenis Reksa Dana

Saat ini, sudah banyak pihak-pihak yang menawarkan jasa untuk menitipkan reksa dana seperti Bank Mandiri, reksa dana Bank BCA, reksa dana Bank BRI, dan bank nasional lainnya. Selain bank, terdapat pula merek yang menyediakan jasa khusus reksa dana seperti Bareksa, Bibit, Danareksa, dll.

Kamu bebas memilih pihak mana yang paling terpercaya untuk mengelola uang investasimu. Jangan lupa untuk melakukan riset terhadap bentuk jasa yang ditawarkan, terutama untuk mengecek apakah pihak tersebut sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sejauh ini, terdapat 97 manajer investasi yang dapat izin resmi dari OJK. Selain memilih manajer investasi yang terpercaya, pastikan juga kamu memilih jenis reksa dana yang tepat. Pahami jenis-jenis reksa dana di bawah ini.

Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa dana pasar uang menaruh investasi pada efek yang bersifat utang dan memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Alasan pendeknya jatuh tempo tersebut adalah untuk memperlancar likuiditas dan pemeliharaan modal.

Beberapa contoh efek yang bisa dipilih untuk reksa dana pasar uang adalah deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dll. Reksa dana jenis ini dianggap paling minim risiko. Namun, karena jatuh tempo terlalu singkat, maka return yang didapat juga terhitung kecil.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Sama dengan reksa dana pasar uang, reksa dana jenis ini juga menaruh investasi dalam bentuk efek yang bersifat utang. Hanya saja, reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko lebih besar dari reksa dana pasar uang, tetapi memiliki tujuan untuk mendapat pengembalian yang stabil.

Biasanya, jenis reksa dana pendapatan tetap akan menaruh investasi ke surat utang jangka panjang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan swasta yang memiliki pergerakan stabil. Misalnya, Surat Utang Negara (SUN), sukuk, dan obligasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya.

Reksa Dana Saham (Equity Funds)

Seperti sifat saham, reksa dana jenis ini terkenal memiliki high risk high return atau risiko dan pengembalian lebih besar dari dua jenis reksa dana sebelumnya. Reksa dana saham sendiri akan menaruh investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)

Sesuai namanya, reksa dana campuran akan menaruh investasi dalam bentuk efek yang bersifat utang dan ekuitas. Karena jenis reksa dana ini campuran, maka risiko investasi disandarkan pada aset utama yang dipilih.

Misalnya, aset utamanya adalah reksa dana bersifat ekuitas atau saham. Maka investasi yang dilakukan cenderung berisiko tinggi. Akan tetapi, jika aset utamanya bersifat utang, maka reksa dana tersebut lebih berisiko rendah.

Untuk lebih memahami perbedaan jenis-jenis reksa dana, perhatikan gambar berikut.

jenis-jenis reksa dana
Sumber: OVO

Cara Mudah Investasi Reksa Dana

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan reksa dana, sekarang waktunya kamu mengetahui cara berinvestasi dengan reksa dana. Sebelum itu, kamu harus perhatikan dulu sifat reksa dana yang akan kamu investasikan.

Sifat ini merujuk kepada reksa dana konvensional atau syariah. Bagi kamu yang muslim, biasanya akan mempertimbangkan reksa dana bersifat syariah tersebut. Intinya, pelaksanaan reksa dana syariah akan disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah dan terdapat mekanisme pembersihan kekayaan non-halal.

Selengkapnya, lihat perbedaan reksa dana konvensional dan syariah oleh Bareksa berikut ini.

perbedaan reksa dana konvensional dan syariah
Sumber: Bareksa

Di samping sifatnya yang memiliki beberapa perbedaan, secara umum, cara kerja investasi reksa dana adalah sebagai berikut.

  1. Masyarakat pemodal atau investor memilih produk reksa dana lalu membelinya dengan besaran tertentu (UP).
  2. Dana yang sudah terkumpul akan dialokasikan manajer investasi ke berbagai produk efek sesuai pilihan reksa dana masing-masing investor.
  3. Manajer investasi akan memantau kinerja dan melaporkan portfolio masing-masing reksa dana dalam periode tertentu berupa fund fact sheet (FFS).
  4. Investor dapat mencairkan dana kapan saja, kadang berlaku juga biaya penjualan. Secara aturan, investor bisa mendapatkan hasil penjualan maksimal 7 hari bursa.

