M17 Tunda IPO di Bursa Saham New York

M17, perusahaan hasil merger layanan kencan online Paktor dan layanan live streaming 17, menunda IPO-nya di Bursa Saham New York (NYSE). Belum jelas alasan mengapa IPO-nya ditunda, tetapi hingga tulisan ini diturunkan belum ada pergerakan saham YQ yang ditetapkan dengan harga awal $8 per lembar.

Di Indonesia Paktor menjadi salah satu layanan kencan online terdepan sebagai alternatif Tinder. Menurut data Oktober 2017, dari hampir 20 juta pengguna Paktor, sekitar 3,5 juta di antaranya adalah pengguna di Indonesia dengan rasio pengguna laki-laki dan perempuan yang relatif seimbang.

Untuk layanan live streaming dan hiburan, 17 mendapatkan persaingan keras dari Bigo dan Tik Tok.

Tahun 2018 menjadi tahun yang bergejolak bagi bisnis M17. Di satu sisi mereka mencatatkan pertumbuhan penerimaan yang baik. Meskipun demikian, nilainya belum bisa menutupi kerugian perusahaan yang besar. Kedua perusahaan, sebelum merger, telah memperoleh pendanaan puluhan juta dollar dari para investor, termasuk MNC Group Indonesia. Saat ini valuasi pasar M17 disebut mencapai $608 juta.

Meskipun pendapatan terus naik, tapi kerugian terus bertambah. Sumber: Simply Wall St
Meskipun pendapatan terus naik, tapi kerugian terus bertambah. Sumber: Simply Wall St

Dilansir dari TechCrunch, di tiga bulan pertama 2018 M17 telah mencatat kerugian $24,8 juta, padahal menurut keterbukaannya perusahaan hanya memiliki $31,4 juta dalam bentuk tunai atau ekuivalennya.

Tanpa IPO, yang berharap meraup dana segar $115 juta, sulit membayangkan kelangsungan hidup M17 hingga akhir tahun. Roadshow yang dilakukan untuk mempromosikan penggalangan dana melalui IPO ini disebutkan hanya berhasil mengamankan sekitar $60 juta yang berarti sekitar separuh dari target awal.

Mencari dana segar

IPO menjadi salah satu cara perusahaan, termasuk startup teknologi, untuk mencari dana segar, baik untuk ekspansi perusahaan maupun exit para investor awal. Di Indonesia tahun lalu sudah ada kisah dua startup teknologi yang berhasil melakukan IPO, yaitu Kioson dan MCash. Sampai hari ini, saham keduanya masih diperdagangkan di atas harga penetapan awal, artinya kepercayaan investor masih cukup baik. Tahun ini diperkirakan akan ada beberapa startup teknologi yang mencoba peruntungannya di lantai bursa.

Tentu saja go public tidak selalu berujung manis. Kisah Zynga dan Groupon, yang bahkan hingga hari ini belum bisa kembali ke harga awal saat listing, bisa menjadi pelajaran bagaimana hype sesaat tidak menjamin kesuksesan terus-menerus bisa tidak dibarengi dengan fundamental model bisnis yang solid.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Suksesi Kepemimpinan di Paktor Group

Akhir tahun 2016 lalu, startup penyedia platform online dating Paktor mengumumkan akuisisinya atas pengembang aplikasi live streaming 17 Media. Akuisisi tersebut dilakukan dalam bentuk penyuntikan modal, sehingga Paktor Group mendapatkan ekuitas mayoritas di sana. Salah satu tindak lanjut dari akuisisi tersebut ialah perpindahan Joseph Phua selaku CEO Paktor Group menjadi CEO M17 Group yang membawahi langsung Paktor dan 17 Media.

Setelah memegang dua kepemimpinan, akhirnya grup perusahaan memutuskan untuk menunjuk Ng Jing Shen, yang sebelumnya bertindak sebagai CTO Paktor, menjadi CEO. Joseph sendiri akan fokus memimpin M17 Group bersama Shang Koo yang berperan sebagai CFO. Susunan kepemimpinan disebut sangat penting bagi Paktor untuk meneruskan tradisi positif yang berlangsung. Sejak tahun 2013, Paktor mengklaim sudah menjadi perusahaan yang menuai profit.

Hal tersebut diklaim mendorong kepercayaan para investor. Sampai saat ini pihaknya sudah berhasil membukukan pendanaan senilai $53 juta, MNC Media Group menjadi salah satu konglomerasi lokal yang turut berpartisipasi dalam kucuran pendanaan tersebut. Selain digunakan untuk memperkuat posisinya di sejumlah negara, pendanaan tersebut juga digunakan untuk target ekspansi, salah satunya ke wilayah Korea Selatan.

“Mengelola bisnis Paktor untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang membutuhkan proses rencana yang penuh pemikiran dan matang. Saya telah bekerja bersama Jing Shen sejak aplikasi Paktor didirikan, saya percaya penuh pada keahliannya, pengertian terhadap sistem teknologi dan nilai-nilai perusahaan, dilengkapi dengan pemahaman yang dalam mengenai tren pasar yang terus berubah, membuat Jing Shen menjadi pilihan terbaik untuk memimpin perusahaan kami secara efektif,” ungkap Joseph.

Dari sisi produk, ada beberapa perombakan terhadap aplikasi mobile Paktor yang dinilai lebih menyempurnakan aplikasi sesuai dengan product market-fit, salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan pengguna dan pendekatan monetisasi yang lebih efektif.

Struktur Bisnis M17 Group / Paktor
Struktur Bisnis M17 Group / Paktor

Menurut data statistik yang dimiliki Paktor Group, saat ini ada total 19,5 juta pengguna layanan secara global. Di Indonesia sendiri, Paktor memiliki sekitar 3,5 juta pengguna dengan rasio pengguna pria dan wanita berimbang. Rata-rata umur pengguna di Indonesia adalah antara 26-40 tahun. Angka ini turut menjadikan Indonesia sebagai basis pasar terbesar Paktor, dan menjadi indikasi penerimaan masyarakat terhadap layanan atau aplikasi kencan online.

“Kami melihat bahwa terdapat ruang yang masih besar sekali untuk pertumbuhan online dating. Jelas sekali bahwa online dating dan aplikasi kencan akan terus berkembang di Indonesia. Kami juga memiliki rencana untuk meluncurkan beberapa fitur baru untuk pasar ini, kami akan memberikan update ketika sudah siap,” terang Joseph.

Sedangkan untuk 17 Media, salah satu strategi yang diterapkan ialah dengan memiliki talenta/bintang yang stabil. Pendekatannya dengan menjalin kerja sama khusus dengan para bintang untuk berbagai kegiatan pemasaran. Termasuk menjalin kemitraan dengan Tashi Media untuk proses perekrutan dan pengelolaan talenta yang akan berunjuk gigi di aplikasi 17 Media.

Application Information Will Show Up Here

MNC Kembali Kucurkan Pendanaan untuk Startup Layanan Online Dating Paktor

Layanan online dating Paktor kembali mengumumkan perolehan pendanaan, kali ini sebesar $32,5 juta. Pendanaan tersebut dipimpin oleh MNC Media Group dan K2Global. Beberapa investor baru yang tidak disebutkan namanya juga turut dalam pendanaan ini. Sebelumnya MNC juga telah mengucurkan pendanaannya pada Paktor dan beberapa startup pada bulan Maret lalu.

Pendanaan Paktor kali ini telah membawa jumlah perolehan funding mencapai $57,5 juta. Angka ini turut mendongkrak pendapatan Paktor mengalami peningkatan 22 kali lipat dibanding tahun 2015 lalu. Fokus pendanaan kali ini akan dikonsentrasikan untuk melakukan ekspansi portofolio produk ke arah social-entertainment.

Sambutan Co-Founder dan CEO Paktor Joseph Phua dalam putaran pendanaan kali ini menyatakan optimis bahwa startupnya akan mampu memperkokoh keberadaannya sebagai platform multi-aset yang melayani kebutuhan kaum lajang di wilayah operasinya.

“Kami melihat perubahan yang kuat dalam perilaku konsumsi media hiburan interaktif di platform mobile dan akan menempatkan otot-otot di balik jaringan Paktor di Asia dan mobile expertise untuk melakukan ekspansi ke dalam lini bisnis baru di social-entertainment.”

Saat ini Paktor mengaku telah memiliki pengguna mencapai 20 juta member. Saat ini aplikasi juga telah memiliki 14 bahasa dan memperkenalkan model premium sejak akhir 2015 lalu. Pertengahan tahun lalu Paktor juga meluncurkan fitur baru berupa Paktor Rewards, Paktor Questions dan One-Touch Gifts.

[Baca juga: Monetisasi Sejak Awal Mudahkan Paktor Rangkul Investor]

Sementara itu unit bisnis layanan konsultasi dating GaiGai yang menjadi bagian dalam Paktor Group juga turut bertumbuh pada kuartal ketiga tahun ini. Rencananya tren pertumbuhan tersebut akan dijadikan modal untuk melakukan ekspansi di berbagai wilayah Asia lain yang belum terjamah layanan Paktor.

Application Information Will Show Up Here

MNC Media Group Mulai Agresif dengan Startup, Giliran Paktor Menerima Pendanaan

Social dating platform asal Singapura Paktor mengklaim pendanaan dari MNC Media Group dalam jumlah yang tidak disebutkan. Paktor menjadi portofolio terbaru MNC Media Group, setelah sebelumnya perusahaan tersebut turut mengucurkan dananya ke BrandOutlet, MeTube, KerjaDulu, dan MisterAladin di pasar Indonesia.

Berhasil mengakuisisi dua juta pengguna di Indonesia, mengukuhkan posisi Paktor sebagai salah satu social dating platform di pasar Asia Tenggara. Dengan total tujuh juta pengguna terdaftar, Paktor mencatatkan traksi yang menawan. Seperti 15 juta match tiap bulan, menempati peringkat pertama aplikasi kencan dengan kategori top grossing di Asia, dan top grossing di toko aplikasi Singapura.

Delapan bulan yang lalu, Paktor juga telah mendapatkan pendanaan Seri B senilai lebih dari 98 miliar Rupiah dari grup investor, salah satunya investor yang berbasis di Indonesia Convergence Ventures.

“Fokus Paktor untuk memonopoli di tahun 2015, membuahkan hasil yang menguntungkan, dengan pendapatan aplikasi yang lebih dari 100 kali lipat di tahun tersebut, kami berharap untuk dapat mencapai pendapatan hingga mencapai puluhan juta US Dollar di tahun 2016. Mengangkat Negara Taiwan sebagai contoh: Kami hanya di belakang aplikasi Line dalam urutan sebagai top grossing aplikasi di kategori tersebut, and memimpin industri kencan dibandingkan pemain lainnya,” ujar CEO Paktor Joseph Phua dari siaran yang kami terima hari ini (8/3).

Memiliki revenue yang membanggakan, menarik pihak MNC Media Group untuk mengucurkan dana tambahan untuk Paktor mencapai ambisi demi ambisinya di pasar yang lebih luas. MNC Media Group menambahkan Paktor ke dalam jajaran portofolionya yang nampaknya daftar tersebut akan segera bertambah panjang.

“Dengan support dari MNC, Saya percaya kami dapat melakukan hal yang sama di Indonesia, dan lebih memperkuat posisi kami dan memimpin di kawasan Asia,” tambah Joseph.

[Baca juga: Paktor Ungkap Peran Dating App dalam Menghubungkan Masyarakat di Asia Tenggara]

Tidak ada pernyataan mengenai jumlah angka pendanaan diterima yang dikatakan oleh Paktor, begitu juga KerjaDulu, BrandOutlet, dan MisterAladin. Namun beberapa kompak meyakinkan bahwa dana tersebut besar, cukup besar sehingga MisterAladin percaya diri untuk menggeser Traveloka sebagai market leader.

Agresivitas MNC Media Group ini ditengarai akan berlanjut, mengingat persaingan di ranah digital dari perusahaan konglomerat mulai mencuat. Lippo telah memulainya tahun lalu, grup Salim baru saja mengumumkannya beberapa minggu lalu. Bukan tidak mungkin jika MNC Media Group memutuskan untuk mengucurkan dananya ke online marketplace yang lebih umum setelah kegagalan kemitraannya dengan Rakuten, yang akhirnya berujung pada penutupan operasional Rakuten di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Paktor Announced 98 Billion Rupiah of Investment

Singapore-based social dating platform Paktor announced its accomplishment in securing $10 million of Series B funding, equal to 130 billion Rupiah, from a group of investors consists of Majuven, Convergence Ventures (Indonesia-based one), and Vertex Ventures Holdings. The funding will be allocated to maintain the company’s good run in Southeast Asia as well as strengthen its expansion in Asia, including East Asian countries. Continue reading Paktor Announced 98 Billion Rupiah of Investment

Setelah Perolehan Pendanaan, Paktor Targetkan Perluas Cakupan Layanan di Indonesia

CEO Paktor Joseph Phau / DailySocial

Setelah mengumumkan perolehan dana sebesar SG$10 juta, aplikasi dating online Paktor mengakui bahwa pasar Indonesia memainkan peran penting bagi jalannya bisnis mereka. Berdasarkan sesi interview kami dengan Pendiri dan CEO Paktor Joseph Phua, pihaknya tak cukup puas dengan mayoritas pengguna Indonesia yang dari Jakarta saja. Pendanaan kali ini akan dititikberatkan untuk merekrut talenta terbaik, dan ekspansi ke kota-kota besar di Indonesia lainnya.

Continue reading Setelah Perolehan Pendanaan, Paktor Targetkan Perluas Cakupan Layanan di Indonesia

Paktor Ungkap Peran Dating App dalam Menghubungkan Masyarakat di Asia Tenggara

CEO Paktor Joseph Phua di Ehcelon Indonesia 2015 / DailySocial

Perhelatan konfrensi terbesar di Asia Tenggara, Echelon Indonesia 2015, hari ini (14/4) resmi digelar di Balai Kartini, Jakarta. Dalam keynote speech pertama, CEO Paktor Joseph Phua mengungkap peran serta online dating application dalam menghubungkan individu satu dan yang lainnya di masyarakat dalam bersosialisasi. Paktor adalah aplikasi online dating asal Singapura yang kini telah resmi memasuki pasar Indonesia sejak pertengahan Februari lalu.

Continue reading Paktor Ungkap Peran Dating App dalam Menghubungkan Masyarakat di Asia Tenggara

Aplikasi Paktor Klaim Miliki 500 Ribu Pengguna di Indonesia

CEO Paktor Joseph Phua / DailySocial

Setelah beroperasi dalam waktu kurang dari tiga bulan, aplikasi dating online Paktor mengklaim berhasil merebut hati banyak masyarakat Indonesia. Menurut CEO Paktor Joseph Phua, kini layanan mereka telah memiliki lima ratus ribu pengguna dalam kurun waktu tersebut. Pencapaian ini cenderung progresif ketimbang negara lain di kawasan Asia Tenggara yang membutuhkan waktu sekitar setengah tahun.

Continue reading Aplikasi Paktor Klaim Miliki 500 Ribu Pengguna di Indonesia

Paktor is Officially Launched in Indonesia

Been available in Singapore since July 2013, Paktor has officially come to Indonesia. The team behind Paktor believe that they have what it takes to connect people better, particularly after they made special modification for Indonesian market. Unlike similar services like Tinder, Badoo, Wavoo, or Yogrt, Paktor is claimed to be possessing unique approach. Continue reading Paktor is Officially Launched in Indonesia

Survei Aplikasi Paktor Menyebutkan Cafe Jadi Tempat Pertemuan Perdana Favorit Netizen Indonesia

Sebagai sebuah dating apps terkemuka di Asia Tenggara, Paktor merilis beberapa riset menarik dari pengamatan mereka di Indonesia. Temuan survei Paktor ini dirangkum dari 400 responden, terbanyak dari Jakarta, Jawa dan Bali.

Continue reading Survei Aplikasi Paktor Menyebutkan Cafe Jadi Tempat Pertemuan Perdana Favorit Netizen Indonesia