Alur kerjanya sangat mudah bukan? Nah, sebelum terjun ke investasi reksa dana, kamu perlu mengetahui 5 tips untuk melakukan tahap di nomor 1 yaitu memilih produk reksa dana yang tepat.

  1. Pertama dan paling utama, pelajari dan pahami apa itu reksa dana beserta istilah-istilahnya.
  2. Tentukan tujuan, biaya, dan tenggat waktu investasi. Tujuanmu akan bergantung pada produk reksa dana yang akan kamu pilih.
  3. Lakukan riset terhadap produk reksa dana di berbagai platform atau aplikasi.
  4. Pilih aplikasi atau platform reksa dana terbaik berdasarkan risetmu.
  5. Sesuaikan produk yang akan kamu pilih dengan tujuanmu.

 

Sampai di sini bahasan kita untuk mengenal reksa dana. Pastikan kamu benar-benar mempelajarinya sebelum berinvestasi dengan reksa dana ya! Selain melakukan riset mandiri, kamu juga bisa bertanya kepada teman yang lebih paham atau bergabung dalam komunitas.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Investasi Saham, Pengertian, Jenis, Cara, Keuntungan dan Risiko

Siapa yang tidak mengenal saham? Sebuah investasi yang beberapa tahun terakhir di Indonesia sedang naik daun. Investasi digunakan masyarakat untuk mengembangkan sebuah aset. Pengembangan aset bisa mempengaruhi kehidupan kamu menjadi lebih sejahtera nantinya.

Di antara jenis investasi yang ada di indonesia, investasi saham masih menjadi yang populer. Namun, untuk melakukan investasi saham kamu tidak bisa sembarangan, apalagi jika ingin mengembangkan aset melalui saham dengan jumlah yang besar.

Ada beberapa hal yang harus ketahui tentang investasi saham terlebih dahulu, seperti pengertian, jenis, contoh, dan juga keuntuntungan atau kerugian yang diakibatkan oleh investasi saham.

Apa Itu Investasi Saham?

Mengutip dari Investopedia, investasi adalah cara kamu menyisihkan sebagian harta atau uang di salah satu pasar keuangan dengan waktu tertentu dan menuainya di kemudian waktu. Tentunya investasi saham yang sehat akan membuat uang kamu menjadi memiliki keuntungan.

Lalu, apa itu saham? Investasi Saham adalah sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan investasi saham ini juga kamu memiliki klaim atas aset, pendapatan perusahaan, dan juga memiliki hak untuk hadir di Rapat Umum pemegang Saham (RUPS).

Tujuan saham juga biasanya digunakan untuk mencari penghasilan atau investasi jangka panjang. Kemudian, investasi saham ini juga perusahaan yang akan mengelola aset atau modal yang kamu setorkan, dan biasanya investasi saham digunakan untuk tujuan tertentu di masa yang akan datang.

Jenis-jenis Investasi Saham yang Harus Kamu Ketahui

Setelah mengetahui apa itu investasi saham, langkah selanjutnya adalah kamu harus mengetahui jenis-jenis investasi saham yang beredar di pasar uang. Dilansir dari OCBC Nisp ada beberapa jenis saham yang dibedakan dari kepemilikan, kinerja perdagangan, dan cara pengalihannya.

1. Common Stock

Saham biasa atau common stock adalah jenis saham berdasarkan kepemilikan, saham biasa dapat melakukan klaim kepemilikan dengan menyesuaikan kerugian dan keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh saham biasa atau common stock adalah saham waran.

Dengan saham biasa, pemegang saham memiliki kewajiban terbatas. Contoh, apabila sebuah perusahaan penyedia saham bankrut, maka pemilik saham hanya akan mendapatkan prioritas paling terakhir dalam pembagian keuntungan perusahaan.

2. Saham Preferen

Investasi saham selanjutnya adalah investasi saham preferen atau preferred stock yang merupakan gabungan dari obligasi dengan investasi saham biasa, karena itu bunga yang dihasilkan dari investasi saham preferen akan bersifat tetap. Biasanya saham preferen juga dapat kamu temui di bursa efek Indonesia dengan kode 4 huruf atau ada tambahan huruf ‘P’ di belakangnya.

3. Saham Atas Unjuk

Investasi saham atas unjuk ini juga biasanya disebut sebagai bearer stocks, investasi saham ini juga biasanya tidak memiliki nama kepemilikan secara tertulis. Alasannya agar mudah dipindahtangankan tanpa melalui badan hukum.

4. Saham atas nama

Sesuai dengan namanya, investasi saham saham atas nama memiliki bukti tertulis dalam kepemilikannya. Untuk memindahkan atau mengalihkan tentunya harus melalui badan hukum.

5. Income Stock

Investasi income stock adalah saham yang biasanya membayar laba atau dividen lebih besar daripada periode sebelumnya. Hal ini membuat income stock pendapatannya selalu meningkat di setiap periode.

6. Growth Stock

Growth stock adalah investasi saham yang memiliki pertumbuhan saham yang tinggi. Namun, biasanya tidak semua perusahaan tinggi yang memiliki growth stock

Growth stock dibagi menjadi dua yaitu Well-Know, growth stock yang berasal dari perusahaan cukup tinggi. Sedangkan, lesser-Known biasanya berasal dari growth stock yang perusahaan kurang populer.

7. Blue Chip Stocks

Investasi saham ini biasanya dikeluarkan oleh perusahaan tinggi atau memiliki penghasilan yang stabil dan juga konsisten dalam membayar bagi hasil. Jenis investasi saham ini juga sering diincar oleh investor.

8. Counter Cyclical Stock

Salah satu investasi saham yang tidak akan berpengaruh atas ekonomi yang naik turun adalah counter cyclical stocks. Sehingga kondisinya akan selalu stabil, tetapi keuntungan counter cyclical stock disesuaikan dengan perusahaan yang mengeluarkan saham.

9. Saham Spekulatif

Jenis investasi saham yang terakhir adalah saham spekulatif yang memberikan laba secara tidak konsisten, tetapi memiliki keuntungan yang tinggi.

Kelebihan Investasi Saham

Memang disebutkan investasi saham ini akan sangat berpengaruh untuk keuangan yang sejahtera nantinya. Menurut Indonesia Stock Exchange, ada tiga keuntungan saham yang dapat diperoleh dari investor atau juga kamu yang membeli saham.

1. Capital Gain

Kelebihan investasi saham yang pertama adalah capital gain yaitu selisih antara harga jual dan harga beli. Capital gain juga biasanya berasal dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2. Dividen

Investasi saham juga memiliki kelebihan dalam berupa dividen, yaitu pembagian keuntungan oleh perusahaan yang tentunya juga dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pemberian dividen ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Dividen yang diberikan oleh perusahaan biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau juga dividen saham. Tentunya jika dalam bentuk tunai maka berbentuk jumlah rupiah. Sedangkan, dividen saham akan berbentuk saham yang nantinya akan ditambahkan ke saham yang dimiliki oleh pemodal.

3. Bisa dilakukan dimanapun

Melakukan investasi saham bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Pembelian saham juga lebih banyak dilakukan secara online dimulai dari penjualan hingga pembeliannya. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kamu.

Risiko Saham

Selain kelebihan, investasi saham juga memiliki risiko yang harus kamu hindari:

1. Capital Loss

Berbeda dengan capital gain, capital loss adalah kondisi di mana investor menjual sahamnya lebih rendah dibandingkan dengan harga beli sebelumnya.

2. Risiko Likuiditas

Pemegang saham bisa mendapatkan prioritas terakhir setelah jika perusahaan yang sahamnya dimiliki itu dinyatakan bankrut oleh pengadilan. Seandainya perusahaan tersebut masih memiliki sisa kekayaan juga dapat dibagi secara keseluruhan ke seluruh pemegang saham. Namun, klaim ini harus dilakukan ketika perusahaan sudah perusahaan melakukan kewajibannya.

Sehingga, kamu harus terus mengikuti perkembangan perusahaan dari saham yang kamu miliki. Perlu diingat juga bila saham yang yang beredar di pasar sekunder akan selalu mengalami kenaikan dan penurunan.

Apa Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham?

Mungkin kamu sering mendengar investasi saham dan trading saham yaitu yang pertama jangka waktu trading saham akan lebih singkat dibandingkan investasi saham, trading saham juga lebih memiliki tujuan untuk menghasilkan keuntungan dari jumlah beli saham. Sedangkan, investasi saham lebih menekankan keuntungan jangka panjang.

Yang terakhir, trader yang melakukan trading saham tidak akan mendapatkan kelebihan dari investasi saham seperti dividen, bonus, dan pemecahan saham. 

Perlu diingat juga untuk melakukan investasi saham, kamu harus menyetorkan aset modal yang memang bukan dari uang dana darurat atau memberikan semua modal yang kamu miliki, karena investasi saham ini akan memiliki aktivitas yang naik turun